{"title":"RUMPA’NA BONE MAMMULANGNGE TAHUN 1824","authors":"Syahrir Kila","doi":"10.36869/WJSB.V6I2.13","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Kajian ini bertujuan untuk mengungkapkan dan menjelaskan latar belakang dan akhir dari konflik Kerajaan Bone dengan Belanda pada tahun 1824. Kajian ini merupakan salah satu sejarah politik yang mewarnai Sulawesi Selatan masa itu. Kajian ini bersifat historis, sehingga penulis menggunakan metode sejarah dalam menjaring data melalui empat tahap secara sistematis. Keempat tahap tersebut adalah heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi. Hasil kajian menunjukkan bahwa konflik terjadi karena Kerajaan Bone menolak kehadiran ekspedisi militer Belanda di Sulawesi Selatan dan ketidakhadiran Raja Bone pada undangan pertemuan dengan pemerintah Belanda di Makassar. Oleh sebab itu, Belanda memutuskan untuk melancarkan serangan militer terhadap Bone. Meskipun kalah, Raja Bone, We Maniratu Arung Data, beserta para pembesar kerajaan tidak ditangkap oleh Belanda, sebab telah menyingkir ke daerah pedalaman.","PeriodicalId":374972,"journal":{"name":"Walasuji : Jurnal Sejarah dan Budaya","volume":"10 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2019-11-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Walasuji : Jurnal Sejarah dan Budaya","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.36869/WJSB.V6I2.13","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Kajian ini bertujuan untuk mengungkapkan dan menjelaskan latar belakang dan akhir dari konflik Kerajaan Bone dengan Belanda pada tahun 1824. Kajian ini merupakan salah satu sejarah politik yang mewarnai Sulawesi Selatan masa itu. Kajian ini bersifat historis, sehingga penulis menggunakan metode sejarah dalam menjaring data melalui empat tahap secara sistematis. Keempat tahap tersebut adalah heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi. Hasil kajian menunjukkan bahwa konflik terjadi karena Kerajaan Bone menolak kehadiran ekspedisi militer Belanda di Sulawesi Selatan dan ketidakhadiran Raja Bone pada undangan pertemuan dengan pemerintah Belanda di Makassar. Oleh sebab itu, Belanda memutuskan untuk melancarkan serangan militer terhadap Bone. Meskipun kalah, Raja Bone, We Maniratu Arung Data, beserta para pembesar kerajaan tidak ditangkap oleh Belanda, sebab telah menyingkir ke daerah pedalaman.
这项研究的目的是揭示和解释1824年与荷兰国王骨头冲突的背景和结束。这项研究是当时苏拉威西南部的政治历史。这项研究具有历史性质,因此作者利用历史方法系统地整合了四个阶段的数据。这四个阶段分别是启发、批评、解释和史学。研究表明,波恩帝国拒绝荷兰在南苏拉威西的军事远征存在,而波恩国王没有出席在马卡萨举行的荷兰政府会议。因此,荷兰决定对骨头发动军事打击。尽管失败了,德国国王Bone, We Maniratu Arung Data,和他的王子们没有被荷兰人逮捕,因为他们已经深入内陆。