Athaya Desira Tabriz, T. Rusmartini, Dadi S. Argadiredja
{"title":"Perbandingan Daya Tolak Ekstrak Etanol Daun Pandan Wangi (Pandanus amaryllifolius) dan Kayu Manis (Cinnamomum verum) terhadap Nyamuk Aedes aegypti","authors":"Athaya Desira Tabriz, T. Rusmartini, Dadi S. Argadiredja","doi":"10.29313/jiks.v1i2.4336","DOIUrl":"https://doi.org/10.29313/jiks.v1i2.4336","url":null,"abstract":"Demam Berdarah Dengue (DBD) telah menjadi masalah kesehatan masyarakat di Indonesia. Salah satu cara pencegahan penyakit DBD adalah pengendalian vektor untuk memutus mata rantai penularan penyakit DBD. Selama ini yang dilakukan oleh masyarakat untuk menghindari gigitan dari nyamuk adalah menggunakan anti nyamuk yang mengandung N,N-dietil-metoluamida (DEET) yang dapat menimbulkan efek yang tidak diinginkan oleh penggunanya. Repellent berasal dari tumbuhan dapat digunakan sebagai alternatif yang lebih aman seperti daun pandan wangi dan kayu manis. Tujuan penelitian ini adalah membandingkan daya tolak ekstrak etanol daun pandan wangi (Pandanus amaryllifolius) dan ekstrak etanol kayu manis (Cinnamomum verum) terhadap nyamuk Aedes aegypti. Metode penelitian ini adalah eksperimental laboratorium. Subjek penelitian adalah 300 nyamuk Aedes aegypti yang diberi perlakuan ekstrak etanol daun pandan wangi dan kayu manis dengan konsentrasi masing-masing 10%, 20%, 30%, 40%, dan satu kontrol negatif. Pengujian dilakukan dengan tiga kali pengulangan. Data dianalisis dengan uji Kruskal-Wallis untuk ekstrak daun pandan wangi dan uji one-way ANOVA untuk ekstrak kayu manis. Perbandingan daya tolak ekstrak daun pandan wangi dan kayu manis dianalisis memakai uji Mann-Whitney. Hasil penelitian menunjukkan terdapat daya tolak ekstrak daun pandan wangi (p=<0,039) dengan 40% sebagai konsentrasi paling efektif, ekstrak kayu manis memiliki daya tolak namun perbedaan konsentrasi uji tidak signifikan (p=0,212), perbandingan daya tolak ekstrak daun pandan wangi dan kayu manis tidak bermakna (p=0,297). Dapat disimpulkan secara klinis daya tolak ekstrak daun pandan wangi dan kayu manis paling efektif pada konsentrasi 40%, meskipun secara statistik perbandingan daya tolak ekstrak daun pandan wangi dan kayu manis tidak bermakna.","PeriodicalId":161042,"journal":{"name":"Jurnal Integrasi Kesehatan & Sains","volume":"294 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-07-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133980150","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Nia Susanti, Budiman Budiman, Caecielia Caecielia, B. A. Azhali, Tony S. Djajakusumah
{"title":"Kejadian HIV pada Anak Balita di Jawa Barat Periode Tahun 2014–2016","authors":"Nia Susanti, Budiman Budiman, Caecielia Caecielia, B. A. Azhali, Tony S. Djajakusumah","doi":"10.29313/JIKS.V1I2.4348","DOIUrl":"https://doi.org/10.29313/JIKS.V1I2.4348","url":null,"abstract":"Human Immunodeficiency Virus (HIV) merupakan virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh manusia. Di Indonesia perempuan usia reproduktif dengan HIV masih tinggi pada periode Januari sampai Maret tahun 2014 berjumlah 13.023 kasus kemudian meningkat pada periode April sampai Juni tahun 2014 menjadi 30.542 kasus. Hal ini berdampak apabila perempuan usia reproduktif hamil dengan HIV dapat meningkatkan risiko bayi yang lahir dengan HIV positif. Intervensi lebih dini dengan mengikuti pelayanan pencegahan penularan HIV dari ibu ke anak (PPIA) dapat menurunkan angka kejadian HIV pada anak balita. Penelitian ini bertujuan untuk melihat kejadian HIV pada anak balita di provinsi Jawa Barat dan untuk melihat bagaimana layanan PPIA di provinsi Jawa Barat periode tahun 2014-2016. Penelitian dilakukan studi ekologi kuanlitatif deskriptif observasional untuk melihat jumlah kasus infeksi HIV pada anak balita di Jawa Barat periode tahun 2014 sampai 2016. Penelitian menggunakan data tersier dari dinas kesehatan provinsi Jawa Barat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kejadian HIV pada anak balita di Jawa Barat pada tahun 2015 mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2014 sedangkan pada tahun 2016 dan 2015 tidak terdapat perubahan kejadian HIV pada anak balita di Jawa Barat.","PeriodicalId":161042,"journal":{"name":"Jurnal Integrasi Kesehatan & Sains","volume":"11 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-07-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114542013","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Hubungan Letak Lesi Strok Iskemik dengan Kualitas Tidur di RSAU dr. M. Salamun Bandung","authors":"Alya Tursina, W. Widayanti, Ariko Rahmat Putra","doi":"10.29313/jiks.v1i2.4637","DOIUrl":"https://doi.org/10.29313/jiks.v1i2.4637","url":null,"abstract":"Prevalensi strok di Indonesia terus meningkat seiring dengan usia harapan hidup yang semakin meningkat dan menyebabkan banyak kematian. Pasien strok terutama strok iskemik dapat mengalami berbagai macam gangguan tidur. Macam gangguan tidur pada penderita strok bergantung pada defisit neurologis yang dialaminya. Tujuan penelitian ini mengetahui hubungan lokasi lesi strok iskemik daerah kortikal dan subkortikal dengan kualitas tidur menggunakan pemeriksaan Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI) di RSAU dr. M. Salamun Bandung. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan rancangan penelitian potong lintang. Penelitian dilakukan terhadap 38 penderita yang pertama kali didiagnosis strok iskemik yang dirawat inap di Bagian Neurologi RSAU dr. M. Salamun Bandung pada bulan Juni sampai Oktober 2016. Instrumen penelitian berupa kuesioner PSQI yang dilakukan pada hari ke-7 pasien dirawat inap. Statistical for Social Science (SPSS) versi 17 digunakan untuk mengolah data. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan bermakna lokasi lesi strok iskemik daerah kortikal dan subkortikal dengan kualitas tidur (p=0,215). Penderita strok iskemik dengan lokasi lesi hipodens subkortikal yang mengalami gangguan kualitas tidur sebesar 82,1% dan lokasi lesi hipodens kortikal sebesar 33,3%","PeriodicalId":161042,"journal":{"name":"Jurnal Integrasi Kesehatan & Sains","volume":"73 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-07-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132347454","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Putri Anggraini Aswad, Yuktiana Kharisma, Y. Andriane, Titik Respati, Eka Nurhayati
{"title":"Pengetahuan dan Perilaku Swamedikasi oleh Ibu-Ibu di Kelurahan Tamansari Kota Bandung","authors":"Putri Anggraini Aswad, Yuktiana Kharisma, Y. Andriane, Titik Respati, Eka Nurhayati","doi":"10.29313/JIKS.V1I2.4462","DOIUrl":"https://doi.org/10.29313/JIKS.V1I2.4462","url":null,"abstract":"Swamedikasi merupakan upaya individu untuk mengobati penyakit atau gejala yang dikenali sendiri. Swamedikasi dapat menjadi permasalahan kesehatan akibat keterbatasan pengetahuan mengenai obat sehingga akan memengaruhi perilaku seseorang. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan pengetahuan dan perilaku swamedikasi oleh ibu-ibu di Kelurahan Tamansari Kota Bandung. Rancangan penelitian observasional deskriptif dengan metode cross sectional. Jumlah sampel 50 orang dengan teknik consecutive sampling. Pengambilan data melalui kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan pengetahuan responden tentang definisi swamedikasi (54%), penggolongan obat berdasar atas logo (64%), makna logo obat dibeli tanpa resep dokter (46%), makna logo obat bebas terbatas (52%), definisi aturan pakai obat 3x sehari (56%), interval waktu penggunaan obat (68%), perbedaan dosis obat dewasa dengan anak (88%), definisi efek samping obat (80%), menanggulangi efek samping (98%), definisi kontraindikasi obat (86%), definisi interaksi obat (62%), dan penyimpanan obat (86%). Prevalensi perilaku swamedikasi pada responden (60%), obat modern lebih mendominasi (64%), pemilihan obat modern untuk swamedikasi didasarkan atas keinginan sendiri (38%), warung kelontong sebagai tempat mendapatkan obat (48%), informasi swamedikasi diperoleh melalui media elektronik dan media cetak (36%), kebiasaan membaca kandungan obat (64%) dan tanggal kadaluarsa obat (86%), serta menyimpan obat di rak obat (50%). Simpulan penelitian ini, pengetahuan swamedikasi pada masyarakat secara umun cukup baik. Terdapat upaya untuk mengatasi masalah kesehatan dengan melakukan swamedikasi.","PeriodicalId":161042,"journal":{"name":"Jurnal Integrasi Kesehatan & Sains","volume":"13 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-07-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126758508","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Prahena Yudanisa, Ami Rachmi, Amri Junus, N. Romadhona, Yuli Susanti
{"title":"Tingkat Kepuasan Pasien Peserta Badan Penyelenggara Jaminan Sosial terhadap Mutu Pelayanan Farmasi di Instalasi Rawat Jalan","authors":"Prahena Yudanisa, Ami Rachmi, Amri Junus, N. Romadhona, Yuli Susanti","doi":"10.29313/jiks.v1i2.4350","DOIUrl":"https://doi.org/10.29313/jiks.v1i2.4350","url":null,"abstract":"Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan (BPJS) adalah badan hukum publik yang berfungsi menyelenggarakan program jaminan kesehatan. Salah satu pelayanan kesehatan yang diberikan BPJS yaitu pelayanan farmasi yang masih dinilai belum memenuhi standar pelayanan minimal rumah sakit sehingga mempengaruhi tingkat kepuasan pasien terhadap mutu pelayanan yang diberikan. Terdapat beberapa indikator kepuasan yang dapat digunakan untuk mengetahui mutu pelayanan yaitu dimensi tangible (bukti fisik), reliability (kehandalan), responsiveness (ketanggapan), assurance (jaminan), dan emphaty (empati). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tingkat kepuasan pasien peserta BPJS terhadap mutu pelayanan farmasi unit rawat jalan di salah satu rumah sakit swasta Kota Bandung. Penelitian dilakukan dengan metode deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Teknik pemilihan sampel menggunakan teknik consecutive sampling dan didapatkan 48 pasien yang telah mendapatkan pelayanan farmasi di salah satu rumah sakit swasta Kota Bandung pada bulan Maret ̶ Mei 2018 dengan menggunakan kuesioner yang sudah tervalidasi. Pada penelitian ini menunjukkan bahwa kepuasan pasien terhadap dimensi tangible 69,90% (puas), reliability 76,15% (puas), responsiveness 55,78% (tidak puas), assurance 73,61% (puas), dan empathy 77,43% (puas). Penambahan jumlah petugas apotik dan sosialisasi tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit kepada petugas mengenai waktu tunggu penyerahan obat diharapkan mampu meningkatkan kepuasan pasien terhadap dimensi responsiveness.","PeriodicalId":161042,"journal":{"name":"Jurnal Integrasi Kesehatan & Sains","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-07-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129250874","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Perubahan Mikrostruktur Jaringan Hati pada Mencit Model Sindrom Metabolik yang Diberi Fraksi Zingiber officinale","authors":"Dilla Latul Anjaniah, Eka Nurhayati, Herry Garna, Annisa Rahmah Furqaani, Maya Tejasari","doi":"10.29313/JIKS.V1I1.4316","DOIUrl":"https://doi.org/10.29313/JIKS.V1I1.4316","url":null,"abstract":"Non-alcoholic fatty liver disease (NAFLD) merupakan penyakit perlemakan pada hati yang terjadi pada penderita sindrom metabolik. Penderita sindrom metabolik terjadi peningkatan kadar stres oksidatif sehingga muncul sel steatosis dan pelebaran sinusoid hati. Senyawa flavonoid dalam Zingiber officinale (jahe gajah) diketahui memiliki efek hepatoprotektif dan antiinflamasi dengan cara menghambat pembentukan reactive oxygen species (ROS). Tujuan penelitian ini mengetahui pengaruh fraksi etil asetat jahe gajah terhadap mikrostruktur jaringan hati pada mencit model sindrom metabolik. Objek penelitian ini menggunakan mencit jantan galur Swiss Webster yang berusia 36−40 minggu dibagi menjadi 4 kelompok. Penelitian dilakukan di Laboratorium Farmasi Institut Teknologi Bandung. Kelompok kontrol yang diberi pakan tinggi lemak tanpa diberikan terapi selama 28 hari. Kelompok II−IV diberi pakan tinggi lemak dan diterapi dengan diberi fraksi etil asetat jahe gajah dengan konsentrasi 0,78 mg, 1,56 mg, dan 3,12 mg per kilogram bobot per hari diberikan secara oral. Observasi dan kuantifikasi mikrostruktur jaringan hati dilakukan menggunakan mikroskop cahaya. Hasil statistik jumlah sel steatosis belum menunjukkan hasil yang signifikan (p>0,05), sedangkan pada jumlah pelebaran sinusoid menunjukkan hasil yang signifikan (p<0,05). Kekuatan korelasi konsentrasi fraksi jahe gajah dengan jumlah sel steatosis rendah, tetapi pasti (r=-0,381) dan pelebaran sinusoid cukup berarti (r=-0,451). Simpulan penelitian ini adalah pemberian fraksi etil asetat jahe gajah memengaruhi mikrostruktur jaringan hati pada mencit model sindrom metabolik. LIVER TISSUE MORPHOLOGICAL CHANGES BY ZINGIBER OFFICINALE FRACTIONS IN METABOLIC SYNDROME MICE MODELSNon-alcoholic fatty liver disease (NAFLD) is a fatty liver disease that occurs in patients with metabolic syndrome. Patients with metabolic syndrome occur closer to oxidative stress that occurs in steatosis and dilation of the liver sinusoid. Flavonoid compounds in Zingiber officinale have hepatoprotective and anti inflammatory effects by inhibiting the formation of reactive oxygen species (ROS). The purpose of this study was to determine the content of Zingiber officinale ethyl acetate fraction on liver tissue microstructure in mice model of metabolic syndrome. This research method using mice of Swiss webster strain which had 36−40 weeks, divided into 4 groups. The study conducted at Pharmacology Laboratory Institut Teknologi Bandung. Control group fed high fat without therapy for 28 days. Group II−IV were fed high fat and treated with ginger elephant ethyl acetate fraction with a concentration of 0.78 mg, 1.56 mg and 3.12 mg per kilograms of body weight per day, given orally. Observation and quantification of liver tissue microstructure was performed using a light microscope. The statistical results on steatosis cell counts did not show significant results (p>0.05), whereas the number of sinusoid enlargement showed significant results (","PeriodicalId":161042,"journal":{"name":"Jurnal Integrasi Kesehatan & Sains","volume":"165 12","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-01-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114106209","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Millatul Malihah, Raden Ganang Ibnusantosa, Titik Respati, Hilmi Sulaiman Rathomi, W. Sukarya
{"title":"Tingkat Pengetahuan Personal Hygiene Saat Menstruasi antara Siswi Pondok Pesantren dan SMP Negeri di Kabupaten Cirebon","authors":"Millatul Malihah, Raden Ganang Ibnusantosa, Titik Respati, Hilmi Sulaiman Rathomi, W. Sukarya","doi":"10.29313/JIKS.V1I1.4328","DOIUrl":"https://doi.org/10.29313/JIKS.V1I1.4328","url":null,"abstract":"Sekolah berbasis agama dan boarding semakin banyak di Indonesia dan pengetahuan tentang personal hygiene terutama saat menstruasi penting untuk mencegah berbagai masalah kesehatan reproduksi yang dapat terjadi. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui perbedaan tingkat pengetahuan tentang personal hygiene saat menstruasi antara siswi pesantren dan sekolah negeri. Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan pendekatan cross sectional. Penelitian dilakukan di Pondok Pesantren Tarbiyatul Banin Kabupaten Cirebon dan SMP Negeri 1 Talun Kabupaten Cirebon pada bulan Mei 2018. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswi dari sekolah terkait yang sudah mengalami menstruasi. Responden pada penelitian ini dipilih dengan teknik purposive sampling sebanyak 95 orang dari tiap-tiap sekolah. Analisis data dilakukan dengan software Epi Info dengan uji Fisher-exact. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan baik didapatkan pada 96% siswa SMP Negeri, sementara pada siswi Pondok pesantren sebanyak 86%. Dari hasil uji statistik didapatkan perbedaan bermakna antara tingkat pengetahuan siswi pondok pesantren dan siswi SMP Negeri (p<0,05). Terdapat perbedaan yang bermakna mengenai tingkat pengetahuan yang baik pada siswi SMP Negeri dibanding dengan siswi pesantren. Perlu promosi/edukasi kesehatan kepada siswi pesantren agar tingkat pengetahuan mereka tentang personal hygiene saat menstruasi dapat setara dengan siswi SMP Negeri. COMPARISON OF KNOWLEDGE ABOUT MENSTRUAL HYGIENE BETWEEN FEMALE STUDENTS IN BOARDING SCHOOL AND REGULAR JUNIOR HIGH SCHOOL IN KABUPATEN CIREBONReligious and boarding schools are becoming increasingly common in Indonesia, and knowledge of personal hygiene especially during menstruation is important to prevent reproductive health problems that may occur. The purpose of this study was to know the difference on the level of knowledge about personal hygiene during menstruation between students at private boarding school and government schools. This research is an observational analytic study with cross sectional approach. The research had been conducted at Pondok Pesantren Tarbiyatul Banin, Cirebon district and Junior High School 1 Talun, Cirebon District on May 2018. The population of this study were all female students from related schools who have had experienced of menarche. Respondents in this study were selected by purposive sampling technique 95 people from each school. Data analysis was done with Epi Info software and analyzed by Fisher-exact test. The results showed that good knowledge level was obtained in 86% of private boarding school students, while in government school students was 96%. There was a significant difference on the level of good knowledge about personal hygiene during menstruation between government junior junior high school students compared to private boarding school students (p<0,05). It is needed to encourage promotion of health education especially on the knowledge of personal hygie","PeriodicalId":161042,"journal":{"name":"Jurnal Integrasi Kesehatan & Sains","volume":"10 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-01-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131886419","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Hambatan dalam Mewujudkan Open Defecation Free","authors":"Hilmi Sulaiman Rathomi, Eka Nurhayati","doi":"10.29313/jiks.v1i1.4325","DOIUrl":"https://doi.org/10.29313/jiks.v1i1.4325","url":null,"abstract":"Open defecation free (ODF) merupakan salah satu target terpenting dalam Sustainable Development Goals (SDGs) yang ditujukan memutus rantai transmisi penyakit menular. Penelitian ini bertujuan mengetahui perilaku buang air besar sembarangan (BABS) yang masih dilakukan oleh masyarakat, sekaligus menganalisis berbagai faktor yang berpengaruh terhadap upaya eliminasinya menggunakan model behavior change wheel. Penelitian ini merupakan studi cross sectional dengan melibatkan 210 orang penduduk Desa Mangunjaya, Kabupaten Bandung yang dipilih secara cluster random sampling periode April 2017. Data diperoleh melalui wawancara menggunakan kuesioner tervalidasi, lalu dianalisis menggunakan software SPSS 20 dengan uji chi-square dan Spearman Rank Correlation. Hasil penelitian menunjukkan 28,6% penduduk Desa Mangunjaya yang masih mempraktikkan kebiasaan BAB sembarangan 22,4% penduduk yang tidak memiliki jamban. Ditemukan korelasi positif yang signifikan perilaku BABS dengan faktor motivasi (r=0,584), kemampuan (r=0,638), dan kesempatan (r=0,548). Terdapat perbedaan persepsi antara warga yang masih melakukan BABS dan yang tidak melakukan BABS mengenai faktor apa yang dinilai menghambat kepemilikan dan penggunaan jamban. Meskipun keduanya menyatakan bahwa faktor biaya adalah penghambatan utama, warga yang melakukan BABS cenderung menyalahkan lokasi desa sebagai hambatan terbesar kedua, sementara warga yang tidak BABS menilai bahwa kurangnya edukasi justru menjadi faktor terpenting selain hambatan biaya. Masih terdapat warga yang BABS dan tidak memiliki jamban dipengaruhi oleh faktor motivasi, kapabilitas, dan kesempatan. Peningkatan pengetahuan dan kepemilikan jamban perlu diupayakan lebih serius karena merupakan determinan terpenting pencapaian kondisi open defecation free di Desa Mangunjaya. BARRIER OF OPEN DEFECATION FREE Open defecation free (ODF) is one of the most important target in Sustainable Development Goals (SDGs) that is intended to break the transmission chain of infectious diseases. This research aims to discover the open defecation (OD) behavior as well as to analyze factors that influence its elimination effort using behavioral change wheel model. This was a cross sectional study involving 210 villagers from Desa Mangunjaya, Bandung during April 2017 who were randomly selected with cluster random sampling method. Data were taken through interview using validated questionnaire, then analyzed using SPSS 20 with chi-square and Spearman rank correlation test. This research found there were 28.6% of residents in Desa Mangunjaya who are still practising OD and 22.4% do not have latrines. There was a significant positive correlation between OD behavior with motivational factor (r = 0.584), capability (r: 0.638), and opportunity (r: 0.548). There was a difference of perception between residents who were still practicing OD and who were not, on what factors are considered to inhibit the ownership and use of latrines. Although both placed the cost facto","PeriodicalId":161042,"journal":{"name":"Jurnal Integrasi Kesehatan & Sains","volume":"15 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-01-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126438015","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Nur Azmiati Mundiri, Meta Maulida Damayanti, Maya Tejasari, Annisa Rahmah Furqaani, R. Ekowati
{"title":"Pengaruh Fraksi Air Buah Lemon terhadap Gambaran Morfologi Jaringan Hati Mencit Tua yang Diberi Pakan Tinggi Lemak","authors":"Nur Azmiati Mundiri, Meta Maulida Damayanti, Maya Tejasari, Annisa Rahmah Furqaani, R. Ekowati","doi":"10.29313/JIKS.V1I1.4321","DOIUrl":"https://doi.org/10.29313/JIKS.V1I1.4321","url":null,"abstract":"Dislipidemia merupakan salah satu faktor risiko dari non alcoholic fatty liver disease (NAFLD). NAFLD mempunyai karakteristik steatosis hepatik, hepatocyte ballooning, inflamasi lobular, dan fibrosis. Kandungan flavonoid pada Citrus limon dipercaya dapat mencegah steatosis hepatik. Tujuan penelitian ini mengetahui pengaruh fraksi air buah lemon terhadap gambaran morfologi jaringan hati mencit tua yang diberi pakan tinggi lemak. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan subjek penelitian adalah mencit (Mus musculus) jantan galur DDY tua yang dibagi menjadi empat kelompok secara acak, terdiri atas kelompok kontrol dan tiga kelompok perlakuan dengan konsentrasi fraksi air buah lemon 20,6; 41,2; 82,4 mg/20 gram BB mencit. Data jumlah hepatosit dengan droplet lemak dan hepatocyte ballooning dianalisis menggunakan uji ANOVA dan Uji Kruskal Willis. Terdapat perbedaan jumlah hepatosit dengan droplet lemak (p=0,063) dan hepatosit yang mengalami pembengkakan (p=0,109) antara kelompok kontrol dan kelompok perlakuan. Simpulan penelitian ini adalah fraksi air buah lemon dapat mencegah hepatocyte ballooning dan pembentukan droplet lemak pada hepatosit mencit tua yang diberikan pakan tinggi lemak. PROTECTIVE EFFECT OF WATER FRACTION OF LEMON ON HIGH-FAT DIET-INDUCED LIVER INJURY IN OLD MICEDyslipidemia is one of the risk factors of non alcoholic fatty liver disease (NAFLD). NAFLD is characterized by hepatic steatosis, hepatocyte ballooning, lobular inflammation, and fibrosis. Flavonoid in Citrus limon is believed to prevent hepatic steatosis. The aim of this study is to know the protective effect of lemon’s water fraction on high-fat diet-induced liver injury in old mice. This was an experimental study with old male mice (Mus musculus) DDY strain divided into four groups randomly, consisting of control group and three groups given with water fraction of lemon at concentration 20.6; 41.2; 82.4 mg/20 gram mice body weight. Total count of hepatocytes with fat droplets and hepatocytes ballooning were analyzed using ANOVA and Kruskal Willis tests. There are differences in the amount of hepatocytes with fat droplets (p=0.063) and hepatocytes ballooning (p=0.109) between the control group and the treatment group. The conclusion of this study is lemon’s water fraction can prevent the formation of hepatocyte ballooning and fat droplet in old mice’s hepatocyte fed by high-fat diet.","PeriodicalId":161042,"journal":{"name":"Jurnal Integrasi Kesehatan & Sains","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-01-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133906081","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Kintan Nafasa, Y. Yuniarti, Nurdjaman Nurimaba, Cice Tresnasari, Caecielia Wagiono
{"title":"Hubungan Masa Kerja dengan Keluhan Carpal Tunnel Syndrome pada Karyawan Pengguna Komputer di Bank BJB Cabang Subang","authors":"Kintan Nafasa, Y. Yuniarti, Nurdjaman Nurimaba, Cice Tresnasari, Caecielia Wagiono","doi":"10.29313/JIKS.V1I1.4319","DOIUrl":"https://doi.org/10.29313/JIKS.V1I1.4319","url":null,"abstract":"Insidensi kejadian carpal tunnel syndrome (CTS) 3,8% di dunia dan insidensi lebih tinggi pada individu yang pekerjaannya memerlukan fleksi atau ekstensi jari berulang dalam waktu yang lama seperti karyawan bank. Penelitian ini bertujuan menganalisis hubungan antara masa kerja dan keluhan CTS pada karyawan Bank BJB Cabang Subang yang bekerja menggunakan komputer. Penelitian ini pendekatan potong lintang dan instrumen pengumpulan data menggunakan Boston Carpal Tunnel Syndrome Questionnaire. Sampel adalah 54 karyawan Bank BJB Cabang Subang yang menggunakan komputer. Kriteria inklusi adalah perempuan dan laki-laki berusia ≥24 tahun, menggunakan komputer pada saat bekerja, serta tidak memiliki riwayat diabetes melitus dan artritis reumatoid. Kriteria eksklusi, yaitu memiliki masa kerja kurang dari satu tahun, memiliki riwayat trauma tangan atau pergelangan tangan, sedang hamil, atau telah menopause. Analisis data dilakukan dengan Uji Eksak Fisher dan didapatkan p=0,000 (<0,05) terdapat hubungan signifikan masa kerja dengan keluhan CTS pada karyawan Bank BJB Cabang Subang yang menggunakan komputer. Kelompok yang memiliki masa kerja ≥4 tahun memiliki proporsi CTS lebih besar dibanding dengan kelompok yang memiliki masa kerja <4 tahun. Semakin lama masa kerja maka semakin tinggi risiko CTS karena terjadi gerakan berulang pada jari tangan secara terus-menerus dalam jangka waktu yang lama sehingga dapat menyebabkan kompresi pada jaringan sekitar carpal tunnel. RELATIONSHIP BETWEEN WORK PERIOD TO COMPLAINTS OF CARPAL TUNNEL SYNDROME ON EMPLOYEES AT BANK BJB SUBANG WORKING USING COMPUTERIncidence rates of carpal tunnel syndrome (CTS) 3.8% in the world. CTS incidence rates are higher in individuals whose jobs require long-term flexion or extension of fingers, such as bank employees. This study aimed to analyze the relationship between work period to complaints of CTS on employees at Bank BJB Subang working using computer. This research cross sectional approach and data collection using Boston Carpal Tunnel Syndrome Questionnaire. The target population of this research was all employees of Bank BJB Subang, while its accessible population was all employees of Bank BJB Subang that use computer. Samples were 54 employees at Bank BJB Subang is working on computer. Inclusion criteria was women and men aged ≥24 years who used the computer at work and had no history of diabetes mellitus and rheumatoid arthritis, while the exclusion criteria are those who has work period less than a year, history of hand or wrist injury, pregnant or menopause. Technique of data processing and data analysis conducted by statistical test Fisher’s exact test meaningful results is p-value = 0.000 (<0.05) thus there was a significant relationship between work period of complaints CTS on Employees at Bank BJB Subang Working Using Computer, which in the group who had working period more than four years had a higher proportion of CTS than the group with the working period less than four yea","PeriodicalId":161042,"journal":{"name":"Jurnal Integrasi Kesehatan & Sains","volume":"346 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-01-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132207218","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}