{"title":"BOLANGO: KERAJAAN TRADISIONAL DI GORONTALO","authors":"H. Hasanuddin","doi":"10.36869/wjsb.v7i1.89","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Bolango merupakan kelompok pengembara yang membentuk koloni dan tersebar di beberapa tempat di Provinsi Sulawesi Utara dan Provinsi Gorontalo. Di Gorontalo, suku Bolango membentuk sebuah kerajaan baru. Masuknya Bolango dalam persekutuan Limo Lo Pohalaa menimbulkan hubungan interaksi yang dinamis. VOC dengan Pemerintahan Hindia-Belanda menciptakan hubungan perkawinan dan diplomasi. Perkembangan pusat kekuasaan dalam perjalanan sejarah sosial secara jelas menunjukkan kecenderungan ke arah integrasi progresif yang mengalami pasang surut. Kewajiban menyetor emas setiap tahun dan kewajiban kerja mengakibatkan melemahnya kekuasaan raja. Pada tahun 1862, raja dan pembesar kerajaan melakukan migrasi dari Tapa sampai ke Bolaang Uki. Peristiwa tersebut menyebabkan Bolango keluar dari persekutuan Limo Lo Pohalaa, sehingga kedudukannya digantikan oleh Boalemo. Penelitian ini dilakukan dengan studi pustaka dan menggunakan metode deskripsi analitik, yaitu menguraikan suatu peristiwa ke dalam bagian-bagian dalam rangka memahami perubahan sosial politik Bolango.","PeriodicalId":374972,"journal":{"name":"Walasuji : Jurnal Sejarah dan Budaya","volume":"5 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2020-06-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Walasuji : Jurnal Sejarah dan Budaya","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.36869/wjsb.v7i1.89","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Bolango merupakan kelompok pengembara yang membentuk koloni dan tersebar di beberapa tempat di Provinsi Sulawesi Utara dan Provinsi Gorontalo. Di Gorontalo, suku Bolango membentuk sebuah kerajaan baru. Masuknya Bolango dalam persekutuan Limo Lo Pohalaa menimbulkan hubungan interaksi yang dinamis. VOC dengan Pemerintahan Hindia-Belanda menciptakan hubungan perkawinan dan diplomasi. Perkembangan pusat kekuasaan dalam perjalanan sejarah sosial secara jelas menunjukkan kecenderungan ke arah integrasi progresif yang mengalami pasang surut. Kewajiban menyetor emas setiap tahun dan kewajiban kerja mengakibatkan melemahnya kekuasaan raja. Pada tahun 1862, raja dan pembesar kerajaan melakukan migrasi dari Tapa sampai ke Bolaang Uki. Peristiwa tersebut menyebabkan Bolango keluar dari persekutuan Limo Lo Pohalaa, sehingga kedudukannya digantikan oleh Boalemo. Penelitian ini dilakukan dengan studi pustaka dan menggunakan metode deskripsi analitik, yaitu menguraikan suatu peristiwa ke dalam bagian-bagian dalam rangka memahami perubahan sosial politik Bolango.