ANALISIS RISIKO PRODUKSI USAHATERNAK SAPI PERAH PADA KELOMPOK TANI TERNAK DI KECAMATAN GETASAN SEMARANG

Berlian Syahrial Firdaus Al Farizqie, W. Roessali, Suryani Nurfadillah
{"title":"ANALISIS RISIKO PRODUKSI USAHATERNAK SAPI PERAH PADA KELOMPOK TANI TERNAK DI KECAMATAN GETASAN SEMARANG","authors":"Berlian Syahrial Firdaus Al Farizqie, W. Roessali, Suryani Nurfadillah","doi":"10.36762/JURNALJATENG.V18I2.832","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Pertumbuhan konsumsi susu sapi di Indonesia sebesar 5,09% masih lebih tinggi dibandingkan dengan produksinya yaitu sebesar 3,17%. Rendahnya produksi disebabkan karena produksi susu yang belum optimal dengan rata-rata sebesar 8,82 liter/ekor/hari, selain itu sering terjadi fluktuasi produksi. Fluktuasi tersebut menandai adanya risiko produksi menjadikan masalah baru untuk pengembangan sapi perah. Risiko pada usaha sapi perah menjadi penting untuk dikaji guna meningkatkan produktivitas dan pengembangan usaha sapi perah. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis besarnya tingkat risiko produksi dan sumber-sumber risiko produksi yang menjadi prioritas untuk ditangani serta strategi mitigasi yang tepat untuk menanganinya. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2020 di Kecamatan Getasan karena merupakan salah satu sentra sapi perah di Kabupaten Semarang. Penentuan lokasi KTT ditentukan secara purposive diambil KTT Rias di Desa Kopeng dengan pertimbangan memiliki lokasi yang cocok untuk budidaya sapi perah dan merupakan kelompok dengan jumlah ternak terbanyak di Desa Kopeng. Penentuan sampel menggunakan metode sensus dengan responden sebanyak 34 orang. Data primer diperoleh melalui wawancara peternak berdasarkan kuesioner dan observasi langsung. Data sekunder diperoleh melalui studi catatan yang ada di KTT Rias maupun literatur yang relevan. Analisis data menggunakan metode perhitungan kuantitatif dengan nilai Koefisien Variasi (KV) dan metode House of Risk (HOR). Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat risiko produksi tergolong sangat tinggi dan mengalami fluktuasi ekstrim dengan nilai KV sebesar 22,39%. Berdasarkan HOR fase 1 terdapat 9 sumber risiko penyebab utama terjadinya risiko yang menjadi prioritas untuk ditangani. Hasil HOR fase 2 didapatkan 3 strategi mitigasi yang menjadi prioritas untuk diterapkan guna menangani 9 sumber risiko tersebut.","PeriodicalId":220402,"journal":{"name":"Jurnal Litbang Provinsi Jawa Tengah","volume":"17 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2020-12-17","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Litbang Provinsi Jawa Tengah","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.36762/JURNALJATENG.V18I2.832","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1

Abstract

Pertumbuhan konsumsi susu sapi di Indonesia sebesar 5,09% masih lebih tinggi dibandingkan dengan produksinya yaitu sebesar 3,17%. Rendahnya produksi disebabkan karena produksi susu yang belum optimal dengan rata-rata sebesar 8,82 liter/ekor/hari, selain itu sering terjadi fluktuasi produksi. Fluktuasi tersebut menandai adanya risiko produksi menjadikan masalah baru untuk pengembangan sapi perah. Risiko pada usaha sapi perah menjadi penting untuk dikaji guna meningkatkan produktivitas dan pengembangan usaha sapi perah. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis besarnya tingkat risiko produksi dan sumber-sumber risiko produksi yang menjadi prioritas untuk ditangani serta strategi mitigasi yang tepat untuk menanganinya. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2020 di Kecamatan Getasan karena merupakan salah satu sentra sapi perah di Kabupaten Semarang. Penentuan lokasi KTT ditentukan secara purposive diambil KTT Rias di Desa Kopeng dengan pertimbangan memiliki lokasi yang cocok untuk budidaya sapi perah dan merupakan kelompok dengan jumlah ternak terbanyak di Desa Kopeng. Penentuan sampel menggunakan metode sensus dengan responden sebanyak 34 orang. Data primer diperoleh melalui wawancara peternak berdasarkan kuesioner dan observasi langsung. Data sekunder diperoleh melalui studi catatan yang ada di KTT Rias maupun literatur yang relevan. Analisis data menggunakan metode perhitungan kuantitatif dengan nilai Koefisien Variasi (KV) dan metode House of Risk (HOR). Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat risiko produksi tergolong sangat tinggi dan mengalami fluktuasi ekstrim dengan nilai KV sebesar 22,39%. Berdasarkan HOR fase 1 terdapat 9 sumber risiko penyebab utama terjadinya risiko yang menjadi prioritas untuk ditangani. Hasil HOR fase 2 didapatkan 3 strategi mitigasi yang menjadi prioritas untuk diterapkan guna menangani 9 sumber risiko tersebut.
分析了三宝垄gepasang地区奶牛农场生产的风险
印度尼西亚的牛奶消费量仍然比其产量增加5.09%,即3.17%。低产奶量是由于牛奶的不最佳产奶量平均为8.82升/一天,而且产量经常波动。这些波动标志着生产风险的存在,使奶牛奶牛场的发展成为一个新问题。为了提高生产率和奶牛场业务的发展,必须研究奶牛的风险。本研究旨在分析负责处理的生产风险和生产风险资源的规模,以及适当的缓解策略。这项研究于2020年3月在geseseang区进行,因为它是三宝垄的奶牛场之一。确定峰会的地点是在科科彭村举行的“化妆峰会”,考虑的是是否有一个合适的地点来养牛,它是科科邦农村牲畜数量最多的群体。用34人的人口普查方法对样本进行鉴定。主要数据是通过基于问卷和直接观察的育种访谈获得的。次要数据是通过峰会上存在的笔记研究和相关文献获得的。数据分析使用变化系数和风险均值的定量计算方法进行。研究表明,生产风险很高,KV值为22.39%,处于极端波动状态。根据霍尔第1阶段,优先处理的风险有9个主要原因的风险来源。hl第2阶段获得了3个减排策略,以实施9个风险来源。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信