{"title":"PENGARUH TEMAN SEBAYA DAN REGULASI DIRI DALAM BELAJAR PADA MAHASISWA","authors":"Dede Sumia, Vira Sandayanti, Ade Utia Detty","doi":"10.33024/JPM.V2I2.2593","DOIUrl":"https://doi.org/10.33024/JPM.V2I2.2593","url":null,"abstract":"ABSTRACT : PEER INFLUENCE AND SELF REGULATED LEARNING IN COLLEGE STUDENTS Self-regulated learning is an independent and active way of learning to achieve academic goals. Peers have a significant role in the development of students' ability to process information and increase learning motivation. This study aims to determine the relationship between peer influence and self-regulation in student learning. This study used a quantitative approach with a cross sectional design. The research sample consisted of 123 students of the Malahayati University Faculty of Medicine. Data analysis using the Spearman test on the SPSS 20 application with a significance level in this study was set with a value of p <0.05. The results showed a significant positive relationship between peer influence and self-regulation in student learning. The results of this study have implications related to the development of self-regulated learning through the role of peers. Keyword: Self Regulated Learning, Peer Influence, College Students Regulasi diri dalam belajar (self regulated learning) adalah cara belajar mahasiswa aktif secara individu untuk mencapai tujuan akademik.Teman sebaya memiliki peran yang signifikan dalam perkembangan kemampuan mahasiswa memproses informasi dan meningkatkan motivasi belajar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengaruh teman sebaya dengan regulasi diri dalam belajar pada mahasiswa. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan rancangan cross sectional. Sampel penelitian berjumal 123 mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati. Analisis data menggunakan uji Spearman pada aplikasi SPSS 20 dengan tingkat kemaknaan pada penelitian ini ditetapkan dengan nilai p < 0,05. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan positif yang signifikan antara pengaruh teman sebaya dengan regulasi diri dalam belajar pada mahasiswa. Hasil penelitian ini memberikan implikasi terkait pengembangan self regulated learning melalui peran teman sebaya. Kata Kunci: Regulasi diri dalam belajar, Pengaruh Teman Sebaya, Mahasiswa","PeriodicalId":366408,"journal":{"name":"Jurnal Psikologi Malahayati","volume":"44 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-09-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129013565","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"PELATIHAN OUTBOUND UNTUK MENINGKATKAN SELF EFFICACY PADA SISWA SMK","authors":"Syarifah Ivonesti, Rany Fitriany, Laily Maghviroh","doi":"10.33024/JPM.V2I2.3026","DOIUrl":"https://doi.org/10.33024/JPM.V2I2.3026","url":null,"abstract":"ABSTRACT: OUTBOND TRAINING TO INCREASE SELF EFFICACY IN VOCATIONAL SCHOOL STUDENT This study aims to see the effect of outbound training in increasing self-efficacy of vocational students. Data collection using a self-efficacy scale, interviews and observations. The research design used was The one Group Pretest-postest Design. The analysis used two related sample tests with the Wilcoxon test and qualitative analysis to describe the effect of outbound training to increase self-efficacy in vocational students. The results showed that there was an effect of outbound training on the self-efficacy of vocational students. The influence is positive, which means that when vocational students receive outbound training, the self-efficacy of vocational students will get positive changes related to self-efficacy. Keywords: Outbond Training, Self efficacy, Vocational Students Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh pelatihan outbound dalam meningkatkan self efficacy siswa SMK. Pengumpulan data menggunakan skala self efficacy, wawancara dan observasi. Desain penelitian yang digunakan adalah The one Group Pretest-postest Design. Analisis menggunakan two related sample test dengan uji Wilcoxon dan analisis kualitatif untuk mendeskripsikan pengaruh pelatihan outbound untuk meningkatkan self efficacy pada siswa SMK. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh pelatihan outbound terhadap self efficacy siswa SMK. Adapun bentuk pengaruhnya adalah positif, yang artinya ketika siswa SMK mendapatkan pelatihan outbound maka self efficacy siswa SMK akan mendapatkan perubahan yang positif terkait self efficacynya. Kata kunci: Pelatihan Oubound, Self Efficacy, Siswa SMK","PeriodicalId":366408,"journal":{"name":"Jurnal Psikologi Malahayati","volume":"13 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-09-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127963359","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Pengaruh Trait Kepribadian terhadap Aktivitas Fisik","authors":"Welan Mauli Angguna","doi":"10.33024/JPM.V2I1.2424","DOIUrl":"https://doi.org/10.33024/JPM.V2I1.2424","url":null,"abstract":"ABSTRACT: THE EFFECTS OF PERSONALITY TRAITS ON PHYSICAL ACTIVITY Indonesia was considered as a country who has low physical activity. Hence, it was necessary to promote physical activity in order preventing degenerative disease and death in young adults. Personality traits were good predictors of physical activity. The purpose of this study was to examine the effects of personality traits on physical activity. This is a survey analytical study cross-sectional design on 33 samples aged 18-26 years old. The study found that personalities traits influenced physical activity with contribution 32% (p≤0,05), especially of extraversion, agreeableness, and openness. There was significant difference of physical activity based on gender and exercise routine, this should be a consideration for further research. Keywords: Personality Traits, Physical Activity, Gender. Indonesia dianggap sebagai negara dengan aktivitas fisik yang cukup rendah, sehingga diperlukan promosi aktivitas fisik untuk pencegahan terhadap penyakit degeneratif dan kematian di usia muda. Trait kepribadian dianggap sebagai faktor psikologis kuat dalam identifikasi aktivitas fisik. Penelitian ini adalah survei analitik dengan rancangan cross-sectional pada 33 sampel usia 18-26 tahun yang rutin dan tidak rutin berolahraga. Hasil penelitian menunjukkan bahwa trait kepribadian berkontribusi sebesar 32% (p≤0,05) terhadap aktivitas fisik, khususnya trait ekstraversi, agreeableness, dan openness. Adanya perbedaan signifikan aktivitas fisik dan trait kepribadian antar gender dan rutinitas berolahraga, hal ini disarankan menjadi pertimbangan untuk penelitian lanjutan. Kata Kunci: Trait Kepribadian, Aktivitas Fisik, Gender.","PeriodicalId":366408,"journal":{"name":"Jurnal Psikologi Malahayati","volume":"106 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-03-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114273692","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Risanita Fardian Farid, Wahyu Indianti, Evita Eddie Singgih
{"title":"Efektivitas Self-Determination Learning Model Of Instruction (SDLMI) dalam Meningkatkan Keterampilan Pemecahan Masalah Sosial Siswa Slow-Learner","authors":"Risanita Fardian Farid, Wahyu Indianti, Evita Eddie Singgih","doi":"10.33024/JPM.V2I1.2422","DOIUrl":"https://doi.org/10.33024/JPM.V2I1.2422","url":null,"abstract":"ABSTRACT: THE EFECTIVENESS OF SELF-DETERMINATION LEARNING MODEL OF INSTRUCTION IN IMPROVING SOCIAL PROBLEM SOLVING SKILLS ON SLOW-LEARNER STUDENT The aim of this study was to investigate the effectiveness of SDLMI program (Self-Determination Learning Model of Instruction)in increasing social problem solving skills for slow-learner. This research used single subject design that involved a 14 years old male student with a borderline defective intelligent quotient (Full Scale IQ = 73, Wechsler Scale). The program effectiveness was measured by comparing pretest and posttest SDLMI score.This study found that SDLMI was significant to increase social problem solving skills in male slow learner student. Participant could also maintain social problem-solving skill for one week after problem solving instruction was given. Furthermore, educations about SDLMI need to be given for parents and teacher who struggle with special-need or slow-learner students. Keywords: Slow-learner, Social Problem-solving Skill, SDLMI Tujuan penelitian ini adalah mengetahui efektivitas program Self-Determination Learning Model of Instruction (SDLMI) untuk meningkatkan keterampilan pemecahan masalah sosial pada siswa menengah pertama yang slow-learner. Penelitian ini menggunakan desain subyek tunggal dengan melibatkan seorang siswa laki-laki berusia 14 tahun dengan kecerdasan pada taraf ambang batas di bawah rata-rata (IQ Total = 73, Skala Wechsler). Efektivitas program diukur dengan membandingkan skor SDLMI sebelum (pretest) dan setelah intervensi diberikan (posttest). Intervensi terbagi atas 12 sesi yang berdurasi selama 30 - 40 menit setiap sesinya. Penelitian ini membuktikan bahwa SDLMI mampu meningkatkan keterampilan pemecahan masalah sosial secara signifikan pada siswa slow learner. Partisipan juga dapat mempertahankan keterampilan tersebut seminggu setelah diberikan instruksi pemecahan masalah. Edukasi mengenai SDLMI perlu diberikan kepada orangtua dan guru yang menghadapi siswa berkebutuhan khusus atau siswa dengan karakteristik seperti slow-learners. Kata kunci: Slow-learner, Keterampilan Pemecahan Masalah Sosial, SDLMI","PeriodicalId":366408,"journal":{"name":"Jurnal Psikologi Malahayati","volume":"38 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-03-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127820709","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"KECEMASAN PADA WANITA YANG TELAT MENIKAH DALAM PERSPEKTIF PERSON CENTERED THERAPY","authors":"R. Proborini, Gilang Sukma Lestari, K. Khairani","doi":"10.33024/JPM.V1I2.1874","DOIUrl":"https://doi.org/10.33024/JPM.V1I2.1874","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran mengenai kecemasan yang dialami oleh wanita yang telat menikah. Pembahasan masalah ini akan dilandasi pendekatan teori Person Centered Therapy dari Carl R. Rogers. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Subyek penelitian adalah tiga orang wanita yang belum menikah, berusia 28-30 tahun yang tinggal di Bandarlampung. Pengumpulan data menggunakan metode wawancara dan observasi. Untuk lebih memperkuat kredibilitas data, maka dilakukan wawancara terhadap pihak ketiga dari masing-masing subyek. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kecemasan karena telat menikah pada para subyek bervariasi dari level rendah, sedang dan tinggi. Sebagai wanita dewasa yang telah memiliki konsep diri, para subyek memilih dan menyadari sejumlah pengalamannya yang sesuai dengan diri. Bila tak sesuai maka akan diabaikan atau diubah. Diri akhirnya membentuk konsep diri dan diri ideal. Kepercayaan diri dan kemandirian membantu subyek untuk dapat menerima kenyataan mengenai permasalahannya. Ketidaksadaran terhadap pengalaman yang dilihat, didengar dan dirasai, satu sisi dapat meredam kecemasan namun di sisi lain mendorong meningkatnya kecemasan karena bertentangan dengan realita yang ada.","PeriodicalId":366408,"journal":{"name":"Jurnal Psikologi Malahayati","volume":"23 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-10-11","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123535620","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"KEKERASAN SEKSUAL TERHADAP ANAK: RELASI PELAKU- KORBAN, POLA ASUH DAN KERENTANAN PADA ANAK","authors":"S. Sulastri","doi":"10.33024/JPM.V1I2.1961","DOIUrl":"https://doi.org/10.33024/JPM.V1I2.1961","url":null,"abstract":"Kekerasan seksual terhadap anak, dapat berupa perlakuan prakontak seksual antara anak dengan orang yang lebih besar (melalui kata-kata, sentuhan, gambar visual, exhibitionism), maupun perlakukan kontak seksual secara langsung antara anak dengan orang dewasa (incest, perkosaan, eksploitasi seksual). Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kejadian kekerasan seksual terhadap anak, relasi pelaku dengan korban, modus yang dilakukan, serta mendiskripsikan kerentanan pada anak-anak sebagai korban. Penelitian dilakukan di Kota Bandar Lampung pada 15 anak korban kekerasan seksual. Penelitian ini menggunakan metode penelitian arsip ( archival research) yaitu menganalisis 15 kronologi kasus yang dibuat oleh korban.di lembaga tertentu di Kota Bandar Lampung. Teknik pengumpulan data menggunakan metode dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan dari15 kasus yang dianalisis, siapapun mempunyai peluang untuk menjadi pelaku. Kewaspadaan lingkungan sangat diperlukan untuk untuk menanggulangi kekerasan seksual terhadap anak.","PeriodicalId":366408,"journal":{"name":"Jurnal Psikologi Malahayati","volume":"45 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-10-11","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121912322","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"PENGARUH COGNITIVE BEHAVIOR THERAPY DALAM MENURUNKAN ANXIETY SEBAGAI UPAYA OPTIMALISASI FUNGSI MENTALPASIEN KANKER SERVIKS","authors":"J. Junaidi, Hatta Albanik, A. G. Prathama","doi":"10.33024/JPM.V1I2.1867","DOIUrl":"https://doi.org/10.33024/JPM.V1I2.1867","url":null,"abstract":"Pasien kanker serviks rentang mengalami gangguan psikologis, salah satunya adalah anxiety. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian cognitive behavior therapy dalam menurunkan anxiety sebagai upaya optimalisasi fungsi mental pasien kanker serviks. Penelitian ini menggunakan metode quasi eksperimental , dengan pendekatan pre post test design , disamping itu peneliti juga menggunakan jenis pendekatan yang bersifat deskriptif-kualitatif berupa hasil wawancara dan observasi. Sampel penelitian adalah 4 orang penderita kanker serviks stadium II dan III. Instrumen pengukuran kecemasan yang digunakan adalah STAI form Z-1 dan Z-2. Intervensi yang diberikan berupa CBT dengan metode mind over mood. Berdasarkan hasil pengukuran kuantitatif dan kualitatif, diperoleh bahwa cognitive behavior therapy dapat menurunkan anxiety pasien kanker serviks. Hasil penelitian juga menemukan perubahan pada proses berpikir pasien, yaitu dari pola pikir negatif menjadi lebih positif, sehingga pasien dapat menemukan hal positif dalam diri, lingkungan dan masa depannya dan tidak lagi menyalahkan diri, lingkungan dan dunia atas kondisinya.","PeriodicalId":366408,"journal":{"name":"Jurnal Psikologi Malahayati","volume":"8 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-10-11","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114987973","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Rada Tri Rosi Kurnia, Asri Mutiara Putri, Dita Fitriani
{"title":"DUKUNGAN SOSIAL DAN TINGKAT STRES ORANG TUA YANG MEMILIKI ANAK RETARDASI MENTAL","authors":"Rada Tri Rosi Kurnia, Asri Mutiara Putri, Dita Fitriani","doi":"10.33024/JPM.V1I2.1857","DOIUrl":"https://doi.org/10.33024/JPM.V1I2.1857","url":null,"abstract":"Orang tua dari anak retardasi mental menghadapi tantangan yang menempatkan mereka pada risiko stres tingkat tinggi. Dukungan sosial dapat menurunkan dampak negatif dari stres. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara dukungan sosial dengan tingkat stres orang tua dari anak retardasi mental. Jenis penelitian ini adalah penelitian survei analitik dengan rancangan cross-sectional . Sampel dalam penelitian ini sebanyak 122 orang. Dukungan sosial pada orang tua diukur dengan skala dukungan sosial dan tingkat stres diukur dengan skala Perceived Stress Scale 10 . Teknik analisis data yang digunakan untuk menguji hipotesis yaitu uji korelasi Rank Sperman . Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara dukungan sosial dengan tingkat stres pada orang tua dari anak retardasi mental (r = -0.989, p = 0.000< 0.005). Orang tua yang memperoleh dukungan sosial tinggi memiliki tingak stress yang rendah, dan sebaliknya. Hasil penelitian ini menunjukkan pentingnya dukungan sosial dalam menurunkanstress pengasuhan yang dirasakan orang tua","PeriodicalId":366408,"journal":{"name":"Jurnal Psikologi Malahayati","volume":"9 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-10-11","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123725787","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"DUKUNGAN SOSIAL DAN TINGKAT STRES PADA IBU PASCA MELAHIRKAN ANAK PERTAMA","authors":"A. Fitriani, Indar Nuryati","doi":"10.33024/JPM.V1I2.1856","DOIUrl":"https://doi.org/10.33024/JPM.V1I2.1856","url":null,"abstract":"Ibu yang mengalami stres setelah melahirkan cenderung mengalami kesulitan dalam penyesuaian diri, terlebih pada kelahiran anak pertama. Dukungan sosial diperlukan untuk membantu ibu mengatasi stress yang dialami setelah persalinan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan dukungan sosial dengan tingkat stres pada ibu pasca melahirkan anak pertama. Sampel penelitian ini berjumlah 31 orang Ibu di Desa Tamansari Kecamatan Gedongtataan Kabupaten Pesawaran. Alat ukur yang digunakan untuk pengumpulan data adalah skala dukungan sosial dan skala tingkat stress. Dalam penelitian ini hubungan dukungan sosial dengan tingkat stress diuji dengan korelasi Pearson. Hasil penelitian menunjukan tidak ada hubungan antara dukungan sosial dengan tingkat stress (r (31) = .238 dengan p > .05). Berdasarkan hasil penelitian perlu dilakukan studi lebih lanjut mengenai faktor-faktor lain selain dukungan sosial yang berhubungan dengan tingkat stress ibu setelah melahirkan anak pertama.","PeriodicalId":366408,"journal":{"name":"Jurnal Psikologi Malahayati","volume":"51 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-10-11","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133310412","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Hubungan Kecanduan Bermain Game Online Dengan Depresi Pada Siswa SMP","authors":"Ahmad Zaelani, Octa Reni Setiawati, S. Lestari","doi":"10.33024/JPM.V1I2.1868","DOIUrl":"https://doi.org/10.33024/JPM.V1I2.1868","url":null,"abstract":"Salah satu produk teknologi internet yang digemari dikalangan remaja saat ini adalah game online . Bermain game online terlalu sering dapat menambah resiko depresi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kecanduan bermain game online dengan depresi pada siswa SMP. Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan pendekatan cross sectional . Sampel penelitian adalah 546 siswa SMP se- Kota Bandar Lampung. Pengambilan data menggunakan back depression inventory dan kuesioner kecanduan bermain game online . Analisis data hasil penelitian dilakukan dengan uji korelasi Spearman. Hasil uji analisis Spearman didapatkan hubungan yang signifikan antara kecanduan bermain game online dengan depresi (r = 0,999, p < 0,001). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kecanduan bermain game online dapat menimbulkan depresi pada remaja.","PeriodicalId":366408,"journal":{"name":"Jurnal Psikologi Malahayati","volume":"22 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-10-11","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126025358","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}