{"title":"PENGELOLAAN SARANA PRASARANA SEKOLAH SERTA PEMBELAJARAN GURU DI UPT SD NEGERI 066657 Jl. KAMPUNG BAHARI KEC. MEDAN LABUHAN","authors":"Nisa Miranda, Rasidah Hilwana, Annisa Chaliana, Fitri Mushliha, Nurmewani Dalimunthe, Inom Nasution","doi":"10.30595/jkp.v16i1.12497","DOIUrl":"https://doi.org/10.30595/jkp.v16i1.12497","url":null,"abstract":"UPT SD Negeri 066657 Jl. Kampung Bahari, Kec. Medan Labuhan, Kota Medan Provinsi Sumatera Utara merupakan salah satu pendidikan dengan jenjang SD negeri yang beralamat di Jl. Kampung Bahari Lk. X Griya Martubung, Medan Labuhan. Yang memiliki akreditas A dengan No. Sk. Akreditas 789/BANSM/PROVSU/LL/X/2018. UPT SD Negeri 066657 berada di bawah naungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Sekolah ini menyediakan beberapa fasilitas untuk membantu kegiatan belajar mengajar. Salah satunya adalah aliran listrik serta sambungan internet. Pembelajaran di UPT SD Negeri 066657 dilakukan Double Shift. Dalam seminggu pembelajaran dilakukan selama 6 hari. UPT SD Negeri 066657 berada di koordinat Garis lintang: 3.7017 dan Garis bujur: 98.6828. Dari tahun ke tahun UPT SD Negeri 066657 mengalami peningkatan dan penataan baik dibidang fisik maupun kurikulum pembelajaran. Kondisi sekolah dapat dikatakan dalam kondisi yang lumayan baik tetapi memiliki beberapa kekurangan dikarenakan covid19 seperti tidak terpakai lagi ruang UKS sehingga menjadi gudang, kantin sekolah yang tidak berfungsi lagi, daerah sekolah yang rendah mengakibatan seringnya terkena banjir.","PeriodicalId":32009,"journal":{"name":"Khazanah Pendidikan","volume":"25 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-03-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"87649809","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"PRODUKSI FONOLOGIS PEMELAJAR BAHASA INGGRIS PEMULA TINGKAT SEKOLAH DASAR DI JAWA BARAT","authors":"Feisal Aziez, Shinta Aziez, Roveliana Rawi Pahu","doi":"10.30595/jkp.v16i1.13425","DOIUrl":"https://doi.org/10.30595/jkp.v16i1.13425","url":null,"abstract":"The current study aims at analysing phonological production of Sundanese beginner EFL learners in an elementary school in West Java. This study analyses both the production of vowels and consonants that are particularly present in English language but are not in the learners’ L1 i.e., Sundanese. Qualitative approach was used in the study. Participants were asked to read two English short stories titled “A Good Boy” and “A Greedy Mouse” while being recorded. Their recording was then transcribed using phonetic transcription. The learners’ phonological productions were then classified using the chart from the International Phonetic Alphabet (IPA). The study shows that the Sundanese EFL learners’ phonological production is heavily influenced by their first language. There are several common mistakes found in the learners’ production of vowels, such as [a] ↔ [Ʌ], [e], [eə], [u:], [ɔ] 2. [ə] ↔ [e], [u], [Ʌ], [ei], [a], [aʊ], [ʊə] 3. [ʊ] ↔[u], [ɔ] 4. [i:] ↔ [I], [e], [ə] 5. [з]→[ei], [e], [ə] 6. [əʊ]→[ə], [ɔ], [ɔi], [u], [з] 7. [æ]→[e], [ei], [a], [ɔ], [i:], [Ʌ] 8. [aʊ]→[u], [a], [ɔ], [ə] 9. [ɒ]→[ə], [a], [ɔ], [e]. MIn the production of consonants, the common mistakes are: 1. [ð] ↔ [d], [h], [t], [ʤ], [ʧ] 2. [ʃ] ↔ [s], [ʧ] 3. [v], [f] →[p] 3. [ʤ]→[k], [ʧ], [g], [r] 4. [ŋ]→[n], [g], [s] 5. [k]→[ʧ], [ŋ] 6. [Ɵ]→[d], [t] 7. [d]→[h], [t], [n], [j], [l] 8. [ʧ]→[t], [ʃ] 9. [j]↔[r] 10. [l]↔[d] 10. [w]→[s], [j] 11. [n]↔[d] 12. [t]→[n], [h]. The results confirm several previous studies which consequently suggests that these learners need specific approach in EFL learning if their target is to be as close as possible to the standard pronunciation of English.","PeriodicalId":32009,"journal":{"name":"Khazanah Pendidikan","volume":"111 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-03-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"77293198","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"NILAI-NILAI YANG TERKADUNG DALAM TRADISI MAKAN BAJAMBA DI KECAMATAN TILANTANG KAMANG","authors":"Yulniza","doi":"10.15548/khazanah.v11i1.521","DOIUrl":"https://doi.org/10.15548/khazanah.v11i1.521","url":null,"abstract":"Makan bajamba merupakan tradisi yang masih dipertahankan oleh masyarakat kecamatan Tilatang Kamang sampai sekarang. Makan bajamba bagi masyarakat Tilatang Kamang bukan hanya sekedar makan secara bersama-sama saja akan tetapi mepunyai niai-nilai tertentu yang sangat berharga dan memdidik anggota masyarakatnya untuk saling menghormati dan menghargai.. Tujuan daripenelitian ini adalah mengambarkan nilai-nilai yang terkandung dalam tradisi makan bajamba di kecamatan Tilatang Kamang kabupaten Agam Sumatera Barat. Penelitian ini menggunakan metode penelitian etnografi dan pengumpulan datanya dilakukan melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Dari hasil penelitian ditemukan bahwa makan bajamba di kecamatan Tilatang Kamang ini mengandung nilai kebersamaan, nilai etika dan nilai silaturahmi. Banyaknya nilai yang terkandung dalam makan bajamba ini maka tradisi ini tetap dipertahankan oleh masyarakat Tilatang Kamang khususnya dalam pesta perkawinan.","PeriodicalId":32009,"journal":{"name":"Khazanah Pendidikan","volume":"59 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-11-19","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"85986440","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"NILAI-NILAI PENDIDIKAN DALAM TRADISI BATAGAK PANGULU DI KABUPATEN LIMA PULUH KOTA","authors":"Lisna Sandora","doi":"10.15548/khazanah.v11i1.519","DOIUrl":"https://doi.org/10.15548/khazanah.v11i1.519","url":null,"abstract":"Minangkabau adalah suatu wilayah di Indonesia yang mempunyai adat istiadat yang mempunyai ciri khas, salah satu tradisi yang dilakukan oleh masyarakat Minangkabau adalah tradisi Batagak Pangulu yang diselenggarakan oleh salah satu suku yang ada di Minangkabau khususnya di Kabupaten Lima Puluh Kota. Batagak pangulu adalah sebuah upacara adat yang berfungsi untuk memilih dan mengangkat pemimpin kaum yang baru atau mengganti pemimpin kaum yang lama. Jadi batagak pangulu merupakan upacara pergantian atau pewarisan kepemimpinan suatu kaum di dalam adat Minangkanau. Sebagai tradisi yang sangat kental dalam masyarakatnya, prosesi batagak pangulu mengandung nilai-nilai pendidikan berupa nilai pendidikan tentang kepemimpinan, musyawarah, kerjasama, seni dan nilai sopan satun, tatakrama serta tutur kata berbahasa.","PeriodicalId":32009,"journal":{"name":"Khazanah Pendidikan","volume":"127 28","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-11-19","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"72508277","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"AKULTURASI KEBUDAYAAN DALAM SENI “WAYANG PALEMBANG”","authors":"Endang Rochmiatun","doi":"10.15548/khazanah.v11i1.522","DOIUrl":"https://doi.org/10.15548/khazanah.v11i1.522","url":null,"abstract":"Wayang Palembang merupakan kesenian tradisional berupa seni pertunjukan dengan media tiruan orang yang terbuat dari kulit.Wayang Palembang mengandung nilai-nilai budaya yang universal karena menceritakan kehidupan manusia.Seni Wayang Palembang saat ini mengalami kemunduran bahkan punah. Kajian ini akan menguraikan eksistensi Wayang Palembang melalui jejak-jejak manuskrip (naskah-naskah kuno) yang membuktikan dahulu kesenian Wayang Palembang pernah eksis.","PeriodicalId":32009,"journal":{"name":"Khazanah Pendidikan","volume":"9 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-11-19","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"90504013","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"UPACARA ROKAT DALAM TRADISI MADURA: TINJAUAN LIVING HADIST","authors":"Badrud Tamam","doi":"10.15548/khazanah.v11i1.372","DOIUrl":"https://doi.org/10.15548/khazanah.v11i1.372","url":null,"abstract":"Islam is a religion with the universe spirit, that made it lives and thrives in diverse society. When Islam developed outside of Arabia, it came into contact with other culture. In its interaction between Islam and other culture, creating a harmonization of islamic values with local cultures values. In the islamic scholarship this is known as the living hadist. One of the example is upacara rokat in the Madurese culture who has experienced Islamization. Origanlly, the upacara rokat came from a pre-islamic traditions. ","PeriodicalId":32009,"journal":{"name":"Khazanah Pendidikan","volume":"231 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-11-19","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"89228130","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"MEMAHAMI SEJARAH MELALUI AYAT-AYAT AL-QUR’AN","authors":"Johan Septian Putra","doi":"10.15548/khazanah.v11i1.470","DOIUrl":"https://doi.org/10.15548/khazanah.v11i1.470","url":null,"abstract":"Abstract \u0000Understanding the al-Qur’an through its verses is something that must be done for followers of Islam, of course, but in the context of academics, all circles have the right to know the content of the verses of the Koran, including in this case the historical context in Al-Qur'an. The purpose of this paper is to elaborate on the understanding of history based on the verses of the al-Qur'an, as part of the basic thinking for Islamic historians. The research method used is historical research, which includes heuristics, verification, interpretation and writing. The results of the research in this paper can be concluded that the verses of the al-Qur'an contain through the stories told in them contain laws of change made by humans themselves, starting from the beginning of appearance, progress, peak of progress, decline to collapse. \u0000 \u0000Key Words: Verses of al-Qur’an, Islamic History, and Stories \u0000 \u0000 \u0000 \u0000Abstrak \u0000Memahami al-Qur’an melalui ayat-ayatnya adalah hal yang harus dilakukan bagi penganut agama Islam tentunya, tetapi dalam konteks akademisi semua kalangan berhak untuk mengetahui kandugan dari ayat-ayat al-Qur’an tersebut, termasuk dalam hal ini perihal konteks kesejarahan dalam al-Qur’an. Tujuan penulisan ini untuk mengelaborasi pemahaman sejarah berdasarkan ayat-ayat al-Qur’an, sebagai bagian landasan berpikir bagi sejarawan Islam. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian sejarah, yang mana mencakup heuristik, verifikasi, interpretasi dan penulisan. Hasil penelitian dalam tulisan ini dapat disimpulkan bahwa ayat-ayat al-Qur’an mengandung melalui kisah-kisah yang diceritakan di dalamnya mengandung hukum perubahan yang dibuat oleh manusia itu sendiri, mulai dari awal kemunculan, kemajuan, puncak kemajuan, kemunduran hingga keruntuhan. \u0000Kata Kunci: Ayat-ayat Al-Qur’an, Sejarah Islam, dan Kisah-kisah","PeriodicalId":32009,"journal":{"name":"Khazanah Pendidikan","volume":"4 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-11-19","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"73217359","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"AMALAN TASAWUF BIDAYATUSSALIKIIN DAN ANEKA MACAM SENJATA (SUNTINGAN TEKS DAN KANDUNGAN ISI)","authors":"S. Aisyah","doi":"10.15548/khazanah.v11i1.520","DOIUrl":"https://doi.org/10.15548/khazanah.v11i1.520","url":null,"abstract":"Artikel ini menulis tentang suntingan teks naskah Melayu yang judulnya bidayatussalikiin. Isi teksnya terdapat gambar aneka senjata dan pedang yang pernah digunakan oleh Rasulullah dan para sahabat dan ragam doa orang tasawuf. Tujuan tulisan ini melakukan penyuntingan teks dan isi dari kandungan naskah aneka senjata dan ragam doa amalan tasawuf dengan metode penelitian naskah tunggal dengan metode penyuntingan menggunakan menggunakan edisi teks diplomatic. Suntingan teks dilakukan pada halaman pertama dan halaman terakhir dari naskah tersebut, Halaman pertamanya merupakan ke-8 atau lembaran ke 4 dari naskah tersebut dan halaman terakhirnya halaman ke 42 atau lembaran naskah ke 21. Isi dari kandungan teks dari naskah ini dilihat pada halaman pertama sampai halaman ketujuh menampilkan berbagai macam pedang atau senjata yang digunakan Rasulullah dan para sahabat nabi, sedangkan halaman delapan sampai halaman dua puluh satu isinya tentang faedah membaca ayat-ayat tertentu yang terdapat dalam al-Qur’an. Setelah itu halaman ke dua puluh dua sampai halaman kelima puluh sembilan, isinya mengenai bacaan doa bagi seorang sufi dalam melakukan berbagai ibadah dan kegiatan sosial masyarakat. Dapat disimpulkan naskah ini termasuk naskah tasawuf karena isinya memuat ajaran tentang amalan tawasuf.","PeriodicalId":32009,"journal":{"name":"Khazanah Pendidikan","volume":"62 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-11-19","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"72816907","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"SYEKH SULAIMAN AL-RASULI: INTEGRASI ADAT DAN AGAMA DI MINANGKABAU","authors":"Asril","doi":"10.15548/khazanah.v11i1.525","DOIUrl":"https://doi.org/10.15548/khazanah.v11i1.525","url":null,"abstract":"Awal Islam dikembangkan di Minangkabau mendapat perlawanan oleh kaum adat sehingga terjadi perperangan yang mengakibatkan pertumpahan darah. Namun setelah kedua belah pihak menyadari bahwa perperangan tersebut tidak akan menyelesaikan permasalahan, maka diadakan musyawarah di Bukit Marapalam”. Hasil musyawarah melahirkan kebijakan dengan ungkapan “Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah”. Untuk menjaga kebijakan tersebut maka hari demi hari, waktu demi waktu ungkapan tersebut diperkokoh dengan ungkapa-ungkapan bijak berikutnya seperti; Adat dan Agama Bagaikan Aur dan Tebing Keduanya Sanda Menyanda, Syarak Mangato Adat Mamakaikan, Syarak Batalanjang Adat Basisampiang, Syarak Nan Kawi Adat Nan Lazim. Sebagai seorang ulama Syekh Sulaiman al-Rasuli, telah berjasa pula melakukan pengintegrasian adat dan agama di Minangkabau. Upayanya terlihat dari ceramah-ceramah agamanya di masjid-masjid dan dari beberapa karya tulisnya. Seperti ungkapannya” jika ada adat yang tidak sesuai dengan ajaran agama maka itu bukan adat Minangkabau namun adat jahiliah”. Kemudian ia kokohkan dengan ungkapan bijak yang belum ada pengokohan baru hingga sekarang “Adat Bapaneh Syarak Balinduang”","PeriodicalId":32009,"journal":{"name":"Khazanah Pendidikan","volume":"18 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-11-19","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"74620736","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"ANALISIS MANFAAT PENGGUNAAN E-MODUL INTERAKTIF SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN JARAK JAUH DI MASA PANDEMI COVID-19","authors":"Fatika Wulandari, Relsas Yogica, Rahmawati Darussyamsu","doi":"10.30595/JKP.V15I2.10809","DOIUrl":"https://doi.org/10.30595/JKP.V15I2.10809","url":null,"abstract":"Interactive e-module is one of the learning media that has many benefits. In this e-module there are features such as text, images, animations and videos that make it easier for students to understand lessons, especially during distance learning. This research was conducted through a literature study method from various literatures such as books, articles from electronic journals, trusted websites and various statistical data sourced from the internet which will then be investigated through several stages which will then be examined through several stages, including: descriptive analysis, content analysis, and critical analysis. Based on the results of research through library research, the use of interactive e-modules can increase students' learning motivation, students' scientific literacy skills, student learning outcomes, students' independence and students' critical thinking skills. From the results of the study, we can see that this e-module can be a choice of learning media that can be used by teachers in distance learning.","PeriodicalId":32009,"journal":{"name":"Khazanah Pendidikan","volume":"5 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-09-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"75504411","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}