Al-Ahkam Jurnal Ilmu Syari’ah dan Hukum最新文献

筛选
英文 中文
Negara, Politik Identitas, dan Makar: Pandangan Organisasi Massa Islam Tentang Makar dan Upaya Pencegahannya Melalui PERPPU Ormas 国家、政治认同者和煽动者:伊斯兰大组织关于叛乱的观点及其通过其实施的努力
Al-Ahkam Jurnal Ilmu Syari’ah dan Hukum Pub Date : 2021-06-30 DOI: 10.22515/alahkam.v6i1.3993
Sulhani Hermawan, SidikM.Ag. Sidik
{"title":"Negara, Politik Identitas, dan Makar: Pandangan Organisasi Massa Islam Tentang Makar dan Upaya Pencegahannya Melalui PERPPU Ormas","authors":"Sulhani Hermawan, SidikM.Ag. Sidik","doi":"10.22515/alahkam.v6i1.3993","DOIUrl":"https://doi.org/10.22515/alahkam.v6i1.3993","url":null,"abstract":"The discourse of mass organization dismissal of Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) by the government through the Government Regulation in Lieu of Law No. 2/2017 (Perppu), that now has been officially being the mass organization regulation, causes pro and contra.This article analyses the substance of the differencies of HTI, NU, and Muhammadiyah opinion about violant attack (makar) and Perppu as its rule to protect it. It also analyses the rationale and reason of their opinion. This article finds two points: First, HTI noted that their activities were not a violant attack but the religious proselytizing (dakwah) so that the dimissal act through Perppu, according to them, was not appropriate. Meanwhile, NU said that HTI activities were a violant attack and they supported itsdismissal through Perppu. Whereas Muhammadiyah argued that the contradiction toward national idology is a violant attack but it dimissal has to be constitutional. Second, based on the social dialectic theory, this article notes that the differencies of these mass organization opinion were influenced by their different conception on nation that internalized when they looked at the problem of violant attack and Perppu. According to the political identity theory, each mass organization brings religious knowledge identity that fitted together, especially concerning Perppu.\u0000 \u0000Diskursus terkait penonaktifan organisasi massa (ormas) Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) oleh pemerintah melalui Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang No. 2 tahun 2017 (Perppu Ormas), yang kemudian disahkan menjadi UU Ormas, memunculkan pro-kontra. Artikel ini mengkaji bagaimana substansi perbedaan pandangan HTI, Nahdhatul Ulama (NU), dan Muhammadiyah (MU) tentang makar dan Perppu sebagai payung hukum pencegahannya. Lantas, apa sebenarnya yang melandasi perbedaan pandangan tersebut. Kajian ini menemukan beberapa hal. Pertama, HTI berpandangan bahwa aktivitas mereka bukan makar melainkan aktivitas dakwah sehingga pembubarannya melalui Perppu dinilai tidak beralasan. Sementara NU memandang aktivitas HTI adalah makar dan mendukung pembubarannya melalui Perppu. Adapun Muhammadiyah berpandangan bahwa yang bertentangan dengan ideologi negara adalah makar, tapi pencegahannya harus secara konstitusional. Kedua, merujuk pada teori dialektika sosial, perbedaan sikap masing-masing ormas dipengaruhi oleh pandangan mereka tentang konsepsi negara yang terinternalisasi dalam menyikapi persoalan makar dan pencegahannya melalui Perppu. Sementara berdasarkan teori politik identitas, masing-masing ormas mengusung identitas pemahaman keagamaan yang saling beririsan terkait Perppu.","PeriodicalId":135077,"journal":{"name":"Al-Ahkam Jurnal Ilmu Syari’ah dan Hukum","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114793284","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Penggunaan, Perhitungan, dan Akurasi Jam Bencet dalam Tinjauan Software Accurate Times dan Aplikasi Muslim Pro Bencet的使用、计算和准确度是在软件评审的准确时间和穆斯林专业应用程序
Al-Ahkam Jurnal Ilmu Syari’ah dan Hukum Pub Date : 2021-06-30 DOI: 10.22515/alahkam.v6i1.3410
Izzatin Nisa
{"title":"Penggunaan, Perhitungan, dan Akurasi Jam Bencet dalam Tinjauan Software Accurate Times dan Aplikasi Muslim Pro","authors":"Izzatin Nisa","doi":"10.22515/alahkam.v6i1.3410","DOIUrl":"https://doi.org/10.22515/alahkam.v6i1.3410","url":null,"abstract":"The bencet clock Tegalsari Mosque was indicated inaccurate, because on October 20, 2019 there was an additional caution on the bencet clock from 12.04 to 12.20 WIS (the Ihtiyath time is more than 4 minutes). While it was confirmed to be WIB at around 11:40 WIB. Based on the schedule of Religion Ministry in the Republic of Indonesia, start of Zuhur time on October 20, 2019 was 11:25 WIB. There is any differences 15 minutes from it of Indonesia with the Zuhur prayer time schedule in the Tegalsari Mosque. Futhermore, the old Istiwa’ clock is organizer of Tegalsari Mosque every day. This thesis aims to find out the analysis of the use, calculation and accuracy of the bencet clock in Tegalsari Mosque at Jajar Village, Laweyan Subdistrict, Surakarta City with analyzing the accuracy by using Accurate Times Software and Muslim ProApplications. The kind research is qualitative in the form of field research for proving the data in the field. The object of this research are the use, calculation and accuracy of the bencet clock in Tegalsari Mosque by observation, interviews and documentation. Data sources in this research are primary data sources and secondary data sources, including Acccurate Times software data and Muslim Pro applications. The results of research is showing that in the use and calculation of the bencet clock in Tegalsari Mosque only turn out by looking at the position of the Sun's shadow without using a formula, however the bencet clock has met the physical requirements as a horizontal sundial but it less spesific clock pointer. The accuracy of the bencet clock by using the Accurate Times software and the Muslim Pro application are accurate, but it should be noted that the accuracy of the use ihtiyath time must be consistent with 3-4 minutes. In order to increase the accuracy of the bencet clock.\u0000 \u0000Jam bencet di Masjid Tegalsari ini terindikasi tidak akurat, karena pada tanggal 20 Oktober 2019 ada penambahan kehati-hatian jam bencet dari 12.04 menjadi 12.20 WIS (waktu ihtiyath lebih dari 4 menit). Sedangkan dikonfirmasikan menjadi WIB sekitar pukul 11.40 WIB. Padahal dalam jadwal Kementerian Agama Republik Indonesia, awal waktu Zuhur pada tanggal 20 Oktober 2019 yaitu 11.25 WIB. Terdapat selisih 15 menit dari jadwal yang dibuat Kementerian Agama Republik Indonesia dengan jadwal waktu salat Zuhur di Masjid Tegalsari. Selain itu, jam istiwa’ yang sudah cukup tua di Masjid Tegalsari diputar sendiri setiap harinya oleh takmir Masjid Tegalsari. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui analisis penggunaan, perhitungan dan akurasi jam bencet Masjid Tegalsari Kelurahan Jajar Kecamatan Laweyan Kota Surakarta dengan menganalisis keakuratan memakai Software Accurate Times dan Aplikasi Muslim Pro. Jenis penelitian yang digunakan yaitu kualitatif yang berbentuk penelitian lapangan (field research) untuk membuktikan data di lapangan. Adapun objek penelitian adalah penggunaan, perhitungan, dan akurasi jam bencet di Masjid Tegalsari yang dilakukan dengan","PeriodicalId":135077,"journal":{"name":"Al-Ahkam Jurnal Ilmu Syari’ah dan Hukum","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126939168","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Interpretasi Hadits Nabi Larangan Dua Akad Dalam Satu Transaksi 先知圣训的解释禁止两个阿卡德人做一件事
Al-Ahkam Jurnal Ilmu Syari’ah dan Hukum Pub Date : 2021-03-26 DOI: 10.22515/AL-AHKAM.V5I2.1936
Ma’rifah Yuliani
{"title":"Interpretasi Hadits Nabi Larangan Dua Akad Dalam Satu Transaksi","authors":"Ma’rifah Yuliani","doi":"10.22515/AL-AHKAM.V5I2.1936","DOIUrl":"https://doi.org/10.22515/AL-AHKAM.V5I2.1936","url":null,"abstract":"This study aims to interpret the hadith \"صَفْقَتَيْنِ فِي صَفْقَةٍ\". The method used is the method of criticism of sanad, criticism of matan, see the status and quality of the hadith, and analysis using textual, contextual and intercontextual interpretations. The hadith صَفْقَتَيْنِ فِي صَفْقَةٍ cannot be understood through textual because the purpose of this hadith is explained in another hadith. One of the prohibited buying and selling regarding this hadith is the difference between the purchase price of cash and credit. For example, buying and selling socks at 2 prices, ten thousand rupiah in cash or fifteen thousand rupiah in credit. The buyer has received the goods but there is no certainty whether the cash agreement or credit agreement. This is forbidden because it contains gharar (uncertainty, in this case the method of payment). Gharar / taghrir is forbidden in Islam because it causes one party to suffer a loss while the other party gets benefits, so that the purpose of buying and selling is the same willing between the seller and the buyer is not achieved. The solution that is allowed in buying and selling is the certainty of the buyer, choosing the method of payment in cash or credit (so avoiding gharar).","PeriodicalId":135077,"journal":{"name":"Al-Ahkam Jurnal Ilmu Syari’ah dan Hukum","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-03-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"134024112","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
Kriteria Kafa'ah Dalam Perkawinan: Antara Absolut-Universal Dan Relatif-Temporal
Al-Ahkam Jurnal Ilmu Syari’ah dan Hukum Pub Date : 2021-03-26 DOI: 10.22515/alahkam.v5i2.2371
Ahmad Azaim Ibrahimy, Nawawi Nawawi, Muhammad Nashirudin
{"title":"Kriteria Kafa'ah Dalam Perkawinan: Antara Absolut-Universal Dan Relatif-Temporal","authors":"Ahmad Azaim Ibrahimy, Nawawi Nawawi, Muhammad Nashirudin","doi":"10.22515/alahkam.v5i2.2371","DOIUrl":"https://doi.org/10.22515/alahkam.v5i2.2371","url":null,"abstract":"Penelitian ini menemukan bahwa kriteria kafa’ah dalam perkawinan mencakup tiga dimensi yaitu dimensi etik-religius, status sosial dan material. Kafa’ah etik-religius bersifat mutlak, permanen dan universal dimana berlakunya  tidak terbatas pada ruang dan waktu. Sementara kafa’ah pada dimensi status sosial dan material bersifat relatif dan lokal. Kafa’ah berupa status sosial tidak memiliki dasar yang jelas dari al-Qur’an maupun sunnah Nabi SAW dan bertentangan dengan ajaran Islam yang memandang bahwa derajat seseorang tidak ditentukan dengan status sosial tetapi dengan aspek ketakwaannya. Dalam hal ini, status sosial sebagai kriteria  kafa’ah dalam penikahan dipengaruhi kefanatikan kultur budaya Arab yang berkembang pada waktu Islam di Arab. Begitu pula ulama ketika menformulasikan  kriteria kafa’ah dalam penikahan tidak lepas dari pengaruh kultur Arab. Karena itu, kafa’ah ini jelas bersifat fanatik kearaban yang bersifat temporal dan lokalitas yang tidak mungkin bisa diimplementasikan secara totalitas yang dibatasi  ruang dan waktu. Yakni, kafa’ah dimensi status sosial bersifat relatif dan tidak mutlak hanya berlaku pada kalangan bangsa Arab saja, karena karakteristik  Arab sangat menjaga terhadap   keturunan.   Memang ada pendapat ulama yang memberi kriteria kafa’ah berupa keturunan atau status sosial berdasarkan hadis sebenarnya bersifat temporal dan lokal yang bisa berubah sesuai dengan konteks sosial.","PeriodicalId":135077,"journal":{"name":"Al-Ahkam Jurnal Ilmu Syari’ah dan Hukum","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-03-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124865998","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Controlling Dualism in Sharia Cooperative and Spirit of Institutional Progressivity 伊斯兰合作中的二元论控制与制度进步精神
Al-Ahkam Jurnal Ilmu Syari’ah dan Hukum Pub Date : 2020-12-31 DOI: 10.22515/AL-AHKAM.V5I2.2990
Mansur Efendi
{"title":"Controlling Dualism in Sharia Cooperative and Spirit of Institutional Progressivity","authors":"Mansur Efendi","doi":"10.22515/AL-AHKAM.V5I2.2990","DOIUrl":"https://doi.org/10.22515/AL-AHKAM.V5I2.2990","url":null,"abstract":"Act no 1 of 2013 on micro-finance institution makes controlling dualism for a micro-finance institution, cooperative, including sharia cooperative. In that act, every micro-finance institution that operating its business must choose between a cooperative or limited liability company (PT) as a legal entity. According to the act on cooperative and act on the micro-finance institution, Sharia cooperative can be supervised by Finance Service Authority (OJK) or cooperative and micro-medium enterprise service. This dualism makes differences in how to determine controlling institutions for sharia cooperative. One of the contributing factors is the differences in controlling regulation between act on cooperative and act on the micro-finance institution. The result of this research shows that there are differences in controlling between act on cooperative and act on the micro-finance institution. The way of controlling, according to act on cooperative emphasizes principles to give autonomy, independency, and leniency to a cooperative. Whereas, the controlling model which implemented by OJK emphasize on prudential banking principles.","PeriodicalId":135077,"journal":{"name":"Al-Ahkam Jurnal Ilmu Syari’ah dan Hukum","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133225394","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Pemberian Grasi dan Maaf dalam Bingkai Kajian Teoritik Tindak Pidana Pembunuhan (Studi Komparatif Hukum Positif dan Hukum Islam) 在凶杀案理论性研究(正法和伊斯兰法的比较研究)中给予宽恕和宽恕
Al-Ahkam Jurnal Ilmu Syari’ah dan Hukum Pub Date : 2020-09-30 DOI: 10.22515/al-ahkam.v5i1.2474
Asih Puspo Sari
{"title":"Pemberian Grasi dan Maaf dalam Bingkai Kajian Teoritik Tindak Pidana Pembunuhan (Studi Komparatif Hukum Positif dan Hukum Islam)","authors":"Asih Puspo Sari","doi":"10.22515/al-ahkam.v5i1.2474","DOIUrl":"https://doi.org/10.22515/al-ahkam.v5i1.2474","url":null,"abstract":"Abstract In the Criminal Code there are several differences that are the reasons for the review of theories and the application of reasons for clemency or forgiveness. The theories that form the basis of forgiveness will lead to different views. In connection with sources of clemency (Positive Criminal Law) and forgiveness (Islamic Criminal Law) have differences. Where clemency is the prerogative of the president as the temporary head of state, forgiveness can only be given by the heirs of the victim as the party who lost the victim. This study aims to find out where the justice is if the granting of pardon/ apology is given by the president with only consideration from the Supreme Court. Meanwhile, in Islamic Law also regulates the apology for the perpetrators of the crime of murder which is the right of the heirs of the victim. This research is a qualitative research with the type of research used is library research. It is said as library research or document study because this research is mostly conducted on written regulations or other legal materials which are secondary in the library. Keyword: Pardon, Forgiveness, and Crime of Murder","PeriodicalId":135077,"journal":{"name":"Al-Ahkam Jurnal Ilmu Syari’ah dan Hukum","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-09-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133763925","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
Transformasi Nilai-Nilai Islam dalam Hukum Positif 伊斯兰价值观在积极法律上的转变
Al-Ahkam Jurnal Ilmu Syari’ah dan Hukum Pub Date : 2020-09-30 DOI: 10.22515/al-ahkam.v5i1.1943
Yogi Prasetyo
{"title":"Transformasi Nilai-Nilai Islam dalam Hukum Positif","authors":"Yogi Prasetyo","doi":"10.22515/al-ahkam.v5i1.1943","DOIUrl":"https://doi.org/10.22515/al-ahkam.v5i1.1943","url":null,"abstract":"Artikel ini bertujuan untuk menjelaskan permasalahan hukum positif nasional yang kering nilai-nilai agama dan upaya melakukan transformasi nilai-nilai Islam ke dalam hukum positif nasional. Metode penelitian yang digunakan adalah sosciological jurisprudence yang mengkaji hukum sebagai perilaku yang terkait dengan sistem norma hukum positif. Hasil penelitian menunjukkan, bahwa hukum Indonesia menggunakan civil law system warisan penjajah Belanda yang memahami hukum sebagai bentuk peraturan perundang-undangan tertulis yang tidak terkait dengan nilai-nilai kehidupan, termasuk agama. Hukum terdikotomik terpisah dari agama. Dampaknya hukum menjadi sekuler, hanya terkait dengan urusan keduniawian, sehingga melanggar hukum bukan merupakan dosa. Oleh karena itu perlu mentransformasikan nilai-nilai Islam ke dalam hukum positif nasional agar hukum dipahami sebagai bagian dari ketaatan kepada Tuhan. Mentaati hukum berarti juga bentuk dari ibadah. Mentransformasikan nilai-nilai Islam adalah menggunakan nilai-nilai dalam Islam yang dianggap baik, penting dan bermanfaat. Transformasi menghasilkan integrasi hukum dan agama ke dalam satu kesatuan sistem hukum yang terbentuk dari otentitas hukum masyarakat Indonesia yang mayoritas beragama Islam. Hal ini berarti sama dengan membangun peradaban Islam tanpa mendirikan negara Islam.","PeriodicalId":135077,"journal":{"name":"Al-Ahkam Jurnal Ilmu Syari’ah dan Hukum","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-09-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121395015","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Standarisasi Halal Majelis Ulama Indonesia dalam Penyembelihan Ayam di Desa Kertawinangun Cirebon 印尼神职人员大会在奇雷邦Kertawinangun村宰杀鸡的标准化标准
Al-Ahkam Jurnal Ilmu Syari’ah dan Hukum Pub Date : 2020-09-30 DOI: 10.22515/al-ahkam.v5i1.2165
Afif Muamar, Juju Jumena
{"title":"Standarisasi Halal Majelis Ulama Indonesia dalam Penyembelihan Ayam di Desa Kertawinangun Cirebon","authors":"Afif Muamar, Juju Jumena","doi":"10.22515/al-ahkam.v5i1.2165","DOIUrl":"https://doi.org/10.22515/al-ahkam.v5i1.2165","url":null,"abstract":"AbstractThis study aims to determine the process of slaughtering broilers in the village of Kertawinangun and the process of slaughtering according to the the Indonesian Ulema Council standard. This research is descriptive-analytical using qualitative methods. This research resulted in three things, first, the method of slaughtering and processing stages of broilers grouped into three stages, namely the stages in the preparation of chickens, slaughtering, and processing of chickens. And secondly, several factors influence consumer behavior related to halal slaughter, namely; 1) Cultural Factors, namely human behavior is largely determined by the culture that surrounds it, and its influence will always change every time by the times. 2) Social factors include family groups and role models. 3) Personal factors consisting of age and stages of the life cycle, economic conditions, lifestyle, and personality.","PeriodicalId":135077,"journal":{"name":"Al-Ahkam Jurnal Ilmu Syari’ah dan Hukum","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-09-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"117012256","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
Perbandingan Pengembangan Asuransi Syariah di Indonesia dan Malaysia (Analisis Aliran Mazhab Sejarah dan Law as a Tool of Social Engineering)
Al-Ahkam Jurnal Ilmu Syari’ah dan Hukum Pub Date : 2020-09-30 DOI: 10.22515/al-ahkam.v5i1.1963
I. Agustin
{"title":"Perbandingan Pengembangan Asuransi Syariah di Indonesia dan Malaysia (Analisis Aliran Mazhab Sejarah dan Law as a Tool of Social Engineering)","authors":"I. Agustin","doi":"10.22515/al-ahkam.v5i1.1963","DOIUrl":"https://doi.org/10.22515/al-ahkam.v5i1.1963","url":null,"abstract":"This research discusses the development of Islamic insurance or known as takaful. The focus of discussion on sharia insurance in Indonesia and Malaysia by tracing the history of regulation and the growth of the industry. These two things are compared with the conclusion that you can understand the factors that cause differences in the development of Islamic insurance in Indonesia and Malaysia. With a comparative approach, the conclusion is that Islamic insurance regulations in Indonesia and Malaysia are formed based on the soul of the nation by historical flow of law. Have the same foundation, but Indonesia is slower in responding to regulations. As a result, the growth of the Islamic insurance industry in Indonesia lags behind that of Malaysia. The basic couse is due to the role of law in Indonesia is less responsive because the law acts as a means of social control, for changes in Islamic insurance to be more developed.","PeriodicalId":135077,"journal":{"name":"Al-Ahkam Jurnal Ilmu Syari’ah dan Hukum","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-09-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121766422","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 4
Hukum Progresif Penanganan Hak Nafkah Anak dalam Kasus Perceraian di Pengadilan Agama (Studi di Pengadilan Agama Karesidenan Surakarta) 进步法律在宗教法庭上处理儿童抚养权案件(日惹宗教法庭研究)
Al-Ahkam Jurnal Ilmu Syari’ah dan Hukum Pub Date : 2020-09-30 DOI: 10.22515/al-ahkam.v5i1.1794
M. Masrukhin, Meliana - Damayanti
{"title":"Hukum Progresif Penanganan Hak Nafkah Anak dalam Kasus Perceraian di Pengadilan Agama (Studi di Pengadilan Agama Karesidenan Surakarta)","authors":"M. Masrukhin, Meliana - Damayanti","doi":"10.22515/al-ahkam.v5i1.1794","DOIUrl":"https://doi.org/10.22515/al-ahkam.v5i1.1794","url":null,"abstract":"Menurut ketentuan undang-undang perceraian hanya dapat dilakukan di depan sidang pengadilan setelah pengadilan yang bersangkutan berusaha dan tidak berhasil mendamaikan kedua belah pihak. Yang menjadi persoalan adalah apabila para pihak kurang cermat dalam mengajukan gugatan perceraian, terutama dalam hal tidak mencantumkan tuntutan yang menyangkut hak anak-anak para pihak, hal ini dapat berimplikasi serius terhadap masa depan anak-anak yang bersangkutan. Karena hakim dalam perkara perdata bersikap pasif, dalam pengertian bahwa ruang lingkup atau luas pokok perkara yang diajukan kepada hakim untuk diperiksa pada asasnya ditentukan oleh para pihak yang berperkara dan bukan oleh hakim.       Yang menjadi pokok masalah dalam penelitian ini adalah: (1) bagaimana penanganan perkara perceraian yang dalam gugatannya tidak mencantumkan tuntutan hak nafkah anak. Dan (2) bagaimana pertimbangan hakim dan landasan hukum yang digunakan dalam memutuskan perkara perceraian yang dalam gugatannya tidak mencantumkan tuntutan hak nafkah anak dalam perspektif hukum progresif.       Penelitian ini merupakan penelitian lapangan dengan pendekatan deskriptif kualitatif, sehingga sumber data utamanya berupa data primer yang diperoleh di lapangan melalui wawancara dengan didukung data sekunder dan data tersier. Teknik pengumpulan datanya menggunakan wawancara secara semi terstruktur dan metode dokumentasi. Sedangkan analisis datanya menggunakan analisis kualitatif.       Hasil dari penelitian ini adalah bahwa terhadap penanganan perkara perceraian yang dalam gugatannya tidak mencantumkan tuntutan Hak Nafkah Anak, pada dasarnya hakim tidak bisa melebihi apa yang di tuntut oleh pihak penggugat dalam gugat cerai. Namun berdasarkan hak Ex Officio Hakim  sehingga hakim dapat memberikan kewajiban kepada suami untuk memenuhi hak-hak mantan istri ataupun hak anaknya. Oleh karena itu biaya pemeliharaan anak dan nafkah anak di bebankan kepada suami (bapak), kecuali apabila suami karena penghasilannya tidak cukup maka istri (ibu) juga diberi kewajiban untuk ikut membantu biaya pemeliharaan dan nafkah anak. Kewajiban adanya nafkah dari ayah kepada anaknya yang belum mencapai usia 21 tahun. Umumnya majelis hakim akan memutuskan besarnya nafkah anak sebesar 1/3 dari nilai penghasilan suami. Namun tidak menutup kemungkinan lebih besar jika terdapat kesepakatan terkait hal tersebut dalam proses persidangan. Keberpihakan atau kecenderungan hakim terhadap hak anak dalam progresif persepsi dapat dikatakan ada, bahkan hakim menggunakan pendekatan persuasif yang mengajak agar sang ayah bisa mengupayakan yang terbaik bagi anaknya. Mengenai hal ini ada kesamaan sikap pada setiap hakim di Pengadilan Agama Surakarta terkait pemahaman dalam progresif persepsi dimana lebih menitik beratkan pada pertimbangan keadilan dan kesejahteraan masyarakat dibandingkan menjalankan norma ultra petita yang ternyata merugikan salah satu pihak terutama kepentingan anak di masa mendatang. Landasan hukum yang diguna","PeriodicalId":135077,"journal":{"name":"Al-Ahkam Jurnal Ilmu Syari’ah dan Hukum","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-09-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132908084","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
相关产品
×
本文献相关产品
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信