{"title":"PEMBUATAN DAN KARAKTERISASI MEMBRAN KOMPOSIT KITOSAN/MONTMORILONIT-GLUTARALDEHID/KITOSAN (CS/MMG-GA) APLIKASINYA DALAM FUEL CELL","authors":"Eko Malis, Rosyid Ridho, Heppy Findari","doi":"10.36526/jc.v4i2.2506","DOIUrl":"https://doi.org/10.36526/jc.v4i2.2506","url":null,"abstract":"\u0000Telah dilakukan penelitian pembuatan membran komposit montmorilonit-glutaraldehid/kitosan (C/MM-GA). Kitosan dipreparasi dari cangkang bekicot yang diperoleh dari desa tamansari Banyuwangi sebagai matrik polimer, montmorilonit sebagai filler annorganik sedangkan crosslinker digunakan glutaraldehid. Untuk meningkatan daya serap dan permeabilitas membrane komposit C/MMG-GA divariasikan methanol yaitu dengan konsentrasi 2;3;4;5;6) M. kitosan yang berhasil disintesis mempunyai derajat desastilasi (DD) sebesar 74,085 %.Untuk meningkatkan sifat dan kinerja membrane komposit C/MMG-GA dimodifikasi dengan glutraraldehid. Dari hasil penelitian diketahui bahwa konsentrasi methanol sebesar 6 M menunjukkan hasil terbaik daya serap methanol sebesar 49,0654 % \u0000 \u0000 \u0000Dari hasil serapan FTIR dapat diketahui bahwa membrane komposit C/MMG-GA berhasil sintesis.","PeriodicalId":425638,"journal":{"name":"Jurnal Crystal : Publikasi Penelitian Kimia dan Terapannya","volume":"2 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-10-03","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115544970","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"PENGARUH PENAMBAHAN TITANIUM DIOKSIDA TERHADAP KARAKTERISTIK FISIK MEMBRAN POLIAMIDA/TITANIUM DIOKSIDA/ARANG AKTIF KULIT DURIAN UNTUK PENGOLAHAN MINYAK JELANTAH","authors":"R. Safitri","doi":"10.36526/jc.v4i2.2089","DOIUrl":"https://doi.org/10.36526/jc.v4i2.2089","url":null,"abstract":"Minyak jelantah merupakan hasil oksidasi dan polimerisasi minyak goreng sawit akibat pemanasan berulang. Beberapa penelitian telah menggunakan proses adsorpsi pada pengolahan minyak goreng bekas untuk menurunkan bilangan asam dan bilangan peroksida. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan arang aktif dari kulit durian dan titanium dioksida yang tertanam pada membran poliamida sebagai adsorben yang diharapkan dapat mengolah minyak jelantah dengan lebih baik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh massa Titanium Dioksida, lama pengadukan dan pengaruh massa Arang Aktif Kulit Durian terhadap Sifat Fisik Poliamida/Titanium Dioksida/Arang Aktif Kulit Durian (Kepadatan, Derajat swelling terhadap air, %daya serap terhadap minyak goreng). Berdasarkan hasil penelitian pada 5 gram benang nilon, kondisi optimum massa titanium dioksida adalah 0,9 gram, dengan waktu pengadukan 60 menit, dan massa massa arang aktif adalah 0,3 gram. pada kondisi optimum densitasnya sebesar 0,2995 gram/cm3, derajat swelling dalam air sebesar 304,0980% (b/b), dan %daya serap pada minyak goreng sebesar 250,2659% (b/b). Kondisi optimal dari membran poliamida/titanium dioksida/arang aktif arang kulit durian digunakan untuk aplikasi pengolahan minyak jelantah","PeriodicalId":425638,"journal":{"name":"Jurnal Crystal : Publikasi Penelitian Kimia dan Terapannya","volume":"1948 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-09-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129223492","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"PENGARUH PENAMBAHAN NaOH TERHADAP UJI KUALITAS SABUN MANDI PADA EKSTRAK BUAH CIPLUKAN (PHYSALIS ANGULATA L)","authors":"Reny Evy, Nuril Wardatul Amaliyah, Qurrata A yun","doi":"10.36526/jc.v4i2.2391","DOIUrl":"https://doi.org/10.36526/jc.v4i2.2391","url":null,"abstract":"Ciplukan is a plant that has round fruit and is yellow-orange in color and has thin skin resembling petals, and usually grows in rice fields or river banks. The content of Flavonoids and vitamin C in ciplukan fruit is one of the natural antioxidant compounds that can be used as natural active substances in the manufacture of solid bath soap. One of the most important ingredients in the manufacture of solid body soap is NaOH, the volume of NaOH added to the formulation of solid body soap can affect the quality of the soap, namely pH, free alkali and water content. This study aims to determine the optimum volume of NaOH in the manufacture of solid soap. ciplukan fruit extract according to SNI. \u0000The research method that was carried out included several stages, namely sample preparation, making solid bath soap formulations with varying volumes of 10% NaOH (3 mL, 6 mL, 9 mL, 12 mL, 15 mL), and testing the quality of soap (testing water content, PH and foam stability). Based on the results of the soap quality test, a solid bath soap formulation of ciplukan fruit extract with a volume of 10% NaOH of 9 mL was obtained in accordance with SNI (water content 2.4%, pH 10, and foam stability 64.4%)","PeriodicalId":425638,"journal":{"name":"Jurnal Crystal : Publikasi Penelitian Kimia dan Terapannya","volume":"245 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-09-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124703767","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"PENGARUH pH BUFFER PHOSPHATE TERHADAP KESTABILAN SENYAWA ANTOSIANIN PADA EKSTRAK KULIT BUAH NAGA MERAH (Hylocereus costaricensis)","authors":"Qurrata Aýun, Khomsiyah","doi":"10.36526/jc.v4i2.2508","DOIUrl":"https://doi.org/10.36526/jc.v4i2.2508","url":null,"abstract":"Kulit buah naga merah yang seringkali hanya dibuang sebagai sampah, ternyata memiliki banyak manfaat dengan kandungan antosianin yang tinggi. Antosianin merupakan kelompok pigmen yang berwarna merah sampai biru yang tersebar luas pada tanaman. Antosianin juga merupakan zat warna yang berperan memberikan warna merah, yang dapat berpotensi menjadi pewarna alami untuk pangan dan dapat juga dijadikan sebagai alternatif pengganti pewarna sintesis yang lebih aman bagi kesehatan (Citramukti, 2008). Warna dari senyawa antosianin tergantung pada gugus fungsi yang terikat dan pH yang dimilikinya. Kemampuan senyawa antosianin untuk berubah warna akibat perubahan pH menjadikanya sebagai salah satu indikator alami yang banyak digunakan dan dikembangkan (Woodward, 2009). Kestabilan warna senyawa antosianin dipengaruhi oleh pH atau tingkat keasaman, dan akan lebih stabil apabila dalan suasana asam atau pH yang rendah. Berdasarkan permasalahan diatas, peneliti ingin mengetahui kestabilan senyawa antosianin jika ditambahkan dengan buffer phosphate pada pH yang divariasikan, sehingga dapat diketahui bentuk pergeseran puncaknya ketika diukur menggunakan spektrofotometer UV-Vis. Pada penelitian kali ini ada beberapa optimasi yang dilakukan antara lain adalah pengaruh kestabilan warna senyawa antosianin dimana setelah penambahan larutan pH 1 dan pH 4,5, campuran didiamkan selama 0, 15, 30, 45 dan 60 menit, untuk selanjutnya diukur kadar antosianinnya mengunakan metode pH differensial. Yang kedua variasi pH buffer phosphate yang divariasikan dengan pH 3 – 12 dengan interval 1 terhadap pergeseran puncak, dimana pergeseran puncaknya dilihat dari hasil pengukuran absorbasi pada panjang gelombang 400-700 nm. Berdasarkan hasil penelitian, warna dari senyawa antosianin stabil pada menit ke 0 sampai menit ke 45, untuk menit selanjutnya kestabilan warnanya menurun yang ditandai dengan menurunnya nilai absorbansinya. Untuk pergeseran puncak diperoleh hasil pH yang paling baik adalah ketika ditambahkan buffer phosphate pH 3, karena pada kondisi tersebut struktur senyawa antosianin yang paling stabil ditunjukkan oleh kandungan senyawa antosianin paling tinggi daripada pada penambahan pH yang lainnya","PeriodicalId":425638,"journal":{"name":"Jurnal Crystal : Publikasi Penelitian Kimia dan Terapannya","volume":"4 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-09-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129008190","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"FORMULASI SEDIAAN SABUN CUCI TANGAN EKSTRAK DAUN SEMBUKAN (PAEDERIA FOETIDA)","authors":"Reny Evy, Syarifah","doi":"10.36526/jc.v4i1.2527","DOIUrl":"https://doi.org/10.36526/jc.v4i1.2527","url":null,"abstract":"Sabun merupakan suatu sediaan yang digunakan oleh masyarakat sebagai pencuci pakaian dan pembersih kulit. Berbagai jenis sabun yang beredar dipasaran dalam bentuk yang bervariasi, salah satunya adalah sabun cuci tangan dalam bentuk cair. Sabun cuci tangan dengan memanfaatkan bahan alam sebagai bahan aktif yang memiliki aktivitas baik sebagai bakteriostatik (menghambat pertumbuhan bakteri) maupun bakterisid (membunuh bakteri) masih belum banyak dikembangkan. Salah satu bahan alam yang terbukti dapat menghambat pertumbuhan bakteri yaitu daun sembukan. Metode pembuatan sabun cuci tangan ekstrak daun sembukan yaitu preparasi sampel dengan menggunakan metode maserasi, pembuatan formula sabun cuci tangan ekstrak daun sembukan, dan uji kualitas sabun cuci tangan. Berdasarkan penelitian yang telah dilaksankan maka dapat diperoleh bahwa ekstrak daun sembukan dapat diformulasikan dalam bentuk sediaan sabun cuci tangan cair. Variasi volume ekstrak daun sembukan setelah diformulasikan dalam bentuk sediaan sabun cuci tangan cair dapat mempengaruhi sifat fisik sediaan sabun cuci tangan cair baik secara organoleptic seperti warna, bentuk dan bau, stabilitas busa dan pH","PeriodicalId":425638,"journal":{"name":"Jurnal Crystal : Publikasi Penelitian Kimia dan Terapannya","volume":"40 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-04-08","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132539578","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"PENENTUAN KADAR NITROGEN, ORGANIK HASIL FERMENTASI MENGGUNAKAN STARTER EM4 DAN PROMOL DAN DENGAN METODE KJELDHAL","authors":"Eko Malis, Hepy Findari, Reny Eka Evi Susanti","doi":"10.36526/jc.v4i1.2439","DOIUrl":"https://doi.org/10.36526/jc.v4i1.2439","url":null,"abstract":"Telah dilakukan penelitian pembuatan pupuk Organik cair dengan kandungan Nitrogen cair dengan variasi Penambahan bioaktivator starter dan Promol dan variasi lama, dilakukan variasi lama fermentasi 0, 7, 14, 21 dan 28 hari .Hasil dari variasi fermentasi kemudian dilakukan analisis nitrogen total menggunakan metode kjeldahl, sampel dilakukan pengulangan sebanyak 3 kali. Hasil analisis nitrogen (N), berdasarkan variasi lama waktu fermentasi dengan dan tanpa menggunakan starter menghasilkan pupuk organik cair organik pada analisis nitrogen total variasi penggunaan starter kadar optimum terjadi pada hari ke-21 sebesar 29 %, sedangkan menggunakan promol kadar optimum terjadi pada hari 15 sebesar dan 36 %.","PeriodicalId":425638,"journal":{"name":"Jurnal Crystal : Publikasi Penelitian Kimia dan Terapannya","volume":"78 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-04-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130356439","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"PENGARUH PERCEPATAN PEMBAKARAN BRIKET TEMPURUNG KELAPA DENGAN PENAMBAHAN VARIASI OKSIDATOR KMnO4","authors":"E. Dini","doi":"10.36526/jc.v4i1.2370","DOIUrl":"https://doi.org/10.36526/jc.v4i1.2370","url":null,"abstract":"Kelapa merupakan tanaman yang mulai dari akar sampai buahnya dapat di manfaatkan, salah satu bagian dari buah kelapa yang jarang di manfaatkan bahkan slalu menjadi limbah yaitu tempurung kelapa. Limbah tempurung kelapa dapat dimanfaatkan sebagai pengganti bahan bakar terbaru yaitu dijadikan arang dalam pembuatan briket dengan campuran perekat dan bahan kimia yang dijadikan oksidator yaitu KMnO4. Penelitian yang dilakukan bertujuan untuk mengetahui pengaruh presentase perekat dengan penambahan maupun tanpa oksidator KMnO4 pada kualitas kadar air, kadar abu, nilai kalor, waktu nyala api dan laju pembakaran briket tempurung kelapa. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode pirolisis yaitu pembakaran tanpa adanya udara didalamnya. Proses pembuatan briket tempurung kelapa terdiri dari beberapa tahapan, meliputi 1) pembuatan arang dari tempurung kelapa, 2) pengeringan, 3) pembuatan pasta perekat dan larutan KMnO4 dengan variasi 5, 10, 15, 20, 25 gram dan variasi massa arang tempurung kelapa 95, 90, 85, 80, 75 gram. Beberapa uji yang dilakukan untuk menentukan kualitas briket yaitu kadar air, kadar abu, nilai kalor, waktu nyala api dan laju pembakaran briket tempurung kelapa. Hasil penelitian yaitu briket dengan variasi 95:5 gram merupakan perbandingan optimum antara perekat menggunakan KMnO4 dengan perbandingan tanpa oksidator KMnO4. Penambahan KMnO4 sangat berpengaruh pada lima uji briket tempurung kelapa yang telah dilakukan yaitu semakin banyak massa KMnO4 maka kadar air berkurang, kadar abu meningkat, waktu nyala semakin cepat, dan laju pembakaran lebih cepat","PeriodicalId":425638,"journal":{"name":"Jurnal Crystal : Publikasi Penelitian Kimia dan Terapannya","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-04-03","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"134470282","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"SINTESIS POLIMER SUPERABSORBEN PATI TROPIS POLIAKRILAT SERTA APLIKASINYA PADA TANAMAN SELADA AIR (Nastruim Officinale R.Br)","authors":"Desy Romadhoni","doi":"10.36526/jc.v4i1.2060","DOIUrl":"https://doi.org/10.36526/jc.v4i1.2060","url":null,"abstract":"\u0000 \u0000 \u0000Sintesis polimer adalah proses menggabungkan banyak molekul yang dikenal sebagai monomer menjadi rantai kovalen atau jaringan (Sulistyawati, 2006). Salah satu polimer adalah polimer superabsorben (SAP) yang secara efektif dapat menyerap banyak air, larutan garam, juga cairan dengan daya serap mulai 10 hingga 1000 kali dari berat awal juga tidak melepaskan cairan tersebut kembali (Astrini et al., 2016). Polimer superabsorben dapat dibuat dari turunan bahan alam seperti pati, selulosa, kolagen, kitosan, gelatin, alginate dan dekstran yang memiliki gugus hidrofilik juga mempunyai daya afinitas yang tinggi terhadap air maupun bahan cairan lainnya (Astrini et al., 2016). \u0000 \u0000 \u0000","PeriodicalId":425638,"journal":{"name":"Jurnal Crystal : Publikasi Penelitian Kimia dan Terapannya","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-03-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125220353","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"PENGARUH pH LARUTAN TERHADAP KESTABILAN WARNA SENYAWA ANTOSIANIN YANG TERDAPAT PADA EKSTRAK KULIT BUAH NAGA (Hylocereus costaricensis)","authors":"Qurrata Aýun, Khomsiyah, Anindia Ajeng","doi":"10.36526/jc.v4i1.2090","DOIUrl":"https://doi.org/10.36526/jc.v4i1.2090","url":null,"abstract":"Kulit buah naga memiliki banyak manfaat dengan kandungan antosianin yang tinggi. Antosianin merupakan zat warna yang berperan untuk memberikan warna merah, yang berpotensi untuk digunakan sebagai zat pewarna alami untuk pangan dan dapat juga dijadikan sebagai alternatif pengganti warna sintetis yang lebih aman bagi kesehatan serta dapat juga digunakan sebagai indikator alami. Indikator yang biasanya digunakan untuk menentukan derajat keasamam (pH) suatu larutan adalah indikator universal yang merupakan campuran dari beberapa indikator. Suatu indikator universal memperlihatkan warna yang berbeda‐beda pada setiap pH. Indikator universal juga dilengkapi trayek pH yang menunjukkan harga pH tertentu. Berdasarkan penjelasan diatas, penelitian ini bertujuan untuk membuat indikator alami yang berasal dari senyawa antosianin yang terkandung pada kulit buah naga merah dengan cara melihat pengaruh pH larutan yang akan memberikan warna yang berbeda ketika berada pada suasana pH tertentu. Salah satu faktor yang sangat perpengaruh terhadap kestabilan antosianin adalah pH dari pelarut antosianin. Pada penelitian ini yang pertama kali dilakukan adalah menentukan kandungan antosianin secara kuantitatif, selanjutnya diukur kandungan antosianin pada ekstrak kulit buah naga merah yang telah divariasikan pH nya, yaitu dari pH 3 sampai pH 12 dengan menggunakan buffer phosphate dan diukur menggunakan metode pH differensial. Variasi pH dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui stabilitas antosianin dan juga perubahan warna yang terjadi pada pH tertentu. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, warna yang dihasilkan hampir sama setelah penambahan larutan buffer pH 3 sampai 8, perubahan warna mulai bergeser pada pH 9 sampai 12 yaitu mulai berubah menjadi warna ungu, hal ini disebabkan karena tingkat keasaman pelarut mulai menurun dan mulai dalam keadaan basa sehingga antosianin mulai tidak stabil. Perubahan warna tersebut terjadi karena perubahan struktur molekul antosianin akibat pengaruh pH. Dengan adanya data ini, antosianin pada kondisi pH tertentu dapat digunakan sebagai indikator warna","PeriodicalId":425638,"journal":{"name":"Jurnal Crystal : Publikasi Penelitian Kimia dan Terapannya","volume":"886 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-03-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116168094","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"UJI DYNAMIC BINDING CAPACITY KOLOM MONOLITH POLY (MATE-CO-VBC-CO-EDMA) PADA SAMPEL BIOMOLEKUL BOVINE SERUM ALBUMIN MENGGUNAKAN KROMATOGRAFI CAIR KINERJA TINGGI","authors":"Eko Malis, DIMAS PRIAGUNG BANAR S","doi":"10.36526/jc.v3i2.1806","DOIUrl":"https://doi.org/10.36526/jc.v3i2.1806","url":null,"abstract":"Kolom monolith poly(MATE-co-VBC-co-EDMA) dengan %T 35, dan %C 50 merupakan komposisi total monomer dan komposisi cross linker yang ideal, yaitu mempunyai kestabilan mekanis dan mekanis yang baik, molecular recognitioan sites memadai (ditandai dengan binding capacity 22,208 mg mL−1), serta proporsi flow-trough pores dan mesopores seimbang yaitu 24,24% dan 44,32%. Kolom Monolith %T 35% dan %C 50% mampu memisahkan secara akurat sampel biomolekul oligo(dT12-dT18) dan fragmen DNA dengan resolusi masing-masing 1,4 dan 1,0. Dari aplikasi model sampel oligo(dT12-dT18) dan fragmen DNA , pada pemisahan oligo(dT12-dT18) mekanisme pemisahan adalah penukar ion, sedangkan pada pada DNA termetilasi mekanisme pemisahan adalah interaksi hidrofobik, sehingga monolith poly(MATE-co-VBC-co-EDMA). Memberikan dua mekanisme pemisahan yang berbeda (dual-mode) pada aplikasisampel-sampel DNA","PeriodicalId":425638,"journal":{"name":"Jurnal Crystal : Publikasi Penelitian Kimia dan Terapannya","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-10-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125834295","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}