{"title":"Relationship of Anxiety with Health Seeking Behavior During the COVID-19 Pandemic","authors":"Lita Lita, Hari Guspian, Susi Erianti","doi":"10.25311/keskom.vol8.iss3.1142","DOIUrl":"https://doi.org/10.25311/keskom.vol8.iss3.1142","url":null,"abstract":"The pandemic situation due to the 2019 Coronavirus Disease (COVID-19) has an impact on anxiety for all people in Indonesia, thus affecting Health-Seeking Behavior (HSB). This study aims to determine the relationship between anxiety and health-seeking behavior during the COVID-19 pandemic. The type of research used is quantitative, with a Cross-Sectional approach. The test used is Chi-Square to see the relationship between anxiety and health-seeking behavior during the COVID- 19 pandemic. The sample was 171 people using a proportional random sampling technique. The results showed that the average age was 38.08 years, and the majority were female, married, in high school, self-employed, BPJS health insurance. The level of mild anxiety was 51 (29.8%) while there was no anxiety, moderate anxiety, and severe anxiety was 40 (23.4%). Health Seeking Behaviors for Health Workers/Midwives/Mantri/Physicians/Access to Health care Public health center/Hospital 115 (67.3%), buying drugs at stalls/pharmacies/drug stores 33 (19.3%), making herbs/buying herbs/herbs 19 (11.1 %) and did nothing/ did not take any action 4 (2.3%). The test results obtained P-value = 0.058 (> 0.05), meaning that there is no relationship between anxiety and health-seeking behavior during the COVID-19 pandemic. It is hoped that the community will not be anxious to go to health services for the creation of better public health behavior.","PeriodicalId":32071,"journal":{"name":"Jurnal Kesehatan Komunitas Journal of Community Health","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"72432795","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Pengaruh Pemberian Edukasi Melalui Whatsapp Dan Zoom Terhadap Pengetahuan Dan Praktik Pengendalian Hipertensi Pada Pasien Hipertensi Di Puskesmas Rejosari Tahun 2021","authors":"Igha Viorela Br Karo Sekali, Reno Renaldi, Yuyun Priwahyuni, Mitra Mitra, Emy Leonita","doi":"10.25311/keskom.vol8.iss3.1275","DOIUrl":"https://doi.org/10.25311/keskom.vol8.iss3.1275","url":null,"abstract":"Berdasarkan hasil wawancara kepada pasien hipertensi di Puskesmas Rejosari Kota Pekanbaru bahwa pengetahuan pasien tentang hipertensi dan perilaku pasien dalam praktik pengendalian hipertensi masih rendah. Maka perlu dilakukannya edukasi melalui whatshapp dan zoom pada masa covid 19 ini. Penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pemberian edukasi melalui whatshapp dan zoom terhadap pengetahuan dan praktik pengendalian pada pasien hipertensi. Jenis penelitian ini adalah analitik dengan metode kuantitatif dengan desain Quasy Experimen bentuk rancangan Pretest-Postest With Control Group. Sampel penelitian berjumlah 32 orang kelompok kontrol dan 32 orang kelompok eksperimen. Populasi dalam penelitian ini adalah 418. Teknik Sampling menggunakan consecutive sampling, untuk memperoleh data pada penelitian dilakukan dengan pengisian google form. Analisis data yang digunakan adalah Univariat, Bivariat dan Multivariat. Hasil penelitian terdapat pengaruh pemberian edukasi pada kelompok whatsapp dan kelompok zoom terhadap pengetahuan dan praktik pengendalian pasien hipertensi. Tetapi, edukasi whatsapp lebih dominan mempengaruhi pengetahuan dan praktik pengendalian hipertensi pada pasien hipertensi di Puskesmas Rejosari Kota Pekanbaru Tahun 2021 setelah dikontrol oleh variabel jenis kelamin, pekerjaan, pendidikan, dan umur.","PeriodicalId":32071,"journal":{"name":"Jurnal Kesehatan Komunitas Journal of Community Health","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-12","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"82874950","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Hubungan Tingkat Spiritual dengan Kejadian Quarter Life Crisis pada Mahasiswa Tingkat Akhir","authors":"Naimi Syifa Urrahma, S. Wahyuni, Wasisto ' Utomo","doi":"10.25311/keskom.vol8.iss3.1289","DOIUrl":"https://doi.org/10.25311/keskom.vol8.iss3.1289","url":null,"abstract":"Pendahuluan: Quarter life crisis merupakan fenomena yang terjadi pada usia 20-an tahun. Spiritual disebut sebagai salah satu faktor yang berhubungan dengan quarter life crisis. Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui hubungan antara tingkat spiritual individu dengan kejadian quarter life crisis pada mahasiswa tingkat akhir. Metode: Desain penelitian yang digunakan deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional. Penelitian ini dilakukan di salah satu perguruan tinggi di Riau terhadap 224 mahasiswa tingkat akhir dari sepuluh fakultas dengan menggunakan teknik proporsional random sampling. Alat ukur yang digunakan adalah kuisioner Spiritual Well-Being Questionnaire (SWBQ) dan Quarter life crisis dengan nilai validitas (0,466-0,757) dan (0,496-0,858). Uji deskriptif sederhana dan uji chi-square digunakan dalam analisa data. Hasil Penelitian: Tingkat spiritual mahasiswa berada pada tingkat rendah sebanyak 31 mahasiswa (13,8%), tingkat sedang sebanyak 148 mahasiswa (66,1%), dan tingkat tinggi sebanyak 45 mahasiswa (20,1%). Dimensi spiritual bagian personal merupakan bagian yang paling rendah diantara dimensi lainnya. Mahasiswa yang mengalami quarter life crisis sebanyak 193 (86,2%). Hasil uji statistik didapatkan p value (0,000) < α (0,05), yang berarti adanya hubungan signifikan antara tingkat spiritual dengan kejadian quarter life crisis pada mahasiswa tingkat akhir. Kesimpulan: Spiritual adalah hal penting bagi mahasiswa dalam upaya mencegah quarter life crisis. Diperlukan suatu upaya dalam meningkatkan spiritual mahasiswa tingkat akhir terutama pada bagian personal untuk mencegah terjadinya quarter life crisis.","PeriodicalId":32071,"journal":{"name":"Jurnal Kesehatan Komunitas Journal of Community Health","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-12","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"89455524","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Memprediksi Perilaku Penggunaan Kontrasepsi Menggunakan Theory Health Belief Model","authors":"Retno Heru Setyorini, Riadini Wahyu Utami","doi":"10.25311/keskom.vol8.iss2.1221","DOIUrl":"https://doi.org/10.25311/keskom.vol8.iss2.1221","url":null,"abstract":"Latar Belakang: Meskipun capaian Modern Contraceptive Prevelance Rate di Indonesia termasuk tinggi, akan tetapi unmet need masih menjadi sasaran yang belum sesuai dengan target yang telah ditetapkan. Hal ini masih menunjukkan rendahnya penggunaan alat kontrasepsi oleh wanita usia subur. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan penggunaan kontrasepsi. Metode: Penelitian cross sectional dilakukan dari Januari hingga Februari 2022 di Kecamatan Sewon Kabupaten Bantul. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner pada 116 wanita usia subur yang telah memiliki anak dan mempunyai media WhatsApp. Besar sampel dihitung dengan Software Raosoft Sample Size Calculator dengan derajat kepercayaan 95% dari 165 wanita usia subur. Hasil: Dengan menggunakan analisis jalur, dapat diketahui bahwa persepsi ancaman yang dirasakan berpengaruh secara langsung terhadap perilaku penggunaan kontrasepsi (b=1,26, CI 95%= 0,48 hingga 2,05, p=0,001). Persepsi keseriusan berpengaruh tidak langsung terhadap penggunaan kontrasepsi melalui persepsi ancaman yang dirasakan (b=2,14, CI 95%=1,12 hingga 3,15, p<0,001). Persepsi keparahan berpengaruh tidak langsung terhadap penggunaan kontrasepsi melalui persepsi ancaman yang dirasakan (b=1,98, 95% CI=,93 hingga 3,04, p<0,001). Simpulan: Diperlukan inisiatif untuk meningkatkan perilaku penggunaan kontrasepsi. Selanjutnya hasil temuan ini dapat dipertimbangkan dalam perumusan kebijakan pelayanan kesehatan untuk mengatasi masalah yang menjadi hambatan penggunaan kontrasepsi oleh wanita usia subur. ","PeriodicalId":32071,"journal":{"name":"Jurnal Kesehatan Komunitas Journal of Community Health","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-09-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"84444363","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kualitas Hidup Lansia di Wilayah Kerja Puskesmas Gayamsari Kota Semarang","authors":"Agnes Fridolin, Syamsuhuda Budi Musthofa, Antono Suryoputro","doi":"10.25311/keskom.vol8.iss2.1227","DOIUrl":"https://doi.org/10.25311/keskom.vol8.iss2.1227","url":null,"abstract":"Ketika seseorang memasuki usia lanjut, mereka akan mengalami perubahan fisik, kognitif dan psikososial. Sebagian besar lansia mempunyai masalah ketika mereka mulai menangani proses perubahan tersebut. Kebanyakan lansia sering mengalami kelemahan, hingga keterbatasan kemampuan. Akibat dari kondisi tersebut, kualitas hidup lansia menjadi kurang sehat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi faktor faktor yang mempengaruhi dari lanjut usia di Wilayah Kerja Puskesmas Gayamsari Kota Semarang. Penelitian ini mempunyai variabel independen yaitu faktor fisik, faktor psikologis, factor sosial dan factor lingkungan sedangkan variabel dependen adalah kualitas hidup. Desain penelitian ini menggunakan desain Cross Sectional. Populasi penelitian ini diambil dari lansia di Wilayah Kerja Puskesmas Gayamsari Kota Semarang, yang berjumlah 103 lansia yang telah memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Data penelitian menggunakan jenis data kuesioner WHOQOL-BREF. Data tersebut dianalisa menggunakan uji regresi linear sederhana, dan ditampilkan dalam tabel distribusi dengan level signifikan d=0.05. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa, ada pengaruh faktor fisik terhadap kualitas hidup (p=0.004), ada pengaruh factor sosial terhadap kualitas hidup (0.000). ","PeriodicalId":32071,"journal":{"name":"Jurnal Kesehatan Komunitas Journal of Community Health","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-09-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"88514327","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Ketersediaan Pangan Dan Gizi Merupakan Faktor Pemungkin Lingkungan terhadap Penurunan Stunting di Kawasan Asia Terpilih: Analisis Data Neraca Bahan Makanan Badan Pangan Dunia (FAO Food Balance Sheets)","authors":"Jufran Juanda, R. A. D. Sartika, D. Utari","doi":"10.25311/keskom.vol8.iss2.1279","DOIUrl":"https://doi.org/10.25311/keskom.vol8.iss2.1279","url":null,"abstract":"Pendahuluan, Intervensi stunting belum menyentuh determinan mendasar yaitu sistem pangan yang dimulai dari pembentukan pola ketersediaan pangan pada tingkat nasional. Penelitian ini bertujuan untuk mencari pola ketersediaan pangan dan gizi makro yang menentukan prevalensi stunting di 23 negara Asia dalam 3 kawasan.\u0000Metode, Desain penelitian studi ekologi dengan menggunakan data sekunder dari Food Balances Sheet dari Badan Pangan FAO yang diunduh melalui internet.\u0000Hasil, Ketersediaan energi, protein, dan lemak di Asia Tenggara dan Asia Selatan lebih rendah dibandingkan Asia Barat yang mempunyai prevalensi stunting <15%. Semakin rendah ketersediaan gizi makro semakin tinggi prevalensi stunting.\u0000Kesimpulan, Ketersediaan pangan dan gizi makro yang mendekati proporsi pola konsumsi sehat merupakan pemungkin lingkungan bagi penurunan stunting. ","PeriodicalId":32071,"journal":{"name":"Jurnal Kesehatan Komunitas Journal of Community Health","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-09-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"77356945","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Determinan Perilaku Kunjungan Ulang Ibu Balita ke Posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas Margorejo Kabupaten Pati","authors":"Emilia Yunritati Rehing, Sakundarno Adi, Antono Suryoputro","doi":"10.25311/keskom.vol8.iss2.1226","DOIUrl":"https://doi.org/10.25311/keskom.vol8.iss2.1226","url":null,"abstract":"Salah satu penyebab gangguan tumbuh kembang pada anak balita yaitu tidak memperhatikan kesehatan seperti posyandu yang telah tersedia di lingkungan sekitar masyarakat. Tumbuh kembang anak di usia balita sebagai penentu kesehatannya dimasa mendatang yang akan dilakukan secara berulang agar dapat memastikan anak mengalami gangguan kesehatan dapat segera diatasi. Kunjungan ulang posyandu merupakan kegiatan orangtua khususnya ibu dalam menjaga dan memperhatikan kembang anak dengan datang ke posyandu setiap bulannya untuk melakukan penimbangan, tinggi badan, dan kegiatan kesehatan lainnya yang diadakan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor perilaku yang mempengaruhi kunjungan ulang ibu balita ke posyandu di wilayah Puskesmas Margorejo. Penelitian cross sectional dengan metode kuantitatif. Pengambilan sampel menggunakan sistematik sampling sebanyak 110 responden. Peserta yang menjadi responden peneliti mengisi kuesioner tentang kegiatan posyandu yang dilakukan. Variabel penelitian adalah niat, dukungan sosial, ketersediaan informasi kesehatan, kebebasan pribadi, situasi bertindak. Analisis data menggunakan uji chi square dan regresi logistik. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan antara niat, dukungan sosial, kebebasan pribadi, situasi yang memungkinkan bertindak serta variabel yang tidak berhubungan yaitu ketersediaan informasi terhadap perilaku ulang posyandu.","PeriodicalId":32071,"journal":{"name":"Jurnal Kesehatan Komunitas Journal of Community Health","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-08-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"74367256","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Buenita Sinurat, Perry Boy Chandra Siahaan, P. Manalu, H. Hartono, Gunarto Sinaga
{"title":"Gadget Use and Eye Fatigue on Students During COVID-19 Pandemic","authors":"Buenita Sinurat, Perry Boy Chandra Siahaan, P. Manalu, H. Hartono, Gunarto Sinaga","doi":"10.25311/keskom.vol8.iss2.1188","DOIUrl":"https://doi.org/10.25311/keskom.vol8.iss2.1188","url":null,"abstract":"The increasing intensity of gadget use in online learning during the COVID-19 pandemic impacts increasing eye fatigue complaints in students. This study analyzes the relationship between gadget use and eye fatigue complaints in college students during the COVID-19 pandemic. This study is a quantitative study using a cross-sectional design involving a sample of 171 students of the Public Health Study Program of the University of Prima Indonesia. The sampling technique used purposive sampling with inclusion criteria, namely, students in semester 2 to semester 8. The data were analyzed using the Chi-Square test and multiple logistic regression tests. The results of statistical tests using the Chi-Square test showed that a history of eye disease (0.000), the type of gadget used (0.000), the position of using the gadget (0.020), the distance of using the gadget (0.000), and the duration of using the gadget (0.000) were associated with complaints of fatigue. eye. Age (0.325) and gender (0.973) had no significant effect. This study concludes that a history of eye disease, more than 1 type of gadget use, long-term use of gadgets, poor body position, and too close a distance are triggers for eye fatigue complaints. The most dominant factor in this study was the use of more than 1 type of gadget (p= 0.001; PR= 0.098, 95%CI = 0.025 – 0.381). To reduce the negative effects of using gadgets for a long time, students are expected to rest regularly and adjust the position and distance of the gadget screen.","PeriodicalId":32071,"journal":{"name":"Jurnal Kesehatan Komunitas Journal of Community Health","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-08-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"78384465","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Analisis Utilitas Biaya Pasien Dispepsia BPJS Dan Non-BPJS Kombinasi Obat Antasida Ranitidin dengan Antasida Lansoprazol","authors":"Aas Saadah, Prih Sarnianto, Hesti Utami R., Irmin","doi":"10.25311/keskom.vol8.iss2.1234","DOIUrl":"https://doi.org/10.25311/keskom.vol8.iss2.1234","url":null,"abstract":"Analisis Utilitas Biaya (AUB) merupakan suatu metode analisis farmakoekonomi yang membandingkan biaya pengobatan dengan kualitas hidup pasien, dispepsia merupakan penyakit kambuhan sehingga membutuhkan kunjungan medis berulang yang akan meningkatkan biaya kesehatan dan mempengaruhi kualitas hidup pasien. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemanfaatan biaya dan kualitas hidup pasien yang menggunakan asuransi BPJS dan Non BPJS dengan kombinasi zat aktif antasida ranitidin generik (G1) dengan antasida ranitidin branded generik (B1) dan antasida lansoprazol generik (G2) dengan antasida lansoprazol branded generik (B2). Penelitian dilakukan secara prospektif observasional selama tiga bulan melalui wawancara terstruktur pada pasien dispepsia di Klinik Insani dengan jumlah responden 200 yang dibagi menjadi empat kelompok, responden merupakan pasien dispepsia yang telah berkunjung dan mempunyai riwayat pengobatan dispepsia di Klinik tersebut. Penentuan jumlah sampel dalam penelitian ini menggunakan rumus slovin, analisis kruskal wallis digunakan untuk melihat perbedaan kualitas hidup pasien pada ke empat kelompok setelah itu dilakukan uji lanjutan Mann Whitney serta anaisis Utilitas Biaya. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa berdasarkan uji mann withney diperoleh hasil terdapat perbedaan kualitas hidup pada ke empat kelompok dan analisis utilitas biaya yang dihasilkannya dari perbandingan obat generik dan branded generik dengan kombinasi antasida dan ranitidin di peroleh hasil yakni G1 sebesar Rp 3.859 per QALYs dengan B1 sebesar Rp 38.666 per QALYs dengan RIUB Rp 286.242, G2 sebesar Rp 8.605 dengan B2 sebesar Rp 68.788 dengan RIUB Rp 610.439, dengan demikian diperoleh hasil responden berani membayar lebih besar untuk mendapatkan pertambahan kualitas hidup yang lebih baik terhadap penyakit dispepsia di Klinik tersebut. \u0000 ","PeriodicalId":32071,"journal":{"name":"Jurnal Kesehatan Komunitas Journal of Community Health","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-08-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"76847925","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
D. Adnan, Dewi Gayatri, Dhea Natashia, Wati Jumaiyah, Kustiyuwati Kustiyuwati
{"title":"Hubungan Tingkat Spiritualitas dengan Kualitas Hidup Pasien Gagal Ginjal Kronik selama Masa Pandemi Covid-19","authors":"D. Adnan, Dewi Gayatri, Dhea Natashia, Wati Jumaiyah, Kustiyuwati Kustiyuwati","doi":"10.25311/keskom.vol8.iss2.1178","DOIUrl":"https://doi.org/10.25311/keskom.vol8.iss2.1178","url":null,"abstract":"Pasien dengan penyakit gagal ginjal kronik yang menjalani haemodialisis sangat rentan terhadap Infeksi COVID-19. Tingkat spiritualitas mempunyai peranan yang sangat penting dalam meredakan insiden dan juga memiliki pengaruh pada hasil kesehatan demi mempertahankan kualitas hidup penderita GGK tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi adanya hubungan spiritualitas dengan kualitas hidup pasien GGK selama masa pandemi COVID-19. Metode penelitian ini menggunakan deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional. Sampel penelitian ini sebanyak 154 pasien dengan GGK yang berada di RS Islam Jakarta Pondok Kopi. Instrumen pengukuran menggunakan skala tingkat spiritualitas yang mengadaptasi daily spiritual experience scale (DSES) dan skala kualitas hidup yang mengadaptasi kidney disease and quality of life (KDQOL-36TM). Pengumpulan data mengunakan google form dilaksanakan ± 1bulan. Hasil Analisis Statistik menggunakan analisis uji regresi logistic ganda ditemukan hubungan yang bermakna antara tingkat spiritualitas dengan kualitas hidup (B: 1,513. p= 0,001, OR: 4,539, 95% CI: 1,880;10,963). Kesimpulan didapatkan kualitas hidup pasien dengan GGK selama masa pandemic COVID-19 dapat dipertahankan dengan meningkatkan tingkat spiritualitas penderita setelah dikontrol oleh dukungan sosial, nilai Hb, lama menderita penyakit dan komorbiditas. Penelitian ini merekomendasikan perlunya perawat meningkatkan tingkat spiritualitas pasien dengan gagal ginjal kronik agar dapat meningkatkan kualitas hidupnya.","PeriodicalId":32071,"journal":{"name":"Jurnal Kesehatan Komunitas Journal of Community Health","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-08-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"72915358","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}