Resital Jurnal Seni Pertunjukan最新文献

筛选
英文 中文
Musik Iringan Drama Tari Pengembaraan Panji Inukertapati Bermisi Perdamaian dan Toleransi 为和平与宽容而演奏的管弦乐舞剧伴奏
Resital Jurnal Seni Pertunjukan Pub Date : 2019-04-10 DOI: 10.24821/resital.v20i1.3459
Budi Raharja
{"title":"Musik Iringan Drama Tari Pengembaraan Panji Inukertapati Bermisi Perdamaian dan Toleransi","authors":"Budi Raharja","doi":"10.24821/resital.v20i1.3459","DOIUrl":"https://doi.org/10.24821/resital.v20i1.3459","url":null,"abstract":"Tujuan penulisan ini untuk mendeskripsikan musik iringan drama tari berjudul “Pengembaraan Panji Inukertapati Bermisi Perdamaian dan Toleransi.” Drama tari tersebut mengisahkan perjalanan Panji Inukertapati menjelajahi beberapa wilayah Nusantara mencari kekasihnya, Dewi Sekartaji. Pembahasan fokus terhadap dinamika pertunjukan, alasan pemilihan bunyi atau lagu, dan hubungan musik dengan gerak tari. Metode interview, observasi, studi literatur, dan studi dokumen digunakanuntuk pengumpulan datanya. Hasil kesimpulan diketahui bahwa musik iringan drama tari tersebut terdiri atas bunyi Dijerido, bunyi aplikasi program DJ (monster dan drum), dan musik-musik daerah (musik Jawa, musik Melayu, musik Papua, dan musik Bali). Musik-musik tersebut dirangkai dalam struktur dramatik kerucut tunggal, digunakan untuk menciptakan atmofir musikal pertunjukan, dan sebagai pedoman penari memeragakan gerak-gerak tari. Hubungannya dengan gerak tari terbagi ke dalam tiga jenis, yaitu hubungan antara pola melodi dengan pola gerak, hubungan antar frase melodi dengan frase gerak, dan hubungan antar karakter melodi dengan karakter gerak.Accompaniment Music for The Journey of Panji Inukertapati Dance Drama for the Peace and Tolerance Mission. The writing article aimed to describing the accompany music for drama dance entitle Panji Inerktupati Journey in peace and tolerance mission. The performance described Inukertapati the journey and passed some regions in archipelago to looking for his lover, Dewi Sekartaji. The disccusion focus on dinamic performance structure, choosing sound and song reason, and its relationship to the movement. The result is the music consisted of Dijeridu instrument sound combined to electrical sounds and some Indonesian folksong (Javanese music, Malay, Papua, and Balinese music). The musics are arranged in single cone dinamic structure, are used to create performance musical atmosphere and as guidance dancers demonstrate movement; hovewer its relationship to movement are classified in three types: relationship of movement pattern with musical sound pattern; music phrase with movement phrase, and song character with movement character.Keywords: Panji journey; drama dance; musical identity","PeriodicalId":30706,"journal":{"name":"Resital Jurnal Seni Pertunjukan","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-04-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"89674985","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 2
Memahami Lelangan Beksan Banjaransari melalui Elemen Musikal Karawitan
Resital Jurnal Seni Pertunjukan Pub Date : 2019-04-09 DOI: 10.24821/resital.v20i1.3510
Hermien Kusmayati, Raharja Raharja
{"title":"Memahami Lelangan Beksan Banjaransari melalui Elemen Musikal Karawitan","authors":"Hermien Kusmayati, Raharja Raharja","doi":"10.24821/resital.v20i1.3510","DOIUrl":"https://doi.org/10.24821/resital.v20i1.3510","url":null,"abstract":"Karya tari klasik Pura Pakualaman Yogyakarta diciptakan dengan memasukkan unsur gerak, busana, alur cerita, dan musik pendukung yang sarat makna. Demikian pula dengan Lelangen Beksan Banjaransari yang digali dari Babad Segaluh. Permasalahan timbul pada upaya masyarakat untuk memahami pesan yang termuat dalam karya tari tersebut. Berpijak pada pengamatan yang dilakukan menunjukkan bukti, bahwa masyarakat belum memiliki pengetahuan yang cukup tentang karawitan tari. Tulisan ini mengungkap melalui aspek musikal dan non-musikal yang diperlukan untuk memahami tarian yang dimaksud. Cara tersebut, juga diharapkan dapat dipergunakan sebagai landasan untuk memahami tarian lainnya.Understanding Lelangan Beksan Banjaransari through Karawitan Musical Elements. Classical dance of Pakualaman palace of Yogyakarta was created by incorporating meaningful elements of motion, costume, storyline and music. Likewise with Lelangen Beksan Banjaransari excavated from Babad Segaluh. Problems arise in the community’s efforts to understand the message contained in the dance work. Based on observations shows evidence, that the community does not have enough knowledge about dance music. This paper reveals through the musical and non-musical aspects needed. This method is also expected to be used as a basis to understand other dances.Keywords: dance; Pakualaman; beksan Banjaransari; karawitan","PeriodicalId":30706,"journal":{"name":"Resital Jurnal Seni Pertunjukan","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-04-09","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"79569710","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
Rabab Pasisia sebagai Pertunjukan Seni Tutur di Kabupaten Pesisir Selatan
Resital Jurnal Seni Pertunjukan Pub Date : 2019-04-08 DOI: 10.24821/resital.v20i1.2588
Hartitom Hartitom
{"title":"Rabab Pasisia sebagai Pertunjukan Seni Tutur di Kabupaten Pesisir Selatan","authors":"Hartitom Hartitom","doi":"10.24821/resital.v20i1.2588","DOIUrl":"https://doi.org/10.24821/resital.v20i1.2588","url":null,"abstract":"Penelitian ini sampai pada kesimpulan bahwa keberlangsungan dan perubahan pada pertunjukan  Rabab Pesisir Selatan, terutama sekali di wilayah Lengayang telah meluas menjadi suatu bentuk seni multifungsi. Nyanyian Sikambang merupakan ungkapan bermakna komunal bagi masyarakat Pesisir Selatan, yang memiliki makna filosofi kehidupan dan pengertian lokal tertentu. Beberapa gaya seni populer ditemukan pula sebagai bagian yang terintegrasi dalam pertunjukan musik tradisi ini. Tujuannya adalah untuk tetap memiliki daya tarik di tengah masyarakat Sumatera Barat dan merupakan pula satu bentuk cara bertahan hidup bagi para seniman dan masyarakat pendukung kesenian Pesisir Selatan. Rabab Pasisia as a Tutur Art Show in The Pesisir Selatan District. The research has come-up with the conclusion that cotinuity and change in Pesisir Selatan rabab performance, particularly in sub-district of Lengayang has been expanded to a multifunctional arts. Sikambang song has become a means of communal expression in Pesisir Selatan, with its certain local meanings and philosophy of life. Some genre of popular-art has been found-out as integrated in the musical style, in order to maintain attractiveness amongst the West Sumatera community and survival for its musicians and its Pesisir Selatan supporting society.Keywords: rabab; pasisia; sikambang; tutur","PeriodicalId":30706,"journal":{"name":"Resital Jurnal Seni Pertunjukan","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-04-08","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"82325377","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
Interaksi Sosial Tradisi Bagurau Saluang Dendang Minangkabau di Sumatera Barat
Resital Jurnal Seni Pertunjukan Pub Date : 2019-04-07 DOI: 10.24821/resital.v20i1.3509
Rustim Rustim, Wisma Nugraha Ch.R., G. Simatupang
{"title":"Interaksi Sosial Tradisi Bagurau Saluang Dendang Minangkabau di Sumatera Barat","authors":"Rustim Rustim, Wisma Nugraha Ch.R., G. Simatupang","doi":"10.24821/resital.v20i1.3509","DOIUrl":"https://doi.org/10.24821/resital.v20i1.3509","url":null,"abstract":"Penelitian ini mengkaji tentang komunikasi pertunjukan tradisi bagurau saluang dendang di Minangkabau sebagai kontak sosio-kultural dan identitas kelompok pagurau. Bagurau merupakan pertunjukan seni tradisi saluang dendang yang melibatkan kelompok-kelompok pagurau untuk berinteraksi dalam pertunjukan. Pendekatan yang digunakan adalah komunikasi pertunjukan yang terbagi pada dua bentuk, yakni komunikasi sebagai proses dan komunikasi sebagai produksi makna. Data penelitian bersumber dari teks-teks pertunjukan berupa dendang, pantun-pantun, dan perilaku interaksi pagurau dalam pertunjukan dan keterhubungannya dengan realitas sosio-kultural masyarakat setempat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada tiga pola interaksi antara penyaji dan pagurau pertunjukan, yaitu satu arah (interaksi antara pendendang dengan satu kelompok pagaurau), dua arah (interaksi antara pendendang dengan antar dua kelompok pagurau) dan multi arah (interaksi pendendang dengan banyak kelompok pagurau). Interaksi dalam pertunjukan ini sebagai wadah kontak sosial pagurau untuk berintegrasi yang berfungsi sebagai penyangga kelangsungan pertunjukan dan perwujudan eksistensi kelompok antar komunita pagurau.Social Interaction of Bagurau Saluang Dendang Minangkabau Tradition in West Sumatra. This study examines the performance communication of bagurau saluang tradition of Minangkabau as a socio-cultural contact and the identity of pagurau groups. Bagurau is a performance of saluang dendang tradition which involves pagurau groups to interact during the show. Therefore, the study applies communication performances approach which is divided into two forms, namely communication as a process and communication as the production of meaning. The research data based on performance texts in form of dendang, pantun and pagurau interaction behavior in performance and its relation with the socio-cultural reality of the local community. The research finding shows three patterns of interaction between performer and the pagurau, namely: one-way interaction (between the pendendang with one group of pagaurau), two-ways interaction (between the pendendang with two groups of pagurau) and multi-ways interaction (between  pendendang with many groups of pagurau). Finally, the interaction in this performance is a medium of pagurau social contact to integrate that serves as a buffer of the continuity of the performance and the realization of group existence among pagurau communita.Keywords: interaction; bagurau; saluang dendang","PeriodicalId":30706,"journal":{"name":"Resital Jurnal Seni Pertunjukan","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-04-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"79649114","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
Strategi Menghafal Penjarian Tangga Nada dalam Mata Kuliah Instrumen Dasar I 在基本学科I中,记忆音阶短语的策略
Resital Jurnal Seni Pertunjukan Pub Date : 2019-04-07 DOI: 10.24821/resital.v20i1.3335
Oriana Tio Parahita Nainggolan
{"title":"Strategi Menghafal Penjarian Tangga Nada dalam Mata Kuliah Instrumen Dasar I","authors":"Oriana Tio Parahita Nainggolan","doi":"10.24821/resital.v20i1.3335","DOIUrl":"https://doi.org/10.24821/resital.v20i1.3335","url":null,"abstract":"Pembelajaran tangga nada merupakan materi dasar dan penting pada pembelajaran piano. Mempelajari tangga nada memberikan manfaat untuk meningkatkan kekuatan dan keterampilan jari dalam bermain piano. Untuk dapat memainkan tangga nada, hal yang harus dilakukan adalah menghafal penggunaan penjarian yang benar. Strategi pembelajaran yang digunakan dalam menghafal penjarian tangga nada adalah dengan mengelompokan penjarian. Pengelompokan penjarian adalah penggunaan penjarian yang sama pada beberapa tangga nada. Penelitian ini dilakukan untuk mengkaji penggunaan strategi pengelompokan penjarian dalam menghafal penjarian tangga nada pada mata kuliah Piano Dasar I. Penelitian ini dilakukan di Program Studi S-1 Pendidikan Musik, Fakultas Seni Pertunjukan, Institut Seni Indonesia Yogyakarta, semester genap tahun akademik 2017/2018. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi pengelompokan penjarian mempermudah mahasiswa dalam menghafal penjarian tangga nada pada materi Instrumen Dasar I. Scales Fingering Memorization Strategy in the Basic Instrument Course I. Scales play an important role as a fundamental basic to play piano. Studying scales will give students the opportunity not only developing hands coordination but also building the strength of hands and fingers. In doing the scales, the first thing to do is memorizing fingering on every scale, because every scale has their own fingering. The learning strategy to memorize fingering’s scales is by grouping the same fingering that is use for several scales. This research aims to study the use of grouping fingering towards students learning achievement in the subject of Instrumen Dasar I at Music Education Study Program, Performing Arts Faculty, Indonesia Institute of the Arts Yogyakarta, second semester of the academic year 2017/2018. As the result of this study, it can be concluded that grouping fingering help the students to memorize scale’s fingering in learning scales.Keywords: piano; fingering; basic instrument","PeriodicalId":30706,"journal":{"name":"Resital Jurnal Seni Pertunjukan","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-04-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"90201556","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 2
Sastra Lisan Nandung di Riau
Resital Jurnal Seni Pertunjukan Pub Date : 2019-01-27 DOI: 10.24821/resital.v18i2.2441
Rofiandri Suardi, S. Sunarto
{"title":"Sastra Lisan Nandung di Riau","authors":"Rofiandri Suardi, S. Sunarto","doi":"10.24821/resital.v18i2.2441","DOIUrl":"https://doi.org/10.24821/resital.v18i2.2441","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi bentuk pertunjukan sastra lisan Nandung dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. Nandung adalah sastra lisan yang digunakan untuk menidurkan anak, disampaikan dengan syair yang berbentuk pantun, dan dilantunkan dengan berirama atau bersenandung. Saat ini, Nandung telah berkembang menjadi sebuah seni pertunjukan. Data diperoleh dari pengamatan terhadap kesenian sastra lisan Nandung di Kota Rengat, Indragiri Hulu, Riau. Berdasarkan penelitian disimpulkan bahwa terdapat 7 sub bentuk pertunjukan dalam sastra lisan Nandung, yaitu penutur, musik pengiring, panggung, kostum, penonton, syair, serta bahasa yang digunakan. Sedangkan nilai yang terdapat dalam syairnya yaitu nilai religius, moral, dan pendidikan","PeriodicalId":30706,"journal":{"name":"Resital Jurnal Seni Pertunjukan","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-01-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"81237443","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
Karakteristik Bentuk Musik Melayu Di Kota Palembang Pada Lagu Melati Karangan 茉莉花歌中马来人音乐的特点
Resital Jurnal Seni Pertunjukan Pub Date : 2019-01-27 DOI: 10.24821/RESITAL.V18I2.1926
Awang Kautzar
{"title":"Karakteristik Bentuk Musik Melayu Di Kota Palembang Pada Lagu Melati Karangan","authors":"Awang Kautzar","doi":"10.24821/RESITAL.V18I2.1926","DOIUrl":"https://doi.org/10.24821/RESITAL.V18I2.1926","url":null,"abstract":"Artikel yang bertujuan membahas secara spesifik bagaimana bentuk lagu tradisi yang bernuansa Melayu. Tujuan tulisan ini untuk memberikan wawasan dan informasi tentang bentuk musik Melayu di Palembang. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan bentuk penelitian kualitatif. Pendekatan penelitian menggunakan pendekatan musikologi. Sumber data yang di dapat dalam penilitian adalah narasumber yaitu Misral dan Irsyad Elbana. Teknik pengumpulan data yang digunakan berupa pengumpulan data observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik menguji keabsahan data yang di gunakan triangulasi. Hasil penelitian ini yaitu pada melodi utama atau melodi pada vokal yang terdapat beberapa kali pengulangan, frase pertanyaan dan frase jawaban juga Karakteristik lirik dan makna pada lagu tradisional Melayu di Palembang. Salah satu lagu tradisional di Palembang yaitu lagu Melati Karangan, lagu ini merupakan tanda atau identitas Palembang yang selalu menghormati sosok seorang wanita, pertunjukan dengan musik Melayu pada lagu Melati Karangan biasanya disajikan dalam upacara adat pernikahan. Tatacara penghormatan kepada perempuan Melayu di Palembang yang merepresentasikan sopan santun dalam proses pernikahan, merupakan bagian dari identitas budaya Melayu di Kota Palembang.","PeriodicalId":30706,"journal":{"name":"Resital Jurnal Seni Pertunjukan","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-01-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"73537479","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 2
Pertunjukan Musik Teatrikal “IBU” Produksi Teater Koma 逗号戏剧“母亲”音乐表演
Resital Jurnal Seni Pertunjukan Pub Date : 2019-01-27 DOI: 10.24821/resital.v18i1.2443
A. S. Nalan
{"title":"Pertunjukan Musik Teatrikal “IBU” Produksi Teater Koma","authors":"A. S. Nalan","doi":"10.24821/resital.v18i1.2443","DOIUrl":"https://doi.org/10.24821/resital.v18i1.2443","url":null,"abstract":"Penelitian ini membahas musik teatrikal bergaya opera dari pertunjukan musik teatrikal Ibu produksi Teater Koma.  Teater Koma telah memilih berbagai komunikasi ekpresifnya, di antaranya lakon-lakon asing yang disadur, lakon-lakon Cina, lakon-lakon wayang kreatif, dan lakon-lakon realis ciptaan N. Riantiarno. Setiap produksi lakon-lakon tersebut selalu memakai musik teater yang disesuaikan dengan bentuk dan jenis lakonnya. Musik teater tersebut  dapat berupa ilustrasi dan atau pengiring penuh sepanjang pertunjukan berlangsung. Untuk membahas musik teater bergaya opera ini dipilih lakon IBU yang merupakan saduran dari lakon Mother Courage and Her Children karya dramawan Jerman terkenal Bertolt Brecht. Pembahasan meminjam  teori sociology of spactacles dari Guy Debord dan teori komunikasi paradigma naratif dari Walter Fisher, serta teori homofili dari Carley H. Dodd. Berdasarkan penelitian dapat  disimpulkan bahwa pertunjukan Lakon Ibu merupakan teater musikal bergaya opera yang menghadirkan musik teater bersifat kolektif dalam emosi manusia, terutama karakter tokoh. Kontekstualitasnya ketimpangan masyarakat pada masa peperangan, di mana kaum pemodal selalu berada di belakangnya. Lakon IBU juga memiliki dramatik naratif yang menarik bagi penonton, sehingga mampu menciptakan komunikasi yang berdimensi homofili.","PeriodicalId":30706,"journal":{"name":"Resital Jurnal Seni Pertunjukan","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-01-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"82742387","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
Balungan Ladrang Slamet Laras Slendro Pathet Manyura Ditinjau dari Konsep Mancapat
Resital Jurnal Seni Pertunjukan Pub Date : 2018-12-08 DOI: 10.24821/resital.v19i3.3512
Indah Ayu Fitria
{"title":"Balungan Ladrang Slamet Laras Slendro Pathet Manyura Ditinjau dari Konsep Mancapat","authors":"Indah Ayu Fitria","doi":"10.24821/resital.v19i3.3512","DOIUrl":"https://doi.org/10.24821/resital.v19i3.3512","url":null,"abstract":"Ladrang Slamet bagi masyarakat Jawa tradisonal rupa-rupanya telah dipandang sebagai gending doa keselamatan. Namun, menariknya di dalam Ladrang Slamet tidak dijumpai syair yang secara eksplisit merujuk pada hal-hal yang berkenaan dengan keselamatan. Bahkan syair yang digunakan adalah cakepan salisir, yang juga sering digunakan pada gending-gending yang lain. Merujuk pada permasalahan di atas, studi ini ingin menjawab pertanyaan tentang pemaknaan keselamatan dalam Ladrang Slamet yang diasumsikan terletak pada susunan nada-nadanya. Analisis struktural yang berpijak pada konsep Mancapat dengan pendekatan mitologi digunakan untuk menguraikan struktur balungan Ladrang Slamet laras slendro pathet manyura. Melalui analisis tersebut diperoleh kesimpulan bahwa struktur Ladrang Slamet merupakan manifestasi dari sistem relasi dewa-dewa, yakni Siwa-Kama-Brahma-Narada yang mana dalam hubungan relasinya menunjukkan kapasitas Siwa sebagai sumber kekuatan yang mengatur waktu dalam mencapai kesempurnaan.Balungan Ladrang Slamet of the Slendro Pathet Manyura Reviewed from the Mancapat Concept. Ladrang Slamet for traditional Javanese people seems to be as a genre of prayer for salvation. However, interestingly, in Ladrang Slamet there are no poems that explicitly refer to matters relating to salvation. Even the poetry used is cakepan salisir, which is also often used in other songs. The study wants to discuss the meaning of salvation in Ladrang Slamet, which is assumed found in the arrangement of the notes. The structural analysis which is based on the Mancapat concept with a mythological approach is used to describe the structure of balungan Ladrang Slamet, the harmony of slendro pathet manyura. Through this analysis, it was concluded that the structure of Ladrang Slamet is a manifestation of the system of relations of the gods, namely Shiva-Kama-Brahma-Narada which in the relationship shows Shiva’s capacity as a source of power that governs time in achieving perfection.Keywords: ladrang slamet; balungan; mancapat","PeriodicalId":30706,"journal":{"name":"Resital Jurnal Seni Pertunjukan","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-12-08","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"76791158","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
Bentuk dan Makna Gong Timor dalam Upacara Ritual Tfua Ton di Napan 东帝汶铜锣在南潘举行的Tfua吨仪式的形式和意义
Resital Jurnal Seni Pertunjukan Pub Date : 2018-12-05 DOI: 10.24821/resital.v19i3.3511
S. Sunarto, Agustinus Renaldus Afoan Elu
{"title":"Bentuk dan Makna Gong Timor dalam Upacara Ritual Tfua Ton di Napan","authors":"S. Sunarto, Agustinus Renaldus Afoan Elu","doi":"10.24821/resital.v19i3.3511","DOIUrl":"https://doi.org/10.24821/resital.v19i3.3511","url":null,"abstract":"Tujuan dari penelitian ini ialah untuk memahami tentang bentuk musik ritmik Gong Timor dalam upacara ritual Tfua Ton berdasarkan elemen-elemen irama yang terkandung didalamnya serta memahami lebih dalam tentang makna simbolik Gong Timor dalam upacara ritual Tfua Ton. Metode penelitian menggunakan kualitatif deskriptif dengan desain penelitian fenomenologi. Data penelitian dikumpulkan dengan menggunakan teknik observasi, wawancara dan studi dokumen. Teknik analisis data dilakukan melalui proses reduksi, penyajian dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa, bentuk musik Gong Timor terdiri dari beberapa elemen irama yaitu ketukan, aksen dan pola irama. Makna simbolik yang terkandung pada Gong Timor dalam upacara ritual Tfua Ton yaitu sebagai simbol komunikasi, keperkasaan, karakter dan identitas masyarakat Desa Napan. Simbol tersebut dimaknai dengan adanya perjuangan masyarakat dalam memperjuangkan kehidupan dan kebutuhan ekonomi masyarakat setempat. Dalam ritual tersebut Gong timor dimaknai sebagai penghubung antara masyarakat dengan para leluhur dan alam yang mendiami tempat tersebut. Gong Timor tersebut mamiliki makna simbolik yang hanya bisa dipahami oleh masyarakat setempat. Gong Timor dalam upacara ritual Tfua Ton telah menjadi satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. The Form and Meaning of Gong Timor on the Ritual Ceremony of Tfua Ton in Napan.This paper aims to understand the rhythmic musical form of Gong Timor in the Tfua Ton ritual based on the rhythm elements contained in it and to understand more deeply the symbolic meaning of Gong Timor in the Tfua Ton ritual. The research method uses descriptive qualitative research design with phenomenology. Research data were collected using observation, interview and document study techniques. The data analysis technique was done through the process of reduction, presentation, and concluding. The results of this study indicate that the Gong Timor music form consists of several elements of rhythm, namely beats, accents and rhythm patterns. The symbolic meaning contained in the Gong Timor in the Tfua Ton ritual ceremony is as a symbol of communication, strength, character, and identity of the people of Napan Village. The symbol is interpreted by the struggle of the community in fighting for lives and economic needs. In the ritual, Gong Timor is interpreted as a liaison among the community and the ancestors, and nature that inhabit the place. The Gong Timor has a symbolic meaning that can only be understood by the local community. Gong Timor in the Tfua Ton ritual ceremony has become an inseparable unit.Keywords: timor gong; tfua ton; symbolic meaning","PeriodicalId":30706,"journal":{"name":"Resital Jurnal Seni Pertunjukan","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-12-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"74175769","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 2
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
相关产品
×
本文献相关产品
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信