BULETIN ILMIAH NAGARI MEMBANGUN最新文献

{"title":"EDUKASI IBU HAMIL DALAM UPAYA MENINGKATKAN DERAJAT KESEHATAN MASYARAKAT DI KELURAHAN PAMPANGAN NAN XX KECAMATAN LUBUK BEGALUNG KOTA PADANG","authors":"Joserizal Serudji, Lisma Evareny, Iria Ningsih Busri, Izmi Fadhillah Nasution, Novy Ratnasari Sinulingga, R. Ashari, Salma Afriliza, Yusmalia Hidayati, Yolanda Syahdia, Yusrawati Yusrawati, Desmawati Desmawati, Aldina Ayunda Insani, Vaulinne Basyir, Hudila Rifa Karmila","doi":"10.25077/bina.v5i2.413","DOIUrl":"https://doi.org/10.25077/bina.v5i2.413","url":null,"abstract":"Target SDGs pada tahun 2030 dalam goals yang ke 3 yaitu menurunkan Angka Kematian Ibu hingga di bawah 70 per 100.000 kelahiran hidup, menurunkan angka kematian neonatal hingga 12 per 1000 kelahiran hidup dan Angka Kematian Bayi (AKB) 25 per 1000 kelahiran hidup. Pada goals ke 5 SDGs berupaya mencapai kesetaraan gender, memberdayakan perempuan termasuk anak perempuan. Tujuan kegiatan ini untuk menciptakan pemahaman yang utuh pada semua sektor tentang pelayanan kesehatan ibu baik selama hamil, bersalin, nifas dengan upaya preventif dan promotif melalui usaha pendampingan oleh masyarakat terhadap kesehatan dan kesejahteraan ibu hamil. Metode yang digunakan yaitu pemberian edukasi kepada suami dan masyarakat tentang pendampingan ibu hamil. Kegiatan ini dilaksanakan di Kelurahan Pampangan Nan XX RW Kecamatan Lubuk Begalung. Sampel dalam kegiatan ini yaitu seluruh suami, tokoh masyarakat (TOMA) dan tokoh agama. Berdasarkan pendataan dan wawancara ditemukan hasil masih rendahnya peran serta masyarakat dalam pendampingan ibu selama hamil (56%). Implementasi dilaksanakan dengan mengembangkan inovasi dalam pemberian edukasi dan promosi kesehatan kepada masyarakat dalam upaya meningkatkan usaha kesehatan sumberdaya masyarakat (UKBM). Edukasi diberikan berupa video dan soal pre-test yang dikirimkan melalui whatsapp group kepada suami dan masyarakat berisi materi tentang usaha-usaha pendampingan ibu hamil. Evaluasi dilakukan dengan memberikan soal post-test, didapatkan hasil seluruh suami dan masyarakat (100%) sudah memiliki pengetahuan yang baik tentang pendampingan ibu selama hamil.","PeriodicalId":391100,"journal":{"name":"BULETIN ILMIAH NAGARI MEMBANGUN","volume":"98 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-03-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124067125","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}

{"title":"TEKNOLOGI PEMBUATAN RANSUM DAN INTRODUKSI AYAM KUB BAGI MASYARAKAT DI KELURAHAN KOTO LUA KECAMATAN PAUH KOTA PADANG","authors":"R. K. Rusli, G. Ciptaan, M. Mirnawati, A. Yuniza","doi":"10.25077/bina.v6i1.501","DOIUrl":"https://doi.org/10.25077/bina.v6i1.501","url":null,"abstract":"Balitbangtan Superior Kampung Chicken (KUB) is a superior native chicken due to selection from native chicken families for six generations conducted by the Indonesian Agency for Agricultural Research and Development. KUB chickens have faster growth compared to ordinary native chickens. This training program was conducted for the Koto Lua community, Pauh District, Padang City, West Sumatra. This activity aims to help the community by conducting training on making poultry rations using conventional feed ingredients. In addition, this activity also aims to introduce one of the potential local chickens producing meat and eggs, namely: KUB chicken. The methods used in this activity were counseling and discussion (conventional feed and KUB chickens), training (traditional preparation of ration), mentoring (KUB chicken rearing), and evaluation at the end of the activity. 100 KUB chickens are raised by the service team from 1-28 days (4 weeks); after that, the KUB chickens are given to 10 heads of families (10 chickens per head of family), provided they have raised chickens and have a chicken coop. This activity results in the community gaining knowledge about feed ingredients that can be used as poultry rations. Community-rearing chickens until 16 weeks of age achieve an average body weight of 1000–150 g/head. The conclusion from this activity is that the community is skilled in making rations and raising KUB chickens, with a survival rate of around 90%.","PeriodicalId":391100,"journal":{"name":"BULETIN ILMIAH NAGARI MEMBANGUN","volume":"24 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-03-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130289115","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}

{"title":"PENCEGAHAN CYBERBULLYING PADA SISWA MELALUI HEALTH LITERACY PADA SDN 03 ALAI KOTA PADANG","authors":"Dewi Murni, Yulastri Arif, Sidaria Ria","doi":"10.25077/bina.v6i1.508","DOIUrl":"https://doi.org/10.25077/bina.v6i1.508","url":null,"abstract":"Penggunaan teknologi dengan menggunakan internet selama pembelajaran daring memiliki dampak positif mau pun dampak negatif pada anak. Dampak positif pembelajaran daring ialah anak mudah mendapatkan informasi melalui internet, sedangkan dampak negatif dari penggunaan internet pada anak salah satunya adalah terjadinya cyberbullying. Cyberbullying terjadi saat seorang individu atau kelompok menggunakan media elektronik dan teknologi lain untuk merugikan pihak lain Beberapa laporan orang tua SD N 03 terhadap sekolah anak lebih banyak menghabiskan waktu dengan media elektronik. Sehingga dapat menimbulkan anak untuk melakukan Cyberbullying. Untuk menghidari dan Mencegah Terjadinya cyberbullying pada anak, maka Diadakan desiminasi ilmu Bersama siswa dan guru kelas serta wakil kepala sekolah bagian kesiswaan. Proses Desiminasi ilmu berjalan dengan lancar, siswa mengikuti dengan seksama. Berdasarkan hasil desiminasi ilmu yang diberikan kepada siswa SD N 03 Alai padang, di dapatkan nilai rerata pengetahuan dan pemahaman siswa adalah Sebelum desiminasi ilmu dengan nilai mean = 67.1 sementara untuk hasil sesudah desiminasi ilmu dengan nilai mean 69.3. hasil uji menyatakan bahwa ada peningkatan pemahaman anak terhadap hasil desiminasi Ilmu yang diberikan kepada siswa dengan topik cyberbullying Hasil evaluasi menunjukkan bahwa terjadi peningkatan pemahaman dan pengetahuan siwa dalam cyberbullying. Proses pemahaman dilakukan dengan pre-posttest. Adanya kegiatan ini pihak sekolah maupun orang tua bisa bekerja sama memberikan dukungan pada anak. Pemantauan dan pendampingan secara optimal, untuk menghindari perilaku-prilaku yang tidak diinginkan.","PeriodicalId":391100,"journal":{"name":"BULETIN ILMIAH NAGARI MEMBANGUN","volume":"89 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-03-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129545268","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}

{"title":"PENINGKATAN PROGRAM KESEHATAN SEKOLAH MELALUI PEMBINAAN DOKTER KECIL PADA SISWA DI SDN 21 LIMAU SUNDAI KABUPATEN PESISIR SELATAN","authors":"Refa Rahmaddiansyah, N. Nurmiati, Sukarsi Rusti","doi":"10.25077/bina.v6i1.422","DOIUrl":"https://doi.org/10.25077/bina.v6i1.422","url":null,"abstract":"Program kesehatan bagi siswa sekolah dilakukan melalui Usaha Kesehatan Sekolah (UKS). UKS di sekolah memiliki peran yang sangat banyak mulai dari meningkatkan kegiatan ekstrakurikuler, penyuluhan kesehatan, serta keterampilan tenaga kesehatan bagi siswa. Tidak hanya pada diri sendiri tetapi pada keluarga, teman murid, dan pada seluruh warga sekolah. UKS juga diharapkan dapat menumbuhkan, menanamkan, mengembangkan dan membimbing siswa untuk selalu hidup sehat sehari-hari. Program ini diharapkan terbentuknya Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) bagi siswa, terciptanya lingkungan sekolah yang sehat, dan terhindarnya siswa dari gangguan ataupun masalah kesehatan. Kegiatan ini dilakukan di SDN 21 Limau Sundai Kecamatan Batang Kapas Kabupaten Pesisir Selatan. Kegiatan meliputi edukasi tentang UKS, kesehatan diri dan kebersihan lingkungan sekolah, nutrisi yang sehat, imunisasi, penyakit, dan pengobatan, keterampilan klinis dasar, serta pertolongan pertama pada kecelakaan. Metode kegiatan edukasi yang dilakukan berupa penyampaian materi dilakukan dalam bentuk ceramah, demonstrasi kesehatan, dan studi kasus atau praktek. Hal ini dimaksudkan sebagai upaya menggalakkan pendidikan kesehatan di sekolah. Hasil kegiatan ini adalah pelaksanaan kegiatan berjalan lancar dan terdapat dukungan yang besar dari pihak sekolah, serta antusiasme yang luar biasa dari dokter kecil yang dibina. Program ini berjalan dengan baik dan lancar dan diharapkan dapat meningkatkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat bagi siswa SDN 21 Limau Sundai, baik dalam lingkup sekolah maupun di luar sekolah.","PeriodicalId":391100,"journal":{"name":"BULETIN ILMIAH NAGARI MEMBANGUN","volume":"31 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-03-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125411262","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}

{"title":"CEGAH PENINGKATAN KASUS COVID-19 MELALUI VIDEO EDUKASI ADAPTASI KEHIDUPAN BARU MASA PANDEMI DI LINGKUNGAN SEKOLAH","authors":"Ni Kadek Muliawati, Ni Luh Gede Puspita Yanti, N. Oktaviani, Nurul Faidah, I. M. G. Adiputra","doi":"10.25077/bina.v6i1.430","DOIUrl":"https://doi.org/10.25077/bina.v6i1.430","url":null,"abstract":"Upaya mempercepat penanganan covid-19 yang dilaksanakan di Indonesia sesuai dengan kebijakan yang dikeluarkan yang disebut Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) oleh pemerintah untuk mendukung perekonomian, kesehatan dan sosial. Video edukasi AKB di lingkungan sekolah ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan anak sekolah mengenai AKB selama masa pandemic Covid-19. Metode kegiatan yang digunakan pada kegiatan ini berupa penyuluhan, demonstrasi dan tanya jawab. Kegiatan ini diikuti sebanyak 11 siswa yang ditunjuk oleh pihak sekolah untuk mengikuti kegiatan online melalui media zoom. Kuisioner diberikan diawali pertemuan terkait pengetahuan siswa tentang AKB di sekolah selanjutnya memberikan penjelasan tentang AKB di sekolah dengan menggunakan video. Di akhir sesi dilakukan demonstrasi mengenai point AKB yang benar kemudian dilanjutkan mengisi kembali kuisioner. Sebagian besar siswa berada pada usia 15 tahun yaitu sebanyak 6 orang (55%) dari 11 total siswa yang mengikuti kegiatan. Hasil pretest pengetahuan diperoleh data 4 siswa (36,4%) pada kategori baik, 2 siswa (18,2%) kategori cukup dan 5 siswa (45,5%) kategori kurang. Hasil post-test pengetahuan diperoleh data 9 siswa (81,8%) kategori baik, 2 siswa (18,2%) kategori cukup dan tidak ada pada kategori kurang. Terdapat peningkatan pengetahuan pada siswa setelah diberikan edukasi tentang AKB di sekolang dengan media video. Kerjasama dapat dilakukan dengan Puskesmas untuk menunjang kegiatan pemberian informasi dilaksanakan secara konsisten dan berkelanjutan. ","PeriodicalId":391100,"journal":{"name":"BULETIN ILMIAH NAGARI MEMBANGUN","volume":"15 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-03-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132927857","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}

{"title":"EDUKASI PENYAKIT DBD DAN PENCEGAHANNYA PADA SISWA SDN 39 PASAR AMBACANG DI KECAMATAN KURANJI KOTA PADANG","authors":"Yeffi Masnarivan, Arinil Haq, Desmi Dodi Putra, Mirna Saputri","doi":"10.25077/bina.v6i1.481","DOIUrl":"https://doi.org/10.25077/bina.v6i1.481","url":null,"abstract":"Permasalahan peningkatan kejadian Demam Berdarah Dengue (DBD) menjadi suatu hal yang sangat penting untuk diatasi, pelaksanaan pencegahan dan penanggulangan menjadi salah satu jalan keluar permasalahan tersebut. Berdasarkan Keadaan dilapangan saat ini, terlihat bahwa selalu tejadi kejadian DBD di Kota Padang setiap tahunnya, sehingga masih perlu mendapatkan perhatian yang lebih. Untuk itu sektor pendidikan perlu mendukung upaya tersebut dengan diadakannya pelatihan dan pembentukan siswa pemantau jentik (Wamantik) di Sekolah Pemberdayaan siswa sekolah dasar menjadi Siswa Pemantau Jentik (Wamantik) mulai dicetuskan sejak tahun 2004 oleh pemerintah, tetapi sampai saat ini implementasi program masih belum berjalan. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan siswa tentang penyakit DBD dan upaya pencegahannya, serta terbentuknya Wamantik di sekolah. Kegiatan ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 39 Pasar Ambacang, Kota Padang. Khalayak sasaran merupakan perwakilan siswa sekolah dasar kelas 3 sampai kelas 6 masing-masing 3 orang sehingga peserta berjumlah 12 orang dengan menggunakan metode edukasi penyuluhan dan praktik langsung . Hasil dari kegiatan ini diawali dengan perkenalan oleh tim pelaksana. Kegiatan selanjutnya adalah penyampaian materi dan pelatihan yaitu terkait penyakit DBD, cara penularan DBD, gejala/tanda DBD, pertolongan penderita DBD, pengenalan nyamuk penular (vektor) DBD, dan upaya pencegahannya DBD, serta pentingnya membentuk wamantik di sekolah beserta bentuk pelaksanaannya. Peserta antusias dalam mengikuti kegiatan. Dari hasil pra-test dan post-test didapatkan peningkatan pengetahuan peserta sebelum dan setelah melakukan kegiatan berkaitan dengan DBD dan Wamantik. Dapat disimpulkan edukasi yang dilakukan dapat meningkatkan pengetahuan peserta berkaitan dengan DBD dan Wamantik. ","PeriodicalId":391100,"journal":{"name":"BULETIN ILMIAH NAGARI MEMBANGUN","volume":"105 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-03-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116364203","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}

{"title":"PENGEMBANGAN TANAMAN PEMANIS STEVIA REBAUDIANA (BERTONI) DI EKOWISATA SUNGKAI PARK LAMBUNG BUKIT KECAMATAN PAUH KOTA PADANG","authors":"Elidahanum Husni, Dira Hefni, Dachriyanus Dachriyanus, Netty Suhatri, Meri Susanti","doi":"10.25077/bina.v6i1.461","DOIUrl":"https://doi.org/10.25077/bina.v6i1.461","url":null,"abstract":"Kebutuhan manusia akan gula sebagai bahan tambahan pemberi rasa manis pada makanan dan minuman sangat tinggi. Namun konsumsi gula yang berlebihan dapat menimbulkan masalah terutama bagi penderita penyakit obesitas dan diabetes. Oleh karena itu diperlukan alternatif pemanis pengganti gula yang tidak memiliki efek berbahaya bagi kesehatan dan rendah kalori, diantaranya yaitu pemanis stevia. Tujuan kegiatan ini adalah agar masyarakat/petani tumbuhan obat di Kawasan Memorial Park Sungkai mengetahui jenis tanaman yang berkhasiat bagi kesehatan seperti tanaman Stevia sebagai bahan pemanis alami yang dapat dikonsumsi untuk kesehatan dan dapat disimpan dalam waktu yang lama. Kegiatan dilaksanakan di Pusat Pelatihan Pertanian dan Pedesaan Swadaya (P4S) Desa Sungkai, Ekowisata Sungkai Green Park, Kelurahan Lambung Bukit, Kota Padang. Kegiatan ini dilaksanakan dengan tiga tahapan, yaitu: 1. penyuluhan dan pelatihan cara pembuatan obat tradisional bermutu baik yakni Stevia, 2. praktek pembuatan produk ekstrak daun Stevia, dan 3. evaluasi. Hasil pelaksanaan kegiatan diperoleh bahwa dapat meningkatkan wawasan masyarakat dan sadar akan penggunaan daun Stevia dalam menjadi minuman kesehatan. Stevia diperoleh dari tanaman Stevia rebaudiana dan aman dikonsumsi dengan dosis sedang 0,1-4 mg per kilogram berat badan per hari. stevia banyak kelebihannya dibanding gula, diantaranya 300 kali lebih manis dari sukrosa, tidak merusak gigi, dapat menurunkan tekanan darah dan tidak menaikkan kadar gula darah. Selain itu, stevia dapat meningkatkan kadar insulin darah, meskipun peningkatannya relatif kecil. Selain penggunaannya sebagai pengganti gula    sebagai pemanis. Diharapkan Stevia sebagai bahan pemanis alami yang dapat dikonsumsi untuk kesehatan dan dapat diterima pasar sehingga mampu meningkatkan perekonomian masyarakat, khususnya dari sektor pertanian.","PeriodicalId":391100,"journal":{"name":"BULETIN ILMIAH NAGARI MEMBANGUN","volume":"50 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-03-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122947293","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}

{"title":"EDUKASI AIR SUSU IBU EKSLUSIF PADA IBU MENYUSUI DI KELURAHAN BATUANG TABA NAN XX KECAMATAN LUBUK BEGALUNG KOTA PADANG","authors":"Desmawati Desmawati, Miranie Safaringga, Marzatia Yulika, Auwilla Marta Tasman, Novi Aulia Driza, Siti Aisyah, Asti Marian Sari, Kiran Nandini Fijri","doi":"10.25077/bina.v6i1.512","DOIUrl":"https://doi.org/10.25077/bina.v6i1.512","url":null,"abstract":"Air Susu Ibu merupakan cairan kehidupan terbaik yang sangat dibutuhkan oleh bayi yang mengandung berbagai zat yang penting untuk tumbuh kembang bayi dan sesuai dengan kebutuhannya. ASI eksklusif merupakan pemberian ASI saja pada bayi sampai umur 6 bulan tanpa tambahan cairan ataupun makanan lain. Berdasarkan data sekunder yang diperoleh dari pelaksanaan praktek kerja lapangan komunitas yang dilakukan di RW 01 Kelurahan Batuang Taba, tanggal 14-18 November 2022 terdapat 63% ibu yang menyusui tidak memberikan ASI secara eksklusif. Sehingga penulis berupaya untuk melakukan intervensi dengan metode penyuluhan kesehatan kepada ibu bayi tentang ASI eksklusif di wilayah setempat. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah survey analitik. Diharapkan dengan menggunakan metode ini dapat membantu meningkatkan pengetahuan tentang ASI eksklusif. Berdasarkan analisis terhadap kuisioner pretest dan post-test yang diberikan pada 6 responden, dapat dilihat distribusi jawaban yang diperoleh sebelum dan sesudah intervensi. Persentase pengetahuan meningkat secara signifikan. Pada saat dilakukan pretest 83,3% ibu berpengetahuan kurang dan 16,7% berpengetahuan cukup. Setelah dilakukan intervensi dan dilakukan post-test didapatkan 50% ibu berpengetahuan baik, 33,3% berpengetahuan cukup, dan 16,7% berpengetahuan kurang. Hasil dari kegiatan ini didapatkan pengetahuan ibu meningkat secara signifikan. Pada saat dilakukan pretest 83,3% ibu berpengetahuan kurang dan 16,7% berpengetahuan cukup. Setelah dilakukan intervensi dan dilakukan post-test didapatkan 50% ibu berpengetahuan baik, 33,3% berpengetahuan cukup, dan 16,7% berpengetahuan kurang.","PeriodicalId":391100,"journal":{"name":"BULETIN ILMIAH NAGARI MEMBANGUN","volume":"31 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-03-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126708153","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}

{"title":"PENGEMBANGAN TANAMAN OBAT KELUARGA DI PANTI ASUHAN RAHMATAN LIL ALAMIN SAWAHAN KECAMATAN PADANG TIMUR KOTA PADANG","authors":"Elidahanum Husni, Dira Hefni, Dachriyanus Dachriyanus, Netty Suhatri, Meri Susanti","doi":"10.25077/bina.v5i4.462","DOIUrl":"https://doi.org/10.25077/bina.v5i4.462","url":null,"abstract":"Indonesia merupakan negara kaya dengan keanekaragaman hayati yang terdiri atas ribuan spesies tanaman berkhasiat obat dan kurang lebih 300 spesies digunakan sebagai bahan pengobatan tradisional oleh industri obat tradisional. Oleh karena itu, keanekaragaman hayati yang ada di Indonesia merupakan aset dan sumber daya yang harus dipelihara dan dikelola untuk dapat menjadi warisan leluhur dan bermanfaat bagi masyarakat untuk pemeliharaan kesehatan. TOGA (Tanaman Obat Keluarga) merupakan jenis tanaman pilihan yang berkhasiat sebagai obat dengan perawatan yang mudah dan biaya relatif murah. TOGA menjadi alternatif obat keluarga yang aman karena jarang menimbulkan efek samping, mudah diolah, dan dikonsumsi untuk pertolongan pertama pada kasus penyakit ringan seperti demam, batuk, atau membantu menjaga stamina. Keberadaan TOGA di lingkungan rumah menjadi sangat penting karena selain menjadi alternatif pengobatan juga dapat meningkatkan kesejahteraan keluarga. Tujuan dilaksanakannya kegiatan ini adalah penghuni Panti Asuhan Rahmatan Lil Alamin mengetahui manfaat, cara penggunaan, dan cara pembuatan sediaan tradisional dari TOGA. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah dengan memberikan penyuluhan, pelatihan, pemberian bibit TOGA, dan alat yang dapat digunakan untuk membuat sediaan tanaman obat tradisional. Pada kegiatan penyuluhan juga diberikan lembaran pretest dan post test. Hasil pengabdian menunjukkan nilai pretest rata-rata peserta adalah 85 dan meningkat pada post test menjadi 94. Sehingga dapat disimpulkan bahwa bahwa peserta mengikuti kegiatan dengan antusias sehingga terjadi peningkatan pengetahuan mereka mengenai Tanaman Obat Keluarga (TOGA).","PeriodicalId":391100,"journal":{"name":"BULETIN ILMIAH NAGARI MEMBANGUN","volume":"116 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-01-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"117271088","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}

{"title":"MITIGASI DAN EVAKUASI BENCANA PADA MASA PANDEMI COVID-19 BAGI MASYARAKAT PASIE NAN TIGO KOTO TANGAH KOTA PADANG","authors":"Aisyah Elliyanti, Julizar Julizar, Lili Irawati, Miftah Irrahmah, Afriwardi Afriwardi, Yose Ramda Ilhami, F. Anggraini, Rahmad Syawqi","doi":"10.25077/bina.v5i4.333","DOIUrl":"https://doi.org/10.25077/bina.v5i4.333","url":null,"abstract":"Kejadian bencana baik oleh alam maupun faktor non-alam seperti wabah bisa terjadi kapan dan dimana saja, yang dapat mengenai masyarakat maupun perorangan. Peristiwa atau rangkaian peristiwa yang disebabkan oleh alam atau manusia ini dapat mengakibatkan korban dan penderitaan manusia. Kerugian yang ditimbulkan oleh bencana dapat diminimalisir atau dicegah jika pemahaman masyarakat tentang bencana itu sendiri cukup memadai terutama pada masa pandemi Covid-19. Tujuan: Kegiatan ini adalah melakukan pelatihan mitigasi bencana pada kondisi pandemi Covid-19 pada para guru di Pondok Pesantren Kanzul Ulum Kelurahan  di Pasie Nan Tigo Kecamatan Koto Tangah Kota Padang. Target kegiatan:   masyarakat Pasie Nan Tigi Koto mampu melakukan mitigasi dan evakuasi bencana jika terjadi gempa disusul dengan tsunami, naiknnya permukaan dan gelombang air laut. Metode: kegiatan berupa ceramah dan latihan yang dimulai dengan pembagian masker pada seluruh peserta yang terlibat dalam kegiatan, dan pengisian kuisioner materi pencegahan Covid-19 dan penanganan bencana. Setelah penyampaian materi dilanjutkan dengan diskusi pencegahan Covid-19, serta latihan mitigasi bencana dan evakuasi korban. Hasil dari kegiatan didapatkan peningkatan kemampuan mitigasi dan evakuasi bencana serta peningkatan kesadaran peserta dalam melaksanakan protokol kesehatan untuk pencegahan Covid-19. Sebagian besar pemahaman peserta sudah meningkat tentang pencegahan Covid-19 dan penanggulangan bencana dibuktikan dengan meningkatnya jumlah jawaban kuisioner yang benar saat post-test dibanding pretest dari 50% menjadi 80%. Di samping itu juga telah bertambah ketrampilan peserta tentang mitigasi bencana, pelaksanaan teknik evakuasi saat terjadi bencana dan bagaimana teknik evakuasi korban saat bencana telah reda. Kesimpulan: Setiap individu yang ditinggal di daerah rawan bencana perlu mendapat pengetahuan dan keterampilan pelatihan mitigasi dan teknik evakuasi bencana dalam masa pandemi Covid-19.","PeriodicalId":391100,"journal":{"name":"BULETIN ILMIAH NAGARI MEMBANGUN","volume":"69 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124559764","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}