{"title":"Hubungan Asupan Energi, Asupan Protein dan Status Gizi terhadap Kejadian Tuberkulosis pada Anak","authors":"Devieka Rhama Dhanny, Salsabila Sefriantina","doi":"10.24853/mjnf.2.2.58-68","DOIUrl":"https://doi.org/10.24853/mjnf.2.2.58-68","url":null,"abstract":"Latar belakang: Kejadian tuberkulosis pada anak usia <5 tahun merupakan masalah yang dapat menimbulkan efek jangka panjang bagi anak dikarenakan asupan energi dan protein yang rendah mampu memengaruhi kepada peningkatan status gizi kurang, sehingga tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan asupan energi, asupan protein dan status gizi terhadap kejadian tuberkulosis pada anak. Hasil: Studi literatur ini didapatkan 17 artikel yang didapati dari PUBMED, google Scholar dan ResearchGate dengan rentang tahun 2011 – 2020. Tinjauan artikel diketahui terdapat penyebab tuberkulosis yaitu asupan energi, asupan protein dan status gizi anak. Asupan energi dan asupan protein yang rendah mampu mempengaruhi kepada berat badan yang kurang, anak yang memiliki berat badan kurang akan lebih mudah terserang penyakit tuberkulosis paru. Simpulan: Aspek status gizi yang memengaruhi kejadian tuberkulosis adalah asupan energi dan protein. Adanya perbaikan gizi dengan mengonsumsi makanan tinggi energi tinggi protein dapat membantu status gizi menjadi baik sehingga dapat mencegah terkena penyakit infeksi seperti tuberkulosis paru.","PeriodicalId":210526,"journal":{"name":"Muhammadiyah Journal of Nutrition and Food Science (MJNF)","volume":"19 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-02-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123183780","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Tri Wahyuni, Anggirini Nauli, Gladys Dwiani Tinovella Tubarad, M. Hastuti, M. Utami, Tirta Prawita Sari
{"title":"Hubungan Indeks Massa Tubuh dengan Kadar Gula Darah Puasa pada Mahasiswa Program Studi Kedokteran Universitas Muhammadiyah Jakarta","authors":"Tri Wahyuni, Anggirini Nauli, Gladys Dwiani Tinovella Tubarad, M. Hastuti, M. Utami, Tirta Prawita Sari","doi":"10.24853/mjnf.2.2.88-94","DOIUrl":"https://doi.org/10.24853/mjnf.2.2.88-94","url":null,"abstract":"Latar belakang: Obesitas adalah akumulasi lemak berlebihan yang tidak normal yang dapat merusak kesehatan, hal ini dapat diukur dengan index massa tubuh dengan membagi berat badan (kg) dan tinggi badan (m2) untuk melihat seseorang berat badan lebih atau kurang. Masalah obesitas dimulai pada tahun 1975 hingga tahun 2016 ini, diperkirakan 1,9 miliar orang dewasa dari penduduk seluruh dunia usia +18 tahun mengalami kelebihan berat badan. Di Indonesia masalah obesitas masih tinggi salah satunya DKI Jakarta (30%). Obesitas dapat menyebabkan berbagai penyakit. Hal ini dapat terjadi karena lemak yang berlebih dalam tubuh dapat dimetabolisme menjadi gula dalam darah sehingga menyebabkan peningkatan gula darah, jika hal ini dibiarkan akan terjadi hiperglikemia. Keadaan hiperglikemia ini bisa menyebabkan penyakit diabetes melitus. Tujuan: untuk mengetahui hubungan indeks massa tubuh dengan kadar gula darah puasa pada mahasiswa Program Studi Kedokteran UMJ tahun 2018. Metode: Penelitian ini deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional. Pengambilan data sampel dengan teknik total sampling seluruh mahasiswa Program Studi Kedokteran UMJ 2018 di kampus A Cirendeu berjumlah 109 orang. Analisis uji statistik dengan uji korelasi Rank Spearman (CI = 95% dan α = 5%). Hasil: Hasil uji Rank Spearman menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara kadar Indeks Massa Tubuh dengan Kadar Gula Darah Puasa dengan nilai p-value adalah 0,07 dan nilai korelasi adalah 0,22. Ada kemungkinan jika variabel kadar IMT tinggi maka kadar Gula Darah Puasa juga bisa tinggi. Simpulan: Tidak terdapat hubungan signifikan antara Indeks Massa Tubuh dengan Kadar Gula Darah Puasa pada Mahasiswa Program Studi Kedokteran UMJ 2018.","PeriodicalId":210526,"journal":{"name":"Muhammadiyah Journal of Nutrition and Food Science (MJNF)","volume":"34 1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-02-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133864172","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Gambaran Tingkat Kecukupan Gizi Lansia dengan Depresi di Kecamatan Pondok Jagung","authors":"Rosyanne Kushargina, Alidina Nur Afifah","doi":"10.24853/mjnf.2.1.24-31","DOIUrl":"https://doi.org/10.24853/mjnf.2.1.24-31","url":null,"abstract":"Latar Belakang: Populasi orang lanjut usia (lansia) terus meningkat. Peningkatan ini merupakan hasil yang baik dari berbagai upaya dari setiap negara dalam meningkatkan angka harapan hidup penduduk baik, terutama dalam bidang kesehatan. Asupan gizi dan gaya hidup memberikan pengaruh pada kesehatan fisik lansia. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis gambaran kecukupan gizi lansia dengan depresi di Kecamatan Pondok Jagung. Metode: penelitian ini menggunakan desain cross sectional. Sebanyak 100 orang lansia dengan depresi menjadi responden yang dipilih secara purposive dari Kecamatan Pondok Jagung. Data dikumpulkan dengan teknik wawancara menggunakan kuesioner terstruktur. Analisis data dilakukan secara deskriptif melalui uji univariate. Hasil: Rata-rata tingkat kecukupan energi (laki-laki= 48,77%; Perempuan= 51,06%) termasuk pada kategori kurang. Rata-rata tingkat kecukupan zat gizi makro kecuali lemak termasuk pada kategori kurang yaitu protein (laki-laki= 77,5%; Perempuan= 79,74%), karbohidrat (laki-laki= 50,15%; Perempuan= 50,25%), dan serat (laki-laki= 17,16%; Perempuan= 17,02%). Rata-rata tingkat kecukupan lemak sudah baik yaitu termasuk pada kategori cukup (laki-laki= 56,89%; Perempuan= 56,47%). Tingkat kecukupan zat gizi mikro yaitu natrium (laki-laki= 53,68%; Perempuan= 54,06%) dan kalsium (laki-laki= 30,69%; Perempuan= 31%), berada pada kategori kurang. Kesimpulan: Rata-rata tingkat kecukupan energi, zat gizi makro (protein, karbohidrat, serat) dan zat gizi mikro (Na dan Ca) termasuk pada kategori kurang. Rata-rata tingkat kecukupan lemak sudah baik karena tergolong cukup.","PeriodicalId":210526,"journal":{"name":"Muhammadiyah Journal of Nutrition and Food Science (MJNF)","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-07-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126139174","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Analisis Keragaman Pangan yang Dikonsumsi Balita terhadap Risiko Terjadinya Stunting di Indonesia","authors":"Richa Fitriani Handriyanti, Anna Fitriani","doi":"10.24853/mjnf.2.1.32-42","DOIUrl":"https://doi.org/10.24853/mjnf.2.1.32-42","url":null,"abstract":"Latar belakang: Stunting masih menimbulkan kekhawatiran, dimana prevalensinya di Indonesia masih menggambarkan adanya masalah kesehatan masyarakat pada tingkat berat. Kekhawatiran timbul karena dampak yang akan dihasilkan dari stunting sangatlah merugikan karena dampaknya akan terasa hingga dewasa. Asupan zat gizi yang lengkap dan beragam seharusnya diberikan pada balita untuk mendukung masa pertumbuhan dan perkembangan. Namun, seringkali ditemui rendahnya konsumsi beberapa kelompok pangan pada balita. Literature review ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara keragaman konsumsi pangan dan stunting pada balita. Telaah dilakukan secara naratif dengan menelusuri beberapa artikel penelitian yang terbit dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir (dari tahun 2013-2019) melalui Pubmed, Elsevier dan Medline. Hasil: Hasil yang didapat dari literature review ini menunjukkan bahwa balita dengan keragaman pangan memiliki kecenderungan untuk mengalami stunting. Literature review ini diharapkan dapat membantu menggambarkan informasi teraktual mengenai situasi keragaman pangan dan stunting pada balita di Indonesia. ","PeriodicalId":210526,"journal":{"name":"Muhammadiyah Journal of Nutrition and Food Science (MJNF)","volume":"52 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-07-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116928871","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Peran Konsumsi Kopi terhadap Kejadian Hipertensi pada Laki-Laki Usia Produktif (18-65 Tahun)","authors":"Bella Puspita, Anna Fitriani","doi":"10.24853/mjnf.2.1.13-23","DOIUrl":"https://doi.org/10.24853/mjnf.2.1.13-23","url":null,"abstract":"Latar belakang: Di era sekarang ini, banyaknya kedai kopi meningkatkan minat masyarakat Indonesia dalam mengkonsumsi kopi. Kopi banyak digemari dari berbagai kalangan usia baik remaja, dewasa muda atau orang tua baik laki-laki maupun perempuan dan konsumen kopi di Indonesia pun meningkat pesat dalam 10 tahun terakhir. Selain itu, kopi disebut sebagai faktor risiko dari Hipertensi. Karena di dalam kopi ada kandungan terbesar yang bernama kafein. Metode: Artikel ini hanya berupa review artikel. Hasil: Hasil dari beberapa artikel terpilih sebanyak 16 artikel menyatakan bahwa ada hubungan sebanyak 5 artikel dan tidak ada hubungan sebanyak 11 artikel antara konsumsi kopi dengan kejadian hipertensi pada laki-laki usia produktif 18-65 tahun. Kesimpulan: Mayoritas artikel terpilih menyatakan bahwa tidak ada hubungan antara konsumsi kopi dengan kejadian hipertensi pada laki-laki usia produktif.","PeriodicalId":210526,"journal":{"name":"Muhammadiyah Journal of Nutrition and Food Science (MJNF)","volume":"2 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-07-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128826636","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Hasnabila Esti Ardiani, T. Permatasari, Sugiatmi Sugiatmi
{"title":"Obesitas, Pola Diet, dan Aktifitas Fisik dalam Penanganan Diabetes Melitus pada Masa Pandemi Covid-19","authors":"Hasnabila Esti Ardiani, T. Permatasari, Sugiatmi Sugiatmi","doi":"10.24853/mjnf.2.1.1-12","DOIUrl":"https://doi.org/10.24853/mjnf.2.1.1-12","url":null,"abstract":"Latar belakang: Penyakit diabetes melitus (DM) dapat meningkatkan risiko kematian pada pasien Covid-19. Diabetes melitus merupakan merupakan penyakit atau gangguan metabolisme kronis yang ditandai dengan tingginya kadar gula darah disertai gangguan metabolisme karbohidrat, lipid, dan protein sebagai akibat insufisiensi fungsi insulin. Penyakit dengan multi etiologi ini disebabkan oleh beberapa determinan utama mencakup obesitas, pola diet, dan aktifitas fisik. Insiden kasus diabetes melitus secara global terus meningkat secara signifikan di berbagai negara. Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018 menunjukkan bahwa prevalensi diabetes melitus menurut hasil pemeriksaan gula darah meningkat dari 6,9% pada 2013 menjadi 8,5% di Indonesia. Prevalensi penyakit ini tidak hanya meningkat pada kelompok usia dewasa namun juga pada kelompok usia remaja yaitu usia 15 tahun. Tujuan dari penulisan artikel ini adalah untuk menelaah secara ilmiah penanganan DM dari faktor obesitas, pola diet, dan aktifitas fisik. Hasil: Penderita diabetes melitus mengalami insufisiensi fungsi insulin akibat terjadinya gangguan atau produksi insulin dalam pankreas, sehingga insulin mengalami kesulitan dalam mengubah glukosa menjadi energi. Kadar glukosa dalam darah memiliki hubungan signifikan dengan jumlah lemak dalam tubuh yang terkait dengan obesitas, pola makan, serta pengambilan energi dari aktifitas fisik. Keberhasilan penanganan diabetes melitus dengan mengontrol berbagai determinan juga ditentukan oleh kondisi psikososial serta dukungan dari keluarga. Kesimpulan: Penanganan diabetes melitus dapat dilakukan secara optimal melalui pengaturan pola hidup sehat yaitu dengan mempertahankan status gizi normal dan mencegah obesitas, pengaturan pola makan yang sehat melalui asupan gizi seimbang, serta melakukan aktifitas fisik terutama dengan berolahraga secara rutin.","PeriodicalId":210526,"journal":{"name":"Muhammadiyah Journal of Nutrition and Food Science (MJNF)","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-07-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130473081","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Claudia Coritama, F. S. Pranata, Yuliana Reni Swasti
{"title":"Manfaat Bekatul Beras Putih dan Angkak dalam Pembuatan Cookies dan Roti","authors":"Claudia Coritama, F. S. Pranata, Yuliana Reni Swasti","doi":"10.24853/mjnf.2.1.43-57","DOIUrl":"https://doi.org/10.24853/mjnf.2.1.43-57","url":null,"abstract":"Latar belakang: Penambahan bahan pada suatu produk pangan seringkali dilakukan untuk meningkatkan kualitas produk tersebut. Ringkasan ini dibuat dengan analisa berbagai sumber penelitian yang telah ada berdasarkan kriteria yang ditetapkan, dan bertujuan untuk mengkaji potensi bekatul beras putih dan angkak untuk meningkatkan kualitas cookies dan roti. Bekatul beras putih merupakan produk samping penggilingan beras yang saat ini banyak diteliti dan dimanfaatkan untuk meningkatkan nilai gizi suatu produk makanan. Angkak merupakan hasil fermentasi beras oleh kapang Monascus purpureus yang selama ini banyak dimanfaatkan sebagai pewarna makanan alami dan obat herbal. Hasil: Penelitian telah membuktikan bahwa bekatul beras putih dapat meningkatkan kadar serat dan antioksidan pada produk bakery, sementara angkak memiliki kemampuan menurunkan kolesterol dan memiliki pigmen warna yang dapat mempengaruhi penampilan cookies dan roti. Potensi tersebut diikuti dengan kekhawatiran yang muncul mengenai isu keamanan pangan pada angkak. Kesimpulan: Bekatul beras putih dan angkak dapat ditambahkan dalam pembuatan cookies dan roti untuk memberikan peningkatan pada parameter fisik dan kimia. Angkak dapat ditambahkan pada produk pangan tanpa diikuti efek samping apabila ditambahkan pada dosis yang normal, serta dapat dilakukan upaya pemanasan untuk mendetoksifikasi citrinin.","PeriodicalId":210526,"journal":{"name":"Muhammadiyah Journal of Nutrition and Food Science (MJNF)","volume":"118 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-07-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123242498","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}