{"title":"Edukasi tentang Kesiapsiagaan Lansia dalam Menghadapi Bencana Banjir di Wilayah Kerja Puskesmas Hutabalang Kecamatan Badiri","authors":"Faisal Faisal, Minton Manalu","doi":"10.33024/jkpm.v6i11.12497","DOIUrl":"https://doi.org/10.33024/jkpm.v6i11.12497","url":null,"abstract":"ABSTRAK Pengetahuan tentang kesiapsiagaan pelayanan kesehatan dalam menghadapi bencana banjir harus dimiliki oleh Lansia. Hal ini dikarenakan Lansia umumnya memiliki keterbatasan fisik dan kurangnya dukungan sosial. Lansia juga memiliki sistem imun yang menurun mengakibatkan sulit untuk melawan berbagai macam bakteri atau virus penyebab penyakit sehingga akan memperbesar resiko terdampak bencana. Dengan beberapa faktor tersebut membuat Lansia menjadi memiliki keterbatasan kemampuan dalam memperoleh pengetahuan tentang kebencanaan.Tujuan : meningkatkan pengetahuan Lansia tentang kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana banjir sehingga jika terjadi bencana banjir di wilayah kerja Puskesmas Hutabalang, resiko korban dari Lansia dapat di minimalisir. Metode Penelitian: metode yang diguanakan adalah memberikan edukasi dengan cara ceramah dan tanya jawab/diskusi serta melaksanakan pre test dan post test terkait kesiapsiagaan pelayanan kesehatan dalam menghadapai bencana banjir. Hasil: Peningkatkan pengetahuan Lansia peserta tentang kesiapsiagaan dalam menghadapai bencana banjir, dimana sebelum dilakukan edukasi, tingkat pengetahuan dengan katagori baik sebesar 40% dan setelah dilakukan edukasi meningkat menjadi 85%. Kesimpulan: Upaya Edukasi kepada Lansia dapat meningkatkan pengetahuan peserta tentang kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana banjir dengan katagori pengetahuan baik. Kata Kunci: Kesiapsiagaan, Bencana, Lansia ABSTRACT Elderly must have knowledge about health service preparedness in facing flood disasters. This is because elderly people generally have physical limitations and lack social support. The elderly also have a weakened immune system, making it difficult to fight various kinds of bacteria or viruses that cause disease, thereby increasing the risk of being affected by a disaster. These factors mean that elderly people have limited ability to obtain knowledge about disasters. Objective: to increase elderly knowledge about preparedness in facing flood disasters so that if a flood disaster occurs in the working area of the Hutabalang Community Health Center, the risk of elderly victims can be minimized. Research Method: the method used is providing education by means of lectures and questions and answers/discussions as well as carrying out pre-tests and post-tests related to health service preparedness in facing flood disasters. Results: Increased knowledge of elderly participants regarding preparedness in facing flood disasters, where before the education was carried out, the level of knowledge in the good category was 40% and after the education was carried out it increased to 85%. Conclusion: Education efforts for the elderly can increase participants' knowledge about preparedness in facing flood disasters in the good knowledge category. Keywords: Preparedness, Disaster, Elderly","PeriodicalId":473537,"journal":{"name":"Jurnal Kreativitas Pengabdian kepada Masyarakat","volume":"49 3","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-11-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135271396","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Penyuluhan Mitigasi Bencana Banjir sebagai Upaya Meningkatkan Pengetahuan dan Sikap Kepala Keluarga dalam Kesiapsiagaan Bencana","authors":"Maria Magdalena Saragi, Marganda Hasoloan Limbong","doi":"10.33024/jkpm.v6i11.12405","DOIUrl":"https://doi.org/10.33024/jkpm.v6i11.12405","url":null,"abstract":"ABSTRAK Pengabdian kepada masyarakat dilakukan dalam bentuk edukasi dengan pemberian penyuluhan kepada Kepala Keluarga. Pengabdian masyarakat ini dilaksanakan di Kelurahan Pondok Batu Kecamatan Sarudik Kabupaten Tapanuli Tengah dengan sasaran Kepala Keluarga yang berjumlah 40 orang. Tujuan Pengabdian Kepada Masyarakat adalah meningkatkakan pengetahuan dan sikap kepala keluarga bencana banjir, memperkenalkan Mitigasi bencana untuk menciptakan sikap yang baik dalam menghadapi bencana banjir. Dari hasil kegiatan diperoleh pengetahuan Kepala Keluarga sebelum diberikan edukasi berada pada kategori baik sebanyak 15 orang dan setelah diberikan edukasi pengetahuan kepala keluarga dalam kategori baik sebanyak 25 orang. Sebelum diberikan edukasi sikap kepala keluarga berada pada kategori baik sebanyak 15 orang dan setelah diberikan edukasi sebanyak 25 orang. Kegiatan Pengabdian Masyarakat berlangsung sangat antusias, kepala keluarga berperan aktif mengajukan pertanyaan-pertanyaan berkaitan dengan mitigasi bencana. Edukasi mitigasi bencana banjir adalah salah satu cara untuk meningkatkan pengetahuan dan sikap masyarakat dalam menghadapi bencana banjir. Diharapkan pihak Puskesmas dan Kelurahan berperan aktif memberikan edukasi edukasi terkait mitigasi bencana. Kata Kunci: Mitigasi Bencana, Pengetahuan, Sikap ABSTRACT Community service is carried out in the form of education by providing counseling to the Head of the Family. This community service was carried out in Pondok Batu Village, Sarudik District, Central Tapanuli Regency with a target of 40 Heads of Families. The aim of Community Service is to increase the knowledge and attitudes of heads of families regarding flood disasters, introduce disaster mitigation to create a good attitude in dealing with flood disasters. From the results of the activity, it was found that the knowledge of the Head of the Family before being given education was in the good category as many as 15 people and after being given the education the knowledge of the head of the family was in the good category as many as 25 people. Before being given the education, the attitude of the head of the family was in the good category as many as 15 people and after being given the education as many as 25 people. Community Service activities took place very enthusiastically, the head of the family played an active role in asking questions related to disaster mitigation. Flood disaster mitigation education is one way to increase people's knowledge and attitudes in dealing with flood disasters. It is hoped that the Community Health Center and Subdistrict will play an active role in providing education related to disaster mitigation. Keywords: Disaster Mitigation, Knowledge, Attitude","PeriodicalId":473537,"journal":{"name":"Jurnal Kreativitas Pengabdian kepada Masyarakat","volume":"30 2","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-11-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135272846","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Edukasi dan Pelatihan Kesiapsiagaan Bencana Basic Life Support dalam Upaya Peningkatan Keterampilan pada Masyarakat di Kecamatan Langsa Baro Kota Langsa","authors":"Magfirah Magfirah, Idwar Idwar, Cut Mutiah, Kasad Kasad","doi":"10.33024/jkpm.v6i11.11793","DOIUrl":"https://doi.org/10.33024/jkpm.v6i11.11793","url":null,"abstract":"ABSTRAK Henti jantung dapat ditangani segera dengan melakukan Basic life Support (BLS) atau Bantuan Hidup Dasar (BHD) dan dilakukan dengan segera ketika terdapat kasus henti jantung(Rifai & Ilyas, 2018b). BLS adalah suatu tindakan pertolongan pada korban henti jantung maupun henti nafas dan merupakan langkah yang sering disebut chain of survival (Shodiqurrahman, 2017b). Salah satu upaya dalam pembekalan pengetahuan tersebut dapat dilakukan melalui penyebaran informasi melalui berbagai metoda salah satunya melalui video (Tahir et al., 2019). kombinasi penggunaan video dan voice feedbeck dapat meningkatkan keterampilan dalam melaksanakan BHD (Mpotos et al., 2013). Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan tentang kesiapsiagaan bencana pada masyarakat terutama organisasi sosial seperti Karang Taruna dan Kader desa. Melalui pelatihan ini diharapkan mampu Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan tentang kesiapsiagaan bencana melalui penyuluhan dan pelatihan serta mampu meningkatkan kesiapan masyarakat Bystander Basic Life Support. Metode pengabdian yang digunakan dalam kegiatan ini adalah program pendidikan masyarakat melalui pelatihan, penyuluhan, pendampingan dan sosialisasi kesiapsiagaan bencana. Terjadi peningkatan pengetahuan sebelum dan sesudah diberikan penyuluhan yaitu 30 % sebelum penyuluhan dan 95% sesudah diberikan penyuluhan. Terjadi keterampilan yang signifikan setelah diberikan pelatihan Basic Lie Support. Suluruh peserta telah mengerti Basic Life Support dan peserta juga sudah terampil memberikan bantuan Basic Life Support. Kata Kunci: Pengabmas, Bencana Life Support, Keterampilan Masyarakat ABSTRACT Cardiac arrest can be treated immediately by carrying out Basic Life Support (BLS) or Basic Life Assistance (BHD) and carried out immediately when there are cases of cardiac arrest (Rifai & Ilyas, 2018). BLS is an act of assistance to victims of cardiac arrest and respiratory arrest and is a step that is often called a chain of survival (Shodiqurrahman, 2017). One of the efforts to provide this knowledge can be done through the dissemination of information through various methods, one of which is through video (Tahir et al., 2019). the combination of using video and voice feedback can improve skills in implementing BHD (Mpotos et al., 2013). Purpose: the combination of using video and voice feedback can improve skills in implementing BHD. Increase knowledge and skills regarding disaster preparedness in the community, especially social organizations such as Karang Taruna and village cadres. Through this training, it is hoped that it will be able to increase knowledge and skills regarding disaster preparedness through counseling and training and be able to increase the readiness of the Bystander Basic Life Support community. The service method used in this activity is a community education program through training, counseling, mentoring and dissemination of disaster preparedness. there was an increase in knowledge before and after be","PeriodicalId":473537,"journal":{"name":"Jurnal Kreativitas Pengabdian kepada Masyarakat","volume":"330 3","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-11-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135320668","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Nuswatul Khaira, Iskandar Faisal, Erlangga Galih, Novina Rahmawati, Nora Veri
{"title":"Deteksi Dini dan Perawatan Gangguan Pendengaran Pada Balita di Desa Geuceu Inem dan Desa Lam Ara","authors":"Nuswatul Khaira, Iskandar Faisal, Erlangga Galih, Novina Rahmawati, Nora Veri","doi":"10.33024/jkpm.v6i11.12277","DOIUrl":"https://doi.org/10.33024/jkpm.v6i11.12277","url":null,"abstract":"ABSTRAK Gangguan pendengaran pada anak perlu dideteksi sedini mungkin mengingat pentingnya peran fungsi pendengaran dalam proses perkembangan bicara. Keterlambatan dalam diagnosis berarti juga terdapat keterlambatan dalam memulai intervensi dan akan membawa dampak serius dalam perkembangan selanjutnya. Skrining pendengaran pada bayi baru lahir dapat menemukan gangguan pendengaran pada awalnya sehingga dapat dilakukan habilitasi dengan segera. Identifikasi gangguan pendengaran secara dini dapat dilakukan dengan cara mengamati reaksi anak terhadap suara atau tes fungsi pendengaran dengan metode dan peralatan yang sederhana bisa dilakukan oleh kader, ibu-ibu di rumah. Tes pendengaran pada anak tidak bisa ditunda hanya dengan alasan usia anak belum memungkinkan untuk dilakukan tes pendenganran. Hasil yang di dipatkan dari 50 peserta yang hadir untuk pemeriksaan telingan didapatkan 50 anak tidak ada masalah dengan pendengaran tetapi, ada masalah dengan serumen (kotoran telinga) berjumlah 10 orang (20%) dan tidak ada serumen berjumlah 40 orang (80%). Disarankan kepada ibu yang anaknya ada serumen untuk membawa anaknya ke poli THT untuk di bersihkan. Kata Kunci : Deteksi Dini, Gangguan Pendengaran Anak, Serumen ABSTRACT Hearing loss in children needs to be detected as early as possible considering the important role of hearing function in the process of speech development. Delay in diagnosis means that there is also a delay in starting intervention and will have a serious impact on further development. Hearing screening in newborns can find hearing loss at the beginning so that habilitation can be done immediately. Early identification of hearing loss can be done by observing the child's reaction to sound or hearing function tests with simple methods and equipment that can be done by cadres, mothers at home. Hearing tests in children cannot be postponed just because the child's age does not allow for a hearing test. The results obtained from 50 participants who attended for ear examinations obtained 50 children had no problems with hearing but, there were problems with serumen (earwax) totaling 10 people (20%) and no serumen totaling 40 people (80%). It is recommended to mothers whose children have cerumen to bring their children to the ENT clinic for cleaning. Keywords: Early Detection, Child Hearing Loss, Serumen","PeriodicalId":473537,"journal":{"name":"Jurnal Kreativitas Pengabdian kepada Masyarakat","volume":"278 3","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-11-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135320875","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Pembentukan UKS dan Pelatihan Dokter Kecil Pada Siswa-Siswi di SDN 1-2 Sukamenteri Garut","authors":"Iwan Shalahuddin, Udin Rosidin, Dadang Purnama, Nina Sumarni, Witdiawati Witdiawati","doi":"10.33024/jkpm.v6i11.12224","DOIUrl":"https://doi.org/10.33024/jkpm.v6i11.12224","url":null,"abstract":"ABSTRAK Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) merupakan upaya satuan pendidikan dalam menanamkan, menumbuhkan, mengembangkan, serta meningkatkan kemampuan hidup sehat dengan penerapan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), serta derajat kesehatan peserta didik melalui pelaksanaan Trias UKS. Program UKS disusun sebagai program yang berkesinambungan, yakni dapat berkelanjutan setiap tahunnya. Oleh karena itu, sekolah harus membentuk Tim Pelaksana UKS dan memasukkan rencana kerja UKS. Upaya UKS dilakukan lewat Trias UKS, yaitu Pendidikan Kesehatan, Pelayanan Kesehatan dan Pembinaan Lingkungan Sekolah Sehat. Tujuanya adalah Terciptanya ruang UKS sebagai pusat tim pelaksana UKS dalam menyusun, melaksanakan, monitoring, dan evaluasi dari program UKS yang ada serta terbentuknya dokter kecil di dekolah. Metode yang digunakan melalui Kegiatan survei atau pengisian kuesioner ini, diperuntukkan untuk mencapai perubahan perilaku yang awalnya tidak tahu menjadi tahu dan pelatihan dokter kecil. Hasil PPM pelaksanaan pelatihan dokter kecil dengan mengundang pemateri dari pihak UPT Puskesmas Guntur. Pelatihan dilaksanakan selama 3 (tiga) hari, yaitu dari hari Kamis-sabtu, tangga; 23-25 Februari 2023, meliputi: Pengenalan UKS, Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), Kesehatan Mata dan Telinga, Narkotika, Psikotropika, dan Zat Adiktif Lainnya (NAPZA), Pencegahan Penyakit Menular, Kesehatan Gigi dan Mulut dan Pertolongan Pertama pada Kecelakaan (P3K) serta diakhir ddengan Pelantikan dokter kecil dari SDN 1 dan 2 Sukamentri oleh Ibu Kepala UPT Puskesmas Guntur. Kesimpulan Keberadaan UKS di sekolah dasar dan dokter kecil sangat penting dalam rangka menjaga kesehatan warga sekolahnya. Selain UKS, tim pelaksana UKS juga penting agar program UKS tersebut dapat terus berjalan kedepannya. Dengan demikian, salah satu langkah kegiatan UKS dan dokter kecil diharapkan dapat menjadi awal yang baik agar kualitas kesehatan SDN 1 dan 2 sukamentri menjadi lebih baik lagi. Kata Kunci: Dokter Kecil, Pembentukan, Pelatihan, Siswa, UKS ABSTRACT School Health Business (UKS) is an effort of the education unit in instilling, growing, developing, and improving healthy living skills with the implementation of Clean and Healthy Living Behavior (PHBS), as well as the degree of health of students through the implementation of the UKS Triad. The UKS program is structured as a sustainable program, which can be sustainable every year. Therefore, schools must form a UKS Implementation Team and include a UKS work plan. UKS efforts are carried out through the UKS Triad, namely Health Education, Health Services and Healthy School Environment Development. The goal is the creation of a UKS room as the center of the UKS implementation team in compiling, implementing, monitoring, and evaluating existing UKS programs and the formation of small doctors in the dekolah. The methods used through this survey activity or filling out questionnaires, are intended to achieve behavior change that initially did not know t","PeriodicalId":473537,"journal":{"name":"Jurnal Kreativitas Pengabdian kepada Masyarakat","volume":"301 2","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-11-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135321530","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Pendampingan Penatalaksanaan Penderita Diabetes Melitus di Paguyuban Diabetes dan Hidup Sehat Kelurahan Darmo Wonokromo Surabaya","authors":"Ni Nyoman Wahyu Lestarina, Yuni Kurniawaty, Ignatius Heri Dwianto, Veronica Silalahi, Cicilia Wahju Djajanti, Kadek Sistadewi Nesa, Natalia Cika Diva","doi":"10.33024/jkpm.v6i11.12458","DOIUrl":"https://doi.org/10.33024/jkpm.v6i11.12458","url":null,"abstract":"ABSTRAK Penyakit DM merupakan penyakit yang dapat menyebabkan banyak komplikasi dan dapat menyebabkan kematian. Paguyuban Diabetes dan Hidup Sehat (PDHS) menjadi salah satu perkumpulan yang terdiri dari orang-orang yang menderita diabetes atau penyakit kronis lain. Permasalahan yang didapatkan pada mitra adalah adanya resiko penderita diabetes mellitus mengalami komplikasi, ketidakpatuhan penderita untuk melakukan pola hidup sehat, dan keputusasaan dalam menjalani kehidupan penyakit dialami. Pendampingan ini dilakukan pada 30 orang dengan diabetes mellitus yang tergabung dalam PDHS yang bertujuan meningkatkan kesehatan, kepatuhan, dan kualitas hidup penderita diabetes. Kegiatan ini dilakukan dengan sosialisasi kegiatan kepada mitra, penerapan insole sepatu, pelatihan strategi koping dan penatalaksanaan diabetes mellitus dengan menggunakan modul patuh DM dan pendampingan setelah adanya pelatihan. Para penderita DM mengikuti kegiatan dan pelatihan dengan antusias dan baik. Manfaat yang diperoleh yaitu terdapat penurunan kadar gula darah acak penderita DM, peningkatan pengetahuan dan kepatuhan penderita dalam tatalaksana DM serta peningkatan pengetahuan serta ketrampilan dalam strategi koping yang adaptif. Pendampingan penatalaksanaan diabetes melitus diberikan untuk meningkatkan kualitas hidup sehat penderita dan koping yang adaptif. Kata Kunci: Diabetes Melitus, Insole Sepatu, Strategi Koping ABSTRACT DM is a disease that can cause many complications and even death. The Diabetes and Healthy Living Association (PDHS) is an association consisting of people who suffer from diabetes or other chronic diseases. The problems found in partners are the risk of diabetes mellitus sufferers experiencing complications, the sufferer's non-compliance with adopting a healthy lifestyle, and hopelessness in living the life of the disease experienced. This assistance was carried out for 30 people with diabetes mellitus who are members of PDHS to improve the health, compliance, and quality of life of diabetes sufferers. This activity was carried out by socializing the activity to partners, applying shoe insoles, training on coping strategies, managing diabetes mellitus using the DM compliance module, and mentoring after the training. DM sufferers participated in activities and training enthusiastically and well. The benefits obtained are that there is a decrease in random blood sugar levels in DM sufferers, increased knowledge and compliance of sufferers in DM management, and increased knowledge and skills in adaptive coping strategies. Assistance in managing diabetes mellitus is provided to improve the patient's healthy quality of life and adaptive coping. Keywords: Diabetes Mellitus, Shoe Insoles, Coping Strategies","PeriodicalId":473537,"journal":{"name":"Jurnal Kreativitas Pengabdian kepada Masyarakat","volume":"7 2","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-11-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135325755","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat (PKM) Pendampingan Berbasis Mental Healthness Bagi Perempuan Produktif untuk Peningkatan Hidup Sehat di Desa Gisikcemandi","authors":"Yuni Kurniawaty, Irine Yunila Prastywati, Ignatius Heri Dwianto, Yanti Silitonga, Virginia Apriliani","doi":"10.33024/jkpm.v6i11.11972","DOIUrl":"https://doi.org/10.33024/jkpm.v6i11.11972","url":null,"abstract":"ABSTRAK Kegiatan ini mendukung salah satu bidang fokus utama Pengabdian kepada Masyarakat yaitu bidang Kesehatan. Mitra kegiatan ini adalah Desa Gisikcemandi, Sidoarjo. Mitra merupakan kelompok masyarakat perempuan usia produktif di desa Gisikcemandi merupakan salah satu penopang keluarga, seharusnya menjadi SDM yang unggul dalam perannya. Adanya keluhan pada mitra mengenai Kesehatan secara fisik, psikologis dan lingkungan. 1) meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat di rumah tangga sehingga pada mitra tercapai standar kesehatan yang baik 2) meningkatkan kesehatan secara mental (mental helatness) bagi perempuan di Desa Gisikcemandi Sidoarjo, 3) meningkatkan kesehatan secara fisik bagi para perempuan di desa Gisikcemandi Sidoarjo yang berusia produktif. Menggunakan Participatory Rural Apraissal (PRA) sehingga tim pelaksana pengabdian kepada masyarakat dapat bertindak sebagai fasilitator dan langsung dapat memfasilitasi warga dalam mengenal dan memanfaatkan metode partisipatoris untuk menyusun CAP (Community Action Plan). Didapatkan peningkatan pengetahuan PHBS 34,29% pada tingkat pengetahuan baik dan peningkatan 45% perubahan PHBS di rumah tangga setelah diamati dari 10 jenis PHBS di rumah tangga oleh mitra PKM. Adanya peningkatan strategi koping 31,43% menjadi lebih adaptif yaitu Problem-focused coping pada mitra PKM. Adanya peningkatan pengetahuan 51,43% pada tingkat pengetahuan baik dan peningkatan perubahan perilaku mitra PKM dalam pencegahan CTS 31,4%. Adanya peningkatan 31,43% kualitas hidup dari baik menjadi sangat baik pada mitra PKM. Bahwa edukasi kesehatan mampu memperbaiki pengetahuan seseorang serta dapat mewujudkan perilaku mitra PKM menjadi lebih sehat sebab perilaku berdasarkan pengetahuan akan lebih langgeng dari pada tanpa pengetahuan. Kata Kunci: Pemberdayaan Perempuan, Gisikcemandi, Kualitas Hidup Sehat, Kesehatan Mental ABSTRACT This activity supports one of the main focus areas of community service, namely the health sector. The partner of this activity is the village of Gisikcemandi, Sidoarjo. The partners are a community group of women of productive age from Gisikcemandi village who are one of the breadwinners of the family, they must be excellent human resources in their roles. Complaints to partners regarding physical, psychological, and environmental health. 1) improve healthy living behaviors so that a clean and healthy environment can be created so that partners achieve good health standards 2) improve mental health of women in Gisikcemandi village, Sidoarjo, 3) improve the physical health of women of the productive age village of Gisikcemandi, Sidoarjo. Use Participatory Rural Appraisal (PRA) so that the Community Services Implementation Team can act as a facilitator and directly support residents to recognize and use participatory methods to develop a CAP (community action). There was a 34.29% increase in PHBS knowledge at a good level of knowledge and a 45% increase in PHBS changes in the household after being ob","PeriodicalId":473537,"journal":{"name":"Jurnal Kreativitas Pengabdian kepada Masyarakat","volume":"1 4","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-11-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135271250","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Optimalisasi Pencegahan Tuberkulosis melalui Peer Group Support pada Remaja di Jatinangor dan Tangerang Selatan","authors":"Windy Rakhmawati, Siti Yuyun Rahayu Fitri, Fanny Adistie","doi":"10.33024/jkpm.v6i11.12254","DOIUrl":"https://doi.org/10.33024/jkpm.v6i11.12254","url":null,"abstract":"ABSTRACT Indonesia merupakan negara ketiga sebagai Tuberkulosis (TB) burden countries di dunia. TB pada remaja cenderung lebih menular, namun pengetahuan dan persepsi remaja tentang TB masih kurang sehingga remaja rentan tertular TB. Untuk itu diperlukan sebuah pendekatan komprehensif berupa promosi kesehatan sebagai upaya dalam menurunkan angka kejadian TB pada remaja. Promosi kesehatan dengan melibatkan remaja serta teman sebaya sebagai lingkungan terdekat dapat mengoptimalkan pencegahan TB di kalangan remaja. Oleh karena itu peer group support sangat diperlukan saat ini untuk mengoptimalkan pencegahan TB. Tujuan penelitian ini adalah mengoptimalkan pencegahan Tuberkulosis melalui peer group support pada remaja di Jatinangor dan Tangerang Selatan. Kegiatan ini dilaksanakan secara virtual atau daring (hybrid) bekerja sama dengan mahasiswa dengan melakukan pendidikan kesehatan dan membentuk kader-kader remaja Palang Merah Remaja (PMR) untuk pencegahan Tuberkulosis sekaligus melakukan skrining TB secara online untuk menemukan kasus TB pada remaja di Jatinangor dan Tangerang Selatan. Pelaksanaan kegiatan ini dilaksanakan dalam tiga tahapan yaitu tahapan persiapan, pelaksanaan, dan tahap tindak lanjut. Pengabdian dilakukan pada bulan Juni hingga Agustus 2021. Total remaja yang mengikuti pendidikan kesehatan berjumlah 45 orang. Sementara itu terbentuknya kader-kader peer group support sebanyak 36 orang. Formulir skrining tersebar kepada 105 remaja dan ditemukan 16 remaja yang harus dirujuk untuk pemeriksaan lebih lanjut. Kegiatan pengabdian masyarakat terkait optimalisasi pencegahan Tuberkulosis melalui peer group support pada remaja di Jatinagor dan Tangerang Selatan dinilai efektif dan dapat meningkatkan partisipasi remaja dalamupaya pencegahan TB. Diharapkan optimalisasi pencegahan Tuberkulosis melalui peer group support pada remaja di Jatinangor dan Tangerang Selatan dapat menjadi pelopor remaja lainnya dalam mengoptimalkan pencegahan TB di kalangan remaja. Kata Kunci: Peer group supports, Pencegahan, Remaja, Tuberkulosis ABSTRAK Indonesia has the third rank as Tuberculosis (TB) burden countries in the world. TB in adolescents tends to be more contagious, however knowledge and perceptions of adolescents about TB are still lacking so adolescents are at risk for contracting TB. For this reason, a comprehensive approach is needed in the form of health promotion as an effort to reduce the incidence of TB in adolescents. Health promotion by involving adolescents and their peers as the closest environment can optimize TB prevention among teenagers. Therefore, peer group support is very necessary at this time to optimize TB prevention. The aim of this research is to optimize the prevention of Tuberculosis through peer group support for adolescents in Jatinangor and South Tangerang. This activity is carried out virtually or online (hybrid) in collaboration with students by conducting health education and forming PMR youth cadres to prevent Tuberculosis a","PeriodicalId":473537,"journal":{"name":"Jurnal Kreativitas Pengabdian kepada Masyarakat","volume":"6 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-11-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135271375","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Edukasi tentang Hypnobirthing dan Pemanfaatan Whatsapp Group untuk Meningkatkan Pengetahuan Ibu Hamil tentang Hypnobirthing di Wilayah Kabupaten Tapanuli Utara","authors":"Paruhum Tiruon Ritonga, Urhe Dena Siburian","doi":"10.33024/jkpm.v6i11.12467","DOIUrl":"https://doi.org/10.33024/jkpm.v6i11.12467","url":null,"abstract":"ABSTRAK Ibu hamil membutuhkan ketenangan agar tidak mengalami kecemasan yang berlebihan dan proses persalinan lancar. Salah satu alternatif alami untuk membuat jiwa tenang, yaitu hypnobirthing sudah banyak dilaksanakan di kelas ibu hamil, namun belum semua bidan memiliki kompetensi untuk melaksanakannya. Untuk meningkatkan pengetahuan tentang hypnobirthing dengan penyuluhan dan memanfaatkan aplikasi Whatsapp Group. Peserta dalam kegiatan ini adalah ibu hamil yang mengikuti kelas ibu hamil yang berjumlah 50 orang. Untuk meningkatkan pengetahuan ibu tentang hypnobirthing dilakukan edukasi berupa penyuluhan yang dilanjutkan pelaksanaan hypnobirthing dengan media video, kemudian dibentuk Whatsapp Group untuk berbagi informasi tentang hypnobirthing. Pelaksanaan dimulai pada bulan Juli sampai September 2023 pada 5 puskesmas di Kabupaten Tapanuli Utara. Setelah mendapat penyuluhan, praktek Hypnobirthing dan menjadi anggota WhatsApp Group terjadi peningkatan pengetahuan tentang hypnobirthing, di mana ibu dengan pengetahuan baik dari 28% menjadi 70%, pengetahuan cukup menurun dari 46% menjadi 28% dan pengetahuan kurang menurun dari 26% menjadi tidak ada yang berpengetahuan kurang. Whatsapp Group dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan pengetahuan khususnya hypnobirthing. Kata Kunci: Edukasi, Hypnobirthing, Pemanfaatan, Whatsapp Group ABSTRACT Pregnant women need calm so they don't experience excessive anxiety and the birth process goes smoothly. One natural alternative to calm the soul, namely hypnobirthing, has been widely implemented in pregnant women's classes, but not all midwives have the competence to carry it out. To increase knowledge about hypnobirthing with counseling and utilizing the Whatsapp Group application. Participants in this activity were pregnant women who took part in a class for pregnant women, totaling 50 people. To increase mothers' knowledge about hypnobirthing, education was carried out in the form of counseling, followed by the implementation of hypnobirthing using video media, then a Whatsapp Group was formed to share information about hypnobirthing. Implementation will start from July to September 2023 at 5 community health centers in North Tapanuli Regency. After receiving counseling, practicing hypnobirthing and becoming a member of the Whatsapp Group, there was an increase in knowledge about hypnobirthing, where mothers with good knowledge from 28% to 70%, sufficient knowledge decreased from 46% to 28% and poor knowledge decreased from 26% to none some have less knowledge. Whatsapp Groups can be used to increase knowledge, especially hypnobirthing. Keywords: Education, Hypnobirthing, Utilization, Whatsapp Group","PeriodicalId":473537,"journal":{"name":"Jurnal Kreativitas Pengabdian kepada Masyarakat","volume":"102 3","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-11-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135325616","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Analisis Asuhan Keperawatan dengan Intervensi Penggunaan Calcium Alginate sebagai Balutan Sekunder dengan Ulkus Diabetikum di Wocare Center","authors":"Asya Azahra Zain, Naziyah Naziyah","doi":"10.33024/jkpm.v6i11.11409","DOIUrl":"https://doi.org/10.33024/jkpm.v6i11.11409","url":null,"abstract":"ABSTRAK Ulkus diabetikum didefinisikan sebagai luka yang timbul pada penderita DM akibat komplikasi mikroangiopati dan makroangiopati. Masalah keperawatan utama yang ditemukan pada saat pengkajian terhadap Ny. L, Ny. T dan Ny. R adalah gangguan integritas kulit / jaringan, yang dibuktikan dengan adanya data subjektif dan objektif pada gejala dan tanda mayor berupa adanya ulkus diabetikum pada kaki klien. Kedua klien menggunakan balutan yang sama yaitu, calcium alginate sebagai balutan sekunder untuk mendukung proses penyembuhan luka pada fase proliferasi. Calcium Alginat dengan komposisi pektin yang mengandung gentamicine sulfat mampu merangsang cytokine, diproduksi oleh monosit manusia yang sangat berguna untuk mempercepat penyembuhan luka dalam. Analisis Asuhan Keperawatan Dengan Intervensi Penggunaan Calcium Alginate sebagai Balutan Sekunder Dengan Ulkus DiabetikumPada Pasien Ny. L, Ny. T dan Ny. R di Wocare Center Kota Bogor. Balutan Calcium Alginate yang digunakan sebagai balutan sekunder dalam proses penyembuhan ulkus diabetikum pada Ny. L, Ny. T dan Ny. R dan yang dilakukan pergantian dalam interval 3 - 4 hari dalam seminggu selama 5 minggu terbukti efektif terhadap proses penyembuhan ulkus diabetikum pada Ny. L karena proses penyembuhan luka sesuai dengan estimasi waktu yang telah ditentukan yaitu selama 6 minggu. Sedangkan pada Ny. T, perawatan akan terus dilakukan. Sedangkan pada Ny. R, perawatan akan terus dilakukan. Sudah terlihat adanya kemajuan proses penyembuhan luka dengan menggunakan balutan Calcium Alginate, dibuktikan dengan adanya penurunan luas luka, penurunan jumlah eksudat dan kemajuan jaringan epitelisasi. Berdasarkan case study yang telah dilakukan, penulis menyimpulkan bahwa calcium alginate mampu membantu proses penyembuhan luka pada fase proliferasi dan penurunan jumlah eksudat menjadi lebih cepat. Penyembuhan luka juga harus ditunjang dengan kadar gula darah yang terkontrol dan nutrisi yang baik sehingga diharapkan proses penyembuhan luka dapat berjalan dengan maksimal. Kata Kunci:Calcium Alginate, Fase Proliferasi, Ulkus Diabetikum ABSTRACT Diabetic ulcers are sores that arise in diabetic patients due to complications of microangiopathy and macroangiopathy. The primary nursing problem found during the assessment of Mrs. L, Mrs. T and Mrs. R is impaired skin/tissue integrity, as evidenced by the presence of subjective and objective data on significant symptoms and signs in the form of diabetic ulcers on the client's feet. Both clients used the same dressing, calcium alginate, as a secondary dressing to support the wound healing process in the proliferative phase. Calcium Alginate with a pectin composition containing gentamicine sulfate can stimulate cytokine, produced by human monocytes which is very useful for accelerating deep wound healing. Analysis of nursing care to Mrs.L, Mrs. T and Mrs. R with the intervention of using calcium alginate as asecondary dressing in the proliferation phase with a medical diagnosis o","PeriodicalId":473537,"journal":{"name":"Jurnal Kreativitas Pengabdian kepada Masyarakat","volume":"237 3","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-11-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135326181","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}