{"title":"Semiotic Analysis on Head Nod Ijab Qabûl of Deaf Groom in Islamic Marriage Law","authors":"Bustomi, Fauzan","doi":"10.14421/ijds.100105","DOIUrl":"https://doi.org/10.14421/ijds.100105","url":null,"abstract":"This article aims to analyze the semantic side of a deaf wedding contract which interprets the contract with a nod of the head as the sign language. This qualitative research uses a phenomenological approach that reveals the experiences of three people in Bengkulu in 2021. In this case, the phenomenon in question is a nod of the head as an ijab qabûl. This study is interpreted by Charles Sanders Peirce's semiotic theory, which states that a sign is something used by an icon through an object so that it can function as a meaning for the interpretant. The analysis concluded that Deaf who nodded their heads as the qabûl words meant approval. Looking at Muslim scholar's opinions, especially as-Syarqâwi and al-Malibari, if the head nod means acceptance like such a phenomenon, the marriage contract of the Deaf is considered valid in Islamic law because the essence of qabûl is receiving an offer from the guardian of the bride.\u0000Artikel ini bertujuan untuk menganalisis sisi semantik akad pernikahan Tuli yang mengucapkan akadnya dengan anggukan kepala sebagai bahasa isyaratnya. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang menggunakan pendekatan fenomenologi yang mengungkap pengalaman kejadian ijab qabûl yang dilakukan oleh tiga orang Tuli di kota Bengkulu pada tahun 2021. Dalam hal ini, fenomena yang dimaksud adalah anggukan kepala sebagai ijab qabûl. Kajian ini dianalisis dengan teori semiotik Charless Sanders Peirce yang menyatakan bahwa tanda adalah sesuatu yang digunakan oleh suatu ikon melalui suatu objek sehingga dapat berfungsi sebagai pemaknaan bagi interpretan. Hasil analisis penelitian ini menyimpulkan bahwa Tuli yang menganggukkan kepalanya sebagai kata qabûl bermakna persetujuan. Sejalan dengan pendapat ulama fikih, terutama menurut as-Syarqâwi dan al-Malibari, perkawinan Tuli yang demikian dianggap sah dalam hukum Islam karena hakikat qabûl adalah mendapat izin dari wali pengantin perempuan.","PeriodicalId":55820,"journal":{"name":"INKLUSI Journal of Disability Studies","volume":"4 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-07-17","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"84850525","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Penggunaan Musik Anak Untuk Meningkatkan Atensi dan Produktivitas Anak dengan Autisme di Klinik Tumbuh Kembang Sandbox Bekasi","authors":"Assyifa Granddywa","doi":"10.14421/ijds.100106","DOIUrl":"https://doi.org/10.14421/ijds.100106","url":null,"abstract":"Autism is a mental disability caused by social interaction deficits that accompanied by repetitive behaviour and stereotyped conceptions. Children with autistic disabilities require recovery to be capable to do their daily activities, have two-way communication, and live independently. Recovery of children with autism is accomplished by undergoing therapy, among other is sensory-integration therapy. This descriptive qualitative research aims to determine the processes and effects of using kid’s music to increase the attention and productivity of children with autism. The results showed that kid’s music which is used as a companion media in sensory integration therapy for children with autism affects their attention to be more focused on completing the sensory integration therapy. Focused attention makes children with autism be more productive during their therapy.\u0000Autisme merupakan disabilitas mental yang disebabkan oleh defisit interaksi sosial yang disertai dengan perilaku repetitif dan konsepsi stereotip. Anak-anak dengan disabilitas autisme memerlukan pemulihan agar mereka dapat beraktivitas sehari-hari, berkomunikasi dua arah, dan hidup secara mandiri. Pemulihan bagi anak dengan autisme dilakukan dengan menjalani terapi, salah satunya adalah terapi sensori integrasi. Penelitian kualitatif deskriptif ini bertujuan untuk mengetahui proses dan pengaruh penggunaan musik anak untuk meningkatkan atensi dan produktivitas anak dengan autisme. Hasil penelitian menunjukkan bahwa musik anak yang dijadikan media pendamping terapi sensori integrasi bagi anak dengan autisme mempengaruhi atensinya sehingga menjadi lebih terarah untuk dapat menyelesaikan rangkaian terapi sensori integrasi sampai tuntas. Atensi yang terarah menjadikan anak dengan autisme lebih produktif selama terapi berlangsung.","PeriodicalId":55820,"journal":{"name":"INKLUSI Journal of Disability Studies","volume":"39 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-07-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"75268113","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Madrasah Readiness in Providing Disabled Friendly Services:","authors":"Fatimatuz Zahro Diah Putri Dani, Fauziah Khoiriyani, Rahmat Husein Andri Ansyah","doi":"10.14421/ijds.100104","DOIUrl":"https://doi.org/10.14421/ijds.100104","url":null,"abstract":"\u0000 \u0000 \u0000 \u0000This study aims to investigate how far the readiness of Madrasahs in providing disability-friendly services, what are the obstacles, and how is the government’s disabled-friendly services in madrasahs. This is qualitative research with the case study of 4 madrasahs in Central Java and DI Yogyakarta. Data were collected through observation and in-depth interviews and analyzed using a thematic analysis technique. This research finds several important findings. Firstly, the commitment to disabled-friendly services is already there, however, the quality needs serious improvements such as the lack of standard and user-testing of the facilities so that it can provide appropriate services as intended. Secondly, the biggest obstacle to providing disabled-friendly services is the mindset of institutions. Therefore, a change in the mindset of the institution is needed to provide disable-friendly services aimed at improving long-term and fair services. \u0000 \u0000 \u0000 \u0000","PeriodicalId":55820,"journal":{"name":"INKLUSI Journal of Disability Studies","volume":"39 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-19","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"89166877","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Maria Claudia Wahyu Trihastuti, Hana Panggabean, R. Marta
{"title":"Parenting Self-Efficacy Ibu dalam Mengasuh Anak dengan Disabilitas","authors":"Maria Claudia Wahyu Trihastuti, Hana Panggabean, R. Marta","doi":"10.14421/ijds.100103","DOIUrl":"https://doi.org/10.14421/ijds.100103","url":null,"abstract":"Parenting self-efficacy ibu, tantangan dan peran lingkungan, disabilitas This article focuses on the dynamic process of acceptance and motivation as well as essential factors in a mother’s parentingself-efficacy. Six participants are mothers of children (above 6 years old) with either one of the three types of ability: intellectual, sensory, or mental disability. The data are gathered through semi-structured interviews. The result of this study shows that the experienceof being reared by parents becomes a representative experience that adds to mothers’ knowledge and expertise in mothers’ reared task, in that mother’ rearing duty, shows motivation to increase the competency in fostering children with disability in many ways, among others are reading from mass media, consulting with a therapist, and communicating intensively with the teacher. Affiliate stigma experienced by mothers, evokes mothers to be more selective in choosing a social environment that supports the development of children with disability. Spirituality and social support become factors that play a role in mothers’ parenting-self efficacy.\u0000Artikel ini membahas dinamika proses penerimaan dan motivasi sebagai faktor yang berperan dalam parenting self-efficacy ibu. Enam responden yang terlibat dalam penelitian ini merupakan ibu dari anak dengan disabilitas (berusia di atas enam tahun) yang memiliki salah satu jenis dari tiga jenis disabilitas yakni intelektual, sensorik, dan mental. Teknik wawancara semi terstruktur digunakan sebagai teknik pengumpulan data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengalaman diasuh oleh orang tua menjadi pengalaman perwakilan yang menambah pengetahuan dan kemampuan ibu dalam tugas pengasuhan. Ibu menunjukkan motivasi untuk meningkatkan kompetensi dalam mengasuh anak dengan disabilitas melalui berbagai cara, antara lain membaca informasi dari media massa, berkonsultasi dengan terapis, dan berkomunikasi secara intensif dengan guru. Affiliate stigma yang dialami ibu menggugah ibu untuk lebih selektif dalam menentukan lingkungan sosial yang mendukung perkembangan anak disabilitas. Spiritualitas dan dukungan sosial menjadi faktor yang berperan dalam parenting self-efficacy ibu.","PeriodicalId":55820,"journal":{"name":"INKLUSI Journal of Disability Studies","volume":"15 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-05-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"77056197","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Abdullah Fikri, Adhitya Widya Kartika, Aldira Mara Ditta Caesar Purwanto
{"title":"Peraturan Konstitutif Pemenuhan Hak Pekerjaan dan Ketenagakerjaan Penyandang Disabilitas","authors":"Abdullah Fikri, Adhitya Widya Kartika, Aldira Mara Ditta Caesar Purwanto","doi":"10.14421/ijds.100102","DOIUrl":"https://doi.org/10.14421/ijds.100102","url":null,"abstract":"The existence of human rights guarantees and affirmative action concerning the right to work is contained in Undang-Undang Dasar 1945 as theconstitution of Republic Indonesia. The aim of this research is for understanding about constitutive regulation concerning the rights to work for persons with disability after the Law number 11 of 2020 Concerning Job Creation in Indonesia. This issue is then analyzed using a normative method with an approach to aspects of legislation and a conceptual approach to the issue of constitutive regulations fulfilling the rights to employment and employment of Persons with Disabilities after Law Number 11 of 2020 concerning Job Creation in Indonesia. As a result, the regulation does not significantly regulate the fulfillment of workers' rights in the employment of persons with disabilities, as well as the obligations of employers.\u0000Eksistensi jaminan hak asasi manusia dan affirmative action terkait dengan hak pekerjaan dirumuskan secara konstitusional di dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaturan hak pekerjaan dan ketenagakerjaan penyandang disabilitas secara konstitutif pasca terbitnya Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 Tentang Cipta Kerja yang mengalami dinamika politik hukum. Isu tersebut kemudian dianalisis menggunakan metode normatif dengan pendekatan aspek peraturan perundang-undangan dan pendekatan konsep dengan isu peraturan konstitutif pemenuhan hak pekerjaan dan ketenagakerjaan Penyandang Disabilitas pasca Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja di Indonesia. Hasilnya, Pengaturan tidak signifikan mengatur pada pemenuhan hak pekerja pada ketenagakerjaan penyandang disabilitas, begitu juga kewajiban pemberi kerja.","PeriodicalId":55820,"journal":{"name":"INKLUSI Journal of Disability Studies","volume":"39 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-05-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"89224081","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Dany Mustafa, Muhammad Rifa’at Adiakarti Farid, Eka Anisa Sari
{"title":"Strategi Advokasi Komite Perlindungan dan Pemenuhan Hak Penyandang Disabilitas DIY di Masa Pandemi Covid-19","authors":"Dany Mustafa, Muhammad Rifa’at Adiakarti Farid, Eka Anisa Sari","doi":"10.14421/ijds.100101","DOIUrl":"https://doi.org/10.14421/ijds.100101","url":null,"abstract":"\u0000 \u0000 \u0000 \u0000Abstract \u0000 \u0000 \u0000 \u0000 \u0000This study discusses the advocacy strategy of the Committee for the Protection and Fulfillment of the Rights of Persons with Disabilities in Yogyakarta during the covid-19 pandemic. The background for the formation of this research is because DIY declared it self to be a Disability-Friendly Province and the DIY Disability Committee during the covid-19 pandemic did advocacy. This research use descriptive qualitative methode. The results of this study indicate that the Disability Committee's advocacy strategy uses informal or implied communication methods to influence the elite of the main decision-making officials to prioritize the principle of inclusivism. The committee is not focused on temporal and personal cases during the pandemic, what is more of a priority is the change in the system itself, so that the success of advocacy can have a broad and sustainable impact. \u0000 Abstrak \u0000 \u0000 \u0000 \u0000 \u0000Penelitian ini mendiskusikan mengenai strategi advokasi Komite Perlindungan dan Pemenuhan Hak Penyandang Disabilitas DIY di masa pandemi covid-19. Latar belakang terbentuknya penelitian ini karena DIY mencanangkan diri sebagai Provinsi Ramah Disabilitas dan Komite Disabilitas DIY selama pandemi covid-19 banyak melakukan advokasi. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan strategi advokasi Komite Disabilitas menggunakan metode komunikasi informal atau tersirat untuk mempengaruhi elit-elit pejabat utama pengambil keputusan agar lebih mengedepankan prinsip inklusivisme. Komite tidak terpaku pada kasus-kasus temporal dan personal di masa pandemi, yang lebih menjadi prioritas adalah perubahan sistem itu sendiri, sehingga keberhasilan advokasi bisa berdampak luas dan berkelanjutan. \u0000 \u0000 \u0000 \u0000","PeriodicalId":55820,"journal":{"name":"INKLUSI Journal of Disability Studies","volume":"120 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-05-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"80716769","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Perempuan dengan Disabilitas Merespon Covid-19","authors":"Ro'fah Ro'fah","doi":"10.14421/ijds.090206","DOIUrl":"https://doi.org/10.14421/ijds.090206","url":null,"abstract":"This research shows that --reinforcing existing research-- women with disabilities experience quite complex obstacles and impacts of Covid 19. The intersection between disability and gender creates the seriousness and complexity of the impacts experienced. The economic and social impact faced by women with disabilities is strengthened by their already vulnerable position economically and socially: lack of accessibility, social protection policies that are not inclusive and cultural factors still stigmatizing. However, in contrast to the assumptions about powerlessness and dependency, these women are strong figures whose resilience has been built. The Bantul earthquake that made them disabled has shaped them as resilient women who see the impact of Covid as a lighter disaster. These women even see Covid as a medium to form a positive identity and challenge stigma, prejudice, and social construction about the inability of women with disabilities to become mothers and wives.\u0000Penelitian ini menunjukkan bahwa --menguatkan penelitian yang sudah ada-- perempuan dengan disabilitas mengalami hambatan dan dampak Covid 19 yang cukup kompleks. Persinggungan antara disabilitas dan gender melahirkan keseriusan dan kompleksitas dampak yang dialami. Dampak ekonomi dan sosial yang dihadapi perempuan penyandang disabilitas dikuatkan dengan posisi mereka yang sudah rentan secara ekonomi dan sosial: minimnya aksesibilitas, kebijakan perlindungan sosial yang tidak inklusif dan juga faktor kultural yang masih menstigmasi. Namun, berbeda dengan asumsi tentang ketidakberdayaan dan ketergantungan, perempuan perempuan ini adalah sosok kuat yang sudah terbangun resiliensinya. Gempa Bantul yang menjadikan mereka penyandang disabilitas telah membentuk mereka sebagai perempuan reselien yang melihat dampak Covid sebagai musibah yang lebih ringan. Perempuan perempuan ini bahkan melihat Covid sebagai media mereka membentuk identitas positif dan menggugat stigma dan prejudice dan konstruksi sosial tentang ketidakmampuan perempuan disabilitas menjadi ibu dan istri.","PeriodicalId":55820,"journal":{"name":"INKLUSI Journal of Disability Studies","volume":"15 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-04-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"74941101","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Urgensi Ketersediaan Juru Bahasa Isyarat pada Khutbah Jum’at bagi Tuli","authors":"Ramadhany Rahmi","doi":"10.14421/ijds.090205","DOIUrl":"https://doi.org/10.14421/ijds.090205","url":null,"abstract":"Penyandang disabilitas Muslim mempunyai hak dan kewajiban yang sama sebagai pemeluk agama untuk mendapat ilmu agama dan beribadah. Penyandang disabilitas khususnya Tuli ketika pelaksanaan shalat Jumat, diharapkan memiliki akses untuk dapat memahami khutbah yang disampaikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengadvokasi kebutuhan Tuli di masjid, agar kebutuhan akses komunikasi dan informasi bagi Tuli dapat terwujud di ruang khutbah Jumat. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian deskriptif kualitatif. Informan ditentukan berdasarkan teknik purposive sampling. Sumber data yang digunakan merupakan sumber data primer dan data sekunder dengan teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi dan studi dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa seluruh responden menyarankan hal yang sama yakni pengurus masjid sebaiknya memiliki sensitif akses disabilitas. Artinya mereka memperhatikan jamaah disabilitas atau yang memiliki kebutuhan khusus, tidak hanya Tuli namun juga ragam disabilitas lainnya. Dibutuhkan kerjasamanya dari pengurus masjid, khotib dan juru Bahasa isyarat agar kebutuhan akses komunikasi dan informasi bagi Tuli dapat terwujud di ruang khutbah Jumat.","PeriodicalId":55820,"journal":{"name":"INKLUSI Journal of Disability Studies","volume":"40 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-03-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"78075201","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Pengaruh Video Edukasi Bisindo Terhadap Tingkat Pengetahuan Dismenorea Pada Remaja Putri Tuli","authors":"Ashari Lala Putri, Dwi Yati","doi":"10.14421/ijds.090204","DOIUrl":"https://doi.org/10.14421/ijds.090204","url":null,"abstract":"Dysmenorrhea is one of the disorders experienced by women during menstruation, including young deaf women. Dysmenorrhea needs to be treated in order to minimize the symptoms from worsening. Unfortunately, deaf people generally experience difficulties in receiving and understanding the information conveyed orally, so it is necessary to provide information about dysmenorrhea using the proper media. This research was conducted to determine the effect of BISINDO’s educational video media on the level of knowledge of dysmenorrhea in young deaf women. The research was conducted using a quantitative approach with a one-group pretest–posttest design involving 30 young deaf women that experienced menstruation as a sample selected by a total sampling technique. Data were collected by questionnaire and then analyzed using the Wilcoxon test. This study indicates that BISINDO educational video has an effect on the level of knowledge of dysmenorrhea in young deaf women, proven by the p-value of the Wilcoxon test results was 0.004.\u0000Dismenorea merupakan salah satu gangguan yang di alami oleh perempuan ketika menstruasi, tak terkecuali remaja putri Tuli. Penanganan dismenorea perlu dilakukan agar gejalanya tidak semakin parah. Sayangnya, orang Tuli secara umum mengalami hambatan dalam penerimaan dan memahami informasi yang disampaikan secara lisan, sehingga pemberian informasi mengenai dismenorea perlu dilakukan menggunakan media yang tepat. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh media video edukasi BISINDO terhadap tingkat pengetahuan dismenorea pada remaja putri Tuli. Penelitian dilakukan dengan pendekatan kuantitatif dengan jenis rancangan one group pretest – posttest yang melibatkan 30 remaja putri Tuli dan sudah menstruasi sebagai sampel yang dipilih dengan teknik total sampling. Data dikumpulkan dengan kuesioner dan kemudian dianalisis menggunakan uji Wilcoxon. Nilai p value dari hasil uji Wilcoxon sebesar 0,004, menunjukkan ada pengaruh penggunaan video edukasi BISINDO terhadap tingkat pengetahuan dismenorea pada remaja putri Tulibencana COVID-19.","PeriodicalId":55820,"journal":{"name":"INKLUSI Journal of Disability Studies","volume":"20 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-02-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"76132448","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Kajian Ruang Kepegawaian Di Gedung Komisi Nasional Disabilitas Dalam Konsep Desain Inklusif","authors":"Rachmita Maun Harahap, Chandrarezky Permatasasi, Arina Hayati, Kirami Bararatin","doi":"10.14421/ijds.090203","DOIUrl":"https://doi.org/10.14421/ijds.090203","url":null,"abstract":"The purpose of the study is to identify the design aspects of working environment based on the experience of people with disability. The first floor of Komisi Nasional Disabilitas (KND) workspace which used by National Commission for Disabilities as its secretariat, will be the priority case of this study. The study examine how to implement the inclusive design concept in the workplace focus on realizing equal opportunities in the implementation of Respect, Protection and Fulfillment of the Rights of Persons with Disabilities. The research use qualitative approach, include the use of methods such as in-depth interviews, participant observation, architectural and interior elements’ measurement based on Universal Design and Deaf Space principles. Quantitative approach is also applied by using questioners’ assessment for measuring values of environment by way of comparison with the regulations of Universal Design and Deaf Space guidelines. The results shows that personal experience of people with disability plays important role to evaluate their environment. The meaning of inclusive and accessible environment can be vary based on the participants’ interpretation. Yet during the participant observation, the study reveals that the building and interior spaces of KND have not been designed to meet the principles of universal design and deaf space. The participants mostly have done some physical adjustment and spatial/furniture arrangements to meet their personal conditions, needs, and preference to carry out their daily activities independently. In conclusion, this research proposes design parameters from the perspective of the participants elaborated with the principles Universal design and Deaf Space in effort to increase inclusivity for all users.","PeriodicalId":55820,"journal":{"name":"INKLUSI Journal of Disability Studies","volume":"45 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-02-06","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"88094885","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}