Media Gizi Mikro Indonesia最新文献

筛选
英文 中文
DEFISIENSI BESI PADA WANITA USIA SUBUR PRANIKAH OBESITAS 肥胖者婚前性行为缺乏铁
Media Gizi Mikro Indonesia Pub Date : 2019-06-29 DOI: 10.22435/MGMI.V10I2.599
Fillah Fithra Dieny, Nurmasari Widyastuti, Deny Yudi Fitranti, Choirun Nissa, Fahmy Arif Tsani, Firdananda Fikri Jauharany
{"title":"DEFISIENSI BESI PADA WANITA USIA SUBUR PRANIKAH OBESITAS","authors":"Fillah Fithra Dieny, Nurmasari Widyastuti, Deny Yudi Fitranti, Choirun Nissa, Fahmy Arif Tsani, Firdananda Fikri Jauharany","doi":"10.22435/MGMI.V10I2.599","DOIUrl":"https://doi.org/10.22435/MGMI.V10I2.599","url":null,"abstract":"Latar Belakang. Wanita usia subur (WUS) terutama di Indonesia saat ini menghadapi masalah gizi ganda yang kompleks. Obesitas merupakan salah satu masalah gizi yang paling banyak dialami oleh WUS. Anemia merupakan satu sisi lain dari masalah gizi ganda yang banyak dialami di negara berkembang. Obesitas diketahui memiliki hubungan dengan anemia pada WUS. Tujuan. Menganalisis status besi pada WUS pranikah dengan status gizi obesitas dan non obesitas. Metode. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan desain cross-sectional yang dilakukan pada 50 mahasiswi Universitas Diponegoro, Semarang. Subjek berusia 18-25 tahun dan dipilih dengan metode systematic random sampling. Subjek terdiri dari 25 mahasiswi obesitas dan 25 mahasiswi non obesitas. Status besi diukur melalui serum besi, serum Transferrin Saturation (TSAT), dan Total Iron Binding Capacity (TIBC). Status obesitas dilihat melalui pengukuran antropometri persen lemak tubuh. Uji T tidak berpasangan digunakan untuk mengetahui perbedaan status besi pada WUS pranikah obesitas dan non obesitas. Hasil. Ada perbedaan kadar serum besi (p=0,027), TIBC (p=0,034), dan TSAT (p=0,004) antara kelompok obesitas dan non obesitas. Kadar serum besi kelompok obesitas lebih rendah, ditunjukkan dengan rerata sebesar 83,99±20,66 μg/dl pada kelompok obesitas, sedangkan kelompok non obesitas sebesar 99,2±26,03 μg/dl. Kadar TIBC kelompok obesitas lebih tinggi dilihat dari reratanya sebesar 420,98±47,22 μg/dl, sedangkan kelompok non obesitas 389,94±53,35 μg/dl. Pengukuran TSAT menunjukkan kelompok obesitas memiliki kadar yang lebih rendah ditunjukkan dengan reratanya 20,13±5,27%, sedangkan kelompok non obesitas memiliki rerata sebesar 25,99±7,92%. Kesimpulan. Kelompok obesitas memiliki rata-rata kadar serum besi dan TSAT lebih rendah serta rata-rata kadar TIBC lebih tinggi.","PeriodicalId":31976,"journal":{"name":"Media Gizi Mikro Indonesia","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-06-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"45471087","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 2
FUNGSI TIROID DAN KOGNITIF SISWA SEKOLAH DASAR DENGAN STUNTING DI DAERAH REPLETE DAN NON REPLETE GAKI 小学生的甲状腺和认知功能与弹弹区和不弹弹GAKI地区的特技反应
Media Gizi Mikro Indonesia Pub Date : 2019-06-29 DOI: 10.22435/MGMI.V10I2.1926
S. Riyanto, Diah Yunitawati, Nafisah Nur'aini
{"title":"FUNGSI TIROID DAN KOGNITIF SISWA SEKOLAH DASAR DENGAN STUNTING DI DAERAH REPLETE DAN NON REPLETE GAKI","authors":"S. Riyanto, Diah Yunitawati, Nafisah Nur'aini","doi":"10.22435/MGMI.V10I2.1926","DOIUrl":"https://doi.org/10.22435/MGMI.V10I2.1926","url":null,"abstract":"Latar Belakang. Pertumbuhan anak baru masuk sekolah dasar (6-8 tahun) di daerah endemik GAKI cenderung lebih buruk dibanding anak dengan usia sama di daerah non-endemik. Kekurangan asupan iodium dapat berdampak pada gangguan perkembangan fungsi kognitif anak. Kondisi stunting juga berdampak pada gangguan fungsi kognitif anak Tujuan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan fungsi tiroid dan kognitif siswa sekolah dasar yang mengalami stunting di daerah replete dan non replete GAKI. Metode. Rancangan penelitian ini adalah cross sectional. Lokasi penelitian di Kabupaten Magelang yaitu Kecamatan Ngablak sebagai daerah replete GAKI dan Kota Mungkid sebagai daerah non replete. Jumlah minimal partisipan 28 siswa stunting dan 28 siswa dengan status gizi normal di masing-masing daerah. Hasil. Seluruh kelompok responden memiliki asupan iodium berlebih (median UIE ≥200 µg/L). Tidak terdapat perbedaan fungsi tiroid (TSH dan fT4) pada keempat kelompok responden (p>0,05). Terdapat perbedaan IQ dikeempat kelompok, dimana kelompok responden dengan tinggi badan normal di daerah non replete memiliki IQ paling tinggi (104±13,1). Kesimpulan. Fungsi tiroid siswa dalam kondisi normal. IQ siswa sekolah dasar dengan tinggi badan normal di daerah non replete GAKI lebih tinggi dibanding pada siswa stunting di daerah yang sama maupun siswa normal dan stunting di daerah replete GAKI.","PeriodicalId":31976,"journal":{"name":"Media Gizi Mikro Indonesia","volume":"10 2","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-06-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"41249037","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
TEA CONSUMPTION AND IRON-DEFICIENCY ANEMIA AMONG PREGNANT WOMAN IN BOGOR DISTRICT, INDONESIA 印度尼西亚茂物地区孕妇的茶消费与缺铁性贫血
Media Gizi Mikro Indonesia Pub Date : 2019-06-29 DOI: 10.22435/MGMI.V10I2.1384
Putri Bungsu Machmud, R. D. Hatma, A. Syafiq
{"title":"TEA CONSUMPTION AND IRON-DEFICIENCY ANEMIA AMONG PREGNANT WOMAN IN BOGOR DISTRICT, INDONESIA","authors":"Putri Bungsu Machmud, R. D. Hatma, A. Syafiq","doi":"10.22435/MGMI.V10I2.1384","DOIUrl":"https://doi.org/10.22435/MGMI.V10I2.1384","url":null,"abstract":"Background. Anemia in pregnancy is an essential problem due to affect to not only the mother’s life but also to baby’s life. An iron deficiency causes about 75 percent of anemia during pregnancy. Objective. This study aimed to identify risk factors for iron deficiency among pregnant women and determine the possible link between iron status and tannin levels associated with tea consumption. Method. The population-based cross-sectional studies were conducted from secondary data of previous thesis-research in 2013, “Pengaruh Kadar Tanin pada Teh Celup terhadap Anemia Gizi Besi (AGB) pada Ibu Hamil di UPT Puskesmas Citeureup Kabupaten Bogor Tahun 2012”. The study population consisted of 94 randomly selected pregnant women. The inclusion criteria were pregnant women who participated in the previous study and have a complete antenatal care record. Demographic data were collected, including data on age, working status, gestational stage, time since last pregnancy, and parity. The information included nutritional variables, such as iron supplements, nutritional status, and iron intake. Also, data for tannin level grouped as low, medium, and high based on the frequency of daily tea consumption and tea-making habits. The linear model analysis was used to determine the influence of tea consumption on serum ferritin levels. Results. The results showed that time since last pregnancy (<2 years), parity (more than two children), reduced consumption of foods containing heme, and levels of tannin consumption (low, medium, or high) were predictors of iron-deficiency anemia. The results also suggested that tannin levels were inversely proportional to serum ferritin levels. Conclusion. Pregnant women who consumed tea with a low tannin level had the highest serum ferritin levels, whereas those who drank tea with medium and high tannin levels had the lowest serum ferritin levels.","PeriodicalId":31976,"journal":{"name":"Media Gizi Mikro Indonesia","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-06-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"43046005","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 9
PENGARUH SUPLEMENTASI ZAT BESI DAN SENG TERHADAP FREKUENSI ISPA PADA ANAK USIA 2-5 TAHUN 警告世界2-5年来对BESIE和SENG的补充发生频率
Media Gizi Mikro Indonesia Pub Date : 2019-06-29 DOI: 10.22435/MGMI.V10I2.1365
D. Astuti, Aryu Candra, Deny Yudi Fitranti
{"title":"PENGARUH SUPLEMENTASI ZAT BESI DAN SENG TERHADAP FREKUENSI ISPA PADA ANAK USIA 2-5 TAHUN","authors":"D. Astuti, Aryu Candra, Deny Yudi Fitranti","doi":"10.22435/MGMI.V10I2.1365","DOIUrl":"https://doi.org/10.22435/MGMI.V10I2.1365","url":null,"abstract":"Latar Belakang. Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) merupakan penyakit infeksi yang menyerang salah satu bagian atau lebih dari saluran napas mulai dari hidung hingga alveoli dan berlangsung selama tidak lebih dari 14 hari. Pemberian suplementasi seng dan zat besi dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh untuk melawan penyakit infeksi. Tujuan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian suplementasi zat besi dan seng terhadap frekuensi ISPA pada balita. Metode. Penelitian ini menggunakan desain Randomized Controlled Trial (RCT). Sebanyak 40 balita berusia 2-5 tahun yang dibagi menjadi 4 kelompok, yaitu kelompok kontrol (mendapat sirup biasa), kelompok suplementasi seng (mendapat suplemen seng 10 mg/hari), kelompok suplementasi zat besi (mendapat suplemen zat besi 7,5 mg/hari), dan kelompok suplementasi seng dan zat besi (mendapat suplemen seng 10 mg/hari dan zat besi 7,5 mg/hari) selama 6 minggu. Pengumpulan data frekuensi ISPA dilakukan setiap akhir minggu dengan anemnesis dan pemeriksaan fisik. Data dianalisis menggunakan uji One Way ANOVA dan Kruskal Wallis. Hasil. Berdasarkan skor tanda gejala, kelompok yang memiliki nilai skor tanda gejala paling rendah ada pada kelompok suplementasi seng dan zat besi. Sedangkan berdasarkan skor durasi ISPA, kelompok yang memiliki durasi ISPA terpendek terdapat pada kelompok suplementasi seng dengan skor 1,22 ± 0,50. Rerata frekuensi ISPA paling rendah terdapat pada kelompok suplementasi zat besi dengan angka 1,67 ± 0,86. Tidak terdapat perbedaan rerata frekuensi, skor tanda gejala, durasi, serta tingkat keparahan ISPA yang signifikan antar keempat kelompok (p>0,05). Kesimpulan. Pemberian suplementasi seng sebanyak 10 mg/hari dan zat besi sebanyak 7,5 mg/hari tidak berpengaruh pada frekuensi ISPA balita.","PeriodicalId":31976,"journal":{"name":"Media Gizi Mikro Indonesia","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-06-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"48226035","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
PENGEMBANGAN BISKUIT MPASI BERBAHAN DASAR BERBAGAI MACAM TEPUNG SEBAGAI PRODUK INOVASI MPASI 流动性时期的发展和流动性可以作为一种流动性创新产品
Media Gizi Mikro Indonesia Pub Date : 2019-01-22 DOI: 10.22435/MGMI.V10I1.587
Paramitha W.N. Marlina, Raden Roro Dwi Agustine Maulianti, Maria Meylan Yuliany Fernandez
{"title":"PENGEMBANGAN BISKUIT MPASI BERBAHAN DASAR BERBAGAI MACAM TEPUNG SEBAGAI PRODUK INOVASI MPASI","authors":"Paramitha W.N. Marlina, Raden Roro Dwi Agustine Maulianti, Maria Meylan Yuliany Fernandez","doi":"10.22435/MGMI.V10I1.587","DOIUrl":"https://doi.org/10.22435/MGMI.V10I1.587","url":null,"abstract":"Latar Belakang. Masa balita merupakan periode emas pertumbuhan dan perkembangan manusia. Kebanyakan masalah gizi yang terjadi saat ini akibat tidak seimbangnya asupan makanan yang dikonsumsi oleh balita baik secara makro maupun mikro. Perlu dikembangkan biskuit Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MPASI) berbahan pangan lokal yang dapat memenuhi kebutuhan gizi mikro. Tujuan. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan formulasi, menguji daya simpan, menganalisis kandungan zat gizi, dan menguji penerimaan konsumen dari biskuit yang dikembangkan, yaitu; berbasis campuran tepung terigu (TT), tepung ubi jalar ungu (TUJU), tepung kacang merah (TKM), dan tepung wijen (TW) sebagai alternatif produk MPASI. Metode. Desain penelitian adalah studi eksperimental dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Penelitian dilakukan pada Mei-Juli 2017 di Laboratorium Gizi Kuliner STIK Sint Carolus dan Saraswati Indo Genetech, Bogor. Tahapan penelitian terdiri dari tiga tahap yaitu perancangan formula produk MPASI, analisis kandungan zat gizi dan uji daya simpan produk, serta analisis organoleptik dan penentuan produk terpilih. Data dianalisis menggunakan uji Kruskall Wallis untuk mengetahui perbedaan yang dimiliki oleh tiap produk yang dihasilkan. Hasil. Formulasi penambahan maksimal didapat dari tepung wijen dan tepung kacang merah sebesar 7,5 persen. Produk biskuit yang terpilih oleh 51,35 persen panelis adalah biskuit F367 dengan komposisi TT 30 persen, TUJU 60 persen, TKM 2,5 persen, dan TW 7,5 persen. Terdapat pengaruh yang signifikan terhadap warna, rasa, dan mutu tekstur dengan p-value ≤0,05. Hasil analisis kandungan zat gizi biskuit MPASI F367 seperti kadar abu, protein dan karbohidrat, fosfor, dan energi sudah memenuhi standar SNI 01-7111.2-2005. Daya simpan produk berlangsung selama 42 hari dengan mutu kerenyahan tergolong cukup renyah. Kesimpulan. Formulasi terpilih adalah F367 yang terdiri dari TT 30 persen, TUJU 60 persen, TKM 2,5 persen, dan TW 7,5 persen sebagai produk MPASI. Produk F367 ini dapat menjadi alternatif produk MPASI.","PeriodicalId":31976,"journal":{"name":"Media Gizi Mikro Indonesia","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-01-22","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"48420859","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 2
KONSUMSI SELENIUM UNTUK MENCEGAH PENDERITA TOLERANSI GLUKOSA TERGANGGU MENJADI DIABETES MELLITUS TIPE 2 利用硒来防止葡萄糖耐受性受损的人患上2型糖尿病
Media Gizi Mikro Indonesia Pub Date : 2018-12-31 DOI: 10.22435/mgmi.v10i1.1053
Risqa Novita
{"title":"KONSUMSI SELENIUM UNTUK MENCEGAH PENDERITA TOLERANSI GLUKOSA TERGANGGU MENJADI DIABETES MELLITUS TIPE 2","authors":"Risqa Novita","doi":"10.22435/mgmi.v10i1.1053","DOIUrl":"https://doi.org/10.22435/mgmi.v10i1.1053","url":null,"abstract":"Latar Belakang. Penderita Toleransi Glukosa Terganggu (TGT) meningkat setiap tahun. Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013 menunjukkan prevalensi penderita TGT di wilayah perkotaan Indonesia sebesar 29,9 persen. Penderita TGT dapat berkembang menjadi Diabetes Mellitus (DM) tipe 2, sehingga pencegahan dari TGT menjadi DM tipe 2 sangat penting. Selenium dapat mencegah DM tipe 2 karena bersifat sebagai antioksidan dan berperan dalam metabolisme glukosa. Tujuan. Untuk mengkaji selenium dalam makanan yang dapat dikonsumsi oleh penderita TGT agar tidak menjadi DM tipe 2. Metode. Tulisan ini merupakan kajian dari literatur-literatur yang ada di Google Scholar, Pubmed dan Elsevier dengan pencarian menggunakan kata kunci Selenium, TGT dan DM tipe 2. Hasil. Berdasarkan hasil dari penelusuran literatur, didapatkan hasil bahwa selenium dalam makanan dapat digunakan untuk penderita TGT jika sesuai dosis yang disarankan. Kesimpulan. Selenium dapat dikonsumsi oleh penderita TGT agar tidak menjadi DM tipe 2 sebagai upaya pencegahan agar penderita TGT tidak menjadi DM tipe 2, sebesar 200 µg per hari selama enam minggu dan Selenium yang baik dikonsumsi berbentuk organik yang berasal dari sayuran hijau, sereal, produk hewani dan kacang-kacangan.","PeriodicalId":31976,"journal":{"name":"Media Gizi Mikro Indonesia","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"41397271","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
FAKTOR DOMINAN PREMENSTRUAL SYNDROME PADA MAHASISWI (STUDI PADA MAHASISWI FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT DAN DEPARTEMEN ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK, UNIVERSITAS INDONESIA) MAHASISWI经前综合征支配因素(关于MAHASISWI-MAHASISWI研究因素和部门技术研究的研究,印度尼西亚大学)
Media Gizi Mikro Indonesia Pub Date : 2018-12-30 DOI: 10.22435/MGMI.V10I1.1062
Ayatun Fil Ilmi, D. Utari
{"title":"FAKTOR DOMINAN PREMENSTRUAL SYNDROME PADA MAHASISWI (STUDI PADA MAHASISWI FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT DAN DEPARTEMEN ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK, UNIVERSITAS INDONESIA)","authors":"Ayatun Fil Ilmi, D. Utari","doi":"10.22435/MGMI.V10I1.1062","DOIUrl":"https://doi.org/10.22435/MGMI.V10I1.1062","url":null,"abstract":"Latar belakang. Premenstrual syndrome (PMS) merupakan kumpulan gejala fisik, psikologis, dan emosi, yang dialami wanita pada 7-14 hari sebelum mentruasi akibat perubahan hormonal yang berhubungan dengan siklus ovulasi. Gejala yang sering dirasakan adalah perubahan mood, nyeri sendi atau otot, dan nyeri perut. PMS pada remaja putri dapat mengganggu aktivitas dan konsentrasi belajar. Tujuan. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui faktor dominan yang berhubungan dengan gejala premenstrual syndrome pada mahasiswi Universitas Indonesia. Metode. Desain studi dalam penelitian ini adalah cross sectional dengan consecutive sampling technique. Sampel penelitian berjumlah 130 mahasiswi yang berasal dari S1 reguler Fakultas Kesehatan Masyarakat dan Departemen Arsitek Fakultas Teknik angkatan 2015/2016. Variabel yang diteliti terdiri dari gejala premenstrual syndrome, tingkat stres, aktivitas fisik, asupan gizi mikro (piridoksin, vitamin D, kalsium dan magnesium), pola tidur, dan status gizi. Hasil. Hasil penelitian menunjukan sebanyak 36,9 persen mahasiswi mengalami gejala PMS sedang hingga berat. Terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat stres (p=0,001), asupan piridoksin (p=0,003), asupan magnesium (p=0,044), pola tidur (p=0,006) dengan gejala premenstrual syndrome. Faktor yang paling dominan mempengaruhi gejala PMS adalah pola tidur (OR=3,580). Mahasiswi dengan pola tidur yang buruk berisiko mengalami premenstrual syndrome 3,580 kali lebih tinggi dibandingkan dengan mahasiswi yang memiliki pola tidur yang baik. Kesimpulan. Disarankan pihak kampus dapat memberikan promosi kesehatan yang berhubungan dengan gejala premenstrual syndrome, pentingnya pola tidur yang baik dan cukup, pengendalian stres, dan pentingnya asupan gizi mikro.","PeriodicalId":31976,"journal":{"name":"Media Gizi Mikro Indonesia","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-12-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"48688036","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 6
PENGARUH HIPOTIROID TERHADAP BERAT BADAN DAN KONSUMSI PAKAN PADA TIKUS JANTAN GALUR WISTAR 警告HIPOTIROIDS很好,消费者如何给WISTAR水发短信
Media Gizi Mikro Indonesia Pub Date : 2018-12-30 DOI: 10.22435/mgmi.v10i1.1004
T. Hidayat, Alfien Susbiantonny
{"title":"PENGARUH HIPOTIROID TERHADAP BERAT BADAN DAN KONSUMSI PAKAN PADA TIKUS JANTAN GALUR WISTAR","authors":"T. Hidayat, Alfien Susbiantonny","doi":"10.22435/mgmi.v10i1.1004","DOIUrl":"https://doi.org/10.22435/mgmi.v10i1.1004","url":null,"abstract":"Latar belakang. Terdapat hubungan yang kompleks antara penyakit tiroid, berat badan, dan metabolisme. Hipotiroidisme dan obesitas merupakan dua keadaan yang secara umum sering dikaitkan. Namun demikian, perubahan aksis hipotalamus-pituitari-tiroid (HPT) dan kadar hormon tiroid perifer dilaporkan bertentangan dengan efek hormon tiroid pada nafsu makan. Tujuan. Penelitian ini untuk mengetahui pengaruh hipotiroid terhadap berat badan dan konsumsi pakan pada tikus jantan galur Wistar. Metode. Dua belas tikus Wistar jantan dengan berat rata-rata 200-250 g dibagi menjadi dua kelompok. Satu kelompok diberikan PTU 54 mg/kgbb/hari secara oral selama 14 hari untuk menginduksi hipotiroid dan 1 kelompok kontrol diberikan akuades secara oral. Tikus ditimbang setiap minggu dan konsumsi pakan diamati setiap hari. Kadar TSH dan FT4 serum diperiksa pada akhir penelitian. Hasil. Berat badan kelompok hipotiroid (245,05 ± 11,685) lebih tinggi bermakna dibandingkan dengan kontrol (220,01 ± 8,338) (p<0,05), konsumsi pakan kelompok hipotiroid (15,80 ± 2,348) lebih rendah bermakna dibandingkan dengan kontrol (18,94 ± 0,911) (p<0,05). Kadar FT4 serum berhubungan negatif secara bermakna dengan berat badan (r=-0,608, p<0,05), dan berhubungan positif dengan konsumsi pakan (r=0,550, p=0,064). Kadar TSH serum secara bermakna berhubungan positif dengan berat badan (r=0,849, p<0,01) dan secara bermakna berhubungan negatif dengan konsumsi pakan (r=-0,739, p<0,01). Kesimpulan. Hipotiroid meningkatkan berat badan dan menurunkan konsumsi pakan pada tikus jantan galur Wistar. Kadar FT4 rendah berhubungan dengan peningkatan berat badan. Kadar TSH tinggi berhubungan dengan peningkatan berat badan dan penurunan konsumsi pakan.","PeriodicalId":31976,"journal":{"name":"Media Gizi Mikro Indonesia","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-12-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"49345347","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
PENELITIAN ANEMIA PADA SIKLUS 270 HARI PERTAMA KEHIDUPAN DAN USIA IBU DENGAN BERAT BAYI LAHIR RENDAH 贫血研究是生命的头270天和新生儿体重较低的母亲的年龄
Media Gizi Mikro Indonesia Pub Date : 2018-12-30 DOI: 10.22435/MGMI.V10I1.589
R. Aini, D. Tamtomo, Diffah Hanim
{"title":"PENELITIAN ANEMIA PADA SIKLUS 270 HARI PERTAMA KEHIDUPAN DAN USIA IBU DENGAN BERAT BAYI LAHIR RENDAH","authors":"R. Aini, D. Tamtomo, Diffah Hanim","doi":"10.22435/MGMI.V10I1.589","DOIUrl":"https://doi.org/10.22435/MGMI.V10I1.589","url":null,"abstract":"Latar belakang. Anemia merupakan tahap akhir defisiensi zat besi. Kekurangan zat besi pada siklus 270 hari pertama kehidupan dapat membawa dampak buruk pada periode kehidupan selanjutnya.  WHO merekomendasikan seluruh wanita hamil agar mendapatkan suplementasi zat besi. Namun, faktanya prevalensi anemia masih tinggi pada kelompok ibu hamil. Tujuan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan kejadian anemia pada 270 hari pertama kehidupan dan usia ibu terhadap berat bayi lahir. Metode. Penelitian dilaksanakan di tiga Puskesmas di Sukoharjo, Indonesia pada Febuari-April 2018. Pemilihan tiga Puskesmas dilakukan secara purposive sampling dengan jumlah populasi 670 ibu. Sebanyak 129 ibu terpilih, subjek merupakan ibu yang memiliki balita (12-24 bulan). Subjek diwawancara menggunakan kuesioner sosio demografi, sedangkan data anemia didapat dari buku KIA. Analisis multivariat menggunakan regresi logistik untuk mengetahui faktor yang paling berhubungan dengan berat bayi lahir. Penentuan rasio menggunakan Confidence Interval (CI) 95% untuk menentukan kekuatan hubungan. Nilai p <0.05 digunakan untuk menyatakan signifikansi statistik. Hasil. Dari 129 ibu, sebanyak 100 (77,5%) mengalami anemia pada siklus 0-90 hari; 83 (64,3%) pada siklus 91-180 hari; 123 (95,3%) pada siklus 181-270 hari; dan 73 (56,6%) memiliki usia risiko kehamilan. Hasil uji regresi logistik, anemia pada siklus 0-90 hari dan 91-180 hari tidak ada hubungan yang bermakna dengan berat bayi lahir (p>0.05), sedangkan anemia pada siklus 181-270 hari (p=0.01;OR=6.14) dan usia risiko kehamilan (p=0.03;OR=2.81) berhubungan dengan berat bayi lahir. Kekurangan zat besi pada siklus 181-270 hari pertama kehidupan dan usia ibu hamil yang rentan berkontribusi pada berat lahir bayi. Kesimpulan. Probabilitas ibu anemia pada siklus 181-270 hari pertama kehidupan dan memiliki usia risiko kehamilan dalam melahirkan bayi dengan Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR) sebesar 7,63%. ","PeriodicalId":31976,"journal":{"name":"Media Gizi Mikro Indonesia","volume":"62 6","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-12-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"41310536","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
HUBUNGAN ASUPAN SENG, VITAMIN A, DAN STADIUM KLINIS TERHADAP STATUS GIZI DAN JUMLAH CD4+ PADA ANAK TERINFEKSI HIV DI WILAYAH KOTA DAN KABUPATEN SEMARANG SENG的社会关系、维生素A和临床状态已经储存了GIZI状态,并在感染HIV时发挥CD4+的作用
Media Gizi Mikro Indonesia Pub Date : 2018-12-30 DOI: 10.22435/mgmi.v10i1.594
Waisaktini Margareth, S. Hadisaputro, Ani Margawati
{"title":"HUBUNGAN ASUPAN SENG, VITAMIN A, DAN STADIUM KLINIS TERHADAP STATUS GIZI DAN JUMLAH CD4+ PADA ANAK TERINFEKSI HIV DI WILAYAH KOTA DAN KABUPATEN SEMARANG","authors":"Waisaktini Margareth, S. Hadisaputro, Ani Margawati","doi":"10.22435/mgmi.v10i1.594","DOIUrl":"https://doi.org/10.22435/mgmi.v10i1.594","url":null,"abstract":"Latar Belakang. Peningkatan jumlah kasus infeksi HIV anak di Indonesia paralel dengan peningkatan persentase transmisi penularan AIDS dari ibu ke anaknya, dari 3 persen (2013) menjadi 4,6 persen (2015). Salah satu tujuan pemberian terapi antiretroviral (ARV) pada kasus HIV anak adalah untuk meningkatkan jumlah sel T-CD4+. Semakin berat stadium klinisnya akan menurunkan kadar CD4+. Pemberian suplementasi zat gizi mikro dapat meningkatkan status gizi penderita HIV anak yang menjalani pengobatan ARV. Tujuan. Penelitian ini bertujuan menganalisis hubungan asupan seng, vitamin A, dan stadium klinis infeksi HIV terhadap status gizi dan jumlah CD4+ pada kasus HIV anak di Kota dan Kabupaten Semarang. Metode. Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional. Subjek penelitian adalah anak yang menderita HIV berumur 1-14 tahun sebanyak 31 subjek. Data yang dikumpulkan meliputi data tinggi badan (TB), berat badan (BB), asupan zat gizi yang diperoleh dengan metode food recall 2x24 jam. Jumlah CD4+ diukur melalui pemeriksaan darah subjek. Data dianalisis menggunakan uji chi-square dan regresi logistik untuk menghitung Prevalence Rasio (PR). Hasil. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa asupan seng memberikan risiko bermakna terhadap kejadian berat badan rendah (PR=3,020; p=0,029; CI=1,043-8,739). Asupan vitamin A memberikan risiko bermakna terhadap rendahnya kadar CD4+ (PR=3,036; p=0,021; CI=1,211-7,608 dan PR=2,8; p=0,018; CI=1,331-5,891). Stadium klinis tingkat sedang memberikan risiko bermakna terhadap rendahnya kadar CD4+ rendah (PR=8,211; p = 0,004; CI=1,227-54,962). Probabilitas jumlah CD4+ rendah ketika penderita pada stadium klinis infeksi HIV berat sebesar 14,3 persen. Kesimpulan. Stadium klinis sedang-berat meningkatkan risiko terjadinya penurunan jumlah CD4+ di dalam sel-T (<500sel/mm3).","PeriodicalId":31976,"journal":{"name":"Media Gizi Mikro Indonesia","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-12-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"44625905","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
相关产品
×
本文献相关产品
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信