{"title":"在 Jatinangor 和南 Tangerang 的青少年中通过同伴小组支持优化结核病预防工作","authors":"Windy Rakhmawati, Siti Yuyun Rahayu Fitri, Fanny Adistie","doi":"10.33024/jkpm.v6i11.12254","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"ABSTRACT Indonesia merupakan negara ketiga sebagai Tuberkulosis (TB) burden countries di dunia. TB pada remaja cenderung lebih menular, namun pengetahuan dan persepsi remaja tentang TB masih kurang sehingga remaja rentan tertular TB. Untuk itu diperlukan sebuah pendekatan komprehensif berupa promosi kesehatan sebagai upaya dalam menurunkan angka kejadian TB pada remaja. Promosi kesehatan dengan melibatkan remaja serta teman sebaya sebagai lingkungan terdekat dapat mengoptimalkan pencegahan TB di kalangan remaja. Oleh karena itu peer group support sangat diperlukan saat ini untuk mengoptimalkan pencegahan TB. Tujuan penelitian ini adalah mengoptimalkan pencegahan Tuberkulosis melalui peer group support pada remaja di Jatinangor dan Tangerang Selatan. Kegiatan ini dilaksanakan secara virtual atau daring (hybrid) bekerja sama dengan mahasiswa dengan melakukan pendidikan kesehatan dan membentuk kader-kader remaja Palang Merah Remaja (PMR) untuk pencegahan Tuberkulosis sekaligus melakukan skrining TB secara online untuk menemukan kasus TB pada remaja di Jatinangor dan Tangerang Selatan. Pelaksanaan kegiatan ini dilaksanakan dalam tiga tahapan yaitu tahapan persiapan, pelaksanaan, dan tahap tindak lanjut. Pengabdian dilakukan pada bulan Juni hingga Agustus 2021. Total remaja yang mengikuti pendidikan kesehatan berjumlah 45 orang. Sementara itu terbentuknya kader-kader peer group support sebanyak 36 orang. Formulir skrining tersebar kepada 105 remaja dan ditemukan 16 remaja yang harus dirujuk untuk pemeriksaan lebih lanjut. Kegiatan pengabdian masyarakat terkait optimalisasi pencegahan Tuberkulosis melalui peer group support pada remaja di Jatinagor dan Tangerang Selatan dinilai efektif dan dapat meningkatkan partisipasi remaja dalamupaya pencegahan TB. Diharapkan optimalisasi pencegahan Tuberkulosis melalui peer group support pada remaja di Jatinangor dan Tangerang Selatan dapat menjadi pelopor remaja lainnya dalam mengoptimalkan pencegahan TB di kalangan remaja. Kata Kunci: Peer group supports, Pencegahan, Remaja, Tuberkulosis ABSTRAK Indonesia has the third rank as Tuberculosis (TB) burden countries in the world. TB in adolescents tends to be more contagious, however knowledge and perceptions of adolescents about TB are still lacking so adolescents are at risk for contracting TB. For this reason, a comprehensive approach is needed in the form of health promotion as an effort to reduce the incidence of TB in adolescents. Health promotion by involving adolescents and their peers as the closest environment can optimize TB prevention among teenagers. Therefore, peer group support is very necessary at this time to optimize TB prevention. The aim of this research is to optimize the prevention of Tuberculosis through peer group support for adolescents in Jatinangor and South Tangerang. This activity is carried out virtually or online (hybrid) in collaboration with students by conducting health education and forming PMR youth cadres to prevent Tuberculosis as well as conducting online TB screening to find TB cases in teenagers in Jatinangor and South Tangerang. The implementation of this activity is carried out in three stages, namely the preparation stage, implementation, and follow-up stage. The community service program will be carried out from June to August 2021. The total number of teenagers who took part in health education was 45 people. Meanwhile, 36 peer group support cadres were formed. Screening forms were distributed to 105 teenagers and 16 teenagers were found who needed to be referred for further examination. Conclusion: Community service activities related to optimizing Tuberculosis prevention through peer group support for adolescents in Jatinagor and South Tangerang are considered effective and can increase adolescent participation in TB prevention efforts. It is hoped that optimizing Tuberculosis prevention through peer group support for adolescents in Jatinangor and South Tangerang can be a pioneer for other adolescents in optimizing TB prevention among adolescents. Keywords: Adolescents, Peer group supports, Prevention, Tuberculosis","PeriodicalId":473537,"journal":{"name":"Jurnal Kreativitas Pengabdian kepada Masyarakat","volume":"6 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-11-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Optimalisasi Pencegahan Tuberkulosis melalui Peer Group Support pada Remaja di Jatinangor dan Tangerang Selatan\",\"authors\":\"Windy Rakhmawati, Siti Yuyun Rahayu Fitri, Fanny Adistie\",\"doi\":\"10.33024/jkpm.v6i11.12254\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"ABSTRACT Indonesia merupakan negara ketiga sebagai Tuberkulosis (TB) burden countries di dunia. TB pada remaja cenderung lebih menular, namun pengetahuan dan persepsi remaja tentang TB masih kurang sehingga remaja rentan tertular TB. Untuk itu diperlukan sebuah pendekatan komprehensif berupa promosi kesehatan sebagai upaya dalam menurunkan angka kejadian TB pada remaja. Promosi kesehatan dengan melibatkan remaja serta teman sebaya sebagai lingkungan terdekat dapat mengoptimalkan pencegahan TB di kalangan remaja. Oleh karena itu peer group support sangat diperlukan saat ini untuk mengoptimalkan pencegahan TB. Tujuan penelitian ini adalah mengoptimalkan pencegahan Tuberkulosis melalui peer group support pada remaja di Jatinangor dan Tangerang Selatan. Kegiatan ini dilaksanakan secara virtual atau daring (hybrid) bekerja sama dengan mahasiswa dengan melakukan pendidikan kesehatan dan membentuk kader-kader remaja Palang Merah Remaja (PMR) untuk pencegahan Tuberkulosis sekaligus melakukan skrining TB secara online untuk menemukan kasus TB pada remaja di Jatinangor dan Tangerang Selatan. Pelaksanaan kegiatan ini dilaksanakan dalam tiga tahapan yaitu tahapan persiapan, pelaksanaan, dan tahap tindak lanjut. Pengabdian dilakukan pada bulan Juni hingga Agustus 2021. Total remaja yang mengikuti pendidikan kesehatan berjumlah 45 orang. Sementara itu terbentuknya kader-kader peer group support sebanyak 36 orang. Formulir skrining tersebar kepada 105 remaja dan ditemukan 16 remaja yang harus dirujuk untuk pemeriksaan lebih lanjut. Kegiatan pengabdian masyarakat terkait optimalisasi pencegahan Tuberkulosis melalui peer group support pada remaja di Jatinagor dan Tangerang Selatan dinilai efektif dan dapat meningkatkan partisipasi remaja dalamupaya pencegahan TB. Diharapkan optimalisasi pencegahan Tuberkulosis melalui peer group support pada remaja di Jatinangor dan Tangerang Selatan dapat menjadi pelopor remaja lainnya dalam mengoptimalkan pencegahan TB di kalangan remaja. Kata Kunci: Peer group supports, Pencegahan, Remaja, Tuberkulosis ABSTRAK Indonesia has the third rank as Tuberculosis (TB) burden countries in the world. TB in adolescents tends to be more contagious, however knowledge and perceptions of adolescents about TB are still lacking so adolescents are at risk for contracting TB. For this reason, a comprehensive approach is needed in the form of health promotion as an effort to reduce the incidence of TB in adolescents. Health promotion by involving adolescents and their peers as the closest environment can optimize TB prevention among teenagers. Therefore, peer group support is very necessary at this time to optimize TB prevention. The aim of this research is to optimize the prevention of Tuberculosis through peer group support for adolescents in Jatinangor and South Tangerang. This activity is carried out virtually or online (hybrid) in collaboration with students by conducting health education and forming PMR youth cadres to prevent Tuberculosis as well as conducting online TB screening to find TB cases in teenagers in Jatinangor and South Tangerang. The implementation of this activity is carried out in three stages, namely the preparation stage, implementation, and follow-up stage. The community service program will be carried out from June to August 2021. The total number of teenagers who took part in health education was 45 people. Meanwhile, 36 peer group support cadres were formed. Screening forms were distributed to 105 teenagers and 16 teenagers were found who needed to be referred for further examination. Conclusion: Community service activities related to optimizing Tuberculosis prevention through peer group support for adolescents in Jatinagor and South Tangerang are considered effective and can increase adolescent participation in TB prevention efforts. It is hoped that optimizing Tuberculosis prevention through peer group support for adolescents in Jatinangor and South Tangerang can be a pioneer for other adolescents in optimizing TB prevention among adolescents. Keywords: Adolescents, Peer group supports, Prevention, Tuberculosis\",\"PeriodicalId\":473537,\"journal\":{\"name\":\"Jurnal Kreativitas Pengabdian kepada Masyarakat\",\"volume\":\"6 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2023-11-01\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Jurnal Kreativitas Pengabdian kepada Masyarakat\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.33024/jkpm.v6i11.12254\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Kreativitas Pengabdian kepada Masyarakat","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.33024/jkpm.v6i11.12254","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
摘要
印度尼西亚是世界上第三个结核病国家。结核病在青少年中更有传染性,但青少年对结核病的知识和看法仍然不足,因此更容易感染结核病。因此,它需要一种全面的健康促进方法,以减少针对青少年的结核病发生率。健康促进涉及青少年和同龄人作为最近的环境可以优化青少年的预防结核病。因此预测小组支持目前优化预防结核病的不可或缺的人。这项研究的目的是通过同行评议小组支持优化预防肺结核在Jatinangor和唐人南部的青少年。混合虚拟执行这些活动或在线()与学生合作做健康教育和青少年形成kader-kader青年红十字会(PMR)同时做筛查结核病预防结核病的感染结核病的网上寻找在Jatinangor和唐人南部的青少年。这些活动中执行实施三个阶段,即准备阶段、执行和后续阶段。服务于2021年6月至8月。接受教育的青少年健康总额45人。同时形成kader-kader同行评议小组支持多达36人。表格分散对105筛选的青少年和青年发现16提到必须进行进一步检查。有关社区奉献活动优化预防结核病通过同行评议小组支持青少年在Jatinagor Tangerang南方评估有效和可以提高青少年参与dalamupaya预防结核病。预计优化预防结核病通过同行评议小组支持青少年在Jatinangor和其他青少年Tangerang南方可以成为先驱在青少年优化预防结核病。关键词:supports组对等,印尼抽象、青少年预防结核病结核病(TB)美国有《第三等级世界上的发展中国家负担。结核病在青少年tends to be more contagious,但是知识和perceptions of青少年关于结核病仍然是由于没有如此青少年是at contracting结核病的风险。为了这个原因,a综合学校接近的地方是美国需要景观in the form of health)的努力去减少结核病incidence of》青少年。健康景观由involving青少年和他们的美国peers the closest环境可以optimize结核病预防青少年》。这就是,同行评议小组支持很有必要在这时间optimize结核病预防。这个研究是需要optimize aim》《结核病预防通过同行评议小组支持为青少年在Jatinangor和南唐人。这个活动是carried out virtually或混合(在线)in collaboration conducting偏学生健康教育和青年打算组建PMR cadres to prevent结核病结核病as well as conducting在线筛选到Jatinangor和南在青少年找到结核病的案子里,唐人。implementation of这个活动是carried out》《三个阶段,namely准备舞台、implementation follow-up舞台。《社区服务项目2021 will be carried out从六月到八月。总共当家》青少年花在健康教育部分是谁45人。Meanwhile, 36同行评议小组支持cadres是formed。筛选forms是按16到105青少年和青少年为离世卫组织需要发现to be referred来晚。历史性:社区服务活动相关的optimizing结核病预防通过同行评议小组支持的青少年在Jatinagor和南Tangerang认为是有效和可以增加青少年参与在结核病预防efforts。是hoped that optimizing结核病预防通过同行评议小组支持的青少年在Jatinangor先锋和南Tangerang可以成为a为其他青少年在optimizing结核病预防》青少年。安装:青少年,同行评议小组supports预防结核病
Optimalisasi Pencegahan Tuberkulosis melalui Peer Group Support pada Remaja di Jatinangor dan Tangerang Selatan
ABSTRACT Indonesia merupakan negara ketiga sebagai Tuberkulosis (TB) burden countries di dunia. TB pada remaja cenderung lebih menular, namun pengetahuan dan persepsi remaja tentang TB masih kurang sehingga remaja rentan tertular TB. Untuk itu diperlukan sebuah pendekatan komprehensif berupa promosi kesehatan sebagai upaya dalam menurunkan angka kejadian TB pada remaja. Promosi kesehatan dengan melibatkan remaja serta teman sebaya sebagai lingkungan terdekat dapat mengoptimalkan pencegahan TB di kalangan remaja. Oleh karena itu peer group support sangat diperlukan saat ini untuk mengoptimalkan pencegahan TB. Tujuan penelitian ini adalah mengoptimalkan pencegahan Tuberkulosis melalui peer group support pada remaja di Jatinangor dan Tangerang Selatan. Kegiatan ini dilaksanakan secara virtual atau daring (hybrid) bekerja sama dengan mahasiswa dengan melakukan pendidikan kesehatan dan membentuk kader-kader remaja Palang Merah Remaja (PMR) untuk pencegahan Tuberkulosis sekaligus melakukan skrining TB secara online untuk menemukan kasus TB pada remaja di Jatinangor dan Tangerang Selatan. Pelaksanaan kegiatan ini dilaksanakan dalam tiga tahapan yaitu tahapan persiapan, pelaksanaan, dan tahap tindak lanjut. Pengabdian dilakukan pada bulan Juni hingga Agustus 2021. Total remaja yang mengikuti pendidikan kesehatan berjumlah 45 orang. Sementara itu terbentuknya kader-kader peer group support sebanyak 36 orang. Formulir skrining tersebar kepada 105 remaja dan ditemukan 16 remaja yang harus dirujuk untuk pemeriksaan lebih lanjut. Kegiatan pengabdian masyarakat terkait optimalisasi pencegahan Tuberkulosis melalui peer group support pada remaja di Jatinagor dan Tangerang Selatan dinilai efektif dan dapat meningkatkan partisipasi remaja dalamupaya pencegahan TB. Diharapkan optimalisasi pencegahan Tuberkulosis melalui peer group support pada remaja di Jatinangor dan Tangerang Selatan dapat menjadi pelopor remaja lainnya dalam mengoptimalkan pencegahan TB di kalangan remaja. Kata Kunci: Peer group supports, Pencegahan, Remaja, Tuberkulosis ABSTRAK Indonesia has the third rank as Tuberculosis (TB) burden countries in the world. TB in adolescents tends to be more contagious, however knowledge and perceptions of adolescents about TB are still lacking so adolescents are at risk for contracting TB. For this reason, a comprehensive approach is needed in the form of health promotion as an effort to reduce the incidence of TB in adolescents. Health promotion by involving adolescents and their peers as the closest environment can optimize TB prevention among teenagers. Therefore, peer group support is very necessary at this time to optimize TB prevention. The aim of this research is to optimize the prevention of Tuberculosis through peer group support for adolescents in Jatinangor and South Tangerang. This activity is carried out virtually or online (hybrid) in collaboration with students by conducting health education and forming PMR youth cadres to prevent Tuberculosis as well as conducting online TB screening to find TB cases in teenagers in Jatinangor and South Tangerang. The implementation of this activity is carried out in three stages, namely the preparation stage, implementation, and follow-up stage. The community service program will be carried out from June to August 2021. The total number of teenagers who took part in health education was 45 people. Meanwhile, 36 peer group support cadres were formed. Screening forms were distributed to 105 teenagers and 16 teenagers were found who needed to be referred for further examination. Conclusion: Community service activities related to optimizing Tuberculosis prevention through peer group support for adolescents in Jatinagor and South Tangerang are considered effective and can increase adolescent participation in TB prevention efforts. It is hoped that optimizing Tuberculosis prevention through peer group support for adolescents in Jatinangor and South Tangerang can be a pioneer for other adolescents in optimizing TB prevention among adolescents. Keywords: Adolescents, Peer group supports, Prevention, Tuberculosis