{"title":"MENEGAKKAN KEKERABATAN: STRUKTUR LIMA SAODORAN PADA UPACARA PERKAWINAN ETNIK SIMALUNGUN","authors":"Erond Litno Damanik","doi":"10.36869/wjsb.v11i1.67","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Artikel ini bertujuan untuk mengeksplorasi dan mendiskusikan fungsi struktur segilima pada perkawinan etnik Simalungun. Masalah difokuskan pada relasi fungsi sebagai mekanisme peneguhan kekerabatan diantara struktur yang terlibat. Acuan teoritis yang dipergunakan adalah pendekatan struktural-fungsionalisme Radcliffe-Brown. Data-data dikumpulkan melalui kajian lapangan dan wawancara mendalam. Kajian lapangan mengamati 5 upacara perkawinan di 5 daerah yang berbeda; Saribudolog, Pamatangsiantar, Parapat, Sarbelawan, dan Limapuluh. Amatan difokuskan pada marfologi dan fisiologi struktur sedang wawancara mendalam (melibatkan kelima struktur dan Partuha Maujana Simalungun ), difokuskan pada perkembangan struktur. Data-data dianalisis secara kualitatif-deskriftif. Kajian ini menemukan bahwa struktur pentagon adalah peradaban sungai, analogi fungsional untuk meneguhkan sistem kekerabatan. Perkawinan tidak dipahami sebagai proses regenerasi namun pelembagaan struktur sebagai pewarisan nilai dan norma yang diakui bersama. Novelty kajian bahwa perkawinan adalah mekanisme penetapan ‘ibu yang baru’ untuk mengekalkan fungsi struktur sosial. Perkawinan menjangkau kedalaman struktur yang berfungsi selama proses hidup pada dunia sosial. Kajian ini menyimpulkan bahwa unit sosial pada struktur pentagon adalah mekanisme kebudayaan yang berfungsi untuk mengekalkannya pada kehidupan sosial.","PeriodicalId":374972,"journal":{"name":"Walasuji : Jurnal Sejarah dan Budaya","volume":"8 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2020-06-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"3","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Walasuji : Jurnal Sejarah dan Budaya","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.36869/wjsb.v11i1.67","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 3
Abstract
Artikel ini bertujuan untuk mengeksplorasi dan mendiskusikan fungsi struktur segilima pada perkawinan etnik Simalungun. Masalah difokuskan pada relasi fungsi sebagai mekanisme peneguhan kekerabatan diantara struktur yang terlibat. Acuan teoritis yang dipergunakan adalah pendekatan struktural-fungsionalisme Radcliffe-Brown. Data-data dikumpulkan melalui kajian lapangan dan wawancara mendalam. Kajian lapangan mengamati 5 upacara perkawinan di 5 daerah yang berbeda; Saribudolog, Pamatangsiantar, Parapat, Sarbelawan, dan Limapuluh. Amatan difokuskan pada marfologi dan fisiologi struktur sedang wawancara mendalam (melibatkan kelima struktur dan Partuha Maujana Simalungun ), difokuskan pada perkembangan struktur. Data-data dianalisis secara kualitatif-deskriftif. Kajian ini menemukan bahwa struktur pentagon adalah peradaban sungai, analogi fungsional untuk meneguhkan sistem kekerabatan. Perkawinan tidak dipahami sebagai proses regenerasi namun pelembagaan struktur sebagai pewarisan nilai dan norma yang diakui bersama. Novelty kajian bahwa perkawinan adalah mekanisme penetapan ‘ibu yang baru’ untuk mengekalkan fungsi struktur sosial. Perkawinan menjangkau kedalaman struktur yang berfungsi selama proses hidup pada dunia sosial. Kajian ini menyimpulkan bahwa unit sosial pada struktur pentagon adalah mekanisme kebudayaan yang berfungsi untuk mengekalkannya pada kehidupan sosial.