{"title":"Makna Teologis Frasa “Waktunya Sudah Dekat” Dalam Wahyu 22:10 dan Implikasinya","authors":"Jhon Wesley, Yakobus Yakob","doi":"10.52104/harvester.v8i2.125","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Abstrak :Frasa kata “waktunya sudah dekat” merupakan salah satu bagian yang menjadi familiar di kalangan orang Kristen dalam memahami kedatangan Kristus kedua kali ke bumi. Namun ada banyak orang Kristen kurang memahami dengan tepat makna teologis dari kata tersebut. Tidak heran kedatangan Kristus menjadi tidak berarti bagi sebagian orang percaya. Ada yang beranggapan itu cerita fiksi belaka. Namun, ada juga orang yang mencoba menafsirkan kedatangan Tuhan Yesus dengan penanggalan kalender. Sebenarnya, apa makna teologis dan urgensi dari frasa tersebut di atas? Artikel ini bertujuan untuk membahas makna frasa ‘waktunya sudajt dekat” sesuai Kitab Wahyu 22:10. Metode yang digunakan adalah Kualitatif dengan pendekatan studi pustaka. Hasil temuan menunjukkan bahwa, Pertama, makna teologis frasa “Waktunya Sudah Dekat” menyatakan kesempatan yang baik dari Allah menggenapi kedatangan Kristus kedua kali memerintah sebagai Raja, mengalahkan Iblis dan pasukannya, Hari Penghakiman, serta memberikan kelepasan dari penderitaan bagi umat-Nya. Kedua, mengacu kepada peristiwa kedatangan Kristus kembali ke dunia ini yang tidak terduga (tiba-tiba) dan terjadi dengan cepat, serta tidak diketahui oleh siapapun, kecuali Bapa di Surga. Implikasi kedatangan Kristus kedua dalam kaitan dengan frasa “Waktunya sudah dekat’ adalah, Pertama, setiap orang percaya harus memiliki kepastian akan kedatangan Kristus kedua kali memberikan umat-Nya kelepasan dari penderitaan di dunia ini. Kedua, kedatangan Kristus kedua kali tidak bisa diketahui siapun, kecuali Bapa di Surga.. Ketiga, orang percaya harus bertekun dalam iman, setia mengabarkan Injil dan siap sedia setiap saat menantikan Kristus datang kembali dan memerintah sebagai Raja.","PeriodicalId":273602,"journal":{"name":"HARVESTER: Jurnal Teologi dan Kepemimpinan Kristen","volume":"77 8","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"HARVESTER: Jurnal Teologi dan Kepemimpinan Kristen","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.52104/harvester.v8i2.125","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Abstrak :Frasa kata “waktunya sudah dekat” merupakan salah satu bagian yang menjadi familiar di kalangan orang Kristen dalam memahami kedatangan Kristus kedua kali ke bumi. Namun ada banyak orang Kristen kurang memahami dengan tepat makna teologis dari kata tersebut. Tidak heran kedatangan Kristus menjadi tidak berarti bagi sebagian orang percaya. Ada yang beranggapan itu cerita fiksi belaka. Namun, ada juga orang yang mencoba menafsirkan kedatangan Tuhan Yesus dengan penanggalan kalender. Sebenarnya, apa makna teologis dan urgensi dari frasa tersebut di atas? Artikel ini bertujuan untuk membahas makna frasa ‘waktunya sudajt dekat” sesuai Kitab Wahyu 22:10. Metode yang digunakan adalah Kualitatif dengan pendekatan studi pustaka. Hasil temuan menunjukkan bahwa, Pertama, makna teologis frasa “Waktunya Sudah Dekat” menyatakan kesempatan yang baik dari Allah menggenapi kedatangan Kristus kedua kali memerintah sebagai Raja, mengalahkan Iblis dan pasukannya, Hari Penghakiman, serta memberikan kelepasan dari penderitaan bagi umat-Nya. Kedua, mengacu kepada peristiwa kedatangan Kristus kembali ke dunia ini yang tidak terduga (tiba-tiba) dan terjadi dengan cepat, serta tidak diketahui oleh siapapun, kecuali Bapa di Surga. Implikasi kedatangan Kristus kedua dalam kaitan dengan frasa “Waktunya sudah dekat’ adalah, Pertama, setiap orang percaya harus memiliki kepastian akan kedatangan Kristus kedua kali memberikan umat-Nya kelepasan dari penderitaan di dunia ini. Kedua, kedatangan Kristus kedua kali tidak bisa diketahui siapun, kecuali Bapa di Surga.. Ketiga, orang percaya harus bertekun dalam iman, setia mengabarkan Injil dan siap sedia setiap saat menantikan Kristus datang kembali dan memerintah sebagai Raja.