{"title":"Desain Lanskap Taman Bendi sebagai Area Olahraga Outdoor dan Bermain","authors":"Muhammad Nurfauzi Ali, Akhmad Arifin Hadi","doi":"10.24843/jrs.2022.v09.i02.p04","DOIUrl":"https://doi.org/10.24843/jrs.2022.v09.i02.p04","url":null,"abstract":"The increasing urban densities go parallel with the rising demand for urban green and open spaces. As one of the environmental parks, Taman Bendi in Jakarta has its green open space, which is currently provided with inadequate supporting facilities and, therefore, rarely used. This study proposes a landscape design for Bendi Park that provides public space for sports and play-related activities for the Kebayoran Lama District and its surroundings. This study uses both qualitative and quantitative methods. Data collection was carried out by conducting an online survey to study relevant community preferences, public needs, and site observation. The outputs of this research are presented in the forms of the site plan, landscape plan, elevation, section, and three-dimensional drawings. To increase public use, this study proposes that the quality of Bendi Park’s design can be obtained metaphorically by adopting the shape of bendi (horse-carriage). Regarding facilities provision, this design should be completed with playing areas, seats, jogging paths, sports facilities, signboards, directions, pedestrian bridges, animal-inviting vegetation, and vegetative barriers. \u0000Keywords: park; Bendi park; green open space; landscape; design; sports; play \u0000Abstrak \u0000Bertambahnya jumlah penduduk dengan padatnya bangunan di perkotaan menyebabkan tingginya kebutuhan ruang terbuka hijau. Taman Bendi sebagai salah satu taman lingkungan di Jakarta memiliki ruang terbuka hijau yang saat ini kondisinya belum optimal dari segi fasilitas dan penggunaannya. Penelitian ini bertujuan membuat desain lanskap Taman Bendi untuk fasilitas area olahraga dan bermain di daerah Kecamatan Kebayoran Lama dan sekitarnya. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif melalui kuesioner daring untuk dengan memperoleh data preferensi dan kebutuhan masyarakat dan metode kuantitatif dengan pengukuran dimensi elemen lanskap di tapak. Luaran dari penelitian ini berupa gambar site plan, planting plan, potongan, dan gambar tiga dimensi. Dalam rangka meningkatkan pemanfaatan publik, penelitian ini mengajukan bahwa kualitas desain dari Taman Bendi dapat diusahakan secara metafora dengan mengadopsi bentukan kereta kuda atau bendi. Selain itu ditambahkan fasilitas area bermain, tempat duduk, jalur joging, fasilitas olahraga, papan nama, penunjuk arah, jembatan penyeberangan, vegetasi pengundang satwa dan vegetasi pembatas. \u0000Kata kunci: taman; taman bendi; ruang terbuka hijau; desain; lanskap; olahraga; bermain","PeriodicalId":352480,"journal":{"name":"RUANG-SPACE, Jurnal Lingkungan Binaan (Space : Journal of the Built Environment)","volume":"15 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-10-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133071000","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Urban Modeling Interface (UMI): Analisis Keberlanjutan Kawasan Balimester di Jatinegara Jakarta Timur","authors":"Hakim ., Tri Endangsih, Harfa Iskandaria","doi":"10.24843/jrs.2022.v09.i02.p07","DOIUrl":"https://doi.org/10.24843/jrs.2022.v09.i02.p07","url":null,"abstract":"Over the past few decades, cities have experienced severe social and economic pressures, which disproportionately impact the urban environment. As a result, the environment has decreased in quality, which is characterized by increasing CO2 emissions and energy operating costs. Sustainable city development is considered as a step toward developing a sustainable environment for the community. Therefore, this research orients its discussions toward the regeneration of urban settlements to improve the quality of their urban environments. Taking Balimester as its case study, it aims at generating a model that develops a sustainable settlement in a densely populated area. It uses simulation as its method and is aided by an Urban Modelling Interface as its tool that comes with three parameters. This modeling shows that a Floor Area Ratio (FAR) of 0.43 with a total area of ± 427,233 m². This FAR produces an operational energy of 3983 kwh/m2/year and an embodied energy of 216 kwh/m2/ year. This figure is classified as very high relative to the standard figure of 240 kWh/m2/year. The mobility level in the context of walkability is 21-68, and a reading of 21-69 for the level of bikeability. These indicate that the residential area in Balimester is unsustainable. \u0000Keywords: hybrid settlements; regeneration; Urban Modeling Interface (UMI); sustainable development \u0000 Abstrak \u0000Selama beberapa dekade terakhir, kota-kota telah mengalami tekanan sosial dan ekonomi yang parah, yang memiliki dampak yang tidak proporsional terhadap lingkungan perkotaan. Akibatnya, lingkungan mengalami penurunan kualitas yang ditandai dengan meningkatnya emisi CO2 dan biaya operasional energi. Pembangunan kota yang berkelanjutan dianggap sebagai langkah untuk menciptakan lingkungan berkelanjutan bagi masyarakat. Oleh karena itu, penelitian ini penting dilakukan untuk meremajakan permukiman dalam meningkatkan kualitas lingkungan perkotaan. Dengan mengambil Kawasan Balimester sebagai studi kasusnya, penelitian ini bertujuan untuk menemukan model pengembangan permukiman berkelanjutan di daerah padat penduduk. Metode penelitian dengan metode simulasi menggunakan perangkat Urban Modeling Interface dengan tiga parameter. Hasil pemodelan diperoleh nilai Floor Area Ratio (FAR) sebesar 0,43 dengan total luas lahan ± 427.233 m². Nilai FAR menghasilkan nilai energi operasional sebesar 3983kwh/m2/tahun dan nilai energi perwujudan sebesar 216 kwh/m2/tahun. Nilai ini sangat tinggi dari 240 kwh/m2/tahun sebagai standar penggunaan energi. Nilai mobility pada aspek walkability adalah 21-68, dan 21-69 untuk nilai bikeability. Hasil simulasi ini menunjukkan bahwa kawasan permukiman di Balimester tidak berkelanjutan. \u0000Kata kunci: permukiman hibrid; regenerasi; Urban Modeling Interface (UMI); pembangunan berkelanjutan","PeriodicalId":352480,"journal":{"name":"RUANG-SPACE, Jurnal Lingkungan Binaan (Space : Journal of the Built Environment)","volume":"25 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-10-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123629833","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Fasilitas Aktivitas Fisik sebagai Sarana Treatment Kesehatan pada Kawasan Perumahan","authors":"Ariesa Farida, I. Budiono, Widyanesti Liritantri, Angryani Sipayung, Rizqa Amalia Khusna","doi":"10.24843/jrs.2022.v09.i02.p05","DOIUrl":"https://doi.org/10.24843/jrs.2022.v09.i02.p05","url":null,"abstract":"The development of well-targeted physical activity facilities, especially in residential areas, can improve the function of physical activity facilities not only as a means to maintain public health but also as a means of disease management. Designers, as subjects who can manipulate the human-built environment have a significant influence on how the built environment or the place where humans move can meet health requirements to improve well-being. Physical activity is significant to maintain health and improving immunity, besides that, physical activity has also been proven to be used as a means of treating various diseases. Recommendations for appropriate physical activity for certain diseases must be explicitly planned and in accordance with the conditions of each city area. This study uses qualitative and quantitative methods to examine the suitability of data on chronic diseases that develop in the city of Bandung to be able to plan appropriate physical activity facilities for residential areas. The results showed that the physical activity facilities provided had to be varied in terms of aerobic, anaerobic, interval training, and balance training, which could be adapted to people's preferences. Keywords: physical activity; health; treatment; residential area Abstrak Pembangunan sarana aktivitas fisik yang tepat sasaran terutama pada kawasan perumahan dapat meningkatkan fungsi fasilitas aktivitas fisik bukan hanya sebagai sarana untuk menjaga kesehatan masyarakat namun juga menjadi sarana penanganan penyakit. Desainer sebagai subjek yang dapat memanipulasi lingkungan binaan manusia mempunyai pengaruh yang besar akan bagaimana lingkungan terbangun atau tempat manusia beraktivitas dapat memenuhi persyaratan kesehatan guna meningkatkan kualitas hidup manusia. Aktivitas fisik sangat penting untuk menjaga kesehatan dan meningkatkan immunitas, selain itu aktivitas fisik juga sudah terbukti dapat digunakan sebagai sarana treatment berbagai penyakit. Rekomendasi aktvitas fisik yang sesuai untuk penyakit tertentu harus direncanakan secara spesifik dan sesuai dengan kondisi masing-masing kawasan kota. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan kuantitatif mengkaji kesesuaian data penyakit kronis yang berkembang pada Kota Bandung agar dapat merencanakan fasilitas aktifitas fisik yang tepat untuk kawasan perumahan. Hasil penelitian menunjukan bahwa fasilitas aktivitas fisik yang disediakan harus beragam baik dari jenis aerobik, anaerobik, latihan interval dan latihan keseimbangan yang jenisnya dapat disesuaikan dengan preferensi masyarakat. Kata kunci: aktivitas fisik; Kesehatan; treatment; perumahan","PeriodicalId":352480,"journal":{"name":"RUANG-SPACE, Jurnal Lingkungan Binaan (Space : Journal of the Built Environment)","volume":"69 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-10-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131685373","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Analisis Keberlanjutan Aspek Sosial Ekonomi Pada Kampung Topeng, Tlogowaru di Kota Malang Pasca Pandemi Covid-19","authors":"Magvira Ardhia Pratiwi, Novi Sunu Sri Giriwati","doi":"10.24843/jrs.2022.v09.i02.p02","DOIUrl":"https://doi.org/10.24843/jrs.2022.v09.i02.p02","url":null,"abstract":"The vast and rapid viral spread during the Covid-19 pandemic in Indonesia urged the government to impose a Large-Scale Social Restriction Regulation. One significant impact of this restriction is the closure of vast tourist destinations, including Kampung Topeng, in the Tlogowaru District of Malang City. The development of this kampung into a tourist destination is one of the Desaku Menanti Program’s initiatives, which aims at improving the living standard of the homes-less members of the community by providing them with opportunities to work within their kampung which has been now developed into a tourist destination. It had headed toward achieving this objective till the Covid-19 pandemic arrived at the end of 2019. Tourism-related activities have stopped, and so has its economic contribution. Focusing its discussion on the socio-economic issues, this study examines the development practices at the Kampung Topeng in the aftermath of the Covid-19 pandemic. It bases its analysis on indicators outlined by the Sustainable Development Goals (SDGs). The study implemented a qualitative descriptive method in which data were obtained from observations and interviews with relevant stakeholders and residents. Overall, the study result shows that Kampung Topeng tourist development is unsustainable. Having examined how each SDGs is reflected in development practices, this study finds that three SDGs are accommodated in a ‘sustainable’ manner, two SDGs are reflected in a ‘quite sustainable’ ways, and six SDGs are embedded in an ‘unsustainable’ degree. It is expected that these review results will assist relevant local governments in instigating a guideline for socio-economically sustainable tourism; thus, its goal to halt the return of the homeless group to the street and enhance its welfare is achievable. \u0000Keywords: village tourism; social, economy; SDGs, post Covid-19 \u0000 Abstrak \u0000Persebaran virus secara luas dan cepat di masa pandemi Covid-19 di Indonesia memicu pemberlakuan Peraturan Pembatasan Sosial Berskala Besar. Salah satu dampak dari pembatasan ini adalah penutupan tempat wisata, seperti halnya yang terjadi di Kampung Topeng, Kelurahan Tlogowaru di Kota Malang. Pembangunan Kampung ini sebagai destinasi wisata merupakan salah satu inisiatif dari Program Desaku Menanti yang bertujuan meningkatkan taraf hidup para gelandangan dengan membuka kesempatan kerja di kampungnya sendiri yang sekarang telah dibangun sebagai destinasi wisata. Pada awalnya usaha ini sudah mengarah pada pencapaian tujuan sampai tibanya pandemi Covid-19 di akhir tahun 2019. Kegiatan kepariwisataan terhenti, begitu pula halnya dengan kontribusi ekonomi. Dengan memfokuskan kajian pada aspek sosial-ekonomi, penelitian ini mengkaji beragam praktek pembangunan di Kampung Topeng pasca pandemi Covid-19. Analisa dalam studi ini didasari oleh indikator-indikator yang ditetapkan dalam Sustainable Development Goals (SDGs). Studi ini menerapkan metode deskriptif kualitatif. Data didapatkan dari","PeriodicalId":352480,"journal":{"name":"RUANG-SPACE, Jurnal Lingkungan Binaan (Space : Journal of the Built Environment)","volume":"101 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-10-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116043399","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Karakter Visual Candi Bentar Pura Puru Sada di Badung, Bali","authors":"I. P. S. Dharma, G. Suartika","doi":"10.24843/jrs.2022.v09.i02.p06","DOIUrl":"https://doi.org/10.24843/jrs.2022.v09.i02.p06","url":null,"abstract":"Candi bentar is a gate or the main door to enter a specific area, such as temple and palace in Bali. However, in the current situation, it can be found in many entries points to various premises, including a border between areas, a house, and public facilities. Puru Sada Temple, one of Kahyangan Jagat Temples located in Badung Regency of Bali Province, has a candi bentar, which at first glance similar to that of the Wringin Lawang Temple - a legacy of the Majapahit Kingdom of East Java. In terms of scale, however, the size of the Puru Sada Temple’s candi bentar is smaller. The purpose of this study is to discuss the visual characters of candi bentar in places that functioned for worship by taking Puru Sada Temple as its case study. The study used a descriptive qualitative approach. Its analysis is supported by relevant views offered by both Yudoseputro (2008) and Ching (1991). This study finds that intimacy has been a dominant visual character supported by the existence of sacred ornaments that are considered as guarding figures. \u0000Keywords: visual character; candi bentar; gate; Puru Sada Temple \u0000 Abstrak \u0000Candi bentar adalah gerbang atau pintu utama dalam memasuki area khusus seperti pura maupun puri di Bali. Namun saat ini candi bentar dapat ditemukan di berbagai tempat seperti perbatasan daerah, rumah tinggal, dan fasilitas umum. Pura Puru Sada termasuk dalam Pura Kahyangan Jagat berlokasi di Badung memiliki candi bentar yang sekilas mirip dengan Gapura Wringin Lawang peninggalan Kerajaan Majapahit di Jawa Timur. Namun ukuran candi bentar Pura Puru Sada lebih kecil. Tujuan penelitian ini adalah membahas karakter visual candi bentar di tempat suci dengan mengambil Pura Puru Sada sebagai studi kasus. Penelitian ini menggunakan pedekatan kualitatif deskriptif. Dianalisa dengan teori relevan yang ditawarkan oleh Yudoseputro (2008) dan Ching (1991). Studi ini menemukan jika intimasi merupakan karakter visual dominan yang didukung dengan adanya ornamen sakral sebagai sosok penjaga. \u0000Kata kunci: karakter visual; candi bentar; gapura; Pura Puru Sada","PeriodicalId":352480,"journal":{"name":"RUANG-SPACE, Jurnal Lingkungan Binaan (Space : Journal of the Built Environment)","volume":"106 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-10-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121417823","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Academic Integrity and Academic Fraud","authors":"A. Cuthbert, G. A. M. Suartika","doi":"10.24843/jrs.2022.v09.i02.p01","DOIUrl":"https://doi.org/10.24843/jrs.2022.v09.i02.p01","url":null,"abstract":"Western religious and intellectual traditions came together in Monastic life. The production of new knowledge was independent to the time it took for creation. Quality was all that mattered. Today, a bizarre reversal has taken place. Quality has been sacrificed to time. Given the neoliberal state and right-wing politics, the business model itself, lacking any moral core, has been applied to universities. Today, every aspect of academic life must be analyzed, tested, and quantified. Whereas previously, the highest academic accolade was given to a single-authored refereed publication, today, it is the number of citations that matter. Hence articles with ten authors are now frequent, where each contributes close to zero in work, and one’s inclusion is frequently paid for. Overall, the very fabric of intellectual life is being eroded. Far from improving quality, individuals are encouraged to ‘play the system’. Undeniable is the fact that academics themselves are forced to encompass a fundamentally corrupt system of practices to negotiate their interests. Hence ethical behaviour becomes negotiable, and collegiality is undermined. This promotes an increase in plagiarism, deceit, fraud at a global level, and the trading of favours for credit. The following short paper summarises how this takes place. It demands that academics report corrupt practices. It also calls on university bureaucracies to review the critically flawed system they have created. \u0000Keywords: academic life; ethical behaviour; fraud \u0000 Abstrak \u0000Tradisi intelektual barat terjadi secara bersamaam dalam kehidupan monastik. Pembangunan pengetahuan yang baru tidak tergantung pada waktu yang dibutuhkan untuk penciptaannya, namun sebuah proses yang mengedepankan kualitas. Yang terjadi belakangan ini adalah sebaliknya. Kualitas telah dikorbankan untuk waktu. Praktek neoliberal, politik sayap kanan dan model bisnis, yang kurang menaruh perhatian terhadap tata moralitas, telah juga merambah ke roda operasional universitas. Saat ini, setiap aspek kehidupan akademik harus dianalisis, diuji, dan diukur. Sedangkan sebelumnya, penghargaan akademik tertinggi diberikan kepada publikasi yang telah melalui proses review yang seksama, dan ditulis oleh seorang penulis tunggal. Sementara yang terjadi belakangan ini, yang dominan adalah kuantitas, termasuk jumlah publikasi dan banyaknya sitasi. Oleh karenanya, artikel dengan sepuluh penulis atau lebih sangat sering ditemukan, di mana sebagian penulis berkontribusi pada level yang mendekati nol. Penyertaan seorang penulis sering kali karena kesediaan yang bersangkutan untuk membayar. Secara keseluruhan, jalinan kehidupan intelektual sedang terkikis, jauh dari upaya-upaya yang ditujukan untuk meningkatkan kualitas, dan pihak-pihak yang terlibat didorong untuk 'bermain dengan sistem’. Tidak bisa disangkal jika dalam kenyataannya, para akademisi dipaksa untuk melakoni sistem yang pada dasarnya ‘korup’ dalam rangka menegosiasikan kepentingan mereka. Dalam konteks i","PeriodicalId":352480,"journal":{"name":"RUANG-SPACE, Jurnal Lingkungan Binaan (Space : Journal of the Built Environment)","volume":"73 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-10-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127245377","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Ariani ., I. Santosa, A. Destiarmand, Agus Sachari
{"title":"Relasi Padung-padung dan Gerga Tulak Paku dalam Arsitektur Tradisional Karo","authors":"Ariani ., I. Santosa, A. Destiarmand, Agus Sachari","doi":"10.24843/jrs.2022.v09.i01.p06","DOIUrl":"https://doi.org/10.24843/jrs.2022.v09.i01.p06","url":null,"abstract":"Salah satu kekayaan tradisi yang dimiliki oleh suku Karo di Sumatera Utara adalah ragam hias atau gerga. Gerga diterapkan pada arsitektur tradisional Karo dengan tujuan untuk memperindah sekaligus merepresentasikan sistem kepercayaan dan kekerabatan yang menjadi dasar kosmologi masyarakat Karo. Salah satu gerga berbentuk organis yang terinspirasi dari alam adalah tulak paku. Selain diterapkan pada rumah adat, struktur bentuk gerga tulak paku juga menjadi citra visual pada berbagai benda-benda kerajinan, salah satunya adalah padung-padung. Perhiasan berupa anting berukuran besar ini dikenakan oleh perempuan Karo dari kelas tertentu dan menjadi salah satu identitas kultural suku Karo. Ditinjau dari struktur bentuknya, padung-padung diduga berasal dari penerapan gerga tulak paku. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui relasi unsur ragam hias tulak paku yang diterapkan pada bentuk padung-padung, serta aplikasinya dalam arsitektur tradisional Karo. Penelitian dilakukan dengan teknik analisis dan interpretasi menggunakan pendekatan estetika untuk mendeskripsikan tiga aspek dasar pada suatu benda atau peristiwa kesenian, yaitu wujud, bobot, dan penampilan. Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa unsur gerga tulak paku memiliki struktur bentuk yang mirip dengan padung-padung. Keduanya memiliki makna yang berkaitan dengan kekuatan dan kemuliaan manusia sehingga penerapannya pada arsitektur tradisional diharapkan dapat membawa dampak kebaikan.Kata kunci: relasi; padung-padung; gerga tulak paku; arsitektur tradisional Karo","PeriodicalId":352480,"journal":{"name":"RUANG-SPACE, Jurnal Lingkungan Binaan (Space : Journal of the Built Environment)","volume":"20 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-04-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125697445","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
D. Lindarto, Masyithah Rahman, Khadijah Zahira Haq
{"title":"Model Penataan Ruang Belajar di Rumah sesuai Gaya Belajar Anak pada Masa New Normal","authors":"D. Lindarto, Masyithah Rahman, Khadijah Zahira Haq","doi":"10.24843/jrs.2022.v09.i01.p08","DOIUrl":"https://doi.org/10.24843/jrs.2022.v09.i01.p08","url":null,"abstract":"Pergeseran dari pendidikan berbasis sekolah ke pendidikan berbasis online di rumah menimbulkan masalah tersendiri di masa pandemi Covid-19. Ketidaksiapan rumah dalam mengakomodasi kegiatan sekolah dan keterbatasan para orang tua dalam mengambil peran para guru adalah bagian dari kendala utama dalam praktek ‘belajar online di rumah.’ Tujuan penelitian ini adalah mengkaji penataan ruang belajar yang sesuai dengan gaya belajar anak untuk menjadikan rumah sebagai tempat belajar yang nyaman bagi anak dan keluarga. Dengan pendekatan arsitektur perilaku dan menggunakan metode kualitatif deskriptif, dilakukan pemetaan masalah secara place-centered mapping dengan studi kasus sekolah SDIT Zahira Medan. Dengan analisis model Miles dan Huberman dan tabulasi silang atas gaya belajar dan properties ruang belajar diperoleh optimasi tatanan ruang dan media belajar yang perlu mendapat perhatian sesuai atribut Weisman. Hasil analisis menunjukkan bahwa gaya belajar visual, auditori dan kinsestetik memerlukan jenis dan tatanan meja kursi belajar, karakter alat pendukung belajar, tempat belajar di dalam ruangan (indoor) dan di luar ruangan (outdoor) secara spesifik. Penelitian ini bermanfaat bagi peningkatan prestasi belajar anak dari sisi setting paedagogis kegiatan ‘belajar di rumah’ pada era new normal pandemic covid-19.Kata kunci: arsitektur perilaku, era new normal, gaya belajar, setting paedagogi","PeriodicalId":352480,"journal":{"name":"RUANG-SPACE, Jurnal Lingkungan Binaan (Space : Journal of the Built Environment)","volume":"83 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-04-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114910996","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Tren Wisata Sepeda Urban Masa Pandemi: Kesiapan Ruang di Perkampungan Bantaran Sungai Gajah Wong Yogyakarta","authors":"W. ., Kristian Oentoro, Sita Yuliastuti Amijaya","doi":"10.24843/jrs.2022.v09.i01.p04","DOIUrl":"https://doi.org/10.24843/jrs.2022.v09.i01.p04","url":null,"abstract":"Bersepeda menjadi tren selama masa pandemi Covid-19. Pemerintah Kota Yogyakarta menangkap perubahan gaya hidup tersebut dengan membuat program wisata sepeda untuk membangkitkan kembali aktivitas pariwisata. Wisata sepeda dilakukan di wilayah administrasi Kota Yogyakarta, termasuk kawasan perkampungan kota. Namun demikian, sepertinya belum semua perkampungan yang dilewati oleh rute wisata sepeda siap sebagai destinasi wisata sepeda. Berdasarkan latar belakang tersebut, penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kesiapan ruang di perkampungan, khususnya bantaran Sungai Gajah Wong, untuk mendukung aktivitas wisata sepeda. Penelitian ini menerapkan metode kualitatif - studi kasus eksploratif. Perkampungan di bantaran Sungai Gajah Wong dipilih sebagai studi kasus dengan mempertimbangkan keunikan ruang dan kontribusinya terhadap pembentukan karakter Kota Yogyakarta. Kesiapan ruang sebagai jalur wisata sepeda dinilai dengan lima prinsip desain infrastruktur ramah sepeda yang diterapkan di Belanda, yaitu: keterpaduan, kelangsungan, keselamatan, kenyamanan dan kemenarikan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aspek sosial budaya memiliki peran kunci dalam pembentukan karakteristik ruang perkampungan di bantaran Sungai Gajah Wong yang menjadi daya tarik utama bagi pesepeda. Interaksi sosial antara pesepeda dengan penduduk setempat di sepanjang lorong kampung membentuk ruang sosial yang berpotensi untuk meningkatkan kenyamanan pesepeda.Kata kunci: wisata sepeda urban; perkampungan; pandemi; bantaran Sungai Gajah Wong","PeriodicalId":352480,"journal":{"name":"RUANG-SPACE, Jurnal Lingkungan Binaan (Space : Journal of the Built Environment)","volume":"20 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-04-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125954803","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Korelasi Identitas, Aktivitas dan Legalitas terhadap Munculnya Permukiman Kumuh Pasca Pandemi Covid-19","authors":"Fendy Faizal Gobel","doi":"10.24843/jrs.2022.v09.i01.p07","DOIUrl":"https://doi.org/10.24843/jrs.2022.v09.i01.p07","url":null,"abstract":"Desa Pohuwato Timur, Kecamatan Marisa merupakan salah satu kawasan permukiman kumuh yang ada di Kab. Pohuwato. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui persepsi masyarakat terhadap lingkungannya, hasil perspesi tersebut dilakukan analisa korelasi dengan tujuan memperoleh faktor yang paling berpengaruh terhadap munculnya permukiman kumuh. Data and analisa dilakukan terhadap beberapa kriteria, termasuk kondisi air bersih, persampahan, pendapatan rumah tangga, pola aktivitas masyarakat dan status kepemilikan. Metode penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif serta menggunakan metode analisis regresi linear berganda. Teknik pengumpulan data yaitu dengan kuesioner dan observasi. Hasil dari analisis tersebut dijadikan sebagai pedoman dalam membuat strategi penataan kawasan permukiman. Strategi tersebut meliputi strategi perencanaan sarana dan prasarana dalam peningkatan indentitas kawasan dan strategi penanganan permukiman kembali.Kata kunci: kawasan kumuh; permukiman; identitas kawasan; aktivitas masyarakat","PeriodicalId":352480,"journal":{"name":"RUANG-SPACE, Jurnal Lingkungan Binaan (Space : Journal of the Built Environment)","volume":"26 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-04-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"134296113","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}