{"title":"Academic Integrity and Academic Fraud","authors":"A. Cuthbert, G. A. M. Suartika","doi":"10.24843/jrs.2022.v09.i02.p01","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Western religious and intellectual traditions came together in Monastic life. The production of new knowledge was independent to the time it took for creation. Quality was all that mattered. Today, a bizarre reversal has taken place. Quality has been sacrificed to time. Given the neoliberal state and right-wing politics, the business model itself, lacking any moral core, has been applied to universities. Today, every aspect of academic life must be analyzed, tested, and quantified. Whereas previously, the highest academic accolade was given to a single-authored refereed publication, today, it is the number of citations that matter. Hence articles with ten authors are now frequent, where each contributes close to zero in work, and one’s inclusion is frequently paid for. Overall, the very fabric of intellectual life is being eroded. Far from improving quality, individuals are encouraged to ‘play the system’. Undeniable is the fact that academics themselves are forced to encompass a fundamentally corrupt system of practices to negotiate their interests. Hence ethical behaviour becomes negotiable, and collegiality is undermined. This promotes an increase in plagiarism, deceit, fraud at a global level, and the trading of favours for credit. The following short paper summarises how this takes place. It demands that academics report corrupt practices. It also calls on university bureaucracies to review the critically flawed system they have created. \nKeywords: academic life; ethical behaviour; fraud \n Abstrak \nTradisi intelektual barat terjadi secara bersamaam dalam kehidupan monastik. Pembangunan pengetahuan yang baru tidak tergantung pada waktu yang dibutuhkan untuk penciptaannya, namun sebuah proses yang mengedepankan kualitas. Yang terjadi belakangan ini adalah sebaliknya. Kualitas telah dikorbankan untuk waktu. Praktek neoliberal, politik sayap kanan dan model bisnis, yang kurang menaruh perhatian terhadap tata moralitas, telah juga merambah ke roda operasional universitas. Saat ini, setiap aspek kehidupan akademik harus dianalisis, diuji, dan diukur. Sedangkan sebelumnya, penghargaan akademik tertinggi diberikan kepada publikasi yang telah melalui proses review yang seksama, dan ditulis oleh seorang penulis tunggal. Sementara yang terjadi belakangan ini, yang dominan adalah kuantitas, termasuk jumlah publikasi dan banyaknya sitasi. Oleh karenanya, artikel dengan sepuluh penulis atau lebih sangat sering ditemukan, di mana sebagian penulis berkontribusi pada level yang mendekati nol. Penyertaan seorang penulis sering kali karena kesediaan yang bersangkutan untuk membayar. Secara keseluruhan, jalinan kehidupan intelektual sedang terkikis, jauh dari upaya-upaya yang ditujukan untuk meningkatkan kualitas, dan pihak-pihak yang terlibat didorong untuk 'bermain dengan sistem’. Tidak bisa disangkal jika dalam kenyataannya, para akademisi dipaksa untuk melakoni sistem yang pada dasarnya ‘korup’ dalam rangka menegosiasikan kepentingan mereka. Dalam konteks ini, perilaku yang beretika menjadi sesuatu yang bisa dinegosiasikan, dan hubungan kolegialitas menjadi teremehkan. Kondisi ini telah mendorong peningkatan praktek plagiat, penipuan, pemalsuan di tingkat global, dan terjadi pula proses memberi bantuan dengan harapan pihak yang dibantu akan melakukan hal yang sama dikemudian hari. Tulisan singkat berikut ini merangkum bagaimana hal ini terjadi. Artikel ini menuntut agar para akademisi melaporkan praktik-praktek keakademikan yang tidak genah dan juga memohon birokrasi di level universitas untuk meninjau ulang sistem yang telah mereka buat dan menyebabkan terjadinya kondisi-kondisi yang dipaparkan di dalam tulisan ini. \nKata kunci: kehidupan akademik; tingkah laku beretika; penipuan","PeriodicalId":352480,"journal":{"name":"RUANG-SPACE, Jurnal Lingkungan Binaan (Space : Journal of the Built Environment)","volume":"73 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-10-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"RUANG-SPACE, Jurnal Lingkungan Binaan (Space : Journal of the Built Environment)","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.24843/jrs.2022.v09.i02.p01","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Western religious and intellectual traditions came together in Monastic life. The production of new knowledge was independent to the time it took for creation. Quality was all that mattered. Today, a bizarre reversal has taken place. Quality has been sacrificed to time. Given the neoliberal state and right-wing politics, the business model itself, lacking any moral core, has been applied to universities. Today, every aspect of academic life must be analyzed, tested, and quantified. Whereas previously, the highest academic accolade was given to a single-authored refereed publication, today, it is the number of citations that matter. Hence articles with ten authors are now frequent, where each contributes close to zero in work, and one’s inclusion is frequently paid for. Overall, the very fabric of intellectual life is being eroded. Far from improving quality, individuals are encouraged to ‘play the system’. Undeniable is the fact that academics themselves are forced to encompass a fundamentally corrupt system of practices to negotiate their interests. Hence ethical behaviour becomes negotiable, and collegiality is undermined. This promotes an increase in plagiarism, deceit, fraud at a global level, and the trading of favours for credit. The following short paper summarises how this takes place. It demands that academics report corrupt practices. It also calls on university bureaucracies to review the critically flawed system they have created.
Keywords: academic life; ethical behaviour; fraud
Abstrak
Tradisi intelektual barat terjadi secara bersamaam dalam kehidupan monastik. Pembangunan pengetahuan yang baru tidak tergantung pada waktu yang dibutuhkan untuk penciptaannya, namun sebuah proses yang mengedepankan kualitas. Yang terjadi belakangan ini adalah sebaliknya. Kualitas telah dikorbankan untuk waktu. Praktek neoliberal, politik sayap kanan dan model bisnis, yang kurang menaruh perhatian terhadap tata moralitas, telah juga merambah ke roda operasional universitas. Saat ini, setiap aspek kehidupan akademik harus dianalisis, diuji, dan diukur. Sedangkan sebelumnya, penghargaan akademik tertinggi diberikan kepada publikasi yang telah melalui proses review yang seksama, dan ditulis oleh seorang penulis tunggal. Sementara yang terjadi belakangan ini, yang dominan adalah kuantitas, termasuk jumlah publikasi dan banyaknya sitasi. Oleh karenanya, artikel dengan sepuluh penulis atau lebih sangat sering ditemukan, di mana sebagian penulis berkontribusi pada level yang mendekati nol. Penyertaan seorang penulis sering kali karena kesediaan yang bersangkutan untuk membayar. Secara keseluruhan, jalinan kehidupan intelektual sedang terkikis, jauh dari upaya-upaya yang ditujukan untuk meningkatkan kualitas, dan pihak-pihak yang terlibat didorong untuk 'bermain dengan sistem’. Tidak bisa disangkal jika dalam kenyataannya, para akademisi dipaksa untuk melakoni sistem yang pada dasarnya ‘korup’ dalam rangka menegosiasikan kepentingan mereka. Dalam konteks ini, perilaku yang beretika menjadi sesuatu yang bisa dinegosiasikan, dan hubungan kolegialitas menjadi teremehkan. Kondisi ini telah mendorong peningkatan praktek plagiat, penipuan, pemalsuan di tingkat global, dan terjadi pula proses memberi bantuan dengan harapan pihak yang dibantu akan melakukan hal yang sama dikemudian hari. Tulisan singkat berikut ini merangkum bagaimana hal ini terjadi. Artikel ini menuntut agar para akademisi melaporkan praktik-praktek keakademikan yang tidak genah dan juga memohon birokrasi di level universitas untuk meninjau ulang sistem yang telah mereka buat dan menyebabkan terjadinya kondisi-kondisi yang dipaparkan di dalam tulisan ini.
Kata kunci: kehidupan akademik; tingkah laku beretika; penipuan
西方宗教和知识传统在修道院生活中融合在一起。新知识的产生与创造所需的时间无关。质量才是最重要的。今天,一个奇怪的逆转发生了。质量被时间所牺牲。考虑到新自由主义国家和右翼政治,缺乏任何道德核心的商业模式本身已被应用于大学。今天,学术生活的每一个方面都必须被分析、测试和量化。以前,最高的学术荣誉是授予一个作者的论文,而今天,重要的是被引用的次数。因此,现在经常有10个作者的文章,每个人的贡献接近于零,而且一个人的加入经常是有偿的。总的来说,知识分子生活的结构正在被侵蚀。这非但没有提高质量,反而鼓励个人“玩弄体制”。不可否认的事实是,学术界本身被迫包含一个根本腐败的实践体系来谈判他们的利益。因此,道德行为变得可以讨价还价,团队合作受到了破坏。这在全球范围内促进了剽窃、欺骗和欺诈的增加,以及信用交易的好处。下面的短文总结了这是如何发生的。它要求学者报告腐败行为。它还呼吁大学官僚机构审查他们创建的存在严重缺陷的系统。关键词:学术生活;道德行为;传统知识分子barat terjadi secara bersamaam dalam kehidupan monastik。penbangunan pengetahuan yang baru tidak tergantung pada waktu yang dibutuhkan untuk penciptaannya, namun sebuah proproyang mengedepankan kualitas。Yang terjadi belakangan ini adalah sebaliknya。Kualitas telah dikorbankan untuk waktu。paktek新自由主义,政治sayap kanan danmodel bisnis,杨库朗menaruh perhadedetamoralitas, telah juga merambah ke roda operational universitas。Saat ini, seapap askehidupan akademik harus di分析,diuji, dan diukur。杨世杰,杨世杰,杨世杰,杨世杰,杨世杰,杨世杰,杨世杰,杨世杰。Sementara yang terjadi belakangan ini, yang dominan adalah kuantitas, termasuk jumlah publiclikasi dan banyaknya sitasi。Oleh karenanya, artikel dengan sepuluh penulis atau lebih sangat sering ditemukan, dimana sebagian penulis berkontribusi pada level yang mendekati nol。Penyertaan seorang penulis服务于kali karena kesediaan yang bersangkutan untuk成员。Secara keseluruhan, jalinan kehidupan知识分子sedang terkikis, jauh dari upaya-upaya yang ditujukan untuk meningkatkan kualitas, dan pihak-pihak yang terlibat didorong untuk 'bermain dengan system '。这句话的意思是:“我想说的是,我想说的是,我想说的是,我想说的是,我想说的是,我想说的是,我想说的是,我想说的是……”Dalam konteks ini, peraku yang beretika menjadi sessuatu yang bisa dinegosiasikan, dan hubungan kolegialitas menjadi teremehkan。Kondisi ini telah mendorong peningkatan praktek plagiat penipuan, penalsuan di tingkat global, danterjadi pula proproi成员,bantuan dengan harapan pihak yang dibantu akan melakukan hal yang sama dikemudian hari。tuisan singkat berikut ini merangkum bagaimana hal ini terjadi。Artikel ini menuntut agar para akademisi melaporkan praktik-praktek keakademikan yang tidak genah dan juga memohon birokrasi di级大学untuk meninjau ulang系统yang telah mereka buat danmenyebabkan terjadinya kondisi-kondisi yang dipaparkan di dalam tulisan ini。Kata kunci: kehidupan akademik;Tingkah laku beretika;penipuan