Stefanus Indra Fernando Darius, J. Safani, S. Haraty
{"title":"对油棕花园积水的调查采用了温纳-斯伦贝谢排泄物的方法","authors":"Stefanus Indra Fernando Darius, J. Safani, S. Haraty","doi":"10.56099/jrgi.v3i02.15206","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Air tanah dimanfaatkan dalam banyak aspek kehidupan makhluk hidup termasuk sektor perkebunan. Oleh karena itu, telah dilakukan penelitian dalam rangka investigasi keterdapatan air tanah di kebun kelapa sawit di Desa Poanaha, Kecamatan Puriala, Kabupaten Konawe. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode geolistrik konfigurasi wenner-schlumberger yang memiliki keunggulan dalam melakukan mapping resistivitas 2D bawah permukaan secara horizontal. Dalam penelitian ini digunakan dua lintasan. Data yang diperoleh dalam pengukuran ini yakni berupa potensial dan arus listrik. Inversi data resistivitas pada Lintasan 1 menunjukkan nilai resistivitas 15.5 Ωm - 746 Ωm adalah alluvium dan lapisan dengan nilai resistivitas >746 Ωm adalah batupasir. Keterdapatan air tanah pada Lintasan 1 berada pada lapisan alluvium dengan nilai resistivitas 15.5 Ωm – 72.9 Ωm dan dengan ketebalan lapisan ±10 m berada pada posisi lintasan 119 m - 126 m. Sementara pada Lintasan 2 menunjukkan nilai resistivitas 17.3 Ωm - 753 Ωm adalah alluvium dan lapisan dengan nilai resistivitas >753 Ωm adalah batupasir. Keterdapatan air tanah pada Lintasan 2 berada pada lapisan alluvium dengan nilai resistivitas 17.3 Ωm – 78.2 Ωm dan dengan ketebalan lapisan ±17 m berada pada posisi lintasan 78 m - 91 m","PeriodicalId":426411,"journal":{"name":"Jurnal Rekayasa Geofisika Indonesia","volume":"28 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-08-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"INVESTIGASI KETERDAPATAN AIR TANAH DI KEBUN KELAPA SAWIT MENGGUNAKAN METODE GEOLISTRIK KONFIGURASI WENNER-SCHLUMBERGER\",\"authors\":\"Stefanus Indra Fernando Darius, J. Safani, S. Haraty\",\"doi\":\"10.56099/jrgi.v3i02.15206\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Air tanah dimanfaatkan dalam banyak aspek kehidupan makhluk hidup termasuk sektor perkebunan. Oleh karena itu, telah dilakukan penelitian dalam rangka investigasi keterdapatan air tanah di kebun kelapa sawit di Desa Poanaha, Kecamatan Puriala, Kabupaten Konawe. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode geolistrik konfigurasi wenner-schlumberger yang memiliki keunggulan dalam melakukan mapping resistivitas 2D bawah permukaan secara horizontal. Dalam penelitian ini digunakan dua lintasan. Data yang diperoleh dalam pengukuran ini yakni berupa potensial dan arus listrik. Inversi data resistivitas pada Lintasan 1 menunjukkan nilai resistivitas 15.5 Ωm - 746 Ωm adalah alluvium dan lapisan dengan nilai resistivitas >746 Ωm adalah batupasir. Keterdapatan air tanah pada Lintasan 1 berada pada lapisan alluvium dengan nilai resistivitas 15.5 Ωm – 72.9 Ωm dan dengan ketebalan lapisan ±10 m berada pada posisi lintasan 119 m - 126 m. Sementara pada Lintasan 2 menunjukkan nilai resistivitas 17.3 Ωm - 753 Ωm adalah alluvium dan lapisan dengan nilai resistivitas >753 Ωm adalah batupasir. Keterdapatan air tanah pada Lintasan 2 berada pada lapisan alluvium dengan nilai resistivitas 17.3 Ωm – 78.2 Ωm dan dengan ketebalan lapisan ±17 m berada pada posisi lintasan 78 m - 91 m\",\"PeriodicalId\":426411,\"journal\":{\"name\":\"Jurnal Rekayasa Geofisika Indonesia\",\"volume\":\"28 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2021-08-30\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Jurnal Rekayasa Geofisika Indonesia\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.56099/jrgi.v3i02.15206\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Rekayasa Geofisika Indonesia","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.56099/jrgi.v3i02.15206","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
摘要
地下水在生物生活的许多方面都得到了利用,包括种植园。因此,研究人员对科纳韦区(Konawe district)波纳哈村(Poanaha village)的开水库。本研究采用的方法是温纳-斯伦贝格尔配置地对空率2 - d的校正方法。本研究使用两条轨迹。在这些测量中获得的数据包括电势和电流。1轨道上的倒置电阻率数据显示电阻率值15。5ΩΩ746 - m是alluvium和层Ωm是成分是746 >视电阻率值。Keterdapatan地下水在1日的轨迹和电阻率值15。5层alluviumΩΩ9—72。m和m±10层厚度在轨道位置119 m - 126。当上2显示了17 . 3Ω视电阻率值m - 753Ω是alluvium和层电阻率值>公元753Ω是成分是。Keterdapatan地下水上17视电阻率值的2层alluvium在公元3Ω—78。2Ω和±17层厚度m处于轨道78 m - 91
INVESTIGASI KETERDAPATAN AIR TANAH DI KEBUN KELAPA SAWIT MENGGUNAKAN METODE GEOLISTRIK KONFIGURASI WENNER-SCHLUMBERGER
Air tanah dimanfaatkan dalam banyak aspek kehidupan makhluk hidup termasuk sektor perkebunan. Oleh karena itu, telah dilakukan penelitian dalam rangka investigasi keterdapatan air tanah di kebun kelapa sawit di Desa Poanaha, Kecamatan Puriala, Kabupaten Konawe. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode geolistrik konfigurasi wenner-schlumberger yang memiliki keunggulan dalam melakukan mapping resistivitas 2D bawah permukaan secara horizontal. Dalam penelitian ini digunakan dua lintasan. Data yang diperoleh dalam pengukuran ini yakni berupa potensial dan arus listrik. Inversi data resistivitas pada Lintasan 1 menunjukkan nilai resistivitas 15.5 Ωm - 746 Ωm adalah alluvium dan lapisan dengan nilai resistivitas >746 Ωm adalah batupasir. Keterdapatan air tanah pada Lintasan 1 berada pada lapisan alluvium dengan nilai resistivitas 15.5 Ωm – 72.9 Ωm dan dengan ketebalan lapisan ±10 m berada pada posisi lintasan 119 m - 126 m. Sementara pada Lintasan 2 menunjukkan nilai resistivitas 17.3 Ωm - 753 Ωm adalah alluvium dan lapisan dengan nilai resistivitas >753 Ωm adalah batupasir. Keterdapatan air tanah pada Lintasan 2 berada pada lapisan alluvium dengan nilai resistivitas 17.3 Ωm – 78.2 Ωm dan dengan ketebalan lapisan ±17 m berada pada posisi lintasan 78 m - 91 m