{"title":"通过确定加里曼丹北部水域捕获的大小,减少了Windu虾的开发(penaeaemonodon, Fabricus 1798)的影响","authors":"Andri Warsa, A. R. Syam, D. D. Kembaren","doi":"10.15578/ja.v8i02.113","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Udang Windu (Penaeus monodon, Fabricus 1798) merupakan hasil tangkapan udang dominan di perairan Tarakan, Kalimantan Utara. Aktivitas penangkapan ini berlangsung sepanjang tahun dan telah menunjukkan tingkat eksploitasi berlebih. Oleh karena itu perlu adanya suatu upaya untuk meminimalkan atau mengurangi dampak ekploitasi sehingga pemanfaatannya sumber daya udang tersebut dapat berkelanjutan. Penentuan ukuran layak tangkap merupakan salah satu upaya pengeloaan sumber daya di suatu perairan. Tujuan penulisan ini adalah menentukan ukuran layak tangkap sebagai upaya meninimalkan dampak eksploitasi udang windu untuk pengelolaan berkelanjutan di perairan Tarakan, Kalimantan Utara. Data parameter populasi udang galah yang digunakan merupakan hasil publikasi jurnal terakreditasi tahun 2013 dan 2018. Contoh udang windu merupakan hasil tangkapan nelayan dengan menggunakan pukat hela yang di daratkan di Sentra Pendaratan udang di kelurahan Lingkas Ujung (2012) dan Selumit Pantai (2016), Tarakan, Kalimantan Utara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa panjang kepasas udang pertama kali tertangkap (Lc) adalah 33,6 mm dan ukuran tersebut lebih kecil dari ukuran pertama kali matang gonad (Lm) yaitu 40,7 mm. Ukuran panjang kerapas optimal udang galah yang boleh diekploitasi (Lc-opt) adalah 47-50 mm. Ukuran tersebut lebih besar dari nilai Lm dan juga memberikan keuntungan ekonomi yang optimal.","PeriodicalId":142096,"journal":{"name":"Jurnal Airaha","volume":"17 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2019-09-03","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Upaya Meminimalkan Dampak Eksploitasi Udang Windu (Penaeus monodon, Fabricus 1798) dengan Penentuan Ukuran Tangkap di Perairan Tarakan, Kalimantan Utara\",\"authors\":\"Andri Warsa, A. R. Syam, D. D. Kembaren\",\"doi\":\"10.15578/ja.v8i02.113\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Udang Windu (Penaeus monodon, Fabricus 1798) merupakan hasil tangkapan udang dominan di perairan Tarakan, Kalimantan Utara. Aktivitas penangkapan ini berlangsung sepanjang tahun dan telah menunjukkan tingkat eksploitasi berlebih. Oleh karena itu perlu adanya suatu upaya untuk meminimalkan atau mengurangi dampak ekploitasi sehingga pemanfaatannya sumber daya udang tersebut dapat berkelanjutan. Penentuan ukuran layak tangkap merupakan salah satu upaya pengeloaan sumber daya di suatu perairan. Tujuan penulisan ini adalah menentukan ukuran layak tangkap sebagai upaya meninimalkan dampak eksploitasi udang windu untuk pengelolaan berkelanjutan di perairan Tarakan, Kalimantan Utara. Data parameter populasi udang galah yang digunakan merupakan hasil publikasi jurnal terakreditasi tahun 2013 dan 2018. Contoh udang windu merupakan hasil tangkapan nelayan dengan menggunakan pukat hela yang di daratkan di Sentra Pendaratan udang di kelurahan Lingkas Ujung (2012) dan Selumit Pantai (2016), Tarakan, Kalimantan Utara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa panjang kepasas udang pertama kali tertangkap (Lc) adalah 33,6 mm dan ukuran tersebut lebih kecil dari ukuran pertama kali matang gonad (Lm) yaitu 40,7 mm. Ukuran panjang kerapas optimal udang galah yang boleh diekploitasi (Lc-opt) adalah 47-50 mm. Ukuran tersebut lebih besar dari nilai Lm dan juga memberikan keuntungan ekonomi yang optimal.\",\"PeriodicalId\":142096,\"journal\":{\"name\":\"Jurnal Airaha\",\"volume\":\"17 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2019-09-03\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Jurnal Airaha\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.15578/ja.v8i02.113\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Airaha","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.15578/ja.v8i02.113","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Upaya Meminimalkan Dampak Eksploitasi Udang Windu (Penaeus monodon, Fabricus 1798) dengan Penentuan Ukuran Tangkap di Perairan Tarakan, Kalimantan Utara
Udang Windu (Penaeus monodon, Fabricus 1798) merupakan hasil tangkapan udang dominan di perairan Tarakan, Kalimantan Utara. Aktivitas penangkapan ini berlangsung sepanjang tahun dan telah menunjukkan tingkat eksploitasi berlebih. Oleh karena itu perlu adanya suatu upaya untuk meminimalkan atau mengurangi dampak ekploitasi sehingga pemanfaatannya sumber daya udang tersebut dapat berkelanjutan. Penentuan ukuran layak tangkap merupakan salah satu upaya pengeloaan sumber daya di suatu perairan. Tujuan penulisan ini adalah menentukan ukuran layak tangkap sebagai upaya meninimalkan dampak eksploitasi udang windu untuk pengelolaan berkelanjutan di perairan Tarakan, Kalimantan Utara. Data parameter populasi udang galah yang digunakan merupakan hasil publikasi jurnal terakreditasi tahun 2013 dan 2018. Contoh udang windu merupakan hasil tangkapan nelayan dengan menggunakan pukat hela yang di daratkan di Sentra Pendaratan udang di kelurahan Lingkas Ujung (2012) dan Selumit Pantai (2016), Tarakan, Kalimantan Utara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa panjang kepasas udang pertama kali tertangkap (Lc) adalah 33,6 mm dan ukuran tersebut lebih kecil dari ukuran pertama kali matang gonad (Lm) yaitu 40,7 mm. Ukuran panjang kerapas optimal udang galah yang boleh diekploitasi (Lc-opt) adalah 47-50 mm. Ukuran tersebut lebih besar dari nilai Lm dan juga memberikan keuntungan ekonomi yang optimal.