Jurnal LazuardiPub Date : 2024-04-03DOI: 10.53441/jl.vol7.iss1.100
F. A. Nai
{"title":"PEMBELAJARAN LITERASI DI LPTK UNDANA MENYONGSONG GENERASI EMAS INDONESIA","authors":"F. A. Nai","doi":"10.53441/jl.vol7.iss1.100","DOIUrl":"https://doi.org/10.53441/jl.vol7.iss1.100","url":null,"abstract":"Schelfhout et al. (2006) yang dikutip Mehrak (dalam Asean EFL Journal, hal. 3) melalui www.asean-efl-journal.com>pta_oct_08, mengatakan bahwa: untuk menghasilkan calon guru yang baik, maka LPTK perlu membekali para calon guru dengan “ (1) master the content knowledge of the discipline they are specialized to teach; (2) have skills and knowledge about teaching/learning in order to teach properly; (3) work in school contexts;(4) notice any short comings in their teaching and constantly try to improve it; (5) take on a broader pedagogical and moralresponsibility”. Dengan kata-kata kunci master, skills, work, notice, dan take, pernyataan di atas berkaitan langsung dengan rancangan belajar dan pembelajaran yang dapat membantu menjembatani kualitas pendidikan guru di LPTK dan kebutuhan sekolah sebagai stakeholders. Penelitian ini mengakomodir studi etnografis dari sudut pandang James P. Spradley (1980) yang mendeskripsikan budaya suatu kelompok meliputi tiga aspek yakni cultural behavior (apa yang dilakukan), cultural knowledge (apa yang diketahui), dan cultural artifacts (apa yang digunakan) (dalam Muhyidin, 2023) Hasil studi etnografis terhadap cultural knowledge dan cultural artifact pembelajaran membaca dan menulis permulaan di SDN Maulafa Kota Kupang tahun 2023, menunjukkan bahwa terdapat kesenjangan yang terlalu longgar antara bekal pragmatik para guru dengan hasil study teoretik di LPTK. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, sebagian besar guru kelas rendah melakukan pembelajaran membaca dan menulis permulaan dengan menggunakan metode eja, metode kartu huruf, metode alphabe. Hal itu membuktikan perbedaan yang sangat signifikan antara learning materials di LPTK dengan content learning yang akan diaplikasi calon guru di lapangan kerja. Apabila model-model pembelajaran membaca dan menulis permulaan itu yang digunakan para guru, maka persoalan literasi sebagai salah satu kendaraan generasi muda menuju era emas, tidak bakal tercapai.","PeriodicalId":367260,"journal":{"name":"Jurnal Lazuardi","volume":"25 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-04-03","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140747524","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Jurnal LazuardiPub Date : 2024-04-03DOI: 10.53441/jl.vol7.iss1.101
L. Koroh
{"title":"KEBIJAKAN BAHASA TERHADAP PERAN BAHASA ASING DI INDONESIA: PERSPEKTIF EKOLOGI BAHASA","authors":"L. Koroh","doi":"10.53441/jl.vol7.iss1.101","DOIUrl":"https://doi.org/10.53441/jl.vol7.iss1.101","url":null,"abstract":"Bahasa asing mempunyai peranan tertentu dalam konteks kehidupan bahasa di Indonesia. Fungsi ini diwujudkan dalam penggunaannya pada ranah tertentu, baik alami maupun buatan berdasarkan kebijakan bahasa. Dalam konteks Indonesia, bahasa asing khususnya bahasa Inggris mempunyai peranan penting sebagai alat komunikasi internasional. Secara ekologis, keberagaman bahasa di Indonesia memerlukan adanya pemisahan fungsi dan peran antara bahasa daerah, bahasa Indonesia, dan bahasa asing. Dalam konteks ekologi bahasa, bahasa asing berpotensi mendominasi bahasa Indonesia dan bahasa daerah. Terkait bahasa Indonesia, hegemoni terjadi karena bahasa asing cenderung memiliki nilai ekonomi lebih dibandingkan bahasa Indonesia. Sedangkan terkait bahasa daerah, hegemoni bahasa asing disebabkan oleh rendahnya saling ketergantungan dengan bahasa daerah dari segi struktur dan leksikon. Dari segi kebijakan bahasa dan ekologi bahasa, ada hal-hal yang bersifat preskriptif yang harus dipatuhi, namun ada pula hal-hal deskriptif terkait fungsi dan peranan bahasa asing yang perlu mendapat perhatian. Dengan demikian, bahasa asing akan tetap penting dalam konteks komunikasi global.","PeriodicalId":367260,"journal":{"name":"Jurnal Lazuardi","volume":"333 2","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-04-03","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140750098","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Jurnal LazuardiPub Date : 2024-04-03DOI: 10.53441/jl.vol7.iss1.105
Desi Sepriana Benu, K. M. Margareta, Semuel H. Nitbani, F. A. Nai
{"title":"ANALISIS BUTIR SOAL ULANGAN AKHIR SEMESTER GENAP MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS X SMA NEGERI 2 KUPANG TIMUR TAHUN AJARAN 2022/2023.","authors":"Desi Sepriana Benu, K. M. Margareta, Semuel H. Nitbani, F. A. Nai","doi":"10.53441/jl.vol7.iss1.105","DOIUrl":"https://doi.org/10.53441/jl.vol7.iss1.105","url":null,"abstract":"Pokok permasalahan dalam penelitian ini berfokus kepada Distribusi jenjang ranah Kognitif dalam butir soal ulangan akhir semester mata Pelajaran Bahasa Indonesia kelas X SMA Negeri 2 Kupang tahun ajaran 2022/2023. Butir soal ulangan akhir semester genap mata Pelajaran Bahasa Indonesia menjadi data penelitian sebagai bahan analisis untuk mengetahui distribusi jenjang ranah Kognitif dalam butir sooal. Penelitian ini menggunakan teori evaluasi pembelajaran menurut pandangan Slameto (2001) acuan untuk mengetahui distribusi jenjang ranah Kognitif dalam butir soal. Metode yang digunakan yaitu deskriptif kuantitatif. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan Teknik pengumpulan dengan dokumen data penelitian yang dianalisis dan dideskripsikan untuk mendapatkan hasil penelitian. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa dari 30 nomor soal yang dianalisis ditemukan soal yang berada pada level kognitif C1 berjumlah 1 butir soal (3%), C2 berjumlah 18 butir soal (60%), C3 berjumlah 3 Butir soal (10%),C4 berjumlah 7 Butir soal (24 %), C5 berjumlah 1 Butir soal (3%) dan level kognitif C6 tidak didistribusikan dalam soal penilaian akhir semester tersebut. Berdasarkan hasil analisis yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa soal-soal tersebut belum layak dijadikan soal tes dan harus direvisi.","PeriodicalId":367260,"journal":{"name":"Jurnal Lazuardi","volume":"1131 ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-04-03","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140749219","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Jurnal LazuardiPub Date : 2024-04-03DOI: 10.53441/jl.vol7.iss1.107
Jeladu Kosmas, Paulina Maria Yovita Kosat, Dian Sari Arindah Pekuwali, Marsel Robot
{"title":"IDIOMATIC PHRASES IN MARRIAGE SPEECH OF HELONG TRIBUTE CUSTOMS AS AN ENRICHMENT OF TEACHING MATERIALS FOR SEMANTIC LECTURES","authors":"Jeladu Kosmas, Paulina Maria Yovita Kosat, Dian Sari Arindah Pekuwali, Marsel Robot","doi":"10.53441/jl.vol7.iss1.107","DOIUrl":"https://doi.org/10.53441/jl.vol7.iss1.107","url":null,"abstract":"The aim of this research is to describe idiomatic phrasesin the traditional marriage story of the Helong tribe as enrichment of teaching materials for semantics courses. The theoretical basis used in this research is idiomatic phrasesstated by Keraf (2000), namely (2) Idiomatic based on its type (2) Idiomatic based on its form. Using a qualitative approach and the method and collection technique used in this research is the observation method with three techniques, namely (1) skillful listening and involvement method, (2) recording technique, and (3) note taking. Other methods used are the questionnaire method and the note-taking method. The research results show that there are four stages, namely (1) stagekeket kodale'ask; (2) levelHilli Hleken'come in and ask'; (3) levelfog wrap'enter marriage or bring dowry'; (4) levelkait tamang in mule te'between'. In these four levels there are 13 idiomatic phrase data.","PeriodicalId":367260,"journal":{"name":"Jurnal Lazuardi","volume":"9 3","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-04-03","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140746394","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Jurnal LazuardiPub Date : 2024-04-03DOI: 10.53441/jl.vol7.iss1.102
Yohanes Pemandi Lian
{"title":"ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA DALAM SKRIPSI MAHASISWA SEBAGAI ACUAN PENYUSUNAN BAHAN AJAR MATA KULIAH BAHASA INDONESIA","authors":"Yohanes Pemandi Lian","doi":"10.53441/jl.vol7.iss1.102","DOIUrl":"https://doi.org/10.53441/jl.vol7.iss1.102","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan kesalahan berbahasa Indonesia tulis pada aspek ejaan dan kalimat dalam skripsi mahasiswa Program Studi Akuntansi Universitas Katolik Widya Mandira. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dengan menganalisis 25 sampel skripsi. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bentuk kesalahan berbahasa yang ditemukan pada skripsi mahasiswa Program Studi Akuntansi Universitas Katolik Widya Mandira berupa kesalahan ejaan meliputi penulisan huruf kapital, huruf miring, penulisan, dan tanda baca yang berjumlah 311 kesalahan atau 58,9%; dan kesalahan kalimat meliputi kesalahan kesepadanan struktur kalimat, keparalelan, kepaduan/koherensi, dan kecermatan kalimat sebanyak 217 atau 41,1%.","PeriodicalId":367260,"journal":{"name":"Jurnal Lazuardi","volume":"108 ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-04-03","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140748769","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Jurnal LazuardiPub Date : 2024-04-03DOI: 10.53441/jl.vol7.iss1.99
Fredik Lambertus Kollo, Giovani G. Henukh, Chory J Otemusu
{"title":"LITERASI BUDAYA KEWARGAAN DALAM PENDIDIKAN POLITIK BAGI WARGA NEGARA MUDA","authors":"Fredik Lambertus Kollo, Giovani G. Henukh, Chory J Otemusu","doi":"10.53441/jl.vol7.iss1.99","DOIUrl":"https://doi.org/10.53441/jl.vol7.iss1.99","url":null,"abstract":"Literasi budaya kewargaan sebagai upaya penguatan pendidikan politik bagi warga negara agar dapat mengenal budaya agar dibangunlah politik yang berasaskan kekeluargaan. Kajian ini memiliki tujuan untuk mengetahui dan menganalisis literasi budaya kewargaan sebagai upaya dalam Pendidikan politik. Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah kualitatif studi pustaka dengan mengumpulkan data dari berbagai lietaratur. Hasil kajian ini menunjukan bahwa literasi budaya kewargaan memberikan pemahaman bagi warga negara untuk mengenal budaya secara baik dan pendidikan politik memberikan pemahaman kepada warga negara agar mengetahui system politik di Indonesia. Sosialisasi sebagai salah satu bentuk Pendidikan politik dalam memberikan atau mentransfer pengetahuan politik kepada warga negara muda. Pendidikan politik memberikan pemahaman bagi warga negara agar dapat berpolitik secara baik sebagaimana warisan budaya dari para pendahulu. Gotong royong sebagai budaya masyarakat Indonesia yang harus dilestarikan dalam berbagai demensi kehidupan masyarakat termasuk dimensi politik.","PeriodicalId":367260,"journal":{"name":"Jurnal Lazuardi","volume":"209 ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-04-03","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140750394","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Jurnal LazuardiPub Date : 2024-04-03DOI: 10.53441/jl.vol7.iss1.98
Dian Sari A. Pekuwali
{"title":"Tindak Tutur Ilokusi dan Fungsinya dalam Wacana Iklan Lingkungan Hidup di Media Sosial","authors":"Dian Sari A. Pekuwali","doi":"10.53441/jl.vol7.iss1.98","DOIUrl":"https://doi.org/10.53441/jl.vol7.iss1.98","url":null,"abstract":"Penelitian ini bermaksud untuk menganalisis bentuk dan fungsi tindak tutur wacana lingkungan hidup yang dijumpai pada media sosial. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan metode simak dan teknik catat, teknik lanjutan gambar. Teknik analisis data menggunakan metode heuristik. Teknik penyajian hasil analisis yaitu menggunakan metode informal. Hasil Penelitian ini (1) Terdapat 2 jenis bentuk tindak tutur ilokusi yaitu; tindak tutur asertif dan tindak tutur direktif. Tindak tutur asertif meliputi; (a) mengatakan, (b) memberitahu, (c) menegaskan. Tindak tutur direktif meliputi; (a) memerintah, (b) melarang, (c) mengharuskan, (d) mengajak, (e) menyarankan, (f) mengingat. Jenis tindak tutur komisif, ekspresif dan deklaratif tidak ditemukan dalam penelitian ini. (2) Terdapat 4 fungsi tindak tutur ilokusi, yaitu fungsi kompetitif, menyenangkan, bekerja sama, bertentangan. Fungsi kompetitif meliputi; (a) memerintah, (b) meminta. Fungsi menyenangkan meliputi; (a) menawarkan, (b) mengundang, (c) menyambut. Fungsi bekerja sama meliputi; (a) mengumumkan, (b) menginstruksikan. Fungsi bertentangan meliputi; (a) mengancam, (b) mengutuk, (c) menegur.","PeriodicalId":367260,"journal":{"name":"Jurnal Lazuardi","volume":"74 ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-04-03","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140748159","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Jurnal LazuardiPub Date : 2024-04-03DOI: 10.53441/jl.vol7.iss1.106
Jenilia Helmi, Narantoputrayadi Makan Malay, Alex Djawa
{"title":"ANALISIS CAMPUR KODE DALAM ALBUM HAVI HARDIANO","authors":"Jenilia Helmi, Narantoputrayadi Makan Malay, Alex Djawa","doi":"10.53441/jl.vol7.iss1.106","DOIUrl":"https://doi.org/10.53441/jl.vol7.iss1.106","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan wujud campur kode serta bagaimana faktor penyebab terjadinya campur kode dalam album Havi Hardiano. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data tertulis dan dan data lisan dalam bentuk lirik lagu. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan teknik simak bebas libat cakap dan teknik catat. Hasil penelitian yang diperoleh adalah terdapat tiga wujud campur kode dalam album Havi Hardiano yakni, campur kode wujud kata, campur kode wujud frasa dan campur kode wujud klausa. Sementara untuk faktor penyebab campur kode terdapat tiga yaitu, faktor kebiasaan dalam pemakaian bahasa, faktor keselarasan isi lagu dan faktor latar belakang penyair.","PeriodicalId":367260,"journal":{"name":"Jurnal Lazuardi","volume":"12 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-04-03","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140748049","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Jurnal LazuardiPub Date : 2024-04-03DOI: 10.53441/jl.vol7.iss1.103
Yohanes Pemandi Lian, Yakobus M. Langkelang Niron
{"title":"PELANGGARAN PRINSIP KERJA SAMA KOMUNIKASI DI LAMAN GRUP FACEBOOK “VIKTOR LERIK BEBAS BERBICARA”","authors":"Yohanes Pemandi Lian, Yakobus M. Langkelang Niron","doi":"10.53441/jl.vol7.iss1.103","DOIUrl":"https://doi.org/10.53441/jl.vol7.iss1.103","url":null,"abstract":"Prinsip kerja sama (maksim) merupakan salah satu diskursus dalam kajian pragmatik yang menelusuri konsep komunikasi antara penutur dan mitra tutur. Proses kooperatif dalam memahami makna sangat dibutuhkan untk mencapai tujuan komunikasi. Penelitian ini menggunakan pemikiran Grice dalam meneliti pelanggaran tindak tutur yaitu pelanggaran maksim kerja sama pada laman grup facebook Viktor Lerik Bebas Berbicara. Tujuannya adalah mendeskripsikan bentuk pelanggaran terhadap maksim kerja sama dalam percakapan yang terdapat pada grup facebook Viktor Lerik Bebas Berbicara. Kajian teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah tindak tutur, bahasa tulis media sosial, maksim kerja sama Grice. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Hasil penelitian ditemukan pelanggaran terhadap maksim kerja sama yaitu pelanggaran maksim kuantitas, pelanggaran maksim kualitas, pelanggaran maksim relevansi, dan pelanggaran maksim pelaksanaan/ cara. Pelanggaran yang dominan mucul adalah pelanggaran maksim relevansi.","PeriodicalId":367260,"journal":{"name":"Jurnal Lazuardi","volume":"41 2","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-04-03","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140747457","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Jurnal LazuardiPub Date : 2024-04-03DOI: 10.53441/jl.vol7.iss1.104
Alex Djawa, Labu Djuli
{"title":"MAKIAN DALAM BAHASA (DIALEK) MELAYU KUPANG","authors":"Alex Djawa, Labu Djuli","doi":"10.53441/jl.vol7.iss1.104","DOIUrl":"https://doi.org/10.53441/jl.vol7.iss1.104","url":null,"abstract":"Makian biasanya dilakukan oleh orang terdekat, seperti orang tua kepada anak, anak kepada orang tua, antara anak dengan anak, atau antara teman dengan teman. Makian terjadi karena jengkel, benci dan marah. Makian yang sering digunakan dalam bahasa Melayu Kupang ada yang berbentuk kata, frase, dan klausa. Makian yang berbentuk kata seperti: tolo, puki, anjing, babi. Bentuk kata ulang, seperti: anjing-anjing, babi-babi, kode-kode. Berbentuk kata majemuk, seperti: puki mai, cuki mai, lele hanak. Berbentuk frase, seperti: dasar lonte, dasar pancuri, dasar tartau diri. Karakter yang berbeda dengan bahasa Indonesia, seperti: lu pung mai, lu pung no’o, lu pung tolo boa. Berbentuk klausa, seperti: lu su gila, basong su gila, parampuan bagatal, parampuan lonte, mai pung puki lobang, dan basong pung panta lobang.","PeriodicalId":367260,"journal":{"name":"Jurnal Lazuardi","volume":"49 3","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-04-03","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140750360","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}