{"title":"根据帖撒罗尼迦前书4:13-18,为老年人提供精神上的恢复","authors":"Franseda Sihite","doi":"10.52104/harvester.v8i1.117","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"The elderly often experience anxiety when facing death. For this reason, spiritual strengthening is needed for the elderly so they don't dissolve in anxiety. This article aims to explain Spiritual Reinforcement for the elderly based on biblical teachings in 1 Thess. 4:13-18 as a provision for the faith of the elderly to go through old age, especially facing death that will come. This scientific work uses the hermeneutic method with a text exposition approach 1 Thess. 4:13-18. The results of the study concluded that 1 Thess. 4:13-18 can be a spiritual strengthening for believers, especially for the elderly congregation that death is a temporary separation from believers who are still alive (1 Thess. 4:13), the death of a believer is sleeping with Jesus (1Thess. 4:14), and death becomes the door to enter eternal life and the meeting of every believer with Christ (1 Thess. 4:15-18).AbstrakPara lansia sering kali mengalami kecemasan ketika menghadapi kematian. Untuk itu diperlukan penguatan rohani terhadap para lansia sehingga tidak larut dalam kecemasan. Artikel ini bertujuan untuk menjelaskan Spiritual Reinforcement (Penguatan Rohani) terhadap para lansia berdasarkan ajaran alkitab dalam 1 Tes. 4:13-18 sebagai bekal iman lansia menjalani masa tua, khususnya menghadapi kematian yang kelak akan tiba. Karya ilmiah ini menggunakan metode hermeneutika dengan pendekatan eksposisi teks 1 Tes. 4:13-18. Hasil penelitian menunjukkan bahwa teks 1 Tes. 4:13-18 dapat menjadi penguatan spiritual bagi orang-orang percaya, khususnya jemaat lansia yaitu bahwa kematian adalah perpisahan sementara dengan orang percaya yang masih hidup (1 Tes. 4:13), kematian orang percaya adalah tidur bersama Yesus (1Tes. 4:14), dan kematian menjadi pintu memasuki kehidup kekal dan berkumpulnya setiap orang percaya dengan Kristus (1 Tes. 4:15-18).","PeriodicalId":273602,"journal":{"name":"HARVESTER: Jurnal Teologi dan Kepemimpinan Kristen","volume":"51 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Spiritual Reinforcement Bagi Para Lansia Menghadapi Kematian Berdasarkan 1 Tesalonika 4:13-18\",\"authors\":\"Franseda Sihite\",\"doi\":\"10.52104/harvester.v8i1.117\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"The elderly often experience anxiety when facing death. For this reason, spiritual strengthening is needed for the elderly so they don't dissolve in anxiety. This article aims to explain Spiritual Reinforcement for the elderly based on biblical teachings in 1 Thess. 4:13-18 as a provision for the faith of the elderly to go through old age, especially facing death that will come. This scientific work uses the hermeneutic method with a text exposition approach 1 Thess. 4:13-18. The results of the study concluded that 1 Thess. 4:13-18 can be a spiritual strengthening for believers, especially for the elderly congregation that death is a temporary separation from believers who are still alive (1 Thess. 4:13), the death of a believer is sleeping with Jesus (1Thess. 4:14), and death becomes the door to enter eternal life and the meeting of every believer with Christ (1 Thess. 4:15-18).AbstrakPara lansia sering kali mengalami kecemasan ketika menghadapi kematian. Untuk itu diperlukan penguatan rohani terhadap para lansia sehingga tidak larut dalam kecemasan. Artikel ini bertujuan untuk menjelaskan Spiritual Reinforcement (Penguatan Rohani) terhadap para lansia berdasarkan ajaran alkitab dalam 1 Tes. 4:13-18 sebagai bekal iman lansia menjalani masa tua, khususnya menghadapi kematian yang kelak akan tiba. Karya ilmiah ini menggunakan metode hermeneutika dengan pendekatan eksposisi teks 1 Tes. 4:13-18. Hasil penelitian menunjukkan bahwa teks 1 Tes. 4:13-18 dapat menjadi penguatan spiritual bagi orang-orang percaya, khususnya jemaat lansia yaitu bahwa kematian adalah perpisahan sementara dengan orang percaya yang masih hidup (1 Tes. 4:13), kematian orang percaya adalah tidur bersama Yesus (1Tes. 4:14), dan kematian menjadi pintu memasuki kehidup kekal dan berkumpulnya setiap orang percaya dengan Kristus (1 Tes. 4:15-18).\",\"PeriodicalId\":273602,\"journal\":{\"name\":\"HARVESTER: Jurnal Teologi dan Kepemimpinan Kristen\",\"volume\":\"51 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2023-06-30\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"HARVESTER: Jurnal Teologi dan Kepemimpinan Kristen\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.52104/harvester.v8i1.117\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"HARVESTER: Jurnal Teologi dan Kepemimpinan Kristen","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.52104/harvester.v8i1.117","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
摘要
老年人在面对死亡时常常感到焦虑。因此,老年人需要精神上的加强,这样他们就不会沉浸在焦虑中。这篇文章的目的是根据圣经在帖前书4:13-18的教导来解释老年人的属灵坚固,作为老年人度过晚年,特别是面对即将到来的死亡的信心的规定。这项科学工作使用了解释学的方法和文本解释的方法(帖前4:13-18)。研究的结果表明,帖前4:13-18可以成为信徒属灵上的坚固,特别是对年长的会众来说,死亡是与仍然活着的信徒暂时分离(帖前4:13),信徒的死亡是与耶稣同睡(帖前4:13)。4:14),死亡成为进入永生的门,成为每个信徒与基督相遇的门(帖前4:15-18)。【摘要】【中文摘要】【中文摘要】【中文摘要】【中文摘要】【中文摘要】【中文摘要】Untuk itu diperlukan企鹅rohani terhadap para lansia seingga tidak larut dalam kecemasan。企鹅鲁哈尼精神加固(企鹅鲁哈尼)企鹅鲁哈尼精神加固(企鹅鲁哈尼)企鹅鲁哈尼精神加固(企鹅鲁哈尼)企鹅鲁哈尼精神加固(企鹅鲁哈尼)企鹅鲁哈尼精神加固(企鹅鲁哈尼)企鹅鲁哈尼精神加固(企鹅鲁哈尼)企鹅鲁哈尼精神加固(企鹅鲁哈尼)申命记前4:13-18。帖前4:13-18企鹅的灵性bagi orangang percaya, khususnya jemaat lansia yitu bahususnya kematian adalah perpisahan sementara dengan orang percaya yang masih hidup(帖前4:13),kematian orperaya adalah tidur bersama Yesus(帖前4:13)。4:14),但kematian menjadi pintu memasuki kehidup kekal dan berkumpulnya seap orang peraya denengan Kristus(帖前4:15-18)。
Spiritual Reinforcement Bagi Para Lansia Menghadapi Kematian Berdasarkan 1 Tesalonika 4:13-18
The elderly often experience anxiety when facing death. For this reason, spiritual strengthening is needed for the elderly so they don't dissolve in anxiety. This article aims to explain Spiritual Reinforcement for the elderly based on biblical teachings in 1 Thess. 4:13-18 as a provision for the faith of the elderly to go through old age, especially facing death that will come. This scientific work uses the hermeneutic method with a text exposition approach 1 Thess. 4:13-18. The results of the study concluded that 1 Thess. 4:13-18 can be a spiritual strengthening for believers, especially for the elderly congregation that death is a temporary separation from believers who are still alive (1 Thess. 4:13), the death of a believer is sleeping with Jesus (1Thess. 4:14), and death becomes the door to enter eternal life and the meeting of every believer with Christ (1 Thess. 4:15-18).AbstrakPara lansia sering kali mengalami kecemasan ketika menghadapi kematian. Untuk itu diperlukan penguatan rohani terhadap para lansia sehingga tidak larut dalam kecemasan. Artikel ini bertujuan untuk menjelaskan Spiritual Reinforcement (Penguatan Rohani) terhadap para lansia berdasarkan ajaran alkitab dalam 1 Tes. 4:13-18 sebagai bekal iman lansia menjalani masa tua, khususnya menghadapi kematian yang kelak akan tiba. Karya ilmiah ini menggunakan metode hermeneutika dengan pendekatan eksposisi teks 1 Tes. 4:13-18. Hasil penelitian menunjukkan bahwa teks 1 Tes. 4:13-18 dapat menjadi penguatan spiritual bagi orang-orang percaya, khususnya jemaat lansia yaitu bahwa kematian adalah perpisahan sementara dengan orang percaya yang masih hidup (1 Tes. 4:13), kematian orang percaya adalah tidur bersama Yesus (1Tes. 4:14), dan kematian menjadi pintu memasuki kehidup kekal dan berkumpulnya setiap orang percaya dengan Kristus (1 Tes. 4:15-18).