Cucu Herawati, Suzana Indragiri, Wulan Puspasari, Nuniek Tri Wahyuni, Iin Kristanti
{"title":"PERILAKU 3M (MENGGUNAKAN MASKER, MENCUCI TANGAN, MENJAGA JARAK) DALAM UPAYA PENCEGAHAN PENULARAN COVID-19","authors":"Cucu Herawati, Suzana Indragiri, Wulan Puspasari, Nuniek Tri Wahyuni, Iin Kristanti","doi":"10.31596/jkm.v9i2.965","DOIUrl":"https://doi.org/10.31596/jkm.v9i2.965","url":null,"abstract":"Covid-19 dapat menular dari orang yang terinfeksi kepada orang lain di sekitarnya melalui percikan batuk atau bersin. Covid-19 juga dapat menular melalui benda-benda yang terkontaminasi percikan batuk atau bersin penderita covid-19. Salah satu desa tempat dilakukan penelitian merupakan status zonasi tinggi dengan kategori penyebaran virus tidak terkendali, transmisi lokal sudah terjadi dengan cepat dan wabah menyebar secara luas dan banyak kluster-kluster baru. Perilaku memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak merupakan salah satu upaya pencegahan untuk memutus rantai penularan covid-19. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran perilaku 3M (menggunakan masker, mencuci tangan, menjaga jarak) pada masa pandemi covid-19. Rancangan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif, populasi penelitian ini adalah seluruh masyarakat yang berada di tempat-tempat umum (pasar, cafe dan tempat belanja) berjumlah 2.950 jiwa. Jumlah sampel sebanyak 97 orang yang diambil secara accidental sampling. Data dianalisis secara statistic menggunakan analisis univariat dan penyajian data dalam bentuk distribusi frekuensi. Hasil penelitian menunjukkan masyarakat sebagian besar menggunakan masker sebanyak 83,5%, sebagian besar tidak mencuci tangan sebanyak 62,9% serta sebagian masyarakat tidak menjaga jarak sebanyak 52,6%. Diharapkan sosialisasi secara rutin bagi masyarakat tentang protokol kesehatan pencegahan covid-19 berupa pemasangan banner di tempat-tempat umum, pihak desa memastikan ketersediaan sarana cuci tangan di tempat-tempat umum dan dapat membagikan masker ke warganya. Serta dilakukan monitoring dan sanksi tegas terhadap masyarakat yang tidak menjalankan protokol kesehatan pencegahan covid-19.","PeriodicalId":163077,"journal":{"name":"JKM (Jurnal Kesehatan Masyarakat) Cendekia Utama","volume":"20 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-02-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130522210","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"KAJIAN LITERATUR: HUBUNGAN ANTARA POLA MAKAN DENGAN KEJADIAN DIABETES MELITUS","authors":"Maria G.C. Yuantari","doi":"10.31596/jkm.v9i2.672","DOIUrl":"https://doi.org/10.31596/jkm.v9i2.672","url":null,"abstract":"Diabetes adalah penyakit kronis atau menahun yang berupa gangguan metabolik yang ditandai dengan kadar gula darah yang melebihi batas normal. Diabetes tidak hanya menyebabkan kematian prematur diseluruh dunia, penyakit ini juga menjadi penyebab utama kebutaan, gagal ginjal dan penyakit jantung. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk melihat hubungan antara pola makan dengan kejadian diabetes melitus. Metode yang digunakan adalah kajian literatur dengan cara memaparkan kembali materi yang sudah pernah diterbitkan kemudian diringkas. Data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu berupa data sekunder. Jumlah artikel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 5 jurnal yang masuk dalam kriteria inklusi. Dari 5 jurnal yang telah dianalisis semua menunjukan ada hubungan antara pola makan dengan kejadian diabetes melitus. Pola makan tidak teratur, makanan yang tidak sehat dan tidak baik menjadi penyebab terjadinya diabetes melitus. Asupan gizi yang tidak tidak seimbang serta tidak mempunyai keteraturan makan dengan porsi yang telah ditentukan menyebabkan kadar gula darah dalam tubuh tidak terkontrol.","PeriodicalId":163077,"journal":{"name":"JKM (Jurnal Kesehatan Masyarakat) Cendekia Utama","volume":"24 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-02-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125661644","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"PERBANDINGAN TINGKAT KEPUASAN HIDUP, TEKANAN PSIKOLOGIS DAN PERUNDUNGAN (BULLYING) TERKAIT STATUS KEPEKERJAAN PADA PEKERJA LIFT DAN ESKALATOR DI PT X","authors":"Aji Utomo Putro","doi":"10.31596/jkm.v9i2.749","DOIUrl":"https://doi.org/10.31596/jkm.v9i2.749","url":null,"abstract":"Tingkat kepuasan hidup, tekanan psikologis dan perundungan (bullying) di tempat kerja menjadi masalah keselamatan dan kesehatan kerja terutama berdampak terhadap kesehatan mental maupun kesehatan fisik pekerja. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbandingan perundungan, tekanan psikologis, dan tingkat kepuasan hidup terhadap variasi status karyawan di PT. X. Metode yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif dengan dengan desain studi cross-sectional menggunakan survei online dengan total 212 responden di PT. X. Terdapat hubungan antara faktor perundungan dan status pegawai, dimana 55,1% (98) orang pegawai tetap yang tidak mengalami perundungan; 62,5% pegawai tetap dan 29,5% pegawai kontrak kadang-kadang mengalami perundungan; 42,9% pegawai tetap dan kontrak mengalami perundungan setiap bulan; dan 33,3% kejadian perundungan setiap minggu dialami secara merata pada status pegawai tetap, kontrak, dan pihak ketiga. Terdapat hubungan antara tekanan psikologis dengan status pegawai. Sebanyak 54,2% pegawai tetap dan 18,6% pekerja pihak ketiga memiliki tekanan psikologis yang baik-baik saja; 53,1% pegawai tetap dan 28,6% pegawai kontrak mengalami mid-mental disorder; 54% pegawai tetap dan 26% pegawai kontrak mengalami moderate-mental disorder; dan 59,3% pegawai tetap mengalami severe mental disorder. Terdapat hubungan antara status karyawan dengan tingkat kepuasan hidup. Sebanyak 64,3% pegawai tetap dan 14,3% pekerja pihak ketiga dan pekerja harian/borongan memiliki kepuasan hidup dengan tingkat sangat puas; 65,4% pegawai tetap dan 21,2% pekerja pihak ketiga memiliki kepuasan hidup dengan tingkat puas.","PeriodicalId":163077,"journal":{"name":"JKM (Jurnal Kesehatan Masyarakat) Cendekia Utama","volume":"11 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-02-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121438509","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"ANALISIS FAKTOR PSIKOSOSIAL DAN STRES KERJA DI MASA PANDEMI COVID-19 PADA PEKERJA PERKANTORAN DI JAKARTA","authors":"Neni Julyatri Sagala, Sjahrul M Nasri","doi":"10.31596/jkm.v9i2.750","DOIUrl":"https://doi.org/10.31596/jkm.v9i2.750","url":null,"abstract":"Covid-19 merupakan penyakit infeksius dengan tingkat penularan yang tinggi dan sebagian besarnya menyerang sistem organ pernapasan. Pemerintah Indonesia menghimbau pekerja untuk bekerja dari rumah dan pembatasan ketat aktivitas perkantoran sebagai salah satu upaya dalam rangka pengendalian Covid-19. Sebelumnya, sistem kerja work from home atau telework belum diadopsi secara luas di Indonesia. Perubahan sistem kerja ini berdampak pada perubahan konteks pekerjaan yang menyebabkan bahaya psikososial. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor psikososial (karakteristik individu, content of work, dan context to work) dan stres kerja di masa pandemi Covid-19 pada pekerja perkantoran di Jakarta. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain studi potong lintang. Penelitian dilakukan pada pekerja perkantoran yang bekerja dengan sistem telework di Provinsi DKI Jakarta pada bulan Desember 2020 sampai Februari 2021. Jumlah sampel pada penelitian ini adalah 110 responden yang diambil dengan teknik pengambilan snowball sampling. Pengumpulan data dilakukan secara daring. Kuesioner yang digunakan pada penelitian ini adalah Copenhagen Psychosocial Questionnaire versi III. Analisis data dilakukan dengan menggunakan uji statistik chi square.Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara faktor psikososial context to work konflik peran (nilai p 0,014; OR 2,095), job insecurity (nilai p 0,023; OR 2,714), dan work life balance (nilai p 0,003; OR 3,715). Tidak ada hubungan yang signifikan antara karakteristik individu (umur dan jenis kelamin), content of work (beban kerja, durasi kerja WFH, Pola WFH), dan context to work (ketidakjelasan peran) dengan stres kerja.","PeriodicalId":163077,"journal":{"name":"JKM (Jurnal Kesehatan Masyarakat) Cendekia Utama","volume":"39 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-02-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131742865","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"ANALISIS IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBERIAN TABLET TAMBAH DARAH IBU HAMIL PADA MASA PANDEMI COVID-19 DI WILAYAH PUSKESMAS KABUPATEN JEPARA","authors":"Aniesah Amieratunnisa","doi":"10.31596/jkm.v9i2.735","DOIUrl":"https://doi.org/10.31596/jkm.v9i2.735","url":null,"abstract":"Hasil RISKESDAS 2018 menyatakan bahwa prevalensi Anemia pada ibu hamil di Indonesia masih cukup tinggi sebesar 48,9%, meningkat dibandingkan hasil RISKESDAS 2013 sebesar 37,1%. Saat ini seluruh dunia sedang mengalami masa pandemi COVID-19 yang menghambat berbagai aktivitas di seluruh sektor. Tujuan penelitian menganalisis implementasi program pemberian Tablet Tambah Darah (TTD) pada ibu hamil selama masa pandemi COVID-19 di wilayah Puskesmas Kabupaten Jepara. Penelitian ini dilakukan dengan metode kualitatif. Informan utama terdiri dari 4 orang bidan koordinator dan 5 orang informan triangulasi yang dipilih secara purposive dan berdasarkan kriteria inklusi, yaitu mewakili Puskesmas di wilayah zona merah dan zona oranye dengan cakupan tertinggi dan terendah di Kabupaten Jepara. Pengumpulan data menggunakan wawancara mendalam dan observasi sarana dan prasarana. Pengolahan dan analisa data penelitian ini menggunakan metode analisis isi (content analysis). Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi pemberian TTD ibu hamil mengalami kendala di awal pandemi COVID-19. Komunikasi yang kurang jelas berpengaruh pada pelaksanaan program. Kurangnya dukungan kepala puskesmas menyebabkan cakupan menjadi rendah. Perubahan SOP pemberian TTD ibu hamil pada masa pandemi COVID-19 tidak dibuat secara khusus. Kesimpulan dari penelitian ini adalah perbedaan implementasi pemberian TTD ibu hamil di Puskesmas cakupan tinggi dan rendah selama masa pandemi dipengaruhi oleh kejelasan informasi dan sikap stakeholder. Saran penelitian ini Dinas Kesehatan dan Puskesmas perlu mengadakan pertemuan rutin dengan menerapkan protokol kesehatan dan stakeholder perlu mendukung berjalannya pemberian TTD ibu hamil agar cakupan dapat memenuhi target.","PeriodicalId":163077,"journal":{"name":"JKM (Jurnal Kesehatan Masyarakat) Cendekia Utama","volume":"27 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-02-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133438626","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Zuly Daima Ulfa, U. Z. Mikdar, Cukei Cukei, Bernisa Bernisa
{"title":"PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT PADA ANAK-ANAK DI DAERAH ALIRAN SUNGAI DAN GAMBUT PALANGKA RAYA","authors":"Zuly Daima Ulfa, U. Z. Mikdar, Cukei Cukei, Bernisa Bernisa","doi":"10.31596/jkm.v9i2.845","DOIUrl":"https://doi.org/10.31596/jkm.v9i2.845","url":null,"abstract":"Lingkungan tempat tinggal berdampak terhadap perilaku perilaku hidup sehat. Sebagian masyarakat Palangka Raya tinggal di daerah aliran sungai dan gambut tanah gambut dengan pemanfaatan lingkungan sekitar sungai dan drainase yang kurang bagus sehingga berdampak pada penerapan perilaku hidup bersih sehat. Penelitian bertujuan mengidentifikasi perilaku hidup bersih sehat pada anak-anak di daerah aliran sungai dan gambut Palangka Raya, terutama terkait higiene, konsumsi gizi seimbang dan aktivitas fisik. Penelitian dilakukan pada anak-anak di daerah aliran sungai dan gambut (DSAG) Palangka Raya. Teknik pengumpulan data adalah wawancara yang dilakukan pada bulan Oktober 2021. Instrumen yang digunakan adalah panduan wawancara berdasarkan indikator Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dengan modifikasi. Hasil penelitian diperoleh penggunaan air bersih untuk mandi dan konsumsi 81,4%, penggunaan jamban sehat 70,3%, menjaga kebersihan lingkungan 76,3%, mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir 74,6%, sarapan sebelum jam 9 pagi 88,1%, konsumsi sayur dan buah setiap hari 54,2% dan melakukan aktivitas fisik minimal 30 menit sehari dengan frekuensi rata-rata 4,8 kali dalam seminggu. Penggunaan air bersih bersumber dari PDAM, meskipun sebagian kecil masih mengunakan air sungai karena mereka menganggap kondisi air sungai masih bisa digunakan. Menjaga kebersihan lingkungan dilakukan dengan membuang sampah pada tempatnya dan kerja bakti lingkungan. Tempat sampah dan sarana sanitasi tersedia namun tidak semua memanfaatkan dengan baik. Perilaku hidup sehat yang masih kurang adalah penggunaan jamban sehat, mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir serta konsumsi sayur dan buah. Perilaku hidup bersih dan sehat yang sudah dilakukan dengan baik adalah aktivitas fisik minimal 30 menit setiap hari, dilakukan di rumah, di sekolah maupun di tempat umum","PeriodicalId":163077,"journal":{"name":"JKM (Jurnal Kesehatan Masyarakat) Cendekia Utama","volume":"4 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-02-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114379150","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"ADAPTIVE MANAGEMENT VCT PADA WANITA PEKERJA SEKS DI PUSKESMAS KABUPATEN PEMALANG DALAM SAAT PANDEMI COVID-19","authors":"Nabela Putri Yanuari","doi":"10.31596/jkm.v9i2.791","DOIUrl":"https://doi.org/10.31596/jkm.v9i2.791","url":null,"abstract":"The Covid-19 pandemic has disrupted the voluntary counseling and testing (VCT) program for female sex workers (WPS) as evidenced by a decrease in the use of VCT in FSW. Therefore, the existence of COVID-19 requires adaptation to program sustainability (adaptive management). The purpose of this study was to find out adaptive management VCT in female sex workers at the Pemalang District Health Center in the Covid-19 pandemic situation. This type of qualitative research uses the focus group discussion (FGD) method to collect data related to the adaptive VCT on female sex workers at the primary health care in the Covid-19 pandemic situation. Participants involved in the FGDs were stakeholders in the management of the VCT HIV program for female sex workers. Data analysis using content analysis method (content analysis). The results showed that the adaptive carried out is not doing mobile VCT, VCT at the primary health care with health protocols, delivering test results via SMS, not doing post-test counseling. Challenges and obstacles in adapting to VCT at the primary health care are the interest of women sex workers to do VCT at the primary health care still low, the counseling provided is limited, women sex workers do not understand the test results, and the risk of messages being not opened. Design improvements based on ideas and ideas are through health promotion with social media, some from the community of female sex workers being role models, owners (pimps) requiring regular VCT FSW at the primary health care, running mobile VCT (6 months) with a health protocol, counselors must be able to provide information that is easy to understand, clear and concise, can use the telephone to convey test results.","PeriodicalId":163077,"journal":{"name":"JKM (Jurnal Kesehatan Masyarakat) Cendekia Utama","volume":"18 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-02-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116984047","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"PENINGKATAN PERILAKU PENCEGAHAN PENULARAN COVID-19 PADA ANAK USIA DINI MELALUI EDUKASI MEDIA AUDIOVISUAL","authors":"A. Ambarwati, Hirza Ainin Nur","doi":"10.31596/jkm.v9i2.825","DOIUrl":"https://doi.org/10.31596/jkm.v9i2.825","url":null,"abstract":"Anak usia dini termasuk kelompok beresiko dalam masa pandemi COVID 19 karena belum memahami pencegahan penularan penyakit, oleh karena itu perlu memvisualisasikan perilaku pencegahan penularan COVID -19 khususnya konten video anak yang dilakukan dengan cara menjelaskan prinsip physical distancing, membiasakan anak mencuci tangan lebih sering, mengingatkan anak untuk tidak menyentuh mata, hidung, dan mulut sebelum mencuci tangan, memakai masker, segera mandi, cuci rambut dan mengganti baju sesampainya di rumah setelah berpergian, membersihkan benda-benda yang sering disentuh dengan desinfektan secara berkala. Tujuan penelitian ini menganalisa pengaruh media edukasi audiovisual terhadap peningkatan perilaku dalam pencegahan penularan COVID-19 pada anak usia dini pada TK/RA di wilayah kerja Puskesmas Bae Kudus yang terdiri dari desa Bae, Purworejo, Gondang Manis, Karang Bener, Peganjaran. Jenis penelitian quasi eksperimen dengan rancangan group pretest and posttest with control dengan sampel pada kelompok perlakuan dan kontrol masing-masing 20 anak. Penelitian di lakukan selama 1 bulan yaitu pada bulan Agustus 2021. Hasil Penelitian ini menunjukkan bahwa ada peningkatan perilaku pencegahan penularan covid-19 yang pada kelompok intervensi setelah dilakukan perlakuan edukasi pencegahan penularan covid-19 pada anak usia dini melalui media audiovisual dengan p Value=0,000. Pada kelompok kontrol juga mengalami peningkatan dalam perilaku pencegahan penularan covid-19 dengan p Value=0,001 karena pada masa pandemi ini berbagai media melaporkan tentang kasus covid19 sehingga seluruh lapisan masyarakat termasuk orangtua dan guru berusaha mencari sumber informasi untuk pencegahannya.","PeriodicalId":163077,"journal":{"name":"JKM (Jurnal Kesehatan Masyarakat) Cendekia Utama","volume":"41 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-02-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132064242","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT KEPARAHAN KECELAKAAN KERJA SEKTOR PERKEBUNAN PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2018 - 2020","authors":"Muhammad Aldin Kusuharto, Sjahrul M Nasri","doi":"10.31596/jkm.v9i2.751","DOIUrl":"https://doi.org/10.31596/jkm.v9i2.751","url":null,"abstract":"Sektor perkebunan adalah salah satu sektor terpenting secara global dalam hal pasokan pangan dan tenaga kerja. Sektor ini juga dianggap sebagai salah satu sektor yang paling berbahaya dalam hal tingginya penyakit, kecelakaan, dan kematian akibat kerja. Di Provinsi Lampung sektor perkebunan merupakan sektor dengan penyumbang kecelakaan kerja terbesar dibanding sektor industry lainnya.Penelitian ini memiliki tujuan untuk menganalisis faktor yang berhubungan (Personal factor, Job Factor, Lingkungan fisik, dan lingkungan social) dengan keparahan kecelakaan kerja sector perkebunan di Provinsi Lampung. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan desain studi cross-sectional. Penelitian ini dilakukan berdasarkan data laporan kecelakaan kerja perusahaan sektor perkebunan Provinsi Lampung pada BPJS Ketenaakerjaan Bandar Lampung. Penelitian dilakukan dari bulan Februari 2021 sampai April 2021. Jumlah populasi pada penelitian ini adalah 296 kasus kecelakaan kerja yang diambil dari laporan kecelakaan kerja perusahaan kepada BPJS Ketenagakerjaan. Analisis data dilakukan dengan menggunakan uji statistika chi square dan uji regresi logistik. Hasil pada penelitian ini menunjukkan bahwa ada hubungan signifikan pada faktor pekerjaan kategori shift kerja (p=0,033; OR=1,858) dan faktor lingkungan fisik kategori lokasi kerja (p=0,034; OR=1,781) dan tidak terdapat hubungan signifikan antara faktor manusia dan faktor lingkungan sosial terhadap kecelakaan kerja. Kata Kunci: Tingkat Keparahan, Kecelakaan Kerja, Perkebunan, Provinsi Lampung, Faktor yang berpengaruh ABSTRACT The plantation sector is one of the most important sectors globally in terms of food supply and labor. This sector is also considered to be one of the most dangerous sectors in terms of high rates of occupationals diseases, accidents and deaths. In Lampung Province, the plantation sector is the largest contributor to occupational accidents compared to other industrial sectors. This study aims to analyze the contributing factors (Personal factors, Job Factors, physical environment, and social environment) with the severity level of work accidents in the plantation sector in Lampung Province. This study is a quantitative study with a cross-sectional study design. This research was conducted based on work accident report data for plantation sector companies in Lampung Province at BPJS Ketenagakerjaan Bandar Lampung. The study was conducted from February 2021 to April 2021. The population in this study was 296 cases of work accidents taken from the company's occupational accident report to BPJS Ketenagakerjaan. Data analysis was performed using chi square statistical test and logistic regression test. The results of this study indicate that there is a significant relationship between work factors in the work shift category (p = 0.033; OR = 1.858) and physical environmental factors in the work location category (p = 0.034; OR = 1.781) and there is no significant relationship between hum","PeriodicalId":163077,"journal":{"name":"JKM (Jurnal Kesehatan Masyarakat) Cendekia Utama","volume":"37 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-02-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"134187718","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"MANAJEMEN PELAKSANAAN PROGRAM POS PELAYANAN TERPADU PENYAKIT TIDAK MENULAR (POSBINDU PTM) DI PUSKESMAS SINE KABUPATEN NGAWI","authors":"Annisa Zulfa Arifin, H. Setyawan, Y. Warella","doi":"10.31596/JKM.V9I1.806","DOIUrl":"https://doi.org/10.31596/JKM.V9I1.806","url":null,"abstract":"Pelaksanaan program Posbindu PTM di Kabupaten Ngawi masih rendah, pada tahun 2018, persentase desa/kelurahan yang melaksanakan Posbindu PTM sebesar 68% tersebar di 217 desa di Kabupaten Ngawi. Puskesmas Sine merupakan salah satu puskesmas yang telah aktif melaksanakan program tersebut di seluruh lingkup desa sasaran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pelaksanaan program Posbindu PTM di Puskesmas Sine dengan menggunakan teori George R. Terry sebagai pedoman manajemen pelaksanaan program yang terdiri dari perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan serta pengawasan. Jenis peneltian ini adalah penelitian kualitatif. Metode pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara mendalam terhadap 5 informan terdiri dari informan utama dan informan triangulasi. Informan adalah tim yang aktif dalam pelaksanaan kegiatan program Posbindu PTM yaitu pemegang program P2PTM Puskesmas, bidan, perawat penanggung jawab Posbindu sebagai informan utama. Kader Posbindu, serta staff Dinas Kesehatan Kabupaten Ngawi yang bertanggungjawab dalam pelaksanaan program Posbindu PTM sebagai informan triangulasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perencanaan tertulis dalam pelaksanaan program guna menciptakan kinerja yang efektif dan efisien sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Terdapat struktur organisasi dalam tim pelaksanaan program yang dipimpin oleh pemegang program P2PTM di Puskesmas Sine. Pelaksanaan program rutin dilakukan setiap bulan. Keputusan tersebut didapat melalui sosialisasi dan koordinasi dengan perangkat desa yang juga ikut mendukung pelaksanaan program. Kegiatan dalam Posbindu PTM Puskesmas Sine sudah mencakup 5 tahapan layanan berupa registrasi, wawancara sederhana, pengukuran, pemeriksaan dan konseling oleh petugas puskesmas, terdapat beberapa layanan yang kurang berjalan optimal, seperti kegiatan pengukuran analisis lemak, pemeriksaan fungsi paru serta pengukuran indeks masa tubuuh, hal ini disebabkan belum semua kader mampu dan belum mendapatkan pelatihan melakukan pengukuran penghitungan itu. Pengawasan yang direncanakan dalam pelaksanaan program belum berjalan optimal baik dari pihak puskesmas maupun pihak dinas Kesehatanprogram Posbindu PTM di Kabupaten Ngawi masih rendah, pada tahun 2018, persentase desa/kelurahan yang melaksanakan Posbindu PTM sebesar 68% tersebar di 217 desa di Kabupaten Ngawi. Puskesmas Sine merupakan salah satu puskesmas yang telah aktif melaksanakan program tersebut di seluruh lingkup desa sasaran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pelaksanaan program Posbindu PTM di Puskesmas Sine dengan menggunakan teori George R. Terry sebagai pedoman manajemen pelaksanaan program yang terdiri dari perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan serta pengawasan. Jenis peneltian ini adalah penelitian kualitatif. Metode pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara mendalam terhadap 5 informan terdiri dari informan utama dan informan triangulasi. Informan adalah tim yang aktif dalam pelaksanaan kegiat","PeriodicalId":163077,"journal":{"name":"JKM (Jurnal Kesehatan Masyarakat) Cendekia Utama","volume":"150 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-09-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116367112","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}