{"title":"Pemberian Expected Approach Time (EAT) pada Pesawat Arrival Berdasarkan Average Time Interval (ATI) di Bandara Sultan Thaha Jambi","authors":"Ahmad Bahrawi","doi":"10.46509/ajtk.v4i1.176","DOIUrl":"https://doi.org/10.46509/ajtk.v4i1.176","url":null,"abstract":"Bandar Udara Sultan Thaha approach clearance yang diberikan untuk pesawat arrival belum memuat informasi berupa Expected Approach Time (EAT) yang merupakan perkiraan waktu yang diberikan oleh Air Traffic Controller (ATC) kepada pesawat arrival yang mengalami delay untuk meninggalkan holding fix yang kemudian melanjutkan approach untuk landing. Kondisi tersebut menyebabkan kurang efisiennya manoeuver pesawat karena pilot belum mengetahui perkiraan waktu untuk melakukan approach. Pemberian Expected Approach Time (EAT) terhadap pesawat arrival dapat mempengaruhi kelancaran dan keamanan lalu lintas penerbangan. Dalam keadaan tertentu terjadi communication failure terhadap pesawat arrival, maka seorang pilot akan mengikuti instruksi EAT yang terakhir diberikan. Seperti yang kita ketahui, kejadian-kejadian communication faiure tidak ada yang dapat mengetahui kapan akan terjadi dan hal tersebut tidak dapat dihindari. Seorang Controller hanya dapat mengurangi resiko konflik dari terjadinya hal tersebut dengan memberikan pelayanan lalu lintas penerbangan dengan cara memberikan EAT pada saat pesawat tersebut melakukan first contact. Jika diberikan EAT, pilot mendapatkan kepastian sehingga tidak lagi menanyakan posisi traffic yang ada di depanny. Pilot juga dapat mengatur kecepatan pesawat sehingga mengurangi holding jika memang diharuskan untuk holding. Oleh karena itu, pemberian EAT terhadap pesawat arrival mempengaruhi kelancaran dan keamanan lalu lintas penerbangan.","PeriodicalId":282183,"journal":{"name":"AIRMAN: Jurnal Teknik dan Keselamatan Transportasi","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-06-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129987216","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
R. Kurniawan, Lilies Esthi Riyanti, Djoko Herwanto
{"title":"Penghitungan Waktu Standard Pelaksanaan Inspeksi Phase 1 Pesawat Beechcraft King Air B 200 di Balai Besar Kalibrasi Fasilitas Penerbangan","authors":"R. Kurniawan, Lilies Esthi Riyanti, Djoko Herwanto","doi":"10.46509/ajtk.v4i1.171","DOIUrl":"https://doi.org/10.46509/ajtk.v4i1.171","url":null,"abstract":"Penelitian dilakukan di hanggar C Balai Besar Kalibrasi Fasilitas Penerbangan dengan objek penelitian pada inspeksi phase 1 pesawat King Air B 200 series. Observasi menggunakan metode stopwatch time study dengan instrument Westinghouse rating dan penambahan faktor-faktor allowance. Berdasarkan penelitian yang dilakukan, maka didapatkan data rata-rata yang paling tinggi nilai rata-ratanya adalah pada section outboard wing dengan waktu rata-rata 1057,5 menit dan waktu rata-rata paling rendah adalah section operational check dengan waktu rata-rata 30 menit. Setelah memproses data waktu rata-rata dari hasil observasi menggunakan metode Westinghouse rating didapat waktu normal pada setiap section pengerjaannya. Dengan memperhatikan faktor penyesuaian (p) dari metode Westinghouse maka didapat waktu normal paling tinggi pada section outboard wing dengan waktu 1194,97 menit dan waktu paling rendah pada section operational check dengan waktu 33,9 menit.Setelah melakukan observasi di hanggar C Balai Besar Kalibrasi Fasilitas Penerbangan (BBKFP) pada pengerjaan inspeksi phase 1 pesawat King Air B200 diperoleh allowance pada setiap section pengerjaan task card inspeksi phase 1. Dengan nilai allowance terbesar adalah pada engine cowling area dan cabin section sebesar 40,50%. Sedangkan untuk nilai allowance terkecil adalah pada section rear fuselage and empennage sebesar 22,50%..Dari waktu normal setiap section pengerjaan inspeksi phase 1 dan penambahan faktor penyesuaian (p) dan allowance maka diperoleh waktu standard pada setiap section pengerjaan inspeksi phase 1. Dengan menjumlahkan waktu standard dari setiap section maka diperoleh total waktu standard dari inspeksi phase 1sebesar 6208,661 menit atau 103, 5 jam.","PeriodicalId":282183,"journal":{"name":"AIRMAN: Jurnal Teknik dan Keselamatan Transportasi","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-06-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130529653","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Implementasi Teknologi Pembelajaran di Perguruan Tinggi Vokasi Indonesia","authors":"Maya Masita, Ahmad Rossydi","doi":"10.46509/ajtk.v4i1.172","DOIUrl":"https://doi.org/10.46509/ajtk.v4i1.172","url":null,"abstract":"Perkembangan teknologi, khususnya dibidang pembelajaran menjadi issue yang dibahas beberapa tahun terakhir. Manfaat utama dari penggunaan teknologi dalam pembelajaran antara lain, meningkatkan minat dan partisipasi siswa untuk mengikuti proses pembelajaran. Teknologi pembelajaran adalah perangkat yang digunakan demi mencapai tujuan pembelajaran. Penelitian ini adalah penelitian studi kasus, mengeksplorasi pengajaran bahasa Inggris menggunakan teknologi pembelajaran berupa YouTube, Plickers, dan Zoom Meeting di Perguruan Tinggi Vokasi Indonesia. Ada 1 instruktur dan 16 taruna yang terlibat dalam penelitian ini. Data diambil menggunakan teknik purposive sampling, dimana subjek dari penelitian ini adalah instruktur dan taruna yang menggunakan aplikasi pembelajaran dikelas. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara dan observasi dan dianalisis menggunakan interactive model analyis. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) penggunaan teknologi pembelajaran membuat taruna lebih aktif, 2) taruna belum terbiasa dengan aplikasi pembelajaran, 3) koneksi internet terkadang kurang bagus, sehingga instruktur harus menyiapkan kegiatan lain. Pemilihan aplikasi pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan taruna membuat kegiatan belajar mengajar lebih bervariasi.","PeriodicalId":282183,"journal":{"name":"AIRMAN: Jurnal Teknik dan Keselamatan Transportasi","volume":"104 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-06-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122451145","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Persepsi Pegawai Terhadap Work from Home di Politeknik Penerbangan Makassar","authors":"Bernadetta Wiwik Wahyuningsih","doi":"10.46509/ajtk.v4i1.173","DOIUrl":"https://doi.org/10.46509/ajtk.v4i1.173","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mendeskripsikan persepsi Pegawai terhadap work from home dalam pandemi COVID-19. Populasi penelitian ini adalah Pegawai yang bekerja pada Politeknik Penerbangan Makassar. Sampel penelitian ini adalah Aparatur Sipil Negara pada Politeknik Penerbangan Makassar. Data diperoleh dengan melalukan survey terhadap 91 responden. Penelitian ini mengindikasikan bahwa ASN Politeknik Penerbangan Makassar siap, merasa nyaman dan produktif selama melaksanakan WFH demi memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Setelah pandemic berakhir ASN Politeknik Penerbangan Makassar berharap dapat melakukan aktifitas dikantor kembali dikarenakan terdapat beberapa ASN yang tidak melaksanakan WFH dikarenakan pekerjaan mereka tidak dapat dilaksanakan dari rumah. Jaringan internet menjadi hambatan terbesar dalam melaksanakan WFH dikarenakan selama WFH semua pekerjaan tergantung dengan jaringan internet seperti berkoordinasi, kegiatan belajar mengajar secara daring, rapat-rapat internal maupun dengan pihak eksternal.","PeriodicalId":282183,"journal":{"name":"AIRMAN: Jurnal Teknik dan Keselamatan Transportasi","volume":"70 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-06-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128976680","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Rancangan Robotik Marshaller dalam Pemanduan Parkir Pesawat sebagai Media Pembelajaran di Politeknik Penerbangan Makassar","authors":"Fatmawati Sabur, Elsaday Mantako","doi":"10.46509/ajtk.v4i1.170","DOIUrl":"https://doi.org/10.46509/ajtk.v4i1.170","url":null,"abstract":"Tingginya pergerakan pesawat di movement area pada beberapa bandar udara, dibutuhkan koordinasi yang baik antar petugas operasional ATC (A ir Traffic Controller) dan AMC {Aircraft Movement Control). Pesawat yang telah melewati taxi area, akan dituntun oleh marshaller untuk parkir di appron berdasarkan posisi parking stand yang telah ditetapkan oleh AMC, sehingga penataan parkir pesawat lebih tertata dan sesuai dengan peraturan yang berlaku (2015 KP 39 Standar Teknis dan Operasi PKSP Bagian 139 Volume I Bandar Udara). Sumber daya yang ahli sangat dibutuhkan agar bisa mengftandling pesawat yang berada di Appron agar aktivitas pergerakan menjadi efektif dan efisien. Tujuan perancangan ini adalah menghasilkan rancangan Robotik marshaller dalam pemanduan parkir pesawat sebagai media pembelajaran. Sehingga menghasilkan media pembelajaran yang inovatif dan kreatif agar dapat menumbuhkan semangat belajar dan memperkuat daya ingat peserta diklat Marshalling di ATKP Makassar. Perancangan mekanik robot menggunakan motor servo sebagai aktuator gerak robot yang dapat bergerak secara otomatis sesuai dengan penginputan bahasa program dalam mikrokontroler (arduino mega 2560) serta komunikasi data via bluetooth dengan pesawat {line follower), gerakan yang dihasilkan sesuai dengan Annex 2 {rule of the air) tentang Marshalling Signals. Hasil rancangan ini memberikan prespektif yang lebih mudah dipahami oleh peserta diklat dibandingkan sekedar materi yang dipaparkan di papan tulis atau powerpoint. Selain itu prospektif simulasi ini bisa dilihat dari berbagai sisi dimana posisi pesawat udara, marshaller dan marka yang ada pada Bandar udara secara sekaligus. Maka dengan rancangan ini ATKP Makassar bisa meningkatkan mutu dan kualitas sumber daya manusia para peserta diklat marshalling","PeriodicalId":282183,"journal":{"name":"AIRMAN: Jurnal Teknik dan Keselamatan Transportasi","volume":"43 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-06-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128072374","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Design Trainer Analysis Spectrum Analyzer Based on Raspberry Python and Register Transfer Level - Software Defined Radio","authors":"F. Sabur, Ucok Sinaga","doi":"10.46509/ajtkt.v3i2.69","DOIUrl":"https://doi.org/10.46509/ajtkt.v3i2.69","url":null,"abstract":"communication network. However, the high purchase price of a Spectrum Analyzer means that not everyone can afford it. One solution to overcome this problem is to make a piece of hardware capable of performing the same performance as a Spectrum Analyzer but at a relatively cheaper price. Prototype Spectrum Analyzer to be implemented is a device capable of displaying the spectrum of a signal in a certain frequency range. This engineering was carried out from July to October 2020 at the Makassar Aviation Polytechnic Campus and testing tools with a comparison tool was carried out at Otban Region V Makassar. The technique or method used in data collection is the library method by collecting some written data from books, literature, and tutorials on the internet, as reference material and then analyzing solutions that can be taken in solving problems. From the results of tests carried out by using RTL-SDR on the Single Board Computer (SBC), Raspberry pi can display the frequency spectrum whether it is done singly or applied to the network so that it can be used as a learning medium for wireless technology practice or other materials that measure frequency From sergi, the performance of the trainer spectrum analyzer with the use of raspberry pi as a device for processing radio / wireless signals is quite good at utilization with CLI mode (command line interface) but is relatively slow when used on the desktop as a portable spectrum analyzer that can be used as a learning medium","PeriodicalId":282183,"journal":{"name":"AIRMAN: Jurnal Teknik dan Keselamatan Transportasi","volume":"26 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-02-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116779422","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Penerapan Safety Management System AMTO 147D-13 Program Studi Teknologi Pemeliharaan Pesawat Udara Politeknik Penerbangan Makassar","authors":"Adhitya Octavianie","doi":"10.46509/ajtkt.v3i2.73","DOIUrl":"https://doi.org/10.46509/ajtkt.v3i2.73","url":null,"abstract":"Keselamatan penerbangan merupakan hal mutlak yang diinginkan oleh seluruh stakeholder pada indsutri penerbangan. Keselamatan penerbangan menjadi hal yang sangat serius yang secara terus-menerus diupayakan keterwujudannya. Kecelakaan penerbangan dapat terjadi karena berbagai macam faktor. Faktor alam, faktor manusia maupun faktor kegagalan sistem dapat menjadi faktor langsung maupun tidak langsung terhadap terjadinya kecelakaan penerbangan. Pembentukan budaya keselamatan (safety culture) dan kepedulian keselamatan (safety awareness) terhadap penerbangan pada organisasi akan dapat memberikan kontribusi positif pada terciptanya keselamatan penerbangan. Dan hal tersebut tidak terlepas dari keberhasilan penerapan Safety Management System pada organisasi ataupun entitas yang terkait dengan industri penerbangan. Maksud dan tujuan dari penelitian ini adalah untuk dapat mengetahui sejauh mana Safety Management System telah diterapkan pada AMTO 147 D-13 Prodi TPPU Politeknik Penerbangan Makassar serta untuk dapat mengidentifikasi faktor-faktor atau kendala yang dapat menghambat upaya penerapannya. Penelitian ini dilakukan dengan metode deskriptif kualitatif melalui wawancara dengan SMS Manager dan key person SMS, pengisian kuesioner oleh personel AMTO, observasi dan juga dokumentasi. Dengan menggunakan Gap analisis, dilakukan pembandingan terhadap indikator-indikator capaian keberhasilan SMS pada kondisi aktual dan ideal. Berdasarkan hasil penyajian data diketahui bahwa terjadi kegagalan yang cukup signifikan terhadap indikator-indikator capaian SMS yang tertera pada manual SMS AMTO 147 D-13 Prodi TPPU Politeknik Penerbangan Makassar. Pemahaman dan kepedulian pada tingkat yang berbeda-beda terkait dengan penerapan SMS pada organisasi di level manajemen hingga pelaksana merupakan kontribusi terbesar dari belum maksimalnya SMS dapat diterapkan. \u0000 \u0000Kata kunci: Safety Management System, GAP Analisis, SMS Manager, Key person SMS","PeriodicalId":282183,"journal":{"name":"AIRMAN: Jurnal Teknik dan Keselamatan Transportasi","volume":"107 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-02-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123789759","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Bayu purbo Wartoyo, Gatot Kuswara, M. R. Syaritno, Ucok Sinaga
{"title":"Rancang Bangun Remote-Control Monitoring System (RCMS) pada peralatan Navigasi Udara NDB di Makassar Air Traffic Service Center berbasis Internet of Thing (IoT)","authors":"Bayu purbo Wartoyo, Gatot Kuswara, M. R. Syaritno, Ucok Sinaga","doi":"10.46509/AJTKT.V3I2.77","DOIUrl":"https://doi.org/10.46509/AJTKT.V3I2.77","url":null,"abstract":"Bayu Purbo W, Gatot Kuswara, M Roby Syaritno, Ucok “Rancang Bangun Remote Control Monitoring System (RCMS) pada peralatan Navigasi Udara NDB di Cluster Cabang Makassar (MATSC) Berbasis Internet of Thing (IoT)”. Manfaat RCMS diantaranya yaitu ; Dapat membantu teknisi pelaksana pemeliharaan dalam pelaksanaan tugas pemeliharaan level pada tertentu, Sebagai wujud sinergi dan kolaborasi dunia industri penerbangan dengan pendidikan vokasi, Dengan adanya RCMS ini maka akan diperoleh data yang lebih baik bagi penelitian lebih lanjut. \u0000 Tujuaan perancangan ini yaitu ; Merancang sebuah Remote Control and Monitoring System (RCMS) untuk NDB Hanjin KMW 250 RB, Mengimplementasikan keilmuan dan teknologi sebagai wujud Kolaborasi dunia pendidikan dengan industri penerbangan, Menyediakan data pemeliharaan peralatan untuk keperluan maintenance management. Dan di control langsung di ruang teknisi untuk mempermudah memonitoring Peralatan Navigasi NDB. Metode perancangan ini berbasis Internet Of Thing (IOT) \u0000 Hasil rancangan ini mampu memberikan tampilan mengenai parameter pada peralatan Navigasi Udara (NDB) di Cabang Makassar (MATSC)","PeriodicalId":282183,"journal":{"name":"AIRMAN: Jurnal Teknik dan Keselamatan Transportasi","volume":"5 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126151517","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Pengembangan Radio Komunikasi VHF A/G Type Icom-A210","authors":"Djunaedi Djunaedi, Rusman, Ahmad Bahrawi","doi":"10.46509/AJTK.V3I2.164","DOIUrl":"https://doi.org/10.46509/AJTK.V3I2.164","url":null,"abstract":"The VHF communication radio type IC - A210 is an air to ground communication radio used by the Lion Air Goup airline in carrying out its operations, this device's performance is reduced due to a change in the structure of one of the functions of the transmission cable. To improve the performance of these devices, a remote amplifier is made, so that communication can run normally and problems can be resolved. Remote amplifier is additional equipment intended for VHF communication equipment type IC - A210, this equipment consists of a Mic added with PTT, two amplifiers where one amplifier functions as an information signal amplifier coming from the FOO (Flight Operations Officer) officer on land via the mic then sent to the VHF communication equipment to be transmitted to the aircraft and the other amplifier functions as an information signal amplifier from the VHF communication equipment after receiving a reply from the pilot to be heard by the ground FOO officer. The work of the two amplifiers is alternately arranged using relay components that are regulated from the PTT by the FOO on the ground. The way to operate this Remote Amplifier equipment is the same as how to operate the VHF communication equipment type IC - A210 so that its use does not require special knowledge, so that the officer seems to be using VHF communication equipment directly.","PeriodicalId":282183,"journal":{"name":"AIRMAN: Jurnal Teknik dan Keselamatan Transportasi","volume":"8 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131533271","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Kajian Penambahan Exercise Local Flight Pada Mata Kuliah Praktik Approach and Area Control Program Studi Diploma III Lalu Lintas Udara Di Politeknik Penerbangan Makassar","authors":"Dhian Supardam","doi":"10.46509/AJTKT.V3I2.65","DOIUrl":"https://doi.org/10.46509/AJTKT.V3I2.65","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah penambahan exercise local flight diperlukan pada mata kuliah praktik Aproach and Area Control Program Studi Diploma III Lalu Lintas Udara (D-III LLU) di Politeknik Penerbangan Makassar. Penelitian ini melibatkan Sampel sebanyak 7 Dosen dan 30 Taruna D-III LLU dengan menggunakan 4 (empat) teknik pengumpulan data yaitu: Observasi, Survei, Wawancara, dan Angket/kuisioner. Teknik analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Hasil dari penelitian ini yaitu: (1) Pada mata kuliah praktik Approach and Area Control tidak terdapat traffic berupa pesawat local flight dikarenakan tidak tercantum dalam kurikulum yang diberikan; (2) Dosen dan Taruna/i berharap adanya penambahan exercise local flight pada mata kuliah praktik Approach and Area Control guna menambah wawasan dan membekali Taruna/i terhadap kondisi nyata di lapangan; dan (3) penambahan exercise local flight pada mata kuliah praktik Approach and Area Controlpada Program Studi D-III Lalu Lintas Udara perlu ditindaklanjuti dengan pembakuan kurikulum","PeriodicalId":282183,"journal":{"name":"AIRMAN: Jurnal Teknik dan Keselamatan Transportasi","volume":"518 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133825416","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}