Hubungan karakteristik pasien diabetes melitus dengan kejadian xerostomia di RSUP Sanglah Denpasar

Made Ngurah Arya Diningrat Pinatih, N. Pertiwi, Desak Made Wihandani
{"title":"Hubungan karakteristik pasien diabetes melitus dengan kejadian xerostomia di RSUP Sanglah Denpasar","authors":"Made Ngurah Arya Diningrat Pinatih, N. Pertiwi, Desak Made Wihandani","doi":"10.37466/BDJ.V3I2.206","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Introduction: Diabetes mellitus patients usually experience various complicated healthiness problems in their oral cavity such as inflammation (infection) as in gingivitis, periodontitis, and some problems in their salivary flow secretion in the form of xerostomia, where the saliva flow will be decreased to equals or less than 0.15ml/minute, as the patients complain about having a hard time to chew, swallow, talk, problem in the sense of taste and pain in the tongue. The purpose of this research is to reveal the relation of characteristic of diabetes mellitus patients with xerostomia syndrome in Sanglah General Hospital Denpasar.Method: Simple random sampling was conducted on 45 patients of diabetes mellitus who get treatment in Sanglah General Hospital Denpasar and the analysis of data was using chi-square. This research shows that diabetes mellitus patients with age within 51-60 years old group have higher risk (OR=0.110; 95% CI= 0.028-0.434; p= 0.001) to experience xerostomia than age within 40-60 years old group, female group expose more risk (OR= 0.100; 95% CI= 0.025-0.408; p=0.001) to experience xerostomia than male group; patients who suffer diabetes mellitus for more than 8 years (OR= 0.100; 95% CI= 0.025-0.408; p=0.001) expose more risk than patients who suffer diabetes mellitus for less than 8 years, patients with fasting blood sugar level more than 126mg/dl group have higher risk (OR= 0.168; 95% CI= 0.043-0.654; p=0.007) to experience xerostomia than patients with fasting blood sugar level less than 126mg/dl group.Conclusion: There is significant corelation among age, gender, period of suffering, and fasting blood sugar level with xerostomia. \n  \nLatar Belakang: Pasien penderita penyakit diabetes melitus akan mengalami berbagai macam komplikasi pada kesehatan rongga mulut berupa inflamasi (peradangan) seperti gingivitis, periodontitis, dan masalah terhadap sekresi aliran saliva berupa xerostomia. Xerostomia merupakan keluhan subjektif berupa mulut kering yang terjadi akibat penurunan laju aliran saliva yaitu kurang dari atau sama dengan 0,15 ml/menit, biasanya penderita mengeluh kesulitan mengunyah, menelan, berbicara, gangguan pengecapan serta rasa sakit pada lidah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara karakteristik pasien diabetes melitus dengan kejadian xerostomia di RSUP Sanglah Denpasar.Metode: pengambilan sampel menggunakan simple random sampling pada 45 orang pasien diabetes melitus yang berobat di RSUP Sanglah Denpasar dan dipilih menggunakan teknik simple random sampling dengan analisis data uji chi-square. Hasil: penelitian ini menunjukan bahwa pasien diabetes melitus dengan rentan 51-60 tahun lebih beresiko (OR=0,110; 95% CI= 0,028-0,434; p= 0,001) mengalami xerostomia dibandingkan dengan usia 40-60 tahun, pasien yang berjenis kelamin perempuan lebih berisiko (OR= 0,100; 95% CI= 0,025-0,408; p=0,001) mengalami xerostomia dibandingkan dengan pasien yang berjenis kelamin laki-laki, pasien yang menderita diabetes melitus >8 tahun (OR= 0,100; 95% CI= 0,025-0,408; p=0,001) lebih beresiko dibandingkan dengan pasien yang menderita diabetes melitus <8 tahun, pasien yang memiliki kadar gula darah puasa >126 mg/dl lebih beresiko (OR= 0,168; 95% CI= 0,043-0,654; p=0,007) mengalami xerostomia dibandingkan dengan pasien yang memiliki kadar gula darah <126 mg/dl.Simpulan: Terdapat hubungan yang signifikan antara usia, jenis kelamin, lama menderita diabetes melitus dan kadar gula darah puasa dengan xerostomia.","PeriodicalId":447860,"journal":{"name":"Bali Dental Journal","volume":"2 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2019-08-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Bali Dental Journal","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.37466/BDJ.V3I2.206","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1

Abstract

Introduction: Diabetes mellitus patients usually experience various complicated healthiness problems in their oral cavity such as inflammation (infection) as in gingivitis, periodontitis, and some problems in their salivary flow secretion in the form of xerostomia, where the saliva flow will be decreased to equals or less than 0.15ml/minute, as the patients complain about having a hard time to chew, swallow, talk, problem in the sense of taste and pain in the tongue. The purpose of this research is to reveal the relation of characteristic of diabetes mellitus patients with xerostomia syndrome in Sanglah General Hospital Denpasar.Method: Simple random sampling was conducted on 45 patients of diabetes mellitus who get treatment in Sanglah General Hospital Denpasar and the analysis of data was using chi-square. This research shows that diabetes mellitus patients with age within 51-60 years old group have higher risk (OR=0.110; 95% CI= 0.028-0.434; p= 0.001) to experience xerostomia than age within 40-60 years old group, female group expose more risk (OR= 0.100; 95% CI= 0.025-0.408; p=0.001) to experience xerostomia than male group; patients who suffer diabetes mellitus for more than 8 years (OR= 0.100; 95% CI= 0.025-0.408; p=0.001) expose more risk than patients who suffer diabetes mellitus for less than 8 years, patients with fasting blood sugar level more than 126mg/dl group have higher risk (OR= 0.168; 95% CI= 0.043-0.654; p=0.007) to experience xerostomia than patients with fasting blood sugar level less than 126mg/dl group.Conclusion: There is significant corelation among age, gender, period of suffering, and fasting blood sugar level with xerostomia.   Latar Belakang: Pasien penderita penyakit diabetes melitus akan mengalami berbagai macam komplikasi pada kesehatan rongga mulut berupa inflamasi (peradangan) seperti gingivitis, periodontitis, dan masalah terhadap sekresi aliran saliva berupa xerostomia. Xerostomia merupakan keluhan subjektif berupa mulut kering yang terjadi akibat penurunan laju aliran saliva yaitu kurang dari atau sama dengan 0,15 ml/menit, biasanya penderita mengeluh kesulitan mengunyah, menelan, berbicara, gangguan pengecapan serta rasa sakit pada lidah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara karakteristik pasien diabetes melitus dengan kejadian xerostomia di RSUP Sanglah Denpasar.Metode: pengambilan sampel menggunakan simple random sampling pada 45 orang pasien diabetes melitus yang berobat di RSUP Sanglah Denpasar dan dipilih menggunakan teknik simple random sampling dengan analisis data uji chi-square. Hasil: penelitian ini menunjukan bahwa pasien diabetes melitus dengan rentan 51-60 tahun lebih beresiko (OR=0,110; 95% CI= 0,028-0,434; p= 0,001) mengalami xerostomia dibandingkan dengan usia 40-60 tahun, pasien yang berjenis kelamin perempuan lebih berisiko (OR= 0,100; 95% CI= 0,025-0,408; p=0,001) mengalami xerostomia dibandingkan dengan pasien yang berjenis kelamin laki-laki, pasien yang menderita diabetes melitus >8 tahun (OR= 0,100; 95% CI= 0,025-0,408; p=0,001) lebih beresiko dibandingkan dengan pasien yang menderita diabetes melitus <8 tahun, pasien yang memiliki kadar gula darah puasa >126 mg/dl lebih beresiko (OR= 0,168; 95% CI= 0,043-0,654; p=0,007) mengalami xerostomia dibandingkan dengan pasien yang memiliki kadar gula darah <126 mg/dl.Simpulan: Terdapat hubungan yang signifikan antara usia, jenis kelamin, lama menderita diabetes melitus dan kadar gula darah puasa dengan xerostomia.
糖尿病患者与施乐症的特征关系存在RSUP stir发生
导语:糖尿病患者的口腔通常会出现各种复杂的健康问题,如牙龈炎、牙周炎等炎症(感染),以及以口干症的形式出现的唾液流分泌问题,唾液流量会减少到等于或低于0.15ml/分钟,患者抱怨咀嚼困难、吞咽困难、说话困难、味觉问题和舌头疼痛。本研究旨在探讨登巴萨Sanglah总医院糖尿病患者与口干综合征的关系。方法:对登巴萨Sanglah总医院收治的45例糖尿病患者进行简单随机抽样,资料采用卡方法分析。本研究显示,51 ~ 60岁组糖尿病患者的发病风险较高(OR=0.110;95% ci = 0.028-0.434;p= 0.001)发生口干症的风险高于40 ~ 60岁年龄组,女性组暴露风险更高(OR= 0.100;95% ci = 0.025-0.408;P =0.001)出现口干症;糖尿病患者8年以上(OR= 0.100;95% ci = 0.025-0.408;p=0.001)暴露风险高于糖尿病病程少于8年的患者,空腹血糖水平大于126mg/dl组风险更高(OR= 0.168;95% ci = 0.043-0.654;P =0.007)空腹血糖水平低于126mg/dl组出现口干。结论:年龄、性别、发病时间、空腹血糖水平与口干症有显著相关性。Latar Belakang:糖尿病、牙龈炎、牙周炎、牙周炎、口腔黏膜炎、口腔干性口干。口腔干燥症受试者:口腔干燥症患者:口腔干燥症患者:口腔干燥症患者:口腔干燥症患者:口腔干燥症患者:口腔干燥症患者:口腔干燥症患者:口腔干燥症患者:口腔干燥症患者:口腔干燥症患者:口腔干燥症患者:口腔干燥症患者:口腔干燥症患者:口腔干燥症患者:口腔干燥症患者:口腔干燥症患者:口腔干燥症患者:口腔干燥症患者Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara karakteristik pasen糖尿病,dengan kejadian口干症,RSUP Sanglah Denpasar。方法:彭甘比兰样本,孟古纳坎简单随机抽样,样本为45例柑桔糖尿病患者,杨氏糖尿病患者,Sanglah Denpasar, dipiilih,孟古纳坎技术,简单随机抽样,登甘分析数据为uji卡方。1 . penelitian ini menunjukan bahwa pasen diabetes diabetes(糖尿病);95% ci = 0,028-0,434;p= 0.001),口干症患者为40 ~ 60例(p= 0.001),老年患者为40 ~ 60例(p= 0.001);95% ci = 0,025-0,408;p= 0.001)口干症、糖尿病、糖尿病、糖尿病>8例(OR= 0.100;95% ci = 0,025-0,408;lebih beresiko dibandingkan dengan pasien yang menderita糖尿病126 mg/dl (OR= 0,168;95% ci = 0,043-0,654;P = 0.007),口腔干燥症,dibandingkan dengan pasien Yang, memiliki kadar gula darah <126 mg/dl。Simpulan: Terdapat hubungan yang signifikan antara usia, jenis kelamin, lama menderita diabetes, dan kadar gula darah puasa dengan口干症。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:604180095
Book学术官方微信