Jurnal Hak Asasi Manusia最新文献

筛选
英文 中文
Pemenuhan HAM dan Penghapusan Diskriminasi terhadap Orang Dengan Kusta dan Keluarganya 含对麻风病人及其家人的尊重和歧视
Jurnal Hak Asasi Manusia Pub Date : 2021-09-01 DOI: 10.58823/jham.v7i7.61
Stanley Yosep Adi Prasetyo
{"title":"Pemenuhan HAM dan Penghapusan Diskriminasi terhadap Orang Dengan Kusta dan Keluarganya","authors":"Stanley Yosep Adi Prasetyo","doi":"10.58823/jham.v7i7.61","DOIUrl":"https://doi.org/10.58823/jham.v7i7.61","url":null,"abstract":"Di Indonesia penyakit kusta sejak  pertengahan 2000 sebetulnya dinyatakan telah tereliminasi. Tapi menurut laporan WHO pada 2008 Indonesia masih menempati peringkat  ke-3 sebagai negara  penyumbang penderita baru. Pada    2008    jumlah   penderita   baru yang  ditemukan berjumlah  17.441 orang.  Posisi ini menyusul India sebagai peringkat   pertama dan  Brazil sebagai peringkat  kedua negara  dengan jumlah penderita kusta terbanyak di dunia.","PeriodicalId":404941,"journal":{"name":"Jurnal Hak Asasi Manusia","volume":"85 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-09-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133147969","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Apologi Otoritas Medis Dalam Pemenuhan Hak Kesehatan Masyarakat 为履行公共卫生权利而道歉
Jurnal Hak Asasi Manusia Pub Date : 2021-09-01 DOI: 10.58823/jham.v7i7.63
Saharuddin Daming
{"title":"Apologi Otoritas Medis Dalam Pemenuhan Hak Kesehatan Masyarakat","authors":"Saharuddin Daming","doi":"10.58823/jham.v7i7.63","DOIUrl":"https://doi.org/10.58823/jham.v7i7.63","url":null,"abstract":"Pelayanan  otoritas  medis dikekinian telah  jauh melesat  dan  membumbung  tinggi di  atas   langit  untuk   menggapai  bintang   komersialisme   dan   profit  oriented sehingga  akar motivasi sosial dan  kemanusiaan, tercerabut dari dedikasi luhurnya sebagaimana amanat Hipokrates.  Kini orang  miskin lebih takut  kepada  ancaman tagihan   rumah  sakit  daripada   sakitnya  sendiri  sehingga   mereka   dilarang  sakit. Terjadi paradoksi  dalam  menempatkan nilai sehat  yang  semula  merupakan anak kandung dari prinsip hak asasi manusia,  kini bergeser  menjadi hamba  kapitalisme. Merebaknya gugatan publik terhadap malpraktik  kedokteran,  merupakan simbol perlawanan atas  layanan  medis  yang  tidak  lagi berpijak  pada  pesan  Hipokrates. Demi  mempertahankan kelanggengan bisnis  dan  reputasi,   pranata hukum  dan etika medis dikooptasi dengan postulat  pragmatisme.","PeriodicalId":404941,"journal":{"name":"Jurnal Hak Asasi Manusia","volume":"3 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-09-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132908982","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Pengadilan Rakyat Tokyo: Solusi Kebuntuan Hukum Internasional Formal 东京人民法院:正式的国际僵局解决方案
Jurnal Hak Asasi Manusia Pub Date : 2021-09-01 DOI: 10.58823/jham.v7i7.68
Banu Abdillah
{"title":"Pengadilan Rakyat Tokyo: Solusi Kebuntuan Hukum Internasional Formal","authors":"Banu Abdillah","doi":"10.58823/jham.v7i7.68","DOIUrl":"https://doi.org/10.58823/jham.v7i7.68","url":null,"abstract":"Mengungkap sejarah kelam  dunia  yang terjadi lebih  dari 5 dekade  bukanlah  hal yang mudah.  Apalagi mengusahakan keadilan  bagi para korban dan keluarganya. Kasus perbudakan seksual oleh militer Jepang pada masa perang Asia-Pasifik pada dekade  1930-an hingga  1940-an merupakan salah satu  bentuk kejahatan  yang paling sulit diungkap.  Selain karena para korban yang membisu atas peristiwa  ini, pihak  negara-negara  sekutu  pun  mengabaikan kejahatan  seksual  militer  Jepang pada Pengadilan Militer Internasional untuk Wilayah Timur Jauh (IMTFE), walaupun mereka  memiliki bukti  yang  cukup  untuk  melakukan penuntutan.     Pengabaian kejahatan  seksual terhadap perempuan pada akhirnya berimplikasi  pada lingkaran impunitas  dan  pengulangan  kembali   kejahatan   seksual     terhadap   perempuan pada setiap  kali konflik  terjadi. Dengan  tujuan  bukan  pembalasan  tapi keadilan, tidak hanya untuk  para sisa korban tapi juga untuk  korban yang sudah meninggal dunia dan generasi mendatang, maka Pengadilan Tribunal Kejahatan Perang Internasional terhadap Perempuan  tahun 2000 untuk  Pengadilan Perbudakan Seks Militer Jepang dibentuk masyarakat sipil internasional  di luar kewenangan negara- negara ataupun  organisasi internasional  yang formal.","PeriodicalId":404941,"journal":{"name":"Jurnal Hak Asasi Manusia","volume":"152 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-09-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125961360","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Tersingkir Karena Kusta 麻风病人
Jurnal Hak Asasi Manusia Pub Date : 2021-09-01 DOI: 10.58823/jham.v7i7.62
Dian Andi Nur Aziz
{"title":"Tersingkir Karena Kusta","authors":"Dian Andi Nur Aziz","doi":"10.58823/jham.v7i7.62","DOIUrl":"https://doi.org/10.58823/jham.v7i7.62","url":null,"abstract":"Penderita  kusta, termasuk  keluarganya menghadapai diskriminasi dari masyarakat, bahkan setelah dinyatakan sembuh  dari kusta. Sehingga, kusta bukan hanya urusan kesehatan. Diskriminasi dari  masyarakat muncul  karena  stigma  kusta.  Sebagian orang  meyakini  bahwa  kusta  mudah  menular,  turunan, dan  kutukan.  Keyakinan ini tertanam secara  mencalam. Artikel ini menggambarkan tentang perlindungan dan pemenuhan hak penderita atau orang yang pernah  mengalami  kusta termasuk keluarganya khususnya  hak pendidikan,  hak kesehatan, hak pekerja dan pekerjaan, kebebasan berpendapat, hak berorganisasi  dan berkumpul.","PeriodicalId":404941,"journal":{"name":"Jurnal Hak Asasi Manusia","volume":"4 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-09-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128492802","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Eksplanasi Teoritik untuk Kebijakan Pro-Kesejahteraan di Indonesia 印尼支持福利政策的理论性曝光
Jurnal Hak Asasi Manusia Pub Date : 2021-09-01 DOI: 10.58823/jham.v7i7.64
Asep Mulyana
{"title":"Eksplanasi Teoritik untuk Kebijakan Pro-Kesejahteraan di Indonesia","authors":"Asep Mulyana","doi":"10.58823/jham.v7i7.64","DOIUrl":"https://doi.org/10.58823/jham.v7i7.64","url":null,"abstract":"Artikel  ini  berangkat  dari  fenomena  baru   yang   ditandai   dengan  munculnya kebijakan  pemerintah yang  fokus  pada  peningkatan kesejahteraan warga  miskin (welfare  policy).  Kelompok  warga  miskin  yang  selama  ini mengalami   eksklusi, baik secara  ekonomi,  sosial maupun politik, telah  menjadi  subjek  penting  dalam kebijakan   sosial  di  Indonesia.   Pemerintah  pusat   diikuti  beberapa  pemerintah daerah  di Indonesia  membangun  kebijakan-kebijakan sosial yang  berpihak  pada peningkatan kesejahteraan warga miskin. Namun demikian, hingga  kini belum ada eksplanasi  teoritik  yang  dapat  menjelaskan  secara  memadai  fenomena tersebut. Oleh  karena  itu, artikel ini bertendensi untuk  menemukan kerangka  teoritik yang mampu  memberi eksplanasi yang memuaskan atas fenomena tersebut.Artikel   ini   menggambarkan   kerangka    kerja   yang    disusun    oleh   Jayasuriya (2006) untuk menjelaskan  fenomena di atas. Menurut Jayasuriya, kebijakan prokesejahteraan di negara  berkembang lahir atas kebutuhan rezim neoliberalisme global untuk  mengintegrasikan kewargaan (citizenship)  ke dalam pasar.  Kebijakan pro-kesejahteraan difokuskan  untuk  meningkatkan kapabilitas  masyarakat miskin agar selaras dengan kebutuhan pasar.  Karena dibangun di atas fondasi kewargaan pasar  (market  citizenship)  semacam  itu,  dan  bukan  melalui pembentukan pakta sosial yang berlangsung dalam negosiasi yang alot antara  negara,  warga, dan pasar, maka kebijakan prokesejahteraan di Indonesia menunjukkan watak yang antipolitik dan  menonjolkan peran  agen  yang  aktif (elit populis).  Jauh  sebelum  wacana  ini berkembang, muncul  dilema-dilema  di mana  demokrasi  dan  kesejahteraan dinilai tidak  selalu  berdampingan.  Kesejahteraan yang  pernah   dicapai  oleh  rejim-rejim developmentalisme di Asia Timur menunjukkan bahwa  kesejahteraan dapat  dicapai melalui  tangan besi.  Artikel ini diharapkan memberikan   kontribusi  teoritik  baru tentang dilema yang sama pasca-rezim  developmentalisme.","PeriodicalId":404941,"journal":{"name":"Jurnal Hak Asasi Manusia","volume":"12 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-09-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130547366","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Pemenuhan dan Perlindungan Hak-Hak Pedagang Kaki Lima: Studi di Kota Surakarta dan Kota Yogyakarta
Jurnal Hak Asasi Manusia Pub Date : 2021-09-01 DOI: 10.58823/jham.v7i7.65
Yeni Rosdianti
{"title":"Pemenuhan dan Perlindungan Hak-Hak Pedagang Kaki Lima: Studi di Kota Surakarta dan Kota Yogyakarta","authors":"Yeni Rosdianti","doi":"10.58823/jham.v7i7.65","DOIUrl":"https://doi.org/10.58823/jham.v7i7.65","url":null,"abstract":"Pedagang Kaki Lima (PKL) sebagai  sebuah  entitas  perdagangan sektor  informal, perlu  mendapatkan  perhatian khusus  dari  Pemerintah dan  Pemerintah Daerah. Belum  ada   Undang-undang  yang   secara   khusus   mengatur  perlindungan dan pemenuhan  hak-hak   asasi  para  PKL ini.  Penjabaran  asas  desentralisasi   dalam ketentuan  peraturan  perundang-undangan,  melahirkan   otonomi   daerah   yang telah memberikan  kewenangan yang cukup besar bagi Pemerintah Daerah.  Corak dan arah kebijakan tiap daerah  bervariasi untuk  satu jenis pengaturan yang sama. Kerapkali, corak dan arah kebijakan ini amat ditentukan oleh pemimpin daerah yang terpilih. Tak heran,  kebijakan soal penataan PKL, misalnya, acap bergantung pada Bupati, Walikota, atau  Gubernur  serta Anggota  DPRD daerah  yang bersangkutan. Di satu  daerah,  PKL diperlakukan  dengan cukup  baik. Sementara di daerah  yang lain, penataan PKL diterjemahkan sebagai  “pembolehan” sikap represif atas nama penertiban dan keindahan kota. Harus ada kebijakan umum yang memberikan  arah bagi pengaturan dan kebijakan di seluruh Indonesia, khususnya  dalam memberikan jaminan perlindungan dan pemenuhan hak asasi manusia bagi para Pedagang Kaki Lima","PeriodicalId":404941,"journal":{"name":"Jurnal Hak Asasi Manusia","volume":"65 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-09-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132241319","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Kekerasan Terhadap Pers dan Perlindungannya 对媒体的暴力和保护
Jurnal Hak Asasi Manusia Pub Date : 2021-09-01 DOI: 10.58823/jham.v7i7.67
L. Baskoro
{"title":"Kekerasan Terhadap Pers dan Perlindungannya","authors":"L. Baskoro","doi":"10.58823/jham.v7i7.67","DOIUrl":"https://doi.org/10.58823/jham.v7i7.67","url":null,"abstract":"Pers Indonesia  pascareformasi  memiliki kebebasan yang diatur dan dijamin  oleh Undang-Undang  Dasar  dan   Undang-Undang  tentang    Pers.  Undang-Undang tentang  Pers, UU No.  40/1999, juga melahirkan  Dewan  Pers yang  independen, lembaga  yang  bertugas  menjaga  kebebasan pers sekaligus  berfungsi  antara lain sebagai mediator  jika ada pihak-pihak yang dirugikan oleh pemberitaan pers. Era reformasi telah melahirkan  banyak media.  Pers tumbuh subur dan masyarakat ikut menikmatinya. Tapi, kekerasan terhadap pers, terhadap wartawan  terus terjadi dan terus meningkat.","PeriodicalId":404941,"journal":{"name":"Jurnal Hak Asasi Manusia","volume":"64 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-09-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121977542","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Kondisi Minoritas Beragama dan Berkeyakinan di Indonesia dan Tatapan Ke Depan 印度尼西亚的宗教和信仰少数民族的状况以及向前看
Jurnal Hak Asasi Manusia Pub Date : 2021-08-31 DOI: 10.58823/jham.v6i6.53
Ahmad Suaedy
{"title":"Kondisi Minoritas Beragama dan Berkeyakinan di Indonesia dan Tatapan Ke Depan","authors":"Ahmad Suaedy","doi":"10.58823/jham.v6i6.53","DOIUrl":"https://doi.org/10.58823/jham.v6i6.53","url":null,"abstract":"Pidato  Presiden  Amerika  Serikat Barrac    Hussien     Obama     di Universitas   Indonesia,     Depok (10/11/10) yang mengingatkan  penting- nya filosofi Bhinneka Tunggal Ika sebagai filosofi bernegara   Indonesia   membuat sebagian  orang  terpengarah.  Tidak  lupa Obama  memberi   harapan   melambung bahwa filosofi seperti itu bisa ikut mem- bantu  dunia  untuk  mencari  solusi dari carut marut dan kekerasan yang tak kun- jung   berhenti.   Membuat   terperangah karena  pidato   presiden   AS   ke-44  itu mengingatkan pada situasi Indonesia kini dengan  meningkatnya kekerasan dan intoleransi serta ketidakmampuan atau ketidakmauan  pemerintah   dan   aparat- nya untuk melindungi para korban yang praktis berbalikan dengan filosofi tua itu.","PeriodicalId":404941,"journal":{"name":"Jurnal Hak Asasi Manusia","volume":"36 9","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-08-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132124115","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Kegagalan Negara Menjamin Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan 国家的失败确保了宗教自由和信仰自由
Jurnal Hak Asasi Manusia Pub Date : 2021-08-31 DOI: 10.58823/jham.v6i6.54
Benny Susetyo
{"title":"Kegagalan Negara Menjamin Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan","authors":"Benny Susetyo","doi":"10.58823/jham.v6i6.54","DOIUrl":"https://doi.org/10.58823/jham.v6i6.54","url":null,"abstract":"Pluralitas di Indonesia adalah berkah tak ternilai harganya. Se- bagai rahmat Tuhan Maha Kuasa, manusia sering salah menerjemahkan rahmat  tersebut   sehingga   kerap  men- jadi bencana.  Bukanlah Tuhan  yang me- nganugerahkan bencana, melainkan manusia dengan cara pandang sempit (miopik) yang  sering  menyelewengkan rahmat tersebut menjadi bencana. Agama dan keberagamaan meru- pakan    tolok   ukur   dan    pintu    ger- bang   (avant  garde)  menilai  bagaima- na pandangan  pluralitas ditegakkan, bagaimana individu dan kelompok tertentu  memandang  individu dan kelompok lainnya. Semangat kebe- ragamaan yang cenderung memuja fundamentalisme menjadi akar masalah yang  serius dan  menjadikan  pluralitas berpeluang  menjadi bencana  daripada sebagai potensi kebaikan.","PeriodicalId":404941,"journal":{"name":"Jurnal Hak Asasi Manusia","volume":"19 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-08-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125411724","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Hak Atas Kebebasan Beragama dan/atau Berkeyakinan: Forum Internum dan Forum Eksternum 宗教和/或信仰自由的权利:Internum论坛和外部论坛
Jurnal Hak Asasi Manusia Pub Date : 2021-08-31 DOI: 10.58823/jham.v6i6.56
Y. Nainggolan
{"title":"Hak Atas Kebebasan Beragama dan/atau Berkeyakinan: Forum Internum dan Forum Eksternum","authors":"Y. Nainggolan","doi":"10.58823/jham.v6i6.56","DOIUrl":"https://doi.org/10.58823/jham.v6i6.56","url":null,"abstract":"Dengan hak asasi manusia sebagai perspektif, tulisan ini mengupas hak atas kebebasan beragama dan berkeyakinan menjadi dua ranah: forum internum dan forum eksternum. Pada dua  ranah ini, penikmatan  individu atas  hak  atas  kebebasan  beragama  dan berkeyakinan harus diakomodir baik di ruang privat maupun  pubilk. Tidak dipungkiri, tulisan ini dilatarbelakangi atas terkendalanya penikmatan  individu untuk bebas beragama dan berkeyakinan di Indonesia. Pengetahuan yang benar sesuai kaidah hak asasi manusia tentang kedua konsep ini sangat relevan dan signifikan untuk dibicarakan dalam rangka meningkatkan  pemahaman hak atas kebebasan beragama secara utuh sebagaimana pasal 18 Kovenan International Hak Sipil dan Politik. Disampaikan pula, dua poin terkait relasi kedua forum tersebut, pertama, gambaran situasi khusus dimana ada kalanya individu tidak bebas merdeka untuk menikmati haknya untuk bebas beragama dan  berkeyakinan, kedua,  penentuan  lingkar batas  kedua  wilayah. Keduanya menjadi poin sangat penting untuk dijadikan perhatian terutama bagi pemangku kewajiban dalam menerapkan aturan pembatasan  hak atas kebebasan beragama danberkeyakinan.","PeriodicalId":404941,"journal":{"name":"Jurnal Hak Asasi Manusia","volume":"44 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-08-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127758646","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
相关产品
×
本文献相关产品
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:604180095
Book学术官方微信