Jurnal e-Biomedik最新文献

筛选
英文 中文
Molecular Docking Terhadap Senyawa Kurkumin dan Arturmeron pada Tumbuhan Kunyit (Curcuma Longa Linn.) yang Berpotensi Menghambat Virus Corona
Jurnal e-Biomedik Pub Date : 2021-04-08 DOI: 10.35790/ebm.v9i2.31888
Tiara C. Pradani, Fatimawali, A. Manampiring, B. Kepel, Fona Budiarso, Widdhi Bodhi
{"title":"Molecular Docking Terhadap Senyawa Kurkumin dan Arturmeron pada Tumbuhan Kunyit (Curcuma Longa Linn.) yang Berpotensi Menghambat Virus Corona","authors":"Tiara C. Pradani, Fatimawali, A. Manampiring, B. Kepel, Fona Budiarso, Widdhi Bodhi","doi":"10.35790/ebm.v9i2.31888","DOIUrl":"https://doi.org/10.35790/ebm.v9i2.31888","url":null,"abstract":"Abstract: At the end of 2019 the world was shocked by the emergence of a new virus, namely the corona virus (SARS-CoV 2) which is called Corona Virus Disease 2019 or COVID-19. The origin of the emergence of this virus is known to have originated in the city of Wuhan, Hubei Province, China in December 2019.1 Research shows a close relationship with the corona virus that causes Severe Acute Respitatory Syndrome (SARS) which broke out in Hong Kong in 2003, until WHO named it the novel corona virus ( nCoV19). Turmeric (Curcuma longa L.) is a tropical plant that has many benefits and is found in many parts of Indonesia. Turmeric is widely used by the community as a traditional medicine to treat several diseases, such as: anti-inflammatory, antioxidant, hepatoprotective, and others. This study aims to determine the content in several compounds in the turmeric plant that have the potential to inhibit COVID-19 by using the molecular docking method. Using the In Silico method, namely molecular docking with the compounds taken were curcumin and ar-turmerone and the main protease COVID-19 (6LU7). This study obtained the binding affinity of curcumin compounds, namely -7.2 and Ar-turmerone -5.8 compounds against Mpro COVID-19. Remdesivir, which was used as a positive control, had a binding affinity of -7.7. In conclusion, remdesivir got better results compared to curcumin and Ar-turmerone compounds.Keywords: Molecular Docking, Turmeric, COVID-19.  Abstrak: Pada akhir tahun 2019 dunia digemparkan dengan munculnya virus baru yaitu corona virus (SARS-CoV 2) yang disebut dengan Corona Virus Disease 2019 atau COVID-19. Awal mula munculnya virus ini diketahui berasal dari Kota Wuhan, Provinsi Hubei, China pada Desember 2019.1  Penelitian menunjukkan hubungan yang dekat dengan virus corona penyebab Severe Acute Respitatory Syndrome (SARS) yang mewabah di Hongkong pada tahun 2003, hingga WHO menamakannya sebagai novel corona virus (nCoV19). Kunyit (Curcuma longa L.) merupakan salah satu jenis tanaman tropis yang banyak memiliki manfaat dan banyak ditemukan di wilayah Indonesia. Kunyit banyak dimanfaatkan masyarakat sebagai obat tradisional untuk mengobati beberapa penyakit seperti: antiinflamasi, antioksidan, hepatoprotektor, dan lain-lain. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan dalam beberapa senyawa pada tumbuhan kunyit yang berpotensi menghambat COVID-19 dengan metode molecular docking. Menggunakan metode In Silico yaitu molecular docking dengan senyawa yang diambil adalah kurkumin dan ar-Turmerone dan main protease COVID-19 (6LU7). Penelitian ini didapatkan hasil binding affinity senyawa kurkumin yaitu -7.2 dan senyawa ar-turmeron -5.8 terhadap Mpro COVID-19. Remdesivir yang digunakan sebagai control positif mendapatkan hasil binding affinity yaitu -7.7. Sebagai simpulan, remdesivir mendapat hasil yang lebih baik dibandingkan dengan senyawa kurkumin dan ar-turmeron.Kata Kunci: Molecular Docking, Kunyit, COVID-19.","PeriodicalId":17693,"journal":{"name":"Jurnal e-Biomedik","volume":"27 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-04-08","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"85584662","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 3
Molecular Docking Senyawa Vitexin, Ursolic Acid dan Flavonol dalam Tumbuhan Binahong (Andredera Cordifolia (Ten.) Steenis) yang Berpotensi sebagai Penghambat Pertumbuhan COVID-19
Jurnal e-Biomedik Pub Date : 2021-04-08 DOI: 10.35790/ebm.v9i2.31825
Sensea R. Rambitan, A. Manampiring, Fatimawali, B. Kepel, Fona Budiarso, Widdhi Bodhi
{"title":"Molecular Docking Senyawa Vitexin, Ursolic Acid dan Flavonol dalam Tumbuhan Binahong (Andredera Cordifolia (Ten.) Steenis) yang Berpotensi sebagai Penghambat Pertumbuhan COVID-19","authors":"Sensea R. Rambitan, A. Manampiring, Fatimawali, B. Kepel, Fona Budiarso, Widdhi Bodhi","doi":"10.35790/ebm.v9i2.31825","DOIUrl":"https://doi.org/10.35790/ebm.v9i2.31825","url":null,"abstract":"Abstract: Currently, there is no specific treatment for all the COVID-19 patients the procedures that can be done are just a symptomatic and oxygen therapy, Therefore all the people around the world have try to avoid this infection by consuming the potensial plants that can boost our body immunity like Binahong.  This study was an in silico experimental. The finale result is the binding affinity score from each compound, for vitexin’s binding affinity score is – 8.0 kcal/mol, ursolic acid – 7.6 kcal/mol and flavonol – 7.8 kcal/mol. The finale result of this procedure also obtained all the amino acid residues that works on the active site of receptor 6LU7 as a main protase of COVID-19, namely THR24, LEU27, HIS41, THR45, SER46, MET49, PHE140, LEU141, ASN142, GLY143, SER144, CYS145, HIS163, MET165, GLU166 and HIS172. In conclusion, the binding affinity of vitexin, ursolic acid and flavonol are higher than remdesivir. Vitexin, ursolic acid and flavonol have a several similar bonds, particularly the van der waals bond and hydrogen bond.Keywords: Molecular docking, COVID-19, binahong, flavonoid Abstrak: Saat ini belum tersedia rekomendasi tatalaksana khusus bagi pasien COVID-19, termasuk antivirus atau vaksin dan tata laksana yang dapat dilakukan adalah terapi simtomatik dan karena itulah, masyarakat dunia mencoba banyak cara agar menghindari infeksi virus ini dengan mengolah dan mengonsumsi tumbuhan yang dinilai berpotensi dalam meningkatkan imunitas tubuh seperti tumbuhan Binahong. Penelitian ini menggunakan metode penelitian in silico. Pada hasil akhir penelitian diperoleh nilai binding affinity dari ketiga senyawa yaitu senyawa vitexin - 8.0 kcal/mol, Ursolic Acid -7.6 kcal/mol dan Flavonol -7.8 kcal/mol. Diperoleh data mengenai residu asam amino yang bekerja pada sisi aktif reseptor 6LU7 sebagai main protase COVID-19 yaitu THR24, LEU27, HIS41, THR45, SER46, MET49, PHE140, LEU141, ASN142, GLY143, SER144, CYS145, HIS163, MET165, GLU166, dan HIS172. Sebagai simpulan, binding affinity dari senyawa vitexin, ursolic acid dari flavonol lebih tinggi dari nilai binding affinity remdesivir. Senyawa vitexin, ursolic acid dan flavonol memiliki beberapa jenis ikatan yang sama termasuk ikatan van der Waals dan ikatan hydrogen.Kata Kunci: Molecular docking, COVID-19, binahong, flavonoid","PeriodicalId":17693,"journal":{"name":"Jurnal e-Biomedik","volume":"58 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-04-08","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"86981987","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Pengaruh Latihan Resisten terhadap Kepadatan Tulang 抗性运动对骨骼密度的影响
Jurnal e-Biomedik Pub Date : 2021-04-08 DOI: 10.35790/ebm.v9i2.31799
A. Bella, H. Polii, Herlina I. S. Wungow
{"title":"Pengaruh Latihan Resisten terhadap Kepadatan Tulang","authors":"A. Bella, H. Polii, Herlina I. S. Wungow","doi":"10.35790/ebm.v9i2.31799","DOIUrl":"https://doi.org/10.35790/ebm.v9i2.31799","url":null,"abstract":"Abstract : Resistance or resistance training has been recommended as a widely used treatment strategy for dealing with bone loss. Types of exercise that can be done include walking, running, weights bearing, and swimming. According to WHO in 2018, more than 80% of the adult population worldwide has less physical activity. Studies show that resistant exercise can increase bone density. This literature review aims to determine the effect of resistance training on bone density. This study was in the form of a literature review with data searches using four databases, which are ClinicalKey, Pubmed, MedLine, and Google Scholar. Resistance exercise can increase bone density. There are two types of exercise, named aerobic and anaerobic exercises. Research has shown that anaerobic exercise is more effective in increasing bone mass density compared to aerobic exercise because anaerobic exercise provides a bigger mechanical load to the bones, which triggers the bones to regenerate. The conclusion is that resistance exercise can increase bone density.Keywords : Resistance exercise, bone density.  Abstrak : Latihan tahanan atau resisten telah direkomendasikan sebagai strategi pengobatan yang banyak digunakan untuk menghadapi hilangnya massa tulang. Jenis latihan yang bisa dilakukan antara lain jalan kaki, berlari, angkat beban, dan berenang. Menurut WHO pada tahun 2018, lebih dari 80% populasi orang dewasa di seluruh dunia memiliki aktivitas fisik yang kurang. Penelitian-penelitian membuktikan bahwa latihan resisten dapat meningkatkan kepadatan tulang. Tinjauan pustaka ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh latihan resisten terhadap kepadatan tulang. Penelitian ini berbentuk literature review dengan pencarian data menggunakan empat database yaitu ClinicalKey, Pubmed, MedLine, dan Google Scholar. Kata kunci yang digunakan yaitu physical exercise ATAU resistance exercise ATAU resistance training ATAU effect of resistance exercise ATAU latihan tahanan ATAU latihan beban DAN bone mass ATAU bone mineral density. Latihan secara resisten dapat meningkatkan kepadatan tulang. Latihan dapat dilakukan dengan dua jenis, yaitu latihan aerobik dan anaerobik. Penelitian membuktikan bahwa latihan anaerobik lebih efektif dalam menungkatkan kepadatan massa tulang dibandingkan dengan latihan aerobik karena latihan anaerobik memberikan beban mekanik yang lebih besar untuk tulang sehingga memicu tulang untuk melakukan regenerasi.  Kesimpulannya adalah latihan resisten dapat meningkatkan kepadatan tulang.Kata Kunci : Latihan resisten, kepadatan tulang","PeriodicalId":17693,"journal":{"name":"Jurnal e-Biomedik","volume":"11632 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-04-08","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"83323203","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Hubungan Lama Duduk Terhadap Keluhan Nyeri Punggung Bawah 旧的联系是针对背部疼痛的抱怨
Jurnal e-Biomedik Pub Date : 2021-04-08 DOI: 10.35790/ebm.v9i2.31808
Ruth O. Hutasuhut, F. Lintong, Jimmy F. Rumampuk
{"title":"Hubungan Lama Duduk Terhadap Keluhan Nyeri Punggung Bawah","authors":"Ruth O. Hutasuhut, F. Lintong, Jimmy F. Rumampuk","doi":"10.35790/ebm.v9i2.31808","DOIUrl":"https://doi.org/10.35790/ebm.v9i2.31808","url":null,"abstract":"Abstract: Low back pain is a musculoskeletal disorder that is often found in society. Low Back Pain can cause quality of life to deteriorate and inhibits certain activities. Certain influential factors such as age, gender, Body Mass Index, stress, length of sitting, and posture when doing work. Low Back Pain is a risk to medical students. Purpose of this study was to determine the relationship between sitting time and complaints of low back pain in students of the Faculty of Medicine, Sam Ratulangi University. The research method used is an observational analytic method with a cross-sectional design. Data were collected using a questionnaire and then analyzed using the Pearson Chi-square test. The results showed a p value (p <0.001) between the length of sitting and complaints of low back pain, with a sitting time of 5- 8 hours. In conclusion, there is a significant relationship between sitting time and complaints of low back pain in students of the Faculty of Medicine, Sam Ratulangi University.Keywords: Low Back Pain, prolonged sitting, medical students  Abstrak: Nyeri Punggung Bawah (NPB) merupakan gangguan muskuloskeletal yang sering ditemukan dalam masyarakat. NPB dapat menyebabkan kualitas hidup memburuk dan menghambat aktivitas tertentu. Beberapa faktor tertentu yang berpengaruh seperti umur, jenis kelamin, Indeks Massa Tubuh, stres, lama duduk, dan sikap tubuh ketika melakukan pekerjaan. NPB berisiko terjadi pada mahasiswa kedokteran. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan lama duduk terhadap keluhan nyeri punggung bawah pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi. Metode penelitian yang digunakan adalah metode analitik observasional dengan desain potong lintang. Data dikumpulkan menggunakan kuisioner  kemudian di analisis menggunakan uji statistik Pearson Chi-square. Hasil penelitian menunjukan p value (p < 0,001) antara lama duduk dan keluhan nyeri punggung bawah, dengan lama duduk 5- 8 jam. Sebagai simpulan, terdapat hubungan bermakna antara lama duduk terhadap keluhan nyeri punggung bawah pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi.Kata Kunci : Nyeri Punggung Bawah, lama duduk, mahasiswa kedokteran ","PeriodicalId":17693,"journal":{"name":"Jurnal e-Biomedik","volume":"18 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-04-08","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"79045682","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 6
Efek Red Wine Terhadap Kesehatan Kardiovaskular 红酒对心血管健康的影响
Jurnal e-Biomedik Pub Date : 2021-03-26 DOI: 10.35790/ebm.v9i1.31909
Thalia W. Malingkas, Stefana H. M. Kaligis, Murniati Tiho
{"title":"Efek Red Wine Terhadap Kesehatan Kardiovaskular","authors":"Thalia W. Malingkas, Stefana H. M. Kaligis, Murniati Tiho","doi":"10.35790/ebm.v9i1.31909","DOIUrl":"https://doi.org/10.35790/ebm.v9i1.31909","url":null,"abstract":"Abstract: Many studies showed that antioxidants contained polyphenols and flavonoids such as red wine could reduce the risk of cardiovascular disease. This study’s purpose is to determine the effect of red wine on cardiovascular health. This is a literature review using three databases: Pubmed, Google Scholar and Clinical Key. The keywords using to search the articles are red wine AND cardiovascular disease AND antioxidant OR antioksidan AND flavonoid. After being selected based on inclusion and exclusion criteria, ten literatures were found. The research methods using in the literatures were very varied, which were a cross-over study, single blind cross-over, double-blinded, comprised two study days, parallel four-armed intervention, experimental, randomized, and prospective study. The subjects in these studies were also varied, from healthy people to people with cardiovascular disorders and with other health problems. Besides red wine, interventions with dealcoholized red wine and red grape polyphenol extract (RGPE) also were used in some studies. However, the results from all studies showed that consuming red wine has a good effect on cardiovascular health, measured from LDL and HDL blood level, FMD and systolic blood pressure. In conclusion, red wine consumption has beneficial effects on cardiovascular health.Keywords: red wine, antioxidant, cardiovascular health, polyphenol, flavonoid  Abstrak: Banyak penelitian menunjukkan bahwa antioksidan yang mengandung polifenol dan flavonoid seperti red wine dapat menurunkan risiko penyakit kardiovaskular. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efek red wine terhadap kesehatan kardiovaskular. Penelitian ini berbentuk literature review menggunakan tiga database yaitu Pubmed, Google Scholar, dan Clinical Key.  Kata kunci yang digunakan dalam pencarian artikel yaitu red wine AND cardiovascular disease AND antioxidant OR antioksidan AND flavonoid. Setelah diseleksi berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi, didapatkan 10 literatur yang memenuhi kriteria. Literatur-literatur yang ditemukan menggunakan metode penelitian beragam yaitu cross-over study, single blind cross-over, double-blinded, comprised two study days, parallel four-armed intervention, experimental, randomized, dan prospective study. Subjek yang berpartisipasi dalam studi-studi tersebut juga bervariasi, yaitu terdiri dari orang yang sehat, orang dengan ganguan kardiovaskular dan orang dengan gangguan kesehatan lainnya. Selain red wine, intervensi menggunakan dealcoholized red wine, dan red grape polyphenol extract (RGPE) juga dilakukan pada beberapa studi. Meskipun demikian, hasil yang didapatkan dari semua studi menunjukkan bahwa mengonsumsi red wine memberikan efek yang baik terhadap kesehatan kardiovaskular, yang dilihat dari pengukuran LDL dan HDL darah, FMD dan systolic blood pressure. Sebagai simpulan konsumsi red wine memberikan efek yang bermanfaat bagi kesehatan kardiovaskular.Kata Kunci: red wine, antioksidan, kesehatan kardiovaskula","PeriodicalId":17693,"journal":{"name":"Jurnal e-Biomedik","volume":"30 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-03-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"90968349","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Efek Antioksidan dari C-Fikosianin pada Spirulina C-Fikosianin的抗氧化剂对Spirulina的影响
Jurnal e-Biomedik Pub Date : 2021-03-25 DOI: 10.35790/ebm.v9i1.31908
Henoch W. Burhan, Yanti M. Mewo, Youla A. Assa
{"title":"Efek Antioksidan dari C-Fikosianin pada Spirulina","authors":"Henoch W. Burhan, Yanti M. Mewo, Youla A. Assa","doi":"10.35790/ebm.v9i1.31908","DOIUrl":"https://doi.org/10.35790/ebm.v9i1.31908","url":null,"abstract":"Abstract: Free radicals are the products of normal cellular metabolism containing one or more unpaired electrons, which makes them highly reactive and can cause cell damage and disruption of homeostasis. Depletion of antioxidants and/or accumulation of free radicals can cause oxidative stress which plays a role in the process of various diseases such as inflammatory diseases, cancer, hemochromatosis, emphysema, hypertension and aging. C-phycocyanin is one of the main groups in phycobiliprotein and widely found in spirulina. The purpose of this study was to determine the protective effect of C-phycocyanin against free radicals. This research is in the form of literature review by searching data using two databases namely Pubmed and Google Scholar. The keywords used are C-Phycocyanin Antioxidant Effect. After being selected based on inclusion and exclusion, 10 literature was obtained for review. C-phycocyanin content in spirulina as an antioxidant can function as a defense mechanism against free radicals. In conclusion: the C-phycocyanin content from spirulina has antioxidant effect.Keywords: C-Phycocyanin, antioxidant effect, free radical   Abstrak: Radikal bebas merupakan produk normal hasil metabolisme berupa molekul dengan satu atau lebih elektron yang tidak berpasangan, sehingga bersifat sangat reaktif dan dapat menyebabkan kerusakan sel dan terganggunya homeostasis. Deplesi dari antioksidan dan/atau akumulasi radikal bebas dapat menyebabkan stres oksidatif yang berperan dalam proses terjadinya berbagai penyakit seperti penyakit inflamasi, kanker, hemokromatosis, emfismea, hipertensi dan proses penuaan. C-fikosianin merupakan salah satu gugus utama dalam fikobiliprotein yang larut dalam air dan banyak terdapat dalam spirulina. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efek proteksi C-fikosianin terhadap radikal bebas. Penelitian ini berbentuk literature review dengan pencarian data menggunakan dua database yaitu Pubmed dan Google Scholar. Kata kunci yang digunakan yaitu C-Phycocyanin Antioxidant Effect. Setelah diseleksi berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi, didapatkan 10 literatur untuk di review. Kandungan C-fikosianin pada spirulina sebagai antioksidan bisa berfungsi sebagai mekanisme pertahanan terhadap radikal bebas. Sebagai simpulan, kandungan C-Fikosianin dalam spirulina memiliki efek antioksidanKata kunci: C-fikosianin, efek antioksidan, radikal bebas","PeriodicalId":17693,"journal":{"name":"Jurnal e-Biomedik","volume":"26 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-03-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"81330722","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
Molecular Docking Senyawa Gingerol dan Zingiberol pada Tanaman Jahe sebagai Penanganan COVID-19 分子对接姜类化合物和津二醇处理COVID-19
Jurnal e-Biomedik Pub Date : 2021-03-24 DOI: 10.35790/ebm.v9i1.32361
Belinda D. P. M. Ratu, Widdhi Bodhi, Fona Budiarso, B. Kepel, Fatimawali, A. Manampiring
{"title":"Molecular Docking Senyawa Gingerol dan Zingiberol pada Tanaman Jahe sebagai Penanganan COVID-19","authors":"Belinda D. P. M. Ratu, Widdhi Bodhi, Fona Budiarso, B. Kepel, Fatimawali, A. Manampiring","doi":"10.35790/ebm.v9i1.32361","DOIUrl":"https://doi.org/10.35790/ebm.v9i1.32361","url":null,"abstract":"Abstract: COVID-19 is a new disease. Many people feel the impact of this disease. There is no definite cure for COVID-19, so many people use traditional medicine to ward off COVID-19, including ginger. This study aims to determine whether there is an interaction between compounds in ginger (gingerol and zingiberol) and the COVID-19’s main protease (6LU7). This study uses a molecular docking method using 4 main applications, namely Autodock Tools, Autodock Vina, Biovia Discovery Studio 2020, and Open Babel GUI. The samples used were gingerol and zingiberol compounds in ginger plants downloaded from Pubchem. The data used in this study used Mendeley, Clinical Key, and PubMed database. The study showed that almost all of the amino acid residues in the gingerol compound acted on the 6LU7 active site, whereas the zingiberol did not. The results of the binding affinity of ginger compounds, both gingerol and zingiberol, do not exceed the binding affinity of remdesivir, a drug that is widely researched as a COVID-19 handling drug. In conclusion, gingerol and zingiberol compounds in ginger can’t be considered as COVID-19’s treatment.Keywords: molecular docking, gingerol, zingiberol Abstrak: COVID-19 merupakan sebuah penyakit yang baru. Banyak masyarakat yang merasakan dampak dari penyakit ini. Belum ada pengobatan pasti untuk menyembuhkan COVID-19, sehingga banyak masyarakat yang menggunakan pengobatan tradisional untuk menangkal COVID-19, termasuk jahe. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada interaksi antara senyawa pada jahe (gingerol dan zingiberol) dengan main protease COVID-19 (6LU7). Penelitian ini menggunakan metode molecular docking dengan menggunakan 4 aplikasi utama, yaitu Autodock Tools, Autodock Vina, Biovia Discovery Studio 2020, dan Open Babel GUI. Sampel yang digunakan yaitu senyawa gingerol dan zingiberol pada tanaman jahe yang diunduh di Pubchem. Data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan database Mendeley, Clinical Key, dan PubMed. Penelitian menunjukkan bahwa hampir semua residu asam amino pada senyawa gingerol bekerja pada sisi aktif 6LU7, sedangkan tidak demikian pada zingiberol. Hasil binding affinity senyawa jahe, baik gingerol maupun zingiberol tidak  melebihi binding affinity remdesivir, obat yang banyak diteliti sebagai obat penanganan COVID-19. Sebagai simpulan, senyawa gingerol dan zingiberol pada tanaman jahe tidak dapat dipertimbangkan sebagai penanganan COVID-19Kata Kunci: molecular docking, gingerol, zingiberol","PeriodicalId":17693,"journal":{"name":"Jurnal e-Biomedik","volume":"16 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-03-24","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"83335661","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tuberculosis Multidrug Resistance (TB MDR)
Jurnal e-Biomedik Pub Date : 2021-03-24 DOI: 10.35790/ebm.v9i1.31949
Trivianto G. Bawonte, Christi D. Mambo, Angelina S. R. Masengi
{"title":"Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tuberculosis Multidrug Resistance (TB MDR)","authors":"Trivianto G. Bawonte, Christi D. Mambo, Angelina S. R. Masengi","doi":"10.35790/ebm.v9i1.31949","DOIUrl":"https://doi.org/10.35790/ebm.v9i1.31949","url":null,"abstract":"Abstract: Multidrug Resistance Tuberculosis (MDR TB) is Mycobacterium tuberculosis resistance to the first line of antituberculosis drugs are rifampicin and isoniazid. Globally, in 2017 there were around 558.000 new cases (range, 483.000-639.000) resistant TB rifampicin (TB RR), nearly half of which were in three counties, India (24%), China (13%), and Rusia (10%). WHO estimates that there are 23.000 cases of MDR/RR in Indonesia. In 2017, there were 442.000 TB cases recorded in the program, of which an estimated 8.600-15.000 MDR/RR TB cases. The research to determine the factors that influence Multidrug Resistance Tuberculosis (MDR TB).this type of research is in the form of literature review with design of case control study and cross sectional study. The results showed that the risk factors were proven to influence the occurrence (MDR TB). The conclusion from 15 articles reviewed, it shows that age, gender, treatment irregularity and medication adherence are the most influencing factors for TB MDR.Keywords: Factors, TB MDR, multidrug resistance tuberculosis  Abstrak: Tuberculosis Multidrug Resistance (TB MDR) merupakan resistensi Mycobacterium tuberculosis terhadap jenis Obat Anti Tuberkulosis (OAT) lini pertama yaitu rifampisin dan isoniazid. Di tingkat global, di tahun 2017 terdapat sekitar 558.000 kasus baru (rentang, 483.000 - 639.000) TB rifampisin (TB RR) resistan di mana hampir separuhnya ada di tiga negara yaitu India (24%), China (13%), dan Rusia (10%). WHO memperkirakan ada 23.000 kasus MDR/RR di Indonesia. Pada tahun 2017 kasus TB yang tercatat di program ada sejumlah 442.000 kasus yang mana dari kasus tersebut diperkirakan ada 8.600-15.000 MDR/RR TB. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi Tuberculosis Multidrug Resistance (TB MDR). Jenis penelitian ini berbentuk literature Review dengan rancangan case control study dan cross sectional study. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa faktor risiko terbukti mempengaruhi terjadinya (TB MDR). simpulan dari 15 artikel yang di review, menunjukkan bahwa usia, jenis kelamin, ketidakteraturan berobat, dan kepatuhan minum obat merupakan faktor yang paling mempengaruhi terjadinyaTB MDR.Kata Kunci : Faktor – faktor, TB MDR, factors, multidrug tuberculosis","PeriodicalId":17693,"journal":{"name":"Jurnal e-Biomedik","volume":"42 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-03-24","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"86954946","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
Molecular Docking terhadap Senyawa Isoeleutherin dan Isoeleutherol sebagai Penghambat Pertumbuhan SARS-CoV-2
Jurnal e-Biomedik Pub Date : 2021-03-21 DOI: 10.35790/ebm.v9i1.31809
Nathanael F. Prasetio, B. Kepel, Widdhi Bodhi, Fatimawali, A. Manampiring, Fona Budiarso
{"title":"Molecular Docking terhadap Senyawa Isoeleutherin dan Isoeleutherol sebagai Penghambat Pertumbuhan SARS-CoV-2","authors":"Nathanael F. Prasetio, B. Kepel, Widdhi Bodhi, Fatimawali, A. Manampiring, Fona Budiarso","doi":"10.35790/ebm.v9i1.31809","DOIUrl":"https://doi.org/10.35790/ebm.v9i1.31809","url":null,"abstract":"Abstract: Dayak onions are herbal plants used by Indonesians as an anti-inflammatory, anticancer, antimicrobial, antidiabetic, antihypertensive and antiviral. By consuming herbal plants, it can increase immunity which is the main key in preventing the virus, especially COVID-19. This study was aimed to determine the effect of dayak active compound anchoring on the growth of the corona virus. This study used molecular docking method. The results of visualization of molecular docking when compared to the binding affinity of remdesivir obtained a binding affinity of -7.3, while the binding affinity of isoeleutherin and isoeleutherol was -6.9, so the result was lower than remdesivir. isoeleutherin and isoeleutherol compounds have a lower binding affinity value than remdesivir, so isoeleutherin and isoeleutherol compounds have lower yields as inhibitors of COVID-19.Keywords: dayak onions, SARS-CoV-2, molecular docking  Abstrak: Bawang Dayak merupakan tanaman herbal yang digunakan masyarakat Indonesia sebagai antiinflamasi, antikanker, antimikroba, antidiabetes, antihipertensi dan antivirus. Dengan mengkonsumsi tanaman herbal dapat meningkatkan kekebalan tubuh yang menjadi kunci utama dalam mencegah virus terlebih COVID-19. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambatan senyawa aktif bawang dayak terhadap pertumbuhan dari corona virus. Jenis penelitian ini menggunakan metode penelitian penambatan molekul (molecular docking). Hasil visualisasi molecular docking jika dibandingkan binding affinity dari remdesivir didapatkan binding affinity yaitu -7,3 sedangkan binding affinity dari isoeleutherin dan isoeleutherol adalah -6,9, maka diperoleh hasil yang lebih rendah dari remdesivir. senyawa isoeleutherine dan isoeleutherol memiliki nilai binding affinity yang lebih rendah dari remdesivir, maka senyawa isoeleutherin dan isoeleutherol memiliki hasil yang lebih rendah sebagai penghambat COVID-19.Kata Kunci: bawang dayak, SARS-CoV-2, molecular docking","PeriodicalId":17693,"journal":{"name":"Jurnal e-Biomedik","volume":"37 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-03-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"84541126","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
Hubungan Penggunaan Smartphone terhadap Ketajaman Penglihatan 智能手机与视力的关系
Jurnal e-Biomedik Pub Date : 2021-03-20 DOI: 10.35790/ebm.v9i1.31805
Yonathan S. A. Angmalisang, Maya E. W. Moningka, Jimmy F. Rumampuk
{"title":"Hubungan Penggunaan Smartphone terhadap Ketajaman Penglihatan","authors":"Yonathan S. A. Angmalisang, Maya E. W. Moningka, Jimmy F. Rumampuk","doi":"10.35790/ebm.v9i1.31805","DOIUrl":"https://doi.org/10.35790/ebm.v9i1.31805","url":null,"abstract":"Abstract: Visual acuity is the ability of a person's eyes to distinguish the shapes and details of objects at a certain distance. Decreased visual acuity is still a health problem in society. A person's visual acuity is influenced by refraction, pupil size, light intensity, exposure time, retinal stimulation area, eye adaptation, and eye movement. The use of smartphones has become a necessity of everyday life in society. Several studies have shown that smartphone use can lead to decreased visual acuity. This study aimed to determine whether there is a relationship between smartphone use and visual acuity and the factors that can affect visual acuity due to smartphone use. The research design used was a literature review with journals that can be accessed free full text through PubMed and ClinicalKey. As a result, the smartphone use can lead to DED, myopia, dan blurred vision. In conclusion, there is a relationship between smartphone use and visual acuityKeywords: smartphone, visual acuity  Abstrak: Ketajaman penglihatan adalah kemampuan mata seseorang untuk membedakan bentuk dan detail objek pada jarak tertentu. Penurunan ketajaman penglihatan masih menjadi masalah kesehatan dalam masyarakat. Ketajaman penglihatan seseorang dipengaruhi oleh refraksi, ukuran pupil, intensitas cahaya, waktu pemaparan, area stimulasi retina, adaptasi mata, dan gerakan mata. Penggunaan smartphone sudah menjadi kebutuhan kehidupan sehari-hari dalam masyarakat. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa penggunaan smartphone dapat menyebabkan penurunan ketajaman penglihatan. Tujuan penelitian untuk mengetahui apakah terdapat hubungan penggunaan smartphone terhadap ketajaman penglihatan dan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi ketajaman penglihatan karena penggunaan smartphone. Desain penelitian yang dipakai adalah literature review dengan jurnal-jurnal yang dapat diakses secara gratis melalui PubMed dan ClinicalKey. Hasilnya menunjukkan bahwa penggunaan smartphone dapat mengakibatkan DED, miopia dan penglihatan kabur. Sebagai simpulan, terdapat hubungan penggunaan smartphone terhadap ketajaman penglihatanKata Kunci: smartphone, ketajaman penglihatan","PeriodicalId":17693,"journal":{"name":"Jurnal e-Biomedik","volume":"24 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-03-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"75732548","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
相关产品
×
本文献相关产品
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信