亚齐西岸现代建筑设计库纳纳尔区(案例研究:达斯克鲁特帕地区)的地方学者理念

Cut Nursaniah, Izziah Izziah, Lailatul Qadri
{"title":"亚齐西岸现代建筑设计库纳纳尔区(案例研究:达斯克鲁特帕地区)的地方学者理念","authors":"Cut Nursaniah, Izziah Izziah, Lailatul Qadri","doi":"10.24167/TESA.V14I2.640","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Permukiman di wilayah pesisir Barat Aceh tumbuh mengelompok, linier mengikuti garis pantai, sungai, dan jalan. Mayoritas permukiman berada di kawasan pasang surut air laut atau di Daerah Aliran Sungai (DAS) dengan lingkungan berawa dan basah. Permukiman tersebut telah berkembang lama dan membentuk sistem hunian yang adaptif dengan kondisi lingkungannya. Seperti pada permukiman di lokasi penelitian, masyarakat yang bermukim di wilayah Daerah Aliran Sungai (DAS) Krueng Tripa, Nagan Raya ini secara tradisional telah membangun huniannya dengan konstruksi panggung menggunakan material lokal sebagai bentuk adaptasi dengan lingkungannya. Kearifan lokal rumah vernakular di Tripa Bawah ini tercermin melalui kemampuan konstruksinya dalam menghadapi kondisi lingkungan rawa, dan banjir. Pembangunan hunian dengan konstruksi di atas tanah oleh masyarakat, mengakibatkan banjir semakin sering terjadi. Masyarakat setempat telah mengabaikan pengaruh lingkungan terhadap kekuatan hunian dan hunian yang sehat. Rumah-rumah nampak basah pada pondasi dan dinding, serta ruang dalam yang lembab. Beberapa bangunan rumah terlihat posisinya sudah miring dan labil. Sangat perlu adanya pengendalian pembangunan sebelum lingkungan permukiman tersebut lebih rusak, kehilangan identitas, yang mengakibatkan bencana yang lebih parah. Kajian ini bertujuan menggali kearifan lokal dari konstruksi rumah vernakular yang disebut rumoh santeut, agar dapat dijadikan konsep oleh masyarakat local untuk membangun hunian yang adaptif dengan lingkungannya. Kegiatan diawali dengan mengkaji tipologi konstruksi rumah vernakular untuk memahami konsep adaptasi konstruksi terhadap lingkungan rawa dan banjir. Selanjutnya menganalisa konsep yang relevan untuk pembangunan dengan teknologi setempat. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancara, observasi, dan penelusuran pustaka. Adapun penentuan sampel dilakukan dengan metode purposive sampling. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Analisis dilakukan dengan teori tipomorfologi arsitektur dengan melihat kriteria konstruksi bangunan, fungsi konstruksi, dan material konstruksi. Hasil kajian menyimpulkan bahwa konsep konstruksi rumoh santeut yang dikaji masih relevan untuk membangun permukiman di pesisir Barat Aceh. Konsep konstruksi rumah vernakular ini bisa dilaksanakan oleh masyarakat dengan teknik membangun lokal yaitu teknik cor beton, karena tidak ada kendala terhadap sistem struktur/konstruksi, dan bahan bangunan dalam mengaplikasikannya. Hal ini merupakan kearifan lokal untuk mengatasi permasalahan di kawasan DAS Rawa Tripa. \nKata Kunci:Konstruksi Rumoh Santeut, Teknologi Lokal, Lahan Basah","PeriodicalId":274853,"journal":{"name":"Tesa Arsitektur","volume":"243 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2017-09-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"5","resultStr":"{\"title\":\"KONSEP KEARIFAN LOKAL DARI KONSTRUKSI RUMAH VERNAKULAR DI PESISIR BARAT ACEH UNTUK PERANCANGAN ARSITEKTUR MODERN (Studi Kasus: Wilayah DAS Krueng Tripa, kabupaten Nagan Raya)\",\"authors\":\"Cut Nursaniah, Izziah Izziah, Lailatul Qadri\",\"doi\":\"10.24167/TESA.V14I2.640\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Permukiman di wilayah pesisir Barat Aceh tumbuh mengelompok, linier mengikuti garis pantai, sungai, dan jalan. Mayoritas permukiman berada di kawasan pasang surut air laut atau di Daerah Aliran Sungai (DAS) dengan lingkungan berawa dan basah. Permukiman tersebut telah berkembang lama dan membentuk sistem hunian yang adaptif dengan kondisi lingkungannya. Seperti pada permukiman di lokasi penelitian, masyarakat yang bermukim di wilayah Daerah Aliran Sungai (DAS) Krueng Tripa, Nagan Raya ini secara tradisional telah membangun huniannya dengan konstruksi panggung menggunakan material lokal sebagai bentuk adaptasi dengan lingkungannya. Kearifan lokal rumah vernakular di Tripa Bawah ini tercermin melalui kemampuan konstruksinya dalam menghadapi kondisi lingkungan rawa, dan banjir. Pembangunan hunian dengan konstruksi di atas tanah oleh masyarakat, mengakibatkan banjir semakin sering terjadi. Masyarakat setempat telah mengabaikan pengaruh lingkungan terhadap kekuatan hunian dan hunian yang sehat. Rumah-rumah nampak basah pada pondasi dan dinding, serta ruang dalam yang lembab. Beberapa bangunan rumah terlihat posisinya sudah miring dan labil. Sangat perlu adanya pengendalian pembangunan sebelum lingkungan permukiman tersebut lebih rusak, kehilangan identitas, yang mengakibatkan bencana yang lebih parah. Kajian ini bertujuan menggali kearifan lokal dari konstruksi rumah vernakular yang disebut rumoh santeut, agar dapat dijadikan konsep oleh masyarakat local untuk membangun hunian yang adaptif dengan lingkungannya. Kegiatan diawali dengan mengkaji tipologi konstruksi rumah vernakular untuk memahami konsep adaptasi konstruksi terhadap lingkungan rawa dan banjir. Selanjutnya menganalisa konsep yang relevan untuk pembangunan dengan teknologi setempat. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancara, observasi, dan penelusuran pustaka. Adapun penentuan sampel dilakukan dengan metode purposive sampling. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Analisis dilakukan dengan teori tipomorfologi arsitektur dengan melihat kriteria konstruksi bangunan, fungsi konstruksi, dan material konstruksi. Hasil kajian menyimpulkan bahwa konsep konstruksi rumoh santeut yang dikaji masih relevan untuk membangun permukiman di pesisir Barat Aceh. Konsep konstruksi rumah vernakular ini bisa dilaksanakan oleh masyarakat dengan teknik membangun lokal yaitu teknik cor beton, karena tidak ada kendala terhadap sistem struktur/konstruksi, dan bahan bangunan dalam mengaplikasikannya. Hal ini merupakan kearifan lokal untuk mengatasi permasalahan di kawasan DAS Rawa Tripa. \\nKata Kunci:Konstruksi Rumoh Santeut, Teknologi Lokal, Lahan Basah\",\"PeriodicalId\":274853,\"journal\":{\"name\":\"Tesa Arsitektur\",\"volume\":\"243 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2017-09-26\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"5\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Tesa Arsitektur\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.24167/TESA.V14I2.640\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Tesa Arsitektur","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.24167/TESA.V14I2.640","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 5

摘要

亚齐西海岸的定居点越来越多,沿着海岸线、河流和道路,线性化。大多数定居点要么位于潮汐地区,要么位于河流流域(DAS)的沼泽和潮湿环境中。这些定居点长期发展,形成了适应其环境的居住系统。就像研究地点的定居点一样,生活在克鲁特鲁帕(DAS)克鲁帕地区的人们传统上已经用当地材料建造了他们的登陆场,以适应环境。下面三帕的威纳拉尔家庭的当地智慧反映在其应对湿地环境条件和洪水的建筑能力上。社区在地面上建设的住房,导致越来越多的洪水。当地社区忽视了环境对健康住房和住房力量的影响。房子在地基和墙壁上都是湿的,里面也是潮湿的。一些房屋被推倒,摇摇欲坠。在居民区受到进一步破坏、身份丧失、造成更大灾难之前,必须进行发展控制。这项研究旨在挖掘一种被称为rumoh santeut的vernakular建筑的地方智慧,使其成为当地社会构建适应环境的栖息地的概念。活动开始于对藤屋建设的选修课,以理解对沼泽和洪水环境的适应概念。然后用当地技术分析与发展相关的概念。通过面试技巧、观测和数据收集搜索库。至于样本purposive抽样方法进行测定。本研究采用描述性方法的定性方法。分析是通过建筑构造、建筑功能和建筑材料的标准来完成的。这项研究得出的结论是,正在研究的rumoh santeut建设的概念仍然适用于亚齐西海岸的定居点。建造维纳拉尔房屋的概念可以通过当地的建筑技术——混凝土铸造厂——来实现,因为在建筑系统和建筑材料的应用中没有障碍。这是一种当地的解决问题的智慧。关键词:Rumoh Santeut建筑,当地技术,湿地
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
KONSEP KEARIFAN LOKAL DARI KONSTRUKSI RUMAH VERNAKULAR DI PESISIR BARAT ACEH UNTUK PERANCANGAN ARSITEKTUR MODERN (Studi Kasus: Wilayah DAS Krueng Tripa, kabupaten Nagan Raya)
Permukiman di wilayah pesisir Barat Aceh tumbuh mengelompok, linier mengikuti garis pantai, sungai, dan jalan. Mayoritas permukiman berada di kawasan pasang surut air laut atau di Daerah Aliran Sungai (DAS) dengan lingkungan berawa dan basah. Permukiman tersebut telah berkembang lama dan membentuk sistem hunian yang adaptif dengan kondisi lingkungannya. Seperti pada permukiman di lokasi penelitian, masyarakat yang bermukim di wilayah Daerah Aliran Sungai (DAS) Krueng Tripa, Nagan Raya ini secara tradisional telah membangun huniannya dengan konstruksi panggung menggunakan material lokal sebagai bentuk adaptasi dengan lingkungannya. Kearifan lokal rumah vernakular di Tripa Bawah ini tercermin melalui kemampuan konstruksinya dalam menghadapi kondisi lingkungan rawa, dan banjir. Pembangunan hunian dengan konstruksi di atas tanah oleh masyarakat, mengakibatkan banjir semakin sering terjadi. Masyarakat setempat telah mengabaikan pengaruh lingkungan terhadap kekuatan hunian dan hunian yang sehat. Rumah-rumah nampak basah pada pondasi dan dinding, serta ruang dalam yang lembab. Beberapa bangunan rumah terlihat posisinya sudah miring dan labil. Sangat perlu adanya pengendalian pembangunan sebelum lingkungan permukiman tersebut lebih rusak, kehilangan identitas, yang mengakibatkan bencana yang lebih parah. Kajian ini bertujuan menggali kearifan lokal dari konstruksi rumah vernakular yang disebut rumoh santeut, agar dapat dijadikan konsep oleh masyarakat local untuk membangun hunian yang adaptif dengan lingkungannya. Kegiatan diawali dengan mengkaji tipologi konstruksi rumah vernakular untuk memahami konsep adaptasi konstruksi terhadap lingkungan rawa dan banjir. Selanjutnya menganalisa konsep yang relevan untuk pembangunan dengan teknologi setempat. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancara, observasi, dan penelusuran pustaka. Adapun penentuan sampel dilakukan dengan metode purposive sampling. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Analisis dilakukan dengan teori tipomorfologi arsitektur dengan melihat kriteria konstruksi bangunan, fungsi konstruksi, dan material konstruksi. Hasil kajian menyimpulkan bahwa konsep konstruksi rumoh santeut yang dikaji masih relevan untuk membangun permukiman di pesisir Barat Aceh. Konsep konstruksi rumah vernakular ini bisa dilaksanakan oleh masyarakat dengan teknik membangun lokal yaitu teknik cor beton, karena tidak ada kendala terhadap sistem struktur/konstruksi, dan bahan bangunan dalam mengaplikasikannya. Hal ini merupakan kearifan lokal untuk mengatasi permasalahan di kawasan DAS Rawa Tripa. Kata Kunci:Konstruksi Rumoh Santeut, Teknologi Lokal, Lahan Basah
求助全文
通过发布文献求助,成功后即可免费获取论文全文。 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:604180095
Book学术官方微信