{"title":"IMPROVING THE STUDENTS’ ABILITY IN WRITING DESCRIPTIVE TEXT BY USING CHAIN WRITING","authors":"Novri Susanti Suparman","doi":"10.55558/alihda.v14i2.32","DOIUrl":"https://doi.org/10.55558/alihda.v14i2.32","url":null,"abstract":"Writing is most likely to encourage thinking and learning when the students view writing as a process. By recognizing that writing is a recursive process and every writer uses process in a different way, students experience less pressure to “get it right the first time” and more willing to experiment, explore, revise, and edit. Yet, novice writers need to practice “writing” or exercises that involved copying or reproduction of learned material in order to learn the conventions of spelling, punctuation, grammatical agreement, and the like. Furthermore, students need to write in the language through engaging in variety of grammar practice activities of controlled nature","PeriodicalId":347000,"journal":{"name":"Al-Ihda' : Jurnal Pendidikan dan Pemikiran","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-02-22","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115806995","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"DASAR-DASAR ISTINBATH HUKUM IMAM SYAFI’I","authors":"Moch. Khoirul Anam","doi":"10.55558/alihda.v14i1.25","DOIUrl":"https://doi.org/10.55558/alihda.v14i1.25","url":null,"abstract":"Madzhab adalah cara yang ditempuh atau jalan yang diikuti. Embrio dariperbedaan madzhab ini terjadi adanya perbedaan cara pandang dan analisisterhadap nash (teks), walaupun para imam madzhab semua mempunyai dasaryang sama yaitu Al-Qur’an dan As-Sunnah. Namun perbedaan tersebut dianggapwajar oleh para ulama’ fiqh. Karena adanya faktor adaptasi perkembangan zamandimasa imam Asy-syafi’i, dalam kennyataannya perjalananan madzhabnyasebagaimana yang telah beliau rintis semaikin besar bahkan para pengikutnyatergolong paling banyak, sehingga pengikut madzhab yang sampai saat masihdiikuti oleh banyak Negara-negara muslim, karena dalam mempelajari ilmu-ilmuyang didapat terasa aplikatif, representasif dan sangat persuasive menyentuhdalam jiwa masyarakat. Pembahasan mengenali dasar-dasar madzhab syafi’I denganmengelaborasi karya-karya ulama syafi’I yang bercorak kitab-kitab ushul fiqihyang banyak ditulis seperti kitab induk seperti kitab al-Umm, dan kitab alrisalah, \u0000dengan dua jenis kitab induk ini dapat ditemukan berikutnya kitab-kitabmadzhabnya seperti al-Mustashfa, (imam al-Ghazali), al-Ihkam fi ahkam alqur’an \u0000(al-Amidi) dan sebagainya, diharapkan adanya metodologi imam syafi’Imenjadi pisau analisis terhadap perkembangan hukum islam khususnya diIndonesia yang notabennya banyak bermadzhab syafi’I. dengan melihat minimnyapengetahuan dasar-dasar madzhab syafi’I setidaknya dapat terbantu untukmenyelesaikan masalah hukum yang didapatkan melalui cara istinbath hukumyang tepat dan jelas serta harus memahami dasar-dasar madzhab fiqih syafi’iyahyang mapan. Pada jurnal ini akan dibahas lebih spesifik tentang biografi lengkap imamSyafi’I (guru-guru dan murid-muridnya serta karya-karya imam syafi’i),kemudian dilengkapi dasar-dasar madhzab syafi’i terdiri dari al-qur’an hadis,ijma’ dan qiyas, al-istishab, al-istidlal, qaul qadim dan jadid, al-istiqra, alakhdzu \u0000bi al-aqalli ma qala dan ‘Urf. Seluruhnya dibahas secara komprehensif.Beliau adalah perumus utama dan pengarang teori ushul fiqih, beliau bergelarnasir al-sunnah penyelamat hadis dan menjadi pembaharu agama (mujaddid) diabad kedua hijriah (abad keemasan Islam). Demikian juga imam syafi’I dalam beristinbath menggunakan nalarburhani terhadap pola atau kaidah al-Ibrah (bahwa yang dilihat pada suatu lafadzdi lihat pada keumuman (universal lafadz) dan tidak pada particular suatu lafadzyang mempunyai sebab tertentu.","PeriodicalId":347000,"journal":{"name":"Al-Ihda' : Jurnal Pendidikan dan Pemikiran","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-02-22","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114360205","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"KEPEMIMPINAN DAN SUPERVISI KEPALA SEKOLAH (Dalam Lembaga Pendidikan)","authors":"Muli Prima Aldi","doi":"10.55558/alihda.v14i1.21","DOIUrl":"https://doi.org/10.55558/alihda.v14i1.21","url":null,"abstract":"In order to improve the quality of education at a level of education a strong leader isneeded and the implementation of good supervision. The study of school success showsthat the principal is the person who determines the focus and atmosphere of the school,therefore the success of the school is a school that has a successful leader. School leadersare those who are described as people who have high expectations of staff and students,school leaders are those who know a lot about their tasks and who determine theatmosphere for their school.","PeriodicalId":347000,"journal":{"name":"Al-Ihda' : Jurnal Pendidikan dan Pemikiran","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-02-22","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124706741","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"KETERAMPILAN PENDIDIK MENGKOMBINASIKAN METODE DALAM PEMBELAJARAN PENDIDKIKAN AGAMA ISLAM Usman","authors":"Usman","doi":"10.55558/alihda.v14i2.28","DOIUrl":"https://doi.org/10.55558/alihda.v14i2.28","url":null,"abstract":"Belajar adalah suatu kegiatan yang dilakukan dengan melibatkan unsur rohani dan jasmani. Belajar merupakan serangkaian kegiatan jiwa raga untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku ke arah yang lebih baik, sebagai hasil dari pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkungannya yang menyangkut kognitif, efektif, dan psikomotor. Dalam proses pembelajaran seorang guru haruslah memiliki metode yang tepat agar mampu melaksanakan pengelolaan kegiatan pembelajaran dengan baik.Mengajar mengandung tujuan agar peserta didik dapat mengembangkan diri yangdengan pengembangan diri itu mengalami perubahan tingkah laku. Bahan pengajaran yang disampaikan berproses melalui metode tertentu, sehingga dengan metode yang digunakan tujuan pengajaran dapat tercapai. Tidak ada sebuah metode pembelajaran yang sempurna, karena setiap metode memiliki kelebihan dan kekurangan. Karena itulah penggunaan sebuah metode akan efektif jika ditopang oleh metode yang lain, dan setiap pendidik dituntut agar terampil dalam mengkombinasikan metode-metode pembelajaran, agar proses pembelajaran berjalan dengan aktif dan menyenangkan.","PeriodicalId":347000,"journal":{"name":"Al-Ihda' : Jurnal Pendidikan dan Pemikiran","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-02-22","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128507482","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 KELAYANG T.P. 2018 / 2019","authors":"Eliah Afrida","doi":"10.55558/alihda.v14i2.34","DOIUrl":"https://doi.org/10.55558/alihda.v14i2.34","url":null,"abstract":"Permasalahan dalam penelitian ini adalah apakah model pembelajaran discovery Learning dapat meningkatkan hasil belajar PAI dan Budi Pekerti pada siswa kelas VII SMP Negeri 2 Kelayang. Tujuan penelitian adalah untuk meningkatkan hasil belajar PAI dan Budi Pekerti siswa kelas VII SMP Negeri 2 Kelayang. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian tindakan kelas (PTK) yang dilaksanakan di SMP Negeri 2 Kelayang tahun pelajaran 2018/2019 pada siswa kelas VII d yang berjumlah 31 orang siswa. Rancangan penelitian yang digunakan adalah penelitian Tindakan Kelas. Penelitian ini dilaksanakan selama dua kali tindakan (siklus). Setiap tindakan penelitian meliputi perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Teknik pengumpulan data melalui tes hasil belajar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi peningkatan hasil belajar siklus I sebesar 75,48% naik menjadi 78,06 pada siklus II artinya ada naik sebesar 2,58% Peningkatan juga terjadi secara klasikal yaitu pada siklus I 74,19% meningkat menjadi 96,77% pada siklus II atau ada peningkatan sebesar 22,58%. Artinya bahwa hasil yang diperoleh tersebut telah memenuhi kriteria ketuntasan belajar siswa secara klasikal sebagaimana yang telah ditetapkan pada indicator penelitian ini yaitu 85% dan ketuntasan hasil belajar individu sebesar 75.","PeriodicalId":347000,"journal":{"name":"Al-Ihda' : Jurnal Pendidikan dan Pemikiran","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-02-22","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125846183","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"PENGARUH MASLAHAH AL-MURSALAH DALAM EKONOMI ISLAM","authors":"Moch. Khoirul Anam","doi":"10.55558/alihda.v13i2.17","DOIUrl":"https://doi.org/10.55558/alihda.v13i2.17","url":null,"abstract":"aslahah Mursalah merupakan salah satu metode penggalian hukum yang biasadigunakan para ulama dalam menetapkan suatu hukum. Banyak perdebatan sengitterjadi mengenai hakikat dan definisi maslahah, syarat-syarat penggunaannya, sekaliguspraktek penerapannya. Para ulama ushul membagi maslahah menjadi tiga yaitu:maslahah yang diterima oleh syara’, yang tidak diterima oleh syara’ dan yangdiperselisishkan oleh ulama muslim karena tidak ada dalil, baik yang menerima maupunyang menolaknya. Maslahah yang ketiga inilah yang menjadi objek kajian teorimaslahah mursalah yang diperkenalkan oleh imam malik dan pengikutnya. Sebagaianpemikir muslim ada yang menerima dan ada pula yang mengabaikannya sebagai dasarpenetapan hukum islam. Namun, sebagian dari mereka, khususnya dari kalangan madzhab al-syafi’iyyahmenolak keras maslahah mursalah sebagai dasar hukum Islam,padahal, jika ditelaahlebih jauh dari sejumlah data refrensi bahwa imam syafi’i sebetulnya menerima denganmetode tersebut, termasuk sebagian pengikut madzhabnya yaitu: imam Ghazali, IzzudinIbnu salam juga menerima maslahah mursalah sebagai sumber hukum Islam, hinggadiikuti oleh para pemikir kontemporer. Oleh sebab itu keberadaan maslahah mursalahmerupakan formolasi hukum yang lebih elegan di tengah derasnya arus perkembanganzaman di dalam mengambil keputusan hukum tidak hanya masalah ibadah uamun jugapada masalah ekonomi yang semuanya itu berorientasi pada pengejewantahan maslahatumat (tahqiq al-maslahah al-‘ibad), dimana al-qur’an dan al-sunah secara eksplisit tidakmenjelaskan isu-isu kekinian yang menjadi prolem pokok umat, dan seyogyanya hal ituharus segera diselesaikan. Oleh karena itu tulisan di bawah akan sedikit menguraikan tentang kehujjahanpengaruh maslahah mursalah dalam ekonomi islam,sebagai pisau telaah kusus yangbanyak perpengaruh untuk menemkan jawaban masalah pada ekonomi kekinian sepertivales, dumbing masalah perbankan dll, yang semua itu harus berorientasi padakemaslahatan umat dan menghindari kemasadatan (kerusakan).","PeriodicalId":347000,"journal":{"name":"Al-Ihda' : Jurnal Pendidikan dan Pemikiran","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-02-22","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127531283","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"KETERAMPILAN KOMUNIKASI DIADIK GURU DALAM PROSES PEMBELAJARAN","authors":"Usman","doi":"10.55558/alihda.v15i2.43","DOIUrl":"https://doi.org/10.55558/alihda.v15i2.43","url":null,"abstract":"Belajar merupakan suatu perubahan tingkah laku, dimana perubahan itu dapat mengarah kepada tingkah laku yang lebih baik, tetapi juga ada kemungkinan mengarah kepada tingkah laku yang lebih buruk. Peran guru dalam proses pembelajaran sangatlah penting. Bagaimanapun hebatnya kemampuan teknologi, peran guru akan tetap diperlukan Dalam proses pembelajaran guru haruslah memiliki keterampilan dalam berkomunikasi, salah satu keterampilan yang harus dimiliki oleh seorang guru adalah komunikasi diadik, yaitu bentuk komunikasi yang terjadi antara dua individu baik yang sudah saling mengenal maupun yang belum saling mengenal. Proses komunikasi diadik memerlukan keterampilan dasar yang mencakup keterampilan bertanya dan membuka percakapan, keterampilan paraphrasing, keterampilan merefreksikan perasaan, dan keterampilan konfrontasi. Secara singkat disimpulkan bahwa komunikasi diadik adalah salah satu bentuk komunikasi yang melibatkan saling hubungan antara dua orang yang bersifat interdependensi antara satu dengan yang lainnya dalam proses komunikasi. Komunikasi diadik merupakan titik sentral dalam hubungan interpersonal atau interaksi sosial","PeriodicalId":347000,"journal":{"name":"Al-Ihda' : Jurnal Pendidikan dan Pemikiran","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-02-22","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125885555","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"PERAN PENDIDIK DALAM PENGEMBANGAN KECERDASAN EMOSIONAL PESERTA DIDIK","authors":"Usman","doi":"10.55558/alihda.v15i1.37","DOIUrl":"https://doi.org/10.55558/alihda.v15i1.37","url":null,"abstract":"Peran pendidik sangatlah besar dalam membantu peserta didiknya untuk mengembangkan kecerdasan emosional ini dengan cara membantu murid untuk “merasa” dirinya diperhatikan oleh pendidik, melatih murid untuk mengenali berbagai situasi emosi dan membedakan satu emosi dengan yang lainnya. Pendidik juga harus memahami emosi dan ketakutannya sendiri, berusaha mengetahui faktor-faktor yang menyebakan emosinya muncul, dan jangan mencela murid karena emosinya sendiri. Dengan demikian akan mewujudkan sikap positif dari peserta didik, seperti: jujur, disiplin dan tulus pada diri sendiri, membangun kekuatan dan kesadaran diri, mendengarkan suara hati, hormat dan tanggung jawab, memantapkan diri, ulet, maju terus dan membangun inspirasi secara berkesinambungan, membangun watak dan kewibawaan dan meningkatkan potensi","PeriodicalId":347000,"journal":{"name":"Al-Ihda' : Jurnal Pendidikan dan Pemikiran","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-02-22","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132148417","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"IMPLEMENTASI PERPUSTAKAAN SEKOLAH SEBAGAI SUMBER BELAJAR (Pemanfaatanya Bagi Peserta Didik)","authors":"Muli Prima Aldi","doi":"10.55558/alihda.v14i2.29","DOIUrl":"https://doi.org/10.55558/alihda.v14i2.29","url":null,"abstract":"The value and benefits of the school library as a learning resource do not mean anything for teaching if its existence is not utilized optimally, so this requires the attention of students and teachers to better utilize it. To obtain maximum learning outcomes students must enhance interaction with these learning resources. Thus students should have high motivation and creativity to use the school library as a source of learning so that it becomes a positive habit in themselves. In addition through the school library students can educate themselves on an ongoing basis.","PeriodicalId":347000,"journal":{"name":"Al-Ihda' : Jurnal Pendidikan dan Pemikiran","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-02-22","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116120811","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"NILAI MORAL DAN ETIKA DALAM KURIKULUM (Eksternal Subjektif dan Internal Objektif)","authors":"Leni Fitrianti","doi":"10.55558/alihda.v14i1.26","DOIUrl":"https://doi.org/10.55558/alihda.v14i1.26","url":null,"abstract":"Kurikulum tidak terpisahkan diri dari dua sisi, yakni sisi ilmu pengetahuan dan sisi nilaimoral dan etika. Kelompok eksternal subjektif memandang nilai-nilai moral dan etikatidak perlu ditampilkan secara eksplisit dalam suatu penataan kurikulum yang baku dandalam setiap materi pengetahuan pembelajaran, tetapi nilai-nilai ini cukup tampil ketikaproses interaksi pembelajaran berlansung. Berbeda dengan kelompok internal objektifberkeyakinan bahwa nilai moral dan etika harus mesti tampil dalam setiap materipelajaran yang telah dimuatkan dalam kurikulum. Hal ini dapat dilihat dalam penerapankurikulum 2013 yang substansi nilai moral dan etikanya ditampilkan terang-terangandalam perangkat pembelajaran. Begitu juga dalam aktivitas pembelajaran yangberlansung.","PeriodicalId":347000,"journal":{"name":"Al-Ihda' : Jurnal Pendidikan dan Pemikiran","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-02-22","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121474391","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}