Walasuji : Jurnal Sejarah dan Budaya最新文献

筛选
英文 中文
MAKNA SIMBOL UPACARA MAMMANUSANG LOPI-LOPI OLEH MASYARAKAT MANDAR DI KABUPATEN POLMAN, PROVINSI SULAWESI BARAT
Walasuji : Jurnal Sejarah dan Budaya Pub Date : 2020-06-18 DOI: 10.36869/wjsb.v7i1.91
A. Hafid
{"title":"MAKNA SIMBOL UPACARA MAMMANUSANG LOPI-LOPI OLEH MASYARAKAT MANDAR DI KABUPATEN POLMAN, PROVINSI SULAWESI BARAT","authors":"A. Hafid","doi":"10.36869/wjsb.v7i1.91","DOIUrl":"https://doi.org/10.36869/wjsb.v7i1.91","url":null,"abstract":"Upacara mammanusang lopi-lopi merupakan tradisi ritual atau budaya lokal yang mencerminkan karakter dan jati diri masyarakat pendukungnya, khususnya masyarakat di Desa Padang Timur, Kabupaten Polman, Provinsi Sulawesi Barat. Upacara mammanusang lopi-lopi berarti menghanyutkan perahu-perahu di sungai atau di laut dengan membawa sesajian yang dibuat beramai-ramai oleh masyarakat Padang Timur. Upacara tersebut berfungsi untuk menyucikan kampung dan menolak bala agar tehindar dari bencana alam dan wabahpenyakit. Tulisan ini bertujuan untuk menggambarkan prosesi pelaksanaan upacara mammanusang lopi-lopi dan menggali makna simbolis yang terkandung dalam setiap tahap pelaksanaannya. Upacara mammanusang lopi-lopi dilaksanakan pada bulan syawal dan dipimpin oleh salah seorang dukun (sando banua). Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data adalah pengamatan, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa upacara mammanusang lopi-lopi mengandung makna simbolik bahwa segala bencana dan wabah penyakit yang akan menimpa masyarakat Padang Timur hanyut dan hilang terbawa arus air. Kemudian, perahu-perahu tersebut dimaknai sebagai bahtera yang membawa masyarakatke tempat yang sejahtera, selamat, dan sentosa.","PeriodicalId":374972,"journal":{"name":"Walasuji : Jurnal Sejarah dan Budaya","volume":"4 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-06-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126632742","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
POLA PERMUKIMAN NELAYAN UNTIA DI KOTA MAKASSAR UNTIA在MAKASSAR市的渔民定居点模式
Walasuji : Jurnal Sejarah dan Budaya Pub Date : 2020-06-18 DOI: 10.36869/wjsb.v7i1.94
Tini Suryaningsi
{"title":"POLA PERMUKIMAN NELAYAN UNTIA DI KOTA MAKASSAR","authors":"Tini Suryaningsi","doi":"10.36869/wjsb.v7i1.94","DOIUrl":"https://doi.org/10.36869/wjsb.v7i1.94","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan tentang pola permukiman masyarakat nelayan yang berada di Kota Makassar. Nelayan Untia merupakan nelayan yang berasal dari Pulau Laelae yang direlokasi ke daerah Untiadi Kecamatan Biringkanaya. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif dengan teknik wawancara, pengamatan langsung, dan studi pustaka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola permukiman nelayan untia berbentuk kelompok perumahan yang terpisahkan oleh jalan kecil dan kanal. Kanal berfungsi sebagai arus mobilitas nelayan dari atau ke laut. Model perumahan saat ini sudah banyak mengalami perubahan terutama dengan adanya penambahan dinding di bagian kolong rumah karena aktivitas rumah tangga lebih banyak dilakukan di area bawah dan sebagai sarana interaksi dan sosialisasi dengan masyarakat sekitar. Kendala yang dihadapi nelayan Untia yaitu jalan menuju ke pantai berlumpur sehingga menyulitkan bagi nelayan untuk mendorong perahu mereka. Masyarakat Untia beradaptasi dengan lingkungan baru mereka dengan cara memanfaatkan lingkungan darat dengan alternatif pekerjaan yang bisa menambah ekonomi keluarga.","PeriodicalId":374972,"journal":{"name":"Walasuji : Jurnal Sejarah dan Budaya","volume":"95 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-06-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133552728","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
PERANAN WANITA DALAM MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN KEHIDUPAN MASYARAKAT NELAYAN DI CAMBAYA KOTA MAKASSAR 妇女在促进马卡萨省卡巴亚渔民生活的福祉方面的作用
Walasuji : Jurnal Sejarah dan Budaya Pub Date : 2020-06-18 DOI: 10.36869/wjsb.v7i1.98
Hasmah Hasmah
{"title":"PERANAN WANITA DALAM MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN KEHIDUPAN MASYARAKAT NELAYAN DI CAMBAYA KOTA MAKASSAR","authors":"Hasmah Hasmah","doi":"10.36869/wjsb.v7i1.98","DOIUrl":"https://doi.org/10.36869/wjsb.v7i1.98","url":null,"abstract":"Penelitian ini mengkaji eksistensi wanita dalam upaya meningkatkan kesejahteraan nelayan di Kecamatan Cambaya, Kota Makassar. Penelitian ini menggunakan metodologi kualitatif dengan pengumpulan data melalui metode observasi, wawancara mendalam dan dokumentasi yang kemudian disajikan dalam bentuk deskriptif analisis. Hasil penelitian menjelaskan bahwa tingkat pendapatan nelayan di Kecamatan Cambaya relatif rendah karena usaha yang masih dipengaruhi oleh musim tangkap. Agar dapat bertahan pada musim paceklik, istri nelayan memiliki peranan yang cukup besar. Peranan istri nelayan di Cambayya dalam meningkatkan ekonomi terkonsentrasi pada sektor informal. Dalam wujud partisipasi, istri nelayan memegang tiga peranan, yaitu dalam rumah tangga, ekonomi, dan sosial kemasyarakatan. Istri nelayan juga bertanggungjawab untuk mengelola pendapatan keluarga sesuai dengan peranannya sebagai pengelola dan pengatur rumah tangga.Suami hanya bertanggungajawab untuk mencari nafkah dan istri yang mengatur penggunaannya.","PeriodicalId":374972,"journal":{"name":"Walasuji : Jurnal Sejarah dan Budaya","volume":"63 11 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-06-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116444397","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
MEMBENTUK KARAKTER BANGSA: SEJARAH INDONESIA DALAM DIORAMA MONUMEN NASIONAL 塑造民族特征:印度尼西亚国家纪念碑的模型
Walasuji : Jurnal Sejarah dan Budaya Pub Date : 2020-06-18 DOI: 10.36869/wjsb.v7i1.83
Bondan Kanumoyoso
{"title":"MEMBENTUK KARAKTER BANGSA: SEJARAH INDONESIA DALAM DIORAMA MONUMEN NASIONAL","authors":"Bondan Kanumoyoso","doi":"10.36869/wjsb.v7i1.83","DOIUrl":"https://doi.org/10.36869/wjsb.v7i1.83","url":null,"abstract":"Kajian ini menelusuri proses pembangunan Monumen Nasional dan diorama sejarah yang terdapat di dalamnya. Pembangunan Monumen Nasional merupakan gagasan yang didukung oleh presiden Republik Indonesia yangpertama, yaitu Sukarno. Sedangkan gagasan membangun museum sejarah dalam bentuk diorama berasal dari Sukarno. Melalui diorama sejarah Sukarno ingin menyajikan garis besar perkembangan sejarah Indonesia dengan misi utama untuk membentuk karakter bangsa. Akibat peristiwa di tahun 1965 terjadi perubahan pemerintahan. Karena itu pembangunan diorama justru terlaksana di masa pemerintahan Presiden Suharto. Pergantian pemerintahan ini menyebabkan perwujudan sejarah dalam diorama mengalami penyesuaian sesuai dengan wacana sejarah yang ingin dikembangkan oleh pemerintah yang berkuasa. Metode penelitian yang digunakan dalam kajian ini adalah metode sejarah yang terdiri dari empat tahapan, yaitu: heuristik, kritik, interpretasi,dan historiografi. Kesimpulan awal yang ditemukan, wacana sejarah yang dikembangkan dalam diorama di museum sejarah adalah wacana yang tidak utuh sebagai akibat dari perubahan politik yang terjadi sepanjang proses pembangunan diorama. Perlu suatu upaya revitalisasi diorama agar wacana yang tidak utuh tersebut dapat direka ulang sehingga membentuk suatu perspektif baru yang dapat menjelaskan proses pembentukan bangsa Indonesia.","PeriodicalId":374972,"journal":{"name":"Walasuji : Jurnal Sejarah dan Budaya","volume":"221 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-06-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133611673","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 2
PENDEKATAN SOSIO-EKONOMI DAN BUDAYA DALAM UPAYA MENGURANGI KEMISKINAN MASYARAKAT NELAYAN KELURAHAN SUMPANG MINANGAE KOTA PAREPARE SULAWESI SELATAN 社会经济和文化方法,以减少渔民社区的贫困,为南苏拉威西市的苏拉威西镇
Walasuji : Jurnal Sejarah dan Budaya Pub Date : 2020-06-18 DOI: 10.36869/wjsb.v7i1.87
Syamsul Bahri
{"title":"PENDEKATAN SOSIO-EKONOMI DAN BUDAYA DALAM UPAYA MENGURANGI KEMISKINAN MASYARAKAT NELAYAN KELURAHAN SUMPANG MINANGAE KOTA PAREPARE SULAWESI SELATAN","authors":"Syamsul Bahri","doi":"10.36869/wjsb.v7i1.87","DOIUrl":"https://doi.org/10.36869/wjsb.v7i1.87","url":null,"abstract":"Studi ini menelaah kondisi kemiskinan masyarakat nelayan Kelurahan Sumpang Minangae melalui kebijakan pemerintah. Beberapa fenomena kemiskinan nelayan setempat yang teramati dalam studi, antara lain penghasilan yang rendah nelayan (sawi)karena bagi hasil tangkapan yang tak seimbang antara nelayan (sawi) dan nelayan pemodal (juragang) dan beberapa struktur bangunan berupa rumah panggung yang tidak layak,masih menggunakan bambu dan beratap rumbia. Pendekatan sosio-ekonomi dan budaya digunakan sebagai upaya untuk menurunkan kemiskinan nelayan setempat. Data dihimpun dari hasil pengamatan, wawancara, dokumentasi. Hasil studi menunjukkan bahwa upaya yang dapat ditempuh oleh masyarakat nelayan lokal untuk mengurangikemiskinan yakni membangun jaringan sosial dalam wujud pembentukan asosiasi nelayan dan mengikuti pelatihan berkala wirausaha melalui bantuan pemerintah. Sedangkan kebijakan yang dapat ditempuh Pemerintah Daerah Kota Parepare, yakni perumusan dan pelaksanaan Peraturan Daerah (Perda) bagi hasil tangkapan yang tegas dan jelas, perluasan kesempatan berusaha masyarakat nelayan,dan pemberian pelayanan dasar serta stabilisasi kebutuhan pokok, khususnya beras.","PeriodicalId":374972,"journal":{"name":"Walasuji : Jurnal Sejarah dan Budaya","volume":"139 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-06-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124503071","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
TRADISI LISAN NATONI DALAM TUTURAN RITUAL SIUM ANA PADA MASYARAKAT BOTI DI NUSA TENGGARA TIMUR
Walasuji : Jurnal Sejarah dan Budaya Pub Date : 2020-06-18 DOI: 10.36869/wjsb.v11i1.70
I. Iswanto
{"title":"TRADISI LISAN NATONI DALAM TUTURAN RITUAL SIUM ANA PADA MASYARAKAT BOTI DI NUSA TENGGARA TIMUR","authors":"I. Iswanto","doi":"10.36869/wjsb.v11i1.70","DOIUrl":"https://doi.org/10.36869/wjsb.v11i1.70","url":null,"abstract":"Reportoar tradisi lisan di Indonesia merupakan sarana indentitas masyrakat dan budaya. Tulisan ini berdasarkan hasil penelitian tradisi lisan pada masyarakat Boti di Nusa Tenggara Timur. Permasalahan dalam penelitian ini ialah bagaimana tradisi lisan natoni dalam Tuturan Ritual Sium Ana pada Masyarakat Boti di Nusa Tenggara Timur? Penelitian ini akan difokuskan pada kekhasan tuturan natoni sebagai salah satu bentuk sastra lisan masyarakat Dawan. Metode yang digunakan ialah metode deskriptif kualitatis dengan paradigma fenemenologi. Berdasarkan data yang diperoleh memperlihatkan bahwa tuturan ritual natoni merupakan tuturan ritual resiprokal atau berbalas-balasan. Juru bicara dikenal dengan atutas dan dibalas oleh selompok masyarakat yang dikenal dengan istilah atutas. Tuturan ritual sium ana mengunakan makna figuratif lokatif yang berasosiasi dengan kepercayaan terhadap leluhur dan makna figuratif entitas kebendaan yang berasosiasi dengan gender.","PeriodicalId":374972,"journal":{"name":"Walasuji : Jurnal Sejarah dan Budaya","volume":"24 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-06-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133268011","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
PROFIL ETOS KERJA PENGRAJIN BAMBU DI DESA GINTANGAN BANYUWANGI 银手板鱼湾竹匠职业职业简介
Walasuji : Jurnal Sejarah dan Budaya Pub Date : 2020-06-18 DOI: 10.36869/wjsb.v7i1.97
Siti Munawaroh
{"title":"PROFIL ETOS KERJA PENGRAJIN BAMBU DI DESA GINTANGAN BANYUWANGI","authors":"Siti Munawaroh","doi":"10.36869/wjsb.v7i1.97","DOIUrl":"https://doi.org/10.36869/wjsb.v7i1.97","url":null,"abstract":"Penelitian tentang Profil Etos Kerja Pengrajin Bambu dilakukan di Desa Gintangan, Kecamatan Rogojampi, Kabupaten Banyuwangi. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap profil, etos kerja, dan nilai-nilai yangmempengaruhi semangat kerja pengrajin. Terkait metodologi, penelitian ini bersifat deskriptif-kualitatif. Metode yang digunakan untuk menjaring data primer adalah observasi dan wawancara dan data sekunder melalui studi pustaka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masyarakat Desa Gintangan bermata pencaharian sebagai petani dan pengrajin bambu. Pekerjaan ini sudah ditekuni sejak lama dan warisan turun-temurun. Penghasilan sebagai pengrajin bambu dapat memenuhi kebutuhan keluarga yang tidak terlepas dari semangat kerja yang tinggi, disiplin, pantang menyerah, berdoa dan berikhtiar, jujur, ikhlas, tidak lupa ibadah, bertanggung jawab, dan memanfaatkan waktu. Semangat kerja tersebut dilandasi oleh nilai-nilai ekonomi, kekeluargaan, gotong royong, dan agama.","PeriodicalId":374972,"journal":{"name":"Walasuji : Jurnal Sejarah dan Budaya","volume":"93 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-06-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133812423","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
RITUAL MIMMALA MATAMBA BULUNG MASYARAKAT PATTAE’ KECAMATAN BINUANG KABUPATEN POLEWALI MANDAR
Walasuji : Jurnal Sejarah dan Budaya Pub Date : 2020-06-18 DOI: 10.36869/wjsb.v11i1.69
Abdul Rahman
{"title":"RITUAL MIMMALA MATAMBA BULUNG MASYARAKAT PATTAE’ KECAMATAN BINUANG KABUPATEN POLEWALI MANDAR","authors":"Abdul Rahman","doi":"10.36869/wjsb.v11i1.69","DOIUrl":"https://doi.org/10.36869/wjsb.v11i1.69","url":null,"abstract":"Permasalahan pokok yang dikaji dalam penelitian ini ialah ritual mimmala matamba bulung sebagai bagian dari ritual masyarakat Pattae di Polewali Mandar. Tujuan penelitian ini ialah untuk mengetahui proses, nilai, fungsi dan proses pewarisan ritual mimmala matamba bulung pada masyarakat Pattae. Dalam penelitian ini digunakan jenis penelitian kualitatif yang berusaha memahami dan menafsirkan makna suatu peristiwa interaksi tingkah laku manusia dalam situasi tertentu menurut perspektif peneliti. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi dengan melibatkan individu sebanyak delapan orang informan. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) ritual mimmala matamba bulung adalah ritual petani nenek moyang masyarakat Pattae’ yang bertujuan untuk meminta keselamatan dan kesuburan tanaman, ritual ini dilakukan setiap bulan Maret atau April setiap tahunnya ketika memasuki masa panen. (2) ritual mimmala matamba bulung memiliki fungsi sosial-ekonomi dan sebagai wujud nilai gotong royong masyarakat agar senantiasa menjaga keharmonisan dengan alam. (3) ritual mimmala matamba bulung diwariskan turun temurun oleh masyarakat dengan peran penting dari Tomatua .","PeriodicalId":374972,"journal":{"name":"Walasuji : Jurnal Sejarah dan Budaya","volume":"67 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-06-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132699593","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
MANGARU SEBAGAI SENI TRADISI DI LUWU
Walasuji : Jurnal Sejarah dan Budaya Pub Date : 2020-06-18 DOI: 10.36869/wjsb.v7i1.90
I. Iriani
{"title":"MANGARU SEBAGAI SENI TRADISI DI LUWU","authors":"I. Iriani","doi":"10.36869/wjsb.v7i1.90","DOIUrl":"https://doi.org/10.36869/wjsb.v7i1.90","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan menjelaskan makna dan nilai dari tari tradisional Mangaru di Luwu. Proses pengumpulan data menggunakan metode kualitatif, yakni wawancara, observasi, studi dokumentasi, dan studi kepustakaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tari mangaru yang ditarikan oleh masyarakat subetnis Rongkong di Luwumenggambarkan keperkasaan pasukan prajurit Kerajaan Luwu pada masa dahulu. Tari Mangaru masih eksis hingga sekarang dan dipentaskan pada acara-acara resmi dan pernikahan. Keberadaan Mangaru secara tidak langsung menggambarkan adanya hubungan antara Kerajaan Luwu dengan subetnis Rongkong. Gerakan dankostum yang digunakan oleh penari Mangaru mengandung makna yang sesuai dengan nilai-nilai masyarakat sebagai tempat tumbuhnya tarian tersebut. Namun, kandungan yang paling kental adalah makna integrasi antarsubetnis yang ada di Luwu.","PeriodicalId":374972,"journal":{"name":"Walasuji : Jurnal Sejarah dan Budaya","volume":"37 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-06-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126887783","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
RUMPA’NA BONE MAMMULANGNGE TAHUN 1824
Walasuji : Jurnal Sejarah dan Budaya Pub Date : 2019-11-05 DOI: 10.36869/WJSB.V6I2.13
Syahrir Kila
{"title":"RUMPA’NA BONE MAMMULANGNGE TAHUN 1824","authors":"Syahrir Kila","doi":"10.36869/WJSB.V6I2.13","DOIUrl":"https://doi.org/10.36869/WJSB.V6I2.13","url":null,"abstract":"Kajian ini bertujuan untuk mengungkapkan dan menjelaskan latar belakang dan akhir dari konflik Kerajaan Bone dengan Belanda pada tahun 1824. Kajian ini merupakan salah satu sejarah politik yang mewarnai Sulawesi Selatan masa itu. Kajian ini bersifat historis, sehingga penulis menggunakan metode sejarah dalam menjaring data melalui empat tahap secara sistematis. Keempat tahap tersebut adalah heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi. Hasil kajian menunjukkan bahwa konflik terjadi karena Kerajaan Bone menolak kehadiran ekspedisi militer Belanda di Sulawesi Selatan dan ketidakhadiran Raja Bone pada undangan pertemuan dengan pemerintah Belanda di Makassar. Oleh sebab itu, Belanda memutuskan untuk melancarkan serangan militer terhadap Bone. Meskipun kalah, Raja Bone, We Maniratu Arung Data, beserta para pembesar kerajaan tidak ditangkap oleh Belanda, sebab telah menyingkir ke daerah pedalaman.","PeriodicalId":374972,"journal":{"name":"Walasuji : Jurnal Sejarah dan Budaya","volume":"10 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-11-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129931660","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
相关产品
×
本文献相关产品
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信