家庭手工业家庭模型研究案例

Frisca Ajengtirani Ardiniken, Titien Woro Murtini, R. S. Rukayah
{"title":"家庭手工业家庭模型研究案例","authors":"Frisca Ajengtirani Ardiniken, Titien Woro Murtini, R. S. Rukayah","doi":"10.24167/TESA.V14I1.639","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Desa memiliki ciri khas akan sebuah kegiatan dan menghasilkan satu produk yang sama. Salah satunya pada desa sentra industri tenun ATBM yang kegiatannya masih tradisional dan dalam kegiatannya melibatkan anggota keluarga serta warga sekitarnya. Metode yang digunakan metode kualitatif yang mengungkapkan fenomena yang terjadi di lokasi dan di deskripsikan. Pengumpulan data dilakukan melalui tahapan observasi lapangan dan wawancara pada narasumber. Penelitian ini mengambil lokasi di Desa Wanarejan Utara, Pemalang dan Desa Troso, Jepara merupakan desa yang ditetapkan menjadi sentra tenun ATBM. Kegiatan menenun ini merupakan kegiatan yang diwariskan secara turun menurun di dalam keluarga dan berkembang menjadi kegiatan ekonomi dan mempengaruhi pada bentuk pola tata ruang yang ada. Kegiatan dimulai dari dalam rumah yang kemudian berkembang dengan adanya gandok sebagai tempat menenun dan menggunakan ruang terbuka untuk menjemur. Pola yang terbentuk dari permukiman sentra tenun ATBM di dua lokasi penelitian mengarah pada ruang terbuka yang diperlukan pada proses kegiatan menenun dan membentuk pola antara rumah tinggal, gandok, dan ruang terbuka menjadi satu keterikatan. Warga memerlukan ruang terbuka untuk menjemur benang dan kain sehingga mereka menggunakan ruang terbuka yang ada untuk menjemur, sehingga terlihat pola-pola yang terbentuk pada permukiman. \nKata kunci : industri rumah tangga, kampung, pola ruang, tata ruang, tenun ATBM","PeriodicalId":274853,"journal":{"name":"Tesa Arsitektur","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2016-06-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":"{\"title\":\"POLA TATA RUANG KAMPUNG INDUSTRI RUMAH TANGGA STUDI KASUS : SENTRA TENUN ATBM DESA WANAREJAN UTARA DAN DESA TROSO, JEPARA\",\"authors\":\"Frisca Ajengtirani Ardiniken, Titien Woro Murtini, R. S. Rukayah\",\"doi\":\"10.24167/TESA.V14I1.639\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Desa memiliki ciri khas akan sebuah kegiatan dan menghasilkan satu produk yang sama. Salah satunya pada desa sentra industri tenun ATBM yang kegiatannya masih tradisional dan dalam kegiatannya melibatkan anggota keluarga serta warga sekitarnya. Metode yang digunakan metode kualitatif yang mengungkapkan fenomena yang terjadi di lokasi dan di deskripsikan. Pengumpulan data dilakukan melalui tahapan observasi lapangan dan wawancara pada narasumber. Penelitian ini mengambil lokasi di Desa Wanarejan Utara, Pemalang dan Desa Troso, Jepara merupakan desa yang ditetapkan menjadi sentra tenun ATBM. Kegiatan menenun ini merupakan kegiatan yang diwariskan secara turun menurun di dalam keluarga dan berkembang menjadi kegiatan ekonomi dan mempengaruhi pada bentuk pola tata ruang yang ada. Kegiatan dimulai dari dalam rumah yang kemudian berkembang dengan adanya gandok sebagai tempat menenun dan menggunakan ruang terbuka untuk menjemur. Pola yang terbentuk dari permukiman sentra tenun ATBM di dua lokasi penelitian mengarah pada ruang terbuka yang diperlukan pada proses kegiatan menenun dan membentuk pola antara rumah tinggal, gandok, dan ruang terbuka menjadi satu keterikatan. Warga memerlukan ruang terbuka untuk menjemur benang dan kain sehingga mereka menggunakan ruang terbuka yang ada untuk menjemur, sehingga terlihat pola-pola yang terbentuk pada permukiman. \\nKata kunci : industri rumah tangga, kampung, pola ruang, tata ruang, tenun ATBM\",\"PeriodicalId\":274853,\"journal\":{\"name\":\"Tesa Arsitektur\",\"volume\":\"1 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2016-06-20\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"1\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Tesa Arsitektur\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.24167/TESA.V14I1.639\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Tesa Arsitektur","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.24167/TESA.V14I1.639","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1

摘要

这个村庄有一种活动的特点,生产一种共同的产品。在sentra工业中有一个是ATBM村,它的活动仍然是传统的,涉及到家庭成员和邻居。一种描述在位置和描述中发生的现象的定性方法。数据收集是通过现场观察和采访对象进行的。这项研究的地点是北Wanarejan村、小贩村和Troso村,Jepara是分配给airbm的村庄。编织活动是一种家族遗传下来的活动,并逐渐发展成经济活动,并影响现有的布局模式。活动从家庭内部开始,然后用一个锚来编织和利用开放的空间来编织。从两个研究地点的ATBM部署模型中形成的图案导致了一个开放的空间,在活动过程中,住宅、gandok和开放空间形成了一个连接。居民需要开放的空间来晾干纱线和布料,这样他们就可以利用现有的开放空间来晾干,从而在定居点中看到形成的图案。关键词:家庭、家庭、空间模式、空间布局、空中bm
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
POLA TATA RUANG KAMPUNG INDUSTRI RUMAH TANGGA STUDI KASUS : SENTRA TENUN ATBM DESA WANAREJAN UTARA DAN DESA TROSO, JEPARA
Desa memiliki ciri khas akan sebuah kegiatan dan menghasilkan satu produk yang sama. Salah satunya pada desa sentra industri tenun ATBM yang kegiatannya masih tradisional dan dalam kegiatannya melibatkan anggota keluarga serta warga sekitarnya. Metode yang digunakan metode kualitatif yang mengungkapkan fenomena yang terjadi di lokasi dan di deskripsikan. Pengumpulan data dilakukan melalui tahapan observasi lapangan dan wawancara pada narasumber. Penelitian ini mengambil lokasi di Desa Wanarejan Utara, Pemalang dan Desa Troso, Jepara merupakan desa yang ditetapkan menjadi sentra tenun ATBM. Kegiatan menenun ini merupakan kegiatan yang diwariskan secara turun menurun di dalam keluarga dan berkembang menjadi kegiatan ekonomi dan mempengaruhi pada bentuk pola tata ruang yang ada. Kegiatan dimulai dari dalam rumah yang kemudian berkembang dengan adanya gandok sebagai tempat menenun dan menggunakan ruang terbuka untuk menjemur. Pola yang terbentuk dari permukiman sentra tenun ATBM di dua lokasi penelitian mengarah pada ruang terbuka yang diperlukan pada proses kegiatan menenun dan membentuk pola antara rumah tinggal, gandok, dan ruang terbuka menjadi satu keterikatan. Warga memerlukan ruang terbuka untuk menjemur benang dan kain sehingga mereka menggunakan ruang terbuka yang ada untuk menjemur, sehingga terlihat pola-pola yang terbentuk pada permukiman. Kata kunci : industri rumah tangga, kampung, pola ruang, tata ruang, tenun ATBM
求助全文
通过发布文献求助,成功后即可免费获取论文全文。 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:604180095
Book学术官方微信