{"title":"ANALISIS DISTRIBUSI NANAS DI DESA WONOREJO TRISULO KECAMATAN PLOSOKLATEN KABUPATEN KEDIRI","authors":"Haidar Bimantara, K. Budiraharjo, W. Roessali","doi":"10.36762/jurnaljateng.v19i1.843","DOIUrl":"https://doi.org/10.36762/jurnaljateng.v19i1.843","url":null,"abstract":"The research objective was to analyze the distribution channel model and the factors that influence the marketing efficiency of pineapple in the Village of Wonorejo Trisulo, District Plosoklaten, Kediri Regency. The research was conducted on 10 September - 10 October 2020 located in the Wonorejo Trisulo Village, Plosoklaten District, Kediri Regency. The research method used survey. The number of respondents was 144 people. The samples were determined using the Slovin formula consisting of 86 pineapple farmers. Furthermore, the snowball sampling method was used to determine the marketing agency respondents, namely 4 collectors, 8 wholesalers, and 16 retailers. The primary data obtained from interviews with based on questionnaires that has been prepared. Secondary data were obtained from related institutions and agencies such as the Central Statistics Agency (BPS), monographs of Wonorejo Trisulo Village, literature, and other supporting sources. The data analysis used was the descriptive quantitative method and statistical analysis. The results showed that the pineapple distribution channel in Wonorejo Trisulo Village was divided into 3 channels. The most efficient channel was channel 3 characterized by the lowest created marketing margin (IDR 4,650) and the highest farmer share value (63.59%). Results revelead that the farmer price level, and marketing margin were found significant in affecting the marketing efficiency. T-test results showed that partially the price variables at the farmer level and marketing margins effects on the efficiency of pineapple marketing, while the marketing channel variables had no effect on the marketing efficiency of pineapples in the Wonorejo Trisulo Village, Plosoklaten District, Kediri Regency.","PeriodicalId":220402,"journal":{"name":"Jurnal Litbang Provinsi Jawa Tengah","volume":"53 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-07-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128844762","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"PENGARUH PERILAKU PETANI DALAM PENERAPAN SAPTA USAHATANI TERHADAP PRODUKTIVITAS PADI DI KELOMPOK TANI VANDA SUBUR, KOTA SEMARANG","authors":"Arfiola Darmawan, Siwi Gayatri, S. Satmoko","doi":"10.36762/jurnaljateng.v19i1.849","DOIUrl":"https://doi.org/10.36762/jurnaljateng.v19i1.849","url":null,"abstract":"Kelompok Tani Vanda Subur adalah salah satu kelompok tani penghasil padi terbanyak di Kota Semarang. Kelompok Tani Vanda Subur memiliki kendala yaitu adanya hama dan penyakit. Para petani dalam menangani kendala tersebut mengacu pada sapta usahatani padi sehingga membuat Kelompok Tani Vanda Subur tetap menjadi salah satu kelompok tani penghasil padi terbanyak di Kota Semarang. Tujuan dari penelitian ini untuk: 1) Menganalisis perilaku petani dalam penerapan sapta usahatani padi. 2) Menganalisis pengaruh perilaku petani dalam penerapan sapta usahatani terhadap produktivitas padi. Penelitian dilaksanakan pada 02 Febuari 2020 – 02 Maret 2020 yang berlokasi di Kelompok Tani Vanda Subur, Kota Semarang. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah survei. Penentuan responden menggunakan metode purposive sampling dengan jumlah responden sebesar 32 anggota Kelompok Tani Vanda Subur. Metode pengumpulan data berasal dari wawancara dengan bantuan kuesioner dan observasi. Analisis data menggunakan analisis deskriptif dan analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) Tingkat pengetahuan, sikap dan keterampilan petani tergolong dalam kriteria tinggi, 2) Variabel pengetahuan, sikap, dan keterampilan berpengaruh nyata secara bersama-sama terhadap produktivitas, variabel pengetahuan secara parsial tidak berpengaruh terhadap produktivitas, variabel sikap dan keterampilan secara parsial berpengaruh terhadap produktivitas. Peningkatan produktivitas dapat terbentuk ketika produksi mengalami kenaikan.","PeriodicalId":220402,"journal":{"name":"Jurnal Litbang Provinsi Jawa Tengah","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-07-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130614515","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"STRATEGI PENINGKATAN PENDAPATAN DAERAH MELALUI PEMBERDAYAAN ASET DAERAH DI PROVINSI JAWA TENGAH","authors":"Wiwin Widiastuti, Tri Risandewi","doi":"10.36762/JURNALJATENG.V17I2.793","DOIUrl":"https://doi.org/10.36762/JURNALJATENG.V17I2.793","url":null,"abstract":"Proporsi penerimaan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Provinsi Jawa Tengah masih didominasi pajak daerah, yakni sebesar 83,36%. Sedangkan penerimaan bukan pajak sebesar 16,64% yang berasal dari lain-lain PAD yang sah (12,81%), hasil pengelolaan kekayaan lainnya (2,94%) dan retribusi (0,87%). Mempertimbangkan pentingnya peningkatan pendapatan daerah Provinsi Jawa Tengah dari sumber non pajak maka perlu dikembangkan penerimaan yang bersumber dari pendapatan lain-lain yang sah seperti pemanfaatan aset daerah. Pada tahun 2015 konstribusi penerimaan lain-lain yang sah dari hasil pemanfaatan aset daerah relatif kecil yaitu kurang dari 1 %, sedangkan potensinya dinilai cukup memiliki prospek untuk dapat ditingkatkan. Maka perlu disusun langkah kebijakan guna meningkatkan pemanfaatan aset daerah. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi strategi pemberdayaan aset daerah Provinsi Jawa Tengah dan mengidentifikasi peluang alternatif pembiayaan investasi pemberdayaan aset daerah. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan teknik pengambilan data menggunakan wawancara mendalam, Focus Group Discussion dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan kondisinya aset Provinsi Jawa Tengah dapat dikelompokkan menjadi aset potensial dan aset kurang potensial. Aset kurang potensial memerlukan perbaikan dalam hal sumber daya manusia; manajemen anggaran; dukungan stakeholder (BPN, dunia usaha, Pemda, Development finance, dll); dan deregulasi. Dalam pemberdayaan aset Provinsi Jawa Tengah diperlukan penyempurnaan manajemen aset, dan penerapan strategi pemberdayaan aset dengan cara: (a).Melibatkan pihak ketiga sehingga dapat mengurangi/menghilangkan biaya pemeliharaan aset dan sekaligus meningkatkan pendapatan daerah; (b). Menjalin kerjasama pengelolaan aset. Dalam penerapan strategi pemberdayaan aset perlu menggunakan instrumen yang obyektif. Kesimpulan diperlukan kemampuan mewirausahakan birokrasi di kalangan pejabat dan pegawai yang mengelola aset-aset daerah, sehingga pengelolaan aset-aset daerah dapat dilakukan secara kreatif dan inovatif, serta mampu beradaptasi dengan perkembangan lingkungan yang dinamis. Untuk meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) dari kontribusi aset daerah, maka perlu dibentuk Tim/Satgas validasi dan pemberdayaan aset.","PeriodicalId":220402,"journal":{"name":"Jurnal Litbang Provinsi Jawa Tengah","volume":"116 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128001407","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"PENGARUH JENIS STEK TERHADAP KEBERHASILAN PEMBIBITAN BAMBU HITAM (Gigantochloa atroviolaceae Widjaja)","authors":"Aditya Hani","doi":"10.36762/JURNALJATENG.V18I2.834","DOIUrl":"https://doi.org/10.36762/JURNALJATENG.V18I2.834","url":null,"abstract":"Black bamboo seedlings through vegetative propagation still need to be developed in order to obtain the right propagation technique. Trials of making black bamboo seedlings from branch cuttings resulted in a low success rate. This study aims to determine the type of black bamboo stem cutting material. This study used a completely randomized design method (CRD) with the treatment of cuttings, namely: stem cuttings from the weevil (remaining cut), 1-segment stem cuttings, 2-segment stem cuttings, 3-segment stem cuttings. The parameters observed were shoot height, diameter, number of shoot and root length. The result show that the treatment of weevil stem cuttings produced the best shoot growth in all growth parameters.","PeriodicalId":220402,"journal":{"name":"Jurnal Litbang Provinsi Jawa Tengah","volume":"137 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-17","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132131894","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"ANALISIS NILAI TAMBAH HOME INDUSTRY TAHU DAN TEMPE DI KECAMATAN PURWODADI KABUPATEN GROBOGAN","authors":"yoana ariadani manesa","doi":"10.36762/JURNALJATENG.V18I2.830","DOIUrl":"https://doi.org/10.36762/JURNALJATENG.V18I2.830","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis nilai tambah pada industri rumah tangga tahu dan tempe serta menganalisis perbandingan nilai tambah pada industri rumah tangga tahu dan tempe di Kecamatan Purwodadi Kabupaten Grobogan. Metode penelitian yang digunakan yaitu survey dengan jumlah responden sebanyak 11 home industry tempe dan 5 home industry tahu. Metode analisis data yang digunakan yaitu analisis deskriptif untuk mengetahui gambaran umum home industry tahu dan tempe, analisis kuantitatif menggunakan metode Hayami dan uji analisis Mann Whitney menggunakan SPSS. Dari hasil penelitian diketahui bahwa proses pembuatan tempe memerlukan waktu lebih lama yaitu 3-4 hari dalam satu kali produksi dibandingkan proses pembuatan tahu yaitu cukup satu hari dalam satu kali produksi. Nilai tambah home industry tahu dan tempe tergolong tinggi yaitu masing-masing sebesar Rp 64.800/kg kedelai dan Rp 37.300/kg kedelai, namun rasio nilai tambah home industry tahu sebesar 49,09% relative lebih rendah dari home industry tempe 74,6%. Hasil analisis Uji Mann Whitney terhadap nilai tambah tahu dan tempe terdapat perbedaan dengan nilai signifikansi 0,000.","PeriodicalId":220402,"journal":{"name":"Jurnal Litbang Provinsi Jawa Tengah","volume":"7 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-17","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"134390111","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"GOVERNANSI PUBLIK DALAM PENGELOLAAN BADAN USAHA MILIK DESA DI KABUPATEN BANYUMAS","authors":"Shadu Satwika Wijaya, Chamid Sutikno","doi":"10.36762/JURNALJATENG.V18I2.827","DOIUrl":"https://doi.org/10.36762/JURNALJATENG.V18I2.827","url":null,"abstract":"Pengembangan potensi lokal menjadi aspek penting untuk meningkatkan daya saing lokal.Oleh karena itu, pembentukan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) merupakan salah satu modelpemanfaatan kapasitas finansial desa untuk pemanfaatan potensi dan kebutuhan desa. Namun,dalam perjalananya penerapan BUMDes masih menemukan permasalahan dalam mencapai tujuanpemanfaatan potensi dan kebutuhan desa. Tujuan penelitian ini adalah menemukan pendekatanyang tepat dalam mendukung upaya peningkatkan kinerja BUMDes dalam mengelola potensi desa.Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengelolaan BUMDes belum didasarkan pada analisiskebutuhan dan pemetaan potensi desa setempat. Pengelolaan BUMDes perlu diarahkan menujuoptimalisasi peran stakeholders melalui pendekatan governance.","PeriodicalId":220402,"journal":{"name":"Jurnal Litbang Provinsi Jawa Tengah","volume":"62 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-17","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125078178","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"ANALISIS FLUKTUASI DAN ELASTISITAS TRANSMISI HARGA KENTANG DI KABUPATEN MAGELANG","authors":"Nun Maulida Suci Ayomi, B. Setiawan, W. Roessali","doi":"10.36762/JURNALJATENG.V18I2.828","DOIUrl":"https://doi.org/10.36762/JURNALJATENG.V18I2.828","url":null,"abstract":"Selisih harga atau perbedaan harga yang diterima oleh petani dengan harga yang harus dibayarkan oleh konsumen, menunjukkan bahwa harga yang dibayarkan oleh konsumen bukanlah harga yang diterima oleh petani. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis fluktuasi harga dan elastisitas transmisi harga kentang di Kabupaten Magelang. Penelitian menggunakan data sekunder selama 156 minggu dari tahun 2016 – 2018. Analisis yang digunakan untuk mengetahui fluktuasi harga dengan koefisien keragaman, dan untuk mengetahui elastisitas transmisi harga adalah regesi liner sederhana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai koefisien keragaman sebesar 15,70% sehingga fluktuasi harga kentang ditingkat pedagang pengecer cukup tinggi, dan nilai elastisitas transmisi harga kentang di Kabupaten Magelang inelastic (<1), sehingga laju perubahan ditingkat petani lebih kecil dibanding dengan perubahan harga ditingkat pedagang. Penurunan produksi membuat dampak dari adanya harga kentang yang tidak pasti dari musim ke musim. Rantai pemasaran yang panjang mempengaruhi elastisitas transmisi harga. Petani yang bertindak sebagai penerima harga, hanya dapat menerima harga yang sudah diberikan oleh pedagang pengumpul desa.","PeriodicalId":220402,"journal":{"name":"Jurnal Litbang Provinsi Jawa Tengah","volume":"77 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-17","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131465322","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"GAMBARAN KINERJA BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDES) DI KABUPATEN PATI","authors":"Nur Aeni","doi":"10.36762/JURNALJATENG.V18I2.826","DOIUrl":"https://doi.org/10.36762/JURNALJATENG.V18I2.826","url":null,"abstract":"Kabupaten Pati memiliki jumlah desa yang cukup banyak dengan potensi yang belumdikembangkan secara optimal. Keberadaan BUMDes diharapkan dapat mengakselerasipengembangan potensi desa sehingga dapat meningkatkan perekonomian masyarakat. Tujuan dariPenelitian ini adalah (1) Menggambarkan kondisi BUMDes di Kabupaten Pati dan (2)Mengidentifikasi permasalahan berdasarkan evaluasi terhadap kinerja BUMDes. Penelitianmenggunakan pendekatan kuantitatif dan kualitatif secara bersama-sama. Pengamatan dilakukanterhadap data 401 BUMDes berdasarkan kriteria yang dikembangkan oleh Dinas PemberdayaanMasyarakat Desa, Kependudukan, dan Catatan Sipil Provinsi Jawa Tengah. Hasil pengamatanselanjutnya dikonfirmasi melalui wawancara dengan narasumber yang relevan. Data yang didapatselanjutnya diolah secara kuantitatif dan kualitatif untuk menjawab pertanyaan penelitian. Hasilpenelitian menunjukkan: (1) Pengembangan BUMDes belum optimal yang dibuktikan dengansebagian besar BUMDes berada pada kriteria dasar. Simpan pinjam merupakan unit usaha yangpaling banyak dijalankan, sementara itu hanya sedikit BUMDes yang memiliki usaha berbasispotensi desa. (2) Hambatan dalam pengembangan BUMDes ditemukan pada semua dimensipengukuran kinerja, yaitu keterbatasan modal dan aset, administrasi dan pelaporan yang tidak tertib,keberadaan BUMDes belum memberikan dampak terhadap masyarakat desa, kelembagaan yangbelum stabil, pengelolaan dan pengembangan usaha yang belum optimal, dan legalitas BUMDesyang belum kuat. (3) Adapun akar masalah dari belum optimalnya pengembangan BUMDes adalahketerbatasan kapasitas pengelola BUMDes, pengaruh konstelasi politik yang terjadi di desa,rendahnya dukungan pemerintah desa, serta pemilihan usaha yang belum berbasis potensi desa.","PeriodicalId":220402,"journal":{"name":"Jurnal Litbang Provinsi Jawa Tengah","volume":"6 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-17","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130597745","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Berlian Syahrial Firdaus Al Farizqie, W. Roessali, Suryani Nurfadillah
{"title":"ANALISIS RISIKO PRODUKSI USAHATERNAK SAPI PERAH PADA KELOMPOK TANI TERNAK DI KECAMATAN GETASAN SEMARANG","authors":"Berlian Syahrial Firdaus Al Farizqie, W. Roessali, Suryani Nurfadillah","doi":"10.36762/JURNALJATENG.V18I2.832","DOIUrl":"https://doi.org/10.36762/JURNALJATENG.V18I2.832","url":null,"abstract":"Pertumbuhan konsumsi susu sapi di Indonesia sebesar 5,09% masih lebih tinggi dibandingkan dengan produksinya yaitu sebesar 3,17%. Rendahnya produksi disebabkan karena produksi susu yang belum optimal dengan rata-rata sebesar 8,82 liter/ekor/hari, selain itu sering terjadi fluktuasi produksi. Fluktuasi tersebut menandai adanya risiko produksi menjadikan masalah baru untuk pengembangan sapi perah. Risiko pada usaha sapi perah menjadi penting untuk dikaji guna meningkatkan produktivitas dan pengembangan usaha sapi perah. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis besarnya tingkat risiko produksi dan sumber-sumber risiko produksi yang menjadi prioritas untuk ditangani serta strategi mitigasi yang tepat untuk menanganinya. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2020 di Kecamatan Getasan karena merupakan salah satu sentra sapi perah di Kabupaten Semarang. Penentuan lokasi KTT ditentukan secara purposive diambil KTT Rias di Desa Kopeng dengan pertimbangan memiliki lokasi yang cocok untuk budidaya sapi perah dan merupakan kelompok dengan jumlah ternak terbanyak di Desa Kopeng. Penentuan sampel menggunakan metode sensus dengan responden sebanyak 34 orang. Data primer diperoleh melalui wawancara peternak berdasarkan kuesioner dan observasi langsung. Data sekunder diperoleh melalui studi catatan yang ada di KTT Rias maupun literatur yang relevan. Analisis data menggunakan metode perhitungan kuantitatif dengan nilai Koefisien Variasi (KV) dan metode House of Risk (HOR). Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat risiko produksi tergolong sangat tinggi dan mengalami fluktuasi ekstrim dengan nilai KV sebesar 22,39%. Berdasarkan HOR fase 1 terdapat 9 sumber risiko penyebab utama terjadinya risiko yang menjadi prioritas untuk ditangani. Hasil HOR fase 2 didapatkan 3 strategi mitigasi yang menjadi prioritas untuk diterapkan guna menangani 9 sumber risiko tersebut.","PeriodicalId":220402,"journal":{"name":"Jurnal Litbang Provinsi Jawa Tengah","volume":"17 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-17","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122215765","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"ANALISIS SPASIAL TINGKAT KESTRATEGISAN WILAYAH HUNIAN DAN BISNIS DI KOTA SEMARANG","authors":"Hesti Pramudyasti","doi":"10.36762/JURNALJATENG.V18I2.835","DOIUrl":"https://doi.org/10.36762/JURNALJATENG.V18I2.835","url":null,"abstract":"This study uses a spatial analysis of geographic information systems to determine the strategic level of a residential area and office business. The spatial analysis used in this research is travel time range analysis based on road network data. Spatial analysis in the form of distance range and travel time were processed using an overlay technique using ArcGIS software. The problem in this research is how the strategic level of residential and business areas in the city of Semarang based on the analysis of the travel time range of public facilities and based on the potential disasters in the city of Semarang. Meanwhile, the aims and objectives of this study are to determine how strategic a residential area (housing) and an office area are based on the range of travel time and the potential for disaster vulnerability using spatial analysis. Based on the calculation results of this study, the highest score is 15 (quite strategic) and the lowest score is 11 (less strategic). The score calculation is based on the number of each weight of the travel time range to the closest public facilities, namely the travel time range to toll gates, train stations, shopping centers, closest health facilities, closest educational facilities, accessibility, surface temperature, and potential risks flood. The strategic level of an area can be determined based on the range of travel time that has taken into account the congestion estimate. Accessibility is one of the most determining factors in determining distance and travel time. The higher the weight score of a place, the more strategic value the place will be.","PeriodicalId":220402,"journal":{"name":"Jurnal Litbang Provinsi Jawa Tengah","volume":"76 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-17","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114229835","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}