Danella Nabila Balqis, Elisabeth Michaela Pareira, N. N. Putri, Muhamad Rezka Fathan, Anisa Lismianisarie
{"title":"Pareira, Elisabeth Michaela KAJIAN TERHADAP PERUBAHAN FISIK UMBI KENTANG (Solanum tuberosum L.) SELAMA PENYIMPANAN DI SUHU RUANG","authors":"Danella Nabila Balqis, Elisabeth Michaela Pareira, N. N. Putri, Muhamad Rezka Fathan, Anisa Lismianisarie","doi":"10.58466/lipida.v2i2.451","DOIUrl":"https://doi.org/10.58466/lipida.v2i2.451","url":null,"abstract":"Kerusakan komoditi hortikultura setelah panen sekitar 20-40%. Ini disebabkan proses respirasi dan metabolisme yang masih berlangsung, ketidaktepatan waktu panen, kerusakan mekanis, fisik dan fisiologis. Kerusakan umbi kentang yang sering dijumpai di lapangan umumnya disebabkan oleh pengangkutan hasil dan penanganan pasca panen yang kurang tepat. Salah satunya upaya penanganan dalam mengantisipasi kerusakan umbi kentang yaitu menggunakan kemasan. Kemasan plastik PP dan kardus merupakan bahan kemasan yang paling populer dan sangat luas penggunaannya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perubahan fisik umbi kentang selama penyimpanan di suhu ruang dengan menggunakan kemasan plastik PP dan kardus. Metode yang digunakan adalah deskriptif trial and error dengan bahan baku utama kentang lokal. Pengamatan dilakukan selama 14 hari berupa keadaan fisik umbi kentang berupa warna, bentuk atau tekstur, pengukuran berat dan diameter. Pengamatan bagian dalam umbi dan zat padatan terlarut dilakukan di hari ke-11. Hasil penelitian menunjukkan bahwa umbi kentang yang disimpan dengan kemasan plastik PP, tidak mengalami banyak perubahan fisik dibandingkan dengan kemasan kardus. Dimana umbi kentang yang disimpan menggunakan kemasan plastik PP hanya mengalami pelunakan tekstur secara fisik. Umbi kentang yang disimpan menggunakan kemasan kardus, salah satunya mengalami pembusukan di hari ke-11 sedangkan umbi kentang lainnya, secara fisik masih dalam keadaan segar walaupun tekstur lunak di hari ke-14. Nilai total padatan terlarut di hari ke-11 pada umbi kentang kemasan plastik PP adalah 6% sedangkan dengan kemasan kardus adalah 5,2%. Semakin lama penyimpanan kentang maka semakin banyak perombakan karbohidrat menjadi gula sederhana sehingga total padatan terlarut pada umbi kentang akan terus meningkat.","PeriodicalId":359021,"journal":{"name":"Jurnal Teknologi Pangan dan Industri Perkebunan (LIPIDA)","volume":"21 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-10-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116387606","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Karakteristik Kimia dan Analisis Sensori Pada Dodol Nanas Dengan Perbandingan Tepung Ketan dan Tepung Beras","authors":"Erick Radwitya, Marisa Nopriyanti, Trian Adimarta, Ely Ernayani","doi":"10.58466/lipida.v2i2.794","DOIUrl":"https://doi.org/10.58466/lipida.v2i2.794","url":null,"abstract":"Dodol yang dibuat dari bahan buah nanas kemungkinan dapat menambah keanekaragaman dodol yang telah ada dipasaran. Selain itu juga dapat menaikkan nilai ekonomis buah nanas. Tujuan yang akan dicapai adalah untuk mengetahui pengaruh berbagai perbedaan penambahan tepung ketan dan tepung beras terhadap sifat kimia dan organoleptik dodol nanas. Jenis penelitian ini adalah menggunakan metode eksperimen dengan menggunakan daftar analisa sidik ragam. Proses pembuatan dodol nanas dibuat dengan empat variasi perbandingan bahan yaitu yang pertama penambahan tepung ketan 15 gr dan tepung beras 5 gr, kedua penambahan tepung ketan 5 gr dan tepung beras 15 gr, ketiga penambahan tepung ketan 20 gr dan ke empat penambahan tepung beras. 20 gr. Kadar air yang terkandung dalam perlakuan D (tepung beras 20%) mempunyai kadar air lebih tinggi yaitu 33,86% hal ini disebabkan karena semakin meningkatnya konsentrasi tepung beras maka terjadi peningkatan kadar air dodol nanas. Hal ini disebabkan karena penambahan tepung beras. karena sifat pati yaitu suka air.","PeriodicalId":359021,"journal":{"name":"Jurnal Teknologi Pangan dan Industri Perkebunan (LIPIDA)","volume":"47 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-10-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131087721","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"PENGARUH PENAMBAHAN TEPUNG DAUN KELOR TERHADAP KANDUNGAN NILAI GIZI COOKIES KACANG HIJAU","authors":"Krisjayanti Ataqwa, Wadli Wadli, Y. D","doi":"10.58466/lipida.v2i2.729","DOIUrl":"https://doi.org/10.58466/lipida.v2i2.729","url":null,"abstract":"Cookies adalah produk kue kering yang terbuat dari tepung terigu memiliki rasa manis dan daya simpan lama pada cookies, untuk menambah nilai gizi yang baik dengan ditambah adanya formulasi tepung kacang hijau dan tepung daun kelor, Tujuan pnelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh formulasi cookies kacang hijau tepung daun kelor (Moringa Oleifera L.) dan terhadap nilai organoleptik dan kandungan nilai gizi. Penelitian ini menggunakan rancangaan acak lengkap (RAL) yang terdiri 5 perlakuan dengan konsentrasi tepung terigu : tepung kacang hijau : tepung daun kelor (100%:0%:0%), (50%:10%:40%), (50%:35%:15%), (50%:25%:25%), dan (50%:15%:35%). Variabel yang diamati terdiri dari sifat organoleptik: warna, aroma rasa dan tekstur dan sifat kadar air, kadar abu, kadar protein, kadar lemak dan kadar karbohidrat, agar sesuai dengan standart sni kualitas cookies. Data diolah menggunakan uji one way ANOVA, dan apabila berpengaruh nyata dilanjutkan pada uji lanjut Duncan. Hasil penelitian menunjukkan penambahan tepung daun kelor pada cookies berpengaruh nyata terhadap kadar sifat kimia kadar air, kadar abu, kadar protein, kadar lemak dan kadar karbohidrat, dan sifat organoleptk. Hasil terpilih oleh panelis pada uji organoleptik cookies yaitu pada perlakuan P3 dengan komposisi tepung terigu : tepung kacang hijau : tepung daun kelor (50%:25%:25%) dengan nilai uji organoleptik rasa = 5,93, warna = 5,80, aroma = 5,68, tekstur = 6,28 dan kesukaan = 6,20. Dengan kandungan gizi karbohidrat sebesar 46,87%, kandungan gizi kadar air sebesar 4,15%, kadar abu sebesar 3,61%, kandungan kadar protein sebesar 9,35% dan kandungan lemak sebesar 36,02%.","PeriodicalId":359021,"journal":{"name":"Jurnal Teknologi Pangan dan Industri Perkebunan (LIPIDA)","volume":"23 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-10-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125235429","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"ANALISIS SENSORI TERHADAP SIRUP BUAH PEDADA (Sonneratia caseolaris) DI KABUPATEN KETAPANG","authors":"Isye Selvianti","doi":"10.58466/lipida.v2i2.869","DOIUrl":"https://doi.org/10.58466/lipida.v2i2.869","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses perebusan dengan metode tanpa diblender dan proses pemanasan dengan metode diblender dalam pembuatan sirup buah pedada serta untuk mengetahui tingkat penerimaan konsumen terhadap produk sirup buah pedada.\u0000Proses pembuatan sirup pedada (Sonneratia caseolaris) dengan metode tanpa diblender yaitu dengan cara buah pedada yang sudah dibersihkan dan di potong beberapa bagian kemudian ditambahkan gula 65% dan air 1000 ml, untuk kemudian dilakukan proses perebusan selama 30 menit dengan suhu kompor ±100°C. Adapun metode diblender dilakukan dengan cara buah pedada yang sudah bersih dihaluskan dan ditambah air 1000 ml kemudian disaring untuk diambil sarinya, setelah itu tambahkan 65% gula, kemudian lakukan proses pemanasan selama 30 menit dengan suhu kompor ±100°C hingga mengental.\u0000Analisa yang dilakukan dalam penelitian ini adalah uji sensori dengan menggunakan 30 panelis agak terlatih.\u0000Hasil analisa Uji sensori sirup buah pedada terhadap parameter warna, rasa, dan aroma, perlakuan yang terbaik adalah perlakuan buah pedada yang diblender, penilaian uji skoring yaitu berwarna coklat kemerahan, uji hedonik aroma khas buah pedada agak di sukai, serta memiliki rasa yang disukai.","PeriodicalId":359021,"journal":{"name":"Jurnal Teknologi Pangan dan Industri Perkebunan (LIPIDA)","volume":"13 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-10-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"117185866","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Making Cheese Sticks from Tapioca Flour Substitution with Corn Flour","authors":"Trian Adimarta","doi":"10.58466/lipida.v2i2.851","DOIUrl":"https://doi.org/10.58466/lipida.v2i2.851","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai kadar air dan kadar abu, serta mengetahui uji organoleptik terhadap produk cheese stick dengan penambahan tepung jagung. \u0000Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pencampuran semua bahan, tepung tapioka 25%, 50%, 75% dan tepung jagung 75%, 50%, 25%, pengulenan adonan, giling hingga tipis, dipotong, dan digoreng. Selanjutnya dilakukan uji organoleptik yaitu kesukaan terhadap rasa, warna, dan tekstur, sedangkan uji kimia mengunakan parameter kadar air dan kadar abu. \u0000Hasil uji organoleptik cheese stick dengan penambahan tepung jagung adalah untuk sampel 25% tepung tapioka : 75% tepung jagung nilai rata-rata kesukaan rasa, warna dan tekstur berturut-turut adalah 6,3, 6,3 dan 7,4, untuk sampel 50% tepung tapioka : 50% tepung jagung nilai rata-rata kesukaan rasa, warna dan tekstur berturut-turut adalah 7,7, 7,2 dan 7,6, sedangkan untuk sampel 75% tepung tapioka : 25% tepung jagung nilai rata-rata terdapat kesukaan rasa, warna dan teksur berturut-turut adalah 7,3, 6,97 dan 6,4. Hasil terbaik dari ketiga perlakuan tersebut adalah cheese stick dengan perlakuan 50% tepung tapioka : 50% tepung jagung. Kemudian hasil analisis kimia dari 3 perlakuan menunjukan bahwa cheese stick dengan nilai kadar air berturut-turut 7,27%, 6,98% dan 9,23%. Sedangkan kadar abu dari 3 perlakuan berturut-turut yaitu 1,425%, 1,445% dan 1,255%.","PeriodicalId":359021,"journal":{"name":"Jurnal Teknologi Pangan dan Industri Perkebunan (LIPIDA)","volume":"61 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-10-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124637333","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP MINAT BELI ULANG KONSUMEN GERAI ES TEH INDONESIA DI KOTA SERANG","authors":"Nezly Nurlia Putri, Barkah Alkhaliq, A. Kusuma","doi":"10.58466/lipida.v2i1.362","DOIUrl":"https://doi.org/10.58466/lipida.v2i1.362","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh bauran pemasaran terhadap minat beli ulang konsumen dan faktor yang paling berpengaruh terhadap minat beli ulang konsumen konsumen Gerai Es Teh Indonesia di Kota Serang. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah produk, harga, lokasi, promosi, orang, fasilitas fisik dan proses. Semua variable ini adalah sebagai variable independen. Sedangkan variable minat beli,sebagai variable dependen. Teknik Pengumpulan data dilakukan dengan menyebarkan kuesioner secara online dan telah diisi oleh 100 responden. Jumlah responden yang digunakan adalah 30 responden dengan kriteria pernah membeli dan mengkonsumsi minuman Es Teh Indonesia. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah non probability sampling, metode pengambilan sampel non probabilitas yang digunakan adalah judgemental sampling. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Analisa Statistik Deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Semua variabel bauran pemasaran secara simultan tidak berpengaruh signifikan terhadap Minat beli ulang minuman Es Teh Indonesia dengan tingkat signifikansi 0,066 yang lebih besar dari taraf nyata 0,05. Sedangkan variabel bauran pemasaran yang paling berpengaruh terhadap minat beli ulang konsumen Gerai Es Teh Indonesia di Kota Serang adalah jenis produk yang ditawarkan yaitu dengan nilai = -0,176","PeriodicalId":359021,"journal":{"name":"Jurnal Teknologi Pangan dan Industri Perkebunan (LIPIDA)","volume":"11 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-05-19","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128943908","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"APLIKASI BERBAGAI KOAGULAN ALAMI SERTA KAJIAN TERHADAP KUALITAS SLAB","authors":"Iwan Rusiardy, M. Hendro, Yulius Beni","doi":"10.58466/lipida.v2i1.358","DOIUrl":"https://doi.org/10.58466/lipida.v2i1.358","url":null,"abstract":"Pengolahan karet di Kalimantan Barat pada umumnya menjadi lump dan slab dengan menggunakan koagulan asam formiat. Harga asam formiat yang mahal, tidak ramah lingkungan serta berbahaya terhadap kesehatan membuka peluang pengembangan penggumpal alternatif bersifat alami. Penelitian ini menggunakan bahan penggumpal alami berupa jeruk sambal, buah mengkudu, serta buah asam maram. Kandungan asam organik pada masing-masing buah tersebut dapat menurunkan pH lateks mencapai pH isoelektrik sehingga dapat membantu lateks untuk menggumpal. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh penggumpal alami terhadap kualitas slab selama penyimpanan. Pengolahan karet dilakukan di kebun karet Dusun Sungai Pelanduk, Kabupaten Sanggau dan analisis kimia dilaksanakan di Laboratorium Kimia Program Studi Pengelolaan Hasil Perkebunan (PHP) Politeknik Negeri Pontianak PSDKU di Kabupaten Sanggau. Hasil pengamatan memperlihatkan pH ekstrak jeruk sambal, ekstrak asam maram ekstrak mengkudu terfermentasi (secara berturut-turut) sebesar 1.8, 2.2 dan 3.4. Semakin tinggi konsentrasi yang ditambahkan akan mempercepat proses koagulasi lateks. Waktu penggumpalan paling cepat adalah penambahan ekstrak jeruk sambal konsentrasi 20 dan 30% (secara berturut turut) yaitu selama 11 dan 9 menit. Tidak terlihat adanya pengaruh yang nyata akibat dari perlakuan terhadap kadar zat menguap dan kadar abu slab yang dihasilkan. Nilai PRI slab berkisar antara 65,768% hingga 73,214 %. Nilai PRI tersebut telah memenuhi persyaratan mutu SNI SIR 10 dan SIR 20 yaitu minimal 50% dan 60%.","PeriodicalId":359021,"journal":{"name":"Jurnal Teknologi Pangan dan Industri Perkebunan (LIPIDA)","volume":"29 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-04-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116526925","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Andika Prastika, Devadha Halida Vinkarisma, Syah Sultan Ali Muzakhar
{"title":"Diversifikasi Pemanfaatan Buah Sukun (Artocarpus altilis) Menjadi Sereal Sebagai Alternatif Pangan Potensial","authors":"Andika Prastika, Devadha Halida Vinkarisma, Syah Sultan Ali Muzakhar","doi":"10.58466/lipida.v2i1.359","DOIUrl":"https://doi.org/10.58466/lipida.v2i1.359","url":null,"abstract":"Consumption of quality food with high nutrition is very important to note. Wheat cereal is one of the foods to meet daily carbohydrate needs. Consumption of wheat cereals with raw materials originating from abroad also increases, the number of imports of wheat as cereal ingredients which reaches 8 million tons is a problem that must be given a solution, one of which is by diversifying the potential of natural resources. The source of local food that has not been widely used and managed properly is breadfruit. Based on data from the Central Statistics Agency of the Republic of Indonesia, in 2020 the production of breadfruit in Indonesia is 190,551 tons. Breadfruit cereal is an innovation in the use of breadfruit which has nutrients in the form of carbohydrates, fiber, protein, vitamins, and so on so that this food product has the potential to be the product of choice in maintaining food security.","PeriodicalId":359021,"journal":{"name":"Jurnal Teknologi Pangan dan Industri Perkebunan (LIPIDA)","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-04-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129897717","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Afrinia Eka Sari, Dela Eka Nur Oktantia, Dwi Kusumowati, Shafiah Dhanisa Minati
{"title":"ANALISA ORGANOLEPTIK PRODUK ES KRIM KEDELAI HITAM DENGAN PENAMBAHAN LIDAH BUAYA.","authors":"Afrinia Eka Sari, Dela Eka Nur Oktantia, Dwi Kusumowati, Shafiah Dhanisa Minati","doi":"10.58466/lipida.v2i1.349","DOIUrl":"https://doi.org/10.58466/lipida.v2i1.349","url":null,"abstract":"Es krim merupakan produk olahan susu yang berbahan dasar susu dan memiliki kandungan lemak dan protein yang tinggi,tetapi rendah akan serat.Oleh karen itu dalam penelitian ini ditambahkan kedelai hitam dan lidah buaya sebagai sumber serat. Penelitian ini menggunakkan desain deskriptif eksperimental dengan menggunakkan 3 formula dengan perbedaan dalam penambahan lidah buaya yaitu sebesar F1 (3 g), F2 (5 g) dan F3 (7 g), dimana pengujian yang dilakukan pada penelitian ini adalah uji organoleptik dengan menggunakkan 35 panelis. Hasil uji Anova untuk uji hedonik ketiga formula diperoleh hasil Tidak Berbeda Nyata,dimana ketiga formula disukai oleh panelis.Dari penelitian ini diharapkan ada uji lanjutan terkait dengan Analisa serat pada es krim kedelai hitam dan lidah buaya.","PeriodicalId":359021,"journal":{"name":"Jurnal Teknologi Pangan dan Industri Perkebunan (LIPIDA)","volume":"12 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-04-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132152898","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"PENGAMATAN PENGENDALIAN BERAT SUSU KAMBING ETAWA BUBUK DI CV TSR MENGGUNAKAN METODE CONTROL CHART DAN DIAGRAM FISHBONE","authors":"Iasha Fahira Islami, Safinta Nurindra Rahmadi","doi":"10.58466/lipida.v2i1.339","DOIUrl":"https://doi.org/10.58466/lipida.v2i1.339","url":null,"abstract":"CV TSR merupakan salah satu industri yang memproduksi susu kambing etawa dengan sebagian proses pengolahan dilakukan secara manual terutama pada proses pengeringan ketika susu dicampurkan dengan gula dan dipanaskan dengan cara tradisional, karena tidak melibatkan proses pemanasan dengan mesin sehingga akan ada kemungkinan panas tidak merata, perbedaan skill antara pekerja juga dapat menyebabkan tingkat penguapan antara satu wajan dengan wajan yang lain berbeda. Oleh karena itu, perlu dilakukan pengamatan berat agar dapat menjamin kualitas produk dan meminimalkan ketidaksesuaian SOP yang telah ditentukan terutama dalam proses penerimaan bahan baku sampai dengan proses produksinya. Dalam menganalisis data, metode yang digunakan yaitu control chart dan fishbone diagram. Hasil menunjukan bahwa 5 data yang mengalami out of control dalam pengamatan selama 15 hari melalui sistem batch dan hasil diagram fishbone bahwa faktor manusia yang sangat mempengaruhi ketidaksesuaian hasil akhir produksi susu kambing etawa bubuk sehingga perlu diperhatikan dan melakukan sosialisasi atas pengetahuan SOP dalam menangani susu kambing segar sebagai bahan baku utama.","PeriodicalId":359021,"journal":{"name":"Jurnal Teknologi Pangan dan Industri Perkebunan (LIPIDA)","volume":"21 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-04-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114943863","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}