Nalar Jurnal Peradaban dan Pemikiran Islam最新文献

筛选
英文 中文
Nilai Etika dalam Seni Islam: Studi Pemikiran Seyyed Hossein Nasr
Nalar Jurnal Peradaban dan Pemikiran Islam Pub Date : 2023-06-07 DOI: 10.51353/jpb.v2i2.628
Farkhan Fuady
{"title":"Nilai Etika dalam Seni Islam: Studi Pemikiran Seyyed Hossein Nasr","authors":"Farkhan Fuady","doi":"10.51353/jpb.v2i2.628","DOIUrl":"https://doi.org/10.51353/jpb.v2i2.628","url":null,"abstract":"The development of thought and creativity in Islamic art is increasingly showing progress. Artworks provide teachings in everyday life that are useful for creating good Muslims. Various Muslim scholars also studied Islamic art and even Muslims produced Islamic art. One of them is Seyyed Hossein Nasr who approaches Islamic art with spirituality. This research is a library research or literature with qualitative research methods. Research library data sources from books, manuscripts, scientific articles and other sources of literature that can be trusted. One of the primary data sources is Seyyed Hossein Nasr's book entitled Islamic Art and Spirituality which has been translated into Indonesian by Sutejo with the title Spirituality and Islamic Art. The results show that Islamic art contains ethical values ​​that are useful for everyday life. As in the art of calligraphy which is attached to the lives of Muslims, such as in household furniture. In addition, Islamic teachings can be seen in Islamic poems. Other arts also such as music, dance, Islamic architecture and others. So it can be concluded that Islamic art contains ethical values ​​which for Nasr can be contemplated through spiritual activities.","PeriodicalId":34326,"journal":{"name":"Nalar Jurnal Peradaban dan Pemikiran Islam","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"78993388","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
KEBAHAGIAAN DALAM PANDANGAN IBNU AL-QAYYIM AL-JAUZIYAH DAN RELEVANSINYA TERHADAP MASYARKAT MODERN
Nalar Jurnal Peradaban dan Pemikiran Islam Pub Date : 2023-06-07 DOI: 10.51353/jpb.v2i2.731
Ade Lutfi Nugraha Putra
{"title":"KEBAHAGIAAN DALAM PANDANGAN IBNU AL-QAYYIM AL-JAUZIYAH DAN RELEVANSINYA TERHADAP MASYARKAT MODERN","authors":"Ade Lutfi Nugraha Putra","doi":"10.51353/jpb.v2i2.731","DOIUrl":"https://doi.org/10.51353/jpb.v2i2.731","url":null,"abstract":"Persoalan kebahagiaan telah menjadi tema utama pembahasan para sastrawan, agamawan, dan filsuf selama berabad-abad. Pemikiran para filsuf Yunani, Barat, dan Islam telah memberi banyak pengaruh terhadap konsep kebahagiaan, termasuk cara menggapainya. Dalam hal ini, Ibnu Al-Qayyim menganggap penting untuk secara khusus membahas tentang kebahagiaan. Fenomena ini mendorong suatu penelitian untuk menggali makna kebahagiaan yang hakiki. Secara naturalistik, peneliti mengkonstruksikan berbagai macam pendapat para tokoh mengenai konsep dan cara menggapai kebahagiaan, baik dari Yunani, Barat, maupun Islam. Melalui metode deskriptif-analitis dan deskriptif-interpretatif, peneliti memaparkan sekaligus menganalisis konsep para tokoh tentang kebahagiaan untuk selanjutnya diinterpretasikan sesuai dengan konteks masyarakat modern. Plato berpendapat bahwa kebahagiaan hakiki tidak mungkin diraih di dunia. Sementara Al-Farabi meyakini bahwa kebahagiaan bisa diraih, baik di dunia maupun di akhirat. Aristoteles mengedepankan kehidupan yang penuh dengan kebaikan sebagai prasyarat meraih kebahagiaan. Sementara itu Al-Ghazali berpendapat bahwa kebahagiaan hanya bisa diraih jika manusia mengenal Tuhannya (Ma’rifatullah) dengan cara mengenal dirinya. Dalam konsepnya mengenai kebahagiaan, Ibnu Al-Qayyim meyakini bahwa kebahagiaan hanya bisa diraih melalui ilmu dan kalbu. Inilah pintu masuk kebahagiaan menurut Ibnu Al-Qayyim. Kemuliaan ilmu dan kebersihan kalbu adalah jalan menuju kebahagiaan.","PeriodicalId":34326,"journal":{"name":"Nalar Jurnal Peradaban dan Pemikiran Islam","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"90487455","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Pemikiran Islam Liberal tentang Wahyu dan Pluralisme Agama
Nalar Jurnal Peradaban dan Pemikiran Islam Pub Date : 2023-06-07 DOI: 10.51353/jpb.v2i2.760
Muhamad Ali
{"title":"Pemikiran Islam Liberal tentang Wahyu dan Pluralisme Agama","authors":"Muhamad Ali","doi":"10.51353/jpb.v2i2.760","DOIUrl":"https://doi.org/10.51353/jpb.v2i2.760","url":null,"abstract":"Pemikiran Islam Liberal, sebagai upaya pembaharuan (tajdid) dalam Islam, lahir dalam konteks moderen. Islam Liberal adalah produk modernitas, meskipun sebagian rujukannya juga ke tradisi dan masa lalu. Di Indonesia, Islam Liberal dipengaruhi gerakan dan pemikiran dari berbagai tempat: Timur Tengah, Amerika, Eropa, Afrika, dan Asia. Pemikiran Islam Liberal memproduksi ilmu pengetahuan yang tak hanya berakar pada teks-teks Islam, sejarah dunia, dan pencerahan Eropa, tapi juga dipengaruhi realitas sosial-politik Indonesia dan globalisasi. Islam Liberal muncul dan berkembang sebagai respons terhadap Islam “konservatif” dan “fundamental” yang dinilai terlalu berorientasi pada masa lalu (salaf), sehingga literal, kaku, dan tidak cocok bagi kemajuan umat Islam dan umat manusia secara umum.[1] Pemikiran dan gerakan Islam Salafi dan varian-variannya (jihadis, Islamis, dan post-Islamis) terus menjadi lawan ataupun mitra dialog pemikiran Islam Liberal. Masing-masing terus memperkuat akar-akar metodologis dan strategi perjuangan mereka, dipengaruhi konteks sosio-kultural, keagamaan, dan politik masyarakat global dan lokal yang berubah. Salah satu tema penting dalam debat ini adalah posisi wahyu dan agama-agama. Tulisan ini menelaah bagaimana pemikira Islam Liberal di Indonesia memahami fenomena wahyu dan realitas agama-agama, sekaligus melakukan kritik yang konstruktif. Pembacaan terhadap wahyu sebagai teks dan konteks, terhadap Islam dan agama-agama yang ada, belum cukup optimal dan belum koheren di kalangan pemikir Islam Liberal sendiri. Pemikiran tentang wahyu dan agama-agama masih terpisah-pisah dan belum tersistematisasikan","PeriodicalId":34326,"journal":{"name":"Nalar Jurnal Peradaban dan Pemikiran Islam","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"82738646","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Membaca Kembali Gerakan Humanisme dalam Islam
Nalar Jurnal Peradaban dan Pemikiran Islam Pub Date : 2023-06-07 DOI: 10.51353/jpb.v2i2.729
L. Assyaukanie
{"title":"Membaca Kembali Gerakan Humanisme dalam Islam","authors":"L. Assyaukanie","doi":"10.51353/jpb.v2i2.729","DOIUrl":"https://doi.org/10.51353/jpb.v2i2.729","url":null,"abstract":"Artikel ini berusaha menjawab pertanyaan mengapa gerakan humanisme yang pernah terjadi di era keemasan Islam abad ke-9 hingga abad ke-12 tidak melahirkan pencerahan dan revolusi ilmiah, seperti yang terjadi di dunia Barat? Dengan melihat karakter gerakan ini dan bagaimana pengetahuan diproduksi selama era kejayaan Islam, penulis artikel ini menemukan perbedaan mendasar antara humanisme Islam dan humanisme yang berkembang di Eropa. Di dunia Islam, kaum humanis adalah para sarjana yang bekerja untuk kepentingan ilmu pengetahuan dan sekaligus melayani kebutuhan umat beragama. Banyak dari mereka bekerja di istana sebagai qadi (hakim) atau penasehat raja dalam bidang agama. Karena itu, gerakan humanisme cenderung berperan sebagai agen atau perluasan dari institusi agama. Hal ini berbeda dari gerakan humanisme Eropa yang justru melakukan perlawanan terhadap agama dan --pada tingkat tertentu-- juga negara.","PeriodicalId":34326,"journal":{"name":"Nalar Jurnal Peradaban dan Pemikiran Islam","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"75974800","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
CATATAN KRITIS BUDAYA KEKUASAAN VERSUS ETIKA MODERN DALAM POLITIK INDONESIA 权力文化与印尼政治伦理的关键记录
Nalar Jurnal Peradaban dan Pemikiran Islam Pub Date : 2023-06-07 DOI: 10.51353/jpb.v2i2.761
Fachry Ali
{"title":"CATATAN KRITIS BUDAYA KEKUASAAN VERSUS ETIKA MODERN DALAM POLITIK INDONESIA","authors":"Fachry Ali","doi":"10.51353/jpb.v2i2.761","DOIUrl":"https://doi.org/10.51353/jpb.v2i2.761","url":null,"abstract":"Seperti terjangkiti pada semua penulis, selalu ada pertanyaan berkecamuk dalam hati tiap saya akan menulis sesuatu. Kecamuk ini kian kuat karena ketika makalah ini ditulis, saya tengah mengedit terjemahan bahasa Inggris karya saya tentang Tanri Abeng setebal 500 halaman. Maka, kecamuk pertanyaan tentang “apakah saya memberikan, jika bukan ‘baru’, makna tertentu dalam setiap tulisan” kian menekan. Maka, ketika mulai menulis makalah ini, saya terkungkung oleh sergapan pertanyaan tersebut. \u0000Sepanjang belum melaksanakannya, pertanyaan itu biasanya terbawa ke mana saya pergi. Kali ini, ia terbawa ke restoran Cina Muslim di Casablanca, Kuningan, Jakarta Selatan pada sore yang cerah, 23 Februari 2020. Lama menunggu pesanan datang, saya keluar. Di kursi-kursi yang khusus disediakan untuk perokok, saya duduk. Di hadapan saya sederetan gedung-gedung megah memamerkan diri. Ketika melayangkan pandangan ke gedung tertinggi yang menempelkan angka “88” di puncaknya, mata saya terpergok pada sebuah layang-layang.  Tak mampu terbang bahkan hingga setengah dari ketinggian gedung tersebut, layang-layang itu tiba-tiba lenyap dari pandangan mata. Selang beberapa menit kemudian, saya melihat layang-layang itu terbang rendah di belakang deretan gedung-gedung yang lebih pendek. Saya memperkirakan di balik deretan gedung-gedung yang lebih pendek itu terdapat perkampungan penduduk dari mana layang-layang itu berasal. Dan, mungkin sekitar 3 atau 4 menit kemudian, layang-layang itu tampak melayang tak terkendali. Dalam pengalaman saya, itu menunjukan bahwa layang-layang tersebut telah terputus dari talinya.","PeriodicalId":34326,"journal":{"name":"Nalar Jurnal Peradaban dan Pemikiran Islam","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"80578897","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Menimbang Komunikasi Spiritual: Sebuah Tinjauan Konseptual 衡量精神交流:概念概述
Nalar Jurnal Peradaban dan Pemikiran Islam Pub Date : 2023-01-24 DOI: 10.51353/jpb.v2i1.657
Putut Widjanarko
{"title":"Menimbang Komunikasi Spiritual: Sebuah Tinjauan Konseptual","authors":"Putut Widjanarko","doi":"10.51353/jpb.v2i1.657","DOIUrl":"https://doi.org/10.51353/jpb.v2i1.657","url":null,"abstract":"The discourse on the relationship between religion and spirituality with communication studies has attracted the interest of many researchers, including Indonesian researchers. However, the literature produced by Indonesian researchers on the discourse, including those that investigate the relationship of communication and Islam, appear to be detached from the wider context. Therefore, the purpose of this article is to provide a more theoretical background to this discourse. The conceptual review method is applied to enable the researcher to explore the literature and develop conceptual maps to produce theoretical syntheses, develop new theories, or encourage attention to areas of study that have been underdeveloped so far. This article emphasizes the development of the Spiritual Tradition in communication studies and describes the dialogical and dialectical junctures with other communication theory traditions in Craig's (1997, 2007) metamodel. With such a theoretical background, the discourse on the study of communication and Islam in Indonesia can be directed to more contextual studies that is related to a wider discourse.","PeriodicalId":34326,"journal":{"name":"Nalar Jurnal Peradaban dan Pemikiran Islam","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-01-24","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"73713898","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Pemahaman Tradisional mengenai Alam Menurut SeyyedHossein Nasr Dalam Upaya Mengatasi Krisis Lingkungan Nasr对自然的传统理解,塞纳试图解决环境危机
Nalar Jurnal Peradaban dan Pemikiran Islam Pub Date : 2023-01-24 DOI: 10.51353/jpb.v2i1.659
Iman Santosa, Husain Heriyanto
{"title":"Pemahaman Tradisional mengenai Alam Menurut SeyyedHossein Nasr Dalam Upaya Mengatasi Krisis Lingkungan","authors":"Iman Santosa, Husain Heriyanto","doi":"10.51353/jpb.v2i1.659","DOIUrl":"https://doi.org/10.51353/jpb.v2i1.659","url":null,"abstract":"Kelangsungan hidup umat manusia saat ini terancam sebagai akibat dari krisislingkungan yang kian parah. Seyyed Hossein Nasr semenjak dekade 1960 telahmemberikan peringatan mengenai akan timbulnya krisis lingkungan yang menurutnya disebabkan olehberubahnya pandangan tradisional mengenai alam menjadi pandangan modern. Tulisan ini bertujuan untuk memahami pandangan tradisonal Seyyed Hossein Nasr mengenai alam, mengetahui pengaruh dari pandangan modern mengenai alam terhadap terjadinya krisis lingkungan dan menjabarkan solusi yang ditawarkannya dalam upaya mengatasi krisis lingkungan. Penelitian ini menggunakan pendekatankualitatif dengan metode analisis konsep dengan tujuan untuk mengidentifikasi makna esensial dari suatu konsep. Sejak awal sejarah manusia telah hadir kebenaran universal atau sophia perennis yang terwujud dalam semua tradisi agama otentik dimanadidalam intinya terdapat sains sakral yaitu pengetahuan akan Realitas Utama. Sedangkan modernisme yang terwujud dalam modern sains berupaya untukmenyingkirkan tradisi agama dengan menempatkan manusia sebagai pusat danmemandang alam hanya sebagai material sehingga mendorong pemanfaatan alam berlebihan. Menurut Seyyed Hossein Nasr hanya dengan memahami realitas metafisik dari alam yang merupakan refleksi dari Sang Pencipta dan menyadari bahwa manusia mempunyai tanggung jawab untuk menjaga ciptaan Nya maka krisis lingkungandapat dicegah.","PeriodicalId":34326,"journal":{"name":"Nalar Jurnal Peradaban dan Pemikiran Islam","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-01-24","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"77844136","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Beyond Religious Interpretations Islamic Fundamentalism and the Politics of Sexuality and Gender 超越宗教解释:伊斯兰原教旨主义与性与性别政治
Nalar Jurnal Peradaban dan Pemikiran Islam Pub Date : 2023-01-24 DOI: 10.51353/jpb.v2i1.655
F. Muttaqin
{"title":"Beyond Religious Interpretations Islamic Fundamentalism and the Politics of Sexuality and Gender","authors":"F. Muttaqin","doi":"10.51353/jpb.v2i1.655","DOIUrl":"https://doi.org/10.51353/jpb.v2i1.655","url":null,"abstract":"Abstract This paper discusses the rising phenomenon of deploying sexuality and gender by Islamic fundamentalist groups in contemporary political situations. Rather than contextualizing the case as a form of patriarchal and heteronormative approaches in interpreting Islamic teachings, this article addresses a more systematic Islamic political agenda that roots in the history of sexuality in the Islamic context. This paper elaborates and traces the influential impacts of the construction and production of the discourse of marriage, homosexuality, controlling women’s body and sexuality, and the authority of male clerics (ulama) in Islamic knowledge and law production to the revival of contemporary politics of gender and sexuality among Islamic fundamentalist groups both in Indonesia and beyond. Examining current social and political dynamics, both in Indonesia and at global level, this article offers a new analytical frameworkbeyond academic interpretation (tafsir) in understanding the politics of gender and sexuality in the context of emerging Islamic fundamentalism.","PeriodicalId":34326,"journal":{"name":"Nalar Jurnal Peradaban dan Pemikiran Islam","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-01-24","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"84592231","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Diskursus “Insan Kamil” Perspektif Avicenna: Peran Kekuatan Jiwa Mencapai Kesempurnaan 阿维塞纳视角的“Insan Kamil”课程:灵魂力量的作用达到完美
Nalar Jurnal Peradaban dan Pemikiran Islam Pub Date : 2023-01-24 DOI: 10.51353/jpb.v2i1.662
Arba’iyah Yusuf
{"title":"Diskursus “Insan Kamil” Perspektif Avicenna: Peran Kekuatan Jiwa Mencapai Kesempurnaan","authors":"Arba’iyah Yusuf","doi":"10.51353/jpb.v2i1.662","DOIUrl":"https://doi.org/10.51353/jpb.v2i1.662","url":null,"abstract":"Insan kamil merupakan posisi tertinggi manusia yang setiap hamba Allahberhak berupaya mencapainya bahkan mencapainya. Penelitian pustakatentang diskursus insan kamil perspektif Avicenna memberikan gambaranbahwa manusia dengan kekuatan sebagai potensi yang diberikan Allahmemiliki kesempatan mencapai derajat sebagai insan kamil. Kekuatan sebagaipotensi itu hanya dimiliki manusia sebagai rational soul. Empat level intellectyang bisa dicapai manusia yaitu potential (material) intellect, intellect in habitu,intellect in actu, dan acquired intellect. Dalam perspektif ini insan kamil adalahyang mencapai level acquired intellect. Selain itu dari perspektif tasawuf,Avicenna membagi level manusia menjadi tiga tingkatan yaitu ‘abid, zahid, dan, ‘arif. Dalam perspektif ini insan kamil adalah seseorang yang mencapai posisi‘arif. Dua posisi (acquired intellect dan ‘arif) ini ada pada diri nabi, sufi, danfilosof. Nabi adalah pribadi yang tertinggi karena nabi memiliki revelationintellect yang tidak dimiliki oleh siapapun. Secara spesifik, kekuatan-kekuatanjiwa insan kamil berperan secara maksimal hingga level acquired intellect.","PeriodicalId":34326,"journal":{"name":"Nalar Jurnal Peradaban dan Pemikiran Islam","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-01-24","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"91216817","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
AGAMA TERAPIST MASYARAKAT MODERN MENUJU DAMAI UNTUK SEMESTA 现代社会的宗教治疗师向和平走向宇宙
Nalar Jurnal Peradaban dan Pemikiran Islam Pub Date : 2023-01-24 DOI: 10.51353/jpb.v2i1.658
Saurip Kadi
{"title":"AGAMA TERAPIST MASYARAKAT MODERN MENUJU DAMAI UNTUK SEMESTA","authors":"Saurip Kadi","doi":"10.51353/jpb.v2i1.658","DOIUrl":"https://doi.org/10.51353/jpb.v2i1.658","url":null,"abstract":"Modernsasi mencapai titik kulminasi dengan segala residu soalan yang ditinggalkan, yang mendesak untuk disolusikan. Sementara itu negara-negara di koridor utara sudah mapan sehingga sulit untuk diubah, maka solusi kedepan akan bertumpu kepada negara-negara koridor selatan untuk memaknai tata dunia baru. Yang utama adalah soal refleksi atas azas dan tuntunan kehidupan yang kini banyak digugat, mengapa sedemikian parah residu soalan bumi dan seisinya, dimanakah kesalahannya dan bagaimana memperbaikinya. Arus global memaksa jaman paskamodern untuk kembali ke alam (back to nature), kembali ke kesederhanaan (back to simplicity) dan kembalikepada azas kehidupan masyarakat bijak (wise society) yang mengacu kepada kearifan lokal. Disini negara-negara “south corridor”, blessing in disguise, relatif belum tersentuh modernisasi, masih relatif utuh, termasuk soal spiritualitasnya yang menyatu dengan alam semesta. Kini, pandemi mendorong disrupsi peradaban, the turning point, titik balik peradaban sedang berproses, dan pada saat yang sama globalisasi didorong oleh revolusi sains-teknologi bersinergi dengan pandemi sehingga memaksa manusia di seluruh dunia untuk menata kembali semua sisi kehidupan.Saatnya Nuswantara berpeluang untuk memimpin, sebagaiman masa lalu Nuswantara menjadi pemimpin Asia Afrika 1955. Maka negara-negara di sepanjang Koridor Selatan perlu berbenah diri dengan tatanan baru yang adil dan mensejahterakan alam semesta beserta sesisinya. Tugas “teologi naturalisme” untuk menjadi terapist bagi penyakit masyarakat modern, peran yang sangat dinantikan menuju damai untuk semesta.","PeriodicalId":34326,"journal":{"name":"Nalar Jurnal Peradaban dan Pemikiran Islam","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-01-24","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"79278130","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
相关产品
×
本文献相关产品
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信