NASU CEMBA: MASAKAN KHAS MASYARAKAT MASSENREMPULU DI KABUPATEN ENREKANG, SULAWESI SELATAN

Syamsul Bahri
{"title":"NASU CEMBA: MASAKAN KHAS MASYARAKAT MASSENREMPULU DI KABUPATEN ENREKANG, SULAWESI SELATAN","authors":"Syamsul Bahri","doi":"10.36869/wjsb.v11i1.76","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Artikel ini menampilkan sebuah hasil penelitian yang mengungkap masakan khas masyarakat Massenrengpulu di Kabupaten Enrekang, disebut nasu cemba. Masakan ini menggunakan beragam jenis rempah yang kesemuanya merupakan hasil bumi yang mudah ditemukan di daerah ini. Seperti di antaranya daun asam, bawang merah, bawang putih, ketumbar, termasuk bahan baku daging. Satu jenis rempah yang menjadikan masakan ini khas adalah daun asam, yaitu daun dari tumbuhan liar, tumbuhnya merambah, daunnya menyerupai daun asam biasa, batangnya berduri, daunnya beraroma khas sehingga berbeda dengan masakan berkuah lainnya, seperti konro, kikil, coto dan sop saudara. Masakan ini memakai bahan baku daging yang selalu diusahakan antara daging dan tulang menyatu, sehingga kalau memang terpisah, sebelum dimasak diikat jadi satu menggunakan tali rapia. Nasu cemba sudah hadir di tengah masyarakat Massenrengpulu sejak masa kehadiran Jepang di Sulawesi Selatan, di mana waktu itu orang asing (Jepang) sudah ditemukan menikmati masakan ini di warung-warung yang ada di pasar Cakke, pasar Baraka, dan pasar Sudu. Masakan ini terus berkembang, di mana dewasa ini sudah tersedia di rumah-rumah makan di Kota Enrekang, bahkan sudah merupakan masakan  pesanan terutama dalam jumlah banyak. Bagi masyarakat Massenrengpulu, nasu cemba telah dimaknainya sebagai makanan yang disakralkan, karena kehadirannya terungkap  nilai pemersatu, nilai kebesaran. Itulah sebabnya masakan khas ini dihadirkan pada setiap momen, baik pada acara ritual dan hajatan, juga pada hari raya (lebaran) banyak warga masyarakat menyiapkan sebagai hidangan keluarga.","PeriodicalId":374972,"journal":{"name":"Walasuji : Jurnal Sejarah dan Budaya","volume":"21 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2020-06-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Walasuji : Jurnal Sejarah dan Budaya","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.36869/wjsb.v11i1.76","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

Abstract

Artikel ini menampilkan sebuah hasil penelitian yang mengungkap masakan khas masyarakat Massenrengpulu di Kabupaten Enrekang, disebut nasu cemba. Masakan ini menggunakan beragam jenis rempah yang kesemuanya merupakan hasil bumi yang mudah ditemukan di daerah ini. Seperti di antaranya daun asam, bawang merah, bawang putih, ketumbar, termasuk bahan baku daging. Satu jenis rempah yang menjadikan masakan ini khas adalah daun asam, yaitu daun dari tumbuhan liar, tumbuhnya merambah, daunnya menyerupai daun asam biasa, batangnya berduri, daunnya beraroma khas sehingga berbeda dengan masakan berkuah lainnya, seperti konro, kikil, coto dan sop saudara. Masakan ini memakai bahan baku daging yang selalu diusahakan antara daging dan tulang menyatu, sehingga kalau memang terpisah, sebelum dimasak diikat jadi satu menggunakan tali rapia. Nasu cemba sudah hadir di tengah masyarakat Massenrengpulu sejak masa kehadiran Jepang di Sulawesi Selatan, di mana waktu itu orang asing (Jepang) sudah ditemukan menikmati masakan ini di warung-warung yang ada di pasar Cakke, pasar Baraka, dan pasar Sudu. Masakan ini terus berkembang, di mana dewasa ini sudah tersedia di rumah-rumah makan di Kota Enrekang, bahkan sudah merupakan masakan  pesanan terutama dalam jumlah banyak. Bagi masyarakat Massenrengpulu, nasu cemba telah dimaknainya sebagai makanan yang disakralkan, karena kehadirannya terungkap  nilai pemersatu, nilai kebesaran. Itulah sebabnya masakan khas ini dihadirkan pada setiap momen, baik pada acara ritual dan hajatan, juga pada hari raya (lebaran) banyak warga masyarakat menyiapkan sebagai hidangan keluarga.
这篇文章展示了一项研究,揭示了Enrekang区一种名为nasu cemba的Massenrengpulu特色菜肴。它使用了各种各样的香料,所有这些香料都是这个地区很容易找到的。比如酸叶、洋葱、大蒜、香菜,包括肉类原料。这种独特的香料有一种来自野生植物的叶子,长出来的叶子,看起来像普通的酸叶,茎多刺,有独特的香味,因此不同于其他馅料,如konro, kikil, coto和你的汤。它使用的是一种肉类原料,在肉和骨头混合在一起时,如果是分开的,在烹饪前用绳子绑在一起。自从日本人出现在南苏拉威西岛以来,Nasu cemba就一直是Massenrengpulu社区的成员,在那里,外国人(日本)被发现在Cakke市场、Baraka市场和Sudu市场的摊上享受这种食物。它继续蓬勃发展,因为今天在Enrekang市的餐馆里已经有了这种食物,甚至是一种特别多的定制菜肴。对马森拉普鲁人来说,nasu cemba被认为是一种神圣的食物,因为它的存在揭示了团结的价值,伟大的价值。这就是为什么这些独特的菜肴在仪式和庆祝活动中,以及在节日期间,都能以家庭聚餐的形式出现。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信