Tesa ArsitekturPub Date : 2018-01-18DOI: 10.24167/TESA.V15I2.787
Imanuddin Imanuddin, Y. P. Prihatmaji
{"title":"Rumah Inkremental Melayu di Tepi Sungai Siak, Pekanbaru: Penerapan Struktur dan Material Berbasis Kemampuan Masyarakat di Area Banjir","authors":"Imanuddin Imanuddin, Y. P. Prihatmaji","doi":"10.24167/TESA.V15I2.787","DOIUrl":"https://doi.org/10.24167/TESA.V15I2.787","url":null,"abstract":"ABSTRACT \u0000This paper propose a design approach of residential houses using incremental Malay house method, strat from core house and incrementally thrive some support spaces. Indonesia is an Austronesian culture countries, it can see that the river gives full support on Siak community life in Pekanbaru. Hence, it creates the river banks used for residential areas makes overcrowded, dirty and slums area. Guideline for Untidiness Level Identification shows that to solve this problem is to utilize the community's ability to meet the needs of residential house where the concept of incremental wither suitable for use. The house consists basic needs of the inhabitants: main bedroom, MCK, and living room. Supporting spaces such as additional room, porch, and a economic space can be added later in accordance with economic circumstances of occupant. House design using the stilts system using concrete tube foundation to prevent flooding due to their location on the banks of the Siak River. The house is also equipped with T Pikon-H as a sanitation system that can be applied in high water level areas. \u0000Keywords: River settlements, Flood responsive building, Malay house, Incremental method \u0000 \u0000ABSTRAK \u0000Tulisan ini memaparkan pendekatan desain yang digunakan untuk merancang hunian rumah Melayu dengan menerapkan metode inkremental yang meliputi ruang rumah inti dan ruang penunjang. Pemanfaatkan sungai Siak sebagai penunjang kehidupan masyarakat Pekanbaru memperlihatkan pengaruh budaya Austronesia pada bangsa Indonesia. Tepian sungai menjadi tempat berkembangnya areal permukiman, sehingga kepadatan penduduk bertambah dan berdampak kekumuhan pada area bantaran sungai. Pedoman Indentifikasi Tingkat Kekumuhan (PU) menawarkan penyelesaian permasalahan ini dengan pendekatan kemampuan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan hunian. Rumah inti sebagai cikal hunian terinspirasi dari rumah Melayu, terdiri atas kebutuhan utama penghuni yaitu kamar tidur, MCK, dan ruang keluarga. Ruang inti direncanakan berkembang dengan mempertimbangkan metode inkremental pada rumah Melayu dengan penambahan ruang- ruang penunjang seperti kamar, serambi atau ruang tamu, dan tempat usaha sesuai dengan keadaan ekonomi penghuni. Rumah ini dirancang menggunakan sistem panggung dengan pertimbangan lokasi yang terletak pada tepi Sungai Siak dengan menggunakan pondasi buis beton untuk mengantisipasi banjir. Rumah juga dilengkapi dengan T Pikon-h sebagai sistem sanitasi yang dapat diterapkan pada wilayah dengan muka air tinggi seperti area tepian Sungai Siak. \u0000 \u0000Kata Kunci: Permukiman sungai, Bangunan tanggap banjir, Rumah melayu, Metode inkremental","PeriodicalId":274853,"journal":{"name":"Tesa Arsitektur","volume":"21 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-01-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123636019","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Tesa ArsitekturPub Date : 2018-01-18DOI: 10.24167/TESA.V15I2.828
A. R. Maghzaya, Prihatmaji Yulianto, Pradipto Eugenius
{"title":"Structural Value Of Empyak","authors":"A. R. Maghzaya, Prihatmaji Yulianto, Pradipto Eugenius","doi":"10.24167/TESA.V15I2.828","DOIUrl":"https://doi.org/10.24167/TESA.V15I2.828","url":null,"abstract":"ABSTRACT \u0000 \u0000Empyak is a part of the traditional building that must be developed to preserve its existence. This paper explores the impact of construction method and structural behavior of empyak. The identification of how structurally work is essential as a primary information to develop the construction of empyak. Initially, a model with scale 1:3 was made to understand structural behavior under the seismic simulation. Some observation will be done to find out the changing of its shape under seismic forces. The results of this research are limited to understand the function of every element in the building stability. The result of the study will be useful for the development of traditional architecture. Empyak not only regards as a construction element but also as a structural element, which is the subject of the study. \u0000 \u0000Keywords: Empyak, structure, construction, bamboo \u0000 \u0000ABSTRAK \u0000 \u0000Empyak adalah salah satu elemen bangunan tradisional Yogyakarta yang perlu dilestarikan. Artikel ini membahas mengenai konstruksi empyak terhadap perilaku struktur bangunan keseluruhannya. Bagaimana empyak bekerja sebagai elemen struktural perlu dipelajari untuk dikembangkan dengan metode yang lebih modern. Pemahaman mengenai perilaku struktur empyak dilakukan dengan pengamatan model konstruksi dibawak berbagai karakter pembebanan. Observasi terhadap model berfungsi untuk mengetahui perubahan bentuk setelah dilakukan pembebanan. Penelitian ini dibatasi pada fungsi-fungsi struktural setiap elemen empyak untuk mendapatkan bangunan yang stabil. Penelitian ini bermanfaat untuk memahami bagaimana nilai-nilai konstruksi dan struktur yang ada dalam konstruksi empyak. \u0000 \u0000Keywords : Empyak, struktur, konstruksi, bambu","PeriodicalId":274853,"journal":{"name":"Tesa Arsitektur","volume":"32 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-01-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128150747","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Tesa ArsitekturPub Date : 2017-09-26DOI: 10.24167/TESA.V14I2.640
Cut Nursaniah, Izziah Izziah, Lailatul Qadri
{"title":"KONSEP KEARIFAN LOKAL DARI KONSTRUKSI RUMAH VERNAKULAR DI PESISIR BARAT ACEH UNTUK PERANCANGAN ARSITEKTUR MODERN (Studi Kasus: Wilayah DAS Krueng Tripa, kabupaten Nagan Raya)","authors":"Cut Nursaniah, Izziah Izziah, Lailatul Qadri","doi":"10.24167/TESA.V14I2.640","DOIUrl":"https://doi.org/10.24167/TESA.V14I2.640","url":null,"abstract":"Permukiman di wilayah pesisir Barat Aceh tumbuh mengelompok, linier mengikuti garis pantai, sungai, dan jalan. Mayoritas permukiman berada di kawasan pasang surut air laut atau di Daerah Aliran Sungai (DAS) dengan lingkungan berawa dan basah. Permukiman tersebut telah berkembang lama dan membentuk sistem hunian yang adaptif dengan kondisi lingkungannya. Seperti pada permukiman di lokasi penelitian, masyarakat yang bermukim di wilayah Daerah Aliran Sungai (DAS) Krueng Tripa, Nagan Raya ini secara tradisional telah membangun huniannya dengan konstruksi panggung menggunakan material lokal sebagai bentuk adaptasi dengan lingkungannya. Kearifan lokal rumah vernakular di Tripa Bawah ini tercermin melalui kemampuan konstruksinya dalam menghadapi kondisi lingkungan rawa, dan banjir. Pembangunan hunian dengan konstruksi di atas tanah oleh masyarakat, mengakibatkan banjir semakin sering terjadi. Masyarakat setempat telah mengabaikan pengaruh lingkungan terhadap kekuatan hunian dan hunian yang sehat. Rumah-rumah nampak basah pada pondasi dan dinding, serta ruang dalam yang lembab. Beberapa bangunan rumah terlihat posisinya sudah miring dan labil. Sangat perlu adanya pengendalian pembangunan sebelum lingkungan permukiman tersebut lebih rusak, kehilangan identitas, yang mengakibatkan bencana yang lebih parah. Kajian ini bertujuan menggali kearifan lokal dari konstruksi rumah vernakular yang disebut rumoh santeut, agar dapat dijadikan konsep oleh masyarakat local untuk membangun hunian yang adaptif dengan lingkungannya. Kegiatan diawali dengan mengkaji tipologi konstruksi rumah vernakular untuk memahami konsep adaptasi konstruksi terhadap lingkungan rawa dan banjir. Selanjutnya menganalisa konsep yang relevan untuk pembangunan dengan teknologi setempat. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancara, observasi, dan penelusuran pustaka. Adapun penentuan sampel dilakukan dengan metode purposive sampling. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Analisis dilakukan dengan teori tipomorfologi arsitektur dengan melihat kriteria konstruksi bangunan, fungsi konstruksi, dan material konstruksi. Hasil kajian menyimpulkan bahwa konsep konstruksi rumoh santeut yang dikaji masih relevan untuk membangun permukiman di pesisir Barat Aceh. Konsep konstruksi rumah vernakular ini bisa dilaksanakan oleh masyarakat dengan teknik membangun lokal yaitu teknik cor beton, karena tidak ada kendala terhadap sistem struktur/konstruksi, dan bahan bangunan dalam mengaplikasikannya. Hal ini merupakan kearifan lokal untuk mengatasi permasalahan di kawasan DAS Rawa Tripa. \u0000Kata Kunci:Konstruksi Rumoh Santeut, Teknologi Lokal, Lahan Basah","PeriodicalId":274853,"journal":{"name":"Tesa Arsitektur","volume":"243 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2017-09-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115813450","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Tesa ArsitekturPub Date : 2017-09-26DOI: 10.24167/tesa.v14i2.730
Zakiah Hidayati, Mafazah Noviana
{"title":"PENANGANAN PREVENTIF TERHADAP ANCAMAN TANAH LONGSOR DI PERMUKIMAN BUKIT SELILI - SAMARINDA","authors":"Zakiah Hidayati, Mafazah Noviana","doi":"10.24167/tesa.v14i2.730","DOIUrl":"https://doi.org/10.24167/tesa.v14i2.730","url":null,"abstract":"Ancaman bencana alam seperti banjir, tanah longsor dan kekeringan semakin mengepung kawasan-kawasan permukiman di hampir seluruh Indonesia. Pun demikian yang terjadi pada masyarakat Samarinda di Bukit Selili Samarinda. Setelah mengalami longsor untuk ketiga kalinya, masyarakat Bukit Selili semakin waspada terhadap bencana longsor yang dapat terjadi sewaktu. Waktu Masyarakat Bukit Selili harus memikirkan tindakan untuk menghadapi ancaman bencana longsor. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi area rawan longsor dan menganalisis pola permukiman, pola vegetasi, pola jalan, utilitas bangunan & lingkungan di kawasan Bukit Selili untuk menghasilkan konsep preventif terhadap ancaman tanah longsor Metode yang diterapkan adalah studi kasus. Metode studi kasus mempelajari secara intensif kondisi permukiman Bukit Selili sekarang dengan bencana rawan longsor. Hal pertama yang diteliti adalah identifikasi area rawan longsor berdasar kejadian beberapa bencana longsor terakhir. Berdasar identifikasi area rawan longsor,kemudian dianalisis menggunakan kriteria pencegahan bencana, identifikasi tanah longsor, dan komponen permukiman. Penelitian difokuskan pada komponen permukiman (pola permukiman, pola vegetasi, pola jalan dan utilitas). Setiap komponen dari kriteriapermukiman dikerucutkan menjadi elemen-elemen indikator. Tahapan analisis menghasilkan konsep preventif berupa panduan-panduan struktur bangunan, utilitas, jalan, dan penanaman vegetasi. Diharapkan permukiman yang telah berumur lebih dari 100 tahun ini bisa dipertahankan terutama di area longsor rendah","PeriodicalId":274853,"journal":{"name":"Tesa Arsitektur","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2017-09-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132939319","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Tesa ArsitekturPub Date : 2017-09-26DOI: 10.24167/tesa.v14i2.668
S. Aryani, Iik Endang Siti Wahyuningsih, M. Mulyadi
{"title":"EVALUASI RUMAH INTI TUMBUH PERUMNAS BERDASAR KECENDERUNGAN TRANSFORMASI DESAIN (The Evaluation of Public Housing Growing Unit based on Design Transformation Tendency)","authors":"S. Aryani, Iik Endang Siti Wahyuningsih, M. Mulyadi","doi":"10.24167/tesa.v14i2.668","DOIUrl":"https://doi.org/10.24167/tesa.v14i2.668","url":null,"abstract":"Untuk memenuhi kebutuhan akan unit rumah, pemerintah menyediakan rumah awal yang \u0000terjangkau dan dikenal dengan Rumah Inti Tumbuh (RIT). Rumah awal tersebut direncanakan \u0000untuk dikembangkan sesuai dengan perkembangan kebutuhan spasial dan perbaikan tingkat \u0000ekonomi pemiliknya. Penelitian telah dilakukan untuk menemukan modifikasi desain sejak \u0000awal penghunian hingga kondisi saat ini. Artikel ini bertujuan untuk menjelaskan transformasi \u0000yang diasumsikan sebagai penyesuaian arsitektural dari desain massal unit perumahan. \u0000Pemahaman akan tendensi yang terjadi diharapkan dapat menjadi pertimbangan \u0000rekomendasi bagaimana desain RIT di masa yang akan datang, Penelitian dilakukan dengan \u0000metode kualitatif. Sampel yang terpilih adalah keluarga yang sudah menghuni rumah tersebut \u0000sebagai penghuni pertama. Dari 210 pemilik unit yang diwawancarai, terdapat 50 responden \u0000yang sesuai dengan kriteria yang diinginkan Data digali dengan wawancara, observasi \u0000lapangan dan kategorisasi kesamaan. Dari penelitian yang dilakukan, dapat disimpulkan \u0000bahwa terdapat ruangan-ruangan yang cenderung ditambahkan diperluas, ditata ulang \u0000penempatannya dalam desain rumah tinggal dan yang dipertahankan tanpa perubahan sedikit \u0000pun. \u0000Kata kunci: desain perumahan, penyesuaian, rekomendasi, desain awal","PeriodicalId":274853,"journal":{"name":"Tesa Arsitektur","volume":"64 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2017-09-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124739479","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Tesa ArsitekturPub Date : 2017-09-26DOI: 10.24167/TESA.V14I2.796
R. M. A. Catalonia
{"title":"FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBELIAN APARTEMEN : ANALISIS TERHADAP PERSEPSI KONSUMEN (Factors Affecting Apartment Purchasing: An Analysis of Customers Perception)","authors":"R. M. A. Catalonia","doi":"10.24167/TESA.V14I2.796","DOIUrl":"https://doi.org/10.24167/TESA.V14I2.796","url":null,"abstract":"","PeriodicalId":274853,"journal":{"name":"Tesa Arsitektur","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2017-09-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123722139","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Tesa ArsitekturPub Date : 2016-12-20DOI: 10.24167/TESA.V14I1.514
Intan Kurnia Asmarani, Antariksa Antariksa, A. M. Ridjal
{"title":"TIPOLOGI ELEMEN ARSITEKTUR RUMAH BANGSAL DI DESA LARANGAN LUAR PAMEKASAN MADURA","authors":"Intan Kurnia Asmarani, Antariksa Antariksa, A. M. Ridjal","doi":"10.24167/TESA.V14I1.514","DOIUrl":"https://doi.org/10.24167/TESA.V14I1.514","url":null,"abstract":"Rumah bangsal merupakan salah satu tipe arsitektur rumah tradisional di Madura. Arsitektur Jawa yang menjadi asal usul dari arsitektur Madura tercermin pada bentuk rumah bangsal yang mengadopsi dari bentuk rumah joglo. Desa Larangan Luar merupakan desa di Kabupaten Pamekasan yang masih menyimpan kekayaan peninggalan arsitektur tradisional rumah bangsal. Rumah bangsal sebagai salah satu arsitektur tradisional Madura merupakan peninggalan yang sangat berharga dan patut dijaga keberadaanya. Studi ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisis tipologi elemen arsitektur tradisional rumah bangsal di Desa Larangan Luar Pamekasan Madura. Metode penelitian yang digunakan pada studi ini adalah kualitatif deskriptif dengan pendekatan tipologi. Pendekatan tipologi digunakan untuk mengelompokkan elemen arsitektur yang dimiliki oleh rumah bangsal dan untuk mengetahui perubahan arsitektur rumah bangsal. Metode pemilihan kasus bangunan menggunakan metode purposive sampling, menggunakan kriteria untuk memilih kasus bangunan. Hasil studi menemukan bahwa setiap elemen arsitektur rumah bangsal memiliki tipe-tipe elemen yang dipengaruhi oleh faktor budaya, sosial dan iklim.","PeriodicalId":274853,"journal":{"name":"Tesa Arsitektur","volume":"15 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2016-12-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128355371","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Tesa ArsitekturPub Date : 2016-12-20DOI: 10.24167/TESA.V14I1.560
J. Santoso, Triandriani Mustikawati, N. Suryasari, E. Y. Titisari
{"title":"POLA AKTIVITAS WISATA BELANJA DI KAMPUNG WISATA KERAMIK DINOYO, MALANG","authors":"J. Santoso, Triandriani Mustikawati, N. Suryasari, E. Y. Titisari","doi":"10.24167/TESA.V14I1.560","DOIUrl":"https://doi.org/10.24167/TESA.V14I1.560","url":null,"abstract":"Dinoyo ceramics tourist kampong has limited space in the effort to organize it. To formulate the concept of spatial planning in accordance with the needs and potential of space, is necessary to identify activity pattern of shopping as a major activity in economic activity that will be developed, as well as the use of space. This study uses observation and behavior mapping of visitors in corridors of the ceramics kampong. Observation time is chosen in rush hours of visitors which are known from questionnaire on the visitors and shop owners. Analysis of observation result and behavioral mapping is conducted by overlay analysis to understand pattern of travel or trip, pattern of activity, and points of visitors activity. While content analysis of the photos/video is performed to determine actors of activity, type of activity, physical order supporting activity, dimension of space, time of occurrence, and duration of activity. The results show that the pattern of shopping activities which occur in the kampong influenced by the type of products, accessibility, availability of parking areas and circulation, as well as the availability of other supporting facilities (signage, maps, location markers, food stalls, public toilets, an information center, etc).","PeriodicalId":274853,"journal":{"name":"Tesa Arsitektur","volume":"84 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2016-12-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124635440","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Tesa ArsitekturPub Date : 2016-06-20DOI: 10.24167/TESA.V14I1.639
Frisca Ajengtirani Ardiniken, Titien Woro Murtini, R. S. Rukayah
{"title":"POLA TATA RUANG KAMPUNG INDUSTRI RUMAH TANGGA STUDI KASUS : SENTRA TENUN ATBM DESA WANAREJAN UTARA DAN DESA TROSO, JEPARA","authors":"Frisca Ajengtirani Ardiniken, Titien Woro Murtini, R. S. Rukayah","doi":"10.24167/TESA.V14I1.639","DOIUrl":"https://doi.org/10.24167/TESA.V14I1.639","url":null,"abstract":"Desa memiliki ciri khas akan sebuah kegiatan dan menghasilkan satu produk yang sama. Salah satunya pada desa sentra industri tenun ATBM yang kegiatannya masih tradisional dan dalam kegiatannya melibatkan anggota keluarga serta warga sekitarnya. Metode yang digunakan metode kualitatif yang mengungkapkan fenomena yang terjadi di lokasi dan di deskripsikan. Pengumpulan data dilakukan melalui tahapan observasi lapangan dan wawancara pada narasumber. Penelitian ini mengambil lokasi di Desa Wanarejan Utara, Pemalang dan Desa Troso, Jepara merupakan desa yang ditetapkan menjadi sentra tenun ATBM. Kegiatan menenun ini merupakan kegiatan yang diwariskan secara turun menurun di dalam keluarga dan berkembang menjadi kegiatan ekonomi dan mempengaruhi pada bentuk pola tata ruang yang ada. Kegiatan dimulai dari dalam rumah yang kemudian berkembang dengan adanya gandok sebagai tempat menenun dan menggunakan ruang terbuka untuk menjemur. Pola yang terbentuk dari permukiman sentra tenun ATBM di dua lokasi penelitian mengarah pada ruang terbuka yang diperlukan pada proses kegiatan menenun dan membentuk pola antara rumah tinggal, gandok, dan ruang terbuka menjadi satu keterikatan. Warga memerlukan ruang terbuka untuk menjemur benang dan kain sehingga mereka menggunakan ruang terbuka yang ada untuk menjemur, sehingga terlihat pola-pola yang terbentuk pada permukiman. \u0000Kata kunci : industri rumah tangga, kampung, pola ruang, tata ruang, tenun ATBM","PeriodicalId":274853,"journal":{"name":"Tesa Arsitektur","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2016-06-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132924268","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Tesa ArsitekturPub Date : 2016-06-20DOI: 10.24167/TESA.V14I1.742
Yulianto P. Prihatmaji, Dini Agumsari
{"title":"KAMPUNG VERTIKAL DI MANGGARAI, JAKARTA SELATAN BERBASIS KONSEP ARSITEKTUR FLEKSIBEL (Vertical Kampung in Manggarai, South Jakarta Based on Flexible Architectural Concepts)","authors":"Yulianto P. Prihatmaji, Dini Agumsari","doi":"10.24167/TESA.V14I1.742","DOIUrl":"https://doi.org/10.24167/TESA.V14I1.742","url":null,"abstract":"Population density is a phenomenon that occurs today in Jakarta. Visible from many slums located on marginal land. The problem of limited land in the settlement make residents should save space efficiently. In a case study of Kampung Manggarai South Jakarta, vertical housing planning based on flexible architectural concepts become solution to these problems. In addressing the problem of limited land, the theory by Carmona, et al in temporal dimension and Toekio in the concept of flexibility space, be a reference to solve the problems. Among them, continuity and stability on which the building must be sustainable and able adapt to their environment; expandability and implemented over time, that the building should be able to adapt to the needs of residents in a long time. Convertibility means buildings remain subject to change without massively overhauled. Versatility and time cycle and management which space activities are shown dynamically, as the user routine. Continuity and stability are applied to the orientation of the building mass, according to the site conditions through sustainable. A modular structure which allows the internal expansion and separation of space, adapting from concept expandability and implemented over time. Convertibility applied on the recommendation of the facade design, with non-permanent material. As well as the versatility and the time cycle and management embodied in the design of multi-functional furniture and dynamic space layout corresponding to routines occupants. \u0000Keywords: vertical housing, architectural flexibility, kampung culture \u0000 \u0000 \u0000 Kepadatan penduduk merupakan fenomena yang terjadi saat ini di Kota Jakarta. Terlihat dari banyaknya permukiman kumuh yang berdiri di atas lahan marjinal. Permasalahan keterbatasan lahan pada permukiman membuat warga harus menghemat ruang secara efisien. Pada studi kasus di Manggarai Pasar, Jakarta Selatan perencanaan kampung vertikal dengan konsep arsitektur fleksibel dapat menjadi solusi permasalahan tersebut. Teori oleh Carmona, et al dalam temporal dimension dan Toekio dalam konsep fleksibilitas ruang menjadi acuan dalam mendesain. Diantaranya continuity and stability dimana bangunan harus dapat berkelanjutan dan mampu beradaptasi dengan lingkungannya; expandibility dan implemented over time yaitu bangunan harus dapat menyesuaikan kebutuhan penghuni dalam kurun waktu yang lama. Covertibility yaitu bangunan tetap dapat berubah tanpa harus dirombak secara besar-besaran. Serta Versatility dan time cycle and time management dimana aktivitas ruang diperlihatkan secara dinamis, sesuai rutinitas pengguna. Continuity and stability diterapkan pada orientasi massa bangunan, sesuai dengan kondisi site sehingga berkelanjutan. Struktur modular yang memungkinkan ekspansi internal dan pemisahan ruang, mengadaptasi dari konsep expandibility dan implemented over time. Convertibility terdapat pada rekomendasi desain fasad, dengan material non permanen. Serta versatility dan time cycle and","PeriodicalId":274853,"journal":{"name":"Tesa Arsitektur","volume":"2007 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2016-06-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125843912","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}