Mutia Reski Amalia, Nuryani Nuryani, Sofyawati D. Talibo, D. Setiawan, A. Alimuddin
{"title":"Analisis Determinan Kejadian Stunting di Wilayah Pesisir Danau Limboto","authors":"Mutia Reski Amalia, Nuryani Nuryani, Sofyawati D. Talibo, D. Setiawan, A. Alimuddin","doi":"10.24853/mjnf.4.1.65-73","DOIUrl":"https://doi.org/10.24853/mjnf.4.1.65-73","url":null,"abstract":"Latar Belakang: Stunting merupakan masalah gizi kronik yang ditandai dengan tinggi badan dibawah standar menurut usia dengan indikator z score TB/U –2SD. Stunting dapat disebabkan oleh faktor langsung (pemberian makan dan infeksi) dan faktor tidak langsung (lingkungan dan sosial ekonomi). Tujuan: Untuk mengetahui faktor determinan kejadian stunting pada balita di wilayah pesisir Kota Gorontalo. Metode: Penelitian ini menggunakan desain cross sectional dengan pengambilan sampel secara accidental sampling hingga diperoleh 225 balita. Determinan kejadian stunting berupa karakteristik sosial ekonomi, sanitasi lingkungan, riwayat status kesehatan dan pemberian makan pada balita. Analisis data menggunakan uji chi square dengan nilai α = 0,05. Hasil: Studi menemukan sebanyak 49,8% balita mengalami status gizi stunting. Analisis bivariat menunjukkan tidak terdapat hubungan (p value > 0,05) antara penghasilan kepala keluarga, penerimaan bantuan sosial, penggunaan jamban, kualitas air, riwayat pemberian kolostrum, ASI eksklusif dan imunisasi dasar dengan kejadian stunting pada balita. Sementara berat lahir, panjang lahir, riwayat pengukuran status gizi dalam waktu 3 bulan terakhir yang diamati dari KMS balita, riwayat menderita sakit dalam 12 bulan terakhir berhubungan dengan kejadian stunting pada balita (p value > 0,05). Simpulan: Terdapat hubungan berat dan panjang lahir, riwayat sakit dan pemantauan status gizi dengan kejadian stunting.","PeriodicalId":210526,"journal":{"name":"Muhammadiyah Journal of Nutrition and Food Science (MJNF)","volume":"25 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125956139","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Daya Terima dan Kandungan Gizi Mie Basah Berbasis Tepung Hati Ayam dan Tepung Talas Bogor","authors":"Desi Rohmalia, Nunung Cipta Dainy","doi":"10.24853/mjnf.4.1.1-13","DOIUrl":"https://doi.org/10.24853/mjnf.4.1.1-13","url":null,"abstract":"Latar Belakang: Kegemaran masyarakat untuk mengkonsumsi mie semakin meningkat. Peningkatan konsumsi mie instan sekitar 25% per tahun, pada awal tahun 2000 an angka tersebut diperkirakan terus meningkat sekitar 15% per tahun. Hal ini dapat menjadi peluang pengembangan usaha, sehingga perlu dilakukan peningkatan cita rasa dan kualitas. Bahan baku pembuatan mie adalah tepung terigu sehingga menambah jumlah impor tepung terigu, untuk mengurangi ketergantungan terhadap tepung terigu dalam pembuatan mie diperlukan alternatif substitusi tepung dari pangan lokal salah satunya tepung hati ayam dan tepung talas Bogor dimana hati ayam mengandung tinggi zat besi (Fe). Tujuan: Menganalisis daya terima dan kandungan gizi meliputi protein, lemak, karbohidrat, energi dan zat besi (Fe) mie basah berbasis tepung hati ayam dan tepung talas Bogor. Metode: Penelitian ini adalah eksperimental Rancangan Acak Lengkap. Uji organoleptik dan uji daya terima mie menggunakan metode kuesioner. Analisis data menggunakan kruskal wallis dan uji lanjut mann-whitney. Hasil: Terdapat perbedaan antara F0, F1, F2 dan F3 terhadap mutu warna, aroma dan tekstur, sedangkan mutu rasa tidak menunjukkan perbedaan. Pada uji hedonik didapatkan formulasi terpilih adalah F1 dengan nilai 4,23 (suka). Kandungan gizi mie formula F1 yaitu protein 12,67%, kadar lemak total 2,71%, karbohidrat 49,825%, energi 274,37 kkal dan zat besi (Fe) 5,03 mg. Simpulan: Formula terpilih pada penelitian ini adalah mie formula F1 yang mengandung zat besi (Fe) 5,03 mg. Penelitian selanjutnya disarankan dilakukan analisis lama penyimpanan dan juga pengontrolan lama perebusan mie basah.","PeriodicalId":210526,"journal":{"name":"Muhammadiyah Journal of Nutrition and Food Science (MJNF)","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-05-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"117120058","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Scoping Review: Pengaruh Garden-Based Intervention Terhadap Konsumsi Sayur Siswa Sekolah Dasar","authors":"Mukhlidah Hanun Siregar","doi":"10.24853/mjnf.4.1.28-36","DOIUrl":"https://doi.org/10.24853/mjnf.4.1.28-36","url":null,"abstract":"Sayuran merupakan salah satu komponen bahan pangan yang dianjurkan dalam pedoman gizi. Konsumsi sayuran tidak hanya untuk memenuhi serat, tetapi juga memenuhi zat gizi seperti vitamin, mineral, dan fitokimia. Berbagai data menunjukkan bahwa konsumsi sayur pada anak sekolah lebih rendah dibandingkan dengan konsumsi buah. Kampanye konsumsi sayur pada anak sekolah telah lama dilakukan di berbagai negara dan menunjukkan hasil yang dapat meningkatkan konsumsi sayur anak sekolah. Telaah ini dilakukan terhadap 5 artikel penelitian yang bersumber dari website sciencedirect.com dengan tujuan untuk mendalami mekanisme pelaksanaan garden-based intervention di sekolah. Kelima penelitian melaksanakan intervensi dengan metode eksperimental dengan waktu intervensi berkisar antara 12 minggu sampai 9 bulan dengan kelompok intervensi dan kontrol berasal dari sekolah yang sama atau berbeda. Usia anak sekolah yang dilibatkan dalam intervensi adalah 8-11 tahun. Kegiatan intervensi meliputi pendidikan gizi di kelas dan aktivitas di luar kelas. Hasil akhir semua penelitian menunjukkan kenaikan konsumsi sayur dibandingkan dengan sebelum kegiatan intervensi. Kegiatan intervensi ini dapat dilakukan di sekolah dengan memasukkan materi intervensi dalam materi pelajaran sekolah dan bagian dari kegiatan anak di luar kelas.","PeriodicalId":210526,"journal":{"name":"Muhammadiyah Journal of Nutrition and Food Science (MJNF)","volume":"122 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-05-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129601772","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Formulasi Cookies dari Tepung Hati Ayam dan Tepung Kedelai Sebagai Makanan Sumber Zat Besi Pencegah Anemia Pada Remaja Putri","authors":"Sinta Nur Annisa, I. I. Suryaalamsah","doi":"10.24853/mjnf.4.1.14-27","DOIUrl":"https://doi.org/10.24853/mjnf.4.1.14-27","url":null,"abstract":"Latar Belakang: Salah satu masalah gizi yang membutuhkan perhatian khusus yaitu anemia. Prevalensi anemia di Indonesia terbilang cukup tinggi, berdasarkan data Riskesdas 2018 proporsi anemia pada perempuan yaitu sebesar 27,2%. Prevalensi remaja putri tahun 2018 yang mengalami anemia yaitu sebesar 48.9%. Untuk mencegah anemia menggunakan tepung hati ayam dan tepung kedelai dengan menghasilkan formula cookies diharapkan dapat menjadi langkah pencegahan dan perbaikan gizi anemia pada remaja putri. Tujuan: Tujuan penelitian yaitu untuk pengembangan produk melalui formulasi cookies dengan penambahan tepung hati ayam dan tepung kacang kedelai sebagai makanan yang berpotensi dalam pemenuhan zat besi bagi remaja putri untuk mencegah anemia. Metode: Jenis penelitian adalah eksperimental dengan desain penelitian Rancang Acak Lengkap (RAL) 1 kontrol dan 3 perlakuan serta pengolahan data menggunakan uji Kruskal Wallis dan uji lanjut Mann-Whitney menggunakan Statistical Program for Social Science (SPSS). Formula terpilih adalah formula 3 (F3) dengan nilai 4,30 (suka). Hasil: Hasil analisis dengan uji Kruskal Wallis terdapat perbedaan mutu hedonik secara signifikan (p <0,05) pada parameter tekstur, aroma, rasa, dan kesukaan secara keseluruhan. Simpulan: Tidak terdapat perbedaan yang nyata pada parameter warna (p> 0,05). Penambahan tepung hati ayam dan tepung kedelai memberikan pengaruh yang nyata terhadap parameter tekstur, aroma, rasa, dan kesukaan secara keseluruhan.","PeriodicalId":210526,"journal":{"name":"Muhammadiyah Journal of Nutrition and Food Science (MJNF)","volume":"76 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-05-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116256897","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Hubungan antara Status Gizi, Asupan Protein dan Zat Besi Terhadap Siklus Menstruasi Remaja Putri di SMAN 1 Jatiroto","authors":"Galih Purnasari, Luluk Illiyya","doi":"10.24853/mjnf.4.1.56-64","DOIUrl":"https://doi.org/10.24853/mjnf.4.1.56-64","url":null,"abstract":"Latar Belakang: Siklus menstruasi yang tidak normal dapat menyebabkan gangguan kesuburan yang dapat berdampak pada masa depan untuk memiliki keturunan. Gangguan siklus menstruasi dialami oleh 27,3% siswi SMAN 1 Jatiroto. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan status gizi, asupan protein, dan zat besi pada siklus menstruasi. Metode: Jenis penelitian observasi analitik dengan Rancangan Penelitian Cross-Sectional dan pengambilan sampel menggunakan Simple Random Sampling. Sampel dalam penelitian ini adalah 52 siswi SMAN 1 Jatiroto yang berjumlah 52 orang. Status gizi siswa diukur dengan indikator Z-Score BMI/U. Asupan protein dan zat besi diperoleh dengan melakukan recall 2 x 24 jam pada hari libur dan hari aktif. Siklus menstruasi diperoleh dari kuesioner siklus menstruasi melalui google form. Analisis data yang digunakan adalah Chi-Square. Hasil: Hasil uji statistik tidak ditemukan hubungan yang bermakna antara status gizi, asupan protein, dan asupan zat besi, terhadap siklus menstruasi (p-value berturut-turut 0,244; 0,072; 0,247 (p>0,05)). Simpulan: Tidak terdapat hubungan yang bermakna antara status gizi, asupan protein, dan zat besi dengan siklus menstruasi remaja putri di SMAN 1 Jatiroto. Meskipun demikian, mahasiswi dengan status gizi kurang serta kurang asupan protein dan zat besi cenderung mengalami siklus menstruasi yang tidak normal. ","PeriodicalId":210526,"journal":{"name":"Muhammadiyah Journal of Nutrition and Food Science (MJNF)","volume":"98 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-05-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116883931","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Hubungan Kualitas Tidur, Tingkat Stres, dan Konsumsi Junk Food dengan Gizi Lebih pada Remaja As-Syafi’iyah 02 Jatiwaringin","authors":"Rasya Hanifah Simpatik, Desiani Rizki Purwaningtyas, Devieka Rhama Dhanny","doi":"10.24853/mjnf.4.1.46-55","DOIUrl":"https://doi.org/10.24853/mjnf.4.1.46-55","url":null,"abstract":"Latar Belakang: Peningkatan beban penyakit di Indonesia disebabkan oleh adanya kejadian peningkatan indeks massa tubuh atau IMT yang diimplementasikan sebagai masalah gizi lebih. Remaja merupakan golongan yang rentan mengalami gizi lebih. Masalah gizi lebih pada remaja yang berlanjut ke usia dewasa dapat meningkatkan risiko penyakit tidak menular seperti obesitas, diabetes melitus, penyakit kardiovaskuler, dan hipertensi. Tujuan: Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui hubungan kualitas tidur, tingkat stres, dan konsumsi junk food pada remaja di SMAI As-Syafi’iyah 02 Jatiwaringin. Metode: Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah cross sectional dengan pendekatan kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 210 siswa dan sampel sebanyak 93 siswa dengan teknik penarikan sampel menggunakan stratified random sampling. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah pengukuran dan wawancara. Analisis statistik menggunakan uji Chi Square. Hasil: Hampir separuh responden mengalami gizi lebih, yakni 34,4% overweight dan 14% obesitas. Sebagian besar responden (83,9%) memiliki kualitas tidur buruk. Sebanyak 63,4% mengalami stress tingkat sedang. Responden yang sering mengonsumsi junk food 87,1%. Berdasarkan hasil uji statistik diketahui bahwa kualitas tidur, frekuensi konsumsi junk food, serta persen kontribusi asupan energi dan lemak dari konsumsi junk food berhubungan dengan gizi lebih pada remaja SMAI As-Syafi’iyah 02 Jatiwaringin dengan p value ≤0,005. Simpulan: Remaja yang memiliki kualitas tidur yang buruk, sering mengonsumsi junk food, serta memiliki persen kontribusi asupan energi dan lemak dari konsumsi junk food yang tinggi berisiko mengalami gizi lebih.","PeriodicalId":210526,"journal":{"name":"Muhammadiyah Journal of Nutrition and Food Science (MJNF)","volume":"340 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-05-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123319993","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Konsumsi Makanan Cepat Saji berhubungan dengan Dismenore Primer pada Remaja di Wilayah Urban","authors":"Windy Fira Thania, Imas Arumsari, R. Aini","doi":"10.24853/mjnf.4.1.37-45","DOIUrl":"https://doi.org/10.24853/mjnf.4.1.37-45","url":null,"abstract":"Latar Belakang: Remaja yang mengalami dismenore dapat mengganggu kegiatan hariannya yang kemudian menyebabkan remaja putri tidak bisa mengikuti pelajaran di sekolahnya. Dampak jangka panjang dismenore juga dapat menyebabkan terjadinya sindrom ovarium polikistik jika tidak segera diatasi dengan baik. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara intensitas sarapan, konsumsi makanan cepat saji, dan aktivitas fisik dengan kejadian dismenore primer pada remaja usia 12 – 15 tahun. Metode: Penelitian ini menggunakan desain studi cross sectional dengan teknik pengambilan sampel menggunakan simple random sampling dengan melibatkan 100 siswi SMP Budi Mulia Ciledug dan dilakukan di bulan Agustus tahun 2022, serta menggunakan uji statistik Chi-square. Hasil: Hasil uji statistik didapatkan bahwa terdapat hubungan antara intensitas sarapan (p-value 0,001), konsumsi makanan cepat saji (p-value 0,000), dan aktivitas fisik (p-value 0,002) terhadap kejadian dismenore primer di SMP Budi Mulia Ciledug. Simpulan: Simpulan yang didapatkan dari penelitian yaitu masih tingginya kejadian dismenore primer di SMP Budi Mulia Ciledug sebesar 81%, intensitas sarapan remaja jarang, konsumsi makanan cepat saji remaja tinggi, dan aktivitas fisik remaja rendah.","PeriodicalId":210526,"journal":{"name":"Muhammadiyah Journal of Nutrition and Food Science (MJNF)","volume":"269 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-05-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115955047","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Predisposing dan Enabling Factor dalam Menentukan Pola Konsumsi Modern Fast Food pada Pekerja Kantor Usia 18-35 Tahun di DKI Jakarta","authors":"Alifia Razkia","doi":"10.24853/mjnf.3.2.73-81","DOIUrl":"https://doi.org/10.24853/mjnf.3.2.73-81","url":null,"abstract":"Latar belakang: Berdasarkan beberapa penelitian terdapat kecenderungan perubahan pola konsumsi makan dari makanan tradisional ke makanan import atau modern yang terlihat pada masyarakat perkotaan. Bagi pekerja konsumsi makanan jenis ini dipilih karena waktu penyajiannya yang cepat serta rasanya yang lezat. Faktor tersebut didasari oleh teori perilaku Lawrence Green diantaranya predisposing factor dan enabling factor. Untuk itu, permasalahan yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah tentang faktor-faktor konsumsi modern fast food pada pekerja kantor. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan predisposing (gaya hidup hedonisme dan tingkat pendapatan) dan enabling factor (online food delivery dan penggunaan media sosial) dalam menentukan pola konsumsi modern fast food. Metode: Metode yang digunakan adalah cross sectional. Subjek penelitian ialah pekerja kantor usia 18-35 tahun di DKI Jakarta. Penentuan sampel menggunakan snowball sampling dengan jumlah responden yang didapat 103 orang, pengumpulan data dilakukan dengan cara pengisian kuesioner oleh responden dalam bentuk google form. Teknik analisis data yang digunakan yaitu univariat dan bivariat (chi square). Hasil: Penelitian menunjukkan bahwa pekerja memiliki konsumsi modern fast food sedang (50,5%). Pada predisposing factor, gaya hidup hedonisme pekerja berada pada tingkat sedang (70,9%) dan tingkat pendapatan tinggi (58,3%). Pada enabling factor, tingkat penggunaan online delivery bekerja berada pada tingkat rendah (55,3%) dan tingkat penggunaan media sosial tinggi (68,0%). Simpulan: Terdapat hubungan antara gaya hidup hedonisme, tingkat pendapatan, dan online food delivery dengan konsumsi modern fast food dan tidak terdapat hubungan antara media sosial dengan konsumsi modern fast food.","PeriodicalId":210526,"journal":{"name":"Muhammadiyah Journal of Nutrition and Food Science (MJNF)","volume":"15 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-01-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132035244","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Analisis Nilai Kemurnian DNA Menggunakan Nano Fotometer pada Rasio 260/230 yang Diisolasi dari Produk Nugget","authors":"Alfi Sophian, Yustina Yustina","doi":"10.24853/mjnf.3.2.82-86","DOIUrl":"https://doi.org/10.24853/mjnf.3.2.82-86","url":null,"abstract":"Latar belakang: Parameter nilai kemurnian yang dianalisis dari panjang gelombang dengan rasio 260/230 merupakan parameter validasi sekunder yang digunakan untuk melakukan analisis mutu DNA hasil isolasi pada produk nugget ayam. Tujuan: Tujuan dari dilakukannya penelitian ini adalah untuk memberi informasi tentang nilai analisis kemurnian DNA hasil isolasi yang dibaca pada rasio 260/230. Dengan diperolehnya informasi dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat terhadap penelitian sejenis yang relevan. Metode: Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode isolasi DNA menggunakan teknik spin kolom, kemudian DNA hasil isolasi yang diperoleh dibaca menggunakan nano fotometer pada rasio 260/230. Hasil: Hasil pengukuran kemudian dihitung nilai rata-rata dan standar deviasinya. Berdasarkan hasil pengukuran DNA hasil isolasi diperoleh hasil kemurnian yang dibaca pada rasio A260/A230 berada pada kisaran 1,98 – 2,10, dengan nilai rata-rata berada pada nilai 2,043. Simpulan: Berdasarkan hasil tersebut maka dapat disimpulkan bahwa DNA hasil isolasi yang diperoleh menunjukkan kualitas DNA yang baik berdasarkan syarat mutu nilai kemurnian DNA pada rasio 260/230 yaitu pada kisaran 2,0 – 2,2.","PeriodicalId":210526,"journal":{"name":"Muhammadiyah Journal of Nutrition and Food Science (MJNF)","volume":"2021 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-01-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115920433","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Nurul Azizah Tri Yuliarti, Nunung Cipta Dainy, Wilda Yunieswati
{"title":"Aktivitas Antioksidan dan Kandungan Gizi Biskuit Rempah dengan Penambahan Sari Kurma Sebagai Pangan Fungsional untuk Imunitas Tubuh","authors":"Nurul Azizah Tri Yuliarti, Nunung Cipta Dainy, Wilda Yunieswati","doi":"10.24853/mjnf.3.2.62-72","DOIUrl":"https://doi.org/10.24853/mjnf.3.2.62-72","url":null,"abstract":"Latar belakang: Imunitas tubuh yang kuat dibutuhkan agar terhindar dari paparan virus, bakteri dan parasit. Asupan gizi yang dapat meningkatkan imunitas tubuh yaitu antioksidan. Rempah dan kurma merupakan salah satu pangan sumber antioksidan. Tujuan: Menganalisis aktivitas antioksidan dan kandungan gizi biskuit rempah dengan penambahan sari kurma untuk imunitas tubuh. Metode: Penelitian ini merupakan studi eksperimental menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Terdapat lima formula biskuit rempah dengan perlakuan yang berbeda yaitu F0 (tanpa sari kurma), F1 (20 gram sari kurma), F2 (30 gram sari kurma), F3 (40 gram sari kurma), F4 (50 gram sari kurma) yang diujikan kepada 30 panelis semi terlatih. Analisis data menggunakan uji Anova dan uji lanjut Duncan. Analisis aktivitas antioksidan menggunakan metode AEAC, dan analisis kandungan gizi menggunakan uji proksimat. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa F2 dengan penambahan sari kurma 30gram merupakan formula yang paling disukai panelis dengan aktivitas antioksidan (IC50) 513,8 ppm, kandungan energi 478 kkal/100 g, kadar protein 4,69%, dan kadar lemak total 25,09%. Simpulan: Biskuit rempah terpilih dengan penambahan sari kurma 30 gram, memiliki aktivitas antioksidan sangat lemah (513,8 ppm) dengan kadar protein, kadar air, dan kadar abu yang belum memenuhi SNI biskuit.","PeriodicalId":210526,"journal":{"name":"Muhammadiyah Journal of Nutrition and Food Science (MJNF)","volume":"19 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-01-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127898738","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}