{"title":"Analisis Potensi Penurunan Muka Tanah Daerah Wisata Alam Aik Bukaq","authors":"Syarifatul Ulfa, A. Susilo","doi":"10.56099/jrgi.v6i02.78","DOIUrl":"https://doi.org/10.56099/jrgi.v6i02.78","url":null,"abstract":"Pergerakan tanah merupakan salah satu bencana alam yang terjadi secara tak terduga. Sehingga perlu dilakukan mitigasi sedini mungkin untuk menghindari dampak dari bencana tersebut. Salah satu pergerakan tanah yang sering terjadi yakni penurunan muka tanah. Dan pada paper ini bertujuan untuk menganalisis nilai penurunan muka tanah pada daerah Wisata Alam Aik Bukaq. Telah dilakukan pengolahan data citra Sentinel 1A mulai dari rentang data Bulan April 2022 – 2024 menggunakan metode DinSAR (Differential Interferometric Synthetic Aperture Radar) pada software SNAP. Metode DinSAR merupakan salah satu metode yang sering digunakan untuk menganalisis nilai penurunan muka tanah karena mampu merekam data dalam kondisi apapun. Setelah dilakukan pengolahan data pada software SNAP kemudian dilakukan pembacaan dan pemetaan nilai penurunan muka tanah pada titik-titik koordinat daerah penelitian menggunakan software Google Earth Pro. Sehingga diperoleh hasil nilai rata-rata penurunan muka tanah dalam rentang waktu 2 tahun terakhir (2022 – 2024) yakni secara berturut-turut sebesar -0,18 cm/tahun dan -0,21 cm/tahun. Dengan rata-rata sebesar -0,114 cm/tahun yang termasuk kategori penurunan muka tanah sangat rendah. Namun adanya peningkatan nilai secara signifikan dalam kurun waktu 2 Tahun terakhir ini, tetap perlu untuk diwaspadai sebagai langkah awal memitigasi dampak yang akan ditimbulkan oleh bencana pergerakan tanah. Karena kapan saja bisa terjadi pada daerah Wisata Alam Aik Bukaq tanda ada gejala secara langsung.","PeriodicalId":426411,"journal":{"name":"Jurnal Rekayasa Geofisika Indonesia","volume":"64 22","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-07-13","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"141651875","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Sahidin Sahidin, La Aba Aba, R. Eso, Ali Okto, Alfirrman Alfirman, La ode Andimbara
{"title":"Analysis of Lime Content (CaCO3) in Clean Water Sources in Tampo Village, Napabalano District, Muna Regency","authors":"Sahidin Sahidin, La Aba Aba, R. Eso, Ali Okto, Alfirrman Alfirman, La ode Andimbara","doi":"10.56099/jrgi.v6i01.69","DOIUrl":"https://doi.org/10.56099/jrgi.v6i01.69","url":null,"abstract":"Salah satu indikator penting untuk penilaian air layak konsumsi bagi masyarakat adalah kandungan kapur atau biasa disebut sebagai kesadahan air. Menurut World Healt Organization (WHO), bahwa air yang mengandung zat kapur tinggi dapat menimbulkan dampak terhadap kesehatan seperti penyumbatan pembuluh darah jantung (cardiovascular desease), batu ginjal (urolithiasi) yang dapat menyebabkan kencing batu serta masalah kesehatan lainnya, masalah ekonomi seperti penggunaan detergen serta dalam bidang industri seperti adanya kerak pada mesin. Kandungan mineral yang terkandung dalam air sangat dipengaruhi oleh lingkungan sekitarnya. Kelurahan Tampo, Kecamatan Napabalano secara geologis tersusun oleh batugamping dan merupakan daerah karst yang berkembang dengan baik. Keberadaan daerah karst dan kondisi tipologi batuan, menjadikan wilayah Kelurahan Tampo sebagai daerah berkapur dan ancaman sumber air tanah memiliki kadar kapur yang cukup tinggi. Oleh Karena itu, perlu Identifikasi dan Pengukuran Kandungan Kapur (CaCO3) Sumber Air Bersih di Kelurahan Tampo, Kecamatan Napabalano, Kabupaten Muna. Penelitian ini dilaksanakan dengan Pengambilan sampel secara acak pada beberapa sumur gali masyarakat yang digunakan sebagai air bersih. Analisis sampel air yakni kadar kapur atau tingkatan kesadahan air dilakukan seacara kualitatif dan kuantitatif. Secara kulitatif menggunakan metode elektrokoagulasi sedangkan secara kualitatif menggunakan metode Atomic Absorption Spectrophotometry (AAS) dan Titrasi EDTA di Laboratorium Forensik FMIPA UHO. Berdasarkan hasil analisis laboratorim pada 12 sampel air, terdapat 11 sampel memiliki tingkat kesadahan tinggi dan 1 sampel memiliki tingkat kesadahan rendah. Jadi, secara keseleuruhan sampel air yang ada di Kelurahan Tampo memiliki tingkat kesadahan yang cukup tinggi","PeriodicalId":426411,"journal":{"name":"Jurnal Rekayasa Geofisika Indonesia","volume":"14 21","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-07-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"141660160","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Syamsurijal Rasimeng, Ivana Jayarani, Maria Nova NafTalita, Tiara Andika Fadila, Ilham Dani, Rustadi
{"title":"Efektivitas Metode Peter Half Slope dalam Menentukan Kedalaman Benda Anomali","authors":"Syamsurijal Rasimeng, Ivana Jayarani, Maria Nova NafTalita, Tiara Andika Fadila, Ilham Dani, Rustadi","doi":"10.56099/jrgi.v5i03.7","DOIUrl":"https://doi.org/10.56099/jrgi.v5i03.7","url":null,"abstract":"Metode Peter Half Slope menjadi salah satu dari beberapa teknik yang dapat digunakan sebagai penentuan kedalaman kuantitatif yang dapat digunakan paling awal. Diharapkan melalui penelitian ini literatur mengenai metode Peter Half Slope dapat bertambah. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan efektivitas metode Peter Half Slope dalam memperkirakan kedalaman benda anomali bawah permukaan melalui perbandingan model (sintesis) yang belum dan sudah ditambahkan nilai acak sebagai nilai error. Penelitian diawali dengan pembuatan model pada software Geomodel. Setelah didapatkan hasil pemodelan sintetik yang sesuai selanjutnya yaitu melakukan pengolahan pada software Matlab untuk menguji keefektifan metode Peter Half Slope. Setelah memasukkan semua nilai, didapatkan nilai rerata kedalaman anomali model 1 dalam d1, d2, dan d3 adalah 100,1890 m. Sementara untuk model 2, nilai rerata kedalaman anomali model 2 yaitu 97,35344 m. Galat antara pemodelan asli dengan pemodelan yang ditambahkan nilai random menggunakan metode Peter Half Slope adalah 2,83%. Sehingga, metode ini dianggap efektif dalam menentukan kedalaman anomali bawah permukaan melalui respons magnetik, namun untuk menentukan kedalaman secara tepatnya memerlukan penggunaan metode lain sebagai metode utama. ","PeriodicalId":426411,"journal":{"name":"Jurnal Rekayasa Geofisika Indonesia","volume":"27 6","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-01-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139448404","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Analisis Konsentrasi Logam Berat pada Permukaan Tanah Berdasarkan Nilai Suseptibilitas Magnetik di Pesisir Teluk Lasolo dan Sekitarnya","authors":"Aziza Nur Aziza, I. Irawati, E. S. Hasan","doi":"10.56099/jrgi.v5i03.14","DOIUrl":"https://doi.org/10.56099/jrgi.v5i03.14","url":null,"abstract":"Penelitian ini terletak di Teluk Lasolo yakni di Desa Tapuemea Kecamatan Molawe Kabupaten Konawe Utara. Tujuan penelitian untuk menentukan konsentrasi logam berat berdasarkan nilai suseptibilitas magnetik menggunakan X-Ray Fluorescence (XRF) dan menentukan kualitas sedimen. Hasil pengukuran XRF diketahui bahwa konsentrasi logam berat yang tertinggi untuk zona pertambangan, zona pesisir dan zona pemukiman adalah Nikel (Ni), Besi (Fe) dan Kobalt (Co), sedangkan logam berat yang tidak melewati ambang batas maksimum adalah Tembaga (Cu) dan Zink (Zn). Kualitas sedimen dilihat dari analisis Indeks Beban Pencemaran (PLI) termasuk dalam kategori telah tercemar dengan nilai indeks geoakumulasi yang menunjukkan bahwa telah terjadi pencemaran dengan kategori tercemar sedang sampai sangat luar biasa parah.","PeriodicalId":426411,"journal":{"name":"Jurnal Rekayasa Geofisika Indonesia","volume":"3 5","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-12-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139153628","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Laode Ihksan Juarzan, Wan Azizah Wan Jafar, La Hamimu, I. Indrawati
{"title":"Analisis Ketebalan Lapisan Sedimen Menggunakan Metode Horizontal to Vertical Spectral Ratio (HVSR) di Wilayah Pesisir Kecamatan Moramo Kabupaten Konawe Selatan","authors":"Laode Ihksan Juarzan, Wan Azizah Wan Jafar, La Hamimu, I. Indrawati","doi":"10.56099/jrgi.v5i03.27","DOIUrl":"https://doi.org/10.56099/jrgi.v5i03.27","url":null,"abstract":"Telah dilakukan penelitian di Wilayah pesisir Kecamatan Moramo, Kabupaten Konawe Selatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai sebaran ketebalan lapisan sedimen. Pengambilan data dilakukan menggunakan seismometer TDL-303S pada 15 titik pengukuran. Data mikrotremor dianalisis menggunakan metode HVSR (Horizontal To Vertical Spectral Ratio) menggunakan software geopsy 3.4.2 untuk memperoleh nilai frekuensi dominan (f0) yang selanjutnya menentukan nilai kecepatan gelombang shear (VS30) untuk memperoleh nilai ketebalan lapisan sedimen (h). Hasil analisis data memperoleh nilai frekuensi dominan (f0) yang diperoleh berkisar antara 1,025 Hz hingga 14,297 Hz dan nilai kecepatan gelombang shear (VS30) diperoleh dari website www.USGS.gov dengan rentang nilai berkisar antara 234,43 m/s sampai 422,33 m/s. Berdasarkan data yang diperoleh maka akan ditentukan nilai sebaran ketebalan lapisan sedimen (h). Nilai ketebalan lapisan sedimen pada daerah penelitian berkisar antara 6,596 meter sampai 66,124 meter.","PeriodicalId":426411,"journal":{"name":"Jurnal Rekayasa Geofisika Indonesia","volume":"1987 2","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-12-24","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139160535","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Muhammad Nur Ahsan Zakir, W. G. A. Kadir, E. Wahyudi
{"title":"Interpretasi Bawah Permukaan dan Delineasi Struktur Cekungan Muna-Buton Berdasarkan Data Gravitasi Satelit","authors":"Muhammad Nur Ahsan Zakir, W. G. A. Kadir, E. Wahyudi","doi":"10.56099/jrgi.v5i03.31","DOIUrl":"https://doi.org/10.56099/jrgi.v5i03.31","url":null,"abstract":"Telah dilakukan penelitian pengukuran medan gayaberat untuk menginterpretasi struktur bawah permukaan pada Cekungan Muna-Buton. Data yang digunakan berupa data anomali gayaberat udara bebas, sehingga hanya perlu melakukan koreksi Bouguer dan koreksi medan untuk memperoleh anomali Bouguer lengkap. Pemisahan anomali dilakukan dengan metode trend surface analysis. analisis gradien dilakukan pada anomali residual untuk mendeliniasi struktur-struktur cekungan di daerah penelitian dengan menggunakan beberapa metode yaitu horizontal gradient, total gradient, tilt-angle horizontal gradient, dan improved logistic filter. Terdapat dua sub-cekungan yang bisa dideliniasi yaitu sub-cekungan A yang berada di bagian Timur dan sub-cekungan B yang berada di Barat. Sub-cekungan A jika dikorelasikan dengan model rekonstruksi oleh Davidson, merupakan sub-cekungan Bulu, sedangkan sub-cekungan B merupakan sub-cekungan Selat Buton. Berdasarkan hasil pemodelan bawah permukaan, terdapat lapisan basement yang diindikasikan berada pada estimasi kedalaman paling dangkal 2 km di sub-cekungan Selat Buton dan estimasi kedalaman paling dangkal 3 km di sub-cekungan Bulu Basin. Kedalaman lapisan basement tersebut semakin dalam ke pusat cekungan hingga mencapai lebih dari 4 km.","PeriodicalId":426411,"journal":{"name":"Jurnal Rekayasa Geofisika Indonesia","volume":"41 6","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-12-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"138949009","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Muhammad Riza, QoriFajar Hermawan, Zetsaona Sihotang, N. Khoirunisa, Idris Mandang
{"title":"Simulasi Tinggi Gelombang Laut Signifikan di Selat Makassar Pada Bulan Januari-Februari 2016","authors":"Muhammad Riza, QoriFajar Hermawan, Zetsaona Sihotang, N. Khoirunisa, Idris Mandang","doi":"10.56099/jrgi.v5i03.30","DOIUrl":"https://doi.org/10.56099/jrgi.v5i03.30","url":null,"abstract":"Pengetahuan karakteristik gelombang laut merupakan hal yang penting bagi banyak bidang kemaritiman seperti keselamatan pelayaran, industri lepas pantai, pengembangan wilayah pantai, pertahanan, dan desain kapal. Sebagai negara maritim terluas di dunia, Indonesia mempunyai kerawanan terhadap gelombang laut tinggi. BMKG mengadopsi model gelombang generasi tiga yaitu WAVEWATCH-III yang dikembangkan oleh NOAA, USA. Model ini digunakan untuk memprediksikan tinggi dan arah gelombang laut di perairan Indonesia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik hasil model gelombang WAVEWATCH-III di Selat Makassar. Pada bulan Januari-Februari 2016 tinggi gelombang signifikan laut berkisar pada 0 m sampai 1,5 m dan arah gelombang datang dari timur laut di Selat Makassar. Tinggi gelombang signifikan pada bulan Januari-Februari 2016 tidak berada pada tingkat yang membahayakan jalur pelayaran di wilayah Selat Makassar. \u0000Kata Kunci: Gelombang Laut, Selat Makassar, Model Gelombang.","PeriodicalId":426411,"journal":{"name":"Jurnal Rekayasa Geofisika Indonesia","volume":"49 11","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-12-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"138950770","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Analisis Tingkat Seismisitas dan Percepatan Tanah Maksimum (PGA) Wilayah Sulawesi Tenggara Berdasarkan Data Gempabumi Periode 1973-2022","authors":"Al Rubaiyn, J. Safani, Khairul Anwar","doi":"10.56099/jrgi.v5i02.17","DOIUrl":"https://doi.org/10.56099/jrgi.v5i02.17","url":null,"abstract":"Telah diakukan peneltiain analisis tingkat seismisitas dan percepatan tanah maksimum wilayah Sulawesi Tenggara. Tujuan penelitian ini adalah untuk memetakan tingkat kerapuhan batuan (b value), tingkat seismisitas (a value), dan percepatan tanah maksimum (PGA) wilayah Sulawesi Tenggara. Data gempabumi yang digunakan bersumber dari USGS dan BMKG untuk periode 1973-2022. Software Zmap digunakan untuk menghitung a value dan b value. PGA dari data akselerograf digunakan untuk memeproleh metode empiris yang cocok untuk menghitung PGA Sulawesi Tenggara. Pemilihan metode yang sesuai berdasarkan nilai kesalhan rata-rata terkecil. Berdasarkan hasil analisis yang diperoleh, nilai tingkat kerapuhan batuan berkisar antara 0,355-1,337 sedangkan tingkat seismisitas berkisar antara 2,773-7,879 dengan nilai tertinggi berada di daerah tenggara Sulawesi Tenggara. Hasil perbandingan nilai PGA dari data akselerograf dan metode empiris menunjukkan bahwa metode Liu & Tsai memiliki RMSE terendah yaitu 5,27 gal. Nilai PGA Liu & Tsai untuk wilayah Sulawesi Tenggara berkisar antara 18,6-155,7 gal.","PeriodicalId":426411,"journal":{"name":"Jurnal Rekayasa Geofisika Indonesia","volume":"97 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-10-24","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139314857","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Pemodelan Basement Daerah Panas Bumi Non Vulkanik Lainea Konawe Selatan Berdasarkan Data Anomali Medan Gravitasi","authors":"Wahyudhy, J. Safani, Al Rubaiyn","doi":"10.56099/jrgi.v5i01.12","DOIUrl":"https://doi.org/10.56099/jrgi.v5i01.12","url":null,"abstract":"Batuan basement sering kali terdiri dari batuan yang relatif lebih tua, lebih padat dan memiliki densitas yang berbeda dari lapisan batuan di atasnya. Perbedaan densitas ini menciptakan anomali gravitasi yang dapat diamati dan dianalisis menggunakan metode gravitasi. Implementasi pemodelan basement dapat digunakan untuk eksplorasi panas bumi. Pada daerah Lainea, Sulawesi Tenggara terdapat potensi panas bumi. Beberapa penelitian telah dilakukan tetapi belum ditemukan penelitian mengenai pemodelan basement. Sehingga untuk memperkaya studi, pada penelitian ini dilakukan pemodelan 3D basement pada daerah Lainea berdasarkan data pengukuran gravitasi. Pemodelan tersebut dilakukan menggunakan program inversi Grav_D_inv dengan memanfaatkan anomali gravitasi residual dari data anomali Bouguer lengkap. Progam ini dijalankan menggunakan algoritma MATLAB yang disertai graphical user interface (GUI). Program ini bergantung pada beberapa parameter, yaitu estimasi kedalaman anomali, luas area, rentang wavenumber untuk low-pass filter, kontras densitas, dan windowing. Basemen daerah panas bumi Lainea hasil inversi yang diintegrasikan dengan peta geologi serta penelitian geofisika sebelumnya, dapat diinterpretasikan sebagai batuan metamorf dengan intrusi batuan beku di area tengah. Relief basement panas bumi Lainea cendereung mengikuti pola struktur dan topografi di permukaan serta memperlihatkan struktur berupa intrusi yang terletak pada kedalaman 1200 – 1500 meter dengan puncak pada sisi tenggara daerah penelitian.","PeriodicalId":426411,"journal":{"name":"Jurnal Rekayasa Geofisika Indonesia","volume":"42 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-08-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115883040","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Karakteristik Fisis Aspal Alam di Pulau Buton Berdasarkan Gugus Fungsi Hidrokarbon","authors":"Arisona A.","doi":"10.56099/jrgi.v5i01.3","DOIUrl":"https://doi.org/10.56099/jrgi.v5i01.3","url":null,"abstract":"Studi ini mendeskrifsikan mengenai karakteristik fisis batuan aspal alam di Pulau Buton yang didasarkan pada gugus fungsi hidrokarbon dengan metode Fourier Transform Infrared (FITR) dan karakteristik image batuan Asbuton menggunakan Scanning Electron Microscope (SEM). Adanya senyawa penyusun bitumen aspal dibuktikan dengan melihat hasil spektra FTIR. Sedangkan SEM untuk mengetahui morfologi permukaan batuan aspal. Kedua teknik ini diharapkan memberikan konstribusi penting terhadap karakterisistik fisis batuan aspal di pulau Buton. Sampel dalam studi ini berupa bongkahan batuan asbuton yang diambil dari kawasan Kecamatan Lasalimu kabupaten Buton berdasarkan formasi Tondo, Wapulaka, dan Alluvium. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa gugus fungsi yang terdapat pada sampel batuan asbuton pada umumnya memiliki gugus fungsi CN, CH aromatik dan alifatik, S=O, C=C aromatik, C=O, OH dan NH. Struktur morfologi permukaan sampel menunjukan adanya gumpalan-gumpalan halus yang mencirikan ikatan kuat dari unsur/senyawa yang terdapat di dalam batuan dan gumpalan kasar yang berwarna putih yang mencirikan adanya kandungan kalsium carbonat (CaCO3).","PeriodicalId":426411,"journal":{"name":"Jurnal Rekayasa Geofisika Indonesia","volume":"451 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-08-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132092086","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}