Walasuji : Jurnal Sejarah dan Budaya最新文献

筛选
英文 中文
NILAI BUDAYA DALAM TARIAN PATTUDDUQ TOWAINE DI POLEWALI MANDAR, PROVINSI SULAWESI BARAT
Walasuji : Jurnal Sejarah dan Budaya Pub Date : 2020-12-14 DOI: 10.36869/wjsb.v11i2.161
Ansaar Ansaar
{"title":"NILAI BUDAYA DALAM TARIAN PATTUDDUQ TOWAINE DI POLEWALI MANDAR, PROVINSI SULAWESI BARAT","authors":"Ansaar Ansaar","doi":"10.36869/wjsb.v11i2.161","DOIUrl":"https://doi.org/10.36869/wjsb.v11i2.161","url":null,"abstract":"","PeriodicalId":374972,"journal":{"name":"Walasuji : Jurnal Sejarah dan Budaya","volume":"46 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131597625","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
PEMBANGUNAN KANAL DAN PERTUMBUHAN SOSIAL-EKONOMI DI BATAVIA TAHUN 1918-1933 1918-1933年巴达维亚的运河建设和经济增长
Walasuji : Jurnal Sejarah dan Budaya Pub Date : 2020-06-18 DOI: 10.36869/wjsb.v11i1.65
Seni Wati
{"title":"PEMBANGUNAN KANAL DAN PERTUMBUHAN SOSIAL-EKONOMI DI BATAVIA TAHUN 1918-1933","authors":"Seni Wati","doi":"10.36869/wjsb.v11i1.65","DOIUrl":"https://doi.org/10.36869/wjsb.v11i1.65","url":null,"abstract":"Banjir menjadi salah satu masalah yang sering melanda Batavia. Hampir setiap tahun Batavia mengalami banjir. Melihat kondisi Batavia yang sering mengalami banjir, Pemerintah Hindia-Belanda memperbaiki sistem drainase dengan membangun kanal dan sungai-sungai yang mengalir di Batavia. Tujuan penulisan ini adalah untuk mengetahui proses pembangunan kanal dan pertumbuhan sosial-ekonomi di Batavia. Penelitian ini menggunakan metode sejarah kritis yang tahapannya meliputi heuristik, kritik sumber, interpretasi, dan historiografi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Batavia merupakan daerah dengan dataran landai yang rentan terhadap banjir. Hal inilah yang menyebabkan Pemerintah Hindia-Belanda memperbaiki saluran air dan membangun kanal untuk menampung air di musim kemarau. Kanal yang dibangun oleh Pemerintah Hindia-Belanda dimulai dari pembangunan Kanal Banjir Kali Malang yang bertujuan untuk penanggulangan banjir serta saluran limbah. Pemerintah Belanda juga menormalisasi sungai dan saluran yang mampat, yaitu normalisasi Kali Angke, Kali Baru, Sentiong, serta pengerukan Kali Krukut untuk mencegah pendangkalan sungai. Berbagai perkembangan yang terjadi di Batavia membawa dampak pula dalam bidang sosial dan ekonomi. Perbaikan sungai-sungai dan kanal juga membawa pemerintah untuk memperbaiki bidang lain seperti pembuatan taman, pembangunan hunian sehat dan murah, serta perbaikan jalan raya.","PeriodicalId":374972,"journal":{"name":"Walasuji : Jurnal Sejarah dan Budaya","volume":"337 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-06-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124738607","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
ANDI PABBENTENG, RAJA BONE XXXIII: HUBUNGANNYA DENGAN BELANDA (1946-1951)
Walasuji : Jurnal Sejarah dan Budaya Pub Date : 2020-06-18 DOI: 10.36869/wjsb.v7i1.96
Rismawidiawati Rismawidiawati
{"title":"ANDI PABBENTENG, RAJA BONE XXXIII: HUBUNGANNYA DENGAN BELANDA (1946-1951)","authors":"Rismawidiawati Rismawidiawati","doi":"10.36869/wjsb.v7i1.96","DOIUrl":"https://doi.org/10.36869/wjsb.v7i1.96","url":null,"abstract":"Proses pembentukan peradaban suatu masyarakat tidak terlepas dari peran atau pengaruh penting seorang tokoh. Dalam skala kerajaan, tokoh yang dimaksud adalah raja. Selama ini, sejarah seolah-olah berpihak pada tokoh atau peristiwa besar saja, sehingga terkadang ada tokoh/peristiwa yang luput dari penulisan. Tokoh Andi Pabbenteng yang diulas pada artikel ini adalah Raja Bone ke-33. Tulisan tentang Andi Pabbenteng masih jarang dijumpai, meskipun beliau adalah seorang raja. Berdasarkan hal tersebut, artikel ini bertujuan untuk mengungkapkan sepak terjang Andi Pabbenteng selaku Raja Bone ke 33 dan menjelaskan hubungannya dengan Belanda. Artikel ini menggunakan metode historis dengan menelusuri berbagai sumber pustaka dan melalukan wawancara dengan sejarawan dan pemerhati sejarah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Andi Pabbenteng diangkat menjadi raja Bone pada 1946 berkat kedekatannya dengan pemerintah Hindia Belanda. Pada masa pemerintahan Andi Pabbenteng, beliau dapat mengendalikan keamanan dengan cara menjinakkan para pejuang. Wibawa sosial yang dimiliki Andi Pabbenteng menjadi modal sosial yang sangat besar. Pada waktu Pasukan Istimewa Baret Merah Westerling melakukan pembantaian di banyak tempat, Andi Pabbenteng berhasil meyakinkan Westerling untuk tidak masuk ke dalam wilayah kekuasaannya. Pada masanya, beliau sangat aktif menghilangkan perjudian, perampokan, dan pencurian, karena ketiga hal itu dapat menganggu keamanan dan ketenteraman dalam negeri.","PeriodicalId":374972,"journal":{"name":"Walasuji : Jurnal Sejarah dan Budaya","volume":"18 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-06-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121921605","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
PELINTAS BATAS PAPUA NEW GUINEA DI KAMPUNG SOTA, MERAUKE
Walasuji : Jurnal Sejarah dan Budaya Pub Date : 2020-06-18 DOI: 10.36869/wjsb.v7i1.100
Windy Hapsari
{"title":"PELINTAS BATAS PAPUA NEW GUINEA DI KAMPUNG SOTA, MERAUKE","authors":"Windy Hapsari","doi":"10.36869/wjsb.v7i1.100","DOIUrl":"https://doi.org/10.36869/wjsb.v7i1.100","url":null,"abstract":"Provinsi Papua menjadi wilayah Indonesia yang berbatasan dengan negara Papua New Guinea. Diantara lima perbatasan RI-PNG yang ada di Papua, salah satunya ada di Kampung Sota Distrik Merauke. Berbeda dengan wilayah perbatasan lain di Indonesia, Kampung Sota justru menjadi tujuan para pelintas batas dari PNG.Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan profil pelintas batas PNG dan faktor-faktor pendorong serta tujuan para pelintas batas PNG ke Kampung Sota di Indonesia. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data berupa pengamatan, wawancara, perekaman, dokumentasi, dan studi pustaka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelintas batas PNG datang ke Kampung Sota Indonesia bertujuan untuk kunjungan sosial budaya, ekonomi, kunjungan kesehatan dan menempuh pendidikan. Selain itu, didorong oleh faktor persamaan mitologi dan asal-usul dan minimnya sarana dan prasana umum di kampung mereka. Hasil tulisan ini diharapkan dapat menambah wawasan dan kajian mengenai masyarakat perbatasan, terutama di wilayah perbatasan RI-PNG di Provinsi Papua.","PeriodicalId":374972,"journal":{"name":"Walasuji : Jurnal Sejarah dan Budaya","volume":"8 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-06-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124282494","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 3
MENEGAKKAN KEKERABATAN: STRUKTUR LIMA SAODORAN PADA UPACARA PERKAWINAN ETNIK SIMALUNGUN 建立亲属关系:五萨多兰的结构在西马伦民族婚礼上
Walasuji : Jurnal Sejarah dan Budaya Pub Date : 2020-06-18 DOI: 10.36869/wjsb.v11i1.67
Erond Litno Damanik
{"title":"MENEGAKKAN KEKERABATAN: STRUKTUR LIMA SAODORAN PADA UPACARA PERKAWINAN ETNIK SIMALUNGUN","authors":"Erond Litno Damanik","doi":"10.36869/wjsb.v11i1.67","DOIUrl":"https://doi.org/10.36869/wjsb.v11i1.67","url":null,"abstract":"Artikel ini bertujuan untuk mengeksplorasi dan mendiskusikan fungsi struktur segilima pada perkawinan etnik Simalungun. Masalah difokuskan pada relasi fungsi sebagai mekanisme peneguhan kekerabatan diantara struktur yang terlibat. Acuan teoritis yang dipergunakan adalah pendekatan struktural-fungsionalisme Radcliffe-Brown. Data-data dikumpulkan melalui kajian lapangan dan wawancara mendalam. Kajian lapangan mengamati 5 upacara perkawinan di 5 daerah yang berbeda; Saribudolog, Pamatangsiantar, Parapat, Sarbelawan, dan Limapuluh. Amatan difokuskan pada marfologi dan fisiologi struktur sedang wawancara mendalam (melibatkan kelima struktur dan Partuha Maujana Simalungun ), difokuskan pada perkembangan struktur. Data-data dianalisis secara kualitatif-deskriftif. Kajian ini menemukan bahwa struktur pentagon adalah peradaban sungai, analogi fungsional untuk meneguhkan sistem kekerabatan. Perkawinan tidak dipahami sebagai proses regenerasi namun pelembagaan struktur sebagai pewarisan nilai dan norma yang diakui bersama. Novelty kajian bahwa perkawinan adalah mekanisme penetapan ‘ibu yang baru’ untuk mengekalkan fungsi struktur sosial. Perkawinan menjangkau kedalaman struktur yang berfungsi selama proses hidup pada dunia sosial. Kajian ini menyimpulkan bahwa unit sosial pada struktur pentagon adalah mekanisme kebudayaan yang berfungsi untuk mengekalkannya pada kehidupan sosial.","PeriodicalId":374972,"journal":{"name":"Walasuji : Jurnal Sejarah dan Budaya","volume":"8 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-06-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114536597","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 3
RAMUAN TRADISIONAL DALAM BUDAYA MASYARAKAT BUGIS 布吉斯文化中的传统成分
Walasuji : Jurnal Sejarah dan Budaya Pub Date : 2020-06-18 DOI: 10.36869/wjsb.v7i1.92
Husnul Fahima Ilyas
{"title":"RAMUAN TRADISIONAL DALAM BUDAYA MASYARAKAT BUGIS","authors":"Husnul Fahima Ilyas","doi":"10.36869/wjsb.v7i1.92","DOIUrl":"https://doi.org/10.36869/wjsb.v7i1.92","url":null,"abstract":"Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif yang mendeskripsikan tata cara pengobatan tradisional berdasarkan naskah dan praktik pengobatan dalam budaya Bugis. Data yang digunakan dalam penelitian adalah naskah lontaraq dan aplikasi pemanfaatan tumbuhan sebagai obat tradisional dalam masyarakat Bugis. Teknik yang dilakukan yaitu interview, menelaah lontaraq, dan pengamatan perilaku keseharian masyarakat. Pengobatan yang dimaksud dalam penelitian ini menekankan pada pengobatan yang menggunakan bahan flora dan fauna dalam proses pengobatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nenek moyang Bugis telah memberikan transfer pengetahuan dalam ilmu pengobatan tradisional yang terbukti bisa mengobati: sakit mata, sakit pinggang, gangguan pada perut, obat kulit, gangguan pada hidung, pilek-influenza dan asma, batuk dan muntah darah, obat luka tusuk benda tajam/gigitan, diare dan muntah, masuk angin, gangguan pada gigi-mulut dan tenggorokan, penambah ASI (Air Susu Ibu), obat diabetes, obat hipertensi atau tekanan darah tinggi, panas atau demam, gangguan buang air kecil dan besar.","PeriodicalId":374972,"journal":{"name":"Walasuji : Jurnal Sejarah dan Budaya","volume":"47 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-06-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128330336","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
PENYELESAIAN PELANGGARAN ADAT TERHADAP PENGRUSAKAN DAN PENCURIAN DALAM HUTAN DI KAWASANADAT KAJANG KABUPATEN BULUKUMBA
Walasuji : Jurnal Sejarah dan Budaya Pub Date : 2020-06-18 DOI: 10.36869/wjsb.v11i1.74
A. Hafid
{"title":"PENYELESAIAN PELANGGARAN ADAT TERHADAP PENGRUSAKAN DAN PENCURIAN DALAM HUTAN DI KAWASANADAT KAJANG KABUPATEN BULUKUMBA","authors":"A. Hafid","doi":"10.36869/wjsb.v11i1.74","DOIUrl":"https://doi.org/10.36869/wjsb.v11i1.74","url":null,"abstract":"Tulisan ini mendeskripsikan tentang Tatacara penyelesaian pelanggaran adat terhadap pengrusakan dan pencurian dalam hutan keramat di kawasan adat Kajang di Kabupaten Bulukumba, yang bertujuan untuk mengungkapkan sejauh mana peranan Ammatoa dalam menyelesaikan berbagai pelanggaran adat yang terjadi dalam hutan keramat pada masyarakat adat  Kajang. Tulisan ini bersifat deskriptif  kualitatif, dengan teknik pengumpulan data berupa;  studi pustaka, observasi, dokumentasi dan wawancara kepada pemimpin adat di Kajang yang digelar dengan sebutan Ammatoa ,  dan sejumlah perangkat-perangkat adatnya serta pemerintah setempat seperti kepala desa dan sebagainya. Hasil tulisan ini menunjukkan bahwa dalam melaksanakan peranannya sebagai Ammatoa beserta sejumlah perangkat adat lainnya dibekali aturan yang merupakan pegangannya, yaitu Pasang (aturan tidak tertulis) yang telah diturunkan secara turun –temurun sejak Ammatoa Mariolo ( Ammatoa pertama ) . Keberadaan Pasang tersebut senantiasa dipatuhi oleh masyarakat adat Kajang, yang diimplementasikan dalam segala aktivitas kehidupan mereka. Jika masyarakat adat Kajang melanggar Pasang , maka akan menanggung sanksi, baik sanksi sosial maupun sanksi hukum adat berupa denda.  Oleh karena itu, peranan Ammatoa baik terhadap pelestarian lingkungan alam (hutan) maupun terhadap penyelesaian pelanggaran adat yang terjadi dalam borong karamaka , akan memegang peranan penting untuk terus menerus memelihara, melestarikan lingkungan alam dan mempertahankan tidak akan terjadi pelanggaran adat dalam hutan keramat ( borong karamaka ).","PeriodicalId":374972,"journal":{"name":"Walasuji : Jurnal Sejarah dan Budaya","volume":"43 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-06-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127091765","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
BOLANGO: KERAJAAN TRADISIONAL DI GORONTALO
Walasuji : Jurnal Sejarah dan Budaya Pub Date : 2020-06-18 DOI: 10.36869/wjsb.v7i1.89
H. Hasanuddin
{"title":"BOLANGO: KERAJAAN TRADISIONAL DI GORONTALO","authors":"H. Hasanuddin","doi":"10.36869/wjsb.v7i1.89","DOIUrl":"https://doi.org/10.36869/wjsb.v7i1.89","url":null,"abstract":"Bolango merupakan kelompok pengembara yang membentuk koloni dan tersebar di beberapa tempat di Provinsi Sulawesi Utara dan Provinsi Gorontalo. Di Gorontalo, suku Bolango membentuk sebuah kerajaan baru. Masuknya Bolango dalam persekutuan Limo Lo Pohalaa menimbulkan hubungan interaksi yang dinamis. VOC dengan Pemerintahan Hindia-Belanda menciptakan hubungan perkawinan dan diplomasi. Perkembangan pusat kekuasaan dalam perjalanan sejarah sosial secara jelas menunjukkan kecenderungan ke arah integrasi progresif yang mengalami pasang surut. Kewajiban menyetor emas setiap tahun dan kewajiban kerja mengakibatkan melemahnya kekuasaan raja. Pada tahun 1862, raja dan pembesar kerajaan melakukan migrasi dari Tapa sampai ke Bolaang Uki. Peristiwa tersebut menyebabkan Bolango keluar dari persekutuan Limo Lo Pohalaa, sehingga kedudukannya digantikan oleh Boalemo. Penelitian ini dilakukan dengan studi pustaka dan menggunakan metode deskripsi analitik, yaitu menguraikan suatu peristiwa ke dalam bagian-bagian dalam rangka memahami perubahan sosial politik Bolango.","PeriodicalId":374972,"journal":{"name":"Walasuji : Jurnal Sejarah dan Budaya","volume":"5 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-06-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126895572","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
NASU CEMBA: MASAKAN KHAS MASYARAKAT MASSENREMPULU DI KABUPATEN ENREKANG, SULAWESI SELATAN
Walasuji : Jurnal Sejarah dan Budaya Pub Date : 2020-06-18 DOI: 10.36869/wjsb.v11i1.76
Syamsul Bahri
{"title":"NASU CEMBA: MASAKAN KHAS MASYARAKAT MASSENREMPULU DI KABUPATEN ENREKANG, SULAWESI SELATAN","authors":"Syamsul Bahri","doi":"10.36869/wjsb.v11i1.76","DOIUrl":"https://doi.org/10.36869/wjsb.v11i1.76","url":null,"abstract":"Artikel ini menampilkan sebuah hasil penelitian yang mengungkap masakan khas masyarakat Massenrengpulu di Kabupaten Enrekang, disebut nasu cemba. Masakan ini menggunakan beragam jenis rempah yang kesemuanya merupakan hasil bumi yang mudah ditemukan di daerah ini. Seperti di antaranya daun asam, bawang merah, bawang putih, ketumbar, termasuk bahan baku daging. Satu jenis rempah yang menjadikan masakan ini khas adalah daun asam, yaitu daun dari tumbuhan liar, tumbuhnya merambah, daunnya menyerupai daun asam biasa, batangnya berduri, daunnya beraroma khas sehingga berbeda dengan masakan berkuah lainnya, seperti konro, kikil, coto dan sop saudara. Masakan ini memakai bahan baku daging yang selalu diusahakan antara daging dan tulang menyatu, sehingga kalau memang terpisah, sebelum dimasak diikat jadi satu menggunakan tali rapia. Nasu cemba sudah hadir di tengah masyarakat Massenrengpulu sejak masa kehadiran Jepang di Sulawesi Selatan, di mana waktu itu orang asing (Jepang) sudah ditemukan menikmati masakan ini di warung-warung yang ada di pasar Cakke, pasar Baraka, dan pasar Sudu. Masakan ini terus berkembang, di mana dewasa ini sudah tersedia di rumah-rumah makan di Kota Enrekang, bahkan sudah merupakan masakan  pesanan terutama dalam jumlah banyak. Bagi masyarakat Massenrengpulu, nasu cemba telah dimaknainya sebagai makanan yang disakralkan, karena kehadirannya terungkap  nilai pemersatu, nilai kebesaran. Itulah sebabnya masakan khas ini dihadirkan pada setiap momen, baik pada acara ritual dan hajatan, juga pada hari raya (lebaran) banyak warga masyarakat menyiapkan sebagai hidangan keluarga.","PeriodicalId":374972,"journal":{"name":"Walasuji : Jurnal Sejarah dan Budaya","volume":"21 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-06-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123127160","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
NILAI BUDAYA NASKAH LA GALIGO DAN PERAHU PINISI DI MUSEUM UNTUK GENERASI MILENIAL 《加利戈文化价值》手稿和《PINISI》为千禧一代博物馆展出
Walasuji : Jurnal Sejarah dan Budaya Pub Date : 2020-06-18 DOI: 10.36869/wjsb.v11i1.72
Andini Perdana
{"title":"NILAI BUDAYA NASKAH LA GALIGO DAN PERAHU PINISI DI MUSEUM UNTUK GENERASI MILENIAL","authors":"Andini Perdana","doi":"10.36869/wjsb.v11i1.72","DOIUrl":"https://doi.org/10.36869/wjsb.v11i1.72","url":null,"abstract":"Kajian ini bertujuan untuk menjelaskan dan menganalisis penyampaian informasi dua warisan budaya dunia. Keduanya adalah Naskah La Galigo dan seni pembuatan Perahu Pinisi yang didisplay di Museum La Galigo. Tahun 2020 merupakan bonus demografi bagi Indonesia yang didominasi oleh generasi milenial, salah salah satu audiens potensial museum. Oleh karenanya Museum La Galigo sudah seharusnya menyesuaikan komunikasi visualnya melalui koleksi dan informasinya untuk mengedukasi generasi milenial. Metode yang digunakan dalam kajian ini adalah metode kualitatif yang pada umumnya digunakan dalam ilmu kebudayaan. Hasil kajian menunjukkan bahwa Museum La Galigo telah menyajikan koleksinya dengan informasi yang minim, termasuk Naskah La Galigo dan Perahu Pinisi. Selain itu diperlukan beberapa perbaikan agar dapat menjangkau audiens millenials dan menyesuaikan dengan cara mereka belajar melalui komunikasi visual.","PeriodicalId":374972,"journal":{"name":"Walasuji : Jurnal Sejarah dan Budaya","volume":"8 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-06-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121166812","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
相关产品
×
本文献相关产品
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信