{"title":"HUBUNGAN JENIS KELAMIN DAN HARGA DIRI DENGAN NOMOPHOBIA PADA MAHASISWA","authors":"Humaidiyathul Fiqqriyah Nurhayati, Niken Yuniar Sari, Arneliwati","doi":"10.47539/jktp.v6i1.345","DOIUrl":"https://doi.org/10.47539/jktp.v6i1.345","url":null,"abstract":"Nomophobia adalah suatu ketidaknyamanan, kegelisahan, ketakutan atau kesedihan yang disebabkan karena tidak dapat berhubungan dengan telepon genggam smartphone. Nomophobia yang terjadi pada mahasiswa keperawatan akibat mahasiswa sering kali tidak menyadari bahwa penggunaan smartphone dapat menyebabkan gangguan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan jenis kelamin dan harga diri dengan fenomena nomophobia pada mahasiswa Fakultas Keperawatan Universitas Riau. Penelitian ini merupakan penelitian jenis kuantitatif dengan desain deskriptif korelatif dengan pendekatan cross sectional. Sampel penelitian ini berjumlah 245 responden yang diambil berdasarkan metode stratified random sampling. Instrumen pada penelitian ini menggunakan Rosenberg Self Esteem Scale dan Nomophobia Questionnare (NMP-Q). Analisis yang digunakan adalah analisis bivariat dengan menggunakan metode Chi Square dengan α= 0,05%. Hasil penelitian menemukan bahwa mayoritas responden berusia 19 tahun (29%) dan berjenis kelamin perempuan (88,%). Mayoritas responden memiliki memiliki nomophobia berat sebanyak 152 responden (62%) dengan harga tinggi sebanyak 216 responden (88,2%). Hasil uji chi square terdapat hubungan antara jenis kelamin dengan nomophobia (p=0,000). Hasil uji chi square menunjukkan ada hubungan jenis kelamin dengan kejadian nomophobia (p= 0,000), sedangkan harga diri tidak berhubungan dengan kejadian nomophobia (p= 0,490). Temuan ini merekomendasikan kepada peneliti selanjutnya untuk mengatasi tingkat nomophobia berat yang dialami mahasiswa dan sekaligus menganalisis faktor lainnya seperti durasi penggunaan smartphone yang kemungkinan dapat menjadi faktor yang mempengaruhi tingkat nomophobia berat yang dialami mahasiswa.","PeriodicalId":127907,"journal":{"name":"JURNAL KEPERAWATAN TROPIS PAPUA","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122086967","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Rizky Amalia Herabare, Dian Hudiyawati, A. Purnama
{"title":"INTRADIALYTIC EXERCISE SEBAGAI EVIDENCE BASE PRACTICE UNTUK MENGURANGI KELELAHAN PADA PASIEN HEMODIALISIS","authors":"Rizky Amalia Herabare, Dian Hudiyawati, A. Purnama","doi":"10.47539/jktp.v6i1.319","DOIUrl":"https://doi.org/10.47539/jktp.v6i1.319","url":null,"abstract":"Hemodialisa merupakan terapi yang dilakukan oleh pasien yang mengalami Chronic Kidney Disease (CKD). Kelelahan sering dialami oleh pasien CKD yang menjalani hemodialisa. Studi ini bertujuan untuk menerapkan evidence base practice yaitu terapi intradialytic exercise pada pasien hemodialisa. Desain studi ini menggunakan pre-post design. Studi ini menggunakan kuesioner FAS (Fatigue Assesment Scale) dengan interpretasi tingkat kelelahan normal (skor <22), ringan (skor 23-32), sedang (skor 33-34), berat (skor >35). Sampel penelitian berjumlah 3 responden. Penelitian dilakukan pada bulan September 2022 di unit Hemodialisa RS PKU Aisyiyah Boyolali. Terapi intradialytic exercise dilakukan pada 1 jam terakhir selama sesi hemodialisa dengan durasi waktu 10 menit dalam satu kali pertemuan. Hasil penelitian menunjukkan terdapat penurunan tingkat kelelahan pada responden setelah dilakukan terapi intradialytic exercise. Didapatkan data pada 2 responden saat pretest menunjukkan skor FAS dalam kategori berat yaitu dengan skor 36 dan 1 responden dalam kategori sedang yaitu 33. Saat posttest, ketiga responden mengalami penurunan skor FAS yaitu responden dalam kategori skor FAS berat menurun menjadi kategori sedang, sedangkan responden dengan kategori sedang mengalami penurunan menjadi kategori ringan. Penerapan evidence base practice berupa terapi intradialytic exercise yang dilakukan dapat menurunkan skor FAS yang menandakan adanya penurunan tingkat kelelahan pada pasien yang menjalani hemodialisis di RS PKU Aisyiyah Boyolali.","PeriodicalId":127907,"journal":{"name":"JURNAL KEPERAWATAN TROPIS PAPUA","volume":"4 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114625716","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"HUBUNGAN KESEJAHTERAAN SPIRITUAL DENGAN STRES MAHASISWA DI MASA PANDEMI COVID-19","authors":"Ferry Apandi, Widuri Widuri, Rista Islamarida","doi":"10.47539/jktp.v6i1.317","DOIUrl":"https://doi.org/10.47539/jktp.v6i1.317","url":null,"abstract":"Perubahan metode pembelajaran yang harus diadaptasi dan tuntutan tugas yang banyak di masa pandemi Covid-19 memungkinkan menjadi salah satu faktor stres bagi mahasiswa. Upaya yang dilakukan mahasiswa dalam menurunkan stres dimasa pandemi salah satunya dengan memenuhi kebutuhan kesejahteraan spiritual. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kesejahteraan spiritual dengan stres mahasiswa di masa pandemi Covid-19. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional. Populasi penelitian adalah seluruh mahasiswa STIKES Guna Bangsa Yogyakarta. Sampel penelitian berjumlah 257 responden yang dipilih dengan teknik pengambilan random sampling. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner Spiritual Well Being, Religious Well Being dan Extenstional Well Being. Metode analisis yang digunakan adalah uji korelasi spearman rank. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 90,3% responden memiliki kesejahteraan spiritual tinggi, sedangkan 9,7% memiliki kesejahteraan spiritual sedang. Dari aspek stres, 57,6% mengalami stres ringan, 40,1% stres sedang, dan 2,3% stres berat. Hasil analisis dengan uji korelasi spearman rank diperoleh nilai p= 0,000 (<0,05) dengan nilai correlation coefficient (R=-0,386) yang artinya memiliki keeratan hubungan dalam kategori lemah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara kesejahteraan spiritual dengan stres mahasiswa di masa pandemi Covid-19.","PeriodicalId":127907,"journal":{"name":"JURNAL KEPERAWATAN TROPIS PAPUA","volume":"114 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"117091838","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"PENGARUH KEPATUHAN MINUM OBAT PADA PASIEN TUBERKULOSIS TERHADAP KEBERHASILAN PENGOBATAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS HARAPAN","authors":"Qoriah Nur, Sulistiyani, Lamria Situmeang","doi":"10.47539/jktp.v5i1.305","DOIUrl":"https://doi.org/10.47539/jktp.v5i1.305","url":null,"abstract":"Wilayah Papua menjadi wilayah endemic TB tertinggi diakibatkan tingkat pengetahuan dan lingkungannya yang tidak mendukung. Hal ini dipengaruhi oleh, faktor lingkungan (perubahan lingkungan global atau iklim dan perubahan lingkungan fisik), faktor pengetahuan, faktor sikap dan faktor perilaku. Salah satu wilayah di Papua yang menjadi Sentral TB adalah kabupaten Jayapura yang merupakan wilayah penyangga dari ibu kota provinsi Papua. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kepatuhan minum obat dengan keberhasilan pengobatan TB di Wilayah kerja puskesmas Harapan Tahun 2021. Desain penelitian ini menggunakan deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional study dengan teknik sampling jenuh atau sensus karena jumlah populasi kurang dari 30 orang. Penelitian ini diuji dengan uji statistik chi-square. Penelitian ini dilaksanakan di wilayah kerja Puskesmas Harapan dari Oktober sampai November 2021. Hasil penelitian didapatkan hubungan kepatuhan minum obat terhadap keberhasilan pengobatan dengan nilai 0,000. Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara kepatuhan minum obat terhadap keberhasilan pengobatan di wilayah kerja Puskesmas Harapan.","PeriodicalId":127907,"journal":{"name":"JURNAL KEPERAWATAN TROPIS PAPUA","volume":"5 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131709235","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"PERBANDINGAN EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN STASE KEPERAWATAN KOMUNITAS SECARA KONVENSIONAL SEBELUM PANDEMI COVID-19 DAN SECARA DARING SAAT PANDEMI COVID-19","authors":"Ferdinan Sihombing, Linda Sari Barus","doi":"10.47539/jktp.v5i2.311","DOIUrl":"https://doi.org/10.47539/jktp.v5i2.311","url":null,"abstract":"Pandemi Covid-19 yang mengharuskan bekerja dari rumah dan belajar dari rumah telah menyebabkan perubahan total metode pembelajaran keperawatan dari konvensional tatap muka menjadi 100% daring, termasuk pendidikan profesi keperawatan, termasuk stasiun keperawatan komunitas. Berbagai metode pembelajaran daring digunakan untuk memenuhi hasil belajar sesuai kurikulum yang telah ditetapkan. Tujuan penelitian adalah mengevaluasi efektivitas proses pengajaran profesi ners stase keperawatan komunitas secara konvensional sebelum pandemi Covid-19 dan daring selama pandemi Covid-19. Penelitian ini menggunakan rancangan non-equivalent control group posttest only design. Peneliti menggunakan kelompok kontrol dengan proses pembelajaran konvensional dan kelompok eksperimen dengan pembelajaran daring. Penelitian ini dilakukan di STIKes Santo Borromeus 24 - 31 Juli 2022 dengan melibatkan 143 mahasiswa profesi keperawatan STIKes Santo Borromeus yang terbagi dalam dua kelas yaitu kelas A (n= 67) sebagai kelompok kontrol dan kelas B (n= 76 orang) sebagai kelompok eksperimen. Setiap kelompok menjalani pembelajaran praktik keperawatan komunitas selama 3 minggu, 1 kelompok sebelum pandemi dan 1 kelompok pada masa pandemi COVID-19. Pengumpulan data dengan kuesioner daring menggunakan google form. Analisis data menggunakan metode TOPSIS (Technique For Others Reference by Similarity to Ideal Solution) pada kriteria prioritas untuk mengevaluasi keefektifan metode pembelajaran. Pembelajaran konvensional luring sebelum pandemi lebih efektif dari pada daring, didukung oleh 74,5% responden dengan keunggulan kemudahan dalam memahami materi dan fleksibilitas waktu pembelajaran. Institusi pendidikan ners yang menyelenggarakan pembelajaran daring untuk stase keperawatan komunitas dapat segera beralih kembali ke luring, jika telah memungkinkan.","PeriodicalId":127907,"journal":{"name":"JURNAL KEPERAWATAN TROPIS PAPUA","volume":"11 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-24","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133107753","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"EKSPLORASI PENGETAHUAN DAN PERSEPSI REMAJA PAPUA TENTANG SEKS PRANIKAH DAN PENYAKIT MENULAR SEKSUAL","authors":"Hesti Elvia, H. Situmorang, Yuni Kristina","doi":"10.47539/jktp.v5i2.307","DOIUrl":"https://doi.org/10.47539/jktp.v5i2.307","url":null,"abstract":"Seks pranikah merupakan suatu perilaku seks yang dilakukan sebelum adanya ikatan pernikahan dimana hal ini juga berisiko terjadi pada remaja. Masa remaja merupakan masa transisi, yang berubah dari masa kanak-kanak menuju masa dewasa. Pada masa remaja, organ seksual memasuki fase kedewasaan, rasa ingin tahu dan pencarian jati diri yang sangat besar, ditambah dengan kemajuan teknologi dan informasi membuat mereka sangat bersemangat untuk bersosialisasi dengan orang-orang di seluruh penjuru dunia. Penelitian ini bertujuan untuk menggali pengetahuan dan persepsi remaja Papua tentang seks pranikah dan penyakit menular seksual. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dan partisipan dalam penelitian ini ditentukan menggunakan prosedur purposive berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi. Data dalam penelitian ini dianalisis menggunakan analisis tematik. Hasil penelitian ini mendapatkan sebanyak 4 tema yaitu, gaya hidup remaja, dampak negatif yang ditimbulkan remaja setelah melakukan hubungan seks pranikah, dukungan sosial internal dan eksternal serta harapan akan masa depan yang lebih baik. Kesimpulan dari penelitian ini adalah banyak dampak negatif yang ditimbulkan akibat melakukan hubungan seks pranikah pada remaja yang dapat mengganggu kesehatan reproduksi remaja dan merusak masa depan mereka. Dukungan orang terdekat seperti orang tua sangat dibutuhkan dalam mengawasi dan mendukung perkembangan remaja dalam pergaulannya di luar. Peran serta sekolah dan guru juga penting dalam hal ini melalui kegiatan sekolah seperti peningkatan kegiatan ekstrakurikuler, peningkatan kesehatan dan penertiban peraturan sekolah.","PeriodicalId":127907,"journal":{"name":"JURNAL KEPERAWATAN TROPIS PAPUA","volume":"77 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-24","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115850251","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Muthia Tasya Amara Hudaya, Widia Lestari, E. Erika
{"title":"PENGETAHUAN DAN TINDAKAN IBU HAMIL DALAM MENJALANKAN PROTOKOL KESEHATAN UNTUK PENCEGAHAN TERTULAR COVID-19","authors":"Muthia Tasya Amara Hudaya, Widia Lestari, E. Erika","doi":"10.47539/jktp.v5i2.316","DOIUrl":"https://doi.org/10.47539/jktp.v5i2.316","url":null,"abstract":"Seiring dengan meningkatnya kasus yang terkonfirmasi positif Covid-19, ibu hamil harus menghindari dengan mengetahui dan melakukan tindakan pencegahan Covid-19. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pengetahuan dan tindakan ibu hamil dalam menjalankan protokol kesehatan untuk pencegahan tertular Covid-19. Penelitian ini menggunakan metode survei dengan desain penelitian deskriptif kuantitatif. Penelitian ini dilakukan pada Mei-September 2022 di wilayah kerja Puskesmas Payung Sekaki Kota Pekanbaru. Sampel penelitian sebanyak 96 responden yang diambil dengan menggunakan teknik purposive sampling. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan ibu hamil berusia 26-35 tahun (49%), pendidikan terakhir perguruan tinggi (66,7%), bekerja (51%), jumlah kehamilan multigravida (54,2%), usia kehamilan trimester II (55,2%), sumber informasi Covid-19 melalui media sosial (55,2%). Sebagian besar ibu hamil memiliki pengetahuan baik dalam menjalankan protokol kesehatan untuk pencegahan tertular Covid-19 (84,4%). Namun, sebagian besar responden memiliki tindakan yang negatif dalam menjalankan protokol kesehatan untuk pencegahan tertular Covid-19 (84,4%). Saran bagi masyarakat adalah dapat menambah informasi serta pengetahuan masyarakat khususnya ibu hamil dan dapat meningkatkan tindakan dalam menjalankan protokol kesehatan untuk pencegahan tertular Covid-19.","PeriodicalId":127907,"journal":{"name":"JURNAL KEPERAWATAN TROPIS PAPUA","volume":"97 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-24","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131467781","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Helsa Adristi Fairus Shafa, Edy Soesanto, E. Ernawati
{"title":"KEJADIAN KONSTIPASI PADA LANSIA DI POST PELAYANAN TERPADU LANJUT USIA","authors":"Helsa Adristi Fairus Shafa, Edy Soesanto, E. Ernawati","doi":"10.47539/jktp.v5i2.322","DOIUrl":"https://doi.org/10.47539/jktp.v5i2.322","url":null,"abstract":"Konstipasi merupakan kondisi dimana feses mengeras sehingga susah dikeluarkan melalui anus dan menimbulkan rasa terganggu atau tidak nyaman pada rektum dan pada umumnya ditandai dengan frekuensi buang air besar yang rendah yaitu kurang dari 3 kali dalam 1 minggu. Konstipasi sering dialami oleh lansia karena adanya perubahan pada sistem pencernaan. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan kejadian konstipasi pada lansia. Desain penelitian ini adalah penelitian survey deskriptif yang dilakukan di Posyandu Lansia Adi Yuswa Kelurahan Kedungmundu Kecamatan Tembalang, Kota Semarang pada bulan Juli 2022. Subjek penelitian diambil menggunakan teknik non probability sampling dengan jenis purposive sampling. Jumlah sampel sebanyak 72 responden yang dinilai kejadian konstipasi menggunakan kuesioner Constipation Scoring System (CSS). Analisis data yang digunakan adalah analisis univariat yang disajikan dalam bentuk distribusi frekuensi dan presentase. Hasil penelitian menunjukkan umur responden yaitu paling banyak di rentang usia 60-74 tahun (86,1%), berjenis kelamin perempuan (68,1%), dan pekerjaan didominasi oleh ibu rumah tangga (43,1%). Sebagian besar lansia mengalami konstipasi (59,7%). Sebagian besar lansia mengalami frekuensi defekasi 1 kali seminggu (50%), mengalami kesulitan defekasi (51,4%), merasa tidak tuntas setelah defekasi (44,4%), kadang merasa nyeri/tidak nyaman pada perut (41,7%), defekasi selama 5-10 menit (45,8%), tidak menggunakan laksatif (80,6%), tidak berhasil defekasi selama 24 jam (30,6%), dan memiliki riwayat konstipasi 5-10 kali dalam 1 tahun (37,5%). Lansia perlu diberikan penyuluhan untuk memperbaiki gaya hidup terutama konsumsi makanan berserat, konsumsi air putih yang cukup serta meningkatkan aktivitas fisik.","PeriodicalId":127907,"journal":{"name":"JURNAL KEPERAWATAN TROPIS PAPUA","volume":"95 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-24","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132489948","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"PENERAPAN PURSED LIP BREATHING TERHADAP PENURUNAN FATIGUE PADA PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK YANG MENJALANI HEMODIALISA","authors":"W. Suprihatin, Arum Pratiwi, Kusnanto Kusnanto","doi":"10.47539/jktp.v5i2.313","DOIUrl":"https://doi.org/10.47539/jktp.v5i2.313","url":null,"abstract":"Salah satu dampak negatif yang paling menonjol pada pasien dengan gagal ginjal yang menjalani hemodialisa adalah kelelahan. Pursed lip breathing merupakan terapi yang dapat diterapkan untuk mengurangi kelelahan pada pasien gagal ginjal kronik. Laporan kasus ini bertujuan untuk melaporkan penerapan pursed lip breathing sebagai tindakan keperawatan terhadap penurunan fatigue pada pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisa. Desain menggunakan studi kasus yang dilakukan secara rinci dan mendalam pada pasien di Unit Hemodialisa pada bulan September 2022. Pasien diberikan intervensi pursed lip breathing 5 siklus perhari yaitu 1 siklus saat predialisis, 3 siklus saat intradialisis dan 1 siklus saat postdialisis, setiap 1 siklus dilakukan selama 5 menit dengan jeda istirahat selama 15 menit. Pengukuran fatigue menggunakan instrumen Functional Assessment of Chronic Illness Therapy (FACIT). Hasil studi kasus menunjukkan bahwa sebelum pemberian pursed lip breathing level fatigue pasien yaitu 21 (fatigue). Setelah empat hari pemberian pursed lip breathing selama 5 siklus perhari, level fatigue pasien menjadi 33 (tidak fatigue). Penerapan pursed lip breathing pada pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisa berhasil diaplikasikan untuk menurunkan tingkat fatigue.","PeriodicalId":127907,"journal":{"name":"JURNAL KEPERAWATAN TROPIS PAPUA","volume":"42 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-24","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128247146","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN DENGAN MOTIVASI KERJA PERAWAT","authors":"Nanda Meily Fani Nasution, Rapotan Hasibuan","doi":"10.47539/jktp.v5i2.282","DOIUrl":"https://doi.org/10.47539/jktp.v5i2.282","url":null,"abstract":"Salah satu faktor yang mempengaruhi motivasi kerja adalah gaya kepemimpinan. Hubungan gaya kepemimpinan diduga merupakan faktor yang cukup dominan terhadap tinggi rendahnya motivasi kerja perawat. Oleh sebab itu tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan gaya kepemimpinan terhadap motivasi kerja perawat. Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional di Rumah Sakit Umum Haji Medan. Populasi sebanyak 71 perawat dari 5 ruangan rawat inap dengan sampel sebanyak 41 responden yang diambil secara simple random sampling. Analisis data dilakukan dengan uji chi-square dengan α= 0,05%. Hasil penelitian menemukan bahwa gaya kepemimpinan dalam kategori baik (75,6%) dan motivasi perawat dalam kategori tinggi (82,9%). Hasil uji chi-square diperoleh nilai p= 0,0001 dan PR= 45,000. Penelitian ini menyimpulkan terdapat hubungan yang signifikan antara gaya kepemimpinan dengan motivasi kerja perawat, dimana persepsi perawat tentang gaya kepemimpinan yang baik dapat memberikan motivasi kerja yang baik sebesar 45 kali dibanding dengan yang mempunyai persepsi gaya kepemimpinan yang buruk. Temuan penelitian ini menyarankan kepala ruangan rawat inap untuk melakukan pengukuran kepada perawat secara langsung, atau menggunakan formulir evaluasi yang disiapkan. Hal ini dilakukan agar tidak terjadi kecanggungan antara pimpinan dan perawat di tempat kerja.","PeriodicalId":127907,"journal":{"name":"JURNAL KEPERAWATAN TROPIS PAPUA","volume":"88 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-24","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116421471","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}