Analisis Keberlanjutan Aspek Sosial Ekonomi Pada Kampung Topeng, Tlogowaru di Kota Malang Pasca Pandemi Covid-19

Magvira Ardhia Pratiwi, Novi Sunu Sri Giriwati
{"title":"Analisis Keberlanjutan Aspek Sosial Ekonomi Pada Kampung Topeng, Tlogowaru di Kota Malang Pasca Pandemi Covid-19","authors":"Magvira Ardhia Pratiwi, Novi Sunu Sri Giriwati","doi":"10.24843/jrs.2022.v09.i02.p02","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"The vast and rapid viral spread during the Covid-19 pandemic in Indonesia urged the government to impose a Large-Scale Social Restriction Regulation. One significant impact of this restriction is the closure of vast tourist destinations, including Kampung Topeng, in the Tlogowaru District of Malang City. The development of this kampung into a tourist destination is one of the Desaku Menanti Program’s initiatives, which aims at improving the living standard of the homes-less members of the community by providing them with opportunities to work within their kampung which has been now developed into a tourist destination. It had headed toward achieving this objective till the Covid-19 pandemic arrived at the end of 2019. Tourism-related activities have stopped, and so has its economic contribution. Focusing its discussion on the socio-economic issues, this study examines the development practices at the Kampung Topeng in the aftermath of the Covid-19 pandemic. It bases its analysis on indicators outlined by the Sustainable Development Goals (SDGs). The study implemented a qualitative descriptive method in which data were obtained from observations and interviews with relevant stakeholders and residents. Overall, the study result shows that Kampung Topeng tourist development is unsustainable. Having examined how each SDGs is reflected in development practices, this study finds that three SDGs are accommodated in a ‘sustainable’ manner, two SDGs are reflected in a ‘quite sustainable’ ways, and six SDGs are embedded in an ‘unsustainable’ degree. It is expected that these review results will assist relevant local governments in instigating a guideline for socio-economically sustainable tourism; thus, its goal to halt the return of the homeless group to the street and enhance its welfare is achievable. \nKeywords: village tourism; social, economy; SDGs, post Covid-19 \n Abstrak \nPersebaran virus secara luas dan cepat di masa pandemi Covid-19 di Indonesia memicu pemberlakuan Peraturan Pembatasan Sosial Berskala Besar. Salah satu dampak dari pembatasan ini adalah penutupan tempat wisata, seperti halnya yang terjadi di Kampung Topeng, Kelurahan Tlogowaru di Kota Malang. Pembangunan Kampung ini sebagai destinasi wisata merupakan salah satu inisiatif dari Program Desaku Menanti yang bertujuan meningkatkan taraf hidup para gelandangan dengan membuka kesempatan kerja di kampungnya sendiri yang sekarang telah dibangun sebagai destinasi wisata. Pada awalnya usaha ini sudah mengarah pada pencapaian tujuan sampai tibanya pandemi Covid-19 di akhir tahun 2019. Kegiatan kepariwisataan terhenti, begitu pula halnya dengan kontribusi ekonomi. Dengan memfokuskan kajian pada aspek sosial-ekonomi, penelitian ini mengkaji beragam praktek pembangunan di Kampung Topeng pasca pandemi Covid-19. Analisa dalam studi ini didasari oleh indikator-indikator yang ditetapkan dalam Sustainable Development Goals (SDGs). Studi ini menerapkan metode deskriptif kualitatif. Data didapatkan dari observasi dan wawancara dengan stakeholder dan warga. Hasil studi menunjukkan bahwa pembangunan di Kampung Topeng belum berkelanjutan. Dengan mengkaji sejauh mana SDGs direfleksikan dalam praktek pembangunan, penelitian ini menemukan jika tiga item SDGs sudah diakomodasi pada level ‘berkelanjutan,’ dua SDGs direfleksikan dalam kategori ‘cukup berkelanjutan,’ dan enam SDGs dirangkul pada klasifikasi ‘belum berkelanjutan.’ Diharapkan jika temuan ini akan menjadi acuan dalam penyusunan panduan pembangunan industri wisata yang secara sosial ekonomi berkelanjutan, sehingga upaya menstop kembalinya para gelandangan ke jalan, dan peningkatan kesejahteraannya bisa tercapai. \nKata kunci: kampung wisata; sosial; ekonomi; SDGs; pasca Covid-19","PeriodicalId":352480,"journal":{"name":"RUANG-SPACE, Jurnal Lingkungan Binaan (Space : Journal of the Built Environment)","volume":"101 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-10-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"RUANG-SPACE, Jurnal Lingkungan Binaan (Space : Journal of the Built Environment)","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.24843/jrs.2022.v09.i02.p02","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

Abstract

The vast and rapid viral spread during the Covid-19 pandemic in Indonesia urged the government to impose a Large-Scale Social Restriction Regulation. One significant impact of this restriction is the closure of vast tourist destinations, including Kampung Topeng, in the Tlogowaru District of Malang City. The development of this kampung into a tourist destination is one of the Desaku Menanti Program’s initiatives, which aims at improving the living standard of the homes-less members of the community by providing them with opportunities to work within their kampung which has been now developed into a tourist destination. It had headed toward achieving this objective till the Covid-19 pandemic arrived at the end of 2019. Tourism-related activities have stopped, and so has its economic contribution. Focusing its discussion on the socio-economic issues, this study examines the development practices at the Kampung Topeng in the aftermath of the Covid-19 pandemic. It bases its analysis on indicators outlined by the Sustainable Development Goals (SDGs). The study implemented a qualitative descriptive method in which data were obtained from observations and interviews with relevant stakeholders and residents. Overall, the study result shows that Kampung Topeng tourist development is unsustainable. Having examined how each SDGs is reflected in development practices, this study finds that three SDGs are accommodated in a ‘sustainable’ manner, two SDGs are reflected in a ‘quite sustainable’ ways, and six SDGs are embedded in an ‘unsustainable’ degree. It is expected that these review results will assist relevant local governments in instigating a guideline for socio-economically sustainable tourism; thus, its goal to halt the return of the homeless group to the street and enhance its welfare is achievable. Keywords: village tourism; social, economy; SDGs, post Covid-19  Abstrak Persebaran virus secara luas dan cepat di masa pandemi Covid-19 di Indonesia memicu pemberlakuan Peraturan Pembatasan Sosial Berskala Besar. Salah satu dampak dari pembatasan ini adalah penutupan tempat wisata, seperti halnya yang terjadi di Kampung Topeng, Kelurahan Tlogowaru di Kota Malang. Pembangunan Kampung ini sebagai destinasi wisata merupakan salah satu inisiatif dari Program Desaku Menanti yang bertujuan meningkatkan taraf hidup para gelandangan dengan membuka kesempatan kerja di kampungnya sendiri yang sekarang telah dibangun sebagai destinasi wisata. Pada awalnya usaha ini sudah mengarah pada pencapaian tujuan sampai tibanya pandemi Covid-19 di akhir tahun 2019. Kegiatan kepariwisataan terhenti, begitu pula halnya dengan kontribusi ekonomi. Dengan memfokuskan kajian pada aspek sosial-ekonomi, penelitian ini mengkaji beragam praktek pembangunan di Kampung Topeng pasca pandemi Covid-19. Analisa dalam studi ini didasari oleh indikator-indikator yang ditetapkan dalam Sustainable Development Goals (SDGs). Studi ini menerapkan metode deskriptif kualitatif. Data didapatkan dari observasi dan wawancara dengan stakeholder dan warga. Hasil studi menunjukkan bahwa pembangunan di Kampung Topeng belum berkelanjutan. Dengan mengkaji sejauh mana SDGs direfleksikan dalam praktek pembangunan, penelitian ini menemukan jika tiga item SDGs sudah diakomodasi pada level ‘berkelanjutan,’ dua SDGs direfleksikan dalam kategori ‘cukup berkelanjutan,’ dan enam SDGs dirangkul pada klasifikasi ‘belum berkelanjutan.’ Diharapkan jika temuan ini akan menjadi acuan dalam penyusunan panduan pembangunan industri wisata yang secara sosial ekonomi berkelanjutan, sehingga upaya menstop kembalinya para gelandangan ke jalan, dan peningkatan kesejahteraannya bisa tercapai. Kata kunci: kampung wisata; sosial; ekonomi; SDGs; pasca Covid-19
在Covid-19大流行后,马郎市的Tlogowaru对蒙面村的社会经济连续性进行了分析
在新冠肺炎疫情期间,病毒在印度尼西亚大规模快速传播,促使政府实施大规模的社会限制条例。这一限制的一个重大影响是关闭了大量的旅游目的地,包括玛琅市Tlogowaru区的Kampung Topeng。将这个甘榜发展成旅游目的地是Desaku Menanti方案的倡议之一,旨在通过为社区中无家可归的成员提供在甘榜工作的机会来提高他们的生活水平,甘榜现已发展成为旅游目的地。在2019年底Covid-19大流行到来之前,它一直朝着实现这一目标迈进。与旅游有关的活动已经停止,其经济贡献也停止了。本研究将讨论重点放在社会经济问题上,考察了在2019冠状病毒病大流行之后甘榜Topeng的发展实践。它的分析基于可持续发展目标(sdg)概述的指标。本研究采用定性描述方法,通过对相关利益相关者和居民的观察和访谈获得数据。总体而言,研究结果表明,甘榜Topeng旅游发展是不可持续的。在研究了每个可持续发展目标如何在发展实践中得到体现之后,本研究发现,三个可持续发展目标以“可持续”的方式得到体现,两个可持续发展目标以“相当可持续”的方式得到体现,六个可持续发展目标以“不可持续”的程度得到体现。预计这些审查结果将有助于有关地方政府制定社会经济可持续旅游的指导方针;因此,它的目标是阻止无家可归者重返街头,提高他们的福利是可以实现的。关键词:乡村旅游;社会、经济;【摘要】印尼新冠肺炎疫情暴发后的可持续发展目标(SDGs)。Salah satu danpak dari pembatasan ini adalah penutupan tempat wisata, perperti halnya yang terjadi di Kampung Topeng, Kelurahan Tlogowaru di Kota Malang。我的意思是说,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是。帕达·阿瓦尼亚·乌苏尼亚·乌苏尼亚·乌苏尼亚·乌苏尼亚·乌苏尼亚·乌苏尼亚·乌苏尼亚·乌苏尼亚·乌苏尼亚·乌苏尼亚·乌苏尼亚2019年新冠肺炎大流行。Kegiatan Kegiatan Kegiatan, Kegiatan, Kegiatan, Kegiatan, Kegiatan, Kegiatan, Kegiatan, Kegiatan。Dengan memfokuskan kajian篇aspek sosial-ekonomi, penelitian ini mengkaji beragam praktek pembangunan di Kampung饰物pasca pandemi Covid-19。可持续发展目标(SDGs)的研究与指标分析。研究了一种新的方法,即定性方法。数据didapatkan - dari观测站,danwawancara dengan利益相关者,danwarga。哈西尔研究menunjukkan bahwa pembangunan di Kampung Topeng belum berkelanjuutan。dunan mengkaji sejauh mansdgs direflekksikan dalam praktek pembangunan, penelitian ini menemukan jika tiga项目SDGs sudah diakomodasi padan level ' berkelanjutan ', dua SDGs direflekksikan dalam kategori ' cuup berkelanjutan, ' dan enam SDGs dirangkul padklasifikasi ' belum berkelanjutan。“Diharapkan jika temuan ini akan menjadi acan dalam penyusunan pandan penbangunan industry wisata yang secara社会经济学berkelanjutan, sehinga upaya menstop kembalinya para gelandangan ke jalan, dan peningkatan kesejahteraannya bisa tercapi”。Kata kunci: kampung wisata;sosial;ekonomi;西班牙;pasca Covid-19
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信