PENGARUH SUPLEMENTASI ZAT BESI DAN SENG TERHADAP FREKUENSI ISPA PADA ANAK USIA 2-5 TAHUN

D. Astuti, Aryu Candra, Deny Yudi Fitranti
{"title":"PENGARUH SUPLEMENTASI ZAT BESI DAN SENG TERHADAP FREKUENSI ISPA PADA ANAK USIA 2-5 TAHUN","authors":"D. Astuti, Aryu Candra, Deny Yudi Fitranti","doi":"10.22435/MGMI.V10I2.1365","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Latar Belakang. Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) merupakan penyakit infeksi yang menyerang salah satu bagian atau lebih dari saluran napas mulai dari hidung hingga alveoli dan berlangsung selama tidak lebih dari 14 hari. Pemberian suplementasi seng dan zat besi dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh untuk melawan penyakit infeksi. Tujuan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian suplementasi zat besi dan seng terhadap frekuensi ISPA pada balita. Metode. Penelitian ini menggunakan desain Randomized Controlled Trial (RCT). Sebanyak 40 balita berusia 2-5 tahun yang dibagi menjadi 4 kelompok, yaitu kelompok kontrol (mendapat sirup biasa), kelompok suplementasi seng (mendapat suplemen seng 10 mg/hari), kelompok suplementasi zat besi (mendapat suplemen zat besi 7,5 mg/hari), dan kelompok suplementasi seng dan zat besi (mendapat suplemen seng 10 mg/hari dan zat besi 7,5 mg/hari) selama 6 minggu. Pengumpulan data frekuensi ISPA dilakukan setiap akhir minggu dengan anemnesis dan pemeriksaan fisik. Data dianalisis menggunakan uji One Way ANOVA dan Kruskal Wallis. Hasil. Berdasarkan skor tanda gejala, kelompok yang memiliki nilai skor tanda gejala paling rendah ada pada kelompok suplementasi seng dan zat besi. Sedangkan berdasarkan skor durasi ISPA, kelompok yang memiliki durasi ISPA terpendek terdapat pada kelompok suplementasi seng dengan skor 1,22 ± 0,50. Rerata frekuensi ISPA paling rendah terdapat pada kelompok suplementasi zat besi dengan angka 1,67 ± 0,86. Tidak terdapat perbedaan rerata frekuensi, skor tanda gejala, durasi, serta tingkat keparahan ISPA yang signifikan antar keempat kelompok (p>0,05). Kesimpulan. Pemberian suplementasi seng sebanyak 10 mg/hari dan zat besi sebanyak 7,5 mg/hari tidak berpengaruh pada frekuensi ISPA balita.","PeriodicalId":31976,"journal":{"name":"Media Gizi Mikro Indonesia","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2019-06-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Media Gizi Mikro Indonesia","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.22435/MGMI.V10I2.1365","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

Abstract

Latar Belakang. Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) merupakan penyakit infeksi yang menyerang salah satu bagian atau lebih dari saluran napas mulai dari hidung hingga alveoli dan berlangsung selama tidak lebih dari 14 hari. Pemberian suplementasi seng dan zat besi dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh untuk melawan penyakit infeksi. Tujuan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian suplementasi zat besi dan seng terhadap frekuensi ISPA pada balita. Metode. Penelitian ini menggunakan desain Randomized Controlled Trial (RCT). Sebanyak 40 balita berusia 2-5 tahun yang dibagi menjadi 4 kelompok, yaitu kelompok kontrol (mendapat sirup biasa), kelompok suplementasi seng (mendapat suplemen seng 10 mg/hari), kelompok suplementasi zat besi (mendapat suplemen zat besi 7,5 mg/hari), dan kelompok suplementasi seng dan zat besi (mendapat suplemen seng 10 mg/hari dan zat besi 7,5 mg/hari) selama 6 minggu. Pengumpulan data frekuensi ISPA dilakukan setiap akhir minggu dengan anemnesis dan pemeriksaan fisik. Data dianalisis menggunakan uji One Way ANOVA dan Kruskal Wallis. Hasil. Berdasarkan skor tanda gejala, kelompok yang memiliki nilai skor tanda gejala paling rendah ada pada kelompok suplementasi seng dan zat besi. Sedangkan berdasarkan skor durasi ISPA, kelompok yang memiliki durasi ISPA terpendek terdapat pada kelompok suplementasi seng dengan skor 1,22 ± 0,50. Rerata frekuensi ISPA paling rendah terdapat pada kelompok suplementasi zat besi dengan angka 1,67 ± 0,86. Tidak terdapat perbedaan rerata frekuensi, skor tanda gejala, durasi, serta tingkat keparahan ISPA yang signifikan antar keempat kelompok (p>0,05). Kesimpulan. Pemberian suplementasi seng sebanyak 10 mg/hari dan zat besi sebanyak 7,5 mg/hari tidak berpengaruh pada frekuensi ISPA balita.
警告世界2-5年来对BESIE和SENG的补充发生频率
背景急性呼吸道感染(ISPA)是一种侵袭从鼻子到肺泡的呼吸道一部分或多部分的感染,持续时间不超过14天。添加人参和铁可以增强人体免疫系统抵抗感染。目标本研究旨在确定补铁和污泥对ISPA新闻频率的影响。方法本研究采用随机对照试验(RCT)设计。40个2-5岁的新闻组被分为四组,即对照组(常规糖浆)、联合补充剂(10 mg/天人参补充剂)、铁补充剂(7.5 mg/天铁补充剂)和联合补充剂和铁补充剂(10 mg/天人参补充剂和7.5 mg/天铁补充剂),为期六周。ISPA频率数据收集每周末进行贫血和体检。使用单向方差分析和Kruskal-Wallis检验分析数据。后果根据症状评分,症状评分最低的组属于补铁组。根据ISPA持续时间得分,在得分为1.22±0.50的狭窄补充组中发现ISPA持续期较窄的组。补铁组ISPA频率比最低,为1.67±0.86。四组之间的频率比、症状评分、持续时间和ISPA水平没有显著差异(p>0.05)。结论。添加10mg/天的seng和7.5mg/天的铁不会影响ISPA的新闻频率。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
审稿时长
8 weeks
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信