{"title":"Makna Teologis Frasa “Waktunya Sudah Dekat” Dalam Wahyu 22:10 dan Implikasinya","authors":"Jhon Wesley, Yakobus Yakob","doi":"10.52104/harvester.v8i2.125","DOIUrl":"https://doi.org/10.52104/harvester.v8i2.125","url":null,"abstract":"Abstrak :Frasa kata “waktunya sudah dekat” merupakan salah satu bagian yang menjadi familiar di kalangan orang Kristen dalam memahami kedatangan Kristus kedua kali ke bumi. Namun ada banyak orang Kristen kurang memahami dengan tepat makna teologis dari kata tersebut. Tidak heran kedatangan Kristus menjadi tidak berarti bagi sebagian orang percaya. Ada yang beranggapan itu cerita fiksi belaka. Namun, ada juga orang yang mencoba menafsirkan kedatangan Tuhan Yesus dengan penanggalan kalender. Sebenarnya, apa makna teologis dan urgensi dari frasa tersebut di atas? Artikel ini bertujuan untuk membahas makna frasa ‘waktunya sudajt dekat” sesuai Kitab Wahyu 22:10. Metode yang digunakan adalah Kualitatif dengan pendekatan studi pustaka. Hasil temuan menunjukkan bahwa, Pertama, makna teologis frasa “Waktunya Sudah Dekat” menyatakan kesempatan yang baik dari Allah menggenapi kedatangan Kristus kedua kali memerintah sebagai Raja, mengalahkan Iblis dan pasukannya, Hari Penghakiman, serta memberikan kelepasan dari penderitaan bagi umat-Nya. Kedua, mengacu kepada peristiwa kedatangan Kristus kembali ke dunia ini yang tidak terduga (tiba-tiba) dan terjadi dengan cepat, serta tidak diketahui oleh siapapun, kecuali Bapa di Surga. Implikasi kedatangan Kristus kedua dalam kaitan dengan frasa “Waktunya sudah dekat’ adalah, Pertama, setiap orang percaya harus memiliki kepastian akan kedatangan Kristus kedua kali memberikan umat-Nya kelepasan dari penderitaan di dunia ini. Kedua, kedatangan Kristus kedua kali tidak bisa diketahui siapun, kecuali Bapa di Surga.. Ketiga, orang percaya harus bertekun dalam iman, setia mengabarkan Injil dan siap sedia setiap saat menantikan Kristus datang kembali dan memerintah sebagai Raja.","PeriodicalId":273602,"journal":{"name":"HARVESTER: Jurnal Teologi dan Kepemimpinan Kristen","volume":"77 8","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139130627","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Analisis Terhadap Model Manajemen Konflik TKI (Thomas-Kilmann Conflict Mode Instrument) Dalam Kepemimpinan Pastoral","authors":"Nathanail Sitepu, Johanes Waldes Hasugian","doi":"10.52104/harvester.v8i2.136","DOIUrl":"https://doi.org/10.52104/harvester.v8i2.136","url":null,"abstract":"Penulis mengamati bahwa dalam pelayanannya, pemimpin pastoral tidak terlepas atau bebas dari konflik, sehingga membutuhkan manajemen konflik untuk mengelola konflik yang terjadi di dalam gereja. Pemimpin pastoral memegang peranan yang sangat penting dalam penyelesaian konflik di dalam gereja. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis model manajemen konflik TKI (Thomas-Kilmann Conflict Mode Instrument) yang biasa digunakan oleh korporat sebagai model yang relevan untuk digunakan oleh pemimpin pastoral. Model ini memberikan lima instrumen gaya penyelesaian konflik yaitu, kompetisi, kolaborasi, kompromi, penyesuaian, dan menghindar. Hasil temuan penelitian ini menyatakan bahwa pemimpin pastoral dapat menerapkan model manajemen TKI (Thomas-Kilman Conflict Mode Instrument) dengan menyesuaikan dengan kebutuhan dan situasi konflik yang terjadi. Pemimpin pastoral juga perlu memperhatikan pemerintahan atau struktur organisasi gereja setempat untuk dapat memilih dari kelima gaya penyelesaian konflik dari model manajemen konflik TKI (Thomas-Kilman Conflict Mode Instrument).","PeriodicalId":273602,"journal":{"name":"HARVESTER: Jurnal Teologi dan Kepemimpinan Kristen","volume":" 8","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139136261","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Pandangan Teologi Mengenai Hedonisme Di Era Society 5.0","authors":"Desti Samarenna","doi":"10.52104/harvester.v8i2.155","DOIUrl":"https://doi.org/10.52104/harvester.v8i2.155","url":null,"abstract":"Artikel yang berjudul tinjauan teologis tentang Hedonisme bertujuan untuk membuktikan keberadaan pandangan hedonisme itu sendiri. Pecapaian manusia kepada titik pengetahuan yang tak terbatas dan kebebasan hidup dengan menggunakan tehnologi artificial Intelegence menyebabkan pergeseran Masyarakat dan konsep berpikir tentang kesenangan dan nilai hidup. Ada tiga bagian yang penulis jelaskan mengenai Sejarah hedonism, hedonism dalam gereja, ajaran Tuhan Yesus mengenai Hedonisme. Pandangan teologi mengenai hedonism di era 5.0 menekankan, pertama, pencapaian terhebat bisa dilakukan manusia dan menikmati kebebasan didalamnya tetapi pengetahuan itu terbatas oleh karena itu manusia mempunyai ruang kosong dan hanya diisi oleh Allah sehingga manusa memahami kesenangan sesungguhnya dibawah matahari. Kedua, tehnologi dapat berkembang cepat tetapi tidak dapat menggeser nilai yang ada dalam diri mansuai sebagai ciptaan yang termulia. Ketiga, begitu hebat pencapaian manusia kesenangan itu hanya dapat sepenuhnya dipenuhkan dalam konteks Kerajaan Allah dan dipenuhkan oleh Allah sendiri.","PeriodicalId":273602,"journal":{"name":"HARVESTER: Jurnal Teologi dan Kepemimpinan Kristen","volume":"106 33","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139134716","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Manajemen Konflik Bagi Gereja Masa Kini Menurut Kisah Para Rasul 6:1-7","authors":"Syeny Yullyana Igir, Nathanail Sitepu","doi":"10.52104/harvester.v8i2.135","DOIUrl":"https://doi.org/10.52104/harvester.v8i2.135","url":null,"abstract":"Conflict is a reality that occurs in God's church. Conflict can cause division if not handled seriously and correctly, but conflict can also be a means of growth and maturation in the church as the body of Christ. Therefore, to overcome conflict in today's church, conflict management skills are needed. This article will discuss the dynamics of conflict that occurred in Acts 6: 1-7 and examine the conflict management patterns carried out by the Apostles. The method used in this article is a qualitative method with an interpretative approach (interpretative design) to the biblical text in the context of conflict management. In conducting the analysis, the author will highlight the text in the frame of conflict management thinking and find that there was indeed a conflict between the Greek-speaking Jews and the Hebrews regarding the distribution to their widows in daily service. The finding in this article is that the Apostles applied a conflict management pattern by listening to the grievances that arose due to conflict, conducting self-efficiency, and conducting mediation and delegation as conflict resolution.","PeriodicalId":273602,"journal":{"name":"HARVESTER: Jurnal Teologi dan Kepemimpinan Kristen","volume":" 403","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139136820","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Samuel Reynaldi, Kalis Stevanus, Tantri Yulia, Chandra Kirana Luhur
{"title":"Pemahaman Pebisnis Kristen Tentang Karakter Kristiani Terhadap Kinerja Pegawai","authors":"Samuel Reynaldi, Kalis Stevanus, Tantri Yulia, Chandra Kirana Luhur","doi":"10.52104/harvester.v8i2.124","DOIUrl":"https://doi.org/10.52104/harvester.v8i2.124","url":null,"abstract":"The world of work or business has theological implications. For Christian business people, it is necessary to base their business activities on the word of God as a standard of faith and behavior so that they do not only pursue material gain but at the same time become witnesses of Christ. The purpose of this study was to find out how much influence Christian businessmen's understanding of Christian character has on employee performance, especially for those who are congregated at GBT Maranatha Bandung. The chosen research method is the quantitative-correlational method. The results of the study show that the influence of Christian businessmen's understanding of Christian character on the performance of employees who are congregated at GBT Maranatha Bandung is 0.446, which is in the medium category. Based on this, the understanding of Christian businessmen about Christian character must be continuously improved, so that employee performance can get better and can affect the results of a business. Christian business people must separate themselves from all business practices that are ethically unholy and fair by adopting Christian character as a Christian identity.","PeriodicalId":273602,"journal":{"name":"HARVESTER: Jurnal Teologi dan Kepemimpinan Kristen","volume":"43 ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-12-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139175365","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Deskripsi Tentang Kedatangan Anak Manusia: Perumpamaan Tentang Pohon Ara Dalam Markus 13: 24-32","authors":"Desti Samarenna","doi":"10.52104/harvester.v8i1.116","DOIUrl":"https://doi.org/10.52104/harvester.v8i1.116","url":null,"abstract":"The world is in a difficult situation. There are several incidents that occur continuously in various countries such as Covid which last very long and cause a lot of suffering. In various places, there are earthquakes, floods, landslides, landslides, weather that is increasingly difficult to predict, and living conditions that are increasingly individualistic. Thinking about this naturally raises the question of whether the “world,” is coming to an end. Mark 13:24-32 which is described in apocalyptic literary form speaks of the coming of the Son of Man which is described in apocalyptic literary form as the time leading up to God's final judgment. The purpose of writing is to explain the conditions faced in the form of difficulties leading to God's judgment and to give hope to the faithful who are suffering at this time to stick to God. The research method is descriptive-theological, namely investigating data in the Bible specifically about the coming of the Son of Man which is explained in contextAbstrakDunia sedang berada dalam situasi yang yang sulit. Ada beberapa Kejadian yang terjadi secara berkesinambungan di berbagai Negara seperti Covid yang berlangsung sangat panjang dan menimbulkan banyak penderitaan. Diberbagai tempat ada gempa, banjir, tanah lonsor, longsor cuaca yang semakin sulit diprediksi, dan keadaan hidup yang makin individualisme. Memikirkan hal tersebut tentu muncul pertanyaan apakah “dunia,” sedang menuju titik akhir. Markus 13:24-32 yang digambarkan dalam bentuk sastra apokaliptik berbicara tentang kedatangan Anak Manusia ya ngdigambarkan dalam bentuk sastra apokaliptik masa-masa menuju penghakiman terakhir Allah. Tujuan penulisan untuk menjelaskan keadaan yang dihadapi dalam bentuk kesulitan-kesulitan menuju penghakiman Allah dan memberikan harapan bagi umat beriman yang menderita saat ini agar tetap berpaut kepada Tuhan. Metode penelitian dengan deskriptif-teologis, yaitu menyelidiki data yang ada dalam Alkitab secara khusus tentang kedatangan Anak Manusia yang dijelaskan secara konteks.","PeriodicalId":273602,"journal":{"name":"HARVESTER: Jurnal Teologi dan Kepemimpinan Kristen","volume":"27 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126311644","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Spiritual Reinforcement Bagi Para Lansia Menghadapi Kematian Berdasarkan 1 Tesalonika 4:13-18","authors":"Franseda Sihite","doi":"10.52104/harvester.v8i1.117","DOIUrl":"https://doi.org/10.52104/harvester.v8i1.117","url":null,"abstract":"The elderly often experience anxiety when facing death. For this reason, spiritual strengthening is needed for the elderly so they don't dissolve in anxiety. This article aims to explain Spiritual Reinforcement for the elderly based on biblical teachings in 1 Thess. 4:13-18 as a provision for the faith of the elderly to go through old age, especially facing death that will come. This scientific work uses the hermeneutic method with a text exposition approach 1 Thess. 4:13-18. The results of the study concluded that 1 Thess. 4:13-18 can be a spiritual strengthening for believers, especially for the elderly congregation that death is a temporary separation from believers who are still alive (1 Thess. 4:13), the death of a believer is sleeping with Jesus (1Thess. 4:14), and death becomes the door to enter eternal life and the meeting of every believer with Christ (1 Thess. 4:15-18).AbstrakPara lansia sering kali mengalami kecemasan ketika menghadapi kematian. Untuk itu diperlukan penguatan rohani terhadap para lansia sehingga tidak larut dalam kecemasan. Artikel ini bertujuan untuk menjelaskan Spiritual Reinforcement (Penguatan Rohani) terhadap para lansia berdasarkan ajaran alkitab dalam 1 Tes. 4:13-18 sebagai bekal iman lansia menjalani masa tua, khususnya menghadapi kematian yang kelak akan tiba. Karya ilmiah ini menggunakan metode hermeneutika dengan pendekatan eksposisi teks 1 Tes. 4:13-18. Hasil penelitian menunjukkan bahwa teks 1 Tes. 4:13-18 dapat menjadi penguatan spiritual bagi orang-orang percaya, khususnya jemaat lansia yaitu bahwa kematian adalah perpisahan sementara dengan orang percaya yang masih hidup (1 Tes. 4:13), kematian orang percaya adalah tidur bersama Yesus (1Tes. 4:14), dan kematian menjadi pintu memasuki kehidup kekal dan berkumpulnya setiap orang percaya dengan Kristus (1 Tes. 4:15-18).","PeriodicalId":273602,"journal":{"name":"HARVESTER: Jurnal Teologi dan Kepemimpinan Kristen","volume":"51 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121927149","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Orianto Hura, Martina Novalina, Anwar Three Millenium Waruwu
{"title":"Pertobatan Sebagai Sebuah Bentuk Persiapan Menghadapi Akhir Zaman Dalam Matius 24:1-14","authors":"Orianto Hura, Martina Novalina, Anwar Three Millenium Waruwu","doi":"10.52104/harvester.v8i1.115","DOIUrl":"https://doi.org/10.52104/harvester.v8i1.115","url":null,"abstract":"This article expounds on the significance of repentance as a preparation for the end times within the context of religious understanding and spirituality. The empirical issue at hand is the lack of clear comprehension regarding the significance and implications of repentance in facing the end times. The objective of this research is to deeply understand the importance of repentance based on Matthew 24:1-14, encompassing the implications of repentance in individuals' daily lives, their relationship with God, and their relationship with fellow human beings in the context of the end times. This research utilizes the method of textual analysis or interpretation. The findings of this study indicate that repentance is a crucial calling in facing the end times, as through repentance, individuals prepare themselves spiritually, establish a proper relationship with God, and equip themselves to spread the message of the Gospel to the world. Repentance brings about significant changes in individuals' lives and has far-reaching impacts on the mission of spreading the Gospel.AbstrakArtikel ini menguraikan pentingnya pertobatan sebagai bentuk persiapan menghadapi akhir zaman dalam konteks pemahaman agama dan spiritualitas. Masalah empiris yang muncul adalah kurangnya pemahaman yang jelas tentang signifikansi dan implikasi pertobatan dalam menghadapi akhir zaman. Tujuan penelitian ini adalah memahami pentingnya pertobatan berdasarkan Matius 24:1-14, termasuk implikasi pertobatan dalam kehidupan sehari-hari, hubungan individu dengan Tuhan, dan hubungan individu dengan sesama manusia dalam konteks akhir zaman. Penelitian ini menggunakan metode analisis teks atau tafsir. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertobatan merupakan panggilan penting dalam menghadapi akhir zaman, karena melalui pertobatan individu mempersiapkan diri secara rohani, membangun hubungan yang benar dengan Allah, dan mempersiapkan diri untuk menyebarkan pesan Injil kepada dunia. Pertobatan membawa perubahan signifikan dalam kehidupan individu dan memiliki dampak yang luas dalam misi menyebarkan Injil.","PeriodicalId":273602,"journal":{"name":"HARVESTER: Jurnal Teologi dan Kepemimpinan Kristen","volume":"82 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121472461","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Sumbangsih Teokrasi Yudaisme Masa Intertestamental bagi Perluasan Misi Kerajaan Allah di IndonesiaSumbangsih Teokrasi Yudaisme Masa Intertestamental Bagi Perluasan Misi Kerajaan Allah Di Indonesia","authors":"Busno Busno, Yakobus Yakob, Urbanus Toher, Herianto Herianto, Yonathan Salmon Efrayim Ngesthi","doi":"10.52104/harvester.v8i1.121","DOIUrl":"https://doi.org/10.52104/harvester.v8i1.121","url":null,"abstract":"This research article in the form of a scientific work aims to describe the Jewish Theocracy during the intertestamental period, especially the Maccabean, Hasmonean, and Herodian Reigns, and contributions to religious leaders in churches, Christian organizations, and community leaders in Indonesia in efforts to expand God's kingdom. The method used is a Literature Study to collect research data from online articles and books related to the research topic. After data analysis was carried out, the research results found that the contribution of the Intertestamental Theocracy of Judaism to the expansion of the mission of God's kingdom was in the form of the important role of leaders to expand God's kingdom, promote a moderate religious attitude, and carry out the mission of God's kingdom holistically.AbstrakArtikel penelitian berupa karya ilmiah ini bertujuan memaparkan tentang Teokrasi Yahudi masa intertestamental, khususnya Masa Pemerintahan Makabe, Hasmoneas, dan Herodes dan sumbangsih bagi para pemimpin agama di gereja, organisasi Kristen dan tokoh masyarakat di Indonesia dalam upaya meluaskan kerajaan Allah itu. Metode yang dipakai adalah Studi Pustaka (Literature Study) untuk mengumpulkan data penelitian dari artikel online dan buku-buku yang berkaitan dengan topik penelitian. Setelah analisis data dilakukan, maka diperoleh hasil penelitian yang menemukan bahwa sumbangsih Teokrasi Yudaisme Masa Intertestamental bagi perluasan misi kerajaan Allah adalah berupa pentingnya peran para pemimpin untuk meluaskan kerajaan Allah, mengedepankan sikap beragama yang moderat, dan melaksanakan misi kerajaan Allah secara holistik.","PeriodicalId":273602,"journal":{"name":"HARVESTER: Jurnal Teologi dan Kepemimpinan Kristen","volume":"32 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133538309","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Paulin Maureel Titiheru, Irene Ludji, Simon Julianto
{"title":"Tinjauan Etika Kepemimpinan Kristen Terhadap Kolegialitas Pelayan Di GPIB ATK Ambarawa","authors":"Paulin Maureel Titiheru, Irene Ludji, Simon Julianto","doi":"10.52104/harvester.v8i1.111","DOIUrl":"https://doi.org/10.52104/harvester.v8i1.111","url":null,"abstract":"Quality church service is closely related to the relationship between ministers. Relationships that are seen as unequal between ministers can negatively affect the quality of service in the church. This article discusses the impact of unequal relations between servants on service effectiveness and proposes the value of collegiality as the main principle that must be considered together. Collegiality is a sense of loyalty of friends to colleagues. The purpose of this study is to analyze leadership practices and the role of collegiality of servants in GPIB ATK Ambarawa from the perspective of Christian leadership ethics. The research method used is qualitative with a type of descriptive writing to make an accurate description of facts related to the phenomenon under investigation. The results of this study show that in terms of building collegiality relationships in terms of Christian leadership ethics, the servants at GPIB ATK Ambarawa, still need to improve their quality. This is because there are still some weaknesses in the collegiality relationship that exists between servants at GPIB ATK Ambarawa.Abstrak Pelayanan gereja yang berkualitas berhubungan erat dengan relasi antar pelayan. Relasi yang dipandang tidak setara antar pelayan dapat berdampak negatif terhadap kualitas pelayanan di gereja. Artikel ini membahas tentang dampak dari relasi yang tidak setara antar pelayan terhadap efektivitas pelayanan dan mengusulkan nilai kolegialitas sebagai prinsip utama yang harus diperhatikan bersama. Kolegialitas adalah rasa setia kawan terhadap teman sejawat. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis praktik kepemimpinan dan peran kolegialitas pelayan di GPIB ATK Ambarawa dari perspektif etika kepemimpinan Kristen. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan jenis penulisan deskriptif untuk membuat deskripsi secara akurat mengenai fakta terkait fenomena yang diselidiki. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa dalam hal membangun hubungan kolegialitas ditinjau dari etika kepemimpinan Kristen, para pelayan di GPIB ATK Ambarawa, masih perlu meningkatkan kualitasnya. Hal ini dikarenakan, masih ditemukannya beberapa kelemahan dalam hubungan kolegialitas yang terjalin antar pelayan di GPIB ATK Ambarawa.","PeriodicalId":273602,"journal":{"name":"HARVESTER: Jurnal Teologi dan Kepemimpinan Kristen","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131321473","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}