wahyuni sulistiawati, R. Hartono, B ThresiaDewiKartini
{"title":"TINGKAT KEPUASAN DAN ASUPAN ZAT GIZI MAKRO DENGAN STATUS GIZI REMAJA PUTRI","authors":"wahyuni sulistiawati, R. Hartono, B ThresiaDewiKartini","doi":"10.32382/MEDKES.V12I2.251","DOIUrl":"https://doi.org/10.32382/MEDKES.V12I2.251","url":null,"abstract":"Health Polytechnic Islamic boarding school is one of the institutions that serve the food needs of students, so they must have a good food management system. Food is said to be nutritious if it contains enough nutrients to meet the body's needs. This study aims to determine the relationship between the level of satisfaction and intake of macro nutrients with the nutritional status of young women in the Nahdlatul Ulum Islamic boarding school Maros. This research is an analytical research. The samples were 95 junior high school girls of class VII and VIII who were selected by purposive sampling. The level of satisfaction was obtained using a manually processed questionnaire using scoring. Intake of macro nutrients is obtained through non-consecutive 2x24 hours recall and then processed using nutrient 2008 and compared with AKG. Nutritional status is obtained through anthropometric measurements. The relationship between the variable level of satisfaction and intake of macro nutrients with nutritional status was done by Chi Square test. Data is presented using frequency tables and narratives. The results showed that the sample who liked rice dishes were 67 people (70.5%), animal side dishes 70 people (73.7%), vegetable side dishes 67 people (70.5%), vegetables 70 people (73.7%), and the level of satisfaction in food was 85 people (89.5%). Samples that had good protein intake of 95 people (100%), good fat intake of 49 people (51.6%) and less carbohydrate intake of 79 people (83.2%). Nutritional status of 49 people (51.6%) is normal based on BMI / U. The results of statistical tests concluded that there was no significant relationship between the level of satisfaction and intake of macro nutrients with the nutritional status of young women in the Nahdlatul Ulum Islamic Boarding School Maros. Keywords: Intake of Macro Nutrition, Nutritional Status, Adolescent, Satisfaction Level.","PeriodicalId":369205,"journal":{"name":"Media Kesehatan Politeknik Kesehatan Makassar","volume":"237 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-08-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116297257","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
R. Rusli, Djuniasti Karim, Agust Dwi Djajanti, C. Ramadhani
{"title":"Tinjauan Pengetahuan Masyarakat Kecamatan Panca Rijang Kabupaten Sidrap tentang Penggunaan Obat Tradisional","authors":"R. Rusli, Djuniasti Karim, Agust Dwi Djajanti, C. Ramadhani","doi":"10.32382/MEDKES.V12I2.246","DOIUrl":"https://doi.org/10.32382/MEDKES.V12I2.246","url":null,"abstract":"Pengobatan tradisional merupakan bentuk pelayanan pengobatan yang menggunakan cara, alat atau bahan yang tidak termasuk dalam standar pengobatan kedokteran modern dan dipergunakan sebagai alternatif pengobatan. Penggunaan tanaman obat untuk penyembuhan suatu penyakit didasarkan pada pengalaman yang secara turun – temurun yang diwariskan oleh generasi terdahulu kepada generasi berikutnya. Tanaman obat tradisional merupakan suatu komponen penting dalam pengobatan tradisional. Selain lebih ekonomis, efek samping dari obat tradisional sangat kecil. Karena itu, penggunaan obat tradisional dengan formulasi yang tepat sangat penting dan tentunya lebih aman dan efektif. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengetahuan masyarakat Kecamatan Panca Rijang terhadap penggunaan obat tradisional","PeriodicalId":369205,"journal":{"name":"Media Kesehatan Politeknik Kesehatan Makassar","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-08-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129339702","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"IDENTIFIKASI Neisseria gonorrhoeae PADA PEKERJA SEKS KOMERSIAL DI PANTI SOSIAL MATTIRODECENG MAKASSAR","authors":"Mursalim Mursalim, Syahida Djasang","doi":"10.32382/MEDKES.V12I2.248","DOIUrl":"https://doi.org/10.32382/MEDKES.V12I2.248","url":null,"abstract":"Penelitian ini berlatar belakang Infeksi Menular Seksual (IMS) sampai saat ini masih merupakan masalah kesehatan masyarakat di seluruh dunia, baik di negara maju (industri) maupun di negara berkembang. Pekerja seks komersial dewasa ini dianggap merupakan penyebab utama penyebaran penyakit menular seksual. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi Neisseria gonorrhoeae pada pekerja seks komersial di Panti Sosial Mattirodeceng Makassar. Jenis Penelitian ini adalah observasi laboratorik yang bersifat deskriptif Berdasarkan hasil penelitian ini dari 15 sampel tidak ditemukan Neisseria gonorrhoeae pada pekerja seks komersial di Panti Sosial Mattirodeceng Makassar. Dari hasil penelitian diatas disarankan untuk mencegah penularan Neisseria gonorrhoeae senantiasa menggunakan kondom atau seks aman. Setia kepada pasangan atau tidak berganti – ganti pasangan.","PeriodicalId":369205,"journal":{"name":"Media Kesehatan Politeknik Kesehatan Makassar","volume":"75 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-08-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130930087","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Ridha Sufiani Ismail, R. Hartono, Chaerunnimah Chaerunnimah
{"title":"ASUPAN ZAT GIZI MAKRO PADA PENDERITA DEMAM TYPOID DI RSUD MAROS","authors":"Ridha Sufiani Ismail, R. Hartono, Chaerunnimah Chaerunnimah","doi":"10.32382/medkes.v12i2.250","DOIUrl":"https://doi.org/10.32382/medkes.v12i2.250","url":null,"abstract":"Typhoid fever is a deases in small intestine and could cause continous symptoms, that was generated by salmonella thyposa. Knowing macro nutrition intake for typhoid fever patients in Makassar City Hospital. The study is acase study with observationa approach, patient’s nutrition intake data obtained 24 hours food recall form and the data was analized using Food Material Needs List. Macro nutrition intake in first and second day in recall averaged, is known at 2239.15 kcal energy (77,1%) which categorized moderate, energy’s intake were close to standard amount that recomended. 75.3 gr (103.85) proteins, which categorized normal and protein’s intake was fulfill standard amount that was recomended. 86.05 gr (117 %) fats which categorized very excessive, fat’s intake was exceeded standard amount that was recomended. 294.65 gr (54 %) carbohydrate which categorized deficient, and was not meet the standard amount that was recommended. Medical diagnosis Febris Pro Ev. patients nutrition status was normal nutrition status from IMT 23.89 kg/m 2 result. Intervention that was given to the patient in from stomach diet (tender food) and education about diet advice based on patient’s condition and needs was given. Key Word : Macro nnutrition intake, Nutrition status , Thypoid fever","PeriodicalId":369205,"journal":{"name":"Media Kesehatan Politeknik Kesehatan Makassar","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-08-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128999872","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Kelebihan Berat Badan Dipicu oleh Aktifitas Media Sosial pada Remaja","authors":"S. Sirajuddin","doi":"10.32382/MEDKES.V12I2.2","DOIUrl":"https://doi.org/10.32382/MEDKES.V12I2.2","url":null,"abstract":"Latar belakang : Kelebihan berat badan yang tidak proporsional terhadap tinggi badan adalah paramater obesitas yang paling nyata dan rendahnya aktivitas fisik yang rendah adalah salah satu pemicunya. Obesitas diketahui pada siswa SMP di Kota Makassar sebesar 10,6% overweight dan 7,9% obesitas. Aktifitas media sosial adalah parameter rendahnya aktivuitas fisik. Tujuan riset ini adalah untuk menganalisis korelasi kelebihan berat badan dengan aktifitas media sosial pada siswa SMP di Kota Makassar.Metode :Metode penelitian ini adalah penelitian survei dengan pendekatan cross sectional studi. Sampel diambil dari 4 Sekolah Menengah Pertama dari yaitu SMPN 6, 17, 12 dan 32 Kota Makassar. Besar sampel sebanyak 404 siswa yang diambil secara quota sampling setiap sekolah sebesar 100 siswa dan secara proporsional pada kelas II dan III. Berat Badan diukur dengan Seca ketelitian 0,1 kg sedangka tinggi badan diukur dengan stadiometer ketelitian 0,1 cm. Kelebihan berat badan adalah diukur dari Indeks Massa Tubuh (kg/m2). Aktifitas fisik diukur dari kegiatan olah raga rutin (minimal 25 menit setip kegiatan dan dilakukan minimal 5 hari dalam seminggu), aktifitas media sosial (menit dan hari), dan games on line (menit dan hari). Pengolahan dan analisis data menggunakan program SPPS for windows. Uji statistika dengan Korelasi Spearmen pada kemaknaan 95%.Hasil :Hasil penelitian diketahui bahwa kelebihan berat badan pada siswa SMP di Kota Makassar adalah 18,6% dan SMP Negeri 6 adalah yang tertinggi (7,2%). Aktifutas media sosial dilakukan oleh 91,3% siswa SMP Kota Makassar dan tertinggi di SMP N 17 dan SMP 6 masing masing 24,8% dan 24%. Kelebihan berat badan berkorelasi positif dengan aktifitas media sosial (p=0,016). Indeks Massa Tubuh berkorelasi positif dengan aktif media sosial (p= 0,036) dan 0,016). Aktifitas media sosial juga berkorelasi positif dengan aktifitas bermain game on line (p=0.000).Simpulan: Kesimpulan bahwa semakin lama (menit) siswa aktif di media sosial dan game on line, maka kenaikan berat badannya lebih nyata. Rekomendasi dari penelitian ini adalah mengatasi kelebihan berat badan dengan cara mengaktifkan siswa dalam even olah raga dan kegiatan lain di sekolah dan diluar sekolah. Membatasi pemakaian kendaraan dalam jarak tertentu dari sekolah adalah layak dicoba.","PeriodicalId":369205,"journal":{"name":"Media Kesehatan Politeknik Kesehatan Makassar","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-08-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128955317","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Asmiati Asmiati, R. Hartono, Aswita Amir, Hijrah Asikin
{"title":"HUBUNGAN PENDAPATAN ORANGTUA DAN POLA MAKAN SERTA KEJADIAN PENYAKIT DIARE DENGAN STATUS GIZI","authors":"Asmiati Asmiati, R. Hartono, Aswita Amir, Hijrah Asikin","doi":"10.32382/MEDKES.V12I2.252","DOIUrl":"https://doi.org/10.32382/MEDKES.V12I2.252","url":null,"abstract":"This type of research is analytic research using the Cross-Sectional Study approach, to obtain data on the relationship of diet and parental income and the incidence of diarrheal diseases on nutritional status (BB / TB) of the students of SDN Daya 1. Populations in this study were all elementary school students of the third, fourth, and fifth grade of SDN Daya 1 Makassar City. The sample in this study were elementary school students in the grades III, IV and V in SDN Daya 1 located in Paccerakkang village, Biringkanaya Subdistrict, Makassar City, with the following criteria: class III-V students who were willing to become a sample; children are in good health at the time of sampling; and parents and teachers are willing to become respondents. Data analysis uses the Chi-Square test. The results showed that diet was not related to nutritional status as evidenced by the value of p = 0.48 (> 0.05), parental income was not related to nutritional status where most of the parents' income level was quite sufficient as evidenced by p = 0, 269 > 0.05) as well as the incidence of diarrhea not related to nutritional status as evidenced by p = 0.470 (> 0.05). It is recommended that the process of data collection is better collaboration between researchers and the school, making direct observations at the household level regarding food availability, and adding food intake variables to find out the meal portion of the sample. Keywords: Parental Income, Diet, Diarrhea and Nutritional Status","PeriodicalId":369205,"journal":{"name":"Media Kesehatan Politeknik Kesehatan Makassar","volume":"57 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-08-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115612058","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"PENGARUH MOBILISASI SARAF TERHADAP PERUBAHAN NILAI NYERI PADA PENDERITA MYOGENIC LOW BACK PAIN","authors":"Willy Yataro Poluan, Djohan Aras","doi":"10.32382/MEDKES.V12I2.264","DOIUrl":"https://doi.org/10.32382/MEDKES.V12I2.264","url":null,"abstract":"ABSTRAK Low back pain adalah suatu syndrome nyeri yang terjadi pada regio punggung bawah yang merupakan akibat dari berbagai sebab antara lain karena kesalahan posisi tubuh dan gerakan yang berulang. Mobilisasi saraf merupakan modalitas fisioterapi yang bertujuan memperbaiki mobilitas jaringan saraf ( intraneural) dan pergerakan dipermukaan saraf ( extraneural) . Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian mobilisasi saraf terhadap perubahan nilai nyeri pada penderita myogenic low back pain , menggunakan alat ukur Visual Analogue Scale (VAS) . Metode penelitian yang digunakan adalah quasi-experimental dengan desain penelitian time-series experimental design . Penelitian dilaksanakan di RSUD Bitung pada April sampai Mei 2017. Responden peneliti dipilih berdasarkan kriteria inklusi dengan jumlah sampel 20 orang. Hasil penelitian dari data analisis menggunakan Uji T berpasangan, dengan hasil yang didapat yaitu pretest - posttest 3 kali penanganan adalah p=0,000 (p<0,05) dan hasil yang didapat pretest - posttest 6 kali penanganan adalah p=0,000 (p<0,05). Hal ini menunjukkan bahwa baik 3 kali penanganan dan 6 kali penanganan dapat memberi pengaruh pada nilai nyeri. Rerata dari pretest adalah 67,35 sedangkan rerata dari posttest 3 kali penanganan adalah 58,15 dan rerata dari posttest 6 kali penanganan adalah 45,75. Selisih rerata pretest dengan posttest 3 kali pengananan adalah 9,2 dan selisih rerata posttest 3 kali penanganan dan 6 kali penanganan adalah 12,4. Penelitian ini menunjukkan bahwa semakin tinggi frekuensi pemberian mobilisasi saraf, maka penurunan nyeri akan semakin signifikan bagi penderita low back pain .","PeriodicalId":369205,"journal":{"name":"Media Kesehatan Politeknik Kesehatan Makassar","volume":"99 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-08-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124986507","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"DESCRIPTION OF DIETARY HABIT AND ENERGY INTAKE AND NUTRITIONAL STATUS ON ELDERLY","authors":"M. Tahir, R. Hartono, S. Sukmawati","doi":"10.32382/medkes.v12i2.247","DOIUrl":"https://doi.org/10.32382/medkes.v12i2.247","url":null,"abstract":"Background: Elderly is someone who has reached age of 60 years. At that age there will be setbacks cells that can affect the function and the ability of the body system so that the various problems experienced by the elderly. It had an impact on their lack of food consumption pattern. Conduct of one will be reflected of diet pertaining to consumption food. Objective: to describe the food consumption pattern, energy intake and nutritional status on elderly. Method: This research was conducted in RW 10 Sub Sudiang Biringkanaya District of Makassar. Sampling was done by purposive sampling with criteria for residing permanently, willing to be sampled and active communication. The total sample are 22 people. This research using method food recall as much as two times within 24 hours and not successive. Research Result: Research based on the composition food consumption pattern of good dish are 59,1 % and less are 40,9 %. Food consumption pattern based on the frequency of good food are 86,4 % and less are 13,6 % . Energy intake of all are still lacking that is 100%. While the normal nutritional status are 81,8%, skinny was 9,1% and 9.1% are a fat. Conclusion: Elderly food consumption patternbased on the composition of dishes are generally good and the frequency of the food less . Nutritional status of elderly generally normal. Advice on further research is expected to use food weighing to see an intake of an elderly and it is necessary to the efforts of a public health center in more attention to the health of the elderly in the form of education or socialization so that the elderly can increase and improve diet and nutritional status.","PeriodicalId":369205,"journal":{"name":"Media Kesehatan Politeknik Kesehatan Makassar","volume":"233 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-08-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127533291","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Rahmatullah Musyayyib, R. Hartono, Asmaruddin Pakhri
{"title":"PENGETAHUAN DAN POLA MAKAN DENGAN STATUS GIZI REMAJA DI PONDOK PESANTREN NAHDLATUL ULUM SOREANG MAROS","authors":"Rahmatullah Musyayyib, R. Hartono, Asmaruddin Pakhri","doi":"10.32382/MEDKES.V12I2.249","DOIUrl":"https://doi.org/10.32382/MEDKES.V12I2.249","url":null,"abstract":"Teenagers need higher nutrients than adults in adolescents, there is an increase in physical growth and significant body development. Changes in lifestyle and eating habits of adolescents affect their intake and nutritional needs.This study aims to determine the relationship of knowledge and diet with the nutritional status of adolescents at the Nahdlatul Ulum Islamic Boarding School Soreang Maros.This research is an analytical study with cross sectional survey design. The subject in this study were adolescents at the Nahdlatul Ulum Islamic Boarding School in Soreang Maros, Maros Regency, amount to 134 people. The nutritional knowledge of the subject was obtained through interviews using a questionnaire. The subject diet was obtained through interviews using Food Frequency Quesionarrie (FFQ). Nutritional status (BMI / U) of the sample is obtained from the results of measurements of body weight and height. To find out the relationship between variables of knowledge and diet with nutritional status, chi square test was conducted using SPSS program. Data is presented in the form of frequency distribution and narrative tables.The results of the study show that subject knowledge is 73.1% good and 26.7% less. The subject diet was 53.10% less and 47.0% good. The nutritional status of the subject was 94.8 good and 5.2% more. The results of statistical tests between variables showed no relationship between knowledge and diet and there was no relationship between knowledge and nutritional status and there was a relationship between diet and nutritional status. Keywords : Nutrition Knowledge, Diet,Nutritional Status","PeriodicalId":369205,"journal":{"name":"Media Kesehatan Politeknik Kesehatan Makassar","volume":"216 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-08-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125947535","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"PENGARUH LATIHAN PERIODE PERSIAPAN UMUM PON TERHADAP PERUBAHAN DAYA LEDAK OTOT ATLET KONTINGEN BAYANGAN PON XIX 2016 KONI SULAWESI SELATAN","authors":"Aco Tang","doi":"10.32382/MEDKES.V11I2.229","DOIUrl":"https://doi.org/10.32382/MEDKES.V11I2.229","url":null,"abstract":"Pengaruh latihan periode persiapan umum PON terhadap perubahan daya ledak otot atlet kontingen bayangan PON XIX 2016 KONI Sulawesi Selatan. Untuk meningkatkan performa atlet, maka perlu diberikan program latihan lain selain latihan teknik yang bertujuan meningkatkan kebugaran atlet. Program latihan yang di maksud adalah latihan latihan periode persiapan umum . Latihan periode persiapan umum adalah satu bentuk latihan terpadu yang didalamnya berisi latihan kebugaran, latihan fleksibilitas, latihan strength, dan latihan power. Latihan periode persiapan umum bertujuan meningkatkan kebugaran fisik secara umum, termasuk daya ledak otot. Menurut Matthew et all, 2003, resisten training dapat meningkatkan daya ledak otot. Penelitian ini bertujuan mempelajari pengaruh latihan periode persiapan umum PON terhadap perubahan daya ledak otot atlet kontingen bayangan PON XIX 2016 KONI Sulawesi Selatan. Penelitian ini bersifat observasional dengan rancangan studi prospektif. Popolasi dalam penelitian ini adalah atlet kontingen bayangan PON XIX 2016 KONI Sulawesi Selatan kelompok cabang olahraga permainan yang berjumlah 129 atlet. Sampel yang diambil sebanyak 100 atlet dengan kriteria inklusi : berumur antara 17-26 tahun, rutin mengikuti latihan, tidak sedang cedera, mengikuti pre test dan post test. Penelitian ini menggunakan pengukuran daya ledak otot sebelum dan setelah mengikuti latihan periode persiapan umum PON XIX 2016 yang dilakukan selama 8 Minggu. Data dianalisis melalui uji wilcoxon. Instrumen tes yang digunakan pada penelitian ini adalah vertikal jump test untuk mengukur daya ledak otot atlet kontingen bayangan PON XIX 2016 KONI Sulawesi Selatan.","PeriodicalId":369205,"journal":{"name":"Media Kesehatan Politeknik Kesehatan Makassar","volume":"22 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-08-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115745759","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}