Jurnal Hortikultura最新文献

筛选
英文 中文
Aplikasi Ribavirin Pada Shoot Tip Bawang Merah untuk Eliminasi Virus OYDV (Application of Ribavirin on Shoot Tip of Shallot for OYDV Eradication)
Jurnal Hortikultura Pub Date : 2019-05-17 DOI: 10.21082/JHORT.V28N2.2018.P251-258
nFN Aqlima, Bambang S. Purwoko, S. H. Hidayat, D. Dinarti
{"title":"Aplikasi Ribavirin Pada Shoot Tip Bawang Merah untuk Eliminasi Virus OYDV (Application of Ribavirin on Shoot Tip of Shallot for OYDV Eradication)","authors":"nFN Aqlima, Bambang S. Purwoko, S. H. Hidayat, D. Dinarti","doi":"10.21082/JHORT.V28N2.2018.P251-258","DOIUrl":"https://doi.org/10.21082/JHORT.V28N2.2018.P251-258","url":null,"abstract":"Kemoterapi merupakan aplikasi senyawa kimia (ribavirin) yang memiliki aktivitas antiviral guna menghambat ataupun menghentikan multiplikasi virus pada jaringan tanaman. Penelitian bertujuan mengetahui pengaruh konsentrasi ribavirin terhadap pertumbuhan shoot tip bawang merah untuk mengeliminasi virus OYDV. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Kultur Jaringan 3, Departemen AGH IPB dan Laboratorium Virologi Tumbuhan, Departemen Proteksi Tanaman IPB, sejak bulan Oktober 2015 hingga Juni 2016. Rancangan percobaan yang digunakan adalah kelompok lengkap teracak dengan dua faktor dan empat ulangan, setiap ulangan terdiri atas empat tabung kultur yang ditanam satu eksplan. Percobaan dilakukan secara terpisah pada dua kultivar bawang merah, yaitu Bima Brebes dan Tiron. Faktor pertama adalah konsentrasi ribavirin, yaitu 0, 5, 10, 15, dan 20 mg/L. Faktor kedua adalah ukuran eksplan (shoot tip), yaitu 1,1–2,0 mm dan 2,1–3,0 mm. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peningkatan konsentrasi ribavirin menekan tinggi tunas cv. Bima Brebes, waktu muncul daun, tinggi tunas, dan jumlah daun cv. Tiron. Ukuran shoot tip yang lebih besar (2,1–3,0 mm) dapat meningkatkan persentase tumbuh eksplan dan mempercepat waktu muncul daun pada cv. Bima Brebes dan Tiron. Konsentrasi ribavirin yang diaplikasikan pada dua ukuran shoot tip masih belum dapat mengeliminasi virus OYDV pada kedua kultivar bawang merah.KeywordsBawang merah; In vitro; Ribavirin; Shoot tipAbstractChemotherapy is an apllication of chemistry compound (ribavirin) that has antiviral activity to inhibit virus multiplication in plant tissues. The objective of the experiment was to evaluate the effect of ribavirin concentrations on shoot tip growth of shallot for OYDV eradication. The experiment was cunducted at Tissue Culture Laboratory 3, Agronomy Department and Plant Virology Laboratory, Plant Protection Department of IPB from October 2015 until June 2016. The experiment was arranged in a completely rendomized block design with two factors and four replications. Each experimental unit consisted of four bottles with one explant in it. The first factor was ribavirin concentrations, i.e. 0, 5, 10, 15, and 20 mg/L. Second factor was shoot tip sizes, i.e. 1.1–2.0 mm and 2.1–3.0 mm. The experiment showed that increasing ribavirin concentrations suppressed the shoot length of cv. Bima Brebes, and it also inhibited the time of leaf to emerge, shoot length, and leaf number of cv. Tiron. Increasing shoot tip size (2.1–3.0 mm) influenced percentage of explant growth and speed the time of leaf emergance of cv. Bima Brebes and Tiron. Ribavirin concentrations used in this treatment did not eradicate OYDV in both shoot tipe sizes of the two cultivars.","PeriodicalId":420744,"journal":{"name":"Jurnal Hortikultura","volume":"24 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-05-17","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116895496","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Multiplikasi Tunas dan Induksi Perakaran Pada Perbanyakan Rhododendron radians J.J.Sm (Ericaceae) Secara In Vitro [Shoot Multiplication and Root Induction on In Vitro Propagation of Rhododendron radians J.J.Sm (Ericaceae)]
Jurnal Hortikultura Pub Date : 2019-05-17 DOI: 10.21082/JHORT.V%VN%I.%Y.P%P
Tri Warseno, Dyan Meiningsasi Siswoyo Putri
{"title":"Multiplikasi Tunas dan Induksi Perakaran Pada Perbanyakan Rhododendron radians J.J.Sm (Ericaceae) Secara In Vitro [Shoot Multiplication and Root Induction on In Vitro Propagation of Rhododendron radians J.J.Sm (Ericaceae)]","authors":"Tri Warseno, Dyan Meiningsasi Siswoyo Putri","doi":"10.21082/JHORT.V%VN%I.%Y.P%P","DOIUrl":"https://doi.org/10.21082/JHORT.V%VN%I.%Y.P%P","url":null,"abstract":"Rhododendron radians merupakan tanaman hias yang hanya ditemukan di Sulawesi Tengah dan Utara. Perbanyakan secara massal diperlukan untuk komersialisasi tanaman tersebut. Penelitian bertujuan mendapatkan teknik mikropropagasi secara in vitro yang tepat untuk R. radians melalui percobaan pemberian zat pengatur tumbuh (ZPT) pada media kultur. Penelitian terdiri atas dua tahap percobaan. Percobaan 1 perlakuan kombinasi ZPT untuk proliferasi tunas disusun menggunakan rancangan acak lengkap dengan satu faktor, yaitu media (delapan kombinasi media) dengan menggunakan dua konsentrasi IAA (0,1 mg/l dan 1,0 mg/l) dan empat konsentrasi 2iP (0, 6, 7, dan 8 mg/l). Percobaan 2 adalah perlakuan IBA untuk pertumbuhan tunas dan pengakaran menggunakan lima variasi media (M1 = media WPM (kontrol), M2 = media WPM + 0,25 mg/l IBA, M3 = media WPM + 0,5 mg/l IBA, M4 = media WPM + 1 mg/l IBA, M5 = media WPM + 5 mg/l IBA). Hasil penelitian menunjukan bahwa media WPM dengan penambahan 1,0 mg/l IAA dan 7,0 mg/l 2iP merupakan media terbaik untuk induksi tunas pada R. radians, dengan jumlah tunas rata-rata 15,80 + 3,45 cm dan tinggi tunas rata-rata 2,36 + 0,25 cm, sedangkan media terbaik untuk induksi akar adalah media M4 (WPM + 1,0 mg/l IBA), dengan persentase eksplan berakar 63,33% dan panjang akar rata-rata 4,7 mm. Hasil penelitian diharapkan dapat digunakan sebagai acuan awal untuk melakukan perbanyakan secara massal R. radians dan diharapkan penelitian lebih lanjut dapat dilakukan sampai dengan tahap aklimatisasi.KeywordsAuksin; Media; Mikropropagasi; Rhododendron radiansAbstractRhododendron radians is an ornamental plant that found only in Sulawesi (Central and North). Commercialization of this species requires mass propagated plant materials. This study aimed to determine the proper technique for R. radians micropropagation in vitro. This study used two stages of treatment i.e (1) treatment of IAA on shoot proliferation R. radians arranged in completely randomized design with one factor (eight medium combination), the concentration of plant growth regulators IAA which consisted of two levels: 0.1 mg/l, and 1 mg/l and concentration of growth regulators 2iP consisting of four levels (0,6, 7, and 8 mg / l); (2) IBA treatment on shoot growth and rooting using five variations of the medium (M1 = WPM (control), M2 = WPM + 0.25 mg/l IBA, M3 = WPM + 0.5 mg/l IBA, M4 = WPM + 1 mg/l IBA; M5 = WPM + 5 mg/l IBA). The results showed that the WPM added with 1 mg/l IAA and 7 mg/l 2iP was the best medium for shoot induction initiated from seed culture, with the average number of shoots 15. 80 ± 3.45 cm and an average shoot height of 2.36 ± 0.25 cm. While the best medium for root induction was M4 (WPM + 1 mg / l IBA), with a percentage of 63.33% rooted explants and the average root length of 4.7 mm. The results of this study can be used as a starting point to conduct mass propagation R. radians.","PeriodicalId":420744,"journal":{"name":"Jurnal Hortikultura","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-05-17","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115468373","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
Sikap Konsumen Terhadap Harga Referensi Komoditas Hortikultura Strategis : Studi Kasus Kecamatan Cengkareng, Jakarta Barat (Consumer’s Attitude Towards the Reference Price of Strategic Horticulture Commodity : Case of Study in Cengkareng, West Jakarta)
Jurnal Hortikultura Pub Date : 2019-05-17 DOI: 10.21082/JHORT.V28N1.2018.P123-132
A. Kiloes, nFN Puspitasari
{"title":"Sikap Konsumen Terhadap Harga Referensi Komoditas Hortikultura Strategis : Studi Kasus Kecamatan Cengkareng, Jakarta Barat (Consumer’s Attitude Towards the Reference Price of Strategic Horticulture Commodity : Case of Study in Cengkareng, West Jakarta)","authors":"A. Kiloes, nFN Puspitasari","doi":"10.21082/JHORT.V28N1.2018.P123-132","DOIUrl":"https://doi.org/10.21082/JHORT.V28N1.2018.P123-132","url":null,"abstract":"Solusi jangka pendek untuk menstabilkan harga bawang merah dan cabai adalah dengan melakukan impor produk-produk hortikultura tersebut dari negara lain saat harga melonjak naik. Kuota impor baru akan dibuka apabila harga bawang merah dan cabai di pasar eceran melebihi harga referensi yang telah ditetapkan. Penelitian  bertujuan menganalisis sikap dan faktor-faktor yang memengaruhi sikap konsumen terhadap harga referensi yang ditetapkan pemerintah pada komoditas bawang merah dan cabai sebagai masukan untuk penentuan harga referensi. Penelitian  dilakukan pada Bulan Desember 2015 di Kecamatan Cengkareng, Jakarta Barat dengan metode survey menggunakan kuesioner. Data yang diambil dalam penelitian ini berupa karakteristik responden dan sikap konsumen apakah bersedia membayar lebih tinggi dari harga referensi yang ditetapkan atau tidak. Dari survey yang dilakukan ditemukan bahwa sebagian besar konsumen menunjukkan sikap bersedia membayar lebih tinggi dari harga referensi yang ditetapkan. Rata-rata harga tertinggi yang bersedia dibayarkan oleh konsumen adalah sebesar Rp38.272,00/kg untuk komoditas bawang merah, Rp 41.800,00/kg untuk komoditas cabai merah atau cabai merah keriting dan Rp42.221,00/kg untuk komoditas cabai rawit merah. Studi ini merekomendasikan kemungkinan penetapan ulang harga referensi bawang merah dan cabai dengan tingkat harga yang lebih tinggi dibanding yang telah ditetapkan. KeywordsBawang merah; Cabai; Sikap konsumen; Harga referensi  AbstractA short solution to stabilize shallot and chili price is frequently carried out by importing those commodity from other countries when the price are high. Import quota is opened when shallot and chili price in retail market above the reference price. No revision has been done yet since shallot and chili’s reference price were announced in 2013. The objective of this research is to analyze consumer’s attitude and factors affecting consumer’s attitude regarding the 2013 reference price, whether they are willing to pay higher or not.  This research was conducted in December 2015 in Cengkareng Subdistrict, West Jakarta. Survey method was used for collecting data through the use of structured questionnaire. Most important information gathered were the characteristics of consumer respondents and their attitude towards shallot and chili’s reference prices. Results suggest that most respondents are willing to pay higher than the reference prices. In average they are willing to pay as much as IDR 38,272,00/kg for shallot, IDR 41,800,00/kg for chilli pepper, and IDR 42,221,00/kg for cayenne chili pepper. This study recommends the possibility of redetermining the shallot and chili’s reference prices by the price level that is higher than previously set. ","PeriodicalId":420744,"journal":{"name":"Jurnal Hortikultura","volume":"39 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-05-17","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124593587","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
Strategi Pengembangan Agribisnis Bawang Merah di Kabupaten Solok (Shallot Agribusiness Development Strategy in Solok Regency)
Jurnal Hortikultura Pub Date : 2019-05-17 DOI: 10.21082/JHORT.V28N2.2018.P269-280
Adhitya Marendra Kiloes, nFN Hardiyanto, Anna Sulsityaningrum, Muhamad Jawal Anwarudin Syah
{"title":"Strategi Pengembangan Agribisnis Bawang Merah di Kabupaten Solok (Shallot Agribusiness Development Strategy in Solok Regency)","authors":"Adhitya Marendra Kiloes, nFN Hardiyanto, Anna Sulsityaningrum, Muhamad Jawal Anwarudin Syah","doi":"10.21082/JHORT.V28N2.2018.P269-280","DOIUrl":"https://doi.org/10.21082/JHORT.V28N2.2018.P269-280","url":null,"abstract":"Kabupaten Solok dicanangkan sebagai salah satu sentra produksi bawang merah untuk mengimbangi sentra produksi utama di Pulau Jawa yang produksinya selalu berfluktuasi. Beberapa kelebihan dan kekurangan dimiliki oleh Kabupaten Solok dalam mengembangkan potensinya sebagai sentra bawang merah nasional. Penelitian bertujuan untuk merumuskan strategi pengembangan Kabupaten Solok sebagai sentra bawang merah nasional. Penelitian dilakukan dari bulan Agustus hingga Desember 2017 bertempat di Kabupaten Solok. Data primer berupa atribut-atribut faktor internal kekuatan dan kelemahan serta faktor-faktor eksternal peluang dan ancaman diidentifikasi melalui Focussed Group Discussion (FGD) yang dilakukan dengan peserta para pemangku kepentingan di Kabupaten Solok sekaligus untuk melakukan kuantifikasi dari atribut-atribut yang telah teridentifikasi. Analisis dilakukan dengan pendekatan SWOT, yaitu menggunakan perhitungan IFE, EFE, matriks IE, matriks SPACE, dan matriks SWOT. Terdapat enam atribut kekuatan, delapan atribut kelemahan, enam atribut peluang, dan lima atribut ancaman. Perhitungan IFE dan EFE memperlihatkan bahwa faktor internal merupakan faktor yang paling dominan, dengan faktor kekuatan merupakan faktor yang paling dominan dibandingkan kelemahan. Posisi Kabupaten Solok dalam matriks IE dan matriks SPACE masing-masing berada dalam posisi jaga dan pertahankan serta mendukung strategi agresif. Strategi yang perlu diterapkan adalah strategi memaksimalkan kekuatan untuk menangkap peluang yang tersedia (S-O) di antaranya pengembangan teknologi PTT bawang merah spesifik lokasi, pengembangan teknologi pascapanen bawang merah, membuka pasar baru selain yang sudah ada, dan membina penangkar bawang merah. Beberapa dukungan teknologi dan inovasi Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian sebagai peluang yang tersedia juga perlu diterapkan untuk memaksimalkan kekuatan yang dimiliki Kabupaten Solok untuk berkembang sebagai sentra produksi bawang merah nasional.KeywordsKabupaten Solok; Bawang merah; Strategi; SWOTAbstractSolok Regency is planned as one of the production centers of shallot to complement the main production centers on Java Island which production always fluctuating. Some advantages and disadvantages are owned by Solok in developing its potential. This study aims to formulating strategy to develop Solok Regency as a national shallot production center. The research was conducted from August till December 2017 at Solok District. Primary data such as internal factor attributes like strengths and weaknesses as well as external factors like opportunity and threat are identified through Focus Group Discussion (FGD) which conducted with participants of stakeholders in Solok to quantify the attributes that have been identified. The analysis then conducted with the SWOT approaches using IFE, EFE, IE matrix, SPACE matrix, and SWOT matrix. There are six attributes of strength, eight attributes of weakness, six attributes of opportunity, and five attributes o","PeriodicalId":420744,"journal":{"name":"Jurnal Hortikultura","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-05-17","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128837199","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 3
Pengaruh Teknik Penyerbukan Terhadap Pembentukan Buah Naga (Hylocereus polyrizhus) [The Effect of Pollination Technique to Fruit Development of Dragon Fruit (Hylocereus polyrizhus)]
Jurnal Hortikultura Pub Date : 2019-05-17 DOI: 10.21082/JHORT.V28N2.2018.P183-190
Nila Indriyani, nFN Hardiyanto
{"title":"Pengaruh Teknik Penyerbukan Terhadap Pembentukan Buah Naga (Hylocereus polyrizhus) [The Effect of Pollination Technique to Fruit Development of Dragon Fruit (Hylocereus polyrizhus)]","authors":"Nila Indriyani, nFN Hardiyanto","doi":"10.21082/JHORT.V28N2.2018.P183-190","DOIUrl":"https://doi.org/10.21082/JHORT.V28N2.2018.P183-190","url":null,"abstract":"Bunga tanaman buah naga berukuran besar dan merupakan bunga hermaprodit yang mekar pada malam hari. Penyerbukan silang pada buah naga dapat terjadi dengan bantuan angin, serangga polinator maupun manusia. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh teknik penyerbukan bunga betina terhadap pembuahan buah naga (Hylocereus polyrizhus). Penelitian dilakukan di Kebun Percobaan Aripan, Balai Penelitian Tanaman Tropika pada bulan Agustus sampai September 2014. Perlakuan terdiri atas: (A) penyerbukan secara alami (kontrol), (B) penyerbukan sendiri melalui isolasi bunga dengan kantong kertas minyak, (C) penyerbukan dengan mengisolasi bunga menggunakan kantong kertas minyak saat mekar pada malam hari dibantu dengan memberikan serbuk sari dari bunganya sendiri dan diisolasi kembali, dan (D) penyerbukan bunga yang didahului dengan kastrasi dan isolasi menggunakan kantong kertas minyak serta polinasi pada malam hari dan selanjutnya bunga diisolasi kembali. Setiap perlakuan terdiri atas 37 bunga tanaman buah naga. Analisis data dilakukan menggunakan uji t berpasangan pada taraf 0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa teknik penyerbukan yang berbeda pada tanaman buah naga menghasilkan kelas buah yang berbeda. Persentase buah dengan kelas super tertinggi diperoleh pada penyerbukan secara alami (kontrol), meskipun persentase jadi buah paling kecil. Implikasi dari hasil penelitian ini adalah bahwa penyerbukan pada buah naga sebaiknya dilakukan secara alami tanpa menggunakan bantuan manusia.KeywordsBuah naga; Penyerbukan; Pembuahan; Self compatibleAbstractThe flower size of dragon fruit plants is large and a hermaphroditic nocturnal flowers. Cross pollination of the dragon fruit plants occurs because of the wind, pollinator, and humans. The aim of the research was to determine the effect of pollination technique on  fertilization of dragon fruit flowers (Hylocereus polyrizhus). This research was conducted at Aripan Experimental Field, Indonesian Tropical Fruit Research Institute (ITFRI) from August to September 2014. The treatments consisted of: (A) natural open pollination (control), (B) the flowers were isolated with paper bags and allowed to self pollination, (C) the flowers were isolated with paper bag and hand self pollinated when flowers were blooming in the evening. Furthermore all pollinated flowers were isolated with paper bag again (hand self pollination), and (D) the flowers were castrated and emasculated then they were isolated with paper bag. Cross pollination was done with pollen from the other plants. The all pollinated flowers were isolated with paper bag again (hand cross pollination). Each treatment consisted of 37 flowers of dragon fruit plants. Data were analyzed by using paired  t test 0.05. The results showed that different of pollination techniques on dragon fruit plants were produced of different fruit grade. Percentage of superior grade on natural open pollination  higher than the other treatment, even though the open pollination had sm","PeriodicalId":420744,"journal":{"name":"Jurnal Hortikultura","volume":"58 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-05-17","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130406254","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 3
Identifikasi Molekuler dan Analisis Kekerabatan Aksesi Nenas Menggunakan Marka RAPD Menunjang Perakitan Varietas Unggul Baru 菠萝的分子鉴定和亲缘关系分析使用RAPD标记支持新高级品种的组合
Jurnal Hortikultura Pub Date : 2019-05-17 DOI: 10.21082/JHORT.V28N1.2018.P1-12
S. Hadiati, Riry Prihatini, E. Mansyah
{"title":"Identifikasi Molekuler dan Analisis Kekerabatan Aksesi Nenas Menggunakan Marka RAPD Menunjang Perakitan Varietas Unggul Baru","authors":"S. Hadiati, Riry Prihatini, E. Mansyah","doi":"10.21082/JHORT.V28N1.2018.P1-12","DOIUrl":"https://doi.org/10.21082/JHORT.V28N1.2018.P1-12","url":null,"abstract":"(Molecular Identification and Relationships Among Several Pineapple Accessions Using RAPD Marker to Support the Assembling New Varieties)Produksi dan produktivitas nenas dapat ditingkatkan antara lain melalui penggunaan varietas unggul. Dalam perakitan varietas, dibutuhkan informasi hubungan kekerabatan antartetuanya agar diperoleh efek heterosis yang tinggi melalui kegiatan identifikasi secara molekuler. Penelitian bertujuan (1) mengetahui tingkat polimorfisme primer yang digunakan,(2) mengidentifikasi fragmen DNA spesifik yang membedakan individu atau kelompok individu nenas, dan (3) mengetahui hubungan kekerabatan antarspesies dan aksesi nenas. Penelitian dilaksanakan mulai bulan Mei–Desember 2014 di Laboratorium Uji Mutu Benih dan Molekuler Balai Penelitian Tanaman Buah Tropika. Sampel yang digunakan sebanyak 19 aksesi dari empat spesies nenas (Ananas comosus, A. bracteatus, A. lucidus, dan A. nanus). Sebanyak 20 marka rapid amplified polymorphism DNA (RAPD) digunakan dalam analisis. Data diskor secara biner kemudian dianalisis menggunakan program NTSYSpc 2,1x. Hasil analisis menunjukkan bahwa polimorfisme 20 primer yang diuji berkisar 33–100% dengan rata-rata 87%. Primer dengan tingkat polimorfisme 100%, yaitu RAPD3, OPA13, OPAV3, OPC12, OPC16, dan OPY15. Kelompok Cayenne dicirikan oleh marka RAPD1 ukuran1.000 base-pair (bp) dan OPAV3 700 bp. Kelompok Queen dapat diidentifikasikan oleh marka RAPD3 ukuran 700 bp, kelompok Spanish dengan marka RAPD2 dan RAPD3 ukuran 1.500 bp. Analisis kluster menunjukkan bahwa 19 aksesi yang diuji terpisah menjadi enam kelompok pada koefisien kesamaan genetik 0,75, yaitu kelompok Queen, Cayenne, Spanish, A. bracteatus, A. lucidus, dan A. nanus. Aksesi yang diuji mempunyai keragaman genetik yang luas dengan koefisien kesamaan genetik berkisar 0,41–0,85. Aksesi yang mempunyai kesamaan genetik tertinggi, yaitu antara N-73 dengan BB (0,85) dan terkecil, yaitu antara N-94 (A. nanus) dengan N-18 (Green Spanish) sebesar 0,41. Implikasi hasil penelitian adalah aksesi yang mempunyai kesamaan genetik tinggi salah satunya dapat dieliminasi untuk efisiensi dalam pengelolaan plasma nutfah, sedangkan aksesi-aksesi yang memiliki kesamaan genetik kecil, baik digunakan sebagai tetua persilangan agar diperoleh variabilitas genetik yang luas dan efek heterosis yang tinggi.KeywordsAnanas spp.; Identifikasi; Karakterisasi; Kekerabatan genetik; Molekuler.AbstractPineapple production and productivity can increased by the use of superior variety. Pertaining to variety assembling, the relationship information among parents are needed to gain heterosis effect through molecular identification activity. This research was aimed to (1) determine the level of polymorphism primers used, (2) identify specific DNA fragments which discrete individual or group of pineapple, and (3) reveal genetic relationship among pineapple species and accessions. The experiment was conducted on May to December 2014 in Seeds Quality Testing and Molecular Labora","PeriodicalId":420744,"journal":{"name":"Jurnal Hortikultura","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-05-17","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115324829","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Potensi Pemanfaatan Formulasi Pupuk Organik Sumber Daya Lokal untuk Budidaya Kubis (Potential Use Formulation of Fertilizer Local Natural Resources for Cabbage Plantation)
Jurnal Hortikultura Pub Date : 2019-05-17 DOI: 10.21082/JHORT.V28N2.2018.P191-200
A. E. Marpaung, B. K. Udiarto, Liferdi Lukman, nFN Hardiyanto
{"title":"Potensi Pemanfaatan Formulasi Pupuk Organik Sumber Daya Lokal untuk Budidaya Kubis (Potential Use Formulation of Fertilizer Local Natural Resources for Cabbage Plantation)","authors":"A. E. Marpaung, B. K. Udiarto, Liferdi Lukman, nFN Hardiyanto","doi":"10.21082/JHORT.V28N2.2018.P191-200","DOIUrl":"https://doi.org/10.21082/JHORT.V28N2.2018.P191-200","url":null,"abstract":"Pemupukan organik banyak memberikan kontribusi pada perlindungan lingkungan dan masa depan kehidupan manusia serta menjamin keberlanjutan bagi agroekosistem dan kehidupan petani sebagai pelaku pertanian. Sumber daya lokal dipergunakan sedemikian rupa sehingga unsur hara sintetis, biomassa, dan energi dapat ditekan serendah mungkin serta mampu mencegah pencemaran lingkungan. Penelitian bertujuan mendapatkan formulasi pupuk organik sumber daya lokal untuk budidaya sayuran kubis. Penelitian dilakukan di Kebun Percobaan Berastagi dengan ketinggian tempat 1.340 m dpl. dan jenis tanah Andisol. Penelitian dilaksanakan mulai bulan Agustus sampai November 2015. Rancangan yang digunakan adalah rancangan acak kelompok (RAK) terdiri atas enam perlakuan dengan lima ulangan. Perlakuan yang diuji adalah: (A) POC kirinyuh, (B) kotoran kelinci plus (Kotciplus), (C) POC orok-orok, (D) POC kirinyuh + urin kelinci (1 : 1 v/v), (E) POC orok-orok + urin kelinci (1 : 1 v/v), dan (F) kontrol (pupuk kimia sintetis). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pupuk organik Kotciplus dapat memacu pertumbuhan dan hasil kubis lebih baik daripada pupuk kimia sintetis. Penggunaan pupuk organik Kotciplus dapat meningkatkan pertumbuhan tinggi tanaman kubis sebesar 4,42%, lebar daun sebesar 4,78%, diameter krop sebesar 3,26%, bobot krop per tanaman sebesar 7,13%, dan produksi per plot sebesar 2,43% dibanding penggunaan pupuk kimia sintetis. Penggunaan pupuk organik dapat menekan serangan penyakit akar gada sebesar 19,06 – 57,01%, namun meningkatkan serangan hama 12,12 – 27,5% dari kontrol. Implikasi yang diperoleh adalah pupuk organik Kotciplus sangat cocok untuk budidaya kubis.KeywordsBrassica oleracea var. capitata L.; Pupuk organikAbstractOrganic fertilization contributes to the protection of the environment and the future of human life. Organic farming also guarantees the sustainability of the agro-ecosystems and the lives of farmers as agricultural factors. Local resources are used in a way that synthetic nutrients, biomass, and energy can be reduced as low as possible and be able to prevent environmental pollution. The aim of the research is to extract local resources of organic fertilizer for the cultivation of vegetable cabbage. The study was conducted in Berastagi Experimental Garden with less altitude of 1,340 m above sea level and type of soil Andisol. The research was conducted from August to November 2015. The design used was a randomized block design, consist of six treatments with five replications. The treatments tested were: (A) LOF (liquid organic fertilizer) kirinyuh, (B) manure rabbit plus (Kotciplus), (C). LOF sunn hemp, (D) LOF kirinyuh + rabbit urine (1: 1 v/v), (E) LOF sunn hemp + rabbit urine (1: 1 v/v) and (F) control (synthetic chemical fertilizers). The results obtained are : Natural Kotciplus fertilizer can stimulate the growth and yield of cabbage were better than synthetic chemical fertilizers. The use of natural Kotciplus fertilizer can increase the high g","PeriodicalId":420744,"journal":{"name":"Jurnal Hortikultura","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-05-17","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130548313","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 10
Optimasi Sistem Penanaman dan Teknik Pemangkasan Tunas Pada Dua Varietas Paprika (Capsicum annuum var. Grossum) [Optimation of Planting System and Shoot Pruning in Two Sweet Pepper (Capsicum annuum var. Grossum) Varieties]
Jurnal Hortikultura Pub Date : 2019-05-17 DOI: 10.21082/JHORT.V28N1.2018.P77-86
Nirkadi Gunadi, T. Moekasan, L. Prabaningrum
{"title":"Optimasi Sistem Penanaman dan Teknik Pemangkasan Tunas Pada Dua Varietas Paprika (Capsicum annuum var. Grossum) [Optimation of Planting System and Shoot Pruning in Two Sweet Pepper (Capsicum annuum var. Grossum) Varieties]","authors":"Nirkadi Gunadi, T. Moekasan, L. Prabaningrum","doi":"10.21082/JHORT.V28N1.2018.P77-86","DOIUrl":"https://doi.org/10.21082/JHORT.V28N1.2018.P77-86","url":null,"abstract":"Hasil paprika sangat tergantung pada pengaturan sistem penanaman dan teknik pemangkasan tunas. Penelitian dengan tujuan untuk mengoptimasi sistem penanaman dan teknik pemangkasan tunas pada dua varietas paprika telah dilakukan di Kebun Percobaan Balai Penelitian Tanaman Sayuran, Lembang, Jawa Barat dari bulan Mei 2011 sampai Februari 2012. Tiga faktor perlakuan yang dicoba terdiri atas sistem penanaman (satu dan dua tanaman per polibag) sebagai petak utama, sistem pemangkasan tunas (pemangkasan per buku sisa dua daun dan sisa tiga daun) sebagai anak petak dan varietas (Inspiration dan Spider) sebagai anak-anak petak dicoba dengan menggunakan rancangan petak terpisah (split plot design) dengan tiga ulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan sistem penanaman berpengaruh nyata terhadap hasil paprika. Rata-rata hasil total dan hasil kelas buah >200 g yang ditanam dengan sistem penanaman satu tanaman per polibag berturut-turut lebih tinggi 14,1% dan 17,0% daripada tanaman yang ditanam dengan sistem penanaman dua tanaman per polibag. Perlakuan sistem pemangkasan tunas hanya berpengaruh nyata terhadap hasil kelas buah >200 g dan sistem pemangkasan sisa tiga daun memberikan hasil kelas buah >200 g lebih tinggi daripada sistem pemangkasan sisa dua daun. Hasil total, hasil kelas buah >200 g dan kelas buah 100–200 g varietas Spider lebih tinggi dan berbeda nyata dibandingkan dengan varietas Inspiration. Hasil penelitian merekomendasikan bahwa tanaman paprika sebaiknya ditanam dengan sistem satu tanaman per polibag dan sistem pemangkasan sisa tiga daun. Bila buah paprika yang diinginkan relatif besar maka varietas Inspiration yang ditanam, sedangkan bila buah dengan ukuran sedang maka varietas Spider yang ditanam.KeywordsCapsicum annuum var. Grossum; Hasil; Sistem penanaman; Sistem pemangkasan; Varietas AbstractYields of sweet peppers depend on planting system and shoot pruning system. A research with the aim to optimize planting system and shoot pruning system in two sweet pepper varieties has been carried out in the Experimental Field of the Indonesian Vegetable Research Institute in Lembang (1,250 m asl.), West Java from May 2011 until February 2012. Three treatment factors consisted of planting system (one plant and two plants planted per polybag), shoot pruning system (pruning with two leaves and three leaves remaining per node) and variety (Inspiration and Spider) were laid-out using split plot design with three replication. The results indicated that planting system treatment significantly affected the yields of sweet pepper. Average total yields and yields of fruit >200 g from plants using one plant per polybag were 14.1% and 17.0% higher than those of plants using two plants per polybag. The shoot pruning treatment significantly affected only on the yields of fruit >200 g and the shoot pruning system with three leaves remaining per node gave significantly higher yields of fruit >200 g compared to the shoot pruning system with two leaves r","PeriodicalId":420744,"journal":{"name":"Jurnal Hortikultura","volume":"6 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-05-17","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132174674","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Inovasi Teknologi Tanaman Krisan yang Dibutuhkan Pelaku Usaha (Technology Innovation of Chrysanthemum Needed by Stakeholders) 创新作物技术符合企业家的需要
Jurnal Hortikultura Pub Date : 2019-05-17 DOI: 10.21082/JHORT.V28N1.2018.P147-162
Nurfajrian Hayati, nFN Nurmalinda, Budi Marwoto
{"title":"Inovasi Teknologi Tanaman Krisan yang Dibutuhkan Pelaku Usaha (Technology Innovation of Chrysanthemum Needed by Stakeholders)","authors":"Nurfajrian Hayati, nFN Nurmalinda, Budi Marwoto","doi":"10.21082/JHORT.V28N1.2018.P147-162","DOIUrl":"https://doi.org/10.21082/JHORT.V28N1.2018.P147-162","url":null,"abstract":"Inovasi merupakan komponen utama dalam peningkatan daya saing. Informasi inovasi teknologi yang sesuai kebutuhan pengguna sangat diperlukan dalam penentuan prioritas program penelitian. Tujuan penelitian adalah memperoleh informasi jenis inovasi teknologi yang dibutuhkan pelaku usaha untuk mengembangkan budidaya tanaman krisan. Penelitian dilakukan di wilayah Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Bali pada bulan Januari-Desember 2014. Pemilihan lokasi dan responden dilakukan secara purposive, yaitu dengan menentukan sebanyak 45 petani yang berasal dari 10 kelompok tani yang menanam krisan di masing-masing wilayah. Untuk mengetahui tingkat kepentingan kebutuhan inovasi teknologi dalam pengembangan agribisnis krisan berkelanjutan digunakan skala Likert lima tingkat, yaitu sangat penting, penting, cukup penting, tidak penting, dan sangat tidak penting. Penilaian kepentingan dilakukan berdasarkan perkiraan besarnya tingkat kepentingan suatu inovasi teknologi dalam pengembangan sistem agribisnis krisan. Penilaian pelaku usaha terhadap nilai kepentingan relatif jenis inovasi dari masing-masing subsistem agribisnis merupakan dasar pertimbangan untuk menentukan tingkat prioritas dalam program penelitian ke depan dengan kategori utama, prioritas, maupun potensial.KeywordsIdentifikasi; Inovasi teknologi; Krisan; Pelaku usahaAbstractInnovation is a key component in increasing competitiveness. Informations of technology innovation is necessary in determining the priority of research programs that meet the needs of users. The purpose of this study was to obtain information on the type of technological innovation required by business actors to develop chrysanthemum cultivation. The study was conducted in West Java, Central Java, and Bali in January-December 2014. The selection of location and respondents was done purposively by determining as many as 45 farmers from 10 farmer groups planting chrysanthemums in each region. To know the importance level of technological innovation in the development of sustainable chrysanthemum agribusiness was used five-level Likert scale, that is very important, important, important enough, unimportant, and very unimportant. Assessment of interest is based on the approximate level of importance of a technological innovation in the development of chrysanthemum agribusiness system. The appraisal of business actors on the relative importance of different types of innovation from each agribusiness subsystem is the basis of consideration to determine the priority level in future research programs with major category, priority category, and potential category categories.","PeriodicalId":420744,"journal":{"name":"Jurnal Hortikultura","volume":"30 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-05-17","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124893385","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 7
Kelayakan Finansial Produksi True Shallot Seed di Indonesia (Studi kasus : Sumatera Utara, Jawa Timur, dan Jawa Tengah) [Financial Feasibility of True Shallot Seed Production in Indonesia (Case Study : North Sumatera, East Java, and Central Java)]
Jurnal Hortikultura Pub Date : 2019-05-17 DOI: 10.21082/JHORT.V28N2.2018.P289-298
A. Sembiring, R. Rosliani, Sortha Simatupang, Paulina Evy R, S. Rustini
{"title":"Kelayakan Finansial Produksi True Shallot Seed di Indonesia (Studi kasus : Sumatera Utara, Jawa Timur, dan Jawa Tengah) [Financial Feasibility of True Shallot Seed Production in Indonesia (Case Study : North Sumatera, East Java, and Central Java)]","authors":"A. Sembiring, R. Rosliani, Sortha Simatupang, Paulina Evy R, S. Rustini","doi":"10.21082/JHORT.V28N2.2018.P289-298","DOIUrl":"https://doi.org/10.21082/JHORT.V28N2.2018.P289-298","url":null,"abstract":"Bawang merah merupakan komoditas penting dan bernilai ekonomi tinggi untuk Indonesia. Upaya untuk meningkatkan produktivitas bawang merah sesuai dengan potensi hasilnya terus diupayakan, namun terkendala oleh ketersediaan benih bawang merah bermutu dalam jumlah cukup sepanjang tahun bagi petani. Untuk mengatasi hal tersebut diupayakan dengan memproduksi biji botani bawang merah (true shallot seed =TSS). Penelitian sebelumnya menyatakan penggunaan TSS potensial untuk mengurangi biaya benih dan meningkatkan hasil panen bawang merah. Tujuan penelitian untuk mengetahui kelayakan finansial produksi biji botani bawang merah/TSS di tiga provinsi di Indonesia. Penelitian dilakukan pada bulan Juni hingga Desember 2016 di Desa Gurgur, Kecamatan Tampahan, Kabupaten Tobassa, Sumatera Utara, Desa Tulungrejo Kecamatan Bauji Kota Batu, Jawa Timur, dan di Desa Gumeng, Kecamatan Jenawi, Kabupaten Karang Anyar, Jawa Tengah. Analisis data menggunakan analisis biaya usahatani dan pendapatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa produksi TSS di Sumatera Utara dan Jawa Timur memberikan keuntungan yang sangat baik, yakni sebesar 602,7 juta dan 356,3 juta rupiah dengan nilai R/C berturut-turut 3,44 dan 2,63. Sementara itu produksi TSS di Jawa Tengah mengalami kerugian, dengan nilai kerugian sebesar 184,3 juta rupiah dengan nilai R/C 0,41.KeywordsKelayakan finansial; TSS; Produksi bawang merah; Analisis usahataniAbstractShallot is an important crop that has high economic value for Indonesia. Efforts for increasing shallot productivity to fit its potential yield are continuously pursued. However, these efforts are mostly constrained by the availability of high quality shallot bulb seed and its accessibility to be used by farmers along the year. An alternative planting material that recently has been promoted is the use of true shallot seed (TSS). Preliminary findings suggest a promising potential of TSS use because it may not only reduce the seed costs, but also may increase the yield. The objective of this study was to assess the financial feasibility of TSS production in three provinces of Indonesia. The study was conducted from June to December 2016 in (1) Gurgur Village, Tampahan Subdistrict, Tobassa District, North Sumatera, (2) Tulungrejo Village, Bauji Subdistrict Batu, East Java, and in (3) Gumeng Village, Jenawi Subdistrict, Karang Anyar District, Central Java. Data were analyzed by using an enterprise budget method. The results suggest that TSS production in North Sumatera and East Java provides positive profit as much as IDR 602.7 million (R/C = 3.44) and IDR 356.3 million (R/C = 2.63), respectively. Meanwhile, because of unfavorable climatic condition, TSS production in Central Java experiences a loss as much as IDR 184.3 million, with the R/C of 0.41.","PeriodicalId":420744,"journal":{"name":"Jurnal Hortikultura","volume":"15 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-05-17","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114747864","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 7
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
相关产品
×
本文献相关产品
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:604180095
Book学术官方微信