{"title":"INTERPRETASI STRUKTUR BAWAH PERMUKAAN DAERAH KABUPATEN BONE BOLANGO PROVINSI GORONTALO MENGGUNAKAN DATA GRAVITASI CITRA SATELIT GGMPLUS","authors":"Salmon Rapang, La Hamimu, Al Rubaiyn","doi":"10.56099/jrgi.v3i03.23017","DOIUrl":"https://doi.org/10.56099/jrgi.v3i03.23017","url":null,"abstract":"Citra satelit yang mampu memetakan anomali gravitasi dengan cakupan yang luas, cepat, dan gratis. Data gravitasi citra satelit GGMPlus spasi titik pengukuran 220 meter. Penggunaan data citra gravitasi telah dimanfaatkan dalam penelitian ini untuk memodelkan struktur bawah permukaan daerah panas bumi lombongo kabupaten Bone Bolango. Data yang diperoleh dari citra satelit berupa data anomali udara bebas dan data topografi. Selanjutnya dilakukan koreksi Bouguer dan koreksi medan dengan memasukkan nilai densitas rata – rata 2,67 gr/cm3 menggunakan metode Nettleton Analitik. Anomali Bouguer Lengkap pada topografi diproyeksikan pada bidang datar dengan ketinggian rata – rata 416 meter. Pemisahan anomali dengan menggunakan moving average. Berdasarkan pemodelan yang dibuat, penampang A-A’ terdapat 6 lapisan yaitu endapan danau, Batuan gunungapi pinogu, Diorit bone, Batuan gunungapi bilungala, Formasi tinombo fasies sedimen, Formasi tinombo fasies gunungapi. Sedangkan penampang B-B’ terdapat 7 lapisan yaitu Endapan danau dengan nilai densitas 1,9 gr/cm3, Batuan gunungapi pinogu dengan densitas 2,4 gr/cm3, Diorit bone densitas 2,6 gr/cm3, Anggota batugamping formasi tapadaka dengan densitas 2,68 gr/cm3, Batuan gunungapi bilungala densitas 2,71 gr/cm3, Formasi tinombo fasies sedimen 2,8 gr/cm3, Formasi tinombo fasies gunungapi 2,99 gr/cm3. Munculnya mata air panas di duga di kontrol oleh sesar mendatar yang berada di daerah panas bumi lombongo.","PeriodicalId":426411,"journal":{"name":"Jurnal Rekayasa Geofisika Indonesia","volume":"56 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-03-08","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132250597","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"STUDI KOMPARATIF NILAI SUSEPTIBILITAS MAGNETIK PADA TOPSOIL BERDASARKAN JENIS TANAH DI WILAYAH KOTA KENDARI","authors":"Mutma G C Inna, Jahidin Jahidin, L. Ngkoimani","doi":"10.56099/jrgi.v3i03.23658","DOIUrl":"https://doi.org/10.56099/jrgi.v3i03.23658","url":null,"abstract":"Telah dilakukan analisis nilai suseptibilitas magnetik berbagai jenis tanah di Kota Kendari. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi nilai suseptibilitas magnetik dengan beberapa perbandingan variasi nilai suseptibilitas magnetik pada jenis tanah dan aktivitas manusia menggunakan MS2 meter dengan sensor MS2D dan MS2B di Kota Kendari. Hasil pengukuran nilai suseptibilitas magnetik menunjukkan Gleisol distrik berada pada rentang 1 × 10-5SI - 5 × 10-5SI dan 2,4 × 10-8 m3/kg – 2,9 × 10-8 m3/kg . Gleisol vertik berada pada rentang 6 × 10-5SI - 12 × 10-5SI dan 2,6 × 10-8 m3/kg - 8,5 × 10-8 m3/kg . Gleisol eutrik berada pada rentang 4 × 10-5SI – 13 × 10-5SI dan 3,7 × 10-8 m3/kg – 3,8 × 10-8 m3/kg. Mediteranian haplik berada pada rentang 1 × 10-5SI – 16 × 10-5SI dan 9 × 10-8 m3/kg – 9,9× 10-8 m3/kg. Kambisol eutrik berada pada rentang 1 × 10-5SI - 6 × 10-5SI dan 2,4 × 10-8 m3/kg – 3,6 × 10-8 m3/kg . Kambisol gleik berada pada rentang 2 × 10-5SI - 8 × 10-5SI dan 2 × 10-8 m3/kg – 6,3 × 10-8 m3/kg. Kambisol distrik berada pada rentang 3 × 10-5SI - 6 × SI dan 4,4 × 10-8 m3/kg – 4,8 × 10-8 m3/kg. Organosol hermik berapada pada rentang 1 × 10-5SI - 4 × 10-5SI dan 3,8 × 10-8 m3/kg – 4,2 × 10-8 m3/kg. Pengukuran yang dilakukan di daerah yang rendahnya aktivitas manusia menunjukkan nilai suseptibilitas magnetik yang rendah sedangkan pengukuran yang dilakukan di daerah yang aktivitas manusia tinggi menunjukkan nilai suseptibilitas magnetik yang tinggi. ","PeriodicalId":426411,"journal":{"name":"Jurnal Rekayasa Geofisika Indonesia","volume":"35 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-01-16","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121958165","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Ita Handayani, La Hamimu, Abdul Manan, Cindy Puspitafuri
{"title":"Analisis Spektrum HVSR Untuk Pendugaan Potensi Kerusakan Akibat Gempabumi Di Daratan Pesisir Kecamatan Wangi-Wangi Selatan Kabupaten Wakatobi","authors":"Ita Handayani, La Hamimu, Abdul Manan, Cindy Puspitafuri","doi":"10.56099/jrgi.v3i03.23051","DOIUrl":"https://doi.org/10.56099/jrgi.v3i03.23051","url":null,"abstract":"Telah dilakukan penelitian di daratan pesisir Kecamatan Wangi-Wangi Selatan Kabupaten Wakatobi tentang analisis spektrum HVSR untuk pendugaan potensi kerusakan akibat gempabumi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sebaran frekuensi dominan (f0) dan faktor amplifikasi (A0), serta untuk mengetahui potensi kerusakan yang ditimbulkan akibat gempabumi berdasarkan nilai indeks kerentanan seismik (). Data yang digunakan berupa data sekunder pengukuran mikrotremor yang kemudian dianalisis menggunakan metode HVSR untuk mendapatkan nilai frekuensi dominan (f0) dan faktor amplifikasi (A0) sehingga dapat diperoleh nilai indeks kerentanan seismik (Kg). Nilai frekuensi dominan (f0) yang diperoleh berkisar antara 0,64 sampai 9,23 Hz, nilai faktor amplifikasi (A0) yang diperoleh berkisar antara 0,67 sampai 1,50 dan nilai indeks kerentanan seismik (Kg) yang diperoleh berkisar antara 0,08 sampai 2,12 s2/cm. Nilai Kg kemudian dikorelasikan dengan tingkat potensi kerusakan akibat gempabumi. Berdasarkan hasil pemetaan potensi kerusakan akibat gempabumi berdasarkan nilai indeks kerentanan seismik menunjukan bahwa di Daratan Pesisir Kecamatan Wangi-Wangi Selatan Kabupaten Wakatobi berpotensi rendah mengalami kerusakan yang ditimbulkan akibat gempabumi.","PeriodicalId":426411,"journal":{"name":"Jurnal Rekayasa Geofisika Indonesia","volume":"27 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-01-16","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114745825","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"ANALISIS PETROFISIKA DAN IDENTIFIKASI ZONA HIDROKARBON PADA FORMASI NGIMBANG, CEKUNGAN JAWA TIMUR UTARA","authors":"Eki Komara, Vahira Tri Kemalasari, W. Utama","doi":"10.56099/jrgi.v3i03.24255","DOIUrl":"https://doi.org/10.56099/jrgi.v3i03.24255","url":null,"abstract":"Analisis petrofisika memegang peranan penting dalam karakterisasi reservoir hidrokarbon yaitu untuk mengidentifikasi zona litologi permeabel dan non permeabel dan potensi kandungan hidrokarbon. Analisis petrofisika secara kualitatif dilakukan pada sumur A Formasi Ngimbang berdasarkan data log caliper, gamma ray, density porosity (RHOB), neutron porosity (NPHI), resistivity shallow (RESS) dan resistivity deep (RESD). Analisis zona permeabel berdasarkan log gamma ray yang memiliki nilai kurang dari 50 gAPI dengan zona permeabel 1 pada kedalaman 1351,76–1590,59 m dan zona permeabel 2 kedalaman 1755,68–1885,11 m. Analisis zona permeabel berdasarkan log NPHI dan RHOB dengan zona crossover 1 kedalaman 1352,09–1517,80 m dan zona crossover 2 kedalaman 1755,68–1882,59 m. Analisis kandungan fluida berdasarkan log RESS dan RESD mengidentifikasi terdapat hidrokarbon pada kedalaman 1369,50–1467,3 m, kedalaman 1488,20–1566,00 m, dan kedalaman 1775,00–1880,70 m. Dari ketiga analisis ini, disimpulkan bahwa terdapat 2 zona utama sebagai zona potensi reservoir hidrokarbon yaitu pada kedalaman 1351,76–1517,80 m dan pada kedalaman 1755,00–1880,70 m.","PeriodicalId":426411,"journal":{"name":"Jurnal Rekayasa Geofisika Indonesia","volume":"63 6 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-01-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130908392","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Astutya Ningsih, La Hamimu, Abdul Manan, Cindy Puspitafuri
{"title":"ANALISIS PERGERAKAN TANAH AKIBAT GEMPABUMI DI DARATAN PESISIR KECAMATAN WANGI-WANGI SELATAN BERDASARKAN NILAI GROUND SHEAR STRAIN","authors":"Astutya Ningsih, La Hamimu, Abdul Manan, Cindy Puspitafuri","doi":"10.56099/jrgi.v3i03.23039","DOIUrl":"https://doi.org/10.56099/jrgi.v3i03.23039","url":null,"abstract":"Telah dilakukan penelitian di Daratan Pesisir Kecamatan Wangi-Wangi Selatan Kabupaten Wakatobi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sebaran nilai GSS pada daerah penelitian tersebut dengan menggunakan data sekunder mikrotremor. Data mikrotremor dianalisis menggunakan metode HVSR dimana pada metode ini akan dihasilkan kurva H/V untuk mengetahui nilai frekuensi dominan (f0), faktor amplifikasi (A0) dan periode dominan (T0). Selanjutnya dilakukan penentuan nilai indeks kerentanan seismik dan nilai PGA. Kedua nilai ini akan digunakan dalam penentuan sebaran nilai GSS. Berdasarkan hasil perhitungan nilai GSS diketahui berkisar antara 3,5 x 10-6 hingga 3,1 x 10-4. Adapun hasil analisis pergerakan tanah bila terjadi gempabumi, fenomena yang mungkin terjadi di sepanjang pesisir Kecamatan Wangi-wangi Selatan Kabupaten Wakatobi berdasarkan nilai GSS adalah fenomena getaran dan retakan tanah. Fenomena getaran akan terjadi di daerah Matahora sampai Desa Liya Togo, Desa Liya Mawi, Desa Liya One Melangka dan Kelurahan Mandati I. Sedangkan fenomena retakan tanah akan terjadi di daerah antara Liya Togo dan Desa Liya Bahari Indah serta pada daerah Numana. Untuk dinamika tanah, daerah pesisir Kecamatan Wangi-wangi Selatan Kabupaten Wakatobi hanya bersifat elastis dan elasto-plastis.","PeriodicalId":426411,"journal":{"name":"Jurnal Rekayasa Geofisika Indonesia","volume":"17 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-01-09","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123820924","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"IDENTIFIKASI PROFIL NIKEL LATERIT MENGGUNAKAN METODE GEOLISTRIK TAHANAN JENIS PADA DAERAH TAMBANG PT. CASH, KECAMATAN PURIALA, KABUPATENKONAWE, SULAWESI TENGGARA","authors":"Sitti Nabila, Pou Anda, S. Haraty","doi":"10.56099/jrgi.v2i03.16757","DOIUrl":"https://doi.org/10.56099/jrgi.v2i03.16757","url":null,"abstract":"Telah dilakukan penelitian di daerah penambangan PT. CASH Kecamatan Puriala, Kabupaten Konawe selama bulan Maret 2020. Tujuan penelitian adalah untuk mengidentifikasi nikel laterit berdasarkan rentang nilai-nilai resistivitas material yang terdapat pada lapisan limonit dan saprolit. Metode yang digunakan adalah metode hambatan listrik arus searah dan menggunakan dua konfigurasi. Konfigurasi Wenner untuk 3 lintasan pengukuran 1-d dan konfigurasi Wenner-Schlumberger untuk 2 lintasan pengukuran 2-d. Jarak bentangan elektroda masing-masing 150 m. Pengolahan data geolistrik dilakukan dengan menggunakan software Progress untuk memperoleh penampang 1 dimensi dan menggunakan software Res2Dinv untuk memperoleh penampang 2 dimensi. Hasil yang diperoleh pada penelitian ini yaitu berupa data beda potensial dan arus yang kemudian diolah untuk memperoleh nilai resistivitas semu. Nilai resistivitas yang diperolah berkisar antara 7.58 – 378Ωm untuk lapisan limonit, 217-301Ωm untuk saprolit dan ≥ 600 Ωm untuk batuan dasar (Bedrock).","PeriodicalId":426411,"journal":{"name":"Jurnal Rekayasa Geofisika Indonesia","volume":"17 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-10-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115379495","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"IDENTIFIKASI PERSEBARAN AIR LINDI MENGGUNAKAN METODE VERY LOW FREQUENCY ELECTROMACNETIC (VLF-EM) DI TPA PUUWATU, KOTA KENDARI","authors":"D. Satria, E. S. Hasan, Al Rubaiyn, L. Ngkoimani","doi":"10.56099/jrgi.v3i02.15150","DOIUrl":"https://doi.org/10.56099/jrgi.v3i02.15150","url":null,"abstract":"Leachate which is a liquid released from waste due to biological degradation processes. If the leachate flow is allowed to flow to the surface of the soil, it will have negative effects on the surrounding environment. One of the geophysical methods that can be used to detect leachate distribution patterns is the VLF-EM (Very Low Frequency-Electromagnetic) method. The VLF-EM (Very Low Frequency-Electromagnetic) method is a geophysical method that utilizes electromagnetic principles using a low frequency radio wave source of 10-30 kHz. The research location is in TPA Puawatu, Kendari City. The analysis was carried out by looking at the 2D cross section of the flow density gained from the data processing. Qualitative interpretation can be carried out by the method developed by Karous-Hjelt with the producing of a 2-dimensional cross section with current density parameters. The high current density value can be identified as the most conductive anomaly. The direction of leachate distribution in the Puuwatu TPA tends to flow from the north of the TPA to the south of the TPA, which indicates that many swamps in the South of the TPA have been contaminated with leachate.","PeriodicalId":426411,"journal":{"name":"Jurnal Rekayasa Geofisika Indonesia","volume":"7 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-08-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130061883","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Stefanus Indra Fernando Darius, J. Safani, S. Haraty
{"title":"INVESTIGASI KETERDAPATAN AIR TANAH DI KEBUN KELAPA SAWIT MENGGUNAKAN METODE GEOLISTRIK KONFIGURASI WENNER-SCHLUMBERGER","authors":"Stefanus Indra Fernando Darius, J. Safani, S. Haraty","doi":"10.56099/jrgi.v3i02.15206","DOIUrl":"https://doi.org/10.56099/jrgi.v3i02.15206","url":null,"abstract":"Air tanah dimanfaatkan dalam banyak aspek kehidupan makhluk hidup termasuk sektor perkebunan. Oleh karena itu, telah dilakukan penelitian dalam rangka investigasi keterdapatan air tanah di kebun kelapa sawit di Desa Poanaha, Kecamatan Puriala, Kabupaten Konawe. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode geolistrik konfigurasi wenner-schlumberger yang memiliki keunggulan dalam melakukan mapping resistivitas 2D bawah permukaan secara horizontal. Dalam penelitian ini digunakan dua lintasan. Data yang diperoleh dalam pengukuran ini yakni berupa potensial dan arus listrik. Inversi data resistivitas pada Lintasan 1 menunjukkan nilai resistivitas 15.5 Ωm - 746 Ωm adalah alluvium dan lapisan dengan nilai resistivitas >746 Ωm adalah batupasir. Keterdapatan air tanah pada Lintasan 1 berada pada lapisan alluvium dengan nilai resistivitas 15.5 Ωm – 72.9 Ωm dan dengan ketebalan lapisan ±10 m berada pada posisi lintasan 119 m - 126 m. Sementara pada Lintasan 2 menunjukkan nilai resistivitas 17.3 Ωm - 753 Ωm adalah alluvium dan lapisan dengan nilai resistivitas >753 Ωm adalah batupasir. Keterdapatan air tanah pada Lintasan 2 berada pada lapisan alluvium dengan nilai resistivitas 17.3 Ωm – 78.2 Ωm dan dengan ketebalan lapisan ±17 m berada pada posisi lintasan 78 m - 91 m","PeriodicalId":426411,"journal":{"name":"Jurnal Rekayasa Geofisika Indonesia","volume":"28 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-08-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122451769","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Besse Muliana, Pou Anda, Muliddin Muliddin, I. Irawati
{"title":"IDENTIFIKASI POTENSI OCEAN THERMAL ENERGY CONVERSION (OTEC) DI PERAIRAN BUTON UTARA","authors":"Besse Muliana, Pou Anda, Muliddin Muliddin, I. Irawati","doi":"10.56099/jrgi.v3i02.23578","DOIUrl":"https://doi.org/10.56099/jrgi.v3i02.23578","url":null,"abstract":" Penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi potensi Ocean Thermal Energy Conversion (OTEC) di Perairan Buton Utara dan menentukan titik lokasi paling ideal untuk adaptasi pembangkit listrik OTEC yang layak (viable). Potensi OTEC ditentukan dengan menghitung efisiensi Carnot dan daya OTEC menggunakan parameter perbedaan temperatur laut antara di kedalaman 20 m dengan di kedalaman 900 m, sedangkan titik lokasi yang paling ideal untuk instalasi OTEC ditentukan berdasarkan besar potensial daya bersih dan kestrategisan lokasi yang ditinjau dari kemiringan dasar laut. Penelitian ini menggunakan data sekunder berupa data temperatur laut vertikal dari HYCOM, data batimetri dari BATNAS dan data cuaca dari BMKG Beto Ambari. Hasil penelitian menunjukkan Perairan Buton Utara memiliki potensi OTEC dengan perbedaan temperatur rata-rata 22,57°C serta nilai potensial daya bersih berkisar antara 63,885 MW – 60,014 MW. Titik lokasi yang paling ideal yaitu ST.6 dengan koordinat lokasi 5°2’24”S - 123°2’24”E dengan potential daya bersihnya sebesar 63,649 MW, memiliki kemiringan dasar pantai 15,023% yanfg diklasifikasikan agak curam sehingga jarak dari garis pantai lebih dekat sejauh 7,988 km, sehingga direkomendasikan untuk instalasi jenis pembangkit menggunakan OTEC onshore.","PeriodicalId":426411,"journal":{"name":"Jurnal Rekayasa Geofisika Indonesia","volume":"12 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-08-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"134589451","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"ANALIASIS SUSEPTIBILITAS MAGNETIK DAN KANDUNGAN LOGAM BERAT PADA TANAH PERKEBUNAN JAMBU METE DI KECAMATAN PURIALA KABUPATEN KONAWE","authors":"Rahmalia Surya Ningsih, Pou Anda, I. Irawati","doi":"10.56099/jrgi.v3i02.23635","DOIUrl":"https://doi.org/10.56099/jrgi.v3i02.23635","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai suseptibilitas magnetik dan konsentrasi unsur logam berat pada tanah tanaman jambu mete Kecamatan Puriala Kabupaten Konawe pada lahan perkebunan jambu mete dan lahan perkebunan selain jambu mete yang terdapat di Desa Sonai. Pengambilan contoh tanah dari lima stasiun yaitu ST1, ST2, ST3, ST4, dan ST5 diambil pada kedalaman 0-20 cm dan jarak antar stasiun 500 m. Pengukuran suseptibilitas magnetik dilakukan di Laboratorium Ilmu dan Teknologi Kebumian Universitas Halu Oleo menggunakan MS2B Bartington Susceptibility Meter yang dilengkapi dengan sensor yang bekerja pada dua frekuensi yaitu 470 Hz untuk frekuensi rendah (χLF), dan 4700 Hz untuk frekuensi tinggi. (XHf). Suseptibilitas magnetik yang bergantung pada frekuensi (XfD) ditentukan berdasarkan nilai (χLF) dan (XHf). Hasil penelitian menunjukkan nilai rata-rata suseptibilitas magnetik frekuensi rendah (χLF) adalah 12.8 (10-8 m3/Kg), nilai rata-rata frekuensi tinggi (XHf) adalah 253.7 x 10-8 m3/Kg), dan nilai rata-rata frekuensi dependen (χFD) (%) adalah 11.32(%). Hasil analisis menggunakan X-Ray Fluorescence (XRF) komposisi unsur logam berat dalam sampel menunjukkan bahwa konsentrasi logam seperti Chrom (Cr) dan Besi (Fe) dominan dengan konsentrasi 66200-11900 (ppm). Konsentrasi unsur Besi (Fe) yang dibutuhkan tanaman berkisar antara 50-250 ppm.","PeriodicalId":426411,"journal":{"name":"Jurnal Rekayasa Geofisika Indonesia","volume":"69 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-08-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132426438","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}