{"title":"Analisis Faktor–Faktor yang Menentukan Preferensi Generasi Z terhadap Shopeepay di Kota Bandung","authors":"Muhammad Wibi Afrizal, Ima Amaliah","doi":"10.29313/bcses.v4i1.12487","DOIUrl":"https://doi.org/10.29313/bcses.v4i1.12487","url":null,"abstract":"Abstract. The huge use of digital technology in Indonesia has had an impact on several trade sectorsonline ore-commerce. This can be seen from the existencefinancial technology (Fintech). It is the result of a combination of financial services and technology which ultimately changes conventional business models to modern ones and creates society prefer towards the progress of fintech. The aim of this research is to find out how to identify, analyze the dominant factors and determine Gen Z's preferences for Shopee pay in Bandung City. The method used in this research is descriptive quantitative. The data sources used in this research are primary and secondary data. The data collection technique is by distributing questionnaires to 100 respondents with a total of 30 statements. sampling techniques using techniquessnowball sampling The research results show that the factors that determine Gen Z's preference for Shopee Pay in Bandung City are environmental factors, psychology, payment methods. and the dominant factor that determines Gen Z's preference for Shopee pay in Bandung City, namely the payment method factor with the highest score of 332. The reason is that shopee pay is an e-wallet that provides many convenices and discounts in the form of discounts at the end of each year on the same date and month and vousher features in the from of free shipping and cashback when using shopee pay. \u0000Abstrak. Pemanfaatan teknologi digital di Indonesia yang sangat besar memberikan dampak bagi beberapa sektor perdagangan online atau e-commerce. Hal ini dapat dilihat dari adanya financial technology (Fintech). Merupakan hasil gabungan antara jasa keuangan dengan teknologi yang akhirnya mengubah model bisnis konvensional ke modern dan membuat masyarakat prefer terhadap kemajuan fintech.Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengidentifikasi factor-faktor yang menentukan preferensi Gen-Z Kota Bandung terhadap shopee pay serta Faktor dominan yang menentukan preferensi Gen-Z Kota Bandung terhadap shopeepay.Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kuantitatif deskriptif. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data primer dan sekunder. Teknik pengumpulan data yaitu dengan penyebaran kuesioner pada 100 responden Gen di Kota Bandung dengan jumlah butir pernyataan sebanyak 30. Teknik pengambilan sampel dengan menggunakan teknik snowball sampling dikarenakan populasi pengguna shopee pay belum diketahui. Hasil penelitian menunjukan bahwa faktor - faktor yang menentukan preferensi Gen Z terhadap shopee pay di Kota Bandung yaitu faktor lingkungan, pisikologi, metode pembayaran. Adapun faktor dominan yang menentukan preferensi Gen Z terhdap Shopee pay Kota Bandung adalah metode pembayaran dengan skor tertinggi sebesar 332 adapun alasannya Shopee Pay merupakan e - walet yang memberikan banyak kemudahan dan potongan harga berupa discount setiap akhir tahun yang tanggal dan bulannya sama dan fitur voucher berupa gratis ongkir dan cashback bila menggunakan","PeriodicalId":294720,"journal":{"name":"Bandung Conference Series: Economics Studies","volume":"38 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-02-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140447730","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Pengaruh Jumlah Penduduk, Indeks Pembangunan Manusia dan Upah Minimum Provinsi terhadap Kemiskinan Ekstrem di 34 Provinsi Indonesia Tahun 2021-2022","authors":"Diynna Rahmawati, Asnita Frida Sebayang","doi":"10.29313/bcses.v4i1.12233","DOIUrl":"https://doi.org/10.29313/bcses.v4i1.12233","url":null,"abstract":"Abstract. Extreme Poverty is a condition of the inability of the community to meet basic needs, namely food, clean water, proper sanitation, health, housing, education and access to information on income and social services. Someone is categorized as extreme poor if the cost of their daily needs is below the extreme poverty line. This study aims to determine the effect of Population, Human Development Index and Provincial Minimum Wage on Extreme Poverty in 34 Provinces of Indonesia. The analysis method used in this study is regression of panel data with a Random Effect Model (REM) approach. Cross-section effect results obtained, there are two provinces that have the highest effect value, namely West Java Province of 267.1881 and East Java Province of 193.0410. The results of the analysis obtained, it can be seen that the variable Number of Population has a positive and significant effect on the variable of Extreme Poverty in 34 Provinces of Indonesia, and the variables of the Human Development Index and Provincial Minimum Wage have a negative and significant effect on the variable of Extreme Poverty in 34 Provinces of Indonesia. \u0000Abstrak. Kemiskinan Ekstrem adalah kondisi ketidakmampuan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan dasar, yaitu makanan, air bersih, sanitasi layak, kesehatan, tempat tinggal, pendidikan dan akses informasi terhadap pendapatan dan layanan sosial. Seseorang dikategorikan miskin ekstrem jika biaya kebutuhan hidup sehari-harinya berada di bawah garis kemiskinan esktrem. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Jumlah Penduduk, Indeks Pembangunan Manusia dan Upah Minimum Provinsi terhadap Kemiskinan Ekstrem di 34 Provinsi Indonesia. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi data panel dengan pendekatan Random Effect Model (REM). Hasil Cross-section effect yang diperoleh, terdapat dua Provinsi yang memiliki nilai effect tertinggi yaitu Provinsi Jawa Barat sebesar 267.1881 dan Provinsi Jawa Timur sebesar 193.0410. Hasil analisis yang diperoleh, dapat diketahui bahwa variabel Jumlah Penduduk berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel Kemiskinan Ekstrem di 34 Provinsi Indonesia, serta variabel Indeks Pembangunan Manusia dan Upah Minimum Provinsi berpengaruh negatif dan signifikan terhadap variabel Kemiskinan Ekstrem di 34 Provinsi Indonesia.","PeriodicalId":294720,"journal":{"name":"Bandung Conference Series: Economics Studies","volume":"53 25","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-02-08","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140459830","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Dampak Program Revitalisasi Pasar Terhadap Kesejahteraan Para Pedagang di Pasar Sehat Soreang Kabupaten Bandung","authors":"Muhamad Naufal, D. Rahmi","doi":"10.29313/bcses.v4i1.12145","DOIUrl":"https://doi.org/10.29313/bcses.v4i1.12145","url":null,"abstract":"Abstract. The existence of the Bandung Regency soreang healthy market has an important role in the local economy. However, as time goes by, this market faces various challenges such as poor infrastructure conditions and a decline in consumer appeal. Therefore, the government's role is to issue a market revitalization program as an effort to improve the conditions and welfare of traders. This research aims to answer the question about the impact of the traditional market revitalization program on the welfare of traders at the Sorang Healthy Market, Bandung Regency. The method used is descriptive quantitative, the sampling technique uses Purposive Sampling technique, the data collection technique uses questionnaires, interviews and documentation. Based on the research results it was found that the revitalization program had an impact on some traders, seen in the indicators of consumer satisfaction and physical market facilities, while in the indicators income and number of visitors have not had an optimal impact on welfare. \u0000Abstrak. Keberadaan pasar sehat soreang Kabupaten Bandung memiliki peran penting dalam perekonomian lokal. Namun, seiring berjalannya waktu, pasar ini menghadapi berbagai tantangan seperti kondisi infrastruktur yang buruk hingga penurunan daya tarik konsumen. Oleh karena itu peran pemerintah adalah mengeluarkan program revitalisasi pasar sebagai upaya untuk meningkatkan kondisi dan kesejahteraan pedagang. Penelitian ini bertujuan untuk menjawab pertanyaan tentang bagaimana dampak program revitalisasi pasar tradisional terhadap kesejahteraan para pedagang di pasar sehat soreang Kabupaten Bandung. Metode yang digunakan adalah kuantitatif deskriptif, teknik pengambilan sampel menggunakan teknik Purposive Sampling, teknik dalam pengumpulan data menggunakan kuisioner, wawancara dan dokumentasi Berdasarkan hasil penelitian ditemukan bahwa program revitalisasi berdampak pada sebagian pedagang, dilihat pada indikator kepuasan konsumen dan fasilitas fisik pasar, sedangkan pada indikator pendapatan dan jumlah pengunjung belum berdampak optimal terhadap Kesejahteraan.","PeriodicalId":294720,"journal":{"name":"Bandung Conference Series: Economics Studies","volume":"53 23","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-02-08","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140459832","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Pengaruh Tingkat Kesehatan, Tingkat Pengangguran dan Upah Minimum Provinsi terhadap Tingkat Kemiskinan di Wilayah Timur Indonesia Tahun 2012-2022","authors":"Muhammad Hafiz Lazuardi","doi":"10.29313/bcses.v4i1.11731","DOIUrl":"https://doi.org/10.29313/bcses.v4i1.11731","url":null,"abstract":"Abstract. One of the main development problems in developing countries is poverty. The main causes of poverty include very low health levels, lack of quality human resources due to lack of education and low minimum wage. The large and dense population in Eastern Indonesia is a challenge for the government to make human resources that in the future can have a positive or negative impact. Based on this, this study aims to determine the effect of health levels, unemployment rates and provincial minimum wages on poverty rates in Eastern Indonesia in 2012-2022. This research data is secondary data sourced from the Central Statistics Agency (BPS). The method used is regression with a panel of data covering three provinces in Eastern Indonesia. Parameter estimation of the data panel model using Fixed Effect Model (FEM). The results of the study showed that the level of health and the provincial minimum wage has a negative and significant effect on the poverty rate in Eastern Indonesia in 2012-2022, while the unemployment rate has a positive and significant effect on the poverty rate in Eastern Indonesia in 2012-2022. \u0000Abstrak. Salah satu masalah pembangunan utama di negara berkembang yakni kemiskinan. Penyebab utama kemiskinan diantaranya tingkat kesehatan yang sangat rendah, kurangnya kualitas sumber daya manusia yang diakibatkan kurangnya pendidikan dan upah minimum yang rendah. Banyak dan padatnya jumlah penduduk di Wilayah Timur Indonesia menjadi tantangan pemerintah untuk menjadikan sumber daya manusia yang kedepannya dapat berdampak positif atau negatif. Berdasarkan hal ini maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh tingkat kesehatan, tingkat pengangguran dan upah minimum provinsi terhadap tingkat kemiskinan di Wilayah Timur Indonesia pada tahun 2012-2022. Data penelitian ini adalah data sekunder yang bersumber dari Badan Pusat Statistik (BPS). Metode yang digunakan adalah regresi dengan panel data meliputi tiga provinsi di Wilayah Timur Indonesia. Estimasi parameter model panel data menggunakan Fixed Effect Model (FEM). Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa tingkat kesehatan dan upah minimum provinsi berpengaruh negatif dan signifikan terhadap tingkat kemiskinan di Wilayah Timur Indonesia tahun 2012-2022, sedangkan tingkat pengangguran berpengaruh positif dan signifikan terhadap tingkat kemiskinan di Wilayah Timur Indonesia tahun 2012-2022.","PeriodicalId":294720,"journal":{"name":"Bandung Conference Series: Economics Studies","volume":"130 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-02-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140460659","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Analisis Minat UMKM Kota Bandung terhadap Model Penerimaan Teknologi E-Commerce","authors":"Fatma Yulyana Fasa Nasution, Ima Amaliah","doi":"10.29313/bcses.v4i1.11412","DOIUrl":"https://doi.org/10.29313/bcses.v4i1.11412","url":null,"abstract":"Abstract. UMKM are a pillar of the economy in Indonesia. In 2018, the number of UMKM in Indonesia reached 99.99% of all businesses in Indonesia and contributed 57.3% of the total Gross Domestic Product. This shows that UMKM are the drivers of the economy and make a significant contribution to the Indonesian economy. UMKM are also labor-intensive businesses, so they are able to absorb labor so that they greatly help the government to overcome the number of unemployment in Indonesia. The purpose of the study was to identify and analyze the factors that determine the interest of Bandung City UMKM in the e-commerce technology acceptance model.This research uses a quantitative approach with a field survey type. The data used are secondary data from the publication of the Central Bureau of Statistics and primary data obtained from questionnaires. The population in the study were all UMKM in Bandung City, totaling 4,077 units, while the sample was 98 people who were taken randomly. The data were analyzed using descriptive statistics.The results of the analysis show that the factors that determine the interest of UMKM in Bandung City in the e-commerce technology acceptance model are factors of interest, benefits, and convenience of e-commerce technology. The perceived ease of use factor is identified as the factor that most strongly determines the interest of UMKM in adopting e-commerce technology. This finding has important implications in promoting and expanding the acceptance of Ecommerce technology among UMKM in Bandung City. \u0000Abstrak. UMKM merupakan pilar perekonomian di Indonesia. Tahun 2018, jumlah UMKM di Indonesia mencapai 99,99% dari total seluruh bisnis yang ada di Indonesia dan memberikan sumbangan 57,3% dari total Pendapatan Domestik Bruto. Hal ini menunjukkan bahwa UMKM merupakan penggerak perekonomian Dan memberikan kontribusi signifikan dalam perekonomian Indonesia. UMKM juga merupakan usaha padat karya, sehingga mampu menyerap tenaga kerja dan sangat membantu pemerintah untuk mengatasi jumlah pengangguran di Indonesia. Tujuan dari penelitian untuk mengidentifikasi dan menganalisis factor-faktor yang menentukan minat UMKM Kota Bandung terhadap model penerimaan teknologi ecommerce. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis survey lapangan. Data yang digunakan adalah data sekunder dari publikasi Badan Pusat Statistik dan data primer yang diperoleh dari kuesioner Populasi dalam penelitian adalah seluruh UMKM yang ada di Kota Bandung yang berjumlah 4.077unit sedangkan sampelnya sebanyak 98 orang yang diambil secara random sampling. Pengukuran variabel menggunakan skala likert dan data dianalisis menggunakan statistik deskriptif. Hasil analisis menunjukkan bahwa factor yang menentukan minat UMKM Di Kota Bandung terhadap Model penerimaan teknologi e-commerce adalah factor ketertarikan, kemanfaatan dan kemudahan dari teknologi e-commerce. Faktor persepsi kemudahan penggunaan (perceived ease of use) teridentifikasi sebagai fa","PeriodicalId":294720,"journal":{"name":"Bandung Conference Series: Economics Studies","volume":"13 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-02-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140460789","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Pengaruh CAR, FDR dan BOPO terhadap NPF di BCA Syariah Periode 2013 - 2022","authors":"Yasni Gustini, Ima Amaliah","doi":"10.29313/bcses.v4i1.11554","DOIUrl":"https://doi.org/10.29313/bcses.v4i1.11554","url":null,"abstract":"Abstract. NPF (Non-Performing Financing) is a ratio of non-performing financing that shows the proportion of non-performing financing to total financing disbursed by Islamic banking. The aspects that cause non-performing financing can be factors from the bank, customers, and parties outside the bank. The aspects that come from the bank are Capital Adequacy Ratio (CAR), Financing to Deposit Ratio (FDR), and Operating Costs to Operating Income (BOPO). Based on this phenomenon, the problems in this study are formulated as follows: (1) Is there a relationship between CAR to NPF? (2) Is there a relationship between FDR to NPF? (3) Is there a relationship between BOPO to NPF. Researchers used a descriptive analysis technique method using a quantitative approach. The population selected in this study was BCA Syariah in 2013-2022. With the sampling technique, namely Purposive Sampling obtained from the annual report of BCA Syariah. The data collection techniques used in this research are documentation and literature study. The data analysis technique used in this research is the Rank Spearman correlation analysis technique. The results of this study are: There is a positive relationship between CAR and BOPO to NPF with non-performing financing which is in the strong/high category and between FDR to NPF with non-performing financing which is in the low category. \u0000Abstrak. NPF (Non-Performing Financing) merupakan rasio pembiayaan bermasalah yang menunjukkan proporsi pembiayaan bermasalah terhadap total pembiayaan yang disalurkan oleh perbankan syariah. Aspek-aspek yang menyebabkan terjadinya pembiayaan bermasalah bisa faktor dari bank, nasabah, dan pihak diluar bank. Adapun aspek yang berasal dari bank adalah Capital Adequacy Ratio (CAR), Financing to Deposit Ratio (FDR), dan Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO). Berdasarkan fenomena tersebut, maka permasalahan dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut: (1) Apakah terdapat hubungan antara CAR terhadap NPF? (2) Apakah terdapat hubungan antara FDR terhadap NPF? (3) Apakah terdapat hubungan antara BOPO terhadap NPF?. Peneliti menggunakan metode teknik analisis deskriptif dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Populasi yang dipilih dalam penelitian ini adalah BCA Syariah tahun 2013-2022. Dengan teknik pengambilan sampel yaitu Purposive Sampling diperoleh dari laporan tahunan BCA Syariah. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dokumentasi dan studi pustaka. Adapun teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknis analisis korelasi Rank Spearman. Hasil dari penelitian ini adalah: Terdapat hubungan positif antara CAR dan BOPO terhadap NPF dengan pembiayaan bermasalah yang termasuk kategori kuat/tinggi dan antara FDR terhadap NPF dengan pembiayaan bermasalah yang termasuk kategori rendah.","PeriodicalId":294720,"journal":{"name":"Bandung Conference Series: Economics Studies","volume":"44 ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-02-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140461077","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Pengaruh Inflasi Human Capital Pengeluaran Konsumsi dan Teknologi terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Provinsi Jawa Barat Tahun 2008 - 2022","authors":"Muhammad Rifqi Sadulloh, Dewi Rahmi","doi":"10.29313/bcses.v4i1.11335","DOIUrl":"https://doi.org/10.29313/bcses.v4i1.11335","url":null,"abstract":"Abstract. Economic growth is a process of improving and increasing total production and giving consumers more choices and helping to improve the quality of life through freedom of choice. In this research, there are four independent variables which are considered to have an influence on the rate of economic growth in West Java Province. The four variables are Inflation, Human Resources, Consumption Expenditures, and Technology. The method used in this research is a quantitative regression method. The data used is secondary data obtained from BPS. The data analysis method uses Ordinary Least Square. The results of this research are, Inflation, consumption expenditure, and technology are significant to the rate of economic growth in West Java in 2008-2022, while human capital does not have a significant effect on the rate of economic growth in West Java in 2008-2022. \u0000Abstrak. Pertumbuhan ekonomi merupakan suatu proses perbaikan dan peningkatan total produksi dan memberi konsumen lebih banyak pilihan serta membantu dalam meningkatkan kualitas hidup melalui kebebasan memilih. Pada penelitian ini terdapat empat variabel independen yang dianggap memberikan pengaruh terhadap laju pertumbuhan ekonomi di Provinsi Jawa Barat. Empat variabel tersebut adalah Inflasi, Human Capital, Pengeluaran konsumsi, dan Teknologi Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif regresi. Data yang digunakan adalah data sekunder, yang diperoleh dari BPS. Metode analisis data menggunakan Ordinary Least Square. Hasil penelitian ini yaitu, Inflasi, pengeluaran konsumsi, dan teknologi signifikan terhadap tingkat laju pertumbuhan ekonomi di Jawa Barat pada tahun 2008-2022, sedangkan human capital tidak berpengaruh signifikan terhadap laju pertumbuhan ekonomi di Jawa Barat tahun 2008-2022.","PeriodicalId":294720,"journal":{"name":"Bandung Conference Series: Economics Studies","volume":"137 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-02-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140460630","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Analisis Penggunaan Sibakul Jogja dalam Upaya Penguatan UMKM Melalui Pendekatan Technology Acceptance Model (TAM)","authors":"Erta Apriliana, Asnita Frida Sebayang","doi":"10.29313/bcses.v4i1.11585","DOIUrl":"https://doi.org/10.29313/bcses.v4i1.11585","url":null,"abstract":"Abstract. Sibakul Jogja is a digital transformation innovation that focuses on assistance and training for cooperatives and SMEs in utilizing digital technology for business development. In the era of digitalization, MSMEs must make the best use of digital technology in running their business. Sibakul Jogja has many benefits, such as expanding markets and developing businesses more quickly. During the three years of using Sibakul Jogja, no one has analyzed and evaluated the Sibakul Jogja platform for strengthening MSMEs. Based on this phenomenon, the focus of the problem formulation that will be studied and answered in detail in this research is how to accept the use of Sibakul Jogja for the development of MSMEs. Researchers use a quantitative descriptive research type using an approach Technology Acceptance Model (TAM). The population selected in this study were MSMEs registered in Sibakul Jogja, totaling 408 respondents. The sampling technique was using the Slovin formula calculation a total research sample of 80 students. The data collection technique used in this research is a questionnaire. The data analysis technique is descriptive statistical analysis. The results of this research are: (1) The perception of convenience variable, the perception of usefulness variable, and the interest in using variable have very good acceptance. The attitude to use variable and the actual use variable have good acceptance. (2) The perceived usefulness variable received the highest because Sibakul Jogja has many benefits that can be obtained by MSMEs DIY. \u0000Abstrak. Sibakul Jogja merupakan inovasi transformasi digital yang berfokus kepada pendampingan dan pelatihan bagi koperasi dan UKM dalam memanfaatkan teknologi digital untuk pengembangan usahanya. Di era digitalisasi, pelaku UMKM harus memanfaatkan teknologi digital sebaik mungkin dalam menjalankan bisnisnya. Sibakul Jogja memiliki banyak manfaat seperti memperluas pasar dan mengembangkan usaha dengan lebih cepat. Selama tiga tahun penggunaan Sibakul Jogja belum ada yang menganalisis dan mengevaluasi platform Sibakul Jogja untuk penguatan UMKM. Berdasarkan fenomena tersebut, maka yang menjadi fokus rumusan masalah yang akan dikaji dan dijawab dengan rinci dalam penelitian ini mengenai bagaimana penerimaan penggunaan Sibakul jogja untuk pengembangan UMKM. Peneliti menggunakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif dengan menggunakan pendekatan Technology Acceptance Model (TAM). Populasi yang dipilih dalam penelitian ini adalah pelaku UMKM yang terdaftar Sibakul Jogja sebanyak 408 responden. Teknik pengambilan sampel yaitu menggunakan perhitungan rumus slovin sehingga sampel penelitian sebanyak 80 siswa. Teknik pengumpulan data adalah kuesioner. Adapun teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu analisis statistik deskriptif. Hasil dari penelitian ini adalah: (1) Variabel persepsi kemudahan, variabel persepsi kemanfaatan, dan variabel minat menggunakan memiliki penerimaan yang sangat","PeriodicalId":294720,"journal":{"name":"Bandung Conference Series: Economics Studies","volume":"30 ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-02-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140461103","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Pengaruh Upah Minimum Provinsi, Pertumbuhan Ekonomi, Dan Indeks Pembangunan Manusia Terhadap Tingkat Pengangguran Di Provinsi Banten Tahun 2008-2022","authors":"Taufik Asri, Ria Haryatiningsih","doi":"10.29313/bcses.v4i1.11868","DOIUrl":"https://doi.org/10.29313/bcses.v4i1.11868","url":null,"abstract":"Abstract. The island of Java has the highest open unemployment rate in Indonesia due to its dense population and being the center of government, education center and industrial center, so competition in finding work is very tight. The province that has made a large contribution to the open unemployment rate for twelve consecutive years in Indonesia is Banten Province. This research was written to analyze how much influence the minimum wage, economic growth and human development index have in Banten Province in 2008-2022. The type of research carried out was quantitative descriptive, the data collection technique used in this research was documentation study, the data used in this research used secondary data, and the analysis model used in this research was multiple linear regression with the eviews12 program. The results of the research show that the provincial minimum wage partially has a significant effect on the unemployment rate in Banten Province with a prob value of 0.0036 < 0.05 and a coefficient of – 7.788013. Partial economic growth has a significant effect on the unemployment rate in Banten Province with a probability value of 0.0399 < 0.05 and a coefficient of – 0.403049. The partial human development index does not have a significant effect on the unemployment rate in Banten Province with a probability figure of 0.39 > 0.05. Then the provincial minimum wage, economic growth and human development index simultaneously have a significant effect on the unemployment rate in Banten Province with a prob value of (0.000699) < 0.05. \u0000Abstrak. Pulau Jawa memiliki tingkat pengangguran terbuka tertinggi di Indonesia yang disebabkan oleh jumlah penduduk yang padat serta menjadi pusat pemerintahan, pusat pendidikan, dan pusat industri, sehingga kompetisi dalam mencari pekerjaan sangat ketat. Provinsi yang memberikan kontribusi besar dalam tingkat pengangguran terbuka selama dua belas tahun berturut-turut di Indonesia yaitu Provinsi Banten. Penelitian ini ditulis untuk menganalisis seberapa besar pengaruh upah minimum, pertumbuhan ekonomi, dan indeks pembangunan manusia di Provinsi Banten tahun 2008-2022. Jenis penelitian yang dilakukan adalah deskriptif kuantitatif, teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah studi dokumentasi, data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan data sekunder, dan model analaisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi linier berganda dengan program eviews12. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa upah minimum provinsi secara parsial berpengaruh signifikan terhadap tingkat pengangguran di Provinsi Banten dengan nilai prob 0.0036 < 0,05 dan koefisien sebesar – 7.788013. Pertumbuhan ekonomi secara parsial berpengaruh signifikan terhadap tingkat pengangguran di Provinsi Banten dengan nilai prob 0.0399 < 0,05 dan koefisien sebesar – 0.403049. Indeks pembangunan manusia secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap tingkat pengangguran di Provinsi Banten dengan angka prob 0.","PeriodicalId":294720,"journal":{"name":"Bandung Conference Series: Economics Studies","volume":"237 ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-02-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140460488","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Faktor–Faktor yang Mempengaruhi Pendapatan UMKM Coffee Shop di Kecamatan Pangkalan Kerinci, Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau","authors":"Adi kurniawan, Meidy Haviz","doi":"10.29313/bcses.v4i1.11700","DOIUrl":"https://doi.org/10.29313/bcses.v4i1.11700","url":null,"abstract":"Abstract. Coffee shops, which are one part of MSMEs that experience an increasing trend in Indonesia and have contributed to providing many job opportunities and increasing state income, are one of the efforts in poverty alleviation in Indonesia for the development of the MSME sector. And in an effort to develop coffee shops that have increased in trend, there is an uneven problem of representation between fellow coffee shop MSME business actors due to competitive competition in businesses that are experiencing an increase in this trend which makes coffee shop business actors in Pangkalan Kerinci compete to increase income so that it is necessary to examine the factors that influence it. To measure how much influence each independent variable has on the dependent variable (income) of this study, the researchers used the multiple linear regression method, while the software used was E-views 10. The population used is 22 coffee shops in Pangkalan Kerinci, Pelalawan Regency, Riau Province. Then, the variables used in this study are dependent variables, namely income and independent variables, namely capital, labor, sales volume, business location. The results showed that the independent variables (capital, labor, sales volume, business location) had an effect simultaneously (F test) on the dependent variable (income) with an f-statistic probability of 0.000 at an alpha of 5%. And partially (t test), variable X1 (capital), X2 (labor), D1 (business location) has a significant effect on Y (income), while variable X3 (sales volume) has no effect on Y (income). \u0000Abstrak. coffee shop yang merupakan salah satu bagian dari UMKM yang mengalami peningkatan tren di Indonesia dan memiliki kontribusi dalam menyediakan banyak kesempatan kerja dan menambah pendapatan negara yang merupakan salah satu upaya dalam pengentasan kemiskinan di Indonesia atas pengembangan terhadap sektor UMKM. Dan dalam upaya pengembangan coffee shop yang mengalami peningkatan tren tersebut terdapat permasalahan pendpatan yang tidak merata antar sesama pelaku usaha UMKM coffee shop dikarnakan adanya persaingan yang kompetitif dalam usaha yang sedang mengalami peningkatan tren ini yang membuat para pelaku usaha coffee shop di Pangkalan Kerinci berkompetisi untuk meningkatkan pendapatan sehingga perlu diteliti faktor yang mempengaruhinya. Untuk mengukur seberapa besar pengaruh dari masing – masing variabel independen terhadap variabel dependen (pendapatan) penelitian ini, maka peneliti menggunakan metode regresi linear berganda, sementara software yang digunakan adalah E-views 10. Populasi yang digunakan adalah 22 coffee shop yang ada di Pangkalan Kerinci, Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau. Kemudian, variabel yang digunakan pada penelitian ini ada variabel dependen yaitu pendapatan dan variabel independent yaitu modal, tenaga kerja, volume penjualan, lokasi usaha. Hasil penelitian menunjukkan variabel independen (modal, tenaga kerja, volume penjualan, lokasi usaha) berpengaruh secara serem","PeriodicalId":294720,"journal":{"name":"Bandung Conference Series: Economics Studies","volume":"144 ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-02-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140460572","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}