Jurnal AirahaPub Date : 2020-12-14DOI: 10.15578/ja.v9i02.178
Andi Arham Atjo, Reski Fitriah
{"title":"Sebaran dan Keanekaragaman Ikan Konsumsi pada Ekosistem Terumbu Karang di Teluk Majene, Provinsi Sulawesi Barat","authors":"Andi Arham Atjo, Reski Fitriah","doi":"10.15578/ja.v9i02.178","DOIUrl":"https://doi.org/10.15578/ja.v9i02.178","url":null,"abstract":"Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Jenis dan sebaran ikan target konsumsi di Teluk Majene Prov, Sulawesi barat. Kondisi terumbu karang didata dengan menggunakan metode Transek segmen atau Point Intersept Transect (PIT). Transek tersebut dibentangakan sesuai dengan titik yang telah ditentukan selanjutnya seorang penyelam melakukan penyelaman sepanjang transek 50 meter dan mencatat di kertas tahan air (underwater paper) substrat ataupun bentos yang berada tepat di bawah transek garis. Sedangkan jarak interval (point) pencatatan substrat ataupun bentos adalah setiap 50 cm ( Hill dan Wilkinson, 2004). Adapun kategori yang amati tiap titik 0,5 m yaitu Hard Coral (HC), Soft Coral (SC), Rubble (R), Dead Coral (DC), Dead Coral Algae (DCA), dan Sand (S). Kelimpahan ikan target yang menghuni ekosistem terumbu karang didata dengan menggunakan metode sensus secara langsung (Visual Census Method) (English et al.,1994), secara teknis pendataan ini dilakukan dengan metode belt transek.. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa Terdapat 28 jenis ikan karang yang merupakan target atau konsumsi penting di Teluk Majene. Jenis ikan yang terbanyak adalah dari jenis Caesio sp. Sedangkan untuk sebarannya, ikan target terdapat di seluruh ekosistem terumbu karang Teluk Majene. Sebaran yang terbanyak ada pada lokasi stasiun 6 tepatnya di Lingkungan Pasarang, Kelurahan Totoli.","PeriodicalId":142096,"journal":{"name":"Jurnal Airaha","volume":"27 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125957004","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Pengamatan Karakteristik Schooling Ikan pada Area Bagan Tancap Sekitar Terumbu Karang dengan Teknologi Hidroakustik","authors":"Husni Angreni, Jumrawati Jumrawati, Ibnu Malkan Hasbi","doi":"10.15578/ja.v9i01.147","DOIUrl":"https://doi.org/10.15578/ja.v9i01.147","url":null,"abstract":"Teknologi penangkapan ikan selalu dikembangkan untuk meningkatkan produktivitas penangkapan ikan dan lebih ramah lingkungan. Kajian karakteristik schooling ikan ini dilakukan pada bagan tancap dengan lampu LED menggunakan metode hidroakustik untuk mengetahui aktivitas renang ikan berdasarkan waktu pengamatan yaitu sebelum, saat tengah malam, dan setelah tengah malam. Metode experimental fishing dilakukan dengan mengikuti operasi penangkapan ikan di Perairan Kabupaten Pangkajene Kepulauan pada April sampai Agustus 2019. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, pada saat sebelum tengah malam, ikan di areal bagan tancap cenderung berada pada kedalaman 3-6 meter di bawah permukaan air dan didominasi oleh kemunculan ikan kelompok gerombolan sedang dan kelompok gerombolan besar. Saat tengah malam ikan cenderung berada pada kedalaman 4-16 meter didominasi oleh kemunculan ikan kategori Kecil (individu atau soliter). Setelah tengah malam, ikan cenderung terdeteksi pada kedalaman 3-14 meter dan didominasi oleh kemunculan ikan kelompok sedang. Gerombolan sedang dan besar mengindikasikan adanya gerombolan ikan dalam jumlah besar. Hal ini dapat dimanfaatkan nelayan bagan untuk melakukan proses hauling sebelum dan setelah tengah malam. \u0000 ","PeriodicalId":142096,"journal":{"name":"Jurnal Airaha","volume":"5 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121638008","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Jurnal AirahaPub Date : 2019-10-29DOI: 10.15578/ja.v8i02.109
Indah Widyayanti, Melisa Masengi
{"title":"Uji Ketahanan Bakteri Patogen yang Diinokulasi pada Bakasang dalam Kondisi Lingkungan Berbeda","authors":"Indah Widyayanti, Melisa Masengi","doi":"10.15578/ja.v8i02.109","DOIUrl":"https://doi.org/10.15578/ja.v8i02.109","url":null,"abstract":"Bakasang merupakan suatu produk fermentasi, biasanya terbuat dari jeroan ikan cakalang atau ikan-ikan kecil seperti teri dan sardin, yangdiolah secara tradisional. Penelitian ini bertujuanmengetahui ketahanan bakteri patogen Salmonella typhi dan Staphylococcus aureusyang diinokulasi pada bakasang dalam kondisi lingkungan yang berbeda. Pengujian dilakukan pada kondisi lingkungan yang berbeda yaitu kondisi pH 4.90 , 5.05, 6.02, dan 7.0, konsentrasi inokulum 104 dan 108sel/ml, umur kultur bakteri patogen 18 dan 96 jam, , suhu 62 dan 720C, dan konsentrasi bakasang : air(100:0, 50:50, dan 25 : 75). Data dianalisa menggunakan analisa sidik ragam dan uji t. Hasil penelitian menunjukkan pH 4,90 dan 5.05 memberikan pengaruh yang signifikan terhadap pertumbuhan bakteri S.typhi dan S.aureus yang diinokulasi pada bakasang (P<0,05). Konsentrasi inokulum104 dan 108.sel/ml,umur kultur bakteri patogen18 dan 96 jam dan konsentrasi bakasang : air memberikan pengaruh tidak signifikan terhadap pertumbuhan bakteri patogen diinokulasi pada bakasang (P>0,05). Hasil ketahanan panas bakteri yang diinokulasi pada bakasang menunjukkan bahwa lama pemanasan suhu 62 dan 72ºC memberikan pengaruh signifikan terhadap pertumbuhan bakteri patogen S.aureus dan S. typhi yang diinokulasi pada bakasang (P<0,05).","PeriodicalId":142096,"journal":{"name":"Jurnal Airaha","volume":"6 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-10-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121993877","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Jurnal AirahaPub Date : 2019-09-10DOI: 10.15578/ja.v8i02.111
Dheni Rossarie, Y. S. Darmanto, F. Swastawati
{"title":"Kesesuaian Penanganan Ikan di Kapal pole and line","authors":"Dheni Rossarie, Y. S. Darmanto, F. Swastawati","doi":"10.15578/ja.v8i02.111","DOIUrl":"https://doi.org/10.15578/ja.v8i02.111","url":null,"abstract":"Ikan merupakan hasil tangkapan laut yang sangat penting, disamping sebagai sumber utama protein hewani juga merupakan obyek mata pencaharian pokok bagi nelayan. Penanganan ikan di atas kapal meliputi segala tindakan terhadap hasil tangkapan di kapal, mulai dari tindakan awal sampai dengan penyimpanan. Penurunan mutu dan tingginya kerusakan pascapanen diakibatkan oleh cara penangkapan, cara penanganan yang buruk, panjangnya rantai suplai, tidak memadainya fasilitas penanganan. Kepedulian pemerintah terhadap jaminan mutu pada produk hasil perikanan sudah cukup tinggi yaitu dengan telah ditetapkan Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 52A/Kepmen-KP/2013 Tentang Persyaratan Jaminan Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan. Penelitian ini dilakukan di dermaga PT Citra Raja Ampat Canning kota Sorong yang merupakan tempat berlabuhnya kapal pole and line. Metode penelitian yang digunakan yaitu dengan metode deskriptif dan metode survey. Metode pengambilan sampel yaitu dengan purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan kesesuaian penanganan ikan cakalang di kapal pole and line dengan kebijakan manajemen mutu yang telah diatur pada KEPMEN-KP 52A/2013 dari elemen yang meliputi fasilitas, peralatan, cara penanganan di atas kapal, dan peran anak buah kapal (ABK), pada kapal 1, kapal 2 dan kapal 3 yaitu sebesar 61%, sehingga dapat disimpulkan bahwa penanganan di atas kapal pole and line kurang sesuai standar.","PeriodicalId":142096,"journal":{"name":"Jurnal Airaha","volume":"50 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-09-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116632720","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Jurnal AirahaPub Date : 2019-09-09DOI: 10.15578/ja.v8i02.115
Deni Sarianto, Djunaidi, Kadi Istrianto
{"title":"Sebaran Rumpon di Samudera Hindia pada Daerah Penangkapan Purse Seine","authors":"Deni Sarianto, Djunaidi, Kadi Istrianto","doi":"10.15578/ja.v8i02.115","DOIUrl":"https://doi.org/10.15578/ja.v8i02.115","url":null,"abstract":"Rumpon atau Fish Aggregating Devices (FAD) telah lama digunakan oleh para nelayan purse seine di Sibolga. Penelitian ini bertujuan untuk memetakan rumpon yang dioperasikan oleh para nelayan Sibolga di Samudera Hindia dan jenis ikan yang ditangkap di sekitar rumpon tersebut. Penelitian ini dilaksanakan di Pelabuhan Perikanan Nusantara Sibolga, Propinsi Sumatera Utara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat tiga wilayah pemasangan rumpun di Samudera Hindia yaitu (1) Zona rumpon yang berada di Pulau Nias, (2) Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia (ZEEI), dan (3) Rumpon yang berada di Kepulauan Mentawai. Selanjutnya, berdasarkan jenisnya, ikan-ikan yang dominan tertangkap di sekitar rumpon adalah cakalang (1114,196 ton), layang pectoral pendek (338,344 ton) dan layang deles (217,505 ton), tongkol pisang-balaki (165,67 ton), tembang (148,786 ton), madidihang (78,175 ton). Secara keseluruhan, penelitian ini menemukan bahwa hasil tangkapan dengan menggunakan purse seine di tiga wilayah tersebut atas didominasi oleh ikan-ikan yang berukuran kecil dan sedang. Daerah penangkapan ikan yang potensial bagi nelayan purse saine Sibolga berada di perairan di sekitar Pulau Nias dan Pulau Mentawai.","PeriodicalId":142096,"journal":{"name":"Jurnal Airaha","volume":"65 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-09-09","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128813150","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Jurnal AirahaPub Date : 2019-09-03DOI: 10.15578/ja.v8i02.113
Andri Warsa, A. R. Syam, D. D. Kembaren
{"title":"Upaya Meminimalkan Dampak Eksploitasi Udang Windu (Penaeus monodon, Fabricus 1798) dengan Penentuan Ukuran Tangkap di Perairan Tarakan, Kalimantan Utara","authors":"Andri Warsa, A. R. Syam, D. D. Kembaren","doi":"10.15578/ja.v8i02.113","DOIUrl":"https://doi.org/10.15578/ja.v8i02.113","url":null,"abstract":"Udang Windu (Penaeus monodon, Fabricus 1798) merupakan hasil tangkapan udang dominan di perairan Tarakan, Kalimantan Utara. Aktivitas penangkapan ini berlangsung sepanjang tahun dan telah menunjukkan tingkat eksploitasi berlebih. Oleh karena itu perlu adanya suatu upaya untuk meminimalkan atau mengurangi dampak ekploitasi sehingga pemanfaatannya sumber daya udang tersebut dapat berkelanjutan. Penentuan ukuran layak tangkap merupakan salah satu upaya pengeloaan sumber daya di suatu perairan. Tujuan penulisan ini adalah menentukan ukuran layak tangkap sebagai upaya meninimalkan dampak eksploitasi udang windu untuk pengelolaan berkelanjutan di perairan Tarakan, Kalimantan Utara. Data parameter populasi udang galah yang digunakan merupakan hasil publikasi jurnal terakreditasi tahun 2013 dan 2018. Contoh udang windu merupakan hasil tangkapan nelayan dengan menggunakan pukat hela yang di daratkan di Sentra Pendaratan udang di kelurahan Lingkas Ujung (2012) dan Selumit Pantai (2016), Tarakan, Kalimantan Utara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa panjang kepasas udang pertama kali tertangkap (Lc) adalah 33,6 mm dan ukuran tersebut lebih kecil dari ukuran pertama kali matang gonad (Lm) yaitu 40,7 mm. Ukuran panjang kerapas optimal udang galah yang boleh diekploitasi (Lc-opt) adalah 47-50 mm. Ukuran tersebut lebih besar dari nilai Lm dan juga memberikan keuntungan ekonomi yang optimal.","PeriodicalId":142096,"journal":{"name":"Jurnal Airaha","volume":"17 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-09-03","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128416092","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Jurnal AirahaPub Date : 2019-08-30DOI: 10.15578/ja.v8i02.114
R. Hadi, Apih Suparlin, Dian Sutono, Terry Yuliardi
{"title":"Pemanfaatan Refrigerasi Tenaga Surya untuk Menjaga Mutu Hasil Tangkapan Nelayan","authors":"R. Hadi, Apih Suparlin, Dian Sutono, Terry Yuliardi","doi":"10.15578/ja.v8i02.114","DOIUrl":"https://doi.org/10.15578/ja.v8i02.114","url":null,"abstract":"Menjaga mutu hasil tangkapan adalah bagian yang terpenting dari kegiatan penangkapan ikan pasca tangkap dengan tujuan untuk mempertahankan mutu hasil tangkapan sehingga memiliki harga jual yang tinggi. Penanganan ikan yang baik pasca tangkap diatas kapal merupakan salah satu cara untuk menjaga mutu hasil tangkapan. Penanganan yang dilakukan bisa dalam bentuk mempertahankan suhu hasil tangkapan. Berangkat dari hasil penelitian terapan tahun 2017 yang dilakukan terkait identifikasi kapal dan alat tangkap ikan di pesisir kabupaten karawang, disimpulkan bahwa nelayan-nelayan pesisir Kabupaten Karawang pada umumnya masih sangat rendah dalam penanganan ikan hasil tangkap sehingga hasil tangkapan yang diperoleh mutunya kurang baik ini secara langsung berdampak terhadap harga jual hasil tangkapan. Didasari oleh hal tersebut maka dibutuhkan mesin pendingin yang mudah tidak membebani dalam operasionalnya. Oleh karena itu tujuan dari penelitian ini adalah membuat mesin refrigerasi yang bertenaga surya (solar energy), mengetahui performa mini refrigeration unit yang telah dibuat (COP) dan mutu ikan yang tersimpan dalam mesin tersebut dengan uji organoleptik. Hasil penelitian menunjukan bahwa secara umum mini refrigeration unit yang dibuat bekerja dengan baik dengan performa (COP) sebesar 3.51 artinya mini refrigeration unit yang dibuat memiliki efisiensi yang baik yatu di atas 1. Untuk mutu hasil tangkap yang tersimpan dalam mini refrigeration memiliki nilai organoleptik diatas standar pangan yaitu rata-rata 8.","PeriodicalId":142096,"journal":{"name":"Jurnal Airaha","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-08-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129432904","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Jurnal AirahaPub Date : 2019-08-09DOI: 10.15578/ja.v8i02.103
Kaminton Tambunan, Zainal Fanani, M. Prihajatno
{"title":"Analisis Laju Perpindahan Panas Sistem Pendingin Air Tawar pada Engine Generator Listrik","authors":"Kaminton Tambunan, Zainal Fanani, M. Prihajatno","doi":"10.15578/ja.v8i02.103","DOIUrl":"https://doi.org/10.15578/ja.v8i02.103","url":null,"abstract":"Mesin generator merupakan suatu pesawat penggerak yang menghasilkan daya untuk menjalankan pembangkit listrik. Pengendalian panas pada generator engine dengan sistem pendingin air tawar berfungsi untuk menjaga stabilitas temperatur kerja mesin. Kemampuan air pendingin untuk menyerap panas hasil pembakaran melalui analisis data perpindahan panas yang dilakukan berdasarkan pengukuran dan perhitungan untuk mengetahui secara optimal kerja generator engine. Metode penelitian eksperimental dilakukan dengan memperbesar drum air pendingin, memperlancar air pendingin, dan menambah jumlah air pendingin. Berdasarkan hasil analisis eksperimental dan perhitungan bahwa pendinginen standar pada putaran 1500 rpm menghasilkan rata-rata Qpendinginan = 79.979,23 Watt; dan Prosentase penyerapan panas =14,04%. Pendinginan dengan bantuan drum pendingin pada putaran 1500 rpm menghasilkan rata-rata Qpendinginan = 32.737,60 Watt; dan Prosentase penyerapan panas =41,44%. Pendinginan dengan bantuan drum dan penambahan air pendingin pada putaran 1500 rpm menghasilkan rata-rata Qpendinginan = 27.350,40 Watt; dan Prosentase penyerapan panas =75,79%. Penambahan drum pendingin dan penambahan air pendingin akan mengoptimalkan laju pendinginan engine. \u0000Mesin generator merupakan suatu pesawat penggerak yang menghasilkan daya untuk menjalankan pembangkit listrik. Pengendalian panas pada generator engine dengan sistem pendingin air tawar berfungsi untuk menjaga stabilitas temperatur kerja mesin. Kemampuan air pendingin untuk menyerap panas hasil pembakaran melalui analisis data perpindahan panas yang dilakukan berdasarkan pengukuran dan perhitungan untuk mengetahui secara optimal kerja generator engine. Metode penelitian eksperimental dilakukan dengan memperbesar drum air pendingin, memperlancar air pendingin, dan menambah jumlah air pendingin. Berdasarkan hasil analisis eksperimental dan perhitungan bahwa pendinginen standar pada putaran 1500 rpm menghasilkan rata-rata Qpendinginan = 79.979,23 Watt; dan Prosentase penyerapan panas =14,04%. Pendinginan dengan bantuan drum pendingin pada putaran 1500 rpm menghasilkan rata-rata Qpendinginan = 32.737,60 Watt; dan Prosentase penyerapan panas =41,44%. Pendinginan dengan bantuan drum dan penambahan air pendingin pada putaran 1500 rpm menghasilkan rata-rata Qpendinginan = 27.350,40 Watt; dan Prosentase penyerapan panas =75,79%. Penambahan drum pendingin dan penambahan air pendingin akan mengoptimalkan laju pendinginan engine.","PeriodicalId":142096,"journal":{"name":"Jurnal Airaha","volume":"362 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-08-09","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124555323","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Jurnal AirahaPub Date : 2019-06-30DOI: 10.15578/JA.V8I1.110
Muhammad Irpan Sejati Tassakka, Alfi Kusuma Admaja, Indah Alsita, Kezia Gloria Apriliana Runtu, Martina Rahmadani
{"title":"Analisis dan Pemodelan Pencemaran Timbulan Sampah Menggunakan Aplikasi Integrated Waste Management 2 (IWM2) di Kawasan Pesisir Waha Raya, Kabupaten Wakatobi","authors":"Muhammad Irpan Sejati Tassakka, Alfi Kusuma Admaja, Indah Alsita, Kezia Gloria Apriliana Runtu, Martina Rahmadani","doi":"10.15578/JA.V8I1.110","DOIUrl":"https://doi.org/10.15578/JA.V8I1.110","url":null,"abstract":"Kawasan Pesisir Waha Raya merupakan 3 dari 90 desa pesisir di Wakatobi dan termasuk dalam zona pemanfaatan wisata. Saat ini, pengelolaan sampah dari aktivitas masyarakat di sana masih belum optimal. Hal ini dapat berdampak pada kualitas ekosistem pesisir dan nilai ekonomi wisata. Penelitian ini bertujuan untuk mengestimasi jumlah timbulan sampah, memodelkan dampak pencemaran pada air dan udara akibat timbulan sampah, serta merekomendasikan alternatif sistem pengolahan sampah berkelanjutan di Kawasan Pesisir Waha Raya. Metode pengambilan dan pengukuran contoh timbulan dan komposisi sampah menggunakan metode SNI 19-3964-1994, sedangkan metode analisis sistem pengelolaan sampah menggunakan aplikasi Integrated Wasted Management 2 (IWM2). Hasil penelitian menunjukkan rata-rata timbulan sampah yang dihasilkan di Waha Raya yaitu 1,875 ton/hari atau 0,72 kg/orang/hari. Setelah memodelkan dampak pencemaran pada air dan udara dalam 4 skenario, ditemukan bahwa skenario ke-4 mampu mereduksi zat pencemar partikulat di udara sebanyak 104,8 kg/tahun; CO2 sebesar 102.6 kg/tahun; CH4 36.0 kg/tahun; dan GWP 861.3 kg/tahun. Skenario ke- 4 juga mampu mereduksi tingkat pencemaran air yaitu BOD sebesar 146 kg/tahun, COD sebesar 437 kg/tahun, SS sebesar 24 kg/tahun, dan Fe2+ sebesar 42 kg/tahun. Hasil tersebut mengindikasikan bahwa penerapan skenario 4 di Kawasan Waha Raya dapat menjadi alternatif pengolahan sampah berkelanjutan. \u0000 \u0000 ","PeriodicalId":142096,"journal":{"name":"Jurnal Airaha","volume":"33 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128153597","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Jurnal AirahaPub Date : 2019-06-30DOI: 10.15578/JA.V8I1.112
Herry, Trie Wahyuni, E. Wijayanti, Kusuma Arumsari, Nusaibah
{"title":"Inovasi Pembuatan Probiotik dari Limbah Pengolahan Ikan Jambal Roti","authors":"Herry, Trie Wahyuni, E. Wijayanti, Kusuma Arumsari, Nusaibah","doi":"10.15578/JA.V8I1.112","DOIUrl":"https://doi.org/10.15578/JA.V8I1.112","url":null,"abstract":"Produksi ikan asin jambal roti menghasilkan produk utama berupa fillet daging ikan asin dan produk sampingan berupa isi perut ikan. produk sampingan ini biasanya dibuang dan menjadi masalah di lingkungan. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk memanfaatkan produk sampingan tersebut untuk dibuat probiotik yang kemudian dimanfaatkan untuk meningkatkan produksi budidaya ikan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimental dengan tiga perlakuan dengan dosis isi perut ikan jambal 5%, 10% dan 15%. Parameter pengujian yang digunakan meliputi uji mutu bakteri probiotik dan aplikasi probioik pada ikan lele. Dari hasil penelitian didapat kandungan bakteri non pathogen, Lactobacillus sp. dan Bacillus sp. Kelimpahan bakteri probiotik pada masing - masing perlakuan pada kisaran 105 CFU/ml sesuai standar kandungan bakteri dalam probiotik komersil. Aplikasi probiotik pada ikan lele menghasilkan kelangsungan hidup (SR) pada dosis 5% ; 10%; 15 sebesar 90%; 93%; 95% dan efisiensi pakan (FCR) sebesar 0,92; 0,90; 0,82. Hasil terbaik ditunjukkan pada penggunaan probiotik dosis 15% dengan menghasilkan FCR yang lebih rendah dan SR yang lebih tinggi.","PeriodicalId":142096,"journal":{"name":"Jurnal Airaha","volume":"12 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116868628","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}